Anda di halaman 1dari 22

Pertemuan Ke - 1 & 2

Bahan Pekerasan Jalan

Jurusan Teknik Sipil


Dosen :
Fakultas Teknik
DIMITRI YULIANTI, ST. MT. Universitas Tridinanti
2017
Perkerasan Jalan
• Perkerasan jalan adalah lapisan yang terletak diantara tanah dasar
dan roda kendaraan yang berfungsi memberikan pelayanan kepada
sarana transportasi dan selama masa pelayanannya diharapkan tidak
terjadi kerusakan yang berarti.

• Lapisan perkerasan berfungsi untuk menerima dan menyebarkan


beban lalulintas tanpa menimbulkan kerusakan pada konstruksi jalan
itu sendiri.

• Pengaliran/drainase air merupakan salah satu faktor yang harus


diperhitungkan dalam pembangunan jalan. Air yang berkumpul di
permukaan jalan setelah hujan tidak hanya membahayakan pengguna
jalan, malahan akan mengikis dan merusakkan struktur jalan. Karena
itu permukaan jalan sebenarnya tidak betul-betul rata, sebaliknya
mempunyai landaian yang berarah ke selokan dipinggir jalan. Dengan
demikian, air hujan akan mengalir kembali ke selokan.
Potongan Melintang Perkerasan

Bahu Jalan Lapis Permukaan


Lapis Pondasi
Drainase Lapis Pondasi Bawah
Tanah Dasar
Jenis Konstruksi Perkerasan & Komponennya

• Konstruksi Perkerasan Lentur (Flexible Pavement)


a. Memakai bahan pengikat.
b. Sifat dari perkerasan ini adalah memikul dan menyebarkan beban
lalulintas ke tanah dasar.
c. Pengaruhnya terhadap repitisi beban adalah timbulnya rutting (lendutan
pada jalur roda).
d. pengaruhnya terhadap penurunan tanah dasar, yaitu jalan
bergelombang (mengikuti tanah dasar).
• Konstruksi Perkerasan Kaku (Rigid Pavement)
a. Memakai bahan pengikat semen portland (PC).
b. Sifat lapisan utama (plat beton) yaitu memikul sebagian beban
lalulintas.
c. Pengaruhnya terhadap repitisi beban adalah timbulnya retak-retak pada
permukaan jalan
d. Pengaruhnya terhadap penurunan tanah dasar yaitu bersifat sebagai
balok diatas permukaan.
Jenis Konstruksi Perkerasan & Komponennya

• Konstruksi Perkerasan Komposit ( Composite Pavement )


a. Kombinasi antara perkerasan kaku dan perkerasan lentur
b. perkerasan lentur diatas perkerasan kaku atau sebaliknya.
c. Sudah jarang digunakan diindonesia karena tidak cocok
dengan iklim di indonesia dan biaya yang mahal.
Struktur Perkerasaan Jalan (1/2)

Perkerasan Fleksibel (aspal) Perkerasan Rigid (beton)

Perkerasan Fleksibel (Aspal) Perkerasan Rigid (Beton)


Pelaksanaan Tanah Dasar (Subgrade) Pelaksanaan Tanah Dasar (Subgrade)
Pelaksanaan Pondasi Bawah (Sub Base Pelaksanaan Pondasi Bawah (Sub Base
course) course)
Pelaksanaan Pondasi Atas (Base course)

Pelaksanaan Perkerasan Aspal (Surface) Pelaksanaan Perkerasan Beton


Struktur Perkerasaan Jalan (2/2)
• Tanah Dasar (Sub-grade)
Tanah dasar adalah permukaan tanah asli atau permukaan tanah galian
maupun permukaan tanah timbunan yang nantinya merupakan dasar
untuk perletakan bagian - bagian lapisan lainnya.
• Lapisan Pondasi Bawah (Sub Base Course)
Lapis pondasi bawah adalah bagian lapis perkerasan yang terletak
antara lapis pondasi atas dan tanah dasar yang berfungsi sebagai untuk
mencegah partikel-partikel haalus dari tanah dasar naik ke lapis pondasi
atas dan sebagai lapisan peresapan agar air tanah tidak berkumpul di
tanah dasar.
• Lapisan Pondasi Atas (Base Course)
Lapisan pondasi atas adalah bagian perkerasan jalan yang terletak
antara lapisan pondasi bawah dan lapisan permukaan yang berfungsi
menahan beban roda dan menyebarkan beban ke lapisan dibawahnya
dan bantalan terhadap lapisan permukaan.
• Lapisan Permukaan Atas (Surface)
Lapis permukaan adalah lapisan perkerasan yang terletak paling atas,
yang terdiri dari lapis aus (wearing course) dan lapis antara (binder
course).
Penyebaran Beban Roda Pada Perkerasan

• Penyebaran beban roda kendaraan dilimpahkan


keperkerasan jalan melalui bidang kontak roda berupa
beban terbagi rata P0. Beban tersebut diterima oleh lapisan
permukaan dan disebarkan ketanah dasar menjadi P1 yang
lebih kecil dari daya dukung tanah.
• Beban lalulintas yang bekerja diatas konstruksi perkerasan
dapat dibedakan atas:
a. Muatan kendaraan berupa gaya vertikal.
b. Gaya rem kendaraan berupa gaya horizontal.
c. Pukulan roda kendaraan berupa getaran-getaran.
Penyebaran Beban Roda Pada Perkerasan

P0

Permukaan (surface)

Pondasi (base)

Pondasi Bawah
P1 (subbase)

Tanah Dasar
(subgrade)
Perkerasan Telford & Mac Adam

• Thomas Telford (1757-1834) dari skotlandia membangun jalan dengan


konstruksi perkerasan yang terdiri dari batu pecah berukuran 15/20
sampai dengan 25/30 yang disusun tegak. Batu-batu kecil diletakkan
diatasnya untuk menutup pori-pori yang ada dan memberikan
permukaan yang rata.

• Jhon Louden Mac Adam (1756-1836) , orang skotlandia


memperkenalkan konstruksi perkerasan yang terdiri dari dari batu pecah
atau batu kali, pori-pori diatasnya ditutup dengan batu lebih kecil/halus.
Untuk memberikan lapisan yang kedap air, maka diatas lapisan
macadam diberi lapisan aus yang menggunakan aspal sebagai bahan
pengikat dan ditaburi pasir kasar.
Perkerasan Telford & Mac Adam
• Perkerasan Telford

• Perkerasan Mac Adam


Jenis & Fungsi Lapisan Perkerasan

Pendahuluan
Konstruksi perkerasan lentur terdiri dari lapisan2
yang diletakkan diatas tanah dasar yang telah
dipadatkan. Lapisan-lapisan tersebut berfungsi
untuk menerima beban lalulintas dan
menyebarkannya ke lapisan dibawahnya.

Biasanya material yang digunakan pada lapisan-


lapisan perkerasan jalan semakin kebawah akan
semakin berkurang kualitasnya. Karena lapisan
yang berada dibawah lebih sedikit menahan
beban, atau menahan beban lebih ringan.
Jenis & Fungsi Pembentuk Lapisan-lapisan
Perkerasan Jalan Raya
A. Lapisan Permukaan ( Surface )
Lapisan yang terletak dilapisan paling atas disebut lapis
permukaan, yang berfungsi antara lain :
1. Lapisan perkerasan penahan beban roda, dengan
persyaratan harus mempunyai stabilitas tinggi untuk menahan
beban roda selama masa pelayanan.
2. Lapisan kedap air, sehingga air hujan yang jatuh diatasnya
tidak meresap ke lapisan di bawahnya dan melemahkan
lapisan tersebut.
3. Lapis aus ( Wearing Course ), lapisan yang langsung
menerima gesekan akibat rem kendaraan sehingga menjadi
aus.
4. Lapis yang menyebarkan beban ke lapisan bawah, sehingga
dapat dipikul oleh lapisan lain dengan daya dukung yang lebih
buruk.
Jenis Lapis Permukaan yang Umum digunakan
di Indonesia
1. Lapisan bersifat Nonstruktural, berfungsi sebagai lapis aus dan lapis kedap air.
• Burtu (laburan aspal satu lapis), merupakan lapis penutup yang terdiri dari
lapisan aspal yang ditaburi dengan satu lapis agregat bergradasi seragam,
dengan tebal maksimum 2 cm.
• Burda (laburan aspal dua lapis), merupakan lapis penutup yang terdiri dari
lapisan aspal yang ditaburi dengan satu lapis agregat yang dikerjakan dua kali
secara berurutan dengan tebal padat maksimum 3,5 cm.
• Buras (laburan aspal), merupakan lapis penutup yang terdiri dari lapisan aspal
taburan pasir dengan ukuran butir maksimum 3/8 inch.
• Latasir (lapis tipis aspal pasir), merupakan lapis penutup yang terdiri dari
lapisan aspal dan pasir alam bergradasi menerus dicampurkan, dihamparkan
dan dipadatkan pada suhu tertentu dengan tebal padat 1-2 cm.
• Latasbum (lapis tipis asbuton murni), merupakan lapis penutup yang terdiri dari
campuran asbuton dan bahan pelunak dengan perbandingan tertentu yang
dicampur secara dingin dengan tebal padat maksimum 1 cm.
• Lataston (lapis tipis aspal beton), dikenal dengan nama hot rolled sheet (HRS)
merupakan lapis penutup yang terdiri dari campuran antara agregat bergradasi
timpang, mineral pengisi (filler) dan aspal keras dengan perbandingan tertentu
yang dicampur dan dipadatkan dalam keadaan panas. Tebal padat antara 2,5-3
cm.
Jenis Lapis Permukaan yang Umum digunakan
di Indonesia
2. Lapisan bersifat Struktural, bersifat sebagai lapisan yang
menahan dan menyebarkan beban roda kendaraan.
• Penetrasi MacAdam (lapen), merupakan lapis perkerasan
yang terdiri dari agregat pokok dan agregat pengunci
bergradasi terbuka dan seragam yang diikat oleh aspal
dengan cara disemprotkan diatasnya dan dipadatkan lapis
demi lapis.
• Lasbutag merupakan suatu lapisan pada konstruksi jalan
yang terdiri dari campuran antara agregat, asbuton dan
bahan pelunak yang diaduk, dihamparkan dan dipadatkan
secara dingin. Tebal pada tiap lapisannya antara 3-5 cm.
• Laston (lapis aspal beton), merupakan suatu lapisan pada
konstruksi jalan yang terdiri dari campuran aspal keras dan
agregat yang mempunyai gradasi menerus, dicampur,
dihampar dan dipadatkan pada suhu tertentu.
Jenis & Fungsi Pembentuk Lapisan-lapisan
Perkerasan Jalan Raya
B. Lapisan Pondasi Atas (Base Course)
Lapisan perkerasan yang terletak di antara lapis pondasi bawah dan
lapis permukaan dinamakan lapis pondasi atas (base course).
Karena terletak tepat di bawah permukaan perkerasan, maka lapisan
ini menerima pembebanan yang berat dan paling menderita akibat
muatan, oleh karena itu material yang digunakan harus berkualitas
sangat tinggi dan pelaksanaan konstruksi harus dilakukan dengan
cermat.

Secara umum base course mempunyai fungsi sebagai berikut:


• Bagian perkerasan yang menahan gaya lintang dari beban roda dan
menyebarkannya ke lapisan bawahnya.
• Lapisan peresapan untuk lapisan pondasi bawah.
• Bantalan terhadap lapisan permukaan.

Untuk lapis pondasi atas tanpa bahan pengikat umumnya material


dengan CBR > 50% palstisitas Index (PI) < 4%.
Jenis & Fungsi Pembentuk Lapisan-lapisan
Perkerasan Jalan Raya

• Jenis Lapis pondasi atas yang umum digunakan di Indonesia :


1. Agregat yang bergradasi baik, dapat dibagi atas batu pecah kelas
A, batu pecah kelas B, dan batu pecah kelas C. Batu pecah kelas
A mempunyai gradasi lebih kasar dari batu pecah kelas B, dan
batu pecah keas B lebih kasar dari batu pecah kelas C.
2. Pondasi MacAdam.
3. Pondasi Telford.
4. penetrasi MacAdam.
5. Aspal Beton Pondasi (Asphalt concrete Base/Asphalt Treated
Base).
6. Stabilisasi yang terdiri dari:
* Stabilisasi agregat dengan semen (Cement Treated Base).
* Stabilisasi agregat dengan kapur (Lime Treated base).
* Stabilisasi agregat dengan aspal (Asphalt Treated base).
Jenis & Fungsi Pembentuk Lapisan-lapisan
Perkerasan Jalan Raya
C. Lapis Pondasi Bawah (Subbase Course)
Lapis perkerasan yang terletak antara lapis pondasi atas dan tanah
dasar, biasanya terdiri dari lapisan dari material berbutir (granular
material) yang dipadatkan, distabilisasi ataupun tidak. Pondasi bawah
(subbase) yang berfungsi sebagai :
• Bagian dari konstruksi perkerasan untuk menyebarkan beban roda ke
tanah dasar. Lapisan ini cukup kuat, mempunyai CBR (20% dan
Plastisan Index (PI) > 10%).
• Efisensi penggunaan material. Material pondasi bawahh relatif murah
dibandigkan dengan lapisan perkerasan diatasnya.
• Mengurangi tebal lapisan diatasnya yang lebih mahal.
• Lapisan peresapan, agar air tanah tidak berkumpul dipondasi.
• Lapisan pertama, agar pekerjaan berjalan lancar. Hal ini berhubungan
dengan kondisi cuaca dilapangan.
• Lapisan untuk mencegah partikel-partikel halus dari tanah dasar naik ke
lapis pondasi atas.
Jenis & Fungsi Pembentuk Lapisan-lapisan
Perkerasan Jalan Raya

• Jenis Lapis Pondasi Bawah yang umum digunakan di Indonesia


:
1. Agregat bergradasi baik, dibedakan atas sirtu/pirtun yang
terbagi dalam kelas A, kelas B dan kelas C.
2. Stabilisasi yang terdiri dari :
* Stabilisasi agregat dengan semen (Cement Treated Subbase).
* Stabilisasi agregat dengan kapur (Lime Treated Subbase).
* Stabilisasi tanah dengan semen (Soil Cement Stabilization).
* Stabilisasi tanah dengan kapur (Soil Lime Stabilization).
Lapis pondasi bawah diperlukan sehubungan dengan terlalu
lemahnya daya dukung tanah dasar terhadap roda-roda alat
berat (terutama pada saat pelaksanaan konstruksi) atau karena
kondisi lapangan yang memaksa harus segera menutup tanah
dasar dari pengaruh cuaca.
Jenis & Fungsi Pembentuk Lapisan-lapisan
Perkerasan Jalan Raya
D. Lapisan Tanah Dasar (Subgrade)
Lapisan tanah dasar setebal 50-100 cm dimana di atasnya akan
diletakkan lapisan pondasi bawah yang dapat berupa tanah asli yang
dipadatkan (jika tanah aslinya baik), tanah yang didatangkan dari tempat
lain dann dipadatkan atau tanah yang distabilisasi dengan kapur atau
bahan lainnya.
Ditinjau dari muka tanah asli, maka lapisan tanah dasar (subgrade) dapat
dibedakan atas :
1. Lapisan tanah dasar, tanah galian.
2. Lapisan tanah dasar, tanah timbunan.
3. Lapisan tanah dasar, tanah asli.

Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung


pada sifat-sifat dan daya dukung tanah dasar. Dalam pedoman ini
diperkenalkan modulus resilien (MR) sebagai parameter tanah dasar
yang digunakan dalam perencanaan Modulus resilien (MR) tanah dasar
juga dapat diperkirakan dari CBR standar dan hasil atau nilai tes soil
index. Korelasi Modulus Resilien dengan nilai CBR (Heukelom & Klomp)
berikut ini dapat digunakan untuk tanah berbutir halus (fine grained soil)
dengan nilai CBR terendam 10 atau lebih kecil.
MR (psi) = 1.500 x CBR
Jenis & Fungsi Pembentuk Lapisan-lapisan
Perkerasan Jalan Raya
• Persoalan tanah dasar yang sering ditemui antara lain :
1. Perubahan bentuk tetap (deformasi permanen) dari jenis tanah
tertentu sebagai akibat beban lalu-lintas.
2. Sifat mengembang dan menyusut dari tanah tertentu akibat
perubahan kadar air.
3. Daya dukung tanah tidak merata dan sukar ditentukan secara pasti
pada daerah dan jenis tanah yang sangat berbeda sifat dan
kedudukannya, atau akibat pelaksanaan konstruksi.
4. Lendutan dan lendutan balik selama dan sesudah pembebanan
lalulintas untuk jenis tanah tertentu.
5. Tambahan pemadatan akibat pembebanan lalulintas dan penurunan
yang diakibatkannya, yaitu pada tanah berbutir (granular soil) yang
tidak dipadatkan secara baik pada saat pelaksanaan konstruksi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai