Anda di halaman 1dari 32

Laporan Praktik Kerja Lapangan

Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari

No.01/PKL/D3-KS/2018
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK JALAN TOL DEPOK–ANTASARI


SEKSI 1 SELATAN (Sta. 5+775 s/d Sta. 12+040)

Disusun Oleh :
Faris Munadzir
(NIM: 1116020054)

Nurwahyul Aulia
(NIM: 1116020066)

Pembimbing :
Nama Pembimbing Industri
(NIP/ NIK ..........................)

Desi Supriyan, Drs,ST.,MM.

(NIP. 195912311987031018)

PROGRAM STUDI TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL


POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2018

i
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan


Proyek Jalan Tol Depok – Antasari
Seksi 1 Selatan Brigif – Sawangan (Sta. 5+775 s/d Sta. 12+040)

Disusun Oleh:

Faris Munadzir NIM: 1116020054


Nurwahyul Aulia NIM: 1116020066

Pembimbing Industri, Pembimbing Jurusan,

Nama Pembimbing Desi Supriyan, Drs,ST.,MM.


PT. Citra Waspphutowa NIP. 195912311987031018

Ketua Jurusan Teknik Sipil


Politeknik Negeri Jakarta

Agung Budi Broto, ST.,MT.


NIP. 196304021989031003

i
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberi
rahmat dan hidayahnya, sehingga penyusunan Buku Pedoman Praktik Kerja Lapangan
(PKL) ini dapat kami selesaikan.
Tujuan penyusunan Buku Pedoman Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini adalah
memberikan pedoman pelaksanaan dan penulisan laporan PKL baik untuk
pembimbing maupun mahasiswa, sehingga dihasilkan pelaksanaan dan pelaporan PKL
yang benar dan seragam.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan sumbangan pemikiran serta saran yang sangat bermanfaat bagi
tersusunnya buku pedoman ini. Kami menyadari bahwa buku pedoman ini masih ada
kekurangannya, oleh karena itu demi kesempurnaan buku petunjuk ini saran serta
kritik yang membangun selalu kami harapkan.

Tim Penyusun

ii
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. i


KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................
DAFTAR TABEL ...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................
1.1.1 Latar Belakang Praktik kerja Lapangan ..................................................
1.1.2 Latar Belakang Proyek ............................................................................
1.1.3 Lokasi Proyek .........................................................................................
1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan ....................................................................
1.2.1 Tujuan Umum .........................................................................................
1.2.2 Tujuan Khusus ........................................................................................
BAB II PENGENALAN PERUSAHAAN .........................................................
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan ..........................................................................
2.2 Organisasi Perusahaan ..................................................................................
2.3 Pelaksanaan Disiplin Kerja ...........................................................................
BAB III PENGENALAN PROYEK
3.1 Prosedur Mendapatkan Proyek .....................................................................
3.2 Gambaran Umum Proyek..............................................................................
3.3 Personalia dan Organisasi Proyek .................................................................
3.4 Proses Pelaksanaan Proyek ...........................................................................
BAB IV KEGIATAN YANG DIAMATI ...........................................................
4.1 Pekerjaan yang Diamati ................................................................................
4.2 Lingkup Pekerjaan ........................................................................................
4.3 Tugas Selama Praktik ....................................................................................
4.4 Studi Kasus ...................................................................................................
BAB V PENUTUP ..............................................................................................
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................
5.2 Saran ..............................................................................................................

iii
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Lokasi Proyek Tol Depok-Antasari.................................................


Gambar

iv
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tahapan Pembangunan Proyek ...........................................................


Tabel 2.1.1 Komposisi Pemegang Saham Perseroan ..........................................
Tabel

v
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan
Politeknik merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi yang
lulusannya diharapkan memiliki keahlian dan keterampilan yang dewasa ini
sangat dibutuhkan, sehingga keberadaannya dapat mendukung kualitas
sumber daya manusia dalam menunjang pembangunan.
Program pendidikan politeknik adalah program Diploma III dengan
waktu Pendidikan selama 6 semester. Sebagai ahli madya, lulusan politeknik
diharapkan dapat menjembatani kesenjangan antara lulusan perguruan tinggi
(Strata 1) dengan lulusan sekolah kejuruan teknik. Oleh karena itu, politeknik
diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan, cerdas,
terampil dalam mengatasi masalah yang dihadapi.
Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Jurusan Teknik Sipil, pada akhir
semester IV dan awal semester V diwajibkan mengikuti program Praktik
Kerja Lapangan (PKL) selama 8 (delapan) minggu pada suatu proyek industri
konstruksi. Penempatan mahasiswa pada suatu proyek industri konstruksi
tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan wawasan berpikir dan
pengetahuan yang lebih luas.
Dengan pelaksanaan PKL tersebut diharapkan lulusannya dapat
benar-benar memiliki bekal kemampuan yang cukup bisa diandalkan dalam
menghadapi tantangan tugas sesuai bidangnya. Disamping itu kegiatan PKL
merupakan salah satu sarana untuk menjalin hubungan antara politeknik
dengan dunia industri.

1.1.2 Latar Belakang Proyek


Proyek yang kami amati ini adalah jalan layang bebas hambatan / Jalan
Tol Depok – Antasari, Paket 2: Brigif-Sawangan. Urbanisasi meningkat
dikarenakan Jakarta memiliki daya tarik bagi seluruh penduduk Indonesia
dalam meningkatkan kesejahteraan bagi dalam bidang ekonomi maupun

1
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari

sosial. Dengan demikian kebutuhan kendaraan meningkat dan bertambahnya


lalu lintas yang menyebabkan kemacetan. Kondisi ini menuntut pemerintah
untuk meningkatkan sarana dan prasarana penunjang untuk mengatasi
masalah kemacetan lalu lintas yang dihadapi oleh penduduk Jakarta.
Karena volume lalu lintas yang di lalui kendaraan berat dan luas jalan
yang tidak seimbang, maka jalan layang bebas hambatan sebagai alternatif
pilihan yang diharapkan menjadi solusi mengurangi kemacetan di Jakarta.

1.1.3 Lokasi Proyek


Proyek pembangunan jalan layang bebas hambatan/jalan tol Depok-
Antasari seksi 1 selatan: Brigif-Sawangan (Sta.5+775 s/d Sta. 12+040).

Gambar 1.1 Lokasi Proyek Tol Depok-Antasari Seksi 1 Selatan: Brigif-


Sawangan

2
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari

1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan


1.2.1 Tujuan Umum
Agar mahasiswa mengenali proses pelaksanaan suatu kegiatan
proyek atau indsutri konstruksi sehingga memiliki wawasan dan
pengetahuan yang luas agar dapat mempersiapkan diri dalam mengisi
kebutuhan dunia industry dan diharapkan dapat menjadi tenaga pelaksana
proyek yang handal.

1.2.2 Tujuan Khusus


Mahasiswa dapat:
a. Menguraikan proses pelaksanaan proyek / industri konstruksi.
b. Menjelaskan struktur organisasi proyek / industri konstruksi.
c. Merumuskan pembagian tugas (job description) semua personal yang
terlibat dalam pelaksanaan proyek / industri konstruksi.
d. Menerapkan kemampuannya di proyek / industri konstruksi sesuai
dengan kemampuan yang diperoleh selama kuliah.
e. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh proyek / industri sesuai
dengan target mutu dan ketelitian yang diperlukan.
Membuat laporan PKL dengan baik dan sesuai engan tata cara penulisan
ilmiah.

3
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari

BAB II
PENGENALAN PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan


Langkah Perseroan dimulai ketika Pemerintah Republik Indonesia
memulai tender enam ruas jalan tol Batch 1 pada 3 Januari 2005. Salah satu
ruas yang ditenderkan dalam proses tersebut ialah Depok – Antasari.
Ruas Tol Depok-Antasari sepanjang 21,55 km merupakan bagian dari
Tol Jakarta Depok Bogor Ciawi (Jadebowi). Ruas Tol Depok – Antasari
yang membentang dari Depok hingga blok M, Jakarta ini diperkirakan akan
menelan biaya investasi USD 237 juta atau setara dengan Rp 2,2 triliun pada
saat awal perencanaan proyek. Nilai ini sudah termasuk pembangunan
Ruas Tol Antasari – Bojong Gede.
Dalam rangka mengikuti tender investasi jalan tol yang
diselenggarakan oleh Tim Pelaksana Pengadaan Investasi Jalan Tol
Departemen Pekerjaan Umum tersebut. Maka pada 28 Januari 2005 PT Citra
Marga Nusaphala Persada Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT
Pembangunan Perumahaan (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), dan
PT Bosowa Trading Internasional. Perseroan membentuk Konsorsium Citra
Waspphutowa.
Nama Citra Waspphutowa sendiri merupakan akronim dari
lima pemegang saham pendiri tersebut, yakni CMNP (Citra), WK (Was), PP
(pp), HK (hut), dan Bosowa (owa). Kemudian konsorsium yang dipimpin oleh
PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk ini memasukkan dokumen tender
untuk Ruas Tol Depok – Antasari pada 8 Agustus 2005. Konsorsium Citra
Waspphutowa dinyatakan sebagai pemenang dalam tender tersebut sesuai
dengan International Competitive Bidding (ICB).
Keputusan ini tertuang dalam Pengumuman Pemenang Tender
Investasi Jalan Tol Depok – Antasari pada 21 Oktober 2005 yang dilansir
oleh Ketua Tim Pelaksana Pengadaan Investasi Jalan Tol, Departemen
Pekerjaan Umum. Agar dapat segera merealisasikan keputusan tender

4
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari

tersebut, maka pada 13 Januari 2006; para anggota konsorium mendirikan PT


Citra Waspphutowa.
Sejak awal berdiri, Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami dua
kali perubahan. Perubahan pertama pada 22 Juli 2008 mengenai peningkatan
modal dasar Perseroan dari Rp 100 miliar menjadi Rp 480 miliar. Kemudian
perubahan kedua terjadi pada 23 Juni 2009 ketika mengenai perubahan
Anggaran Dasar Perseroan agar sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40
tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Kemudian pada 3 April 2007, Bosowa
Trading Internasional melepaskan kepemilikan sahamnya di Perseroan.
Proses ini telah berjalan sesuai dengan ketentuan dan persetujuan pemegang
saham.
Perjalanan Citra Waspphutowa berlanjut ketika Hutama Karya
melepaskan kepemilikan sahamnya ke PT Waskita Toll Road pada akhir
kuartal III tahun 2015. Pelepasan saham ini dilakukan setelah mendapat
persetujuan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sesuai
Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol, persetujuan dari para pemegang saham
lainnya, serta persetujuan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
selaku kreditur sesuai ketentuan. Hutama Karya melepas kepemilikan
sahamnya dalam rangka fokus pada pembangunan Jalan Tol Lintas Sumatera
yang ditugaskan kepada perusahaan tersebut, sementara Waskita Toll Road
fokus pada pembangunan jalan tol di Pulau Jawa.
Keberadaan Perseroan dilandaskan pada Perjanjian Pengusahaan
Jalan Tol Ruas Depok – Antasari Nomor 191/PPJT/VMn/2006 (selanjutnya
disebut PPJT 2006) yang ditandatangani pada tanggal 29 Mei 2006 oleh Citra
Waspphutowa yang diwakili oleh Direktur Utama Winten Peradika dan
Pemerintah yang diwakili oleh Sekjen Pekerjaan Umum Roestam Sjarief.
PPJT 2006 ini kemudian diamandemen menjadi PPJT Nomor
233/Ku.08.10-Sj/2007 pada tanggal 13 Februari 2007.
Seperti proyek infrastruktur lainnya, pembangunan Jalan Tol Depok
– Antasari juga menghadapi sederet tantangan. Tantangan terbesar yang
dihadapi Perseroan dalam menggarap pembangunan Ruas Tol Depok –
Antasari ialah terkait dana dan pengadaan tanah. Akibatnya, target

5
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari

pelaksanaan pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari bergeser dari yang


telah dicanangkan dalam PPJT 2006 maupun (Amandemen) PPJT 2007
Namun, dengan berpegang pada misi mewujudkan Tol Koridor
Jadebowi, sejak tahun 2015 Citra Waspphutowa memulai kegiatan
pembangunan Ruas Tol Depok – Antasari sebagai salah satu bagian Jalan
Tol Jadebowi, akan menjadi salah satu pendorong roda perekonomian
masyarakat, khususnya di Jabodetabek. Dengan keyakinan ini, Citra
Waspphutowa dengan semangat akan terus melanjutkan pembangunan
sehingga proyek ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas.
Pencanangan pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari ini telah
dilaksanakan pada 8 Mei 2004, dilanjutkan proses tender jasa konstruksi
yang berujung pada penandatanganan kontrak pembangunan jalan tol
senilai sekitar Rp 2 triliun pada 23 September 2014 dengan tahapan
pembangunan pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Tahapan Pembangunan Proyek
Depok – Antasari Panjang Pengadaan Tanah Konstruksi
Paket 1 Antasari – Brigif 6,8 km 75% 2014-2016
Paket 2 Brigif – Sawangan 6,3 km 20% 2015-2017
Maksimal
Paket 3 Sawangan – Bojong Gede 9,5 km 0%
2024
Sumber: Annual Report PT Citra Waspphutowa tahun 2015

Komposisi saham CW dimiliki oleh CMNP sebesar 62,5%.


Selebihnya milik tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu PT
Hutama Karya, PT Waskita Karya dan PT Pembangunan Perumahan Tbk
dengan porsi kepemilikan masing-masing 12,5%.

2.1.1 Identitas Perseroan


Perusahaan merupakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), yaitu sebuah
badan hukum atau badan usaha berbentuk Perseroan Terbatas yang berfungsi
sebagai Special Purpose Vehicle (SPV) bagi pengembangan satu ruas jalan
tol yaitu Ruas Jalan Tol Antasari – Depok – Bogor.

6
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari

Konsesi pengusahaan ruas jalan tol tersebut dilakukan dengan skema


Bangun Guna Serah atau Build Operate Transfer (BPT) selama 40 tahun
terhitung sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja atau Notice to
Proceed (NTP) yang pertama, dalam kondisi SPMK diterbitkan tidak
sekaligus untuk seluruh ruas. Dengan asumsi SPMK pertama tersebut
direncanakan terbit pada pertengahan tahun 2016 dan permulaan
pengoperasian bagian pertama Jalan Tol diharapkan semester I-2017, maka
konsesi pengoperasian Jalan Tol Antasari – Depok – Bogor akan berlangsung
selama 39 tahun, dimulai sejak awal pengoperasian hingga semester I-2056.
Namun demikian, di `dalam Anggaran Dasar dinyatakan bahwa Perseroan
didirikan untuk jangka waktu tidak terbatas.
Nama Perseroan:
PT Citra Waspphutowa
Tempat/Kedudukan:
Jalan Andara No.12 C, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta 12450.
Telepon:
021–78841310
Fax:
021–7813682
Tanggal Pendirian:
13 Januari 2006
Jumlah Karyawan:
45 karyawan (per 31 Desember 2015)
Bidang Usaha:
Melaksanaakan pengusahaan jalan tol, yang meliputi:
 Pendanaan
 Perencanaan teknis
 Pelaksanaan konstruksi
 Pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol

7
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari

 Usaha lain, media luar ruang, struktur pelengkap utilitas dan atau utilitas
yang berhubungan dengan konsesi jalan tol sesuai ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
Modal Dasar:
.....
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
....
Saham dalam Pertepel:
...
Tabel 2.1.1 Komposisi Pemegang Saham Perseroan
Pemegang Saham Persentase Saham
PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk 62,5 %
PT Waskita Karya (Persero) Tbk 12,5 %
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 12,5 %
PT Hutama Karya (Persero) 12,5 %

2.1.2 Visi Perseroan


Menjadi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) utama di dalam Citra Group,
yaitu entitas anak PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk yang mampu
menjadi Jakarta Intra Urbans Toll (JIUT) Successor.
Menjadi JIUT Successor berarti mampu mewarisi atau melanjutkan
kisah sukses Pengusahaan Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono, M.Sc. serta
menggantikan kontribusi besaran pendapatan tol dari JIUT setelah
selesainya masa konsesi di tahun 2025, dengan membangun koridor
Jadebowi yang kelak menjadi Jagorawi Kedua (second Jagorawi) bahwa akan
mampu mewarisi atau melanjutkan kisah sukses Pengusahaan Jalan Tol
Jagorawi.

2.1.3 Misi Perseroan


Mewujudkan pembangunan prasarana jalan bebas hambatan atau tol
di sepanjang koridor Jadebowi yakni Jakarta (Blok M) – Depok – Bogor

8
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari

(Bogor Ring Road) – Ciawi (Caringin/Ciawi – Sukabumi) sebagai salah satu


dari 8 koridor radial jalan tol Jabodetabek, serta mempunyai interkoneksi
dengan 2 dari 4 koridor lingkar jalan tol Jabodetabek, ditambah BORR dan
Ciawi – Sukabumi.

2.1.4 Profil Pemegang Saham atau Pendiri


2.2 Organisasi Perusahaan
2.3 Pelaksanaan Disiplin Kerja

9
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari

BAB III
PENGENALAN PROYEK

3.1 Prosedur Mendapatkan Proyek


Penentuan kontraktor Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok –
Antasari ini ditentukan melalui sistem lelang terbatas yang diikuti oleh
beberapa perusahaan konstruksi dalam maupun luar negeri. Pada pelaksanaan
proyek tersebut terpilih KONSORSIUM CITRA WASPPHUTOWA sebagai
kontraktor utama yang memiliki kewajiban untuk menyelesaikan proyek
tersebut.
KONSORSIUM CITRA WASPPHUTOWA terdiri dari lima
perusahaan yang bekerja sama. Yaitu PT Citra Marga Nusaphala Persada
Tbk, 3 (tiga) kontraktor BUMN di Indonesia yaitu PT Waskita Karya
(Persero) Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Hutama
Karya (Persero) dan PT Bosowa Trading Internasional.

3.1.1 Proses Mendapatkan Proyek Secara Umum


Setelah sebelumnya mengalami tiga kali perubahan pada Perpres
Nomor 54 Tahun 2010 yaitu Nomor 35 Tahun 2011, Nomor 70 Tahun
2012 dan Nomor 172 Tahun 2014. Awal tahun 2015 dikeluarkanlah Perpres
Nomor 4 Tahun 2015 mengenai perubahan keempat pada Perpres Nomor 54
Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa. Maka, pemilihan Penyedia Jasa
pekerjaan konstruksi dilakukan dengan cara:
1. Pelelangan Umum, adalah metode pemilihan penyedia barang/pekerjaan
konstruksi/jasa yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman
secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi untuk
penerangan umum sehingga masyarakat luas dunia usaha yang berminat
dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.
2. Pelelangan terbatas adalah metode pemilihan penyedia barang/pekerjaan
konstruksi dengan jumlah penyedia yang mampu melaksanakan diyakini
terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks, dengan cara mengumumkan
secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi dengan

10
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari

mencantum penyedia barang atau jasa yang telah diyakini mampu, guna
memberi kesempatan kepada penyedia barang/jasa lainnya yang
memenuhi kualifikasi.
3. Pemilihan langsung, yaitu pemilihan penyedia barang/jasa yang
dilakukan dengan membandingkan sebanyak-banyaknya penawaran
sekurang-kurangnya 3 penawaran dari penyedia barang/jasa yang telah
lulus prakualifikasi serta dilakukan negosiasi baik teknis maupun biaya
serta harus diumumkan minimal melalui papan pengumuman resmi untuk
penerangan umum dan bila memungkinkan melalui internet. Pemilihan
langsung dapat dilaksanakan manakala metoda pelelangan umum atau
pelelangan terbatas dinilai tidak efisien dari segi biaya pelelangan.
4. Penunjukan langsung, adalah metode pemilihan penyedia barang/jasa
dengan cara menunjuk langsung 1 (satu) penyedia barang/jasa.
Pemilihan penyedia barang/jasa dapat dilangsungkan dengan cara
melakukan negosiasi, baik secara teknis maupun biaya, sehingga diperoleh
harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggung jawabkan.
5. Swakelola, adalah pengadaan barang/jasa dimana pekerjaannya
direncanakan, dikerjakan dan/atau diawasi sendiri dengan menggunakan
tenaga sendiri, alat sendiri atau upah borong tenaga. Swakelola dapat
dilaksanakan oleh pengguna barang/jasa, instansi pemerintah, kelompok
masyarakat/lembaga swadaya masyarakat penerima hibah. Jenis pekerjaan
yang memungkinkan dilaksanakan secara swakelola diantaranya adalah
(a) pekerjaan yang bertujuan meningkatkan kemampuan teknis sumber
daya manusia instansi pemerintah yang bersangkutan; (b) pekerjaan yang
bersifat rahasia bagi instansi pengguna barang atau jasa yang
bersangkutan; (c) pekerjaan untuk proyek percontohan yang bersifat
khusus untuk pengembangan teknologi/metoda kerja yang belum dapat
dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa.

11
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari

3.1.2 Proses Mendapatkan Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok-Antasari


1. Telah ditetapkannya Konsorsium Citra Waspphutowa (masih belum
berbentuk PT) sebagai pemenang tender, oleh menteri Pekerjaan Umum,
sebagaimana dalam suratnya kepada Ketua Tim Pelaksana pengadaan
investasi jalan tol nomor JL.01.03-Mn/554 pada tanggal 17 Oktober
2005, perihal penetapan pemenang tender investasi Jalan Tol Ruas
Depok – Antasari, dengan ketentuan:
a. 4 bulan sejak ditetapkannya, telah membentuk perusahaan (PT) jalan
tol;
b. Menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT),
berdasarkan parameter investasi ketentuan dan jadwal yang tertuang
dalam dokumen tender, serta konsisten sesuai dengan penawaran.
2. Diumumkannya pemenang tender investasi Jalan Tol Ruas Depok –
Antasari oleh Ketua Pelaksana pengadaan investasi jalan tol,
sebagaimana dalam pengumuman pemenang tender investasi Jalan Tol
Ruas Tol Depok – Antasari Nomor 54/MD/Bh/2005 tanggal 21Oktober
2005.
3. Anggaran Dasar PT Citra Waspphutowa telah terbentuk, sebagaimana
dalam akta nomor 10 tanggal 13 Januari 2006, dibuat dihadapan Soegeng
Santosa, notaris di Jakarta, dan telah mendapat pengesahan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia bernomor C-02650 HT.01.01TH2006
tanggal 1 Februari 2006.
4. Penandatanganan PPJT tanggal 29 Mei 2005 Nomor
191/PPJT/V/MN/2006.

3.2 Gambaran Umum Proyek


Jalan Tol Depok – Antasari yang sedang dibangun ini bertujuan untuk
mengurangi kemacetan dari pintu keluar Tol TB Simatupang (JORR). Proyek
ini terdiri dari 3 paket. Paket 1 terdapat pembuatan Simpang Susun Antasari
(zona1), Elevated Andara (zona 2), Simpang Susun Andara (zona 3) yang
terletak di daerah Antasari – Brigif sepanjang 6,8 km pada Sta. -01+121
s/d Sta. 5+775. Kemudian Paket 2 sedang proses pembebasan lahan yang

12
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari

baru berlangsung sebesar 20% di daerah Brigif – Sawangan sepanjang 6,3


km. Sedangkan pada Paket 3 masih dalam proses tender yaitu di daerah
Sawangan – Bojong Gede sepanjang 9,5 km. Gambaran umum tersebut
terdapat pada gambar 3.1 s/d gambar 3.5.
Data Umum Proyek
Nama Proyek :Pembangunan Jalan Tol Depok-Antasari Seksi
1 Selatan, Brigif-Sawangan, Sta. 5+775 s/d
Sta. 12+040.
Lokasi Proyek :
Pemilik Proyek : PT. Citra Waspphutowa
Konsultan Supervisi :
Kontraktor Pelaksana :
Nomor Kontrak :
Tanggal Kontrak :
Kontrak :
Pelaksanaan :
Jenis Proyek :
Panjang Proyek :
Jenis Pekerjaan Utama :

3.3 Personalia dan Organisasi Proyek


3.3.1 Struktur Organisasi Proyek
Struktur organisasi proyek PT Citra Waspphutowa dikepalai oleh
Dewan Komisaris yang mempunyai bawahan-bawahan. Di samping itu
pelaksanaan proyek dikelola suatu tim manajemen yang dipimpin oleh Project
Manager, dibantu oleh beberapa tenaga staf dan beberapa tenaga pelaksana
lapangan beserta pembantu-pembantunya. Proyek Jalan Tol Depok – Antasari
ini melakukan Kerja Sama Operasi (KSO) dengan PT Waskita Karya, PT
Pembangunan Perumahan dan PT Hutama Karya dalam pembangunan Paket
Antasari – Brigif – Sawangan. Lihat gambar 3.6.

13
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari

Gambar 3.6 Struktur Organisasi Proyek

3.3.2 Uraian Tugas Personil


1. Project Manager
a. Terselenggaranya kegiatan pelaksanaan pembangunan Jalan Tol Depok–
Antasari Seksi 1 (Antasari – Sawangan), termasuk fasilitas-fasilitas
pendukungnya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
1. Memimpin dan mengarahkan seluruh kegiatan pelaksanaan
pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari Seksi 1 (Antasari –
Sawangan).

14
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari

2. Mengarahkan kegiatan kontraktor dan konsultan didalam pelaksanaan


pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari Seksi 1 (Antasari –
Sawangan).
3. Mengendalikan seluruh kegiatan pelaksanaan pembangunan Jalan Tol
Depok – Antasari Seksi 1 (Antasari – Sawangan) agar sesuai dengan
rencana kerja yang telah ditetapkan.
b. Terselenggaranya administrasi teknik dan ketatausahaan kegiatan-
kegiatan yang berkaitan dengan penanganan proyek.
1. Mengarahkan kegiatan-kegiatan administratif yang menunjang
penanganan proyek.
2. Mengarahkan kegiatan-kegiatan penilaian hasil pekerjaan kontraktor
dan konsultan.
3. Mengendalikan kegiatan para karyawan di lingkungan proyek.
4. Mengkoordinasi dan memimpin pengaturan surat-surat keluar dan
masuk proyek untuk tercapainya tertib administrasi.
c. Tersedianya kebutuhan bahan dan alat sesuai dengan jadwal pelaksanaan
dan mutu yang telah ditentukan.
1. Mengarahkan rencana kerja dan anggaran biaya penyediaan bahan.
2. Memimpin dan mengarahkan kegiatan-kegiatan pelaksanaan
pengadaan dan pendistribusian bahan dan alat agar sesuai dengan
jadwal pelaksanaan mutu yang telah ditentukan.
3. Mengarahkan koordinasi pengendalian kegiatan pelaksanaan
pengadaan dan pendistribusian bahan dan alat.
d. Terselenggaranya kegiatan dibidang teknik kontruksi sesuai dengan
kebijakan perusahaan dan standar Badan Pengatur Jalan Tol.
1. Mengarahkan dan memimpin kegiatan di bidang Teknik Konstruksi
antara lain: pengawasan, penelitian, evaluasi dan pengembangan
sistem/metode pelaksanaan pekerjaan di lapangan beserta
penerapannya.
2. Mengendalikan seluruh kegiatan di bidang Teknik Konstruksi.

15
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari

e. Terselenggaranya kegiatan di bidang penunjang konstruksi untuk


mempersiapkan pelaksanaan fisik Jalan Tol Depok – Antasari Seksi 1
(Antasari – Sawangan).
1. Mengarahkan dan memimpin di bidang kegiatan di bidang Penunjang
Proyek.
2. Mengarahkan dan memimpin koordinasi dengan pihak-pihak luar di
dalam memperlancar/mendukung kegiatan pelaksanaan pekerjaan
pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari Seksi 1 (Antasari –
Sawangan).
f. Pengendalian biaya, waktu, mutu dan kemajuan pelaksanaan
pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari Seksi 1 (Antasari – Sawangan).
1. Mengarahkan dan memimpin kegiatan di bidang pengendalian biaya,
waktu dan kemajuan pelaksanaan pembangunan Jalan Tol Depok –
Antasari Seksi 1 (Antasari – Sawangan).
2. Mengendalikan seluruh kegiatan di bidang pengendalian biaya,
waktu, mutu dan kemajuan pelaksanaan pembangunan Jalan Tol
Depok – Antasari Seksi 1 (Antasari – Sawangan).
g. Tersedianya rencana kerja dan anggaran biaya divisi-divisi di dalam
proyek.
1. Mengarahkan penyusunan rencana kerja dan anggaran biaya divisi-
divisi di dalam proyek.
2. Mengendalikan pelaksanaan rencana kerja dan penggunaan biaya agar
efisiensi dan efektifitas tercapai.
h. Wewenang
Wewenang yang di limpahkan oleh Managing Director kepada
Project Manajer :
1. Menetapkan keputusan-keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan pembangunan jalan tol.
2. Menetapkan surat keputusan-keputusan pemberhentian dan
pengangkatan karyawan proyek.
3.

16
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari

2. Deputy Project Manager


a. Terselenggaranya kegiatan pelaksanaan pembangunan Jalan Tol Depok –
Antasari Seksi 1 (Antasari – Sawangan), apabila Project Manager
berhalangan, sesuai dengan wewenang yang telah dilimpahkan.
1. Mengarahkan dan memimpin pelaksanaan pembangunan Jalan Tol
Depok – Antasari Seksi 1 (Antasari – Sawangan).
2. Mengendalikan kegiatan pelaksanaan pembangunan Jalan Tol
Depok – Antasari Seksi 1 (Antasari – Sawangan) agar sesuai dengan
kebijakan yang telah ditetapkan oleh Project Manager.
b. Terselenggaranya kegiatan sehari-hari pelaksanaan pembangunan Jalan Tol
Depok – Antasari Seksi 1 (Antasari – Sawangan).
1. Mengarahkan dan memimpin kegiatan-kegiatan sehari-hari pelaksanaan
pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari Seksi 1 (Antasari – Sawangan).
2. Mengendalikan kegiaan-kegiatan rutin operasional pelaksanaan
pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari Seksi 1 (Antasari – Sawangan).
c. Terselenggaranya koordinasi kegiatan antar divisi proyek di dalam
pelaksanaan pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari Seksi 1 (Antasari
– Sawangan).
1. Mengarahkan kegiatan antar divisi-divisi proyek di dalam pelaksanaan
pembangunan agar sesuai dengan rencana kerja dan kebijaksanaan yang telah
ditetapkan oleh Project Manager.
2. Mengkoordinasikan dan menyelesaikan permasalahan teknis di lingkungan
proyek.
d. Terselenggaranya koordinasi kegiatan dengan pihak-pihak konsultan,
kontraktor, dan pemasok agar terjamin kelancaran tugas- tugas pelaksanaan
pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari Seksi 1 (Antasari – Sawangan).
1. Mengarahkan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan konsultan,
kontraktor dan pemasok agar tercapai kelancaran tugas-tugas
pelaksanaan pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari Seksi
1(Antasari – Sawangan), sesuai dengan rencana kerja dan kebijakan
yang telah ditetapkan oleh Project Manager.

17
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari

2. Mengendalikan kegiatan rutin operasional antar divisi-divisi proyek di


dalam pelaksanaan pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari Seksi 1
(Antasari – Sawangan) secara korektif maupun preventif, sesuai
dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Project Manager.
e. Terselenggaranya ketatausahaan dan tertib administrasi di lingkungan
proyek.
1. Mengawasi dan mengendalikan kedisiplinan sehari-hari karyawan di
lingkungan proyek.
2. Mengkoordinasi penilaian karyawan secara periodik di lingkungan
proyek.
3. Project Engineer Supervisior
Job desk :
a. Terselanggaranya pengawasan, penelitian dan evaluasi terhadap hasi-
hasil/produk-produk Konsultan Perencana dan Konsultan Value Engineering.
1. Mempersiapkan rencana kerja dan anggaran biaya pada unit kerjanya.
2. Mengadakan pemeriksaan, penelitian dan evaluasi terhadap
hasil/produk perencanaan Konsultan Perencana dan redesign
Konsultan Value Engineering.
3. Mengkoordinir kegiatan evaluasi metode pelaksanaan yang di
ajukan/digunakan Kontraktor dan membuat alternative-alternatif lain
untuk mendapatkan system yang lebih tepat dan efektif.
4. Mengkoordinir pemeriksaan dan evaluasi gambar-gambar kerja (Shop
Drawing) dan As Built Drawing Kontraktor.
b. Terselenggaranya evaluasi dan pengembangan terhadap petunjuk dan syarat-
syarat pelaksanaan pekerjaan kontraktor.
1. Mengadakan evaluasi terhadap spesifikasi kontrak yang di pakai
sebagai dasar dan petunjuk pelaksanaan pekerjaan oleh Kontraktor.
2. Mengadakan Koordinasi dengan unit kerja “Project Construction” dan
“Project Control & Monitoring” dalam memantau penerapan
spesifikasi kontrak.
3. Mengadakan koreksi dan pengembangan terhadap petunjuk dan syarat-
syarat pelaksanaan pekerjaan untuk Kontraktor.

18
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari

c. Terselenggaranya Pengendalian kegiatan di dalam unit kerja dipimpinnya.


1. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan seluruh kegiatan dalam
unit kerja “Project Engineering”.
2. Mengendalikan biaya operasional di lingkungan unit kerja “Project
Engineering” dan memeriksa laporan pertanggungjawaban.
d. Terselenggaranya pengadministrasian kegiatan yang di berkaitan dengan
penanganan proyek.
1. Mengkoordinasikan pengarsipan dokumen serta data proyek.
2. Mengkoordinasikan kegiatan monitoring, pengadaan dan
pendistribusian dokumen dan data proyek.
3. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan seluruh kegiatan
administrasi proyek dan kontrak.
4. Mengendalikan dan mengkoordinasi penyusunan laporan di
lingkungan unit kerja “Project Engineering”.
e. Tersedianya dokumen dan bahan penunjang kontrak.
1. Mempersiapkan dokumen kontrak untuk Kontraktor, Konsultan dan
Konsultan Spesialis.
2. Meneliti isi dokumen kontrak agar sesuai dan tidak bertentangan
dengan kontrak.
3. Mempersiapkan konsep Addendum (perubahan) Kontrak.
4. Memonitor pelaksanaan kontrak.
5. Mempersiapkan Notice of Change (NOC).
6. Mempersiapkan Change Contract Order (CCO).
7. Mempersiapkan bahan-bahan pembuatan Berita Acara baik untuk
Kontrak maupun Surat Perintah Kerja.
f. Wewenang
1. Menetapkan sistem evaluasi dan pengembangan seluruh kegiatan
dalam unit kerja “Project Engineering”.
2. Mensahkan pengeluaran uang untuk kepentingan unit kerja “Project
Engineering” sesuai ketentuan-ketentuan Perusahaan.
3. Merekomendasikan hasil/produk Konsultan Perencana (Review
Design) dan Value Engineering.

19
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari

4. Menyelenggarakan kelengkapan adminitrasi pembayaran untuk pihak


Kontraktor,Konsultan dan Pemasok secara lancer.
5. Merekomendasikan tagihan (sertifikat/invoice) dari Konsultan,
Kontraktor atau Pemasok yang layak diajukan kepada Project Manager.
6. Menetapkan system evaluasi dan pengembangan seluruh kegiatan
dalam lingkungan unit kerja “Project Engineering”.
7. Merekomendasi personil Konsultan Perencana/Review Design/VE di
lingkungan proyek.
4. Project Construction Supervisor
Job desk :
a. Penyiapan lokasi agar pelaksanaan pekerjaan fisik dapat dimulai.
1. Memimpin dan mengkoordinasi pelaksanaan survey utilitas dan
bangunan sipil di lapangan/lokasi pekerjaan.
2. Memimpin dan mengkoordinasi penyusunan laporan hasil survey
utilitas dan bangunan sipil dan merekomendasika alternatif-alternatif
pemecahan kepada Project Manager.
3. Memimpin dan mengarahkan penyelesaian masalah-masalah utilitas,
pembebasan tanah, iklan dan rambu lalu lintas dan industry terkait.
4. Mengadakan, evaluasi dan memberikan rekomendasi kepada Project
Manager terhadap penyelesaian masalah-masalah utilitas, pembebasan
tanah, iklan dan rambu lalu lintas yang berada di lokasi pembangunan.
5. Mengadakan koordinasi dengan instansi terkait untuk masalah-masalah
utilitas, pembebasan tanah, iklan dan rambu lalu lintas dalam rangka
pembangunan jalan tol.
b. Terselenggaranya lalu lintas yang tertib dan lancer selama pelaksanaan
konstruksi.
1. Mengadakan koordinasi dengan instansi terkait demi kelancaran lalu
lintas.
2. Mengawasi, mengendalikan dan membuat laporan pelaksanaan
kegiatan ketertiban lalu lintas selama pembangunan/proyek.
c. Terselenggaranya pelaksanaan pekerjaan fisik di lapangan yang sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang sudah di tetapkan.

20
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari

1. Mempersiapkan rencana kerja dan anggaran biaya pada unit kerjanya.


2. Mengawasi seluruh jalannya pelaksanaan pekerjaan fisik dilapangan.
3. Mengawasi penerapan metode-metode pelaksanaan pekerjaan
Kontraktor, sesuai ketentuan-ketentuan yang tercantum di dalam
kontrak.
4. Mengendalikan dan memeriksa persiapan pelaksanaan pekerjaan
Kontraktor agar tidak terjadi hambatan pelaksanaan.
5. Mengadakan pemeriksaan pekerjaan lapangan Kontraktor.
6. Mengadakan pemeriksaan dan mengevaluasi mutu pekerjaan
Kontraktor termasuk mutu bahan/material yang di pakai.
7. Mengevaluasi hasil pelaksanaan pekerjaan Kontraktor terhadap
rencana kerja yang dibuat.
8. Mengadakan pengukuran volume atas hasil pekerjaan Kontraktor di
lapangan.
9. Membantu Kontraktor dalam memecahkan dan memberikan alternative
persoalan teknis di lapangan.
d. Tersedianya pelaporan-pelaporan dan evaluasi hasil pelaksanaan pekerjaan di
lapangan.
1. Mencatat, menyiapkan laporan harian dan prosedur penentuan lainnya
yang diinstruksikan Project Manager.
2. Mengadakan pengecekan dan evaluasi terhadap kwantitas dan
kwantitas pekerjaan yang dicantumkan dalam laporan.
3. Mengkoordinasi pembuatan laporan, memeriksa dan mengevaluasi
hasil pengujian dilaboratorium.
4. Meneliti, mengevaluasi rencana kerja Kontraktor serta memberikan
saran-saran operasional.
5. Mencatat, menyimpan dan verifikasi dokumen hasil pelaksanaan
pekerjaan yang menyangkut waktu, kwantitas dan kwalitas.
6. Melakukan kordinasi dengan unit kerja “Project Control &
Monitoring” dalam hal pengendalian waktu dan biaya.
e. Terselanggaranya pengendalian terhadap kegiatan unit kerja “Project
Construction”

21
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari

1. Mengawasi dan mengendalikan seluruh kegiatan, pengawasan,


pemeriksaan dan pengendalian pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
2. Mengendalikan biaya opersional di lingkungan unit kerja “Project
Construction” dan memeriksa laporan pertanggungjawaban.
f. Wewenang
1. Menetapkan system pengendalian dan pengembangan seluruh kegiatan
dalam “Project Construction”.
2. Membuat keputusan dalam pemecahan masalah-masalah teknis di
lapangan dan memberikan alternatif-alternatif penyelesaiannya.
3. Merekomendasikan metode-metode pelaksanaan pekerjaan Kontraktor
kepada Project Manager.
4. Memberikan koreksi atas rencana kerja dan jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang dibuat Kontraktor.
5. Menolak bahan/material yang tidak memenuhi syarat kwalitas atas
kwantitas untuk dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan.
6. Menetapkan prosedur pelaksanaan pekerjaan, pengujian pemeriksaan
dan pelaporan.
7. Mensahkan pengeluaran uang untuk kepentingan unit kerja “Project
Construction” sesuai ketentuan Perusahaan.
8. Menyusun sistem alternatif dan pemecahan masalah-masalah teknis
untuk pekerjaan survey lapangan maupun hubungan dengan instansi
terkait.
9. Merekomendasikan personil Konsultan Supervisi/pengawas di
lingkungan proyek.
5. Project Control dan Monitoring Supervisor
Job desk :
a. Terselenggaranya Pengendalian terhadap seluruh kegiatan di dalam unit kerja
yang dipimpinannya dan koordinasi antar unit kerja terkait di lingkungan
proyek, yang meliputi pengendalian waktu, biaya pelaksanaan dan Sistem
Informasi Proyek.
1. Mempersiapkan rencana kerja dan anggaran biaya pada unit kerjanya.

22
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari

2. Mengkoordinir pengendalian waktu pelaksanaan proyek, yang meliputi


kegiatan – kegiatan :
a) Mengumpulkan data, menganalisa dan mengevaluasi jadwal
pelaksaan pekerjaan
b) Mengumpulkan data, menganalisa dan mengavaluasi hasil
pelaksaan pekerjaan dan pengendaliannya.
c) Membuat alternatif – alternatif dan usulan untuk penanggulangan
dan pengendalian kelambatan pelaksanaan pekerjaan kontraktor.
3. Mengkoordinir pengendalian biaya pelaksanaan proyek, yang meliputi
kegiatan – kegiatan.
a) Menyusun pernecanaan anggara proyek
b) Mengumpulkan data, menganalisa dan mengevaluasi realisasi
biaya pelaksanaan proyek.
c) Membuat alternatif – alternatif dan usulan – usulan untuk
pengendalian biaya pelaksaan proyek.
4. Mengevaluasi seluruh laporan volume pekerjaan yang telah dilaksakan
Kontraktor dan Konsultan Pengawas serta membantu Project Manager
menerbitkan Monthly Certificate.
5. Memimpin dan mengkoordinasi pembuatan format – format pelaporan
yang diperlukan untuk divisi – divisi proyek sesuai tugas dan
kewajibannya guna mengumpulkan analisa dan evaluasi data serta
penyusunan Sistem Informasi Manajemen Proyek.
6. Memimpin dan mengkoordinasi kegiatan pengelohan data untuk sistem
pelaporan pada setiap unit kerja Manajemen Proyek
7. Memimpin dan mengawasi pengelohan data untuk Sistem Informasi
Manajemen Proyek.
8. Memimpin pembinaan teknis operasional dalam pembuatan program
Komputer Sistem Informasi Manajemen Proyek.
9. Memimpin, mengkoordinasi dan mengawasi penyusunan serta
penyajian informasi proyek untuk keperluan – keperluan proyek,
perusahaan atau informasi keluar yang berkaitan dengan kegiatan
proyek.

23
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari

10. Mengkoordinir kegiatan antar unit kerja agar dalam pelaksanaan


pekerjaan proyek sesuai rencana yang telah ditetapkan.
b. Terselenggaranya kegiatan yang berkaitan dengan rencana pengoperasian jalan
tol
1. Melaksanakan reevaluasi/evaluasi terhadap sistem operasi.
2. Mempersiapkan/ mengkoordinasikan pembuatan sistem prosedur,
manajemen dan sistem informasi.
3. Mempersiapkan/mengkoordinasikan pembuatan rencana teknis
peralatan jalan tol.
4. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan peralatan jalan tol
c. Terselenggaranya bidang kesekretariatan dan tertib administrasi
Kepegawaian di lingkungan proyek.
1. Memimpin dan mengkoordinasi penaturan surat-surat keluar dan masuk
di lingkungan proyek.
2. Terselenggaranya tata persuratan dan tata kearsipan surat –surat dinas di
lingkungan proyek.
3. Terselenggaranya administrasi kepegawaian seluruh unit kerja
dilingkungan proyek.
4. Mengadakan koordinasi dengan Divisi SDM demi kelancaran
pelaksanaan proyek.
5. Tersedianya dan pengolahan kas kecil proyek.
d. Terselenggaranya ketersediaan barang/inventaris dan administrasi umum di
lingkungan proyek.
1. Mengadakan koordinasi dengan Divisi Umum berkenaan kebutuhan/
pengadaan barang/asset dan ATK keperluan kantor proyek.
2. Terselenggaranya tertib investarisasi aset kantor proyek.
e. Terselenggaranya administrasi tagihan/permintaan pembayaran pihak
Kontraktor dan Konsultan.
1. Mengkoordinir pemeriksaan dan evaluasi kelengkapan administrasi
tagihan (Sertifikat/invoice) yang diajukan oleh Kontraktor,Konsultan dan
Pemasok (jika ada)

24
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari

2. Mempersiapkan dan menyusun Surat Permintaan pembayaran


(MC/Invoice) yang diajukan Kontraktor, Konsultan dan Pemasok yang
sudah disetujui Project Manager.
f. Wewenang
1. Merekomendasikan alternatif-alternatif dan usulan-usulan untuk
pengendalian waktu dan biaya pelaksaan Proyek.
2. Menentukan format-format pelaporan setiap Divisi Proyek sesuai tugas
dan tanggung jawabnya masing-masing .
3. Menetapkan system dan prosedur pelaporan dari setiap Divisi Proyek
4. Menetapkan teknis operasional pembuatan program analisa dan evaluasi
data.
5. Menetapkan bentuk-bentuk penyusunan dan penyajian informasi proyek.
6. Mensahkan pengeluaran uang untuk kepentingan untuk kerja “Project
Control & Monotoring” sesuai ketentuan-ketentuan perusahaan.
7. Menetapkan Sistem Pengedalian dan pengembangan seluruh kegiatan di
unit kerja “Project Control & Monotoring
8. Menandatangani/ meneyetujui dokumen pembayaran Pemasok yang layak
dan memenuhi syarat untuk diajukan pada Project Manager.
9. Merekomendasikan pada Project Manager jenis-jenis bahan dan alat,
nama-nama Pemasok atau Sub Kontraktor yang memenuhi syarat.
10. Merekomendasikan masalah kepegawaian di lingkungan proyek.
6. K3LM
1. Koordinator K3LMP
a) Melaporkan kepada MP terkait kinerja K3LMP
b) Membuat laporan K3LM tiap bulan.
c) Mengawasi penerapan prosedur K3LMP
d) Melakukan pemeriksaan sertifikasi/kalibrasi peralatan K3LMP.
e) Mengevaluasi terjadinya kecelakaan di proyek.
2. Pelaksana K3
a) Membuat laporan harian tentang pelaksanaan kegiatan pekerjaan di
lapangan.

25
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok – Antasari

b) Menghentikan kegiatan proyek apabila terjadi keadaan bahaya atau


darurat.

3.4 Proses Pelaksanaan Proyek

26

Anda mungkin juga menyukai