Anda di halaman 1dari 20

PAPARAN LOMBA INOVASI DAERAH TINGKAT KOTA LUBUKLINGGAU

STRATEGI PENGELOLAAN SAMPAH DI TINGKAT RUMAH TANGGA


MELALUI KELOMPOK “BEKASAM CE’ TENAR”
(BERSAMA KELOLA SAMPAH CEPAT, TEPAT DAN BENAR)
KOTA LUBUKLINGGAU

DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA LUBUKLINGGAU


TAHUN 2021
Ir. SUBANDIO AMIN. MM
KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA LUBUKLINGGAU.

MOTTO :

“ BEKERJALAH HARI INI, TAPI


BERFIKIRLAH HASIL KERJA HARI INI
ADALAH UNTUK HARI ESOK “
LATAR BELAKANG
Kota Lubuklinggau merupakan salah satu kota yang memiliki perkembangan yang
sangat pesat untuk menuju ke kota metropolitan yang ada di Indonesia, Selain itu,
pengelolaan sampah yang ada di Kota Lubuklinggau belum menerapkan konsep yang
terintegrasi dengan baik dari satu tahap ke tahap lainnya. Belum optimalnya peran
masyarakat dalam mengelola sampah semakin menyebabkan permasalahan
persampahan belum kunjung terselesaikan, padahal sebagaimana di amanahkan
dalam Undang – Undang Nomor 18 Tahun 2008 yang di dalamnya dijelaskan bahwa
pengelolaan sampah tidak hanya menjadi kewajiban pemerintah saja. Masyarakat
dan pelaku usaha sebagai penghasil sampah juga bertanggung jawab menciptakan
lingkungan yang bersih dan sehat. Hal ini berarti diperlukan adanya kerjasama antar
masyarakat dalam tahapan – tahapan teknis operasional ataupun pengintegrasian
sistem pengelolaan sampah untuk membuat pengelolaan sampah di Kota
Lubuklinggau menjadi berkelanjutan. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya
pengurangan sampah yang bukan hanya mengurangi jumlah sampah, tetapi juga
mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan kepada lingkungan dan manusia, serta
mengurangi unsur berbahaya yang terkandung di dalam sampah itu sendiri
TUJUAN INOVASI
• Peluasan pembinaan kepada Rumah Tangga tentang pengelolaan sampah
se kota llg.

• Penambahan kelompok masyarakat peduli sampah rumah tangga berbasis


partisifasi masyarakat.
  JANGKA PANJANG
• Terlaksananya kerjasama (Mou) dengan pihak swasta untuk dukungan
dana CSR .
 
• Terciptanya pemanfaatan teknologi tentang pengelolaan persampahan

• Terlaksananya koordinasi di tingkat Dinas LH


(Kadis, Sekdis, Kabid, Kasi dan Staf)

• Terlaksananya koordinasi dengan Camat,


• Peluasan pembinaan kepada Rumah Tangga
Lurah dan Ketua RT yang telah ditentukan. JANGKA PENDEK JANGKA MENEGAH tentang pengelolaan sampah di tingkat
 
• Terbentuknya 8 kelompok masyarakat (1 kelurahan – kelurahan (2 Kecamatan).
kelurahan, 8 RT) peduli sampah rumah tangga
• Penambahan kelompok masyarakat peduli
berbasis partisifasi masyarakat.
  JANGKA PENDEK sampah rumah tangga berbasis partisifasi
masyarakat.
04
• Terciptanya pembinaan kepada Rumah tangga
tentang pengelolaan sampah di RT yang telah
ditentukan (1 kelurahan) .
DINAS LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA
HIDUP LUBUKLINGGAU
STAKEHOLDER

MANFAAT • Dapat meningkatkan • Meningkatnya


• Mengubah perilaku
kinerja khususnya Lingkungan Kota
tentang pengelolaan
dalam pengelolaan Lubuklinggau
dan pemanfaatan
persampahan menjadi bersih,
sampah

INOVASI
indah dan sehat.
• Mengurangi biaya
• Adanya nilai tambah
operasional dalam
dalam penghasilan
pengangkut  sampah
masyarakat
.
Pembentukan Kelompok BEKASAM CE’ TENAR
(Bersama Kelola Sampah Cepat Tepat dan Benar)
BANTUAN kementerian LH

Pada Kegiatan Inovasi ini tidak


menggunakan anggaran dari
pemerintahan kota lubuklinggau
namun banyak pihak lain mensupprot
dan memberikan bantuan yaitu:
Tempat sampah, gerobak sampah,
kaos, Motor Sampah
BANTUAN kementerian LH melalui Aspirasi Anggota DPR RI Fraksi PDIP

gerobak sampah
sebanyak 10 unit

Tempat sampah
sEbAnyak 10 unit
BANTUAN CSR Bank Sumselbabel cab. Lubuklinggau
BANTUAN swadaya masyarakat
KERJASAMA DENGAN MEDIA CETAK
BEKERJASAMA DENGAN MEDIA ONLINE
MEDIA FACEBOOK SEBAGAI PENYAMPAI INFORMASI
Pembuatan Group WA (WhatsApp) dan Facebook
Sosialisasi dan Pembinaan kepada Rumah Tangga
tentang pengelolaan sampah oleh Kader BEKASAM CE’ TENAR
Sosialisasi dan Pembinaan kepada Rumah Tangga
tentang pengelolaan sampah oleh Kader BEKASAM CE’ TENAR
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Kelompok BEKASAM CE’ TENAR
Kendala dan Manajemen Resiko
No Kendala Aksi Perubahan Manajemen Resiko Aksi Perubahan
1. Kesibukan Anggota tim efektif dengan • Diperlukan komunikasi yang intensif dengan seluruh anggota
pekerjaan lain tim efektif

• Saling membantu dalam menyelesaikan tanggungjawab masing


masing anggota tim, sehingga seluruh proses pekerjaan dalam
aksi perubahan tetap dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal
yang sudah dibuat
2. Keterbatasan anggaran yang tersedia untuk • Perlunnya dalam mensiasati Anggaran dengan cara efisiensi
membiayai inovasi biaya serta memprioritaskan komponen kegiatan penting yang
harus dibuat/dilaksanakan, sehingga inovasi ini tetap dapat
berjalan dan dapat mencapai tujuannya sebagaimana yang
diharapkan
3. Dukungan stakeholder internal • Melalui pola komunikasi yang tepat sesuai dengan karakter dan
kebutuhan masing masing stakeholder serta melibatkan seluruh
stakeholder internal yang ada dalam tahapan inovasi sesuai
dengan bidang dan fungsinya
4. Penggunaan Gerobak sampah yang ada di • Dalam melakukan pelayanan ke masyarakat kedepan akan kita
tiap-tiap Kelompok BEKASAM CE’ TENAR singkronkan dengan petugas Motor sampah yang ada di
kelurahan–kelurahan.
Thank You
SAYANGI BUMI ANDA !!!

Anda mungkin juga menyukai