BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proyek yang kami amati ini adalah jalan layang bebas hambatan / Jalan
Tol Depok – Antasari, Paket 2 : Brigif-Sawangan. Urbanisasi meningkat
dikarenakam Jakarta memiliki daya tarik bagi seluruh penduduk Indonesia
dalam meningkatkan kesejahteraan bagi dalam bidang ekonomi maupun
social. Dengan demikian kebutuhan kendaaran meningkat dan
bertambahnya lalu lintas yang menyebabkan kemacetan. Kondisi ini
menuntut pemerintah untuk meningkatkan sarana dan prasarana penunjang
untuk mengatasi masalah kemacetan lalu lintas yang dihadapi oleh
penduduk Jakarta.
Karena volume lalu lintas yang di lalui kendaraan berat dan luas
jalan yang tidak seimbang, maka jalan layang bebas hambatan sebagai
alternatif pilihan yang diharapkan menjadi solusi mengurangi kemacetan di
Jakarta.
1
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
Gambar 1.1 Lokasi Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari Paket 1 (Antasari –
Brigif)
2
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
Mahasiswa dapat :
a. Menguraikan proses pelaksanaan proyek / industri konstruksi.
b. Menjelaskan struktur organisasi proyek / industri konstruksi.
c. Merumuskan pembagian tugas (job description) semua personal yang
terlibat dalam pelaksanaan proyek / industri konstruksi.
d. Menerapkan kemampuannya di proyek / industri konstruksi sesuai
dengan kemampuan yang diperoleh selama kuliah.
e. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh proyek / industri sesuai dengan
target mutu dan ketelitian yang diperlukan.
f. Membuat laporan PKL dengan baik dan sesuai engan tata cara penulisan
ilmiah.
Maksud dari penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu syarat mata
kuliah Kerja Praktik. Sedangkan tujuan dari penulisan ini adalh sebagai bahan
pembelajaran dengan terjun langsung pada proyek yang sedang berlangsung
untuk mengetahui sistematika kerja, pekerjaan teknis dan permasalahan-
permasalaan teknis di lapangan suatu pembangunan.
1.3.1 Maksud
3
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
Tujuan dari proyek ini adalah membuat Jalan bebas hambatan/Tol Depok-
Antasari yang akan menghubungkan antara Depok dengan Antasari.
a. BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan latar belakang yang di amati, tujuan praktik kerja
lapangan baik tujuan umum maupun tujuan khusus, dan sistematika
penulisan.
b. BAB II PENGENALAN PERUSAHAAN
Pada bab ini dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan, organisasi
perusahaan, pelaksanaan disiplin kerja dan lain-lain
c. BAB III PENGENALAN PROYEK
4
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
Pada bab ini berisikan bagaimana prosedur mendapatkan proyek yang
sedang dijalankan, gambaran umum proyek, personalia dan organisasi
proyek, serta proses pelaksanaan proyek.
e. BAB V KESIMPULAN
Pada bab ini berisiskan kesimpulan dan saran yang di ambil dari bab -bab
sebelumnya yang didapatkan selama praktek kerja lapangan ini
berlangsung.
5
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
BAB II
PENGENALAN PERUSAHAAN
6
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
Sejak awal berdiri, Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami dua kali
perubahan. Perubahan pertama pada 22 Juli 2008 mengenai peningkatan modal
dasar Perseroan dari Rp 100 miliar menjadi Rp 480 miliar. Kemudian perubahan
kedua terjadi pada 23 Juni 2009 ketika mengenai perubahan Anggaran Dasar
Perseroan agar sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas.
7
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
8
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
9
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
Usaha lain, media luar ruang, struktur pelengkap utilitas dan atau
utilitas yang berhubungan dengan konsesi jalan tol sesuai ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
Modal Dasar:
Rp 480.000.000.000,00
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
Rp 400.000.000.000,00
Saham Dalam Pertepel:
Rp 80.000.000.000,00
10
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
Priok (North – South Link) dan Tanjung Priok – Pluit (Harbour Road)
sepanjang 34 km. Kedua ruas tol ini merupakan bagian dari Jalan Tol
Dalam Kota Jakarta sepanjang 53 km, dengan masa konsesi hingga
tahun 2025. Pada tahun 1995, CMNP menjadi badan usaha jalan tol
pertama yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dengan mencatatkan Rp 2
miliar saham. Pada tahun 2015, CMNP memiliki aset Rp 6,18 triliun,
dengan pendapatan tol rata-rata Rp 2,61 miliar per hari.
11
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
12
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
13
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
14
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
B. Kewajiban Karyawan
1. Karyawan wajib mencatatkan kehadirannya pada mesin absensi dan
bila tidak dapat mencatatkan dikarenakan izin atau tugas luar agar
memberitahukan kepada perusahaan. Karyawan yang tidak bekerja
karena sakit atau keperluan pribadi harus memberitahukan pada
perusahaan secara tertulis. Hari-hari karyawan tidak bekerja baik
dengan izin ataupun tanpa izin akan diperhitungkan terhadap hak cuti
karyawan kecuali dikarenakan sakit.
2. Karyawan setuju untuk mencurahkan daya upaya dan segenap waktu
bekerjanya bagi kepentingan proyek perusahaan dan tidak melakukan
usaha lain selama masa perjanjian kerja ini berlaku. Jika perusahaan
mengetahui bahwa karyawan mempunyai pekerjaan sampingan diluar
pekerjaannya yang dinilai dapat merugikan perusahaan secara
langsung atau tidak langsung, maka perusahaan dapat memutuskan
15
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
C. Ketentuan Lainnya
1. Perusahaan tidak menanggung biaya mobilisasi dan demobilisasi
karyawan.
2. Perusahaan tidak menyediakan perumahan atau mess bagi karyawan
proyek.
3. Dalam melakukan tugas luar yang mengharuskan menginap diluar
tempat lokasi proyek, maka perusahaan akan mengatur tersendiri
sesuai kebijakan perusahaan.
4. Cuti akan diberikan dengan dasar satu hari kerja perbulan, dengan
catatan cuti ini tidak akan diberikan sebelum karyawan bekerja secara
tidak terputus-putus selama 3 (tiga) bulan kalender penuh. Tidak ada
sesuatu pembayaran atas cuti yang tidak digunakan serta cuti yang
tidak dipergunakan pada tahun yang bersangkutan tidak dapat
diperhitungkan pada tahun-tahun berikutnya. Waktu penggunaan hak
cuti harus dengan persetujuan Project Manager yang akan
menyesuaikan dengan aktivitas proyek pada waktu penggunaan hak
cuti tersebut.
5. Setelah selesainya hubungan kerja ini baik sehubungan dengan telah
selesainya penugasan karyawan pada proyek, perusahaan tidak
membayarkan pada karyawan uang pesangon.
6. Perusahaan tidak akan memberikan uang pesangon apabila karyawan
hendak mengundurkan diri dari perusahaan sebelum berakhir masa
penempatan, atau telah berakhirnya masa penugasan karyawan.
7. Dalam hal timbulnya sengketa antara karyawan dan perusahaan
akibat atau sehubungan dengan persetujuan ini dan tidak dapat
diselesaikan dengan cara musyawarah, maka sengketa tersebut akan
16
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
17
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
BAB III
PENGENALAN PROYEK
18
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
19
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
Jalan Tol Depok – Antasari yang sedang dibangun ini bertujuan untuk
mengurangi kemacetan dari pintu keluar Tol TB Simatupang (JORR). Proyek ini
terdiri dari 3 paket. Paket 1 terdapat pembuatan Simpang Susun Antasari (zona
1), Elevated Andara (zona 2), Simpang Susun Andara (zona 3) yang terletak di
daerah Antasari – Brigif sepanjang 6,8 km pada Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775.
20
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
Lokasi
Proyek
Gambar 3.1 Gambaran Umum Proyek Paket 1, Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775
21
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
22
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
23
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
24
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
1. Project Manager
a. Terselenggaranya kegiatan pelaksanaan pembangunan Jalan Tol
Depok – Antasari Seksi 1 (Antasari – Sawangan), termasuk
fasilitas-fasilitas pendukungnya sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
1. Memimpin dan mengarahkan seluruh kegiatan pelaksanaan
pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari Seksi 1 (Antasari –
Sawangan).
2. Mengarahkan kegiatan kontraktor dan konsultan didalam
pelaksanaan pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari Seksi 1
(Antasari – Sawangan).
3. Mengendalikan seluruh kegiatan pelaksanaan pembangunan
Jalan Tol Depok – Antasari Seksi 1 (Antasari – Sawangan) agar
sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan.
b. Terselenggaranya administrasi teknik dan ketatausahaan kegiatan-
kegiatan yang berkaitan dengan penanganan proyek.
1. Mengarahkan kegiatan-kegiatan administratif yang menunjang
penanganan proyek.
2. Mengarahkan kegiatan-kegiatan penilaian hasil pekerjaan
kontraktor dan konsultan.
3. Mengendalikan kegiatan para karyawan di lingkungan proyek.
4. Mengkoordinasi dan memimpin pengaturan surat-surat keluar
dan masuk proyek untuk tercapainya tertib administrasi.
c. Tersedianya kebutuhan bahan dan alat sesuai dengan jadwal
pelaksanaan dan mutu yang telah ditentukan.
1. Mengarahkan rencana kerja dan anggaran biaya penyediaan
bahan.
2. Memimpin dan mengarahkan kegiatan-kegiatan pelaksanaan
pengadaan dan pendistribusian bahan dan alat agar sesuai
dengan jadwal pelaksanaan mutu yang telah ditentukan.
3. Mengarahkan koordinasi pengendalian kegiatan pelaksanaan
pengadaan dan pendistribusian bahan dan alat.
25
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
26
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
27
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
28
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
29
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
30
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
31
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
32
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
33
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
34
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
2. Pekerjaan Galian
1. Persiapan berupa pekerjaan pengukuran dan pembuatan acuan
sementara dari papan sebagai pedoman pelaksanaan di lapangan.
2. Dengan mempertimbangkan kondisi lapangan, pekerjaan galian
dilakukan setelah pekerjaan pembongkaran dan pembersihan
tempat kerja selesai dilakukan pada areal tertentu.
3. Bila pada suatu area diperlukan jalan akses, harus disiapkan
terlebih dahulu.
4. Selama pekerjaan galian berlangsung, jika ditemukan adanya
sumber air maka di area yang rawan genangan air dibuatkan
saluran pembuang, agar lokasi pekerjaan tetap kering.
5. Proteksi akan diberikan pada area yang membutuhkan perkuatan
untuk menghindari terjadinya longsoran tanah setempat.
6. Pekerjaan galian dilaksanakan hingga mencapai level rencana
sesuai gambar kerja yang telah disetujui.
7. Pekerjaan galian dilakukan dengan menggunakan kombinasi
antara excavator untuk menggali dan memindahkan tanah hasil
galian serta dump truck untuk transportasi tanah ke lokasi
pembuangan (disposal area) atau tempat timbunan sesuai
spesifikasi dan atas izin direksi. Ilustrasi seperti pada gambar 3.8.
35
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
3. Pekerjaan Timbunan
Pekerjaan timbunan yang dimaksud dalam pembahasan pada bab
ini adalah pekerjaan timbunan tanah jalan utama.
1. Persiapan berupa pekerjaan pengukuran dan pembuatan acuan
sementara dari papan sebagai pedoman pelaksanaan di lapangan.
2. Pembersihan lokasi timbunan dari semua bahan yang tidak
diperlukan.
3. Pengangkutan material timbunan ke lokasi timbunan. Sesuai
spesifikasi atau seijin Direksi.
4. Penghamparan material timbunan dengan ketebalan masing
masing lapisan material timbunan sama tebalnya.
5. Pemadatan timbunan dimulai dari tepi luar dan bergerak menuju
ke arah sumbu jalan.
6. Pengendalian mutu berupa uji kepadatan. Ilustrasi seperti pada
gambar 3.9.
36
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
37
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
38
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
39
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
5. Tes PDA
Setelah pekerjaan pengecoran pondasi bored pile selesai,
dilakukan pengetesan dengan menggunakan cara statis dan dinamis.
Pengujian dinamis dilakukan menggunakan tes PDA. Sedangkan
pengujian statis merupakan uji pembebanan (Loading Test) guna
mengetahui adanya penurunan ataukah tidak berdasarkan ketentuan yang
disyaratkan. Lihat gambar 3.11.
40
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
Mulai
Pekerjaan Persiapan
Galian Struktur
Pembesian
Pemasangan Bekisting
Pengecoran
Selesai
41
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
7. Pekerjaan Kolom
Pekerjaan kolom/pier pada Proyek Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 (Sta. -01+121.480 s/d Sta. 05+775.247) dapat dilaksanakan
setelah pekerjaan pile cap. Pekerjaan kolom dimulai dari pemasangan
besi, pemasangan bekisting dan pengecoran. Kolom yang akan dicor
diberi supporting untuk menjaga agar tidak ada keruntuhan/kebocoran
pada saat pengecoran akibat getaran vibrator. Tahapan berikut
menjelaskan mengenai pekerjaan kolom (lihat gambar 3.13):
1. Pemasangan besi.
2. Pemasangan bekisting.
3. Pekerjaan pengecoran.
4. Pembongkaran bekisting.
5. Curing.
42
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
43
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
44
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
45
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
START START
(Middle Diapragm) (End Diapragm)
46
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
Concrete Placing
FINISH
START
Hanging Formwork
Deck Slab Rebar Prepare Deck Drain Block-out
for Outer Slab
Placing Concrete
FINISH
47
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
48
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
49
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
dengan seluruh kegiatan Proyek Pembangunan Jalan Tol Ruas Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775) dengan cara
mengendalikan setiap risiko terhadap Mutu, Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Lingkungan (MK3L) sehingga akan dihasilkan proses kerja dan produk yang
berkualitas, sehat dan aman baik terhadap manusia maupun lingkungan.
50
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
51
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
2. Pelaksanaan K3 Proyek
Meeting Bulanan: Dihadiri manajemen kontraktor dan seluruh
pekerja yang terlibat dalam pelaksanaan proyek.
- Menyampaikan progress safety, review bulan sebelumnya,
target bulan berikutnya.
- Memberikan penghargaan best safety performance.
- Menyampaikan detail pencegahan kecelakaan (bila ada).
- Inspeksi safety bulanan.
Meeting Mingguan: Dihadiri oleh supervisor, site engineer,
safety patrol, tim tanggap darurat, safety manager.
52
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
53
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
54
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
BAB IV
KEGIATAN YANG DIAMATI
55
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
56
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
57
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
58
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
1. Pembersihan Lokasi
Pembersihan lokasi proyek dilakukan sebelum pekerjaan
dimulai, pembersihan lokasi ini bertujuan agar mempermudah
tahapan pekerjaan selanjutnya, yaitu dengan membersihkan semak
belukar, tanaman pagar dan benda-benda lainya termasuk ilalang,
rumput liar dan tanaman liar lainnya, kotoran dan material yang
tidak layak berada di area yang direncanakan, dengan
menggunakan excavator, yang kemudian dibuang menuju ke
lokasi sementara. Apabila terdapat material yang terlalu banyak
maka material tersebut diangkut menggunakan dump truck dan
dipindahkan ke tempat lain sejauh lebih dari 100 meter dari lokasi
proyek. Lihat gambar 4.2.
59
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
60
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
3. Pengeboran
Setelah mengetahui titik bor yang ditentukan, maka
dilakukan pengeboran dengan mata bor (auger) sedalam 5-6
meter. Kemudian dipasang temporary casing yang bertujuan
supaya tanah yang berada diatas tidak longsor ke dalam lubang
bor. Vertikalitas dapat di cek dengan menggunakan 2 benang
yang diposisikan sebagai plum line secara tegak lurus sebelum
pengeboran dimulai. Sistem yang digunakan dalam pengeboran
ini yaitu bor basah karena memiliki kedalaman 20 – 30 m.
Kemudian dilanjutkan dengan pengeboran dengan mesin
bor atau bucket sesuai dengan jenis dan kondisi tanah, sementara
pengeboran berlangsung komposisi dan kedalaman tanah harus
dicatat secara teratur sampai dengan kedalaman yang telah
disyaratkan.
Jika terjadi keruntuhan pada dinding pengeboran, maka
lubang bor harus diisi dengan cairan bentonite selama
pengeboran. Disini bentonite berperan untuk menstabilkan lubang
bor dengan memastikan tekanan di dalam borehole lebih besar
daripada tekanan horizontal dari tanah dan air tanah. Lihat gambar
4.4 dan 4.5.
61
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
4. Pembersihan Lumpur
Setelah selesai pekerjaan pengeboran, lubang galian harus
dibersihkan dari lumpur dikarenakan lumpur yang berada di
lubang bor tidak dibersihkan nantinya akan mempengaruhi
kualitas dari beton bored pile. Pembersihan harus dilakukan
dengan alat pembersih khusus dengan ukuran yang sesuai dengan
62
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
diameter lubang bor. Pada proses ini mata bor auger diganti
dengan cleaning bucket berdiameter 100 cm. Lihat gambar 4.6.
5. Kontrol Kedalaman
Setelah lumpur yang berada dibawah lubang bor telah
dikeluarkan, kemudian dilakukan kontrol kedalaman lubang bor.
Pengukuran kedalaman lubang bor dilakukan dengan menurunkan
measuring tape sampai ke dasar lubang bor. Di ujung measuring
tape di pasang plum dengan berat yang cukup agar memastikan
measuring tape sampai ke dasar bore hole. Lihat gambar 4.7.
63
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
64
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
dicapai yaitu 15 2 cm. Jika nilai slump yang diuji tidak sesuai
dari yang direncanakan maka betonnya harus diganti, jika nilai
slump sesuai dari yang direncanakan maka dapat dilakukan
pengecoran.
65
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
66
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
9. PDA Test
Pada proyek ini, PDA (Pile Driving Analyzer) Test
pelaksanaannya mengacu pada ASTM D-4945. PDA Test
dilaksanakan untuk mengetahui kapasitas daya dukung pondasi
tiang. PDA Test termasuk salah satu jenis pengujian dinamik
dengan menggunakan hammer. Tegangan (strain) yang terjadi
pada dinding pile dan perpindahan relative antara pile dengan
elemen tanah akan menghasilkan gelombang reaksi elemen tanah
di sekitar pile selama pembebanan. Lihat gambar 4.13 – 4.15.
Peralatan Pengujian PDA Test:
a. 2 strain accelerometer, untuk mengukur percepatan
(acceleration) penetrasi elemen pil dan juga kecepatan
penetrasinya (velocity, v).
b. 2 strain transducer, untuk mengukur tegangan yang terjadi
pada pile selanjutnya akan diproses menjadi besar gaya (force,
f) yang timbul akibat pembebanan.
c. Kabel-kabel penghubung dari pile ke PDA.
d. Peralatan lainnya seperti: electric motor drill untuk memasang
accelerometer dan strain transducer pada permukaan pile,
baut dan mur, pengunci sekrup, dll.
e. Drop hammer
67
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
68
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
69
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
Mulai
Pekerjaan Persiapan
Galian Struktur
Pembesian
Pemasangan bekisting
Pengecoran
Selesai
70
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
1. Galian Tanah
Pekerjaan pile cap abutment didahului dengan pekerjaan
galian tanah sekitar area pile cap yang telah ditentukan
sebelumnya. Penggalian akan dilaksanakan oleh excavator.
Setelah hampir mencapai kedalaman yang diinginkan penggalian
dilakukan dengan tangan (manual). Sebelum lahan digali
diharuskan telah mendapatkan area pembuangan yang tepat. Lihat
gambar 4.17.
2. Lantai Kerja
Sebelum memulai pekerjaan lantai kerja, pastikan dulu
elevasi bawah telah benar. Ketebalan lantai kerja adalah 10 cm.
71
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
72
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
73
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
5. Pemasangan Bekisting
Pembuatan bekisting pile cap di gunakan formwork
konvensional dengan cara bekisting kayu ditambah
multipleks/plywood t=12 mm sesuai dengan luas footing abutment
yang telah ditentukan. Pemasangan bekisting harus mengacu pada
gambar kerja. Membuat bekisting yang mudah dipindahkan serta
tetap terjaga keamanannya. Bekisting harus dibuat dengan teliti
agar kuat dan tidak ada satupun celah yang mengakibatkan
kebocoran pada saat pengecoran. Lihat gambar 4.22.
Bekisting
74
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
6. Pengecoran
Sebelum pengecoran dimulai, besi footing harus sudah
terpasang sesuai dengan gambar shop drawing. Setelah itu harus
dilakukan final check bersama. Bekisting harus bersih dari segala
kotoran dan sampah, baik sampah material maupun sampah yang
lain. Sambungan bekisting harus dipastikan kuat.
Untuk pengecoran pile cap abutment dengan beton
readymix dengan mutu beton K350 atau sesuai dengan spesifikasi.
Pengecoran ini dilakukan dengan menuang langsung beton dari
truck mixer dengan memakai concrete pump dan posisinya harus
sedekat mungkin dengan lokasi pengecoran. Kemudian
pemadatan beton dilakukan dengan electric concrete vibrator
dengan posisi horizontal dan harus dipastikan vibrator dalam
kondisi bagus. Lihat gambar 4.23, 4.24a dan 4.24b.
Dalam pekerjaan pengecoran abutment di bagi beberapa
tahapan pengecoran yaitu:
1. Pengecoran footing.
2. Pengecoran dinding.
3. Pengecoran back wall dan head wall (pier head).
75
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
7. Pembongkaran Bekisting
Pembongkaran bekisting dilakukan paling cepat setelah
umur beton 2 (dua) hari. Segera setelah bekisting dibongkar
permukaan di finishing dan di curing.
76
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
beton. Beton tetap dijaga basah selama minimal 7 hari secara terus
menerus. Untuk permukaan vertikal, curing dilakukan segera
setelah selesai bekisting dibuka. Curing menggunakan curing-
compound yang disemprotkan secara merata ke permukaan beton
dengan alat pompa penyemprot hama. Lihat gambar 4.25.
77
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
Kendala:
1. Hambatan cuaca, cuaca di lapangan yang tidak menentu menjadi satu
kendala untuk setiap pekerjaan. Hambatan cuaca yang terjadi adalah
datangnya musim hujan yang menyebabkan menganggu pelaksanaan
pekerjaan pengecoran, hal ini akan menyebabkan bercampurnya air
hujan kedalam mortar. Selain itu hujan juga menyebabkan tanah galian
menjadi tergenang.
2. Sisa tanah galian yang masih menumpuk di lokasi proyek yang
mengganggu pekerjaan proyek yang sedang berlangsung.
3. Area lahan yang belum bebas mengganggu jalannya clearing.
4. Dana pembebasan beberapa lahan yang belum turun dari pemerintah,
akibatnya sedikit menghambat pekerjaan.
Solusi:
1. Menyediakan alat pompa untuk menyedot genangan air yang
menggenangi tanah galian.
2. Menyediakan lahan untuk meletakkan tanah galian yang tak terpakai.
3. Meminta jadwal pembebasan lahan resmi yang telah disetujui kepada
owner.
4. Menunggu turunnya dana pembebasan beberapa lahan dari pemerintah
agar bisa terlaksananya pekerjaan konstruksi.
78
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
79
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari
Paket 1 Antasari – Brigif (Sta. -01+121 s/d Sta. 5+775)
5.2 Saran
Dari hasil pengamatan serta pengalaman selama mengikuti Praktik Kerja
Lapangan di Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari Paket 1, Sta.-
01+121 s/d Sta. 5+775 didapat beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi
masukan yang baik dan dapat bermanfaat kedepannya, diantaranya:
80