Anda di halaman 1dari 62

K3 PEKERJAAN KONSTRUKSI

DISAMPAIKAN OLEH:
IR, PUDJI LUKITOHADI

PELATIHAN AHLI MADYA K3 KONSTRUKSI


JAKARTA , 14 MEI 2019
MAKSUD DAN TUJUAN

MAKSUD
Modul K3 PEKERJAAN KONSTRUKSI merupakan bahan
pengetahuan teori & praktek penerapan K3 pada
Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan standar K3 di tempat kerja,
bagi tenaga kerja konstruksi
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta mampu memahami tahapan pekerjaan
konstruksi dan jenis jenis pekerjaan konstruksi
2. Peserta mampu mengidentifikasi bahaya,
mengantisipasi upaya pencegahan risiko pada tahap
pra konstruksi, tahap pelaksanaan konstruksi hingga
tahap serahterima pekerjaan
3. Peserta mampu mengenali upaya-upaya pencegahan
risiko kecelakaan pada setiap jenis pekerjaan
konstruksi
3/23/2020 2
DOKUMEN KONTRAK PEKERJAAN KONSTRUKSI
KONSEP KLASIFIKASI &
SUBKLASIFIKASI BANGUNAN

KLASIFIK
SUBKLASIFIKASI
ASI
Bangunan BG001 Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung Fungsi Hunian.
Gedung BG002 Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung Fungsi Keagamaan, Sosial, dan Budaya.
BG003 Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung Fungsi Usaha.
BG004 Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung Fungsi Khusus
Bangunan BS001 Bangunan Sumberdaya Air
Sipil BS002 Bangunan Jalan Lingkungan, Prasarana dan Sarana Kawasan Permukiman
BS003 Bangunan Sistem Pengolahan Air Minum
BS004 Bangunan Sistem Pengolahan Air Limbah, Lumpur Tinja dan Pengolahan Sampah
BS005 Bangunan Jalan Raya (kecuali jalan layang dan Jalan Lingkungan)
BS006 Bangunan Jembatan, jalan layang Fly Over, terowongan, dan underpass
BS007 Bangunan Fasilitas Perminyakan dan Gas
BS008 Bangunan Fasilitas Olah Raga
BS009 Bangunan Fasilitas Telekomunikasi, Jaringan Transmisi dan/atau Telepon
BS010 Bangunan Pembangkit Tenaga Listrik, Jaringan Transmisi & Distribusi Tenaga Listrik
BS011 Bangunan Fasilitasi Industri
BS012 Bangunan Infrastruktur Lainnya
Unsur-unsur yang harus dilaksanakan secara
disiplin, konsisten dan mendasar sebagai suatu
prinsip yang tidak boleh di langgar, antara lain :

• Kepastian mutu (quality assurance) produk


konstruksi

• Kepastian penerapan ketentuan K3


(Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

• Kepastian perlindungan dan pelestarian


lingkungan
Karakteristik
Kegiatan Proyek Konstruksi
Bersifat sangat komplek, multi
disiplin ilmu dan gaya seni
arsitektur
Melibatkan banyak tenaga kerja
kasar dan berpendidikan relatif
rendah
Masa kerja terbatas;
Intensitas kerja yang tinggi.
Menggunakan peralatan kerja
beragam dan berpotensi
bahaya
PENERAPAN SMK3 DALAM SIKLUS HIDUP KONSTRKSI

Project Engineering Use


Planning Construct - Manage- Disposal
Need Formulation Process and Design ion Process ment Process
Process Process
Process

User Project Project Project Field Facility Facility


Requirements Feasibility Engineering Engineering & Use and Demolition
and scope and Design Construction Management or Conversion
DEMOLI-
PROJECT TION /
PLANNING O&M RECONST
DELIVERY RUCTION

Awareness Project Project Full Project Project Fulfillment


of need Concept Scope description Completion & of Need
formulation definition Acceptance
for Use

Optimalisasi Kese- Survei Bahaya & Standar K3 pada Rencana K3 Kon Program K3 pada Rencana K3
lamatan Investasi, Manajemen Risi- DED & Dokumen trak (RK3K), Pe- Operasi & Pera- & Pengndali-
Antisipasi Risiko ko untuk Kela- Tender/Kontrak, laksanaan RK3K wat an Bangunan an Risiko pd
Lingkungan Jangka yakan Teknis & Rencana K3 Pencapaian K3 bagi karyawan Pembongkrn
Panjang Ekonomis Penawaran (Zero Accident) dan stakeholder Bangunan
7
COUNTRY RANGKING
FATAL ACCIDENT RATE vs COMPETITIVENESS
Dampak Kegiatan
Konstruksi:
○ Kecelakaan
○ Kebakaran.
○ Penyakit akibat kerja (PAK).
○ Pencemaran.
○ Gangguan Lingkungan (Sosial,
Keamanan, Estetika dll.)
UNSUR TERKAIT DALAM KEGIATAN/PROYEK
KONSTRUKSI

Pemilik Proyek Instansi Teknis

Masyarakat
Kontraktor
Proyek
Konstruksi
Sub Kontraktor Pemasok dll

Pekerja Proyek Pekerja Subkon

23 March 2020
APA SAJA
AKAR PENYEBAB
TINGGINYA
KECELAKAAN
KONSTRUKSI

?
23/03/2020 11
TYPES OF FATAL ACCIDENT IN CONSTRUCTION

Jatuh dari ketinggian

Kejatuhan, tertimpa dsb

Kecelakaan di jalan

Sakit jantung, stoke dsb

Terkena, terjepit mesin dsb

Tersengat arus listrik

Terbentur, terlindas dsb

Jatuh, tergelincir di lantai Analysed by Labour


Inspectors in the
Tersambar petir, banjir dsb years 2002-2004.

Kebakaran, peledakan dsb


KONSEP K3 KONSTRUKSI

Jenis Uraian Prosedur Pelaks.


AMAN
Pekerjaan Kerja kerja pekerjaan

Manajemen Inspeksi
Risiko Syarat K3
K3

Konsep
K3 Konstruksi
Ref: UU, Pert, Standar

“safe Project Execution”


Penggunaan
Penerapan Man . Resiko Bahan, Skill
Tenaga kerja, PENYEBAB BAHAYA
Metode kerja,
Identifikasi bahaya Alat –Alat Kerja,
Lingkungan Kerja

Physical, Chemical,
Electrical, Mechanical,
Physiological, Biological,
Ergonomic

Tingkat Resiko Kekerapan &


Eliminasi Bahaya, Keparahan
Subtitusi Bahaya,
Rekayasa (termasuk
Pengendalian Resiko
metode kerja),
Administratif, dan
Penggunaan APD

Kajian Ulang sebagai


Evaluasi (Review) bahan Review Rencana Tujuan/Sasaran
K3 / perubahan &
(improvement) Program
MANAJEMEN RISIKO
1) Identifikasi Bahaya
(Hazard Identification)
2) Penilaiaan Risiko
(Risk Assesmen)
3) Pengendaliaan Risiko
(Determination Control)
HIRADC
1. Apakah ada sumber potensi bahaya?
2. Seberapa besar potensi dan kemungkinannya?
3. Apa akibat dan pengaruhnya ?
4. Bagaimana pencegahannya ?
TINGKAT RISIKO
LAMPIRAN 1: PERMEN PU Nomor 05 Tahun 2014

“ TATA CARA PENETAPAN TINGKAT RISIKO K3 KONSTRUKSI “

1. Risiko K3 Konstruksi adalah ukuran kemungkinan kerugian terhadap


keselamatan umum, harta benda, jiwa manusia dan lingkungan yang
dapat timbul dari sumber bahaya tertentu yang terjadi pada pekerjaan
konstruksi.
2. Penilaian Tingkat Risiko K3 Konstruksi dapat dilakukan dengan
memadukan nilai kekerapan/frekuensi terjadinya peristiwa bahaya
K3 dengan keparahan/kerugian/dampak kerusakan yang
ditimbulkannya.
3. Penentuan nilai kekerapan atau frekuensi terjadinya Risiko K3
Konstruksi seperti dinyatakan dengan nilai pada Tabel berikut:
Tabel 1.1. Nilai Kekerapan Terjadinya Risiko K3 Konstruksi
Nilai Kekerapan

1 (satu) Jarang terjadi dalam kegiatan konstruksi

2 (dua) Kadang-kadang terjadi dalam kegiatan konstruksi

3 (tiga) Sering terjadi dalam kegiatan konstruksi

Tabel 1.2. Nilai Keparahan atau Kerugian atau Dampak


Kerusakan akibat Risiko K3 Konstruksi.

KEPARAHAN/KERUGIAN/DAMPAK
NILAI
TINGK
ORAN HARTA LINGKUNG KESELAMA NILAI
AT
G BENDA AN TAN UMUM

RINGA 1
N
SEDAN 2
G
BERAT 3
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO DAN PENGENDALIANYA

PAKAI FORMAT STANDAR LAMP. 2


KEGIATAN : Pembangunan Gedung
(HIRARC)
LOKASI : Jakarta
2
1
Tanggal dibuat : 30 Mei 2009 3 hal : 01 /25
PENILAIAN RiSIKO
IDENTIFIKASI
Penanggun g
NO URAIAN PEKERJAAN PERALATAN TENAGA BAHAYA PELUANG AKIBAT RESIKO PENGENDALIAN Jawab

KERJA KERJA RESIKO

1 Galian Tanah a. Back Hoe 10 orang a. Pekerja tertabrak/ 1 3 3 a.1.Buat Rambu & pengha- Kep. Tukang
(Lebar 1.5 M,Ked. 2 M) b. Dump truck terkena bucket lang dg tal;i/kayu

c. Cangkul b. Terpeleset dlm galian 2 2 4 b.1.Dibuat trap & pegangan Kep. Tukang

d. Sekop c. Tanah runtuh 1 3 3 c.1. Gali secara bertahap Kep. Tukang


e. Belincong d. Pekerja tercangkul 3 1 3 d.1.Menggunakn spt boot Kep. Tukang
f . Martil besar e. Tangan dan kaki 3 1 3 a.1.Pakai sarung tngan Kep. Tukang
pekerja lecet dan sepatu boot

2 Tiang Pancang a. Crane Hammer 20 orang a. Kabel Crane Putus 1 3 3 a.1.Inspeksi rutin Mekanik
b. Potong besi mengenai orang alat berat
tulang b. Crane Hammer 1 3 3 b.1 Landasan Crane Operator
c. Back Hoe terbalik, Operator kuat dan kokoh Mekanik
terluka.
c. Tangan pekerja patah 2 2 4 c.1. Pakai sarung tangan Kep. Tukang
kena kabel Crane.
d. Kepala pek. Tertimpa 1 3 3 d.1. Pakai helm Kep. Tukang
tiang pancang

.
IDENTIFIKASI BAHAYA & PENGENDALIAN RISIKO PADA
PEKERJAAN KONSTRUKSI
a. Jenis-jenis bahaya pada pekerjaan konstruksi

1. Bahaya Bekerja di Ketinggian (jatuh, terjatuh)


2. Bahaya Pekerjaan Galian Tanah (longsor, tertimbun)
3. Bahaya Alat Transport/Angkat/Angkut (terlindas, tertabrak, guling)
4. Bahaya Ruang Terbatas (terhirup gas beracun, terbakar)
5. Bahaya Arus & Tegangan Listrik (tersengat listrik, terbakar)
6. Bahaya Tertimpa Benda Jatuh (kejatuhan)
7. Bahaya Asbes (bahaya kanker paru paru)
8. Bahaya Bahan Berbahaya dan Beracun (bahan pelarut, uap las)
9. Bahaya Pekerjaan Panas / Dingin Ekstrim (pekerjaaan las, mesin)
10. Bahaya Kebisingan (suara mesin pancang, alat berat, genset dsb)
11. Bahaya mengangkat & membawa material (manual handling)

3/23/2020 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 20


IDENTIFIKASI BAHAYA & PENGENDALIAN RISIKO PADA
PEKERJAAN KONSTRUKSI
b. Jenis-jenis kecelakaan pada pekerjaan konstruksi
1. Jatuh : 5. Tertimpa, terbentur, tertabrak:
a. Jatuh pada level sama dan a. Tertabrak pada :
b. Jatuh pada level lebih rendah  Benda diam,
2. Terjepit, terhimpit, tertimbun:  Benda bergerak,
a. Terjepit/terhimpit dalam,  Benda menonjol
b. Terjepit/terhimpit antara  Benda tajam / bergerigi
c. Terjepi/terhimpit pada b. Tertimpa oleh:
3. Kontak/terhubung/tersentuh:  Benda bergerak atau terbang
a. Bahan kimia  Benda jatuh
6. Tergerus, tergarut oleh:
b. Arus & tegangan listrik
 gesekan
c. Panas / dingin
 tekanan
d. Radiasi
 getaran
4. Reaksi tubuh dari:
a. Gerakan sukarela (sadar)
b. Gerakan tidak sadar

3/23/2020 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 21


IDENTIFIKASI BAHAYA & PENGENDALIAN RISIKO PADA
PEKERJAAN KONSTRUKSI
c. Metoda Konstruksi, Metoda kerja & Job Safety Analysis
 Metode konstruksi adalah merupakan uraian rencana pelaksanaan
konstruksi secara garis besar untuk Pekerjaan Utama (major items) yang
terkait.
 Metode kerja adalah uraian rencana pelaksaan dari setiap jenis pekerjaan
utama dan setiap jenis pekerjaan berbahaya atau berrisiko tinggi, yang
memiliki rangkaian kegiatan dengan urutan dan jadwal tertentu.
 Jadi Metode Konstruksi menjelaskan bagaimana pekerjaan konstruksi
(proyek) harus dirancang, diperoleh, dibangun dan diselesaikan dan harus
mengacu pada spesifikasi teknis untuk memastikan persyaratan untuk
setiap elemen pekerjaan dipenuhi.
 Umumnya dalam waktu 28 hari sejak dinyatakan sebagai pemenang suatu
paket pekerjaan (Proyek), Kontraktor akan diminta menyerahkan Pernyataan
Metode Konstruksi secara Umum yang menjelaskan bagaimana setiap
tahapan pekerjaan dirancang (designed), diadakan sumber-dayanya
(procured), dilaksanakan (constructed), diperiksa bersama keandalan
fungsinya (commissioned) dan diserahkan (handed over).
 Selama jangka waktu pelaksanaan kontrak pekerjaan, Pernyataan Metode
Konstruksi secara umum harus dilengkapi dengan Pernyataan Metode Kerja
Detail yang menjelas-kan metode pelaksanaan pekerjaan utama, dan
metoda kerja tiap jenis pekerjaan yang berbahaya (persiapan, pekerjaan
tanah, pondasi, struktur bawah, struktur atas, pilar jembatan, erection
girder, pekerjaan dindingMODUL
3/23/2020 penutup luar,
AHLI MUDA dsb, serta pekerjaan mekanikal
K3 KONSTRUKSI-A2K4 22
IDENTIFIKASI BAHAYA & PENGENDALIAN RISIKO PADA
PEKERJAAN KONSTRUKSI
c. Metoda Konstruksi, Metoda kerja & Job Safety Analysis
Pernyataan Metode Konstruksi dan Metoda Kerja harus disusun dan disiapkan
dalam format berikut:
1) Ruang Lingkup Pekerjaan
2) Akses / Keluar
3) Pencahayaan (a. Lampu darurat; b. Penerangan kerja; c. Penerangan
umum)
4) Instalasi Peralatan (a. Umum; b. Jadwal Peralatan; c. APK; d. APD; e.
Tenaga listrik; f. Platform Kerja)
5) Material konstruksi;
6) Urutan dan cara kerja
7) Program
8) Risiko dan Pengendaliannya (a. Bahaya-Risiko; b. Tindakan Pengendalian;
c. Izin Kerja; d. Perlindungan Pihak Ketiga; e. Pertimbangan Lingkungan.
9) Informasi Teknis
10) Pengaturan Tanggap Darurat (a. Umum; b. Pencegahan Kebakaran; c.
Komunikasi)
11) Pelatihan
12) Supervisi / Pengawasan
13) Jam Kerja
14) Kebersihan & ketertiban/housekeeping (5 R)
15)3/23/2020
Informasi Lainnya MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 23
IDENTIFIKASI BAHAYA & PENGENDALIAN RISIKO PADA
PEKERJAAN KONSTRUKSI
c. Metoda Konstruksi, Metoda kerja & Job Safety Analysis
Uraian Pernyataan Metode Kerja harus disertai dengan:
 Gambar tata letak, dan Denah lokasi,
 Gambar desain & Gambar Kerja
 Gambar Rinci urutan kegiatan, jika perlu dibuat animasinya
 Rencana pengangkatan (lifting plan),
 Manajemen lalu lintas.
 Sumber daya yang digunakan harus sesuai jenis, kapasitas, dan
kompetensinya:
 Ketersediaan peralatan utama dengan jeenis, jumlah dan kapasitas
memadai
 Ketersediaaan peralatan bantu sesuai kebutuhan
 Pasokan material/komponen konstruksi
 Ketersediaan tenaga kerja berkompeten (operator, slinger, signaler,
tukang, kenek)
 Para supervisor dan manajer operasional proyek
 Jadwal :
a) Persiapan pemenuhan kebutuhan informasi dan sumberdaya;
b) Job Safety Analysis (JSA), termasuk kelengkapan APK dan APD;
c) Review Metode Kerja sesuai hasil JSA dan perbaikan upaya
pengendaliannya;
d) Pengajuan dan persetujuan
3/23/2020 Ijin K3
MODUL AHLI MUDA Kerja.
KONSTRUKSI-A2K4 24
IDENTIFIKASI BAHAYA & PENGENDALIAN RISIKO PADA
PEKERJAAN KONSTRUKSI
c. Metoda Konstruksi, Metoda kerja & Job Safety Analysis
Job Safety Analysis, dilakukan berdasarkan observasi kondisi lokasi
pekerjaan.
 Tujuan dari Analisis Keselamatan Pekerjaan (JSA) adalah untuk
mengurangi atau menghilangkan risiko yang terkait dengan pelaksanaan
pekerjaan tertentu.
 Cara melakukan JSA:
1. Langkah 1: Pilih Pekerjaan yang akan dibuat JSA nya. Terutama untuk
setiap pekerjaan yang memiliki bahaya dan risiko tinggi, apakah
pekerjaan itu rutin atau non-rutin, apakah pekerjaan itu lama maupun
sebentar, harus dianalisis dengan mengevaluasi kondisi kerja di
sekitarnya.
2. Langkah 2: Memilah Pekerjaan menjadi Urutan yang Ditentukan.
Untuk melakukan JSA yang menyeluruh dan akurat, setiap pekerjaan
harus dibagi menjadi urutan kegiatan atau tugas tersendiri yang jelas. Di
sini, tugas dilihat sebagai langkah atau fungsi tersendiri yang diperlukan
secara berurutan untuk menyelesaikan proses pekerjaan yang memiliki
beberapa langkah kegiatan.
3. Langkah 3: Identifikasi Potensi Bahaya dari setiap Langkah kegiatan.
Bahaya harus diidentifikasi segera setelah observasi dan rincian
kegiatannya selagi urutan kegiatan dan potensi bahaya masih segar
dalam pikiran peserta. Sejumlah pertanyaan harus dilakukan untuk
menilai potensi bahaya dari setiap melakukan tahap kegiatan tersendiri
3/23/2020 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 25
tsb
IDENTIFIKASI BAHAYA & PENGENDALIAN RISIKO PADA
PEKERJAAN KONSTRUKSI
c. Metoda Konstruksi, Metoda Kerja & Job Safety Analysis
Job Safety Analysis (analisis keselamatan pekerjaan) :
 Empat strategi umum untuk mengembangkan langkah-langkah pencegahan
untuk bahaya yang terkait dengan tugas-tugas pekerjaan:
1. Hilangkan bahaya — Pilih atau buat proses alternatif, modifikasi proses
yang ada, gunakan zat yang kurang berbahaya, modifikasi lingkungan
kerja atau modifikasi peralatan.
2. Isi bahayanya — Cegah kontak atau kedekatan dengan sumber bahaya
dengan menggunakan mekanisme keselamatan dan pengendalian
rekayasa lainnya.
3. Merevisi prosedur kerja — Hilangkan tugas berbahaya jika
memungkinkan, ubah urutan tugas atau tambahkan langkah tambahan
jika tindakan pencegahan sudah tepat.
4. Kurangi paparan bahaya — Minimalkan paparan bahaya, manfaatkan
alat pelindung diri (APD) dan berikan pertolongan pertama untuk
perawatan cedera dan penyakit.
 Sedangkan langkah-langkah pencegahan bahaya ini tercantum dalam
urutan prioritas, penghapusan bahaya secara luas adalah solusi jangka
panjang yang paling efektif untuk meningkatkan keselamatan kerja.

3/23/2020 26
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN & PENGENDALIAN RISIKO PADA
PEKERJAAN KONSTRUKSI
Identifikasi Bahaya & Pengendalian Risiko K3 Pekerjaan Konstruksi

TAHAP Identifikasi Bahaya/


Informasi / Pengendalian Risiko /
PEKERJAA Masukan Dokumen
Pemeriksaan
Keluaran Dokumen
PIC
N Dokumen
Pra
Konstruksi:
Kebutuhan Optimalisasi  Banjir, Longsor  Pondasi tahan longsor
 Owner
a. Feasibility Keselamatan Investasi,  Gempa, Tsunami  Struktur tahan gempa
 Konsulta
Study Antisipasi Risiko Lingkungan  Kebakaran  Bangunan tahan api
Jangka Panjang  Hujan badai, dsb.  Stabilitas struktur, dsb n

 Standar Keamananan,  Kegagalan


Struktur Kriteria Standar
Keselamatan, Rancangan
 Kegagalan  Owner
b. Preliminary
Kesehatan, dan
Konstruksi  Struktur kokoh stabil
Keberlanjutan  Constructability  Konsulta
Design  Kegagalan
 Hasil survey, Manajemen  Operability/Serviceabil n
Bangunan
Risiko Kelayakan Teknis-  Kegagalan ity
Ekonomis-K3-Lingkungan Investasi  Maintainability

 Detail  Keselamatan
 Hazards & Risk Perancangan Rancangan
 Owner
c. Detiled Register  Bahaya2  Keselamatan  Konsulta
Engineerin  Lessons learnt kasus konstruksi Konstruksi
kasus kecelakaan  Aspek  Keselamatan Operasi n
g Design
 SHE Standards Pengoperasian  Keselamatan
 Aspek Perawatan Perawatan
Periksa syarat2 K3
pada
 Persyaratan Final Dokumen:
Pastikan kelengkapan: Umum  Persyaratan Umum  Konsulta
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN & PENGENDALIAN RISIKO PADA
PEKERJAAN KONSTRUKSI
Identifikasi Bahaya & Pengendalian Risiko K3 Pekerjaan Konstruksi

Tahap Pekerjaan Data & Informasi Identifikasi Bahaya Pengendalian Risiko PIC

Konstruksi:
 Jalan akses tak  Jalan akses keluar
layak masuk
 Pre Contruction Meeting,  Site lay-out tak  Penerangan &
baik ventilasi
Review & approve RK3K  Lahan konstr  Site lay-out well
 Accessability mob-demob  Kontrakto
a. Pek.  Peta lokasi  Pras & sarana design
konstr.  Manuver alat r
Persiapan  Kondisi lahan  Kondisi terkendali  Konsultan
 Kebutuhan pras & sarana
 Kebutuhan air & tng listrik lingkungan  Pras & sarana
 Standar perat. K3 terkait  Kondisi Alat- terawar,5R
perkkas  Traffic management
 Perijinan, Tanggap  Personil kompeten
Darurat, P3K, dsb  Alat & perkakas OK
 Longsor,
tertimbun  Pelindung
lereng/turap
 Genangan, gas
 Kondisi & jenis tanah racun  Dewatering,
 Manuver/mob alat ventilation  Kontrakto
b. Pek. Tanah  Volume  Safe work method r
galian/timbunan  Alat angkat
 Prosedur ijin kerja  Konsultan
 Kebutuhan peralatan angkut, terguling,
 Personil kompeten
tertabrak
 Alat & perkakas
 Job safety
analysis terawat

 Turap longsor,
jebol
 Safe work method
 Jalan akses  Prosedur kerja
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN & PENGENDALIAN RISIKO PADA
PEKERJAAN KONSTRUKSI
Identifikasi Bahaya & Pengendalian Risiko K3 Pekerjaan Konstruksi
Tahap Pekerjaan Data & Informasi Identifikasi Bahaya Pengendalian Risiko PIC
Konstruksi:
 Rencana &prosedur
 Gbr
Kerja&SpesTeknis  Tersetrum, kerja
terbakar listrik  Metode kerja selamat
 PUIL 2011/Amd2013  Prosedur Ijin Kerja
 Permenaker No 12-  Terpapar uap las
 Terlempar  Koordinasi kerja
e. Pek. 2015 K3 Listrik di  Kontrakto
percikan  Perlengk listrik r
Mekanikal Tmpt Kerja
 Alat&perkkas  Tergencet alat standar
& Elektrikal bergrk  Kapasitas alat  Konsultan
diperlukan
 Kebakaran memadai
 Manual alat &  Personil kompeten
perkakas  Job safety
analysis  Alat Pelindung Kerja
 Alat pelind. diri
 Pengujian &
perbaikan kekuatan
 Bekerja di
ketinggian struktur, misal
penggantung plafon
 Bekerja ditepi  Metode kerja selamat
bangn
 Gbr kerja&spesTeknis  Tertimpa lapis  Pemasangan alat
tiap jenis pen-cegah jatuh
f. Pek. dding &plafon kolektif
Arsitektural pek.Arsitektur yang lepas
 SNI terkait  Jatuh dr  Prosedur ijin kerja  Kontrakto
/art/Finishi  Alat&perkkas  Alat/perkakas laik r
ng/Asesori ketinggian,
s diperlukan  Terpeleset dari
pakai  Konsultan
 Brosur dr setiap atap  Alat Pelindung Kerja
material pada tepian
 Tersengat listrik bangunan dan di
 Terperosok
bukaan lantai lokasi berbahaya
 Rambu rambu K3
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN & PENGENDALIAN RISIKO PADA
PEKERJAAN KONSTRUKSI
Identifikasi Bahaya & Pengendalian Risiko K3 Pekerjaan Konstruksi
Tahap Pekerjaan Data & Informasi Identifikasi Bahaya Pengendalian Risiko PIC

Konstruksi:
 Jalan akses tak  Jalan akses keluar
layak masuk
 Pre Contruction Meeting,  Site lay-out tak  Penerangan &
baik ventilasi
Review & approve RK3K  Lahan konstr  Site lay-out well
 Accessability mob-demob  Kontrakto
a. Pek.  Peta lokasi  Pras & sarana design
konstr.  Manuver alat r
Persiapan  Kondisi lahan  Kondisi terkendali  Konsultan
 Kebutuhan pras & sarana
 Kebutuhan air & tng listrik lingkungan  Pras & sarana
 Standar perat. K3 terkait  Kondisi Alat- terawar,5R
perkkas  Traffic management
 Perijinan, Tanggap  Personil kompeten
Darurat, P3K, dsb  Alat & perkakas OK
 Longsor,
tertimbun  Pelindung
lereng/turap
 Genangan, gas
 Kondisi & jenis tanah racun  Dewatering,
 Manuver/mob alat ventilation  Kontrakto
b. Pek. Tanah  Volume  Safe work method r
galian/timbunan  Alat angkat
 Prosedur ijin kerja  Konsultan
 Kebutuhan peralatan angkut, terguling,
 Personil kompeten
tertabrak
 Alat & perkakas
 Job safety
analysis terawat

 Turap longsor,
jebol
 Safe work method
 Jalan akses  Prosedur kerja
 Gambar Kerja, ambles,
 Jenis pondasi  Alat terguling, selamat
PENERAPAN PENGENDALIAN RISIKO BAHAYA PADA
PEKERJAAN KONSTRUKSI
a. K3 dalam Metode Pelaksanaan Konstruksi.

Pernyataan Metode Pelaksanaan yang komprehensif akan meliputi :


 Detail pekerjaan yang harus dilakukan
 Penilaian risiko secara formal untuk setiap detail pekerjaan itu
 Identifikasi yang jelas dari area di mana pekerjaan akan dilakukan
 Identifikasi yang jelas tanggung jawab pengawasan pekerjaan dan rincian
kontak
 Instalasi peralatan dan rincian sumber tenaga nya, dan pengguna yang
berwenang
 Detail dari setiap sistem izin kerja yang akan diterapkan
 Pernyataan yang jelas tentang bahaya teridentifikasi dan pengendaliannya,
termasuk:
 zat berbahaya
 eksposur kebisingan
 bahaya listrik
 interaksi dengan kegiatan kontraktor lain dan perlindungan rencana
darurat publik
 penyediaan pertolongan pertama
3/23/2020 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 31
PENERAPAN PENGENDALIAN RISIKO BAHAYA PADA
PEKERJAAN KONSTRUKSI
b. Daftar Simak dan Ijin Kerja Selamat
 Daftar simak yang harus disiapkan, antara lain meliputi:
Daftar simak penerapan K3 pada Tahap Pra Konstruksi:
 Daftar simak K3 pada kegiatan Studi Kelayakan (Tim Konsultan)
 Daftar simak K3 pada kegiatan Preliminary / Basic Design (Tim Desain)
 Daftar simak K3 pada kegiatan Detailed Engineering Design (DED),
(Tim Desain)
 Daftar simak K3 pada kegiatan Penyusunan Document Tender (Tim
Desain)
 Daftar simak kelengkapan aspek K3 pada Dokumen Tender (Tim
Pengadaan)
 Daftar simak K3 pada proses Tender/Pengadaan Penyedia Jasa (Tim
Pengadaan)
 Daftar simak K3 pada Penilian Penawaran dan Pemenuhan Syarat-
syarat Kontrak
Daftar simak penerapan K3 pada Tahap Konstruksi (oleh Kontraktor)
 Daftar simak K3 pada saat Perolehan Vendor (material, subkontraktor,
sewa alat)
 Daftar simak inspeksi K3 setiap jenis peralatan utama, alat bantu dan
perkakas
 Daftar simak inspeksi K3 setiap jenis pekerjaan utama maupun
penunjang sejak dari persiapan s/d serah terima
3/23/2020 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 32
PENERAPAN PENGENDALIAN RISIKO BAHAYA PADA
PEKERJAAN KONSTRUKSI
b. Daftar Simak dan Ijin Kerja Selamat
 Prosedur ijin kerja harus diterapkan pada setiap kegiatan pekerjaan
berisiko tinggi :
 Pekerjaan Tanah Galian> / = 1,5 m
 Pekerjaan Pondasi dan Struktur Bawah
 Pekerjaan Struktur Atas, dan Pekerjaan di > 2 meter, dengan
pengecualian
 Pekerjaan & Pemasangan Atap Bangunan, Kanopi dll
 Pekerjaan Erection/Dismantling Komponen Struktur dengan Lift, Crane,
Launcher
 Pekerjaan Pemasangan Dinding (jendela/kaca/cladding) tepi bangunan
tinggi
 Pekerjaan Panas (penggunaan mesin las) di Area Berbahaya
 Pekerjaan terkait Instalasi, Perlengkapan dan Peralatan Listrik
 Paparan Zat Berbahaya dari limbah berisiko tinggi/besar
 Sistem Tekanan Tinggi pada Pipa atau Tabung berfungsi untuk hidran
dlsb
 Bekerja di Area terasing yang tidak dapat dilalui lalu lintas
 Bekerja di Ruang Terbatas, Sumur, sum pit, Sewerage Treatment Plant
 Instalasi Tangki, ruang/saluran bawah tanah, dan Pembongkarannya
 Pembongkaran Struktur
3/23/2020 Bangunan
MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 33
PENERAPAN PENGENDALIAN RISIKO BAHAYA PADA
PEKERJAAN KONSTRUKSI
b. Daftar Simak dan Ijin Kerja Selamat

 Jika perlu setiap persetujuan Ijin Kerja diterbitkan Sertifikat seperti berikut:
A - Sertifikat Pekerjaan Penggalian
B - Sertifikat Pekerjaan Pondasi dan Struktur Bawah
C - Sertifikat Bekerja di Ketinggian - atap, kanopi dan struktur
D - Sertifikat Ruang Terbatas
E - Sertifikat Pekerjaan Pembongkaran
F - Sertifikat Pekerjaan Overhead Crane
dst

3/23/2020 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 34


PENERAPAN PENGENDALIAN RISIKO BAHAYA PADA
PEKERJAAN KONSTRUKSI
b. Daftar Simak dan Ijin Kerja Selamat
 Izin Kerja berlaku untuk:
 Aktivitas dan lokasi yang spesifik, dalam jangka waktu tertentu.
 Hanya diterbitkan untuk maksimum 5 hari kalender berturut-turut.
 Diterapkan sebelum pekerjaan - idealnya 10 hari kerja
 Diterbitkan segera sebelum dimulainya pekerjaan yang memungkinkan
 Diperbarui melalui Formulir Izin Kerja setiap hari oleh Pemegang Izin
 Kedaluwarsa setelah 5 hari, apa pun aktivitasnya
 Izin Kerja Sendiri
 Tidak ada yang diizinkan untuk menerbitkan Izin untuk diri mereka
sendiri

3/23/2020 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 35


PENERAPAN PENGENDALIAN RISIKO BAHAYA PADA
PEKERJAAN KONSTRUKSI
b. Daftar Simak dan Ijin Kerja Selamat
Izin Kerja Selamat adalah catatan tertulis yang mengidentifikasi:
1. tanggal, waktu penerbitan, dan waktu berakhirnya izin;
2. lokasi pekerjaan — harus sespesifik mungkin;
3. departemen atau perusahaan yang melakukan pekerjaan;
4. deskripsi pekerjaan yang harus dilakukan;
5. bahan berbahaya, korosif, mudah terbakar, atau berbahaya lainnya di area kerja
langsung;
6. apakah area kerja telah diperiksa dan ditemukan bebas dari materi di atas;
7. kebutuhan akan proteksi kebakaran;
8. kebutuhan isolasi - bahaya listrik dan mekanik terkunci dan ditandai, pemipaan
blanked off, tagged, disconnected, drained, atau vented;
9. kebutuhan untuk ventilasi - udara, uap, pembersihan gas inert;
10. kebutuhan untuk pengujian sebelum atau selama bekerja untuk: zat berbahaya;
gas yang mudah terbakar; kekurangan oksigen; bahaya lainnya, mis. radiasi,
bahaya kesehatan spesifik apa pun - apakah informasi Lembar Data Keselamatan
Bahan diperlukan?;
11. perlunya alat pelindung diri khusus untuk melindungi pekerja dari bahaya;
12. perlunya alat pelindung diri khusus untuk melindungi pekerja dari bahaya;
13. kebutuhan akan prosedur darurat dan personel penyelamat yang kompeten;
14. bagian instruksi dan komentar khusus - prosedur khusus, tindakan pencegahan
khusus;
15. bagian instruksi-ke-penerima umum;
16. nama dan jabatan dari orang yang mengeluarkan izin dan kapan;
17. nama dan jabatan dari orang
3/23/2020 yang
MODUL AHLI menerima
MUDA izin dan kapan;
K3 KONSTRUKSI-A2K4 36
K3 PEKERJAAN TANAH

Jenis Pekerjaan : Jenis tanah


• galian, • tanah lempung basah,
• timbunan, • tanah lempung kering
• pemadatan, • tanah cadas
• bawah tanah • tanah pasir basah ,
• tanah pasir kering
• tanah krikil
• tanah lumpur

23/03/2020 37
PEKERJAAN GALIAN TANAH
Identifikasi Bahaya: Pengendalian Risiko :
• longsor • dinding penahan/ retaining wall
• runtuh • stabilisasi tanah,
• akses licin/curam • tangga akses, barikade/pagar
• terperosok • pagar pengaman
• pengap, CO2 • sirkulasi udara yang cukup
• gelap • penerangan yang cukup ,
• terisolasi • sarana komunikasi, rambu

Sumber Risiko
• Tertimbun longsoran
• Tenggelam / hanyut
• Tersengat arus listrik
• Menghirup gas racun
• Menghrup debu B3
• Tertimpa alat/material
• Jatuh ke dalam galian

23/03/2020 38
BEKERJA DI RUANG BAWAH TANAH
BAHAYA BAHAYA YANG HARUS DIPERHATIKAN :
1. Terperangkap dan terhirup gas beracun
2. Ada gas bertekanan tinggi yang mudah terbakar
3. Kurangnya kadar oksigen untuk pernafasan (defisiensi)
!

23/03/2020 39
K3 KETIKA BEKERJA DI RUANG BAWAH TANAH
Ventilasi Udara
Perhatikan ventilasi uda-
ra pekerja yang bekerja
diruang bawah tanah

Alat Komunikasi
Perhatikan alat komu-
nikasi pekerja di dalam
ruang bawah tanah

Perhati-
kan
Fasi-
litas K3
& APD

MEMADAMKAN API DG
APAR DI RUANG TERTU-
TUP / DIBAWAH TANAH
23/03/2020 40
Pekerjaan Bekisting & Perancah
> Pekerjaan Bekisting & Perancah
> Pekerjaan Besi Beton  Harus ada akses / rute yang aman
 Pendukung rangka penyebab tergelincir
> Pekerjaan Beton
harus ditutup papan
> Pekerjaan Shotcrete  Sambungan rangka bekisting harus kuat
> Pekerjaan ditempat Tinggi  Perancah pendukung bekisting harus
> Pekerjaan struktur baja dijangkar kuat
> Pekerjaan struktur kayu  Perancah gantung pada luar bangunan
harus dijangkar untuk menahan
kekuatan angin
Pekerjaan Pembesian

Identifikasi bahaya ;
• Ujung besi mencuat
• Terjatuh
• Tertusuk ujung besi
• Tergencet
• Terpeleset
23/03/2020
• Terkilir 42
• Koordinasi & Kerja sama antar bagian
K3 Pekerjaan Beton • Saling mengingatkan
• Pergantian kerja & shift
• Kesiapan & Kesesuaian kapasitas alat
• Pengamanan struktur sementara
• Pemasangan harus kuat
• Jumlah dan kombinasi alat
• Penerangan di malam hari
• Terpal pelindung jika hujan
• Pengamanan bahaya jatuh
Identifikasi bahaya:
• Iritasi kulit > sarung tangan, sepatu, helm, baju rapat
• Tersengat listrik > isolasi instalasi, pakaian isolatif
• Kejatuhan benda > helm yang kuat
• Jatuh > pagar pelindung, Safety deck, safety net, safety harness,
• Tertusuk ujung besi, paku, kayu > Lindungi ujungnya
• Hubungan pendek listrik, terbakar > isolasi
• Bunga api Pek las, terbakar > jarak dan pelindung dll

23/03/2020 43
K3 PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA
Dalam Pekerjaan konstruksi baja, pada tahap ereksi hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian
pada saat melakukan pemindahan material menggunakan pesawat angkat adalah:
Beban yang diangkat dan kestabilan pengangkatan termasuk pesawat angkatnya.
!

Identifikasi bahaya :
• Komponen rangka baja runtuh / jatuh
• Sambungan lepas, tali sling putus
• Pekerja, perkakas dan material jatuh
• Mesin las terbakar
• Baut patah lelah, dll
23/03/2020 44
K3 PEKERJAAN PEMBONGKARAN
Pada setiap pekerjaan pembongkaran (khususnya penghancuran gedung lama)
di tengah pemukiman yang padat, maka unsur-unsur K3 yang harus menjadi
perhatian dan secara konsisten harus diterapkan, adalah:
Pola pembongkaran yang jelas, dengan memperhatikan faktor lingkungan dan
tidak membahayakan
!

23/03/2020 45
Faktor Risiko Ergonomi
Beban Statik

Perulangan
Repetition

Gaya
Force

Risk of injury increases with:


 Prolonged exposure to any of these ergonomic risk factors
 Presence of multiple risk factors within a single job task
23/03/2020 46
Bahaya Ergonomi Pekerjaan Penanganan Material

OK

23/03/2020 47
23/03/2020 48
SOLUSI : GUNAKAN ALAT BANTU MEKANIS

23/03/2020 49
TRAFFIC
MANAGEMENT

23/03/2020 50
Apa yang Harus Dipenuhi
 Peraturan Perundangan, Standar dan
Persyaratan K3, Keteknikan dan lingkungan
 Personil / Pekerja yang Kompeten
 Memenuhi kualifikasi
 Terlatih, bertanggung-jawab
 Memahami Bahaya setiap Jenis Pekerjaan,
Peralatan, Proses, Kegiatan, Kondisi dsb
 Menilai dan mengendalikan Risiko dari setiap
jenis bahaya

23/03/2020 51
V. BAB
Memisahkan Pekerja dari Lalu Lintas, Entri dan Keluar yang Aman
RAMBU K3, APK dan APD
b. APK pada pekerjaan konstruksi

Alat Pelindung Kerja pada pekerjaan konstruksi :


a. Sistem penahanan jatuh pribadi (personal fall-arrest systems)
b. Sistem pengikat dari jatuh pribadi (personal fall-restraint systems)
c. Sistem penahan jatuh kolektif (safety deck)
d. Sistem tali keselamatan (life line)
e. Sistem perangkat penahan-posisi (positioning-device systems)
f. Sistem pagar pelindung jatuh (guardrail systems)
g. Sistem jaring keselamatan (safety net)
h. Garis peringatan untuk kegiatan konstruksi non-atap
i. Pemantauan keselamatan untuk pekerjaan atap
j. Platform penangkap (catch platforms)
k. Penutup lubang (covers for hole of floor and wall opening)
l. Pagar / barikade pekerjaan jalan dan jembatan (movable concrete barrier, traffic
cone)
m. Pembatas area kerja (restricted area, safety work zone area)
3/23/2020 52
RAMBU K3, APK dan APD
b. APK pada pekerjaan konstruksi

JENIS APK KEGUNAAN STANDARD KETERANGAN

SAFETY NET Jaring keselamatan harus Jaring harus mencapai 8  Dimana perlindungan jaring
disediakan ketika tempat kaki di luar tepi keselamatan diperlukan, operasi tidak
kerja lebih dari 25’ di atas permukaan kerja tempat akan dilakukan sampai jaringan
tanah, atau permu-kaan pekerja terpapar dan dipasang dan telah diuji.
air, atau permukaan lain harus dipasang sedekat  Ukuran jaring jaring tidak melebihi 6 inci
di mana penggunaan mungkin di bawah kali 6 inci. Semua jaring harus
tangga, perancah, plat- permukaan kerja. Ini memenuhi standar kinerja yang
form, lantai sementara, dimaksudkan bahwa diterima dari 17.500 kaki-pon resistensi
jalur keselamatan, atau hanya satu tingkat jaring dampak minimum sebagaimana
safety harness tidak yang diperlukan untuk ditentukan dan disertifikasi oleh
praktis. pembangunan jembatan produsen dan harus diberi label uji
pembuktian.
 Kait pengaman dan belenggu baja yang
ditempa harus digunakan untuk
mengikat jaring ke penyangganya
 Koneksi antar net panel akan
mengembangkan kekuatan penuh dari
net.
GUARD RAIL
PAGAR PELINDUNG

3/23/2020 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 53


RAMBU K3, APK dan APD
c. APD pada pekerjaan konstruksi

JENIS APD KEGUNAAN STANDARD KETERANGAN


HELMET Pelindung Kepala dari American National Jenis I : konvensional, diran-cang u/
Class E (listrik) benturan dan penetrasi Standard Institute (ANSI), mengurangi daya bentur ke bagian atas
Tahan 20,000 V benda jatuh & terbang,
atau dari sengatan listrik Z89.1-1969 kepala, leher, dan tulang belakang
Class G (umum) dan luka bakar American National Jenis II : Desain baru u/ melin-dungi
Tehan 2,200 V
Perlindung kepala dari Standards Institute dampak tambahan depan, samping dan
Class C (konduk-tif) sengatan listrik tegang- an
Taktahan listrik (ANSI), Z89.2-1971 belakang, serta bagian atas kepala.
tinggi & luka bakar
PELINGUNG Alat pelindung telinga yg ditentukan dalam Tabel D- Walau tidak layak untuk mengurangi
PENDENGARAN dipasang di telinga harus 2, Eksposur Kebising-an tingkat kebisingan atau durasi paparan
dipasang atau ditentukan yang Diizinkan, sesu-ai
secara individual oleh orang pada tahun 1926.52 .
yang kompeten. Katun perangkat pelin-dung
polos bukanlah alat telinga harus disediakan
pelindung yang dapat dan digunakan
diterima.
PELINDUNG MATA Melindungi mata dan wajah American National  Penggunaan lensa korektif dalam
DAN WAJAH ketika mesin atau operasi Standards Institute kacamata, ketika disyaratkan oleh
menim-bulkan potensi (ANSI), Z87.1-1968. peraturan ini untuk memakai
mata atau cedera wajah Practice for Occupational pelindung mata, harus dilindungi oleh
dari fisik, kimia, atau and Education Eye and kacamata atau kacamata.
radiasi. Face Protection.  Kacamata yang lensa pelindungnya
Kriteria untuk pelindung memberikan koreksi optik.
mata dan perangkat wajah  Goggle yang bisa dikenakan di atas
ANSI Z87.1-2003 kacamata korektif tanpa mengganggu
ANSI Z87.1-1989 (R-1998) penyesuaian kacamata.
ANSI Z87.1-1989  Goggles yang menggabungkan lensa
korektif yang dipasang di belakang
3/23/2020 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 lensa pelindung. 54
RAMBU K3, APK dan APD
c. APD pada pekerjaan konstruksi

JENIS APD KEGUNAAN STANDARD KETERANGAN


SAFETY Pelindung kaki American National
karyawan harus Standard for Men’s
SHOES memenuhi persyarat- Safety-Toe Footwear,
an dan spesifikasi Z41.1-1967
SEPATU dalam
KESELAMATA
N
PELINDUNG Melindungi Identik dengan 29
pernafasan dari debu CFR 1910.134
PERNAFASAN dan bahan kimia Program tertulis
Evaluasi medis Uji
coba Seleksi dan
penggunaan
Perawatan dan
perawatan Latihan
Evaluasi program
Pencatatan
SAFETY Lifelines, Harness Safety harness, Lifelines harus diikatkan di
kesela-maytan, dan lanyard harus atas titik operasi ke
HARNESS, lanyard hanya minimal ½ inci anchorage atau elemen
LIFELINES,
digunakan untuk nilon, atau setara, struktural yang mampu
perlindung an dengan panjang mendukung bobot mati
LANYARDS pekerja di ketinggian maksimum untuk minimum 5.400 pound.
Semua safety menyediakan Lifelines digunakan pada
Semua safety harness dan jatuhnya tidak operasi skala batu, atau di
harness dan perangkat keras lebih dari 6 kaki. area di mana garis hidup
perangkat lanyard harus Tali harus memiliki dapat mengalami
keras lanyard,
3/23/2020 dibuat dari baja
MODUL AHLI kekuatan putus
MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 pemotongan atau abrasi,55
kecuali paku yang ditempa atau nominal 5.400 harus minimal tali wire inci
RAMBU K3, APK dan APD
c. APD pada pekerjaan konstruksi

JENIS APD KEGUNAAN STANDARD KETERANGAN

SAFETY GLOVES Melindungi tangan dari


SARUNG TANGAN cedera tergores, tertusuk,
terinfeksi kuman atau kontak
dengan listrik dan bahan
kimia
FACE SHIELD Melindungi wajah & kepala
TAMENG MUKA dari uap panas, asap las,
debu, paparan bahan kimia
BREATHING Pelindung mata, pernafasan,
APPARATUS hidung dan telinga dari
MASKER SELAM tekanan air

LIFE VEST Mempertahankan tubuh


JAKET PELAMPUNG tetap terapung, mencegah
tenggelan

SAFETY VEST Memperlihatkan keber-


ROMPI adaan pekerja di tempat
KESELAMATAN kerja agar terhindar dari
bahaya tertabrak dll
APRON/COVERALLS Melindungi pekerja dari
CELEMEK bahaya percikan api atau
lemparan partikel

FALL ARRESTER Menahan pekerja dari


PENAHAN JATUH bahaya jatuh, dengan tetap
3/23/2020 terikat pada tempat bekerja
MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 56
RAMBU K3, APK dan APD
a. Jenis-jenis rambu K3 pada pekerjaan konstruksi

RAMBU KEWAJIBAN MENGGUNAKAN APD (SAFETY SIGN)

PERHATIAN

Diperlukan jika
anda di ketinggian
> 1,8 m
3/23/2020 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 57
BAB V.
RAMBU K3, APK dan APD
a. Jenis-jenis rambu K3 pada pekerjaan konstruksi

RAMBU KEWAJIBAN MENGGUNAKAN APD (SAFETY SIGN)

3/23/2020 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 58


RAMBU K3, APK dan APD
a. Jenis-jenis rambu K3 pada pekerjaan konstruksi

RAMBU PERINGATAN BAHAYA K3 (SAFETY SIGN)

3/23/2020 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 59


RAMBU K3, APK dan APD
a. Jenis-jenis rambu K3 pada pekerjaan konstruksi
RAMBU LARANGAN

3/23/2020 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 60


RAMBU K3, APK dan APD
a. Jenis-jenis rambu K3 pada pekerjaan konstruksi

SANGAT
BERBAHAYA

TEMPAT KERJA
KONSTRUKSI
YANG TIDAK
BERKEPENTINGAN
DILARANG MASUK

3/23/2020 MODUL AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI-A2K4 61


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai