Sasaran yang dicapai adalah meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat sesuai dengan
pokok sasaran dan sosial budaya di tatanan rumah tangga, tatanan sekolah, tatanan tempat kerja,
tatanan tempat-tempat umum(tempat ibadah, rekreasi, pasar, terminal dll), tatanan institusi
kesehatan dan masyarakat umum.
Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :
a. Pengkajian perilaku sehat dan sosial budaya di tatanan rumah tangga, sekolah, tempat kerja,
tempat-tempat umum, institusi kesehatan dan masyarakat umum.
b. Pengembangan strategi dan intervensi di tatanan rumah tangga, sekolah, tempat kerja, tempat
umum, institusi kesehatan dan masyarakat umum.
c. Pengembangan media KIE untuk berbagai tatanan (rumah tangga, sekolah, tempat kerja, tempat
umum, institusi kesehatan dan masyarakat umum).
d. Pengembangan teknologi KIE tepat guna yang sesuai dengan sasaran di berbagai tatanan.
e. Pengembangan jalinan kemitraan dengan program, sektor, LSM dan organisasi terkait untuk
mendapat dukungan bagi pelaksana program perilaku hidup bersih dan sehat di berbagai tatanan.
f. Pengembangan metode, peragkat pemeliharaan dan pemantauan serta indikator keberhasilan.
Sasarannya adalah
a. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melakukan kegiatan olah raga secara baik dan benar,
pelayanan kesehatan olah raga pada masyaraat dan pengembangan kesehatan olahraga.
b. Terlaksananya pemetaan tingkat kesegaran jasmani di indonesia secara bertahap dan
berkesinambungan.
c. Terbentunya Balai Kesehatan Masyarakat di Propinsi yang potensial menjadi pusat
pengembanga dan penyuluahan kehehatan olah raga.
Referensi:
http://www.rssamalang.com/2008/02/menuju-indonesia-sehat-2010/
http://www.pt-kas.com/index.php?option=com_content&view=article&id=437:indonesia-sehat-
2010&catid=1:latest-news&Itemid=50
midyuin08
blog ini berisi tentang makalah dan info seputar kesehatan dan kebidanan.. mohon beri komentar
sebelum meninggalkan halaman sebagai bahan masukan untuk penulis
makalah IKM,kelompok 2
Makalah
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
INDONESIA SEHAT 2010
DISUSUSN OLEH :
KELOMPOK II
JUMRAH
ANISA MARGARETA SARI
RATNAH NATSIR
IRMAWATI S
NUR ‘AENI
YUNIARTI KS
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah swt. Karna atas berkah dan rahmatnya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa kita kirimkan shalawat dan taslim atas
junjungan kita Nabi Muhammad saw yang telah membawa kita dari lembah kehinaan menuju lembah
kemuliaan.
Makalah ini dibuat sehubungan dengan tugas mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat oleh dosen yang
bersangkutan. Dimana di dalam makalah ini akan dibahas mengenai Indonesia Sehat 2010, mulai dari
visi, misi, sasaran, program unggulan dan lainnya yang berhubungan dengan indikator indonesia sehat
2010.
Terima kasih kami sampaikan kepada dosen pembimbing dalam hal ini dosen mata kuliah Ilmu
Kesehatan Masyarakat yang telah membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini, begitu juga
dengan teman-teman dan semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Jika dalam makalah ini terdapat kesalahan kami memohon maaf karena kita sebagai manusia biasa tidak
luput dari kesalahan. Moga makalah ini dapat bermamfaat bagi para pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1
BAB II KAJIAN PUSTAKA........................................................................................ 2
A. Dasar, visi, misi pembangunan kesehatan masyarakat........................................... 2
B. Arah, tujuan, dan sasaran ....................................................................................... 5
C. Kebijakan pembangunan kesehatan........................................................................ 7
D. Pokok program dan program unggulan
(pembangunan nasional bidang kesehatan)............................................................ 13
E. Indikator Indonesia Sehat 2010.............................................................................. 19
BAB III PENUTUP....................................................................................................... 23
- Kesimpulan......................................................................................................... 23
- Saran .................................................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 24
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini, sebagai hasil dari pembangunan kesehatan, derajat kesehatan masyarakat telah meningkat
secara bermakna. Meskipun demikian, hasil pembangunan tersebut masih belum dapat dinikmati secara
merata oleh seluruh penduduk dan hasil yang dicapaipun masih belum seluruhnya memuaskan.
Menyadari akan ha1 tersebut, Pemerintah Republik Indonesia telah menyusun strategifkebijakan
pembangunan kesehatan baru. Kebijakan ini didasarkan pada Gerakan Pembangunan Berwawasan
Kesehatan sebagai Strategi Nasional menuju Indonesia Sehat 2010 yang dicanangkan oleh Presiden
Republik Indonesia pada pembukaan Rakerkesnas Departemen Kesehatan RI pada tanggal 1 Maret 1999.
Dengan strategi ini, perencanaan pembangunan dan pelaksanaannya di semua sektor harus mampu
mempertimbangkan dampak negatif dan positifnya terhadap kesehatan baik individu, keluarga dan
masyarakat. Selain itu, di sektor kesehatan sendiri upaya kesehatan yang dilakukan akan lebih
mengutamakan upaya prepentif dan promotif, tanpa meninggalkan upaya kuratif dan rehabilitatif. Dasar
pandang baru dalam pembangunan tersebut dikenal sebagai Paradigma Sehat.
Dengan kebajikan desentralisasi, maka Indonesia Sehat 2010 dan Paradigma Sehat hendaklah dapat
dipahami, diresapi dan dilaksanakan di seluruh wilayah di Indonesia. Indikator dan parameter yang
digunakan untuk mengukur keberhasilan Indonesia Sehat 20 10 perlu dikembangkan dan akan
ditetapkan melalui konsensus nasional.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Visi
Gambaran masyarakat Indonesia pada tahun 2010 diharapkan akan mencapai tingkat kesehatan
tertentu yang ditandai oleh penduduknya yang ;
1. Hidup dalam lingkungan yang sehat
2. Mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat
3. Mampu menyediakan dan memamfaatkan (menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara
adi dan merata)
4. Memiliki derajat kesehatan yang tinggi
B. Misi
Untuk dapat mewujudkan visi INDONESIA SEHAT 2010, ditetapkan empat misi pembangunan kesehatan
sebagai berikut :
1. Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan.
Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata mata ditentukan oleh hasil kereja keras sektor
kesehatan, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja keras serta konstribusi positif pelbagai sektor
pembangunan lainnya.Untuk otimalisasi hasil serta konstribusi positif tersebut, harus dapat diupayakan
masuknya wawasan kesehatan sebagai asas pokok program pembangunan nasional. Dengan perkataan
lain untuk dapat terwujudnya INDONESIA SEHAT 2010, para penganggung jawab program pembangunan
harus memasukkan pertimbangan pertimbangan kesehatan dalam semua kebijakan pembangunannya.
Program pembangunan yang tidak berkontribusi positif terhadap kesehatan, apalagi yang berdampak
negatif terhadap kesehatan, seyogyanya tidak diselenggarakan. Untuk dapat terlaksananya
pembangunan yang berwawasan kesehatan ini, adalah tugas seluruh elemen dari Sistem Kesehatan
untuk berperan sebagai penggerak utama pembangunan nasional berwawasan kesehatan.
2. Mendorong Kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu, masyarakart, pemerintah dan swasta.
Apapun peran yang dimainkan oleh pemerintah, tanpa kesedaran individu dan masyarakat untuk secara
mandiri menjaga kesehatan mereka, hanya sedikit yang akan dapat dicapai. Perilaku yang sehat dan
kemampuan masyarakat untuk memilihj dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu sangat
menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan. Oleh karena itu, salah satu upaya kesehatan pokok
atau misi sektor kesehatan adalah mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
3. Memelihara dan meningktkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau
Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau
mengandung makna bahwa salah satu tanggung jawab sektor kesehatan adalah menjamin tersedianya
pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh masyarakat. Penyelenggaraan
pelayanan kesehatan tidak semata mata berada di tangan pemerintah, melainkan mengikutsertakan
sebesar besarnya peran serta aktif segenap anggota masyarakat dan pelbagai potensi swasta.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya
Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya
mengandung makna bahwa tugas utama sektor kesehatan adalah memelihara dan meningkatkan
kesehatan segenap warga.
B. ARAH, TUJUAN, DAN SASARAN
ARAH
Arah pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 sesuai dengan arah pembangunan nasional
selama ini, yakni:
1. Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional
2. Pelayanan kesehatan baik oleh pemerintah maupun masyarakat harus diselengarakan secara
bermutu, adil dan merata dengan memberikan pelayanan khusus kepada penduduk miskin, anak-anak,
dan para lanjut usia yang terlantar, baik di perkotaan mapun di pedesaan
3. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan strategi pembangunan profesionalisme,
desentralisasi dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat dengan memperhatikan berbagai
tantangan yang ada saat ini.
4. Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan masyarakat dilaksanakan melalui program
peningkatan perilaku hidup sehat, pemeliharaan lingkungan sehat, pelayanan kesehatan dan didukung
oleh sistem pengamatan, Informasi dan manajemen yang handal.
5. Pengadaan dan peningkatan prasarana dan sarana kesehatan terus dilanjutkan.
6. Tenaga yang mempunyai sikap nasional, etis dan profesiona, juga memiliki semangat pengabdian
yang tinggi kepada bangsa dan negara, berdisiplin, kreatif, berilmu dan terampil, berbudi luhur dan
dapat memegang teguh etika profesi.
TUJUAN
Adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan
negara Indonesia yang ditandai penduduk yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata,
serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Republik Indonesia.
SASARAN
Sasaran pembangunan kesehatan menuju indonesia sehat 2010 adalah :
1. Perilaku hidup sehat
Meningkatnya secara bermakna jumlah ibu hamil yang memeriksakan diri dan melahirkan ditolong oleh
tenaga kesihatan, jumlah bayi yang memperoleh imunisasi lengkap, jumlah bayi memperoleh ASI
eksklusif, jumlah anak Balita yang ditmbang setiap bulan, jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) peserta
keluarga berencana (KB), jumlah penduduk dengan makanan gizi seimbang, jumlah penduduk yang
memperoleh air bersih, jumlah penduduk buang air besar di jamban, jumlah pemukiman bebas vektor
dan rodent., jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan, jumlah penduduk berolah raga dan
istirahat teratur, jumlah keluarga dengan komunikasi eksternal dan internal, jumlah keluarga yang
menjalan ajaran agama dengan baik, jumlah pengendara yang menggunakan peralatan keselamatan,
jumlah penduduk yang merasa aman berada di kediaman dan tempat-tempat umum, jumlah penduduk
yang tidak merokok dan tidak minum minuman keras/ obat zat adiktif, jumlah penduduk yang tidak
berhubungan seks di luar nikah secara jumlah penduduk yang menjadi peserta Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan Masyarakat (JKPM).
2. Lingkungan sehat
Meingkatnya secara barmakana jumlah wilayah kawasan sehat, tempat-tempat umum sehat, tempat
pariwisata sehat, tempat kerja sehat, rumah dan bangunan sehat, sarana sanitasi, sarana air minum,
sarana pembuangan limbah, lingkungan sosial termasuk pergaulan sehat dan keamanan lingkungan,
serta berbagai standar dan peraturan perundang-undangan yang mendukung terwujudnya lingkungan
sehat.
3. Upaya kesehatan
Meningkatnya secara bermakna jumlah sarana kesehatan yang bermutu, jangkauan dan cakupan
pelayanan kesehatan, penggunaan obat generik dalam pelayanan kesehatan, penggunaan obat secara
rasional pemanfaatan pelayanan promotif dan preventif, biaya kesehatan yang dikelola secara efisien,
serta ketersediaan palayanan kesihatan sesuai kebutuhan.
4. Manajemen Pembangaunan Kesehatan
Meningkatnya secara bermakna sistem informasi pembangunan kesehatan, kemampuan daerah dalam
pelaksanaan desentralisasi pembangunan kesehatan, kepemimpinan dan manajemen kesehatan,
peraturan perundang-undangan yang mendukung pembangunan kesehatan, kerjasama lintas program
dan sektor.
5. Derajat Kesehatan
Meningkatnya secara barmakna umur harapan hidup, menurunnya angka kematian bayi dan ibu,
menurunya angka kesakitan beberapa panyakit penting, menurunnya angka kecatatan dan
ketergantungan serta meningkatnya status gizi masyarakat, menurunnya angka fertilitas.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan dan melandaskan pada memperhatikan kebijakan
umum yang dikelompokkan sebagai berikut:
1. Peningkatan Kerjasama Lintas Sektor
Untuk optimalisasi hasil pembangunan berwawasan kesehatan, kerjasama lintas sektor merupakan hal
yang utama dan karena itu perlu digalang serta dimantapkan secara seksama. Sosialisasi masalah-
masalah kesehatan pada sektor lain perlu dilakukan secara intensif dan berkala. Kerjasama lintas sektor
harus mencakup pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan penilaian serta melandaskan dengan
seksama pada dasar-dasar pembangunan kesehatan.
2. Penigkatan perilaku, Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan Swasta
Masyarakat dan swata perlu berperan aktif dalam penyelenggaraan upaya kesehatan. Dalam kaitan ini
perilaku hidup masyarakat sejak usia dini perlu ditingkatkan melalui berbagai kegiatan penyuluhan dan
pendidikan kesehatan, sehingga menjadi bagian dari norma hidup dan budaya masyarakat dalam rangka
meningkatkan kesadaran dan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. Peran masyarakat dalam
pembangunan kesehatan terutama melalui penerapan konsep pembangunan kesehatan masyarakat
tetap didorong bahkan dikembangkan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan serta keseimbangan
upaya kesehatan.
3. Peningkatan Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungan perlu diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, yaitu
keadaan lingkungan yang bebas dari resiko yang membahayakan kesehatan dan keselamatan hidup
manusia. Upaya ini perlu untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup dan meningkatkan kemauan dan
kemampuan pemerintah dan masyarakat dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan
berwawasan kesehatan.
Kesehatan lingkungan pemukiman, tempat kerja dan tempat-tempat umum serta tempat periwisata
ditingkatkan melalui penyediaan serta pengawasan mutu air yang memenuhi persyaratan terutama
perpipaan, penerbitan tempat pembuangan sampah, penyediaan sarana pembangunan limbah serta
berbagai sarana sanitasi lingkungan lainnya. Kualitas air, udara dan tanah ditingkatkan untuk menjamin
hidup sehat dan produktif sehingga masyarakat terhindar dari keadaan yang dapat menimbulkan bahaya
kesehatan. Untuk itu diprlukan peningkatan dan perbaikan berbagai peraturan perundang-undangan,
pendidikan lingkungan sehat sejak dini usia muda serta pembakuan standar lingkungan.
4. Peningkatan Upaya Kesehatanya
Penyelenggaraan upaya kesehatan dilakuakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan,
melalui upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pennyembuhan penyakit dan pemuluhan
kesehatan serta upaya khusus melalui pelayanan kemanusiaan dan darurat atau kritis. Selanjutnya,
pemerataan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan perlu terus menerus diupayakan.
Dalam rangka mempertahankan status kesehatan masyarakat selama kritis ekonomi, upaya kesehatan
diproriataskan untuk mengatasi dampak kritis disamping tetap mempertahankan peningkatan
pembangunan kesehatan. Perhatikan khusus dalam mengatasi dapak kritis diberikan kepada kelompok
berisiko dari keluarga-keluarga miskin agar derajat kesehatan tidak memburuk dan tetap hidup
produktif. Pemerintah berttanggung jawab terhadap biaya pelayanan kesehatan untuk penduduk
miskin.
Setelah melewati krisis ekonomi, status kesehatan masyarakat diusahakan ditigkatkan melalui
pencegahan dan panganguran mordibitas, mortalitas, dan kecacatan dalam masyarakat terutama pada
bayi, anak balita, dan wanita hamil, melahirkan dan masa nifas, melalui upaya peningkatan (promosi)
hidup sehat, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta pengobatan penyakit dan
rehabilitas. Prioritas utama diberikan kepada penaggulangan penyakit menular dan wabah yang
cenderung meningkat.
Perhatian yang lebih besar diberikan untuk mewujudkan produktifitas kerja yang tinggi, melalui berbagai
upaya pelayanan kesehatan kerja termasuk perbaikan gizi dan kebugaran jasmani tenaga kerja serta
upaya kesehatan lain yang menyangkut kesehatan lingkungan kerja dan lingkungan pemukiman
terutama bagi penduduk yang tinggal di daerah yang kumuh.
5. Peningkatan Sumber Daya Kesehatan
Pengenbangan tenaga kesehatan harus menunjang seluruh upaya pembangunan kesehatan dan
diarahkan untuk menciptakan tenaga kesehatan yang ahli dan terampil sesuai pengembangan ilmu dan
teknologi, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berpegang teguh pada
pengabdian bangsa dan negara dari etika profesi. Pengembangan tenaga kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan pemberdayaan atau daya guna tenaga dan penyediaan jumlah serta mutu tenaga
kesehatan dari masyarakat dan pemerintah yang mampu melaksanakan pembangunan kesehatan.
Dalam parencanaan tenaga kesehatan perlu diutamakan penentu kebutuhan tenaga di kabupaten dan
kota juga keperluan tenaga berbagai negara di luar negeri dalam rangka globalisasi. Pengembangan
karier tenaga kesehatan mesyarakat dan pemerintah perlu ditingkatkan dengan terarah dan seksama
serta diserasikan secara bertahap.
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JK PM) yakni cara pelayanan kesehatan melelui
penyebaran secara praupaya dikembangkan terus untuk menjamin tersekenggaranya pemeliharaan
kesehatan yang lebih merata dan bermutu dengan harga yang terkendali. JKPM diselenggarakan sebagai
upaya bersama antar masyarakat, swasta dan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan biaya pelayanan
kesehatan yang terus meningkat. Tarif pelayanan kesehatan perlu disesuaikan atas dasar nilai jasa dan
barang yang diterima oleh anggota masyarakat yang memperoleh pelayanan. Masyarakat yang tidak
mampu akan dibantu melalui system JKPM yang disubsidi oleh pemerintah. Bersamaan dengan itu
dikembangkan pula asuransi kesehatan sebagai pelengkap/pendamping JKPM. Pengembangan asuransi
kesehatan berada dibawah pembinaan pemerintah dan asosialisasi perasuransian. Secara bertahap
puskesmas dan rumahsakit milik pemewrintah akan dikelolah secara swadana.
6. Peningkatan Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan
Kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan perlu makin ditingkatkan terutama melalui
peningkatan secara strategis dalam kerjasama antara sektor kesehatan dan sektor lain yang yang terkait,
dan antara berbagai program kesehatan serta antara para pelaku dalam pembangunan kesehatan
sendiri. Manajemen upaya kesehatan yang terdiri dari perencanaan, pengerakan pelaksanaan,
pengendalian, dan penilaian diselenggarakan secara sistematik untuk menjamin upaya kesehatan yang
terpaduh dan menyeluruh. Manajemen tersebut didukung oleh sistem informasi ynag handal guna
menghasilkan pengambilan kepetusan dan dan cara kerja yang efisien. Sistem informasi tersebut
dikembangkan secara komprehensif diberbagai tingkat administrasi kesehatan sebagai bagian dari
pengembangan administrasi mder. Organisasi Departemen Kesehatan perlu disesuaikan kembali dengan
fungsi-fungsi : regulasi, perencanaan nasional, pembinaan dan pengawasan.
Desentralisasi atas dasr prinsip otonomi ynag nyata, dinamis, serasi dan bertanggung jawab dipercepat
melalui pelimpahan tanggung jawab pengelolaaan upaya kesehatan kepada daerah Dinas Kesehatan
ditingkatkan terus kemampuan manajemennya sehingga dapat melaksanakan secara lebih bertanggung
jawab dalam perencanaan, pembiayaan dan pelalsaan upaya kesehatan. Peningkatan kemampuan
manajemen tersebut dilakukan melalui rangkaian pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan
pembangunan kesehatan yang ada.
Upaya tersebut pula didukung oleh tersedianya pembiayaan kesehatan yang memadai. Untuk itu perlu
diupayakan peningkatan pendanaan kesehatan yang baik berasal dari anggaran Pendapatan dan Belanja
Nasional maupun dari anggaran Pendapatan dan BelanjaDaerah.
7. Peningkatan Ilmu Pengetahuan dan teknologi Kesehatan
Penelitian dan pengembangan dibidang kesehatan akan terus dikembangkan secara terarah dan
bertahap dalam rangka menunjang upaya kesehatan, utamanya untuk mendukung perumusan
kebijaksanaan, membantu memecahkan masalah kesehatan dan mengatasi kendala dalam pelaksanaan
program kesehatan. Penelitian dan pengembangan kesehatan akan terus dikembangkan melalui
jaringan kemitraan dan didesentralisasikan sehingga menjadi bagian pentig dari pembangunan
kesehatan daerah.
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi didorong untuk meningkatkan pelayanan kesehatan,
gizi, pendayagunaan obat dan pengembangan obat asli Indonesia, pemberatasan penyakit dan
perbaikan lingkungan. Penelitian yang berkaitan dengan ekonomi kesehatan dikembangkan untuk
mengoptimalkan pemanfaatan pembiayaan kesehatan dari pemerintah dan swasta. Setra meningkatkan
kontribusi pemerintah dalam pembiayaan kesehatan yang terbatas. Penelitian bidang sosial budaya dan
perilaku sehat dilakukan untuk mengembangkan gaya hidup sehat dan mengurangi masalah kesehatan
masyarakat yang ada.
8. Peningkatan Lingkungan Sosoal Budaya
Selain berpengaruh positif, globalisasi juga menimbulkan perubahan lingkungan sosial dan budaya
masyarakat yang dapat berpengaruh negatif terhadap pembangunan kesehatan. Untuk itu sangat
diperlukan peningkatan ketahanan sosial dan budaya masyarakat melalui peningkatan sosioekonomi
masyarakat, sehingga dapat mengambil manfaat yang sebesar-besarnya dan sekaligus meminimalkan
dampak negatif dari globalisasi.
Upaya besar bangsa Indonesia dalam meluruskan kembali arah pembangunan nasional yang telah
dilaksanakan dalam tiga dasawarsa terakhir ini, menuntut reformasi total kebijakan pembangunan
dalam segala bidang. Untuk bidang kesehatan, tuntutan reformasi total tersebut muncul karena masih
adanya ketimpangan hasil pembangunan kesehatan antar daerah dan antar golongan, derajat
masyarakat yang masih tertinggal dibandingkan dengan negara negara tetangga, dan kurangnya
kemandirian dalam pembangunan kesehatan. Selain itu, reformasi kesehatan juga diperlukan mengingat
adanya lima fenomena utama yang mempunyai pengaruh besar terhadap keberhasilan pembangunan
kesehatan.
Pentingnya penerapan paradigma pembangunan kesehatan baru, yaitu PARADIGMA SEHAT merupakan
upaya untuk lebih meningkatkan kesehatan bangsa yang bersifat proaktif. Paradigma sehat tersebut
merupakan model pembangunan kesehatan yang dalam jangka panjang mampu mendorong masyarakat
untuk bersikap mandiri dalam menjaga kesehatan mereka sendiri melalui kesadaran yang lebih tinggi
pada pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.
Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh
penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat
kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Republik Indonesia.
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia yang sehat, cerdas
dan produktif, serta mapu memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat dengan komitmen
yang tinggi terhadap kemanusiaan dan etika, dan dilaksanakan dengan semangat pemberdayaan dan
kemitraan yang tinggi.
Profesionalisme.
Perencanaan dan pelaksanaan hendaknya didukung oleh sumberdaya manusia yang profesional. Dengan
demikian upaya upaya meningkatkan profesionalsme yang memamahami permasalahan wilayahnya
amat dibutuhkan. Diharapkan sumberdaya manusia kesehatan dalam setiap wilayah profesional dalam
bidangnya. Hal ini amat penting karena dengan desentralisasi pada jaman globalisasi, di prediksi akan
terjadi akselerasi internasionalisasi setiap wilayah kabupaten/kota.
STRATEGI
Mengacu kepada visi dan misi yang telah ditetapkan, selanjutnya telah pula dirumuskan strategi baru
pembangunan kesehatan. Strategi baru itu adalah 1) Pembangunan nasional yang berwawasan
kesehatan 2) profesionalisme 3) jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat (JPKM) 4) Desentralisasi.
Penenapan keempat elemen sebagai pilar dari strategi pembangunan kesehatan bukan berarti bahwa
program-program lain tidak harus dilaksanakan. Semua program kesehatan yang telah berjalan dengan
baik harus tetap diselenggarakan walaupun keempat pilar harus dianggap sebagai prioritas. Untuk setiap
strategi telah pula dirumuskan faktor-faktor kritis keberhasilannya sebagai berikut :
Strategi 1 : pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan
Faktor-faktor kritis yang menentukan keberhasilan adalah :
1. Visi kesehatan sebagai landasan bagi pembangunan nasional
2. Paradigma sehat sebagai komitmen gerakan nasional
3. Sistem advokasi untuk upaya promotif dan prevemtif dalam program kesehatan yang paripurna
4. Dukungan sumber daya yang berkelanjutan
5. Sosialisasi internal maupun eksternal
6. Restrukturisasi dan revitalisasi infrastruktur dalam kerangka desentralisasi
Strategi 2 : Profesionalisme
Faktor-faktor kritis yang menentukan keberhasilan adalah :
1. Konsolidasi manajemen sumber daya manusia
2. Perkuatan aspek-aspek ilmu pengetahuan dan teknologi, semangat pengabdian, dan kode etik profesi
3. Perkuatan konsep profesionalisme kesehatan dan kedokteran
4. Aliansi strategis antara profesi kesehatan dan profesi-profesi lainnya yang terkait
Strategi 3 : jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat (JPKM)
Faktor-faktor kritis yang menentukan keberhasilan adalah :
1. Komitmen bersama dan gerakan mendukung paradigmasehat
2. Dukungan peraturan perundang-undangan
3. Sosialisasi internal maupun eksternal
4. Intervensi pemerintah dalam tahap-tahap awal perhimpunan dana
5. Kebijakan pengembangan otonomi dalam manajemen pelayanan kesehatan
Strategi 4 : Desentralisasi
Faktor-faktor kritis yang menentukan keberhasilan adalah :
1. Perimbangan dan keselarasan antara desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan
2. Kejelasan jenis dan tingkat kewenangan
3. Petunjuk-petunjuk yang jelas tentang manajemen berikut indikator kinerjanya
4. Pemberdayaan
5. Sistem dankebijakan berkelanjutan di bidang sumber daya manusia
6. Infrastruktur lintas sektor yang kondusif
7. Mekanisme pembinaan dan pengawasan yang efektif
A. DERAJAT KESEHATAN
Indicator derajad kesehatan dan target yang hendak dicapai di tahun 2010 adalah sebagai berikut.
B. PROSES DAN MASUKAN
KESIMPULAN :
Dapat disimpulkan bahwa telah dicanangkannya program menuju indonesia sehat 2010 oleh presiden RI
yang ditetapkan pada tanggal 1 maret 1999. Dengan tujuan perencaan pembangunan dan
pelaksanaanya dari semua sektor yang mampu mempertimbangkan dampak negative dan positif
terhadap kesehatan individu, keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Upaya yang dilakukan
lebih mengutamakan segi preventif, kuratif, tanpa meninggalkan segi kuratif dan rehabilitative.
Pemerintah juga menginginkan tindakan program kesehatan ini dapat berlaku adil dan merata diseluruh
penjuru indonesia. Agar tidak ada lagi masyarakat atau penduduk yang tidak mendapatkan perlakuan
kesehatan. Pemerintah juga mengharapkan bagi seluruh masyarakat indonesia untuk memiliki semangat
juang yang tinggi dan pengabdian serta kerja keras untuk menuju indonesia sehat, karena tanpa ada itu
semua, strategi dan perencanaan indonesia sehat 2010 itu hanya akan menjadi slogan kosong tanpa arti.
Apabila dengan semangat yang tinggi yang dimiliki oleh semua masyarakat indonesia insyaallah rencana
menuju indonesia sehat 2010 akan tercapai sesuai dengan harapan kita semua.
SARAN :
Diharapkan bagi seluruh masyarakat indonesia ikut andil dalam program indonesia sehat 2010, karena
ini menyangkut kesehatan bagi kita semua, supaya terciptanya lingkungan yang sehat, masyarakat yang
sejahtera dan terbebas dari penyakit. Bagi tim kesehatan untuk melakukan program indonesia sehat
2010, diharapkan lebih sering melakukan sosialisasi kepada masyarakat, yang berupaya untuk mengajak
dan membantu bagaimana sebenarnya program untuk pola hidup sehat. Karena untuk merubah suatu
kebiasaan masyarakat yang sudah terbiasa dengan lingkungan yang buruk itu agak sulit untuk memulai
cara pola hidup sehat.dan peran kita bagi seorang perawat ini ikut andil dalam melakukan pelayanan
kesehatan, menjelaskan bagaimana sebenarnya pola hidup sehat, bagaimana supaya penyakit yang
diderita sipasien tidak terjadi lagi, dan bagaimana penyakit yang diderita sipasien tidak bertambah
parah. Didalam rencana indonesia sehat 2010 ini salah satunya adalah pelayanan kesehatan yang
bermutu adil dan merata, tanpa membeda-bedakan dari segi ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
INDONESIA SEHAT 2010, oleh Prof. Dr. F.A.Moeloek, di buka pasa tanggal 7 Oktober 2009 pada pukul
15.45 wib di http://uk.geocities.com/rskocibubur/is-7html
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip-Prinsip Dasar). Jakarta : Rineka Cipta
SEHAT UNTUK SEMUA, Indonesia Sehat 2010, di buka pada tanggal 17 Oktober 2009 pada pukul 09.30
wib di http://sehatuntuksemua.wordpress.com/2008/04/02/indonesia-sehat-2010/