Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sanitasi merupakan salah satu tantangan paling signifikan yang berhubungan dengan
pengurangan kemiskinan di Indonesia. Kurangnya pengelolaan sanitasi di perkotaan
memiliki konsekuensi rendahnya tingkat kesehatan masyarakat pada pembangunan
lingkungan yang berkelanjutan. Pembangunan sektor sanitasi di Indonesia dapat dikatakan
relatif tertinggal dibandingkan dengan pembangunan infrastruktur perkotaan negara lainnya.
Berbagai program pembangunan sanitasi telah dilaksanakan oleh pemerintah pusat maupun
daerah namun hasilnya masih belum memuaskan dan masih harus bekerja keras untuk dapat
mengejar ketertinggalan tersebut.
Apabila mengacu pada ketentuan yang telah dikeluarkan oleh Menteri Perumahan
Rakyat dan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, hampir semua Kabupaten yang terdapat
di Nusa Tenggara Barat memiliki prosentasi termasuk kedalam kategori rumah
kumuh/lingkungan kumuh sehingga dapat diketahui bahwa tingkat kriteria sehat, baik
lingkungan maupun tempat tinggalmasih cukup memperihatinkan. Sarana sanitasi yang
dimiliki oleh masyarakat kelas menengah kebawah terutama penggunaan Septictank,
terkadang tidak pernah dikuras/dibersihkan/disedot. Dari data sekitar 71.30% Septictank
yang ada tidak pernah dikuras, dan pada daerah - daerah kumuh terkadang masyarakat
membuang tinja dan kotoran lainnya dilakukan disungai.
Sesuai data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur, hampir semua
Dusun/Desa mempunyai wilayah yang terkesan kumuh, salah satunya yakni Desa Kilang.
Menilik kondisi sanitasi yang memperihatinkan di Desa Kilang tersebut sangat perlu
mendapatkan perhatian lebih dalam rangka pemecahan permasalahan kondisi sanitasi karena
sistem sanitasi yang ada saat ini cenderung mencemari lingkungan dan lingkungan
permukiman yang aman, nyaman, Lestari, bersih, dan sehat merupakan dambaan kita semua..
Sesuai hasil survei yang dilakukan oleh tenaga fasilitator lapangan Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Bidang Cipta Karya Kabupaten Lombok Timur didapatkan data
bahwa banyak dari masyarakat yang telah memiliki jamban namun tidak memiliki septik
tank yang memadai artinya kemungkinan pencemaran lingkungan sangat besar
kemungkinannya mengingat hampir seluruh masyarakat menggunakan sumur bor dan sumur
galian.

1
1.2 TUJUAN PROGRAM
Adapun tujuan dari pelaksanaan Program DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun
Anggaran 2023 ini adalah:
1. Memperbaiki sarana sanitasi masyarakat yang tinggal di perkampungan
kumuh/miskin di perkotaan dengan pendekatan Pogram (DAK) Masyarakat/SBM
2. Memberikan bantuan septik tank kepada masyarakat kurang mampu yang membuang
tinja disungai atau bahkan dipekarangan rumah.
1.3 METODE PELAKSANAAN
Skema pendekatan Program DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun
Anggaran2023 mengedepankan prinsip Demand Responsive Approach (DRA) yaitu
pendekatan yang tanggap terhadap kebutuhan. Hanya lingkungan yang tertarik, berminat dan
siap berkontribusi terhadap program ini yang akan ditindaklanjuti,sehingga diharapkan rasa
memiliki dan bertanggung jawab atas keberlanjutan sarana bisa tetap dijaga.
Partisipasi masyarakat juga menjadi hal yang ditekankan pada program ini, tidak saja
pada saat konstruksi tapi pada saat perencanaan dan juga operasional dan pemeliharaan
sarana sanitasi yang dipilih. Masyarakat di fasilitasi untuk membentuk Tim Pelaksana
Swakelola -Kelompok Swadaya Masyarakat (TPS-KSM)) yang bertanggung jawab terhadap
kegiatan ini.
Opsi pilihan teknologi pada saat perencanaan didiskusikan dan dimusyawarahkan
dengan masyarakat agar masyarakat dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-
masing teknologi dan konsekuensioperasional dan pemeliharaan sarana yang terbangun.
Pemilihan Desa/lingkungan melalui suatu mekanisme yang disebut Proses Seleksi
Masyarakat (Self-selection Process). Adapun langkah-langkahnya adalah sbb:
• Pengumpulan data sekunder 3-6 lingkungan kumuh / miskin perkotaan dan peninjauan
kelayakan teknis kampung secara cepat
• Presentasi kepada stakeholder dusun/lingkungan yang memenuhi syarat teknis di tempat
diadakannya pertemuan.
• Surat Undangan dari masyarakat/ dusun/ lingkungan/desa/ Desadikirimkan kepada
Pelaksana untuk melaksanakan Rapid Participatory Assessment (RPA)
• Pelaksanaan RPA di masing-masing dusun/lingkungan dilanjutkan dengan Proses Seleksi
Kampung oleh Masyarakat (Self-selection Stakeholders Meeting)
• Penandatanganan Nota kesepahaman (MoU) antara Masyarakat, dusun/lingkungan,
Pemerintah Kota/Kabupatendan Pelaksana Program.

2
• Implementasi Program DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun Anggaran 2023 juga
dilakukan melalui kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat melalui:
 Pengarahan teknis konstruksi kepada tukang dan panitia Program DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun Anggaran 2023.
 Pelatihan Manajemen Tim Pelaksana Swakelola Kelompok Swadaya Masyarakat
(TPS KSM) dan pengelolaan keuangan Tim Pelaksana Swakelola Kelompok
Swadaya Masyarakat (TPS KSM).
 Kampanye kesehatan masyarakat kepada seluruh calon pengguna.
 Pelatihan teknis pengoperasian dan perawatan kepada operator.

3
BAB II
PROSES SELEKSI LOKASI PARTISIPATIF

1. TAHAPAN PROSES PELAKSANAAN DI DESA


Sebelum dilaksanakan Selotip Tim TFL melakukan pembekalan Metode Selotip
(Sosialisasi Desa/ Desa).Selanjutnya Kegiatan ini di dahului oleh pembentukan Tim
SELOTIP di tingkat Desa/ desa, yang terdiri dari Kepala Desa/Lurah, POKJASAN
Desa/Desa, Tokoh masyarakat di Desa/Desa, keterwakilan masyarakat di titk lokasi dengan
jumlah disesuaikan.
Secara bertahap didampingi TFL Tim Selotip melakukan pertemuan-pertemuan di setiap
titik lokasi untuk melakukan penilaian terhadap titik lokasi untuk menyeleksi masyarakat
yang paling siap untuk implementasi program.
Calon titik lokasi untuk pelaksanaan selotip yaitu 1 Desa yang terdiri dari 9 Kepala
Wilayah (Kawil) : Kawil Kilang Selatan, Kilang Utara, Mekar Jaya, Gunung Malang,
Lengkok, Bendung Selatan, Bendung Utara, Otak Dese, Pulesari. Kegiatan Selotip dilakukan
secara serentak pada jam dan waktu yang sama. Kemudian hari yang sama dilaksanakan
scoring hasil selotip di Kantor Desa Kilang. Penetapan lokasi terpilih didasarkan pada
kebutuhan setiap Kepala Keluarga yang rawan sanitasi serta paling membutuhkan disetiap
lingkungan.

2. SOSIALISASI TINGKAT DESA

Sosialisasi tingkat desa di lakukan untuk mensosialisasikan Program yang akan


dilaksanakan, dengan mengundang Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Kader Posyandu,
Unsur – unsur lembaga desa dari masing - masing lokasi yang terpilih kedalam shortlist
untuk bersiap melakukan Selotip (Seleksi Lokasi Partisipatip).

Kegiatan sosialisasi Waktu dan Tempat (Terlampir)

 Waktu : Selasa, 29 Mei 2023

 Tempat : Aula Kantor Desa Kilang

 Tujuan Pertemuan : Sosialisasi Desa

4
BAB III
PROFIL LOKASI

1. ADMINISTRASI
Desa Kilang Kecamatan Montong Gading Kabupaten Lombok Timur. Secara
administratif memiliki batas wilayah adalah sebagai berikut:
 Sebelah Utara : Desa Lendang Belo
 Sebelah Selatan : Desa Sukadana
 Sebelah Timur : Desa Montong Betok
 Sebelah Barat : Desa Lando

Gambar 3.1. Peta Desa Kilang

Secara topografi, Desa Kilang merupakan desa yang berada di tengah kota Kecamatan
Montong Gading. Hal ini ditandai dengan adanya pasar besar yang aktif setiap hari dan
banyak kios-kios untuk berdagang, pendidikan, fasilitas umum dan lain – lain yang berada
diwilayah Montong Gading. Desa Kilang terdiri dari 9 Kawil yakni : Kawil Kilang Selatan,
Kilang Utara, Mekar Jaya, Gunung Malang, Lengkok, Bendung Selatan, Bendung Utara,
Otak Dese, Pulesari. Posisi orbitasi Desa Kilang ke pusat pemerintahan yang lebih kurang
memiliki jarak ± 1 km dan waktu tempuh ± 5 menit dengan alat transportasi darat.
Berdasarkan data penduduk, jumlah penduduk di Desa Kilang Kecamatan Montong
Gading, Kabupaten Lombok Timur sebesar 2.253 KK, dengan jumlah jiwa 6.505 orang,
terdiri dari 3.293 jiwa laki-laki dan 3.212 jiwa perempuan. secara umum didapatkan bahwa
penyebaran penduduk menurut mata pencaharian adalah sebagai berikut petani sejumlah 902
orang, buruh tani sejumlah 374 orang, Buruh Migran 122 Orang, PNS/TNI Polri sejumlah 12

5
orang, Montir/Sopir sejumlah 10 orang, Peternak 117 Orang, Purnawirawan/ Pensiunan 12
Orang, Pedagang Keliling 51 Orang, Karyawan Perusahaan Swasta sejumlah 237 Orang,
Jasa Penyewaan Peralatan Pesta Sejumlah 9 Orang, Hnorer sejumlah 63 Orang, Perangkat
Desa Sejumlah 12 Orang dan Pengrajin Industri rumah tangga 70 Orang.
Kondisi sanitasi di lokasi ini tergolong cukup baik karena sebagian besar masyarakat
sudah mempnyai WC sendiri, akan tetapi semuanya tidak memenuhi standar, karena setiap
rumah sudah mempunyai WC sendiri akan tetapi tidak memenuhi standar akan
mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan.
Untuk kebutuhan sehari-hari seperti cuci dan mandi masyarakat menggunakan air yang
bersumber dari sumur gali, sumur pompa dan PAM perpipaan. Sedangkan untuk kebutuhan
buang air besar (BAB) masyarakat yang belum memiliki jamban biasanya numpang di WC
keluarga.
Limbah yang dihasilkan masyarakat sebagian besar dibuang langsung ke sungai sehingga
kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan sehingga dapat menurunkan kualitas air baku dan
berdampak terhadap tingkat kesahatan masyarakat. Adapun sarana kesehatan masyarakat
terdekat yang dimanfaatkan masyarakat adalah berupa 11 Posyandu, 1 Pustu, 1 Apotik, 1
Rumah Bersalin dan 1 Balai Kesehatan Ibu dan Anak.
Dengan adanya kondisi tersebut maka, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur bermaksud
untuk mengurangi tingkat pencemaran air limbah dengan membangun Tangki Septik Skala
Individual melalui Program Dana DAK Bidang Sanitasi. Effluent pengolahan air limbah
yang bersumber dari MCK/ limbah rumah tangga yang sudah diolah dengan Tangki Septik
Individual diharapkan dapat memenuhi standar baku mutu yang mengacu pada Keputusan
Menteri Lingkungan Hidup No. 112 tahun 2003.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka masyarakat di desa Kilang sangat antusias untuk
mengikuti Program DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi. Hal tersebut ditunjukkan dengan
adanya pernyataan surat minat dari masyarakat kepada pihak Kabupaten Lombok Timur.
Keminatan dari masyarakat terhadap Program DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi juga
ditunjukkan dengan adanya kesediaan masyarakat untuk berkontribusi serta bersedia
membayar biaya perawatan dan operator sesuai kesepakatan yang dibuat bersama.

6
BAB IV
KETERSEDIAAN LAHAN

Lahan untuk tempat pengolahan limbah adalah syarat mutlak dalam Program Dana
Alokasi Khusus (DAK) Bidang Sanitasi T.A 2023. Luas lahan yang dibutuhkan minimal 1.2
x 1.2 meter. Letak lahan tersebut berada di kawasan rumah pemanfaat itu sendiri, yakni jelas
status kepemilikannya, tidak dalam sengketa, serta tidak ada keberatan dari rumah tangga
sekitarnya. Ketersediaan lahan tersebut dibuktikan pada saat pelaksanaan seleksi lingkungan.
Sesuai persyaratan di atas, setiap lokasi program rata-rata pengguna/pemanfaat berjumlah
minimal 50 kepala keluarga (KK) dan lahan yang ada luasnya adalah 1.5 meter persegi:
panjang 1,2 meter, lebar 1,2 meter.

Gambar 4.1 Lahan calon penerima manfaat di Kilang

Gambar 4.2 Lahan calon penerima manfaat di Kilang

7
BAB V
ORGANISASI DAN KELEMBAGAAN KSM

5.1 KEPANITIAAN

Kelembagaan dalam pelaksanaan Program DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun


Anggaran 2023 berdasarkan tugas dan tanggungjawabnya bisa dibagi menjadi 2 yaitu Panitia
Pembangunan dan Badan Pengelola. Kelembagaan Program DAK Infrastruktur Bidang
Sanitasi Tahun Anggaran2023 di masyarakat disebut sebagai Tim Pelaksana Swakelola
Kelompok Swadaya Masyarakat (TPS KSM)- Program Pengelolaan dan Pengembangan Air
Limah Domestik Setempat SPALD-S Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bidang Cipta
Karya Kabupaten Lombok Timur Tahun Anggaran 2023.
Panitia pembangunan akan bertanggungjawab mulai dari persiapan sampai kontruksi
selesai. Tugas-tugas yang harus dilakukan antara lain: mengumpulkan iuran pembangunan,
belanja material, pelaksanaan pembangunan Septictank Individual. Tugas Panitia
Pembangunan akan selesai ketika pekerjaan konstruksi selesai dan bangunan sudah
diserahkan. Tapi jika warga menghendaki panitia ini dapat juga melanjutkan tugasnya
sebagai Badan Pengelola.
Badan Pengelola akan bertanggungjawab pada pasca kontruksi untuk pengoperasian
dan perawatan septictank. Tugas-tugasnya antara lain: mengumpulkan iuran pengguna,
pengoperasian dan perawatan akan diserahkan kepada Badan Pengelola.

5.2 STRUKTUR ORGANISASI & MEKANISME KERJA


Panitia Pembangunan yang nantinya pengelolaan infrastrukturt Program DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun Anggaran2023 dilanjutkan oleh Badan Pengelola telah
memiliki pedoman berupa Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART)
sederhana sebagai pedoman kerjanya. AD dan ART tersebut telah disepakati oleh seluruh
calon pengguna/penerima, Panitia pembangunan, yang diberi nama Tim Pelaksana
Swakelola Kelompok Swadaya Masyarakat (TPS KSM)- Program Pengelolaan dan
Pengembangan Sistem Air Limbah Setempat SPALD-S Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Bidang Cipta Karya Kabupaten Lombok Timur Tahun Anggaran 2023 Desa Kilang.
Untuk memperkuat status TPS KSM ini telah dibuatkan Berita Acara dengan Nomor
112/43/DS MG/2023 dengan alamat sekretariat TPS KSM Desa Kilang.
Pemanfaatan lahan yang akan digunakan untuk pembangunan Septiktank Individual
telah mendapatkan legalisasi dari masyarakat dan Kepala Desa Kilang serta Tetangga

8
Pengontrak Sebelah-Menyebelah (penyanding). Surat Keputusan Kepala Desa Kilang,
Daftar Calon Pengguna dan Surat Pernyataan Penyanding terlampir.

5.3 KEPENGURUSAN TPS KSM-PROGRAM DAK INFRASTRUKTUR


BIDANG SANITASI TAHUN ANGGARAN 2023 DESA KILANG

Pengurus dan anggota TPS KSM NGIRING HIDUP SEHAT Desa Kilang adalah
sebagai berikut:
Ketua : Lalu Heri Susandra
Sekretaris : Hasbullah, S.Pd
Bendahara : Evi Ayu Wulandari
A. SEKSI PERENCANAAN :
 Anwar
 Lalu Budi

B. SEKSI PELAKSANAAN :
 H. Lalu Zakaria
 Beni Juliasgar
C. SEKSI PENGAWASAN:
 Sukardi
 Saharudin
D. SEKSI PENGADAAN BARANG
 L. Budi Araputra
 Munggah
 Wira
(SK TPS KSM Terlampir)

5.4 TUGAS-TUGAS PENGURUS


Ketua :
1. Mengkoordinasikan perencanaan kegiatan pembangunan
2. Memimpin pelaksanaan tugas timyang telah dibentuk dan kegiatan rapat-rapat;
Sekretaris
1. Menyusun rencana kebutuhan dan melaksanakan kegiatan tata usaha dan
dokumentasi
2. Melaksanakan surat menyurat
3. Melaksanakan pelaporan kegiatan pembangunan secara bertahap
4. Mendokumentasikan seluruh laporan kegiatan
9
5. Membantu dalam penyuluhan kesehatan masyarakat
Bendahara
1. Menerima dan menyimpan
2. Mengeluarkan/membayar sesuaidengn realisasi,sesuai nota/kwitansi;
3. Melakukan pengelolaan administrasi keuangan;
4. Melakukan penarikan kontribusi dari masyarakat berupa uang.
5. Menyusun realisasi pembukuan serta laporan pertanggungjawaban keuangan;
6. Menyusun realisasi pembukuan serta laporan pertanggungjawaban keuangan pada
tahapan kontruksi, yaitu :
7. Progress keuangan mingguan ditempel dipapan ruangan Sekretariat TPS KSM
dan tempat strategis sehingga dapat dilihat dengan mudah oleh masyarakat;
8. Laporan keuangan bulanan yaitu laporan penggunaan dana dan laporan harian
sesuai format yang ditentukan untuk kemudian disampaikan kepada KPA Sanitasi

5.5 TUGAS– TUGAS TIM


A. Tim Perencanaan :
Seksi perencanaan mempunyai tugas dan bertanggung jawab dalam menyusun
DED, membuat gambar rencana kerja dan / atau sfesifikasi teknis, tim perencana terdiri
dari seksi perencanaan, seksi kontribusi dan seksi tenaga kerja, secara rinci tugas tim
perencana adalah
1. Mensosialisasikan pilihan teknologi sanitasi kepada masyarakat
2. Megevaluasi dan menentukan pilihan teknologi sanitasi yang akan dibangun, sesuai
dengan pilihan, kemampuan masyarakat serta kondisi lingkungan
3. Menyusun analisa teknis, membuat DED lengkap dengan potongan, RAB dan
menyusun analisa struktural.elektrikal,arsitektural dengan didampingi oleh TFL
4. Menyusun jadwal rencana kegiatan konstruksi
5. Melakukan inventarisasi tenaga kerja
B. Tim Pelaksanaan :
Seksi pelaksanaan mempunyai tugas dan bertanggung jawab dalam melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan yang direncanakan, membuat gambar pelaksanaan serta
membuat laporan pelaksanaan pekerjaan, secara rinci tugas tim pelaksana adalah :
1. Melalukan rekrutmen tenaga kerja;
2. Mengatur tenaga kerja di lapangan;
3. Mengatur dan mengkoordinir material yang diperlukan;
4. Menerima dan menyetujui material/barang masuk;
5. Bertagung jawab terhadap keamanan material selama pembangunan;
6. Membuat laporan tentang keadaan material;
7. Mengalokasikan material sesuai dengan kebutuhan pekerjaan kontruksi;
8. Mengorganisir kegiatan kampanye kesehatan di masyarakat;
9. Melakukan monitoring terhadap upaya penyehatan lingkungan;

10
C. Tim Pengawasan
Tim pengawasan mempunyai tugas dan bertanggung jawab dalam melaksanakan
pengawasan terhadap pelaksanaan dan pelaporan, baik fisik maupun administrasi
pekerjaan swakelola secara rinci tugas tim pengawas adalah
1. Pengawasan kepada pekerja dengan di dampingi oleh TFL;
2. Bertanggung jawab terhadap pengawasan administrasi, teknis dan keuangan;
3. Di damping oleh TFL bertanggungjawab / menilaiataskualitasdan progress
pekerjaanfisik;
4. Berkoordinasi dengan TFL menyusun laporan pekerjaan untuk diteruskan dan/atau
ditindaklanjuti ke KPA;

D. Panitia Pengadaan :
Berdasarkan perpres No. 54 tahun 2010 (dan perubahannya sesuai perpres No 70
tahun 2012 tentang mekanisme pengadaan barang dan jasa), panitia/ pejabat pengadaan
diangkat oleh penanggung jawab kelompok masyarakat (TPS KSM) untuk melakukan
pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan dalam pelaksanaan swakelola dan panitia /
pejabat pengadaan barang diperbolehkan bukan PNS
1. Bertanggung jawab dalam melaksanakan survei dan mengundang suplier dan/atau
kontraktor untuk pengadaan material;
2. Melaksanakan kegiatan proses pengadaan barang atau pekerjaan kontruksi;

E. O/M
1. Mengoperasikan dan memelihara sarana sanitasi yang telah dibangun
2. Mengumpulkan iuran warga
3. Melestarikan sarana sanitasi yang telah dibangun
4. Bekerjasama dengan tim perencana bila ada pengembangan sarana sanitasi

11
BAB VI
PENETAPAN CALON PENGGUNA PROGRAM DAK INFRASTRUKTUR
BIDANG SANITASI TAHUN ANGGARAN 2023

6.1 PROSES
Untuk menentukan calon pengguna sarana Program DAK Infrastruktur Bidang
Sanitasi Tahun Anggaran 2023 digunakan pendekatan partisipatif, dimana masyarakat
sendiri yang harus menentukan siapa saja calon pengguna atau penerima manfaat program.
Untuk menentukan hal tersebut harus berdasarkan kriteria tertentu, dan kriteria itu harus
disusun bersama oleh masyarakat sendiri. Apabila kriteria telah ditentukan dan perkiraan
jumlah calon penerima manfaat sudah diputuskan, kemudian harus diidentifikasi nama-nama
dan jumlah anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah untuk menentukan tingkat
aksesibilitas kepada sarana sanitasi yang akan dibangun. Alat yang digunakan Klasifikasi
Kesejahteraan (Wealth Classification) dan Pemetaan oleh Masyarakat (Community
Mapping).
Secara singkat penggunaan alat-alat tersebut adalah sebagai berikut:
a. Klasifikasi Kesejahteraan (Wealth Classification)
 Klasifikasi Kesejahteraan digunakan untuk mengidentifikasi jumlah calon pengguna
dari kelompok sosial masyarakat miskin, menengah atau kaya, sesuai kriteria
masyarakat sendiri. Alat ini penting untuk menghindarkan program dimanfaatkan
oleh segelintir golongan yang dekat dengan elit desa dan dimanfaatkan untuk
kepentingan politik.
 Caranya adalah pertama-tama masyarakat diajak untuk membuat klasifikasi sosial
berdasarkan klasifikasi kaya-menengah-miskin. Kemudian mereka diminta untuk
menentukan ciri-ciri (indikator) dari setiap klasifikasi sosial tersebut.
 Selanjutnya, mereka diminta untuk menentukan jumlah/persentase dari masing-
masing kelompok sosial tersebut berdasarkan keadaan riil.
 Terakhir, mereka diminta untuk menentukan kelompok sosial masyarakat yang mana
yang akan menjadi prioritas calon penerima manfaat program.

b. Pemetaan oleh Masyarakat (Community Mapping)


 Pemetaan oleh Masyarakatatau lebih tepatnya disebut sebagai pemetaan calon
pengguna potensialdigunakan untuk menentukan tingkat aksesibilitas calon pengguna
12
tersebut terhadap sarana yang akan dibangun, sekaligus menghitung jumlah jiwa
calon pengguna.
 Caranya, pertama-tama masyarakat diajak untuk menggambarkan rumah-rumah calon
pengguna yang telah disepakati ke dalam peta. Kemudian mereka diminta untuk
menganalisis tingkat aksesibilitas masing-masing ke sarana sanitasi yang akan
dibangun; apabila terlalu jauh mungkin tidak layak. Kemudian masyarakat diberi
waktu satu minggu untuk mendiskusikan dan mengklarifikasikan calon pengguna
tersebut dengan anggota masyarakat yang lain serta menghitung jumlah jiwa dari
setiap Kepala Keluarga calon pengguna, sekaligus membuat daftar dan tandatangan
pernyataan persetujuan dari masing-masing KK tersebut.

6.2 HASIL
1. Kriteria calon pengguna:
 Tinggal di Desa Kilang
 Diutamakan warga yang sudah memiliki jamban sendiri.
 Golongan ekonomi miskin, sedang dan kaya

13
BAB VII
PEMILIHAN TEKNOLOGI SANITASI

7.1 PROSES
Pemilihan teknologi sarana sanitasi yang akan dibangun sesuai kesepakatan
masyarakat calon pengguna dilakukan dengan menyajikan dan membahas Pilihan Teknologi
yang ada.
Pertama, fasilitator lapangan terlebih dahulu menjelaskan kelebihan dan kekurangan
masing-masing pilihan yang sesuai dengan kondisi Lingkungan Pekandelan. Berbagai
alternatif pilihan teknologi sanitasi, kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis
teknologi, serta konsekuensi kebutuhan biaya masing-masing jenis teknologi. Untuk
melengkapi perencanaan yang memadai, survey teknis dilakukan bersama-sama antara
konsultan teknis dengan masyarakat.
Adapun model-model pilihan yang disampaikan yang kemungkinan menjadi
alternative dan sesuai dengan kondisi di Desa Kilang antara lain:
a. Septictank Individual
b. Septictank dengan Peripaan sederhana
Setelah masyarakat merasa puas dan cukup mendapat informasi, maka pilihan jatuh pada
Septictank Individual. Dengan beberapa pertimbangan:
 Masing-masing rumah sudah memiliki kamar mandi dan WC atau jamban sendiri.
 Selama ini banyak masyarakat buang air besar di sembarang tempat dengan cara
memanfaatkan sungai sebagai alternatif terdekat.
 Ada lahan yang cukup memadai untuk menempatkan/membangun Septictank di masing-
masing lahan/rumah. Dan menjaga sumber mata air yang sangat di butuhkan oleh
masyarakat di Lingkungan tersebut.
DED atau Detail Enginering Design dibuat setelah dilakukan seleksi atau pemilihan jenis
teknologi yang akan digunakan oleh masyarakat.

7.2 HASIL
Setelah melalui proses diskusi yang cukup panjang sekaligus mempertimbangkan
saran dan masukan dari Tenaga Fasilitator Lapangan DAK (Dana Alokasi Khusus),
masyarakat kemudian memutuskan untuk menggunakan fasilitas Septictank Individual
dengan pertimbangan antara lain:

14
 Hampir 60% masyarakat sudah mempunyai fasilitas jamban/WC di rumah sendiri,
sisanya menggunakan WC/KM bersama yang umumnya terdapat di lokasi secara
sembarang yang tidak memiliki jamban.
 Untuk limbah dapur/cuci langsung menuju ke saluran drainase di depan rumah.
 Kondisi lahan memungkinkan untuk pembangunan Septictank Individual.
 Pembuangan efluen air limbah dari Pengembangan menuju drainase terdekat/sungai.
 Komponen-komponen sistem Program DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun
Anggaran2023 di Desa Kilang ini terdiri atas.
 Tangki Septik
 Satu Unit Jamban
 Pipa PVCD  4” cm maksimal 6 meter Pipa Inlet
 Pipa PVCD  1” maksimal 6 meter pipa outlet menuju draisnase atau resapan
 Spesifikasi Konstruksi Septictank ini adalah sebagai berikut:
 Pasir Urung sebagai dasar lantai kerja setebal 10cm.
 PipaPVC 4”
 Semen Satusak

7.3 LAMPIRAN
 Detail Engineering Design (DED)-Lampiran 7.1
 Rencana Anggaran Biaya (RAB)-Lampiran 7.2

15
BAB VIII
MEKANISME PENCAIRAN, PENGELOLAAN,
DAN PELAPORAN KEUANGAN

8.1 SUMBER PENDANAAN


Program DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun Anggaran 2023 ini dibiayai
dengan sistem pendanaan multi-sumber: Pemerintah Pusat. dan Masyarakat. Masing -
Masing stakeholders memberikan komitmen sebesar:
1. Pemerintah Daerah : Rp. 490.000.000,_ (berupa uang tunai)
2. Masyarakat : Rp. In Kind

8.2 MEKANISME PENCAIRAN


1. Pemerintah pusat
2. Dana berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang berbentuk Bantuan Langsung
Masyarakat (BLM) dari Dana Alokasi Khusus (DAK), melalui Dinas Pekerjaan
Umum Kabupaten Lombok Timur. Dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) ini
dicairkan setelah dilakukan penandatanganan SPM antara TPS KSM dan KPA
Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lombok
Timur, dana selanjutnya dapat langsung dicairkan ke rekening dengan melampirkan
Syarat yang telah tercantum dalam Kontrak TPS KSM dan KPA Bidang cipta Kaya
Dinas Pekerjaan Umumdan Penataan Ruang Kabupaten Lombok Timur Tahun
Anggaran 2023.
3. Pemerintah Kabupaten Lombok Timur
Dana bantuan Langsung dari pemerintah kabupaten Lombok Timur disalurkan ke
rekening TPS KSM yang mendapatkan Program DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi
Tahun Anggaran 2023, setelah dana dari Pemerintah Kabupaten Lombok Timur
dicairkan.
4. Masyarakat
Dana kontribusi pembangunan yang dikumpulkan dari masyarakat calon pengguna,
dimasukkan langsung ke rekening bersama Program DAK Infrastruktur Bidang
Sanitasi Tahun Anggaran 2023. Dana berasal dari kontribusi warga masing-
masing,dengan total jumlah KK yang akan dilayani sebanyak 50KK.

16
Alur mekanisme pencairan dana ditunjukkan pada diagram berikut:
MEKANISME PENCAIRAN DANA PROGRAM DAK(DANA ALOKASI KHUSUS)
INFRASTRUKTUR BIDANG SANITASI
KABUPATEN LOMBOK TIMUR T.A 2023

PROPOSAL BENDAHARA Dinas


Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang
 MOU
 Kwitansi
PUPR
SPP+ SPM
BENDAHARA (Surat Permintaan 10 hari
DINAS PUPR
Pembayaran)

KANTOR BUPATI BAGIAN


KABUPATEN KEUANGAN
LOMBOK TIMUR KABUPATEN
(DPPKA)

SP2D
BPD CABANG (surat permintaan
PANCOR pencairan dana)

TPS
Rekening
KSM

Pemanfaatan
BLM

CATATAN :
- Dana dari PEMKAB BEBAS PAJAK
- Pencairan dana 3x dengan tahapan 25%,45%, dan 30%, karena
merupakan DANA BANTUAN LANGSUNG PADA MASYARAKAT

17
KONTRIBUSI MASYARAKAT

MASYARAKAT

Inkaind: Incash:
 Tanah  Uang
 Tenaga

Infrastruktur DAK Rekening


Bidang Sanitasi TPS KSM
`

TPS KSM
Pengelola

18
8.3 Pencairan Dana dari Pemerintah Pusat Ke Rekening TPS KSM
Penyaluran dana kepada TPS KSM pelaksana swakelola dilakukan secara bertahap
dengan ketentuan sebagai berikut :
Penyaluran dana kepada TPS KSM pelaksana swakelola, dilakukan secara bertahap
dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Pencairan Tahap Pertama, sebesar 25 % (dua puluh lima perseratus) dari keseluruhan
dana swakelola akan ditransfer ke rekening TPS KSM Rp. 490.000.000,- (Empat
Ratus Sembillan Puuh Juta Rupiah) dengan 25% sebesar Rp. 122.500.000- (Seratus
Dua Puluh Dua Juta Lima Ratus Ribu Rupah)) dilaksanakan setelah
Pihak Kedua mengajukan permohonan pencairan Dana Program DAK Infrastruktur
Bidang Sanitasi Tahap Pertama dengan dilampiri Dokumen RKM yang telah
disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Bidang Cipta Karya Kabupaten Lombok Timur dengan dilampiri
Rincian Rencana Penggunaan Dana (RPD-1) Tahap Pertama 25% dan melampiri
poto copy Rekening TPS Tahap Kedua, sebesar 45% (empat puluh lima perseratus)
dari keseluruhan dana swakelola akan di transper ke rekening TPS KSM apabila :
Pekerjaan Fisik telah mencapai minimal 30%, LPJ Dana tahap I sebesar 25% telah
dilaporkan, 45% dari total dana Oprasional dan pemeliharaan yang disepakati oleh
masyarakat telah disetorkan ke Rekening TPS KSM.
2. Pencairan Tahap Kedua, sebesar 45% (Empat Puluh Lima Perseratus) dari
keseluruhan dana swakelola akan di transper ke rekening TPS KSM Rp.
490.000.000,- (Empat Ratus Sembillan Puuh Juta Rupiah) dengan 45% sebesar
Rp.220.500.000,- (Dua Ratus Dua Puluh Juta Lima Ratus Ribu Rupiah).
Dilaksanakan setelah Pihak Kedua mengajukan permohonan pencairan Dana
Program DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahap Kedua kepada Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bidang Cipta Karya
Kabupaten Lombok Timur dengan melampirkan Rencana Penggunaan Dana (RPD-
2)serta Laporan Pertanggungjawaban (LPJ-1) penggunaan dana yang dicairkan pada
Tahap Pertama dan progress fisik telah mencapai minimal 20% dan
3. Pencairan Tahap Ketiga sebesar 30% (Tiga Puluh Perseratus) dari keseluruhan dana
swakelola akan di transper ke rekening TPS KSM Rp. 490.000.000,- (Empat Ratus
Sembillan Puuh Juta Rupiah) dengan 30% sebesar Rp. 147.000.000,- (Seratus Empat
Puluh Tujuh Juta Rupiah) dilaksanakan setelah Pihak Kedua mengajukan
permohonan pencairan Dana Program DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahap
19
Ketiga Kedua kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Bidang Cipta Karya Kabupaten Lombok Timur dengan melampirkan
Rencana Penggunaan Dana (RPD-3) serta Laporan Pertanggungjawaban (LPJ-2)
penggunaan dana yang dicairkan pada Tahap Kedua dan progress fisik telah
mencapai minimal 60% serta telah dilakukan Addendum Kontrak antara KPA Bidang
Sanitasi dengan Ketua Tim Pelaksana Swakelola Kelompok Swadaya Masyarakat
(TPS-KSM).

8.4 Proses Pencairan Dana dari TPS KSM Untuk Pelaksanaan Kostruksi
Untuk mencairkan dana dari rekening bersama, TPS KSM harus menyiapkan
dokumen pencairan yang disesuaikan dengan ketentuan persyaratan dalam
pencairannya adalah sebagai berikut :
1. Tahap Pertama adalah RPDB 25 % (RPDB 25 % ini Bisa dipecah menjadi dua
atau tiga RPDB sesuai rencana kegiatan).
2. Tahap Kedua adalah RPDB 45% (RPDB 45 % ini Bisa dipecah menjadi dua
atau tiga RPDB sesuai rencana kegiatan).
3. Tahap Kedua adalah RPDB 30 % (RPDB 30 % ini Bisa dipecah menjadi dua
atau tiga RPDB sesuai rencana kegiatan).

8.5 Administrasi Pembukaan Dana DAK Sanitasi 2023


Rekening DAK (DANA ALOKASI KHUSUS) BERBASIS SANITASI 2023
Seluruh pencairan dana dari APBN berupa biaya upah dan kontribusi
masyarakat dalam bentuk tunai akan masuk ke dalam rekening bersama DAK TPS
KSM “NGIRING HIDUP SEHAT” Desa Kilang agar dapat diaudit. Rekening
tersebut dibuka di Bank :
BANK NTB SYARIAH CABANG : KC Masbagik
No Rekening : 501.02.04655.06-4
Atas Nama : TPS KSM “Ngiring Hidup Sehat”
Rekening ditandatangani oleh tiga pihak :
1. Ketua TPS KSM ” NGIRING HIDUP SEHAT”
2. BendaharaTPS KSM ” NGIRING HIDUP SEHAT”
3. Ketua Pelaksana TPS KSM “NGIRING HIDUP SEHAT”
Pencairan dana dari rekening bersama harus ditandatangani oleh ketiga pihak
di atas. (Copy Rekening Terlampir).

20
8.6 Laporan Keuangan BLM
Untuk tetap mengawasi pengelolaan keuangan maka akan dilakukan
pelaporan keuangan secara berkala oleh bendahara. Adapun item yang harus
disiapkan oleh TPS KSM dalam proses pengelolaan keuangan dana BLM dan sistim
pelaporan adalah sebagai berikut :
1. Rencana Penggunaan Dana (RPD)
2. Laporan Penggunaan Dana (LPD)
3. Buku Bank TPS KSM
4. Buku Kas TPS KSM
5. Buku Material
6. Buku Upah
7. Buku Operasional TPS KSM
8. Buku Swadaya
9. Laporan Keuangan (Pembukuan) TPS KSM
Format pelaporan keuangan tersebut diatas sesuai dengan format yang
ditentukan oleh DAK Sanitasi Penugasan tahun anggaran 2023.
Untuk pengelolaan keuangan, panitia pembangunan program DAK akan
menggunakan pembukuan dengan system pembukuan standar agar bisa diaudit dan
dilakukan secara transparan/terbuka. Adapun contoh pembukuan yang disiapkan
adalah sebagai berikut:

Laporan Keuangan

Untuk tetap mengawasi pengelolaan keuangan maka akan dilakukan pelaporan


keuangan secara berkala oleh Bendahara, yakni setiap akhir minggu. Laporan keuangan akan
dibuat rekap pengeluaran, pemasukan, dan sisa saldo kas. Laporan keuangan akan
menggunakan papan yang besar agar bisa dibaca oleh semua pihak yang berkepentingan.

21
TPS KSM-DAK 2023 DESA KILANG

KWITANSI No. Kwitansi :

 Kabupaten : Lombok Timur


Kecamatan : Montong Gading
Desa : Kilang

Tanggal :
TOTAL : Rp.

NO ITEM TOTAL

TOTAL

22
BUKU BANK
Nama Bank/Cabang : NTB Syariah KCP Masbagik
No. Rekening : 501.02.04655.06-4

Tanggal :…… s/d ……Bulan :………………2023


Tanggal Uraian Pemasukan Pengeluaran Saldo
(1) (2) (3) (4) (5)

Lombok Timur, ………....2023


Dibuat oleh :

LALU HERI SUSANDRA EVI AYU WULANDARI ANWAR


Ketua TPS KSM Bendahara TPS KSM Ketua Pelaksana TPS KSM

Diperiksa Oleh:

M. ABDUL PASAH, SE
TFL Pemberdayaan

23
BUKU PEMASUKAN KAS
KSM-DAK 2023 DESA KILANG

Tanggal : …… s/d …… Bulan :………………2023


Tanggal No. Bukti Uraian Jumlah
(1) (2) (3) (4)

Jumlah

Lombok Timur, ……..………….. 2023


Dibuat oleh :

LALU HERI SUSANDRA EVI AYU WULANDARI ANWAR


Ketua TPS KSM Bendahara TPS KSM Ketua Pelaksana TPS KSM

Diperiksa Oleh:

M. ABDUL PASAH, SE
TFL Pemberdayaan

24
BUKU PENGELUARAN KAS
TPS KSM-DAK 2023 DESA KILANG

Tanggal :…… s/d ……Bulan :………………2023


Tanggal No. Bukti Uraian Jumlah
(1) (2) (3) (4)

Jumlah

Lombok Timur, ………………2023

Dibuat oleh :

LALU HERI SUSANDRA EVI AYU WULANDARI ANWAR


Ketua TPS KSM Bendahara TPS KSM Ketua Pelaksana TPS KSM

Diperiksa Oleh:

M. ABDUL PASAH, SE
TFL Pemberdayaan

25
REKAPITULASI
TPS KSM-DAK 2023 DESA KILANG
Tanggal : …… s/d …… Bulan :……………… 2023

URAIAN Bank Masuk Bank Keluar Kas Masuk Kas Keluar


(1) (2) (3) (4) (5)

Saldo minggu lalu


BANK
Jumlah Bank Masuk
Bunga Bank
Jumlah Bank Keluar
Pajak Bunga
Biaya Administrasi
KAS
Jumlah Kas Masuk
Jumlah Kas Keluar
Sub Total

Saldo Bank (6) = (2) – (3)

26
Saldo Kas (7) = (4) – (5)
Total Saldo = (6) + (7)
Lombok Timur, ………2023

Dibuat oleh :

LALU HERI SUSANDRA EVI AYU WULANDARI ANWAR


Ketua TPS KSM Bendahara TPS KSM Ketua Pelaksana TPS KSM

Disetujui Oleh: Diperiksa Oleh:

MOH. ROZIKIN,S,ST M. ABDUL PASAH, SE


NIP. 19760610 199902 1 003 TFL Pemberdayaan

27
8.7 Laporan Fisik
Agar pengelolaan dana bantuan sesuai dengan peruntukan Program DAK
Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun Anggaran 2023 selain Laporan keuangan maka
dibutuhkan pula pelaporan progres fisik untuk mengetahui kemajuan pekerjaan
dilapangan sehingga kegiatan dilapangaan dapat diketahui oleh pihak-pihak terkait,
untuk melaporkan kegiatan fisik tersebut maka Tim Pelaksana Swakelola Kelompok
Suwadaya Masyarakat (TPS KSM) membuat laporan fisik berupa :
1. Laporan Prestasi Fisik Mingguan
2. Laporan Prestasi Fisik Bulanan
3. Rekap Prestasi Fisik Minguan
4. Rekap Prestasi Fisik Bulanan
5. TS
Format pelaporan fisik tersebut diatas sesuai dengan format yang ditentukan
oleh Program DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun Anggaran 2023.

28
BAB IX
RENCANA KEGIATAN MASYARAKAT

9.1 PROSES
Rencana Kerja Masyarakat ini terdiri dari Rencana Kontruksi, Rencana
Kontribusi Masyarakat, Rencana Pelatihan, Rencana Pengoperasian dan Perawatan
Operating and Maintenance. Dalam penyusunan RKM ini dibantu oleh Program
Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Air LimbahSetempat SPALD-S Tahun
Anggaran 2023 dengan menggunakan pendekatan Community Participatory
Approach (CPA) agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat sendiri.
Untuk menyusun Rencana Kontribusi Masyarakat menggunakan alat-alat sebagai
berikut:
 Klasifikasi Kesejahteraan (Wealth Clasification) untuk melihat sebaran calon
penerima manfaat;
 Ladder II untuk menyusun rencana kontribusi masyarakat;
 Identifikasi kebutuhan pelatihan untuk menyusun rencana pelatihan;
 “Siapa melakukan Apa” untuk menyusun perencanaan pelaksanaan konstruksi.
Hasil dari penyusunan rencana tersebut adalah sebagai berikut:
1. Rencana Konstruksi
Total kebutuhan waktu untuk konstruksi adalah 150 hari (5 bulan). Sesuai
dengan kesepakatan antara tim DAK (Dana Alokasi Khusus), Panitia
Pembangunan dan Tenaga Fasilitator Lapangan/TFL Pemerintah Kabupaten
pekerjaan konstruksi akan dilaksanakan mulai Juni 2023. Pelaksanaan konstruksi
mencakup :
1. Pekerjaan Pendahuluan
2. Pekerjaan Penggalian
3. Pekerjaan Kontruksi
2. Rencana Kontribusi Masyarakat
Total kontribusi masyarakat adalah sebesar Rp 3.000,-. Kontribusi masyarakat
diberikan dalam bentuk tunai dan swadaya. Total kontribusi swadaya akan berupa
pengerahan tenaga kerja saat pengangkutan galian tanah dan biaya lain-lain .

29
3. Rencana Pelatihan
DAK (Dana Alokasi Khusus) akan memberikan 3 jenis pelatihan kepada
masyarakat yaitu:
a) Pelatihan/pengarahan teknis untuk tukang, tenaga kerja kontruksi, dan
operator,
b) Pelatihan pengelolaan Tim Pelaksana Swakelola Kelompok Swadaya
Masyarakat/TPS KSM Program DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun
Anggaran 2023
c) Pelatihan Kesehatan Masyarakat.
Adapun topik pelatihan sudah disusun sesuai dengan kebutuhan warga sendiri.
4. Rencana Pengoperasian & Perawatan
Untuk menjamin berfungsinya seluruh system dalam Program DAK Infrastruktur
Bidang Sanitasi Tahun Anggaran 2023 maka sekaligus direncanakan juga untuk
pekerjaan pengoperasian dan perawatan pada tahap pasca konstruksi. Perawatan
ditanggung sendiri oleh pemanfaat itu sendiri.

30
BAB X

DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) DAN RENCANA ANGGARAN


BIAYA (RAB)

10.1 DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED)

Detail Engineering Desain (DED) dalam pekerjaan konstruksi yang


biasa digunakkan dalam membuat sebuah perencanaan (gambar kecil) detail
bangunan sipil.

10.2 RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah perhitungan keseluruhan harga


dari volume masing – masing satuan pekerjaan. RAB dibuat berdasarkan gambar,
kemudian dapat dibuat juga daftar volume pekerjaan (Bill of Quantity) serta
sepesifikasi dan harga.

(DED dan RAB terlampir)

31

Anda mungkin juga menyukai