PENDAHULUAN
Sektor sanitasi merupakan salah satu sektor pelayanan public yang mempunyai kaitan erat
dengan kesehatan masyarakat. Rendanya kualitas sanitasi menjadi salah satu faktor bagi
menurunnya derajat kesehatan masyarakat.
Sanitasi secara umum mengacu pada penyediaan fasilitas dan layanan untuk pembuangan
urin dan tinja yang aman. Sanitasi yang tidak memadai adalah penyebab utama penyakit diseluruh
dunia dan sanitasi diketahui memiliki dampak positif bagi kesehatan baik di lingkungan rumah
tangga dan di masyarakat pada umumnya. Kata sanitasi juga mengacu pada kemampuan kondisi
higienis melalui layanan pengumpulan sampah dan pembuangan air limbah (WHO,
http://www.who.int/topics/sanitation/en/)
Permasalahan sanitasi permukiman di Indonesia umumnya dapat terlihat dari masih
rendahnya kualitas dan tingkat pelayanan sanitasi, baik di perkotaan maupun di perdesaan.
Kondisi ini dipengaruhi oleh laju pertumbuhan penduduk yang berdampak pada pesatnya aktivitas
pembangunan sehingga memberikan pertumbuhan ekonomi yang signifikan, namun di sisi lain
juga berimplikasi pada terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Khusus di Kabupaten Maluku Tenggara masih dijumpai masyarakat yang berada di bawah
garis kemiskinan dengan sanitasi yang sangat minim, perilaku masyarakat yang membuang
hajatnya di pesisir pantai karena tidak mempunyai saluran pembuangan khusus untuk
pembuangan air limbah rumah tangga maupun air buangan dari kamar mandi. Hal ini terjadi selain
disebabkan karena faktor ekonomi, serta masih rendahnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS).
BAB _ I 1
Buku Putih Sanitasi
1.2. Landasan Gerak
Definisi dan ruang lingkup sanitasi (mengacu kepada Buku Referensi Opsi System dan
Teknologi Sanitasi TTPS 2010). Sanitasi dapat dipahami sebagai usaha pembagian tinja,
endapan air limbah (sullage) limbah padat dengan cara yang memperhatikan kesehatan
untuk membuat lingkungan hisup di rumah dan lingkungan menjadi bersih dan sehat.
1. Black Water adalah limbah cair yang dihasilkan dari WC rumah tangga, yakni berupa
urin, tinja, air pembersih anus, air guyur, dan materi pembersih atau materi lainnya.
2. Grey Water adalah limbah cair dari berbagai aktivitas yang berlangsung di dapur dan
kamar mandi rumah tangga, yakni mandi, mencuci pakaian atau peralatan makan.
Penanganan air limbah rumah tangga (domestic) dengan system :
a. Pengolahan On Site menggunakan system septic-tank dengan peresapan ke
tanah dalam penanganan limbah rumah tangga.
b. Pengolahan Off Site adalah pengolahan limbah rumah tangga yang dilakukan secara
terpusat.
3. Penanganan persampahan atau limbah padat yaitu penanganan sampah yang
dihasilkan oleh masyarakat, baik yang berasal dari rumah tangga, pasar, restoran
dan lain sebagainya yang ditampung melalui TPS atau transper depo ke Tempat
Pembuangan Akhir (TPA).
4. Penanganan drainase kota adalah memfungsikan saluran drainase sebagai
penggelontor air kota dan memutuskan air permukaan.
Wilayah Kajian mencakup seluruh wilayah Kabupaten Maluku Tenggara, dengan sasaran
utama adalah Kawasan Perkotaan sebagaimana telah di tetapkan dalam Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2013 – 2018 yang meliputi :
Kecamatan Kei Kecil, Kecamatan Kei Kecil timur, Kecamatan Kei Kecil Barat, Kecamatan
Kei Besar, Kecamatan Kei Besar Selatan, Kecamatan Kei Besar Utara Timur
BAB _ I 2
Buku Putih Sanitasi
1.2.3 Visi dan Misi Kabupaten dalam RPJMD Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2013 –
2018 dan Tujuan Penataan Ruang Kabupaten Maluku Tenggara
Visi Bapak Bupati Maluku Tenggara yang menjadi landasan gerak dari penyusunan
buku putih dan penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten /Kota (SSK), adalah pada kata
Sejahtera, dimana kata kata dari Visi ini yang akan mewarnai visi dan misi sanitasi
kedepan. Sedangkan untuk muatan isi buku putih sanitasi dan strategi sanitasi harus
mencerminkan misi ke dua dari Visi dan Misi Bupati Maluku Tenggara Tahun 2013-
2018 yaitu Peningkatan Pelayanan Masyarakat
BAB _ I 4
Buku Putih Sanitasi
b. Tujuan Penataan Ruang dalam RTRW Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2012-
2032
a. Maksud
Buku Putih Sanitasi ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang jelas dan faktual
mengenai kondisi dan profil sanitasi Kabupaten Maluku Tenggara pada saat ini.
b. Tujuan
Tujuan disusunnya buku putih ini adalah untuk menjadi baseline-data terkait kondisi sanitasi
Kabupaten Maluku Tenggara termutakhir yang akan digunakan dalam penyusunan Strategi
Sanitasi Kabupaten (SSK), serta keperluan pemantuan dan evaluasi (monev)
pembangunan sektor sanitasi khususnya di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara
1.4. Metodologi
Untuk lebih memahami proses dan kegiatan penyusunan Buku Putih ini secara menyeluruh,
akan disajikan beberapa hal penting yang berkaitan dengan aspek metodologi yang digunakan
dalam penulisan ini yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Data Primer
Data primer yang diperlukan dalam penyusunan buku ini berasal dari hasil kajian studi
antara lain:
BAB _ I 5
Buku Putih Sanitasi
b. Data Sekunder
Data sekunder yang dikumpulkan dalam penyusunan buku putih ini antara lain meliputi
aspek profil umum dan data profil sanitasi yaitu antara lain :
BAB _ I 6
Buku Putih Sanitasi
1.4.3 Teknik Pengolahan dan Penyajian Data
Pengolahan data dalam pelaksanaan proses kajian data primer dan sekunder ini antara
lain dengan menggunakan program Epi info, SPPS, Microsoft Excel dan ArcView GIS.
Sedangkan untuk Visualisasi data ditampilkan dalam bentuk grafik atau diagram dan peta.
Sedangkan data-data yang bersifat penjelasan dipresentasikan secara deskriptif kualitatif
dalam bentuk uraian.
BAB _ I 7
Buku Putih Sanitasi
1.5. Dasar Hukum dan Kaitannya dengan Perencanaan Lain
1.5.1 Dasar hukum yang melandasi Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Maluku
Tenggara ini antara lain :
BAB _ I 8
Buku Putih Sanitasi
1.5.1.2. Dasar Hukum Skala Provinsi
BAB _ I 9
Buku Putih Sanitasi
c. Buku Putih dan RTRW Kabupaten Maluku Tenggara
Dalam pelaksanaan penyusunan Buku Putih memperhatikan dan mempedomani tujuan
penataan ruang, kebijakan penataan ruang, struktur dan pola ruang dalam RTRW
Kabupaten Maluku Tenggara, dimana kebijakan penataan ruang, struktur dan pola
ruang dalam RTRW Kabupaten Maluku Tenggara menjadi acuan dalam penentuan
wilayah kajian dalam penyusunan buku putih.
d. Buku Putih dan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD)
Buku putih menggambarkan rencana program dan kegiatan setiap SKPD yang
menangani sanitasi sebagaimana tertuang dalam Renstra SKPD tersebut dan setelah
Buku Putih Final akan menjadi pedoman bagi setiap satuan kerja perangkat daerah
dalam penyesuaian program terhadap Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat
Daerah (Renstra SKPD) yang berlaku sekarang.
BAB _ I 10
Buku Putih Sanitasi