Anda di halaman 1dari 66

METODE PELAKSANAAN & K3

oleh
Lila Ayu Ratna Winanda
Pekerja
Konstruksi

Pelaksanaan Proyek Konstruksi Kecelakaan


(Unik, Dinamis, Kompleks) Konstruksi
Peralatan
Konstruksi

 Kegiatan Konstruksi merupakan unsur penting dalam pembangunan


 Kegiatan konstruksi menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan
antara lain yang menyangkut aspek keselamatan kerja dan lingkungan.
 Kegiatan konstruksi harus dikelola dengan memperhatikan standar dan
ketentuan K3L yang berlaku
KEGIATAN
KONSTRUKSI
 Memiliki masa kerja terbatas
 Melibatkan jumlah tenaga kerja yang besar
 Melibatkan banyak tenaga kerja kasar (labour)
yang berpendidikan relatif rendah
 Memiliki intensitas kerja yang tinggi
 Bersifat multidisiplin dan multi crafts
 Menggunakan peralatan kerja beragam, jenis,
teknologi, kapasitas dan kondisinya
 Memerlukan mobilisasi yang tinggi (peralatan,
material dan tenaga kerja)
UNSUR TERKAIT DALAM PROYEK KONSTRUKSI

Pemilik Proyek Instansi Teknis

Masyarakat
Kontraktor
Proyek
Konstruksi
Sub Kontraktor Pemasok dll

Pekerja Proyek Pekerja Subkon


Accident Prevention Program

Pencegahan Pengendalian Penanggulangan


Safe Design Engineering Emergency
Response Sys. Rehabilitasi
Hazard Human
Indentification Administratives Prasarana

3UD ,QVLGHQ ,QVLGHQ 3DVFD ,QVLGHQ


TAHAP PENGELOLAAN K3 PROYEK
Tahap Kegiatan
Tahap IV
TAHAP I TAHAP II Tahap III Tahap V Tahap VI
Equipment Tahap VII
CONCEPTUAL Basic Detailed Commissioning Operation &
Procurement Demolition
ENGINEERING Engineering Engineering & Start-Up Maintenance
and Constr.

Pertimbangan aspek keselamatan (dalam pembangunan atau operasional)


dimulai sejak perancangan proyek (melalui: Safety Review, AMDAL)

Analisa keselamatan terhadap rancangan Proyek dengan


mengidentifikasi potensi bahaya serta standar dan perundangan yang
terkait dengan rancangan (melalui: What If Analysis)

Analisa keselamatan lebih rinci setelah P&ID atau rancangan detail konstruksi
selesai dan ada rincian peralatan dan sistem yang akan digunakan terhadap
rancangan Proyek (melalui: Hazops, What If Analysis, Quantitative Risk Analysis)

Penerapan K3 dalam kegiatan fisik konstruksi dengan menerapkan manajemen


K3 proyek (melalui: Safety Audit, Safety Review)

Sebelum fasilitas dijalankan dan konstruksi dinyatakan selesai diadakan kajian ulang
untuk meyakinkan standar keselamatan yang ada untuk fasilitas tersebut sudah
memenuhi (melalui: Pre Start-up Safety Review, Safety Inspection)

Penerapan K3 dalam operasi (Operational Safety) sesuai


ketentuan yang berlaku untuk kegiatan yang bersangkutan
Rencana K3 Kontrak (RK3K)

RK3K adalah dokumen lengkap rencana penyelenggaraan


SMK3 Konstruksi Bidang PU dan merupakan satu kesatuan
dengan dokumen kontrak suatu pekerjaan konstruksi, yang
dibuat oleh Penyedia Jasa dan disetujui oleh Pengguna Jasa,
untuk selanjutnya dijadikan sebagai sarana interaksi antara
Penyedia Jasa dengan Pengguna Jasa dalam
penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang PU

Rencana Keselamatan Konstruksi yang selanjutnya disingkat RKK adalah


dokumen telaah tentang Keselamatan Konstruksi yang memuat elemen
SMKK yang merupakan satu kesatuan dengan dokumen Kontrak
Jenis K3 Kontrak (RK3K)

PEMILIHAN PENYEDIA KONTRAK


BARANG/JASA
A. KEBIJAKAN K3
................................................................................................................................................
[diisi oleh penyedia jasa berupa pernyataan tertulis yang berisi komitmen untuk menerapkan
K3 berdasarkan skala risiko dan peraturan perundang-undangan K3 yang dilaksanakan secara
konsisten]
Perusahaan Penyedia Jasa harus menetapkan Kebijakan K3 pada kegiatan konstruksi yang
dilaksanakan.
Kebijakan K3 yang ditetapkan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
 Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta
peningkatan berkelanjutan SMK3;
 Mencakup komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain
yang terkait dengan K3;
 Sebagai kerangka untuk menyusun sasaran K3.

B. PERENCANAAN K3
Di dalam membuat rencana K3, PPK memberikan identifikasi awal dan penyedia jasa harus
menyampaikan pengendalian risiko pada saat penawaran berdasarkan identifikasi awal
tersebut.
B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko K3, Program K3, Dan
Biaya
Penyusunan Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko K3, Program K3,
dan biaya K3 sesuai dengan format pada Tabel 1.
TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA,
PENILAIAN RISIKO, PENGENDALIAN
RISIKO K3, PROGRAM K3, DAN BIAYA
[digunakan untuk usulan penawaran]
Nama Perusahaan : ..................
Kegiatan : ..................
halaman : ….. / …..

Ketentuan Pengisian Tabel 1:


Kolom (1), (2) dan (3) diisi oleh PPK di dalam dokumen pengadaan;
Kolom (4) sampai dengan (7) diisi oleh Penyedia Jasa pada saat penawaran;
B.2. Pemenuhan Perundang-Undangan dan Persyaratan
Lainnya

Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang


digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan SMK3
Konstruksi Bidang PU antara lain sebagai berikut :
1. UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang
Penerapan SMK3;
............. [diisi Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan
K3 lainnya yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan
SMK3 Konstruksi Bidang PU]

PT/CV/Firma/Kemitraan (KSO) .........................


[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

..........................
Jabatan
Pengendalian Operasional K3
Pengendalian operasional berupa prosedur kerja/petunjuk kerja, yang
harus mencakup upaya pengendalian seluruh kegiatan konstruksi di
tempat kerja, diantaranya :
1. Menunjuk Penanggung Jawab Kegiatan SMK3 Konstruksi yang
dituangkan dalam Struktur Organisasi K3 beserta Uraian Tugas;
2. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan;
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat
kerja;
4. Program-program detail pelatihan sesuai upaya pengendalian;
5. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan;
6. Disesuaikan kebutuhan tingkat pengendalian risiko K3, identifikasi
bahaya, penilaian risiko dan pengendaliannya
CONTOH DOKUMEN PENGENDALIAN OPERASIONAL
DOKUMEN PROSEDUR PEMENUHAN K3
No Kode dokumen Uraian P-D-C-A
1 P6-WK-K3LM-01 Penilaian Risiko
2 P6-WK-K3LM-02 Peraturan dan Undang-Undang PLAN
3 P6-WK-K3LM-03 Rencana K3LM
4 P6-WK-K3LM-04 Dokumentasi, Pengendalian Dokumen & Rekaman
5 P6-WK-K3LM-05 Konsultasi dan Komunikasi
6 P6-WK-K3LM-06 Perolehan Kontrak Baru
7 P6-WK-K3LM-07 Rekruitment dan Pelatihan
8 P6-WK-K3LM-08 Prasarana & Lingkungan Kerja
9 P6-WK-K3LM-09 Desain & Pengembangan DO
10 P6-WK-K3LM-10 Pembelian
11 P6-WK-K3LM-11 Identifikasi & Mampu Telusur Produk ( IMTP )
12 P6-WK-K3LM-12 Identifikasi, Penanganan ,Penyimpanan & Perlindungan Produk
13 P6-WK-K3LM-13 Pengendalian Proses Produksi
14 P6-WK-K3LM-14 Kesiagaan & Tanggap Darurat
15 P6-WK-K3LM-15 Pemantauan dan Pengukuran
16 P6-WK-K3LM-16 Rapat Koordinasi & RTM
CHECK
17 P6-WK-K3LM-17 Audit Internal
18 P6-WK-K3LM-18 Analisa Data
19 P6-WK-K3LM-19 Tindakan Koreksi & Pencegahan
ACTION
20 P6-WK-K3LM-20 Perbaikan Berkelanjutan
RK3K Pelaksanaan Pekerjaan

Penyedia Jasa yang telah ditetapkan sebagai


pemenang, wajib melengkapi/menyempurnakan
identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian
risiko K3 untuk diserahkan, dibahas, dan ditetapkan
pada saat Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak/Pre
Construction Meeting (PCM) sesuai lingkup pekerjaan
yang akan dilaksanakan.
Rencana K3 Kontrak
(RK3K) Pelaksanaan
A. KEBIJAKAN K3
[Berupa pernyataan tertulis yang berisi komitmen untuk
menerapkan K3 berdasarkan skala risiko dan peraturan
perundang-undangan K3 yang dilaksanakan secara konsisten dan
harus ditandatangani oleh manajer proyek/kepala proyek]

1. Perusahaan Penyedia Jasa harus menetapkan Kebijakan


K3 pada kegiatan konstruksi yang dilaksanakan.
2. Kepala proyek/project manager harus mengesahkan
Kebijakan K3
3. Kebijakan K3 yang ditetapkan harus memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
• Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja serta peningkatan
berkelanjutan SMK3;
• Mencakup komitmen untuk mematuhi peraturan
perundang-undangan dan persyaratan lain yang terkait
dengan K3;
• Sebagai kerangka untuk menyusun sasaran K3.
KEBIJAKAN K3
SISTIM MANAJEMEN K3-PU

Kita, Segenap jajaran PT Abdi Karya (Persero) tbk selalu


mengemban kepercayaan dengan :
 Meningkatkan mutu dan cara kerja senantiasa berupaya
mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
 Melaksanakan pekerjaan berdasarkan peraturan perundang
undangan K3 dan lingkungan serta menciptakan tempat kerja
yang aman, nyaman dan sehat
 Melaksanakan kegiatan sesuai dengan ketentuan dan mencegah
ketidak sesuaian pada semua tahapan
 Melakukan perbaikan kinerja K3 secara berkelanjutan; untuk
memenuhi kepuasan pelanggan dan stakeholder lainnya.

Jakarta, 23 Nopember 2011


PT Abdi Karya (Persero), Tbk
Direksi,

Ttd
M. Saiful Abdi
Direktur Utama
B. ORGANISASI K3
Diisi dengan:
1. Struktur Organisasi
2. Uraian Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang
3. Kompetensi yang diperlukan oleh personil pada
organisasi K3
Contoh Struktur
Organisasi K3

Suatu organisasi yang berada di dalam suatu perusahaan yang


mengurusi segala bentuk permasalahan mengenai keselamatan dan
kesehatan kerja para karyawan di perusahaan yang bersangkutan.
STRUKTUR ORGANISASI PROYEK : 
MENGGAMBARKAN POSISI K3 MEMADAI UNTUK BERJALAN

TANGGUNGJAWAB UTAMA :
MANAJER PROYEK

MANAJER K3 K3
CONTOH STR.ORGANISASI TANGGAP DARURAT
C. PERENCANAAN K3

Dalam membuat rencana K3, PPK memberikan


identifikasi awal dan Penyedia Jasa harus
menyampaikan pengendalian risiko pada saat
penawaran berdasarkan identifikasi awal tersebut.

1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan


Pengendalian Risiko K3
2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan
Persyaratan lainnya
3. Sasaran dan Program K3
C.1. Identifikasi bahaya, Penilaian
Risiko K3 dan Pengendalian Risiko K3
CONTOH Tabel 2.1: Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko,
Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3 dan Penanggung
Jawab K3
C.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-
Undangan dan Persyaratan Lainnya

Daftar Peraturan Perundang-undangan dan


Persyaratan K3 yang digunakan sebagai acuan
dalam melaksanakan SMK3 Konstruksi Bidang
PU antara lain sebagai berikut :

 UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa


Konstruksi;
Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012
tentang Penerapan SMK3;
 dan seterusnya.
Contoh Pemenuhan Peraturan
Perundang-Undangan
 UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa
Konstruksi;
 Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012
tentang Penerapan SMK3;
 Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga
Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum No.
KEP.174/MEN/86 dan No. 104/KPTS/1986
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
05/PRT/M/2014
 Dan peraturan terkait lainnya
Contoh
Pemenuhan
Peraturan
Perundang-
Undangan

JKS-BINTEK SMK3 -2014


C.3. Sasaran dan Program K3

Sasaran
1. Sasaran Umum:
Nihil Kecelakaan Kerja yang fatal (Zero Fatal
Accident) pada pekerjaan konstruksi.

2. Sasaran Khusus:
Sasaran khusus adalah sasaran rinci per
kegiatan yang berisiko K3 yang disusun guna
tercapainya Sasaran Umum.
Program
Ketentuan dalam penyusunan progam K3:

1. Program K3 dibuat, diterapkan dan dipelihara untuk mencapai


sasaran K3.
2. Penunjukkan penanggung jawab pelaksana program K3 pada
setiap item pekerjaan yang berisiko K3;
3. Cara dan jangka waktu untuk melaksanakan program; dan
4. Mengkaji program secara rutin dan terencana, dan
menyesuaikannya jika perlu, untuk memastikan sasaran itu
tercapai.
Penyusunan program K3 sesuai dengan Tabel 2.3. Contoh Tabel
Sasaran dan Program K3.
Contoh Tabel Sasaran
& Program

JKS-BINTEK SMK3-2014
CONTOH TABEL
SASARAN & PROGRAM
D. Pengendalian Operasi K3
Pengendalian operasi berupa prosedur kerja/petunjuk kerja yang
harus mencakup seluruh upaya pengendalian pada Tabel 2.1,
diantaranya :
1. Menunjuk Penanggung Jawab Kegiatan SMK3 Konstruksi yang
dituangkan dalam Struktur Organisasi K3 beserta Uraian Tugas;
2. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai
pada contoh Tabel 1.2;
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat
tempat kerja;
4. Program-program detail pelatihan sesuai upaya pengendalian
pada contoh Tabel 1.2;
5. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan;
6. Disesuaikan kebutuhan tingkat pengendalian risiko K3
seperti yang tertera pada contoh Tabel 2.1 identifikasi bahaya,
penilaian risiko dan pengendaliannya, kolom (6), (7), dan (8).
CONTOH
CONTOH
CONTOH DOKUMEN PENGENDALIAN OPERASIONAL
DOKUMEN PROSEDUR PEMENUHAN K3
No Kode dokumen Uraian P-D-C-A
1 P6-WK-K3LM-01 Penilaian Risiko
2 P6-WK-K3LM-02 Peraturan dan Undang-Undang PLAN
3 P6-WK-K3LM-03 Rencana K3LM
4 P6-WK-K3LM-04 Dokumentasi, Pengendalian Dokumen & Rekaman
5 P6-WK-K3LM-05 Konsultasi dan Komunikasi
6 P6-WK-K3LM-06 Perolehan Kontrak Baru
7 P6-WK-K3LM-07 Rekruitment dan Pelatihan
8 P6-WK-K3LM-08 Prasarana & Lingkungan Kerja
9 P6-WK-K3LM-09 Desain & Pengembangan DO
10 P6-WK-K3LM-10 Pembelian
11 P6-WK-K3LM-11 Identifikasi & Mampu Telusur Produk ( IMTP )
12 P6-WK-K3LM-12 Identifikasi, Penanganan ,Penyimpanan & Perlindungan Produk
13 P6-WK-K3LM-13 Pengendalian Proses Produksi
14 P6-WK-K3LM-14 Kesiagaan & Tanggap Darurat
15 P6-WK-K3LM-15 Pemantauan dan Pengukuran
16 P6-WK-K3LM-16 Rapat Koordinasi & RTM
CHECK
17 P6-WK-K3LM-17 Audit Internal
18 P6-WK-K3LM-18 Analisa Data
19 P6-WK-K3LM-19 Tindakan Koreksi & Pencegahan
ACTION
20 P6-WK-K3LM-20 Perbaikan Berkelanjutan
45
Sarana
PENGAWASAN - INSPEKSI

Inspeksi Gondola Inspeksi Gondola

Inspeksi Gondola Inspeksi Gondola


LAPORAN INSPEKSI K3K
(Keselamatan & Kesehatan Kerja Konstruksi )

47JKS-BINTEK SMK3 -2014


LAPORAN KETIDAKSESUAIAN K3K
(Keselamatan & Kesehatan Kerja Konstruksi )

48JKS-BINTEK SMK3 -2014


49
50
E. PEMERIKSAAN DAN
EVALUASI KINERJA K3

 Kegiatan pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan


mengacu pada kegiatan yang dilaksanakan pada Elemen
Pengendalian dan Operasi K3, berdasarkan upaya
pengendalian pada Elemen Perencanaan K3

Perencanaan K3

Pemeriksaan
dan Evaluasi

Pengendalian dan
Operasi
Sarana
PEMERIKSAAN DAN EVALUASI KINERJA K3

Audit Internal Audit Internal

Audit Internal Audit Internal


F. TINJAUAN ULANG PENERAPAN
SMK3 KONSTRUKSI

 Tinjauan ulang penerapan SMK3 Konstruksi dilakukan secara


berkala sesuai jadwal dalam program K3.
 Tinjauan ulang membahas hasil evaluasi /inspeksi dan
kesesuaiannya terhadap:
 Kebijakan K3;

 Sasaran dan Program K3;

 Hasil temuan inspeksi penerapan K3; dan

 Efektifitas penerapan SMK3 Konstruksi

 Keselamatan Kerja /terjadi kecelakaan kerja


CHEKLIST MONITORING SMK3 KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT
1. ASPEK K3 DALAM KONDISI UMUM
2. ASPEK K3 DALAM PENGOPERASIAN ALAT BERAT,
GENERATOR SET, POWER TOOL DAN PANEL
3. ASPEK K3 PADA PEKERJAAN SECARA UMUM
4. PENGENDALIAN BAHAYA KHUSUS PADA PEKERJAAN
BANGUNAN GEDUNG DAN BANGUNAN PERUMAHAN
5. PENGENDALIAN BAHAYA KHUSUS PADA PEKERJAAN
JALAN DAN JEMBATAN
6. PENGENDALIAN BAHAYA KHUSUS PADA PEKERJAAN
BENDUNGAN DAN IRIGASI
A ASPEK K3 PADA KONDISI UMUM
Undang-Undang RI No.14
Tahun 2008 Tentang
Gerbang Proyek/ Terdapat Papan Papan Nama Proyek, Nama
Keterbukaan Informasi Publik
1 Akses Masuk a Nama Informasi Kontraktor, Nama Konsultan,
Pasal 15 Huruf (d.).
Proyek Proyek Nilai Proyek, IMB dll
Lampiran II Permen PU
No.12/PRT/M/2014, B.3 (b)
Pagar proyek dalam kondisi
baik, lurus, rata, vertikal,
terawat, di cat, tidak ada bagian
yang rusak/ jebol/ rubuh, kuat Permenaker No. 1 tahun 1980
Pagar pengaman menahan laju kendaraan yang Bab 2, Pasal 5 (1), Permen PU
b
area proyek hilang kendali, dapat No. 19/PRT/M/2011, Pasal 34
mengurangi dampak (b) & Pasal 36
kecelakaan dan jarak paling
dekat dengan marka jalan
sejauh 0.6m
Terpasang bendera K3,
Bendera Merah Putih dan
Kepmenaker No.1135 tahun
c Bendera bendera perusahaan, posisi
1987 : Bendera K3
bendera merah putih lebih
tinggi dari bendera lainnya
TUGAS KELOMPOK

Kajian “Inovasi dan Teknologi Pada K3 Konstruksi”


1. Sumber : Jurnal Ilmiah
2. Aplikasi pada Bidang Konstruksi
3. Membahas Inovasi dan Teknologi untuk
mencegah/mengendalikan/mengevaluasi K3
4. Tugas disusun dalam bentuk PPT (power point) maks 3 lembar
(NamaNIM, Sumber+Penjelasan+PenjelasanGambar)
5. Due date 09 Januari 2023 pukul 20.00 wib (nama file :
TugasK3_Kelompok…)
6. Masing-masing kelompok tidak boleh sama
7. Dikumpulkan via grup WA
 Pekerjaan Konstruksi merupakan industri dengan risiko kecelakaan
tertinggi dibandingkan dengan bidang lain. Sumber daya utama
pelaksanaan konstruksi adalah tenaga kerja manusia, namun tidak
dapat dielakkan penggunaan peralatan kerja untuk membantu
keterbatasan tenaga manusia dalam pencapaian target proyek.
 Berdasarkan kondisi tersebut, kemungkinan adanya kecelakaan
konstruksi yang terjadi antara tenaga kerja dengan operasional
peralatan sangat besar.
 Oleh karena itu dikembangkan teknologi pro-active real-time
proximity and alert untuk mencegah terjadinya kecelakaan konstruksi
Pro-active Real-time Proximity and Alert

 Peralatan peringatan bahaya


yang secara otomatis
memberikan tanda bahaya
bagi pekerja apabila terdapat
peralatan konstruksi yang ada
di dekatnya dan demikian
sebaliknya
 Menggunakan Radio
Frequency Tehnology Remote
Sensing yang dibawa tenaga
kerja dan peralatan konstruksi
TUGAS INDIVIDU

KASUS KECELAKAAN KONSTRUKSI


1. Sumber : Internet
2. Cuplikan + Gambar + Ringkasan Berita
3. Evaluasi (Penyebab, Dampak, Identifikasi Bahaya, Sumber
Bahaya, Pengendalian Risiko)
4. Tugas disusun dalam bentuk PPT (power point) maks 3
lembar
5. File tugas individu digabung menjadi satu dengan tugas
kelompoknya sesuai kelompok masing-masing
Girder proyek Tol Paspro jatuh Peristiwa itu terjadi NAMA: …. / NIM: …..
pada 29 Oktober 2017 dan mengakibatkan satu
orang meninggal dunia dan dua orang luka-luka.
Proyek ini dikerjakan oleh PT Waskita Karya
(Persero) Tbk selaku kontraktor pelaksana.
Sementara pemegang konsesi Jalan Tol Pasuruan-
Probolinggo adalah PT Trans Jawa Paspro Jalan
Tol yang 100 persen sahamnya dimiliki PT Waskita
Toll Road. Awalnya, pekerjaan erection tiga girder
sepanjang 50,8 meter, telah dilakukan pada
sehari sebelumnya. Pekerjaan juga mencakup
pemasangan bracing dengan menggunakan dua
crane masing-masing berkapasitas 250 ton dan
150 ton. Ketika girder keempat dipasang dan
sudah pada posisi bearing pad, secara tiba-tiba
goyang ketika dilakukan pemasangan bracing.
Akibatnya, girder itu menyentuh girder lain
sehingga menyebabkan keruntuhan.
Sumber Bahaya :
• Peralatan
NAMA: …. / NIM: ….. • Pekerja
• Kondisi tanah jelek
• Dsb…..

Identifikasi Bahaya : Pengendalian :


• Kejatuhan alat • Pagar pengaman
• Tertimpa material • Memastikan kondisi tanah bagus
• Terjepit peralatan • Pemeriksaaan alat secara rutin
• Dsb….. • Pelatihan operator alat
• Operator tersertifikasi
• Komunikasi antar personel secara
rutin.

Penyebab Kecelakaan: Dampak :


 peralatan konstruksi (crane)  Pekerja luka dan meninggal
– unsafe equipment  Pekerjaan tertunda
 Koordinasi antar personel –  Investigasi (brand perusahaan
human error turun)
Nama file : TugasK3_Kelompok…

Bentuk Power Point

Pada setiap halaman pada tugas individu


isikan NAMA/NIM
Thank You
For Your Attention

Anda mungkin juga menyukai