A. Definisi
Healthy village atau desa sehat adalah sebuah konsep pengembangan desa yang berfokus pada
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat desa. Konsep ini melibatkan partisipasi aktif masyarakat
desa dalam mengelola kesehatan dan sanitasi lingkungan, meningkatkan aksesibilitas layanan
kesehatan dan pendidikan kesehatan, serta mempromosikan gaya hidup sehat dan kebersihan
lingkungan.
Pengembangan desa sehat sering dilakukan melalui kerjasama antara pemerintah, LSM, dan
komunitas setempat. Tujuannya adalah untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan
masyarakat desa untuk hidup sehat dan produktif, dengan mempertimbangkan faktor-faktor
seperti air bersih, sanitasi, pola makan sehat, aksesibilitas layanan kesehatan, dan lingkungan
yang bersih dan aman.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kesehatan yang baik bukan hanya bebas dari
penyakit itu juga merupakan cerminan dari kesejahteraan sosial dan mental orang-orang dalam
suatu komunitas. Untuk mencapai tujuan WHO yaitu menyediakan kesehatan untuk semua,
perbaikan dalam masyarakat harus bertujuan tidak hanya untuk mengurangi penyakit, tetapi juga
untuk mengurangi ketegangan sosial dan gangguan kesehatan mental ke tingkat yang dapat
diterima.
Desa atau pedesaan masyarakat dapat dianggap sehat bila tingkat penyakit menular rendah, bila
anggota masyarakat memiliki akses terhadap pelayanan dasar dan perawatan kesehatan yang
memenuhi kebutuhan mereka, dan bila masyarakat hidup dalam keadaan harmonis.
1. Sistem sanitasi yang baik Sistem sanitasi yang baik adalah salah satu komponen penting
dalam tatanan desa sehat. Hal ini meliputi pengelolaan air bersih, pengelolaan limbah
cair, pengelolaan limbah padat, serta sanitasi lingkungan yang bersih dan sehat.
2. Ketersediaan sarana kesehatan yang memadai Tatanan desa sehat juga mencakup
ketersediaan sarana kesehatan yang memadai, seperti puskesmas, posyandu, dan apotek.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan.
3. Peningkatan kualitas lingkungan hidup Tatanan desa sehat juga mencakup upaya untuk
meningkatkan kualitas lingkungan hidup, seperti mengurangi pencemaran udara dan
penggunaan bahan kimia berbahaya. Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong
masyarakat untuk menggunakan energi terbarukan dan pengelolaan sampah yang baik.
4. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang kesehatan Tatanan desa sehat juga melibatkan
upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan, seperti pola hidup
sehat, pola makan yang sehat, dan perubahan perilaku yang positif.
5. Pengembangan potensi desa Tatanan desa sehat juga melibatkan upaya pengembangan
potensi desa, seperti pengembangan pariwisata, pengembangan pertanian, dan usaha
mikro kecil dan menengah. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan meningkatkan pendapatan desa secara keseluruhan.
Dalam menerapkan tatanan desa sehat, dibutuhkan kerjasama antara pemerintah, masyarakat,
dan sektor swasta. Hal ini karena semua pihak memiliki peran yang penting dalam menciptakan
desa yang sehat dan berkelanjutan.
1) Pengembangan perencanaan
Pembangunan Desa Sehat perlu dilakukan dengan perencanaan yang matang dan
terintegrasi antara program kesehatan, lingkungan, dan pembangunan ekonomi desa.
Perencanaan yang matang akan membantu program Desa Sehat dapat berjalan dengan
efektif dan efisien.
2) Pembentukan Tim Desa Sehat
Pemerintah desa perlu membentuk tim Desa Sehat yang terdiri dari tokoh masyarakat,
perwakilan masyarakat, dan unsur pemerintah. Tim ini bertanggung jawab dalam
merumuskan program-program Desa Sehat, mengorganisasi masyarakat dalam
pelaksanaan program, serta melakukan pemantauan dan evaluasi.
3) Pengembangan infrastruktur
Pengembangan infrastruktur menjadi hal yang sangat penting dalam penyelenggaraan
Desa Sehat, seperti pengelolaan air bersih, sanitasi, pembangunan jalan, dan pengelolaan
sampah. Pembangunan infrastruktur tersebut perlu dilakukan dengan melibatkan
partisipasi masyarakat dan penggunaan teknologi yang tepat.
4) Pelibatan masyarakat
Pengembangan program Desa Sehat perlu melibatkan partisipasi masyarakat secara aktif.
Masyarakat dapat dilibatkan dalam pelaksanaan program melalui kegiatan sosialisasi,
pelatihan, dan penyuluhan. Melibatkan masyarakat dalam program Desa Sehat dapat
meningkatkan kesadaran dan partisipasi mereka dalam meningkatkan kesehatan dan
lingkungan desa.
5) Peningkatan kapasitas sumber daya manusia
Penyelenggaraan program Desa Sehat memerlukan sumber daya manusia yang memiliki
kompetensi dalam bidang kesehatan, lingkungan, dan pembangunan desa. Peningkatan
kapasitas sumber daya manusia dapat dilakukan melalui pelatihan dan pendidikan, serta
mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program.
6) Pemantauan dan evaluasi
Pemantauan dan evaluasi menjadi hal yang penting dalam memastikan kesuksesan
program Desa Sehat. Pemerintah desa perlu melakukan pemantauan secara rutin terhadap
program yang telah dilaksanakan dan melakukan evaluasi untuk mengevaluasi dampak
yang telah dicapai. Hasil evaluasi ini dapat digunakan sebagai bahan untuk perbaikan
program Desa Sehat selanjutnya.
a) Lingkungan
Lingkungan mencakup baik lingkungan fisik tempat kita tinggal maupun tatanan sosial
masyarakat, dan keduanya secara signifikan mempengaruhi kesehatan. Lingkungan
membantu mencegah penyebaran penyakit dan dapat mengurangi depresi. Misalnya,
pasokan air yang aman dan memadai, sanitasi, drainase, dan pembuangan limbah padat
semuanya bermanfaat bagi kesehatan dengan menghilangkan vektor penyakit dari kontak
manusia. Sebaliknya, lingkungan yang kotor mendorong penyebaran penyakit dan dapat
mempengaruhi kesejahteraan mental dan emosional individu secara negatif. Yang tak
kalah pentingnya adalah rumah dan lingkungan sosial. Ketika lingkungan rumah kotor,
penyakit masih dapat menyebar meskipun seluruh desa bersih; dan di mana kualitas
rumah buruk, dengan ventilasi dan penerangan yang buruk, masalah kesehatan lainnya
dapat terjadi, seperti kegagalan penglihatan dini atau penyakit pernafasan
b) Kesadaran individu dan masyarakat tentang kesehatan.
Kesadaran individu tentang kesehatan sangat penting untuk mempromosikan desa yang
lebih sehat. Jika orang tidak memahami penyebab kesehatan yang buruk dan bagaimana
mereka dapat meningkatkan kesehatan mereka, mereka tidak dapat membuat keputusan
tentang menginvestasikan sumber daya dan waktu untuk memperbaiki desa mereka, atau
tentang melobi bantuan dari luar.
c) Kebersihan pribadi.
Kebersihan pribadi sangat penting baik untuk meningkatkan kesehatan dan untuk
mempertahankan manfaat intervensi. Misalnya, jika cedera dan luka kecil tidak dijaga
kebersihannya, mereka dapat terinfeksi dan menyebabkan masalah kesehatan lebih lanjut.
Dan meskipun fasilitas pasokan air dan sanitasi dapat dibangun di suatu komunitas,
kecuali orang menggunakan fasilitas ini dengan benar dan mencuci tangan mereka
setelah buang air besar, menyimpan air dengan aman, mandi, dan membersihkan pakaian
dan peralatan dengan benar, penyakit yang disebabkan oleh air dan sanitasi yang buruk
masih dapat terjadi.
d) Kesehatan.
Dalam semua kasus, hasil kesehatan sangat dipengaruhi oleh apakah fasilitas perawatan
kesehatan tersedia untuk masyarakat. Oleh karena itu, pemimpin masyarakat harus
melobi penyedia layanan nasional dan regional untuk menempatkan fasilitas perawatan
kesehatan sedekat mungkin dengan masyarakat dan sebaiknya di dalam masyarakat itu
sendiri.
e) Penyakit.
Banyak penyakit yang disebabkan oleh makanan, air, dan tangan yang terkontaminasi
oleh organisme penyebab penyakit atau “patogen” yang berasal dari feses. Penyakit yang
disebabkan oleh patogen ini disebut penyakit fekal-oral karena bahan feses tertelan.
Penyakit ini, yang meliputi disentri, kolera, giardiasis, tifus dan infeksi cacing usus,
bertanggung jawab atas banyak penyakit dan banyak kematian setiap tahunnya.