Anda di halaman 1dari 23

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

KKN adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada
mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat, secara terstruktur melalui beberapa tahap
diantaranya persiapan, pembekalan, observasi sampai pada tahap evalusi. Persiapan merupakan
tahap awal sebelum KKN dilaksanakan, persiapan dilakukan agar kegiatan dapat terlaksana
dengan terstruktur dan terarah sesuai rencana. Persiapan telah dilakukan baik oleh pihak LPPM
selaku koordinator dan mahasiswa sebagai peserta KKN. Dalam pelaksanaan KKN di
masyarakat, mahasiswa diharapkan dapat memberikan bantuan pemikiran, tenaga, dan ilmu
pengetahuan dalam merencanakan dan melaksanakan program pengembangan Desa.
Infrasturktur pemukiman merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut sarana dan
prasarana yang ditujukan untuk menunjang kehidupan masyarakat. Dalam kaitannya dengan
masalah sanitasi, infrastruktur pemukiman dibangun untuk menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan masalah sanitasi dalam lingkungan masyarakat. Pada dasarnya, infrastruktur
pemukiman tidak hanya ditujukan untuk masalah sanitasi masyarakat melainkan infrastruktur
pemukiman ini ditujukan juga untuk mengatasi masalah sistem penyaluran air mineral dan
mengatasi masalah lingkungan kumuh. Akan tetapi, sesuai dengan kondisi lapangan tempat
dilaksanakannya KKN yang sudah ada infrastruktur pemukiman yang khusus menangani
masalah sanitasi maka dalam hal ini penggunaan istilah infrasturktur pemukiman ditujukan untuk
infrastruktur yang menangani masalah sanitasi tersebut.
Sanitasi lingkungan merupakan faktor penting yang harus diperhatikan, terutama sarana air
bersih, ketersediaan jamban, pembuangan sampah dan pencemaran tanah.Sanitasi lingkungan
berbasis masyarakat ini sendiri merupakan pengembangan prasarana dengan prinsip dasar
pendekatan yang tanggap terhadap kebutuhan masyarakat, kerjasama antara mahasiswa dan
masyarakat, pemberdayaan masyarakat untuk optimalisasi infrasturktur pemukiman yang sudah
adadi Desa Paok Motong dan keikutsertaan masyarakat dalam pelaksanaan program hingga
pemanfaatan dan perawatan infrastruktur pemukiman yang sudah ada.
Desa Lembuak Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu
tempat pelaksanaan KKN Tematik Infrastuktur Pemukiman, dimana tema infrastruktur
pemukiman ini merupakan tema khusus yang diberikan pihak PUPR kepada pihak Universitas
agar dapat membantu pemerintah dalam menjalankan dan memantau infrastruktur yang dibangun
di desa. Desa lembuak terpilih karena adanya bangunan pengolahan air atau sanimas yang akan
dipantau sebagai upaya pemeliharaan lebih lanjut oleh pemerintah dengan bantuan dari
mahasiswa KKN.
Dalam pengidentifikasian masalah dan potensi di desa, khususnya yang berkaitan dengan
sanimas, kami melakukan diskusi atau musyawarah dengan masyarakat atau pihak yang terkait

1
dengan sanimas, selain itu kami juga mengunjungi warga pemakai sanimas untuk data
pembuatan peta IMAP.
Pembentukan kelompok swadaya masyarakat di lakukan secara musyawarah, dengan
bantuan dari kepala dusun, ketua RT, para remaja serta pihak yang terlibat dalam pembangunan
sanimas tersebut, musyawarah ini di lakukan sebanyak tiga kali untuk pencapaian hasil yang
baik.
Penyusunan dokumen laporan dikerjakan dengan data yang didapatkan dari desa dan pihak
yang terkait dalam penyelenggaraan sanimas serta pola hidup bersih sehat di lingkungan
masyarakat.

1.2. Potensi Unggulan dan Permasalahan di Masyarakat

Desa Lembuak merupakan salah satu desa yang berada dikecamatan Narmada, Kabupaten
Lombok barat. Masyarakat di desa ini memiliki mata pencaharian yang beragam mulai dari
berdagang, bertani dan berwirausaha serta desa Lembuak ini budaya sasak nya masih kental dan
terus dilestarikan oleh masyarakat setempat.

1) Budaya sasak masih dilestarikan


Budaya sasak merupakan budaya yang turun temurun yang terus dipertahankan
sampai sekarang dan dilestrarikan agar tidak tergerus oleh budaya asing yang masuk
kedesa lembuak. Budaya sasak yang masih terus dilakukan diantara nya: nyongkolan
yaitu upacara perkawinan, begawe, gendang belek, acara sorong serah. Dengan masih
nya banyaknya budaya sasak yang dipertahankan akan memberikan dapat positif bagi
desa Lembuak itu bisa menjadi potensi tujuan desa wisata.
2) Banyaknya usaha produk rumahan
Masyarakat Lembuak memiliki mata pencaharian yang beragam terutama yang paling
banyak adalah bermatapencaharian sebagai pedagang.dengan begitu banyak usaha
produk rumahan seperti pembuatan kerupuk sapi, kerupuk udang, keripik, singkong
keju, serta adanya sate narmada yang memiliki ciri khas berbeda dengan masayarakat
lain dengan adanya usaha ini menunjang keberlangsungan ekonomi masyarakat
Lembuak.
3) Air terjun Gondawari

2
Mata air terjun yang dijadikan pemandian umum serta tempat rekreasi yang mana
airnya asli dari alam. Dengan adanya air terjun ini menjadikan desa Lembuak sebagai
tujuan desa wisata yang akan menarik minat wisatawan untuk berkunjung.
4) Pulau kecil
Pulau kecil ini merupakan sebuah taman buatan bukan sebuah pulau. Yang mana
taman ini didekorasi menjadi sebuah taman yang indah dari sampah-sampah plastik.
Dengan adanya sampah plastik rumah tangga ini dilakuakan pengelolan sampah yang
menjadi potensi wisata.

Permasalahan dalam pencapaian cakupan keberlanjutan sarana dan prasarana IPAL


Komunal di Dusun Telaga Ngembeng Dasan adalah kurangnya kesadaran masyarakat dalam
merawat dan menjaga saluran IPAL, seperti masyarakat tidak rutin melakukan pengecekan setiap
saluran , Sehingga dapat menyebabkan tersumbatnya saluran tersebut. Sanitasi cenderung kurang
baik, limbah domestik dan limbah BAB masih di buang ke lingkungan. Kondisi warga sebagian
besar memiliki fasilitas BAB akan tetapi belum terstandar. Kondisi pemukiman padat, dengan
karakteristik masyarakat sebagian besar MBR.
Pemanfaatan IPAL Komunal dapat dilakukan dengan memanfaatkan gas IPAL sebagai gas
yang dapat digunakan untuk sekedar memasak di sana. Lahan di atas bak tampung IPAL
Komunal dapat dimanfaatkan sebagai tempat belajar anak-anak/PAUD. Potensi sumber daya
yang dapat dimanfaatkan dalam pengelolaan infrastruktur sanitasi yang telah terbangun adalah
Sumber Daya Manusia (SDM). Sumber Daya Manusia merupakan sumber daya yang sangat
memiliki peran penting dalam mengelola keberlanjutan IPAL Komunal yang telah
terbangun.Infrastruktur sanitasi yang telah terbangun ini dikelola oleh Sumber Daya Manusia
yang telah dibentuk dalam bentuk kelembagaan, seperti di bentuknya Kelompok Swadaya
Masyarakat (KSM) dan Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP). Serta peran masyarakat
dalam menjaga dan merawat saluran IPAL Komunal tersebut dan kemauan masyarakat untuk
membayar iuran dalam rangka biaya Operasional dan Mantenance (OM).
.
1.3. Teknologi yang Digunakan Untuk Mengatasi Permasalahan
1) Teknik observasi. Pengamatan lingkungan ini dimaksudkan agar data yang diperoleh
dapat diuji kebenarannya yaitu sesuai fakta yang terdapat dilapangan. Dilakukan

3
dengan pengamatan lansung untuk memperoleh berbagai data dan informasi yang ada
di Desa lembuak.
2) Teknik wawancara. Dilakukan dengan pihak terkait, seperti perangkat desa, karang
taruna, dan tokoh masyarakat setempat, guna mendapatkan informasi mengenai
permasalahan, dan melakukan penyuluhan tentang pentingnya pelestarian lingkungan
dan pengelolaan sampah.
3) Pendekatan door to door.pendekatan ini dilakukan agar terciptanya hubungan baik
dengan masyarakat sehingga saling berkomunikasi secara langsung kepada warga
Desa Lembuak sehingga salah satu cara untuk mendekatkan diri dengan warga dalam
menggerakkan warga desa lebih mendalam mengenai program kerja.
4) Pelaksanaan praktik lapangan. Pelaksanaan pekerjaan dilapangan sekaligus
merupakan ajang pelatihan bagi warga agar dapat mengelola dan membangun sarana
dan prasarana dasar secara mandiri dalam pelaksanaannya masyarakat Bersama
dengan mahasiswa KKN untuk melakukan pelaksanaan program kerja yang telah
dibuat.

1.4. Usulan Program dalam Menyelesaikan Permasalahan


1) Program PUPR SANIMAS(Sanitasi Berbasis Masyarakat)
2) Sosialisasi PHBS (pola hidup bersih dan sehat)
3) Sosialisasi CTPS (cuci tangan pake sabun)
4) Lembuak go health

1.5. Lembaga Mitra/KKN


Dalam melaksanakan program kerja tim KKN TEMATIK, kami telah bekerja sama
dengan kepala Desa Lembuak dan masyarakat setempat dalam bentuk kontribusi tempat
untuk melaksanakan berbagai kegiatan yang akan kami laksanakan di desa tersebut serta
berbagai informasi terkait program KKN kami.

4
1.6. Tujuan dan Manfaat
Tujuan
1) Untuk dapat membantu masyarakat dalam menjaga dan merawat sanimas dan memberi
pemahaman tentang apa itu Sanimas.
2) Untuk dapat membantu masyarakat agar mampu menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Manfaat

a) Manfaat untuk mahasiswa


1) Membantu mahasiswa untuk dapat menerapkan perannya yakni sebagai agent of
change, social of control, iron stock
2) Membantu mahasiswa dalam menyalurkan dan menerapkan ilmu yang sudah
diperoleh dari bangku perkuliahan terutama dalam bidang infrastruktur
pemukiman.
b) Manfaat untuk masyarakat
1) Masyarakat mampu merawat Sanimas
2) Masyarakat mampu menerapkan pola hidup bersih dan sehat baik lingkungan
keluarga maupun masyarakat.

5
BAB II
TARGET DAN LUARAN

2.1. Target
Adapun target atau sasaran dari Program Kerja ini adalah masyarakat di Desa Lembuak dan
stake holder terkait sesuai program kerja.
2.2. Luaran Yang Diharapkan

Adapun luaran yang diharapkan dari kegiatan KKN Tematik Universitas Mataram adalah
sebagai berikut :

Tabel 2.1 Luaran Yang Diharapkan

No Jenis Luaran Indikator Capaian


Luaran wajib dan kualitas pelaksanaan
1 Program PUPR tentang Sanimas - Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
merawat Sanimas
- Membentuk Lembaga KSM Teladan
- Memperindah Sanimas.
2 Pemberian sosialisasi PHBS - Adanya partisipasi masyarakat desa.
- Masyarakat memahami pentingnya perilaku
hidup sehat.
- Masyarakat dapat menerapkan sendiri PHBS di
rumah dan lingkungan.
3 Pemberian sosialisasi cuci tangan pakai - Adanya partisipasi anak-anak dan masyarakat
sabun (CPTS) desa.
- Memahami pentingnya kebersihan tangan.
- Diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
4 Pengelolaan sampah organik dan non - Membantu pengelola Sampah di Desa Lembuak
organik melalui pemanfaatan sampah non-organik untuk
dijadikan kerajinan
Luaran tambahan
1 Nge-date ( ngobrol update) - Pemuda-pemuda mampu menemukan solusi
Bersama mengatasi masalah.
- Meningkatkan hubungan dengan pemuda-
pemuda.
- Pemuda-pemuda mampu memanfaatkan waktu
luang dengan baik.
3 Lembuak Go health - Adanya partisipasi masyarakat.
- Adanya kesadaran masyarakat untuk membuang
sampah pada tempatnya.
- Meningkatkan kerjasama dalam gotong royong
yang menuju hidup sehat.

4 Lomba 17 agustus 2019 - Adanya partisipasi semua kalangan masyarakat.


- Terhiburnya masyarakat lembuak.
- Mengingatkan perjuangan para pahlawan
kemerdekaan.

6
2.3. Indikator Pencapaian Luaran

Table 2.2 Indikator Pencapaian Luaran


Indikator Waktu Pelaksanaan (Minggu)
Program Kerja
Pencapaian 1 2 3 4 5 6 7
Program Kerja Utama
a. Program PUPR tentang
Sanimas 100%
b. Pemberian Sosialisasi
PHBS 100%
c. Pemberian Sosialisasi
CTPS 100%
d. Pengelolaan Sampah
organik dan non-organik
Program Kerja Tambahan
a. Nge-date (Ngobrol
Update) 100%
b. Lembuak Go Health 80%
c. Lomba 17 Agustus 100%

7
BAB III
PROFIL DESA

3.1. Profil Desa


3.1.1. Wilayah

Desa Lembuak merupakan salah satu desa yang terletak di wilayah Kecamatan Narmada
Kabupaten Lombok barat, provinsi nusa tenggara barat. Desa lembuak terletak diketinggian 300-400
mdpl curah hujan sedang. Desa Lembuak berdekatan dengan kantor kecamatan narmada 1 km dari
kantor kabupaten Lombok barat dan 7 km dari pusat kota provinsi nusa tenggara barat. Desa Lembuak
memiliki luas wilayah 516,0724 Ha dengan batas-batas sebagai berikut:

1) Sebelah utara : Desa Nyurlembang


2) Sebelah selatan : Desa Batu kuta dan Desa Pereak
3) Sebelah timur : Desa narmada
4) Sebelah barat : Desa Dasan Tereng Dan Nyurlembang
Desa lembuak terbagi atas 8 dusun, tabel nama-nama dusun

No Nama dusun

1 Dusun Mekar Indah

2 Dusun Lembuak Kebon

3 Dusun Lembuak Timur

4 Dusun Lembuak Barat

5 Dusun Lembuak Tengah

6 Dusun Gondawari

7 Dusun Gondawari Barat

8 Telaga Ngembeng

8
3.1.2. Keadaan Penduduk

Desa Lembuak terdiri atas 1.643 kepala keluarga dengan jumlah penduduk laki-laki
2.544 dan perempuan 2.655. berikut rincian keadaan penduduk di desa lembuak :

a. Tabel 3.1.2.1. Jumlah Penduduk

Jumlah laki-laki 2.544


Jumlah perempuan 2.655
Jumlah total 5.199
Jumlah kepala keluarga 1.643
Kepadatan penduduk 31 per km

b. Tabel 3.1.2.2. Penduduk Berdasarkan Usia

Usia (tahun) Jumlah (Orang)


0-5 536
6-15 907
16-60 3115
60 + 510

Total 5.068

c. Tabel 3.1.2.3.Penduduk Berdasarkan Agama

Nama agama Jumlah


Islam 4.498
Kristen 17
Katolik 11
Budha 14
Hindu 628

9
d. Tabel 3.1.2.4. Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan Jumlah (orang)


Belum sekolah 235
Pernah sekolah SD tetapi belum tamat 43
Tamat SD /sederajat 1.021
Tamat SLTP 1.049
Tamat SLTA 1.063
Tamat D1 43
Tamat D2 135
Tamat D3 63
Tamat S1 284
Tamat S2 25
Tamat S3 7
TOTAL 3968

e. Tabel 3.1.2.5. Mata Pencaharian

Jumlah
Mata Pencaharian
(orang)
Petani 126
Buruh tani 80
Buruh swasta 127
Pegawai negeri sipil 431
Pengerajin 16
Pedagang 205
Peternak 5
Montir 8
TNI/polri 33
Pengusaha kecil dan menengah 20
TOTAL 1051

10
3.1.3. Kesehatan masyarakat

Untuk angkat kematian ibu dan bayi dapat dinyatakan relative kecil, bahkan dapat
dikatakan nol, dikarenakan kader posyandu, bidan desa dan tenaga kesehatan secara rutin
melakukan pemeriksaan kesehtan masyarakat, baik di posyandu maupun di poskesdes yang ada.
Tenaga kesehatan yang ada sangat proaktif dan peduli terhadap masyarakat. Didesa lembuak
mempunyai 1 unit poskesdes yang dikelola oleh tenaga bidan desa, serta dimasing-masing dusun
terdapat posyandu.

3.2 Peta Lokasi

11
12
BAB IV
METODE PELAKSANAAN

4.1. Persiapan dan Pembekalan


4.1.1. Survey Lokasi KKN Tematik
Sebelum melaksanakan KKN, mahasiswa perlu meninjau lokasi KKN dan melakukan
survey ke desa yang sudah ditentukan oleh LPPM agar program yang direncanakan mahasiswa
sesuai dengan program kerja yang ada di desa. Sehingga didapatkan tema yang jelas dalam
pelaksanaan KKN TEMATIK.

4.1.2. Pembekalan

Mahasiswa peserta KKN TEMATIK wajib mengikuti pembekalan materi KKN


TEMTIK,pembekalan dilaksanakan oleh para pengambil kebijakan PT,tim yang berpengalaman
dalam KKN dan DPL. Pembekalan memiliki tujuan agar mahasiswa KKN TEMATIK memiliki
kompetisi sebagai berikut: (1) memahami dan menghayati konsep dasar, arti, tujuan pendekatan,
program, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi program kerja KKN TEMATIK. (2)
mendapatkan informasi tentang situasi, kondisi, dan potensi sasaran yang menjadi lokasi KKN
TEMATIK. (3) memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan praktis agar dapat melaksanakan
program KKN TEMATIK. (4) memiliki bekal untuk bekerja sama dalam program KKN
TEMATIK secara berkelompok interdisipliner dan lintas sectoral.

4.1.3. Penyusunan program kerja dan pembuatan proposal

Program kerja utama yang telah disepakati kelompok kemudian disusun dengan format
yang sesuai sehingga pelaksanaan di lapangan dapat berjalan dengan lancer seperti yang
diharapkan. Salah satu syarat dari kegiatan KKN tematik adalah penyusunan proposal yang
sesuai dengan tema dan nantinya akan diserahkan ke pihak LPPM dan Desa.

4.1.4. Pengajuan proposal KKN tematik ke LPPM

Proposal yang telah disusun kemudian diajukan ke LPPM sebagai syarat untuk
melaksanakan KKN dan evaluasi kesesuasian tema yang diangkat dengan kemampuan
mahasiswa.

13
4.2. Pelaksanaan

Pelaksanaan operasional program-program KKN TEMATIK yang telah direncanakan akan


dilaksanakan melalui partisipasi aktif (pemberdayaan) masyarakat Desa Lembuak sebagai
berikut:

No Program Kegiatan Volume keterangan


(JKEM)
0 Pendekatan Silaturrahmi kepada 4 jam x 10 orang = Pengenalan
tokoh agama dan 40 jam anggota KKN
masyarakat dengan
masyarakat
PROGRAM KHUSUS PUPR
1 Program Sanimas dari Melakukan Kegiatan 6 jam x 10orang = Satu dusun
PUPR berdasarkan apa yang 60 jam/hari
tertulis dalam kegiatan penyelesaian 5
dari arahan PUPR minggu = 2100 jam
Program awal sebelum PUPR
1 Sosialisasi perilaku Studi pustaka materi 2 jam x 3 orang
hidup besih dan sehat sosialisasi = 6 jam
Penyusunan materi 2 jam x 3 orang
sosialisasi = 6 jam
Pembuatan dan 6 jam x 10 orang = Satu Dusun
distribusi undangan 60 jam
Penyiapan tempat 3 jam x 3 orang Satu Dusun
sosialisasi = 30 jam
Sosialisasi 2 jam x 10 orang Satu Dusun
= 20jam
2 Pemberian sosialisasi Studi pustaka materi 2 jam x 3 orang
cuci tangan pakai sabun sosialisasi = 6 jam
(CPTS) Penyusunan materi 2 jam x 3 jam
sosialisai = 6 jam
Pembuatan dan 6 jam x 10 orang Satu SD
disribusi undangan = 60 jam
Persiapan alat dan 3 jam x 10 orang = Satu SD
bahan 30 jam
Sosialisasi 2 jam x 10 orang Satu SD
= 20 jam

3 Lembuak go healt Pemberitahuan kepada 0x10 org = 0 TIDAK


warga TERLAKSANA

14
Pengumpulan warga
Kegiatan bersih-bersih
4 Pemberian sosialisasi Studi pustaka materi 0x10 org= 0 TIDAK
sampah 3R sosialisasi TERLAKSANA
Penyusunan materi
sosialisasi
Pembuatan dan
distribusi undangan
Penyiapan tempat
sosialisasi
Sosialisasi
5 Pengelolaan sampah Mengumpulkan warga 4 jam x 10 orang Di TPS Pulo kecil
organic dan non organic = 40 jam
Menyiapkan alat dan 4 jam x 10 orang Di TPS Pulo Kecil
bahan yang = 40 jam
dibutuhkan
Melaksanakan 6 jam x 10 orang Di TPS Pulo Kecil
kegiatan = 60 jam
Total 2524 jam
1 Nge- date (ngobro Menyiapkan bahan 5 jam x 10 orang Satu Dusun
update) diskusi = 50 jam
Mengumbulkan remaja 5 jam x 10 orang = Satu Dusun
dusun mekar indah dan 50 jam
lembuak kebon
Diskusi tentang 15 jam x 10 orang Satu Dusun
permasalahan desa dan = 150 jam
solusi

2 Lomba 17 agustus Meminta persetujuan 2 jam x 7 orang Satu Dusun


kepala desa setempat = 14 jam
Penyediaan tempat 6 jam x 10 orang Satu Dusun
= 60 jam
Penyediaan alat dan 5 jam x 10 orang Satu Dusun
bahan yang akan = 50 jam
digunakan dalam
lomba
Pelaksanaan lomba 4 jam x 10 orang Satu Dusun
= 40 jam
Total 414 jam
Total keseluruhan 2938 jam
Total Jam Kerja Efektif Mahasiswa :
2524 + 414 jam = 2938 jam
*jam kerja efektif mahasiswa minimal 288 jam x 10 orang = 2880 jam. Dimana ketika dirata-
ratakan, setiap mahasiswa memiliki 293,8 jam kerja untuk setiap harinya. Hal tersebut berarti telah
melampaui jam kerja efektif mahasiswa yang telah disyaratkan yaitu 288 jam. Jam kerja efektif
mahasiswa menyesuaikan pada kondisi dan situasi yang terjadi pada lokasi KKN. Untuk jadwal
kegiatan mahasiswa KKN dapat dilihat pada Lampiran 2.

15
4.3. Rencana keberlanjutan program
Program-program yang akan dilakukan diharapkan dapat dilanjutkan oleh masyarakat
sekitar agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Keberlanjutan program-program
(yang bisa dilanjutkan ) akan dilakukan monitoring Bersama tim KKN Pemberdayan.

16
BAB V

PELAKSANAAN PROGRAM

5.1. Program Utama dan Tambahan

5.1.1. Program Utama

1. Pembentukan KSM Sanimas dan Bersih-bersih Sanimas Teladan

Dalam pengidentifikasian masalah dan potensi di desa, khususnya yang berkaitan


dengan sanimas, kami melakukan diskusi atau musyawarah dengan masyarakat atau pihak
yang terkait dengan sanimas, selain itu kami juga kami mengunjungi warga pemakai sanimas
untuk data pembuatan peta IMAP.
Pembentukan kelompok swadaya masyarakat di lakukan secara musyawarah, dengan
bantuan dari kepala dusun, ketua RT, para remaja serta pihak yang terlibat dalam
pembangunan sanimas tersebut, musyawarah ini di lakukan sebanyak tiga kali untuk
pencapaian hasil yang baik dan sesuai dengan keputusan yang disetujui masyarakat.
Selain pembentukan kelembagaan Sanimas Teladan, tim KKN juga melakukan
kegiatan lain seperti pemantauan fasilitas yang ada di Sanimas teladan, dan bersih-bersih
Sanimas teladan. Kegiatan bersih-bersih Sanimas teladan kami lakukan mulai dari
membersihkan Sanimas teladan, mengecat tembok dan logo serta pembuatan taman mini di
Sanimas teladan.
2. Sosialisasi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
Kegiatan Sosialisasi megenai pentingnya cuci tangan pakai sabun dilaksanakan di SDN
03 Lembuak pada tanggal 25 Juli 2019. Jumlah anak-anak yang mengikuti program sosialisasi
ini sekitar 30 orang. Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara memberikan pemahaman akan
pentingnya cuci tangan pakai sabun, dampak/bahaya jika cuci tangan tidak pakai sabun dan
cara cuci tangan pakai sabun yang baik dan benar kepada anak-anak. Setelah memberikan
penjelasan materi cuci tangan pakai sabun, kami melakukan tanya jawab dan kuis mengenai
materi tentang sosialisasi cuci tangan pakai sabun, apabila ada anak-anak yang mampu
menjawab pertanyaan, kami memberikan hadiah. Setelah itu dilakukan praktek cara cuci

17
tangan pakai sabun yang baik dan benar yang dilakukan oleh anak-anak tersebut. Sehingga
anak-anak lebih mengerti dan dapat membudayakan kebiasaan mencuci tangan pakai sabun.

3. Sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


Kegiatan Sosialisasi PHBS dilakukan pada tanggal 25 Agustus 2019, bertempat di
Sanimas Teladan desa lembuak program Sanimas yang diselenggarakan oleh Anggota
KKN Infrastruktur. Acara yang dimulai pada pukul 16.00 WITA, dihadiri oleh segenap
warga pengguna Sanimas Teladan, penyelenggaraan kegiatan ini bekerjasama dengan
pemerintah desa Lembuak dan KSM Sanimas Teladan. Dengan adanya sosialisasi tersebut,
diharapkan masyarakat khususnya warga desa Lembuak dapat mengikuti himbauan untuk
berperilaku hidup sehat.
4. Pengelolaan Sampah Organik dan Non-organik
Pelaksanaan program pengelolaan sampah organik dan non-organik pertama-tama
kami mulai dengan melakukan kegiatan wawancara atau diskusi dengan pengelola sampah
di Desa lembuak yang bernama Pak Komang. Setelah itu, melakukan kegiatan bersih-
bersih TPS setiap kamis pagi. Selain itu juga, kegiatan yang kami lakukan yaitu membantu
pak Komang dalam membuat proposal mengenai alat pembakaran sampah tanpa asap.
Kegiatan lain yang kami lakukan juga yaitu membuat kerajinan meja dan kursi dari ban
bekas yang tak terpakai.
5.1.2. Program Tambahan
1. Piket Harian di Kantor Desa
Piket desa adalah program rutin yang dilakukan anggota KKN kami guna membantu
staf desa dalam segala kegiatan administrasi desa dan membantu kegiatan-kegiatan yang
diadakan oleh kantor desa, sperti pembagian kartu raskin, pemberian sosialisasi stunting,
dll.
2. Yasinan Tiap Malam Jum’at
Yasinan setiap malam jum’at yang dilaksanakan bergilir di tempat rumah remaja-
remaji yang ditentukan dengan mencabut lot, malam pertama yasinan dilaksanakan di
posko KKN Lembuak, kegiatan ini guna untuk meningkatkan hubungan silaturahmi antara

18
remaja-remaji di desa Lembuak, kami harapkan kegiatan tersebut tetap berjalan ketika
kami sudah tidak kkn lagi di desa Lembuak.

3. Ngobrol Update
Ngobrol update adalah program yang diterapkan anggota KKN yang dimana disini
kami diskusi terkait permasalahan desa namun dengan konsep pemikiran para remaja dan
tidak mengikuti para orang tua. Seperti contoh permasalahan yang telah kami temukan
yaitu pernah terjadi kebakaran di Pasar Narmada dan satu jam setelah kebakaran baru tiba
pemadamnya karena tidak ada yang tau nomor-nomor penting yang harus dihubungi,
sehingga kami menemukan solusi seperti membuat plang emergency dengan remaja
lembuak, yang dimana plang itu isinya nomor-nomor penting yang bisa dihubungi.
4. Lembuak Go Health
Lembuak Go Health yakni program yang mengacu kepada kesehatan masyarakat
desa Lembuak, seperti senam, dan bersih-bersih TPS Lembuak.
5. Lomba 17 Agustus
Menjadi panitia pelaksana dalam acara 17 Agustus hari kemerdekaan, yang dimana
kegiatan lomba yang dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus seperti lomba panjat pinang,
dan lomba makan krupuk.kegiatan ini diikuti oleh masyarakat dusun Mekar Indah.
Khususnya anak-anak kecil dan para remaja.
6. Membantu mengajar di PAUD
Kegiatan ini kami lakukan di PAUD yang terdapat di dusun Telaga Ngembeng
Dasan, yang dilakukan setiap hari senin-kamis pada pukul 16.00 Wita hingga selesai.
Kegiatan ini dilakukan guna membantu pengurus PAUD yang kekurangan pengajar.
7. Menghias pot tanaman
Terdapat pot bunga di dusun Mekar Indah Lembuak, yang dimana kami berinisiatif
dengan kadusnya untuk mengecat pot bunga, guna untuk memperindah lingkungan Mekar
Indah.
8. Membantu Menghias Gapura Baru pada tanggal 15 Agustus 2019
Terdapat gapura baru di desa Lembuak yang dimana kami anggota kkn diminta
menghias dengan konsep 17 Agustus untuk memeriahkan acara dari kantor Camat
Narmada.

19
9. Kegiatan Posyandu
Kegiatan posyandu kami lakukan mulai dari bulan Agustus 2019 selama 3 minggu
dibeberapa dusun yang terdapat di desa Lembuak seperti di dusun Mekar Indah, Lembuak
Kebon dan Gondawari Timur. Kegiatan yang kami lakukan seperti mengukur berat badan
dan tinggi badan balita dan memberikan vitamin kepada balita.

20
5.2. Program yang tidak Terlaksana
Pemberian sosialisasi sampah 3R
Program tersebut tidak dapat terlaksana karena kendala waktu yang kurang, program
dari PUPR sendiri banyak menghabiskan waktu kerja kelompok kami sehingga program ini
tidak terlaksana. Dan juga peran masyarakat soal sampah sedikit kurang, mereka sadar akan
pentingnya tidak membuang sampah pada tempatnya namun disana pengangkut sampah TPS
saja baru dua orang sehingga kekurangan orang untuk mencangkup seluruh dusun di
Lembuak.
5.3. Mitra Kerja Sama yang Terlibat
Pihak-pihak yang terlibat dalam program-program kegiatan KKN Tematik
Infrastruktur tidak terlepas dari kerja sama pengurus Sanimas yaitu Ibu Rianti dan para remaja
Lembuak,sedangkan terkait masalah sampah kami kerjasama dengan pak Komang yaitu
pengurus Sampah TPS pulo kecil di Lembuak.
5.4. Kendala Pelaksana selama KKN
Program-program kerja kami yang telah terlaksana pastinya kami menemui kendala
seperti awal kami KKN Kepala Desa yang kurang mendukung program kami karena beliau
baru berjabat sebagai kepala desa, malah kami sering disuruh membantu program dari dia
saja tidak mendukung program kkn kami, namun setelah melihat hasil kerja kami di Sanimas
baru beliau mendukung penuh kerja kami dan ikut terjun membantu melakukan sosialisasi
terkait Sanimas dan PHBS di Dusun Telaga Ngembeng Dasan.

21
BAB VI

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
a. Sanimas di Lembuak dibangun awal tahun 2008 dan jadi awal tahun 2009.
b. Pada tahun 2019 kkn kami membentuk Lembaga KSM baru yang diambil dari para
remaja desa Lembuak.
c. Mengolah ban bekas menjadi tempat duduk di TPS pulo kecil Lembuak.
d. Adanya pengembangan tekhonologi tepat guna tentang pembakaran Sampah Tanpa
asap yang coba dikembangkan oleh pak Komang yaitu pengurus TPS pulo kecil
Lembuak.
e. Kesadaran masyarakat yang tau membuang sampah itu tidak boleh namun, mereka
bingung mau dibuang kemana sampah tersebut karena kurangnya orang yang
mengangkut sampah di Desa Lembuak.
f. Kendala yang dihadapi pada awal kkn kami kurangnya dukungan dari kepala desa
yang baru menjabat.
6.2. Rekomendasi
Rekomendasi untuk KKN selanjutnya nanti di Desa Lembuak kecamatan Narmada, yaitu
lebih berbaur dengan remajanya karena di Lembuak remajanya masih aktif, tidak lupa pintar-
pintar mengambil hati para Kadus dan staf desa sehingga dapat membantu adik-adik nanti ketika
KKN di sana.

22
REFRENSI
1. http://ristansari.blogspot.co.id/ diakses pada tanggal 9 September 2019

2. Data profil desa Lembuak Kecamatan Narmada Lombok Barat diakses(25 Agustus 2019)

3. https://www.google.com/maps/place/ diakses pada tanggal 9 September 2019

4. https://zerowaste.id/waste/ecobricks diakses pada tanggal 9 September 2019

23

Anda mungkin juga menyukai