Anda di halaman 1dari 67

LAPORAN PENDAHULUAN, LAPORAN KASUS,

SATUAN ACARA PENYULUHAN, 10 SOAL DAN MEDIA (VIDEO TERLAMPIR)

OLEH :
Kelompok 7

Vigrit Agneetha Parera 1490121002


Vingki Erland S Gogasa 1490121042
Vonda Leasa 149012108
Wana Lorenza Simorangkir 1490121018
Welhelmus Louk 1490121027
Yacomina Kuway 1490121006
Yohana Cuna Miru 1490120134
Yunita Marcelina Selanno 1490120102
Yeremia Tana 1490120033
Daniel Tana 1490120034

PROGRAM PROFESI NERS XXIV


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BANDUNG
2022
LAPORAN PENDAHULUAN COVID VARIAN OMIKRON

Vigrit Agneetha Parera 1490121002


Vingki Erland S Gogasa 1490121042
Vonda Leasa 149012108
Wana Lorenza Simorangkir 1490121018
Welhelmus Louk 1490121027
Yacomina Kuway 1490121006
Yohana Cuna Miru 1490120134
Yunita Marcelina Selanno 1490120102
Yeremia Tana 1490120033
Daniel Tana 1490120034

PROGRAM STUDI NERS ANGKATAN XXIV


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL
BANDUNG
2022
PENDAHULUAN
Sebuah varian baru dari virus penyebab COVID-19 pertama kali dilaporkan ke World
Health Organization (WHO) saat terdeteksi di Botswana pada 11 November dan di Afrika
Selatan pada 14 November. Pada 26 November 2021, WHO pun menamai varian baru
tersebut sebagai varian B1.1.529 atau yang kita kenal dengan nama Omicron. Varian ini
diklasifikasikan ke dalam Varian of Concern (VOC). Artinya, varian ini dapat meningkatkan
penularan, meningkatkan kematian, bahkan memengaruhi efektivitas vaksin.
World Health Organization (WHO) telah mengklasifikasikan varian Omicron sebagai
VOC. Klasifikasi ini berdasarkan ditemukannya sejumlah besar mutasi pada varian ini dan
beberapa diantaranya mengkhawatirkan. (WHO 2021).
Efektifitas vaksin COVID-19 terhadap varian ini menurun, pemberian 2 dosis vaksin
Pfizer hanya memberikan perlindungan sebesar 33% terhadap infeksi Omicron, bahkan di
Afrika Selatan efektivitasnya menunjukkan penurunan sampai 80%. Penelitian terhadap
booster vaksin Pfizer menunjukkan efektivitas sebesar 75% pasca 2 minggu penyuntikkan
93% terhadap varian Delta. Varian Omicron memiliki kecepatan penularan yang tinggi
hingga mencapai 5 kali lipat dari varian sebelumnya. (Petrillo 2021).
Gejala yang timbul pada varian ini berbeda dengan varian sebelumnya terutama varian
Delta. Gejala yang dominan pada penderita Omicron di London, yaitu pilek, sakit kepala,
malaise (baik ringan atau berat), bersin, dan sakit tenggorokan. Perbedaan gejala dari varian
sebelumnya, yaitu varian Alpha yang umumnya dijumpai gejala demam, batuk, dan
kehilangan indra penciuman dan pengecap. Test Polymerase Chain Reaction (PCR) masih
dapat mendeteksi varian ini. Saat ini telah dikembangkan metode deteksi berbasis RT-PCR
yang dikembangkan secara in silico yang dirancang sangat spesifik untuk mendeteksi varian
Omicron yang dikenal dengan metode RT-qPCR (Latobucci 2021).
Pencegahan penularan dapat dilakukan dengan disiplin protokol kesehatan dan
melakukan vaksinasi. Menurut WHO pencegahan selalu menjadi kunci. Langkah pencegahan
untuk mengurangi risiko penularan COVID-19, yaitu dengan mengenakan masker dengan
cara yang benar, menjaga kebersihan tangan, menjaga jarak fisik, meningkatkan ventilasi
ruangan, menghindari kerumunan, dan melakukan vaksinasi. Para ahli virologi mendesak
agar masyarakat segera melakukan vaksinasi dan memberikan dosis booster pada program
vaksinasi masing-masing negara pada usia >5 tahun. Meningkatkan skrining dengan
pemeriksaan berkala dan kepatuhan terhadap pedoman karantina dan isolasi.
A. Definisi
Penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19) adalah infeksi saluran pernapasan yang
disebabkan oleh coronavirus yang baru muncul yang pertama dikenali muncul di Wuhan,
Tiongkok, pada bulan Desember 2019. Pengurutan genetika virus ini mengindikasikan
bahwa virus ini berjenis betacoronavirus yang terkait erat dengan virus SARS. (World
Health Organization 2020). Menurut (Garcés Villalá et al. 2020), COVID-19 adalah
penyakit infeksi sistemik akut menular yang mempengaruhi sistem pernafasan yang
disebabkan oleh virus SARS-CoV-2.
Omicron adalah sebuah varian yang sangat divergen dengan jumlah mutasi yang
tinggi, termasuk 26- 32 varian pada bagian spike, yang beberapa di antaranya
mengkhawatirkan dan dapat terkait dengan potensi menghindari imunitas (immune
escape) dan transmisibilitas yang lebih tinggi. Namun, masih terdapat banyak
ketidakpastian (WHO 2021)
B. Etiologi
Coronavirus adalah virus RNA dengan ukuran partikel 120-160 nm. Virus ini
utamanya menginfeksi hewan, termasuk di antaranya adalah kelelawar dan unta.
Coronavirus yang menjadi etiologi COVID-19 termasuk dalam genus betacoronavirus.
Hasil analisis filogenetik menunjukkan bahwa virus ini masuk dalam subgenus yang sama
dengan coronavirus yang menyebabkan wabah Severe Acute Respiratory Illness (SARS)
pada 2002-2004 silam, yaitu Sarbecovirus. Atas dasar ini, International Committee on
Taxonomy of Viruses mengajukan nama SARS-CoV-2. .(Susilo et al. 2020).
Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok
virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya
menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini
juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East
Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia.
Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.
Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:
1. Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita COVID-
19 batuk atau bersin.
2. Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh
benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19
3. Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19
Dalam kondisi kontak yang erat ditambah laju mutasi yang relatif cepat pada
genom virus, dapat terjadi kondisi dimana muncul mutan virus baru yang bisa berpindah
ke spesies lain. Dalam kondisi terisolasi, mutan ini biasanya tidak dapat bertahan hidup
karena tidak mendapatkan inang. Namun, dalam kondisi dimana ada hubungan erat antar
spesies, maka mutan ini kemudian bisa mendapat inang baru dan dapat berkembang biak.
Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau
bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang memiliki penyakit
tertentu, perokok, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah, misalnya pada penderita
kanker.
Penyebaran virus ini berlangsung dari manusia ke manusia terutama melalui
droplet. Droplet ini seperti aerosol, dihasilkan saat batuk atau bersin. Virus yang berada
dalam droplet selama setidaknya 3 jam. Adapun kemampuan SARS-CoV-2 bertahan di
permukaan benda padat.

C. Tanda Dan Gejala


Menurut (Latobucci 2021) Gejala yang timbul pada varian omicron ini agak berbeda
dengan varian sebelumnya terutama varian Delta. Gejala yang dominan pada penderita
Omicron yaitu:
1. Pilek
2. Sakit Kepala
3. Malaise (Baik Ringan Atau Berat)
4. Bersin, Dan
5. Sakit Tenggorokan.
Perbedaan gejala dari varian sebelumnya, yaitu varian Alpha yang umumnya dijumpai
gejala demam, batuk, dan kehilangan indra penciuman dan pengecap.
D. Pathways
E. Klasifikasi Pasien COVID-19
Untuk kasus COVID-19 terdapat klasifikasi pasien yaitu sebagai berikut:
1. Orang tanpa gejala (OTG), yaitu orang yang tidak bergejala dan memiliki risiko
tertular dari orang positif COVID-19.
2. Orang dalam pemantauan (ODP) yaitu salah satu dari:
a. Orang yang mengalami demam (≥38°C) atau riwayat demam; atau gejala
gangguan sistem pernapasan seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk DAN pada 14
hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di
negara/wilayah yang melaporkan transmisi lokal.
b. Orang yang mengalami gejala gangguan sistem pernapasan seperti pilek/sakit
tenggorokan/batuk DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki
riwayat kontak dengan kasus konfirmasi atau probable COVID-19
3. Pasien dalam pengawasan (PDP), yaitu salah satu dari:
a. Orang dengan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yaitu demam (≥38°C) atau
riwayat demam; disertai salah satu gejala/tanda penyakit pernapasan seperti:
batuk/sesak nafas/sakit tenggorokan/pilek/pneumonia ringan hingga berat DAN
pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau
tinggal di negara/wilayah yang melaporkan transmisi lokal.
b. Orang dengan demam (≥38°C) atau riwayat demam atau ISPA DAN pada 14 hari
terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi
atau probabel COVID-19.
c. Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di
rumah sakit DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang
meyakinkan.
4. Pasien terkonfirmasi COVID-19 yaitu pasien dengan hasil positif melalui
pemeriksaan PCR.
Kontak didefinisikan sebagai:
a. Paparan di fasilitas kesehatan (memberikan pelayanan langsung kepada pasien
dengan COVID-19, bekerja bersama dengan tenaga kesehatan yang terinfeksi
COVID-19, mengunjungi atau tinggal di lingkungan yang sama dengan pasien
COVID-19).
b. Bekerja bersama dalam jarak dekat atau berada dalam satu lingkungan ruang
kelas yang sama dengan pasien COVID-19.
c. Bepergian bersama dengan pasien COVID-19 dengan kendaraan apapun
d. Tinggal bersama dalam satu rumah tangga dengan pasien COVID-19.

F. Penatalaksaan
1. Terapi suportif awal dan evaluasi
a. Berikan suplementasi oksigen secepatnya pada pasen dengan infeksi pernafasan
akut yang berat, gagal nafas, hipoksemia atau syok. Target SpO 2 ≥90% pada
pasien dewasa dan SpO2 ≥92-95% pada pasien yang sedang hamil. Titrasi naik
pemberian oksigen sampai target saturasi oksigen diatas tercapai. Pada ruangan
dimana pasien dengan infeksi pernafasan akut yang berat dirawat, harus selalu
tersedia oksimetri, sistem oksigenasi yang lengkap dan bersifat sekali pakai
(nasal kanul, masker simple, dan masker dengan reservoir). Gunakan
kewaspadaan kontak ketika menyentuh alat penghantar oksigen pada pasien
dengan COVID-19.
b. Pemberian cairan diberikan secara konservatif jika tidak ditemukan tanda syok.
Pemberian cairan harus dilakukan secara hati-hati karena dapat memperburuk
oksigenasi jika terjadi overhidrasi
c. Pemberian antibiotik empiris ditujukan untuk semua patogen yang mungkin
menjadi etiologi SARI. Antibiotik harus segera diberikan dalam 1 jam pertama
pada pasen dengan sepsis. Terapi antibiotik empiris didasarkan pada diagnosa
klinis (pneumonia komunitas, nosokomial atau sepsis), dengan
mempertimbangkan epidemilogi lokal dan data lokal kepekaan terhadap
antibiotik. Terapi empiris mencakup pemberian neuraminidase inhibitor untuk
influenza jika terdapat kecurigaan klinis. Deeskalasi terapi empirik harus
dilakukan dan berdasarkan hasil pemeriksaan mikrobiologis dan pertimbangan
klinis. Pemberian antibotik bukan ditujukan untuk COVID-19.
d. Pantau dengan ketat pasien dengan infeksi pernafasan akut yang berat dan jika
terjadi perburukan klinis yang progresif segera lakukan tintervensi terapi
suportif jika dibutuhkan.
e. Pemberian kortikosteroid sistemik tidak disarankan untuk rutin diberikan
sebagai terapi pneumonia yang diakibatkan oleh virus atau pada gagal nafas
2. Tatalaksana Pasien dengan Gagal Nafas dan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)
a. Identifikasi kemungkinan gagal nafas hipoksemia berat pada pasien dengan
gangguan pernafasan yang tidak mencapai target dengan terapi oksigen standar.
b. Oksigen aliran tinggi / high-flow nasal oxygen (HFNO) atau ventilasi non
invasif (NIV) dapat diberikan pada pasien gagal nafas hipoksemik tertentu.
c. Intubasi endotrakeal harus dilakukan oleh petugas medis yang sudah terlatih dan
berpengalaman dengan menggunakan kewaspadaan airborne
d. Gunakan Ventilasi mekanik dengan strategi lower tidal volume (4-8ml/kg
predicted body weight/PBW) dan tekanan inspirasi yang lebih rendah (plateu
pressure <30cm H2O).
e. Pada pasien dengan ARDS yang berat, direkomendasikan prone ventilation >12
jam per hari.
f. Pada pasien ARDS tanpa hipoperfusi jaringan, direkomendasikan pemberian
cairan konservatif.
g. Pada pasien dengan ARDS sedang sampai berat, PEEP yang lebih tinggi
disarankan dibanding PEEP rendah.
h. Neuromuskuler blockade infus kontinu tidak disarankan untuk digunakan secara
rutin.
i. Pertimbangkan untuk merujuk ke Faskes yang memiliki extracorporeal life
support (ECLS) pada pasien dengan hipoksemia yang refrakter meskipun
protective mechanical ventilation telah digunakan.
j. Hindari melepaskan pasien dari ventilator yang dapat berakibat pada hilangnya
PEEP dan atelektasis. Untuk itu gunakan kateter inline untuk suction dan klem
endotrakeal tube ketika pelepasan dari ventilator dibutuhkan (misalnya untuk
transfer)
3. Tatalaksana Syok Septik
a. Diagnosis syok septik pada dewasa ketika ditemukan adanya tanda infeksi DAN
membutuhkan vasopressor untuk mempertahankan MAP ≥ 65 mmHg DAN
kadar laktat ≥2 mmol/L, tanpa adanya hipovolemia. Jika pemeriksaan laktat
tidak tersedia gunakan MAP dan tanda klinis untuk menetukan keberadaan
syok.
b. Cairan resusitasi pada pasien dewasa dengan syok septik yang
direkomendasikan adalah paling tidak 30 ml/kg cairan kristaloid isotonis dalam
3 jam pertama.
c. Tidak diperkenankan menggunakan cairan kristaloid hipotonis, starches atau
gelatin untuk resusitasi.
d. Hati hati karena pemberian cairan dapat menyebabkan kelebihan cairan,
termasuk gagal nafas. Perhatikan tanda-tanda kelebihan cairan (distensi vena
jugular, ronki basah halus pada auskultasi paru, ditemukannya edema paru pada
foto toraks); jika ditemukan maka kurangi atau hentikan pemberian cairan.
e. Cairan kristaloid yang disarankan adalah salin normal atau ringer laktat.
Tentukan kebutuhan pemberian bolus tambahan (250-1000 mL pada dewasa).
Target perfusi yang ingin dicapai adalah MAP (>65 mmHg), urin output
(>0,5/mL/kg) dan perbaikan dari kelembababan kulit, pengisian kapiler,
kesadaran dan kadar laktat.
f. Berikan vasopressor jika syok menetap selama atau setelah resusitasi cairan.
Target adalah MAP ≥65 mmHg pada dewasa.
g. Jika kateter vena sentral tidak tersedia, vasopressor dapat diberikan melalui
akses perifer namun gunakan vena yang besar dan evaluasi ketat adanya tanda
ekstravasasi cairan dan nekrosis jaringan lokal.
h. Jika perfusi tetap buruk dan disfungsi kardiak terjadi meskipun MAP telah
tercapai dengan pemberian cairan dan vasopressor, pertimbangkan pemberian
agen inotropic seperti dobutamine.
4. Pengambilan Spesimen Untuk Pemeriksaan Penunjang.
a. Ambil kultur darah untuk bakteri untuk identifikasi penyebab pneumonia dan
sepsis, sebaiknya sebelum diberikan antibiotik namun JANGAN sampai
menunda pemberian antibiotik untuk mengambil kultur.
b. Ambil spesimen dari saluran pernafasan atas (nasofaring dan orofaring) dan
saluran pernafasan bawah (sputum, aspirasi endotrakeal atau cairan
bronkoalveolar) untuk pemeriksaan SARS-CoV-2 guna pemeriksaan RT-PCR.
Untuk pasen yang terintubasi hanya spesimen dari saluran pernafasan bawah
saja. Gunakan APD yang lengkap saat mengambil spesimen. Induksi sputum
tidak disarankan karena dapat meningkatkan risiko transmisi via aerosol. Pada
pasien yang dirawat dengan CIVUD-19 yang sudah terkonfirmasi, pengambilan
sampel berulang dilakukan untuk melihat viral clearance. Pengambilan sampel
disarankan minimal setiap 2 sampai 4 hari sampai setidaknya 2 hasil negatif
bertutur-turut dengan jeda minimal 24 jam ditemukan, baik pada sampel saluran
pernafasan
5. Terapi Antivirus dan Vaksin
Efektifitas vaksin COVID-19 terhadap varian ini masih memerlukan penelitian
lebih lanjut, namun ada yang menyatakan bahwa efektivitasnya menurun.(7)
Pemberian 2 dosis vaksin Pfizer hanya memberikan perlindungan sebesar 33%
terhadap infeksi Omicron, bahkan di Afrika Selatan efektivitasnya menunjukkan
penurunan sampai 80%.(2,7,8) Penelitian terhadap booster vaksin Pfizer menunjukkan
efektivitas sebesar 75% pasca 2 minggu penyuntikkan (93% terhadap varian Delta).
Idealnya pasien Omicron diisolasi di rumah sakit. Namun, pemerintah mengubah
strategi penanganan pasien Omicron. Masyarakat yang terkonfirmasi positif Omicron
bergejala ringan dan tidak bergejala, tapi bukan pasien berisiko (lansia atau tidak
komorbid) bisa melakukan isolasi mandiri di rumah.
Pemerintah pun memberikan suplemen vitamin maupun obat terapi tambahan
secara gratis lewat layanan telemedicine. Masa inkubasi untuk Omicron lebih pendek
dibandingkan dengan varian sebelumnya, hanya berkisar tiga hari. Walaupun
bisa isolasi mandiri di rumah, tetap harus ada beberapa hal yang diperhatikan. Pasien
tak bergejala dan dirawat di rumah ini harus memiliki ruang atau kamar yang sehat
dan aman. Pihak keluarga pasien menguasai bagaimana menangani pasien yang ada di
rumah seperti penyediaan makan, kebersihan dan lainnya, pihak keluarga perlu
memberikan dukungan moral dan sikap positif.
Yang harus diingat, dirawat di rumah bukan berarti lepas dari pengawasan tenaga
medis. Pasien harus tetap dalam pengawasan dokter, baik puskesmas atau klinik
setempat dan memanfaatkan layanan telemedicine.Pasien pun dipantau terkain
keadaan kesehatannya, ada tidaknya keluhan seperti demam, batuk, nyeri tubuh, sakit
kepala, sesak napas, sampai perburukan dari keluhan.Selain itu, monitor pada pasien
juga mencakup alat, seperti termometer yang relatif mudah didapat, oximeter untuk
mengetahui situasi oksigen di tubuh, alat tensimeter untuk mengukur tekanan darah.
DAFTAR PUSTAKA

Latobucci G. Covid-19: Runny nose, headache, and fatique are commonest symptoms of
omicron, early data show. BMJ 2021; 375:n3103. doi : 10.1136/bmj.n3103.
Petrillo M, Querci M, Corbisier P, et al. In Silico Design of Specific Primer Sets for the
Detection of B.1.1.529 SARS-CoV-2 Variant of Concern (Omicron) (Version
01). Zenodo; 2021. doi: 10.5281/zenodo.5747872
World Health Organization. Enhancing Readiness for Omicron (B.1.1.529): Technical Brief
and Priority Action for Member States [Internet]. World Health Organization;
2021 [cited 2021 Dec 22]. Available from: https://www.who.int/
publications/m/item/enhancing-readiness-foromicron-(b.1.1.529)-technical-brief-
and-priorityactions-for-member-states
LAPORAN KASUS PADA TN. V DENGAN COVID OMICRON
(Satuan Acara Penyuluhan Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Pada Stase Keperawatan Keluarga)

Dosen Pembimbing : Anni Sinaga, S.Kp.,M.Kep

Disusun Oleh:
Kelompok 7

Vigrit Agneetha Parera 1490121002


Vingki Erland S Gogasa 1490121042
Vonda Leasa 149012108
Wana Lorenza Simorangkir 1490121018
Welhelmus Louk 1490121027
Yacomina Kuway 1490121006
Yohana Cuna Miru 1490120134
Yunita Marcelina Selanno 1490120102
Yeremia Tana 1490120033
Daniel Tana 1490120034

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XXIV


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL
BANDUNG
2022
STUDY KASUS
Seorang laki-laki berusia 38 thn datang ke puskesmas terdekat dengan keluhan demam, flu,
batuk, sakit tenggorokan, kelelahan dan nyeri otot, keluarga mengatakan tidak tahu penyakit
apa yang di alami Tn.V demam karena selama ini Tn.V jarang sakit, keluarga juga
menggatakan Tn.V 2 minggu yang lalu baru saja kembali dari luar kota . Dari hasil
pemeriksaan TD 130/80 mmHg , R= 20 x/mnt N = 97 x/mnt SB = 38,7O C, Setelah
dilanjutkan dengan pemeriksaan Swab PCR hasilnya positif (+) kemudian dilanjutkan dengan
pemeriksaan RT-qPCR pasien di nyatakan positif covid-19 Varian Omicron. Keluarga Tn.V
memiliki satu orang istri yang berumur 36 tahun dan kedua anak laki-laki 14 thn.
PENGKAJIAAN
I. Data Umum
1. Nama kepala keluarga(KK) : Tn. V
2. Alamat dan telepon : Bandung / 0812xxx
3. Pekerjaan kepala keluaga : Buruh
4. Pendidikan kepala keluarga : SMP
5. Komposisi keluarga dan genogram : Identifikasi klien
6. Tipe keluarga : Keluarga dewasa
7. Suku bangsa : Sunda/ Indonesia
8. Agama : Kristen
9. Status sosial ekonomi keluarga : Terpenuhi
10. Aktivitas rekreasi keluarga. : Liburan keluarga jalan-jalan ke tempat wisata
11. Komposisi keluarga dan Genogram (Genogram keluarga dalam tiga generasi)
NO Nama/inisial Jenis Tanggal Hubungan dengn Pendidikan Pekerjaan
kelamin lahir/umur kepala keluarga

1 Ny.W Perempuan 06-11-1985/36 Istri SMA IRT


tahun
2 An.Z Laki-laki 05-08-2008/14 anak SMP -
tahun
Genogram

Keterangan :

: Laki-laki : Garis Pernikahan

: Perempuan : Meninggal

: Klien Identitas
II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

12. Riwayat Penyakit (Yang sakit di keluarga) saat ini : (PQRS)


Tn.V mengalami keluhan demam, flu, batuk, sakit tenggorokan, kelelahan dan nyeri
otot
S: 38,7oC, TD:130/80 mmHg, R:20x/mnt, N:97Xx/mnt setelah diswab PCR hasilnya
positif (+) kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan RT-qPCR pasien dinyatakan
positif covid-19 varian Omicron.
13. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn.V termasuk perkembangan keluarga dengan anak
remaja karena usia anak Tn.V adalah 14 tahun (Anak tertua umur 13-20 tahun) dengan
tugas perkembangan menyeimbangkan keseimbangan dengan tanggung jawab ketika
remaja menjadi dewasa dan mandiri, memfokuskan kembali hubungan perkawinan,
berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak, memberikan perhatian,
memberikan kebebasan dalam batasan tanggung jawab, mempertahankan komunikasi
terbuka dua arah.
14. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menurut keluarga, semua tugas perkembangan telah terpenuhi, tetapi ada tugas
perkembangan yang belum terpenuhi secara optimal yaitu kurangnya perhatian antara
orang tua dan anak, karena orang tua (ayah) yang tidak selalu bersama dengan
keluarga.
15. Riwayat Keluarga Inti
Mulai lahir hingga saat ini, termasuk riwayat perkembangan dan kejadian-kejadian
dan pengalaman-pengalaman kesehatan yang unik atau yang berkaitan dengan
kesehatan (perceraian, kematian, hilang, dll) yang terjadi dalam kehidupan keluarga.
Keluarga Tn.V mengatakan bahwa terdapat anggota keluarga yaitu Tn.V (ayah) yang
telah dinyatakan positif Covid-19 omricon.
16. Riwayat keluarga sebelumnya
Dalam keluarga Tn.V tidak memiliki riwayat penyakit turunan (Hipertensi, DM).
III. Pengkajian lingkungan
17. Karakteristik rumah :
Tn.V mengatakan memiliki rumah sendiri luas rumah Tn. V, 40 x 15 m2, tipe
rumah permanem dengan luas perkarangan 30x 20 m 2. lantai rumah terbuat dari
tehel dengan ataap rumah daari seng.

Pintu depan Kamar Kamar Kamar Kamar


mandi

Ruang tamu
Dapur

Pintu
belakang

Karakteristik rumah keluarga sangat rapih dan bersih di luar maupun di dalam
rumah juga penerangan, ventilasi, lantai, tangga, susunan dan kondisi bangunan
semua dalam kondisi baik
 Dapur : Suplai air minum, air minum aqua segel, penggunaan alat-alat
masak lengkap, pengamanan untuk kebakaran tidak ada
 Kamar mandi : Keadaan kamar mandi bersih, air bersih dan jernih , sabun
ada dan handuk juga ada
 Tn.V mengatakan biasanya jam 10 malam mereka sudah tidur
Keadaan rumah semua bersih tidak adaa serangga-seranga karena
keadaan rumah selalu di bersihkan
Tn V mengatakan mereka sekeluarga sangat merasa nyaman di rumah
mereka sehingga bisa dikatakan sudah memadai
 Tn.V mengatakan dalam keluarganya tetap menghargai setiap privasi
masing-masing akan tetapi jika punya masalah pribadi yang agak kesulitan
biasanya kami dalam keluarga saling meminta tolong untuk membantu
jika ada masalah, untuk keamanan rumah Tn.V Mengatakan selalu aman
dan tidak merasa ada tanda bahaya di rumah maupun di lingkungan
 Tn.V mengatakan dalam keluarganya mereka sudah terbiasa dari dulu
untuk pembuangan sama organik dan non organik di pisahkan dan
pembuangan sampah di angkut langsung oleh petugas yang mengangat
sampah
 Tn.V mengatakan dalam keluarganya untuk pengaturan dan penataan
rumah mereka selalu enjoy

18. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


a. Tipe lingkungan/komunitas (desa, kota, subkota, antarkota).
Tipe lingkungan kota
b. Tipe tempat tinggal (hunian, industrial, campuran hunian dan industri kecil,
agraris) di lingkungan.
Tipe tempat tinggal huniaan di lingkungan
c. Keadaan tempat tinggal dan jalan raya (terpelihara, rusak, tidak terpelihara,
sementara /diperbaiki).
Keadaan tempat tinggal terpelihara jalan-jalannya bagus semua
d. Sanitasi jalan, rumah (kebersihan, pengumpulan sampah, dll).
Jalan ke rumah bersih, sampah-sampah pada tempatnya
e. Adanya dan jenis-jenis industri di lingkungan (kebisingan, masalah-masalah
polusi air dan udara).
Tidak ada
f. Bagaimana karakteristik demografis dari lingkungan dan komunitas? Keadaan
demografis dari lingkungan komunitas ramah serta sosialiasasi yang baik
g. Kelas sosial dan karakteristik etnis penghuni. Semua ramah dan baik, keluarga
dan tetangga semua saling bersolisaliasi dengan baik
h. Perubahan-perubahan secara demografis yang berlangsung belakangan ini dalam
lingkungan/komunitas. Karena sekarang terjadi pandemi masyarakat sekitar
melakukan sosial dictansing atau di rumah aja
i. Pelayanan-pelayanan kesehatan dan pelayanan-pelayanan sosial apa yang ada
dalam lingkungan dan komunitas?
Keluarga Tn.V mengatakan dalam lingkungannya ada pelayanan kesehatan dokter
praktek
j. Fasilitas-fasilitas ekonomi (warung, toko, apotik, pasar).
Keluarga Tn.V mengatakan ada fasilitas ekonomi di lingkungannya seperti
warung dan apotik
k. Lembaga-lembaga kesehatan (klinik-klinik, rumah sakit, dan fasilitas-fasilitas
gawat darurat).
Keluarga Tn.V mengatakan ada klinik kesehatan di lingkungannya
l. Lembaga-lembaga pelayanan sosial (kesejahteraan, konseling, pekerjaan).
Keluarga Tn.V mengatakan di lingkunnya tidak ada lembaga pelayanan sosial.
m. Bagaimana mudahnya sekolah-sekolah di lingkungan atau komunitas dapat
diakses dan bagaimana kondisinya?.
Keluarga Tn.V mengatakan sekolah mudah di akses dan kondisinya baik
n. Fasilitas-fasilitas rekreasi yang dimiliki daerah ini.
Keluarga Tn.V mengatakan ada lapangan sepak bola di lingkunnya
o. Tersedianya transportasi umum. Bagaimana pelayanan-pelayanan dan fasilitas-
fasilitas tersebut dapat diakses (dalam arti, jarak, kecocokan, dan jam, dll) kepada
keluarga.
Keluarga Tn.V mengatakan fasilitas tranportasi umum mudah di akses
p. Bagaimana insiden kejahatan di lingkungan dan komunitas? Apakah ada masalah
keselamatan yang serius?.
Keluarga Tn.V Mengatakan tidak ada selama ini tidak pernah terjadi insiden
kejatahatan di lingkunnya
19. Mobilitas geografis keluarga
- Keluarga Tn.V mengatakan sudah cukup lama mereka tinggal di daerah ini
20 puluhan tahun.
- Keluarga Tn.V mengatakan tidak pernah pindah-pindah tempat.
- Keluarga Tn. V mengatakan hubungan keluarga dengan fasilitas-fasilitas
kesehatan dalam komunitas anggota keluarga yang sering menggunakan
fasilitas pelayanan kesehatan dan tempat pelayanan kesehatannya.
- Keluarga Tn.V mengatakan keluarga tidak memiliki jadwal rutin untuk
mengecek kesehatan mereka di fasilitas pelayanan kesehatan
- Keluarga Tn.V mengatakan jika sudah sakit baru datang ke fasilitas
pelayanan kesehatan.
- Keluarga Tn.V mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit yang di
derita Tn.V.
20. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
Tn.V mengatakan sosialiasai dengan keluarga dan tetangga baik
21. Sistem pendukung keluarga
Fasilitas- fasilitas yang dimiliki keluarga yang dapat dimanfaatkan untuk
pemeliharaan kesehatan
- KeluargaTn.V mengatakan fasilitas yang di miliki keluarga itu alat olaraga
untuk tetap menjaga kesehatan tubuh dan mengkonsumsi makanan yang
sehat.
- Keluarga Tn.V mengatakan sumber pendukung keluarga pada saat keluarga
membutuhkan bantuan, (orang tua, keluarga dekat, teman-teman dekat,
tetangga, lembaga : Pemerintah maupun Swasta/LSM)
- Keluarga Tn.V mengatakan keluarganya jika butuh bantuan pendukung
keluarga besar juga membantu serta para teman-teman dekat, tetangga dan
pemerintah yang ada jaminan pemeliharan kesehatan yang dimiliki
keluarga.
- Keluarga Tn.V mengatakan sekarang memilki jaminan kesehatan BPJS.
22. Pola komunikasi keluarga
- Apakah mayoritas pesan anggota keluarga sesuai dengan isi dan instruksi?
YA
- Apakah anggota keluarga mengutarakan kebutuhan-kebutuhan dan perasaan-
perasaan mereka dengan jelas? YA
- Apakah anggota keluarga memperoleh dan memberikan respons dengan baik
terhadap pesan? YA
- Apakah anggota keluarga mendengar dan mengikuti suatu pesan? YA
- Bahasa apa yang digunakan dalam keluarga? Bahasa indonesia
- Apakah keluarga berkomunikasi secara langsung atau tidak langsung?.
Secara langsung
- Bagaimana pesan-pesan emosional (afektif) disampaikan dalam keluarga?
(Langsung/ terbuka) langsung terbuka
- Jenis-jenis emosi apa yang disampaikan dalam keluarga?. Senang,sedih,
marah
- Apakah emosi-emosi yang disampaikan bersifat negatif, positif atau
keduanya?. Keduannya
- Bagaimana frekuensi dan kualitas komunikasi yang berlangsung dalam
keluarga? Dalam keluarga memilki waktu yang baik dalam berkomunikasi
langsung dengan keluarga
- Pola-pola umum apa yang digunakan menyampaikan pesan-pesan penting?
(langsung, tidak langsung, ) langsung
- Jenis-jenis disfungsional komunikasi apa yang nampak dalam pola-pola
komunikasi keluarga?
- Adakah hal-hal/masalah dalam keluarga yang tertutup untuk didiskusikan?.
Tidak ada
23. Struktur kekuatan keluarga
- Keputusan dalam Keluarga
Pola pengambilan keputusan dalam keluarga Tn.V lebih sering dilakukan oleh
Tn.V, namun sebelum di ambil terlebih dahulu di diskusikan secara bersama
agar tercapai kesepakatan bersama. Dukungan keluarga dan motivasi yang kuat
dari anggota keluarga sudah ditanamkan sikap saling menyayangi dan saling
membantu sangat menunjang keluarga dalam menyelesaikan masalah kesehatan
keluarga. Kemudian yang memutuskan dalam penggunaan keuangan keluarga
adalah Istrinya Tn.V yang memutuskan dalam masalah pindah pekerjaan atau
tempat tinggal keputusan bersama mendisiplinkan dan memutuskan kegiatan-
kegiatan anak adalah kedua orang tua cara keluarga dalam mengambil
keputusan di diskusikan bersama-sama keputusan yang akan di ambil demi
kenyamanan bersama Model kekuasaan yang digunakan keluarga dalam
membuat keputusan adalah penghargaan
24. Struktur peran
a. Struktur Peran Formal.
Tn.V sebagai kepala keluarga yang dihormati, sebagai pengambil keputusan,
sebagai pendidik bagi anak-anaknya
Ny.W Sebagai istri, ibu dari anak-anak menggurus keperluaan yang akan di
keluarkan kebutuhan di rumah, serta sebagai pendidik bagi anak-anaknya
Anak pertama sebagai seorang anak yang menghormati orang tua dan
melaksanakan pendidikan dengan baik
Tidak ada konflik peran karena setiap individu tau perannya masing-masing
a. Struktur Peran Informal
Tidak ada peran informal dalam keluarga
b. Analisa Model Peran
- Yang menjadi model dalam menjalankan peran di keluarga?. Semua
anggota keluarga
- Status sosial keluarga mempengaruhi dalam pembagian peran keluarga?
Tidak
- Budaya masyarakat, agama mempengaruhi dalam pembagian peran
keluarga? Ya
- Peran yang dijalankan oleh anggota keluarga sesuai dengan tahap
perkembangannya? Ya
- Masalah-masalah kesehatan mempengaruhi peran-peran keluarga? Tidak ada
- Adakah pengaturan kembali peran-peran baru dalam keluarga (sehubungan
dengan adanya yang sakit, meninggal, pindah, berpisah, dll)? Ya
- Bagaimana anggota keluarga menerima peran-peran baru/menyesuaikan
diri? Ya
- Apakah ada bukti tentang stress atau konflik akibat peran? Tidak ada
- Bagaimana respon anggota keluarga yang sakit bereaksi terhadap perubahan
atau hilangnya peran? Belum pernah mengalaminya
25. Nilai atau norma keluarga
Keluarga Tn.V Memiliki nilai saling menghormati satu sama lain saling tolong
menolong, aktif dalam kegiatan lingkungan, memilki nilai baik dalam
kebiasaan sopan santun, kebiasaan yang baik dalam berolaraga
V. Fungsi keluarga
26. Fungsi efektif
a. Pola Kebutuhan Keluarga – Respons
- Apakah anggota keluarga merasakan kebutuhan-kebutuhan individu-individu
lain dalam keluarga? Tidak
- Apakah orang tua (suami/istri) mampu menggambarkan kebutuhan-kebutuhan
Ya
- Psikologis anggota keluarganya? baik
- Apakah setiap anggota keluarga memiliki orang yang dipercaya dalam keluarga
untuk memenuhi kebutuhan psikologisnya? Ya
- Apakah kebutuhan-kebutuhan, keinginan-keinginan, perbedaan dihormati oleh
anggota keluarga yang lain? Ya
- Apakah dalam keluarga ada saling menghormati satu sama lain? Ya
- Apakah keluarga sensitif terhadap persoalan-persoalan setiap individu? Ya
27. Fungsi sosialisasi
- Saling Memperhatikan (Mutual Naturance), Keakraban, dan Identifikasi
- Sejauh mana anggota keluarga memberikan perhatian satu sama lain? dari
mulai terbentuknya keluarga sudah saling memberikan perhatian satu sAma
lain sampai saat ini, interaksi antara keluarga begitu baik
- Keluarga Tn. V saling mendukung satu sama lain, Keluarga Tn.V memilki
perasaan akrab dan intim dinatara hubungan keluarga, dan saling menjujukan
kasih sayang satu sama lain.
28. Fungsi perawatan kesehatan
- Keluarga Tn.V memiliki nilai-nilai yang dianut keluarga terkaiat dengan
kesehatan dengan rajin menjaga pola hidup sehat, tetap konsisten dengan
menjaga kesehatan, dan selalu menerapkan prilaku-prilaku dan dukungan untuk
pola hidup sehat.
- Konsep dan tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat/sakit. : Keluargaa
Tn.V mengatakan sehat merupakan kesempatan baik bagi kita melakukan
segalah aktifits sedangkan sakit satu kesempatan yang tidak bisa berakifitas
lebih.
- Kemampuan keluarga mengidentifikasi tanda- gejala pada anggota yang sakit :
Tn.V mengatakan keluarganya memiliki jadwal untuk medica cek up
kesehatannya masing-masing jadi tiap anggota keluarga tau waktunya untuk
medical cek up.
- Sumber informasi kesehatan yang diperoleh keluarga : dokter
- Masalah kesehatan yang dianggap serius/sangat penting bagi keluarga dan
tindakan yang telah dilakukan keluarga terhadap masalah kesehatan saat ini.
Saat ini belum pernah mengalaminya
c. Praktik diet keluarga:
- Pengetahuan keluarga tentang makanan yang bergizi. Makanan yang bergizi
sayur telur daging buah-buahan dll
- Riwayat pola-pola makan keluarga . pola makaan keluarga sudah terbiasa
dengan pola makan yang sehat.
- Anggota yang bertanggung jawab terhadap perencanaan, belanja, dan
penyiapan makanan : ibu
- Bagaimana cara keluarga menyiapkan makanan : digoreng, direbus,
dipanggang, dimasak dengan microwave, atau disaji mentah : kadang di
ribeus,digoreng,paggang dan disaji mentah
- Jenis makanan yang dikonsumsi keluarga setiap hari. Sayur ikan dan buah
- Cara menyimpan makanan . cara penyimpanannya di kulkas
- Jadwal makan keluarga (utama dan selingan) : sarapan pagi siang dan sore
d. Kebiasaan tidur dan istirahat:
- Waktu tidur keluarga : jam 10 malam
- Kecukupan waktu tidur : 8 jam
- Adakah kesulitan tidur pada keluarga : kadang-kadang ada
- Tempat keluarga tidur : keluarga memilki tempat tempat tidur masing-masing
e. Latihan dan rekreasi:
- Apakah keluarga menyadari bahwa rekreasi dan lolah raga secara aktif sangat
dibutuhkan untuk kesehatan? Ya
- Jenis-jenis rekreasi dan aktivitas-aktivitas fisik anggota keluarga yang
lakukan. Jogging, main bulu tangkis
- Keikutsertaan anggota keluarga dalam aktifitas olahraga/rekreasi : bulu
tangkis dan bola kaki
f. Kebiasaan penggunaan obat-obatan dalam keluarga:
- keluarga Tn.V tidak ada Kebiasaan penggunaan alkohol, tembakau, kopi yang
dilakukan oleh keluarga
- Kebiasaan keluarga menggunakan obat-obatan tanpa resep atau dengan resep
tidak ada
- Kebiasaan keluarga menyimpan obat-obatan dalam jangka waktu lama dan
menggunakannya kembali : tidak ada
- Kebiasaan penyimpanan obat-obatan dan pemberian label : tidak ada
g. Peran keluarga dalam praktek perawatan diri:
- Keluarga Tn.V lakukan untuk memperbaiki status kesehatan. Pola hidup sehat
dan rajin medical cek up.
- Keluarga lakukan untuk mencegah sakit/penyakit. Pola hidup sehat dan rajin
medicaal cek up
- Orang yang berperan membuat keputusan dalam hal kesehatan keluarga :
individu maasing-masing
- Pengetahuan keluarga tentang cara perawatan pada anggota keluarga yang
sakit keluarga jika ada yang merasa kurang enak badan langsung di
periksaakan diri ke dokter
h. Praktik lingkungan:
Lingkungan keluarga Tn. V tidak ad paparan polusi udara, air, suara dari lingkungan,
Kebiasaan keluarga menggunakan cairan pembersih di rumah dan Pola keluarga
dalam mandi, cuci, penggunaan jamban. Keluarga mandi sehari 2 kali
i. Cara-cara pencegahan penyakit:
- Pengetahuan keluarga tentang cara-cara pencegahan penyakit : menjaga
kesehatan dan kebersihan rumah dan lingkungan.
- Kebiasaan kerluarga dalam pemeriksaan kesehatan rutin medical cek up.
- Status imunisasi keluarga pada bayi, balita, ibu hamil. Kedua anak mereka
sudah imuniasasi lengkap sejak bayi.
29. Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah:
a. berapa jumlah anak : 1
b. bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga : menggikuti program
kehamilan
c. Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota
keluarga. : penggunaan alat kontrasepsi
30. Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah:
a. Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan.
Setiap kebutuhan yang ada sudah mampu dipenuhi keluarga baik dalaam kebutuhan
sandang,panggan dan papan
b. Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya
peningkatan ststus kesehatan keluarga . dengan memanfaatkan sumber yang ada
keluarga melakukan pola makan yang sehat untuk status kesehatan keluarga
VI. Stres dan koping keluarga
Stres jangka pendek dan panjang
- Stressor jangka pendek : Ny.W mengatakan bahwa untuk saat ini yang
menjadi masalah bagi keluarga adalah penyakit yang di derita oleh Tn.V
karena Tn.V harus melakukan isolasi di rumah sakit untuk waktu yang tidak
dapat di tentukan. Ny. W juga mengatakan khawatir tentang pemenuhan
kebutuhan sehari-hari, karena kondisi Tn.V yang dirawat di RS dan tdiak ada
pemasukan.
- Stressor jangka panjang : Ny. W mengatakan khawatir tentang biaya
pendidikan anak.

VII. Pemeriksaan Fisik (Head To Toe)

Pemeriksaan seluruh keluarga

N Komponen
Tn. V Ny. W An. C
O

1 Kepala Rambut : Rambut : Rambut :

 Inspeksi : warna rambut Inspeksi : warna rambut Inspeksi : warna rmabut


hitam, distribusi merata, hitam, distribusi merata, hitam, distribusi merata,
bersih. bersih. bersih.
 Palpasi : karakter rambut Palpasi : karakter rambut Palpasi : karakter rambut
halus dan tebal, serta halus dan tebal, serta tidak halus dan tebal, serta tidak
tidak rontok. rontok. rontok.
Kepala : Kepala : Kepala :

 Inspeksi : bentuk Inspeksi : bentuk Inspeksi : bentuk


mesocepal, simetris, mesocepal, simetris, tidak mesocepal, simetris, tidak
tidak ada lesi, tidak ada ada lesi, tidak ada edema, ada lesi, tidak ada edema,
edema, kulit kepala kulit kepala bersih. kulit kepala bersih.
bersih.  Palpasi : tidak ada masa, Palpasi : tidak ada masa,
 Palpasi : tidak ada masa, dan tidak ada nyeri tekan. dan tidak ada nyeri tekan.
dan tidak ada nyeri tekan.
2 Mata  Inspeksi : mata simetris, Inspeksi : mata simetris, Inspeksi : mata simetris,
sclera tidak ikterik, sclera tidak ikterik, sclera tidak ikterik,
konjungtiva tidak konjungtiva tampak konjungtiva tidak anemis,
anemis, pupil isokor, konjungtivitis, pupil pupil isokor, Klien dapat
Klien dapat menggerakan isokor, Klien dapat menggerakan bola mata ke
bola mata ke kiri, kanan, menggerakan bola mata ke kiri, kanan, tidak
tidak menggunakan alat kiri, kanan, tidak menggunakan alat bantu
bantu penglihatan menggunakan alat bantu penglihatan
 Palpasi : Tidak terdapat penglihatan  Palpasi : Tidak terdapat
edema plpebra, tidak ada Palpasi : Tidak terdapat edema plpebra, tidak ada
peningkatan tekanan bola edema plpebra, tidak ada peningkatan tekanan bola
mata. peningkatan tekanan bola mata.
mata.
3 Telinga  Inspeksi : letaknya Inspeksi : letaknya Inspeksi : letaknya simetris,
simetris, terdapat simetris, terdapat serumen, terdapat serumen, lubang
serumen, lubang telinga lubang telinga ada telinga ada.
ada
4 Hidung Inspeksi : hidung utuh, Inspeksi : hidung utuh, Inspeksi : hidung utuh,
simetris, terdapat dua simetris, terdapat dua simetris, terdapat dua
lubang hidung, tidak ada lubang hidung, tidak ada lubang hidung, tidak ada
perawatan cuping perawatan cuping hidung, perawatan cuping hidung,
hidung, bersih, tidak bersih, tidak terdapat bersih, tidak terdapat sekret,
terdapat sekret, tidak sekret, tidak terdapat tidak terdapat epistaksis.
terdapat epistaksis. klien epistaksis. klien Klien mengatakan dapat
mengatakan dapat mengatakan dapat mencium bau atau aroma
mencium bau atau aroma mencium bau atau aroma dengan baik seperti aroma
dengan baik seperti dengan baik seperti aroma alkohol dan kopi.
aroma alkohol dan kopi. alkohol dan kopi.

5 Mulut Inspeksi : bentuknya Inspeksi : bentuknya Inspeksi : bentuknya


simetris simetris simetris
- Bibir dan mulut : - Bibir dan mulut : - Bibir dan mulut :
lembab, tidak ada lembab, tidak ada lembab, tidak ada stomatitis,
stomatitis, tidak ada stomatitis, tidak ada tidak ada perforasi.
perforasi. perforasi. - Palatum : tidak
- Palatum : tidak - Palatum : tidak terdapat palatoskisis
terdapat palatoskisis terdapat palatoskisis - Lidah: tidak ada
- Lidah: tidak ada - Lidah: tidak ada perdarahan.
perdarahan. perdarahan. - Gigi : tidak ada
- Gigi : tidak ada - Gigi : tidak ada perdarahan gusi, tidak ada
perdarahan gusi, tidak perdarahan gusi, tidak ada lesi, gigi lengkap.
ada lesi, gigi lengkap lesi, gigi lengkap - Salivasi : tidak
- Salivasi : tidak - Salivasi : tidak terdapat hipersalivasi.
terdapat hipersalivasi. terdapat hipersalivasi. - Faring : tidak
- Faring : tidak - Faring : tidak terdapat edema, infeksi,
terdapat edema, infeksi, terdapat edema, infeksi, abses, tidak ada pembesaran
abses, tidak ada abses, tidak ada tonsil.
pembesaran tonsil. pembesaran tonsil. - Pergerakkan lidah
- Pergerakkan lidah - Pergerakkan lidah positif.
positif. positif.

6 Leher dan Inspeksi : bentuk Inspeksi : bentuk Inspeksi : bentuk leher


tenggoroka leher simetris, tidak ada leher simetris, tidak ada simetris, tidak ada lesi.
n lesi. lesi.  Palpasi : refleks menelan
 Palpasi : refleks menelan Palpasi : refleks menelan positif, klein dapat
positif, klein dapat positif, klein dapat menggerakkan leher ke
menggerakkan leher ke menggerakkan leher ke kanan dan kiri, tidak ada
kanan dan kiri, tidak ada kanan dan kiri, tidak ada pembesaran kelenjar getah
pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid,
getah bening dan kelenjar bening dan kelenjar tiroid, JVP dalam batas normal.
tiroid, JVP dalam batas JVP dalam batas normal.
normal.
7 Dada dan Inspeksi : bentuk Inspeksi : bentuk simetris, Inspeksi : bentuk simetris,
paru-paru simetris, tidak ada tidak ada retraksi dinding tidak ada retraksi dinding
penggunaan otot bantu dada, tidak ada dada, tidak ada penggunaan
pernafasan, tipe penggunaan otot bantu otot bantu pernafasan, tipe
pernafasan dada dan pernafasan, tipe pernafasan pernafasan dada dan perut,
perut, pergerakkan dada dan perut, pergerakkan dinding dada
dinding dada sama. pergerakkan dinding dada sama.
 Auskultasi : suara nafas sama.  Auskultasi : suara nafas
normal (bronchial, Auskultasi : saat bernapas normal (bronchial,
bronchovesikular, dan terdengar suara tambahan bronchovesikular, dan
vesikular tanpa suara wising vesikular tanpa suara
tambahan.  Palpasi : fokal fremitus tambahan.
 Palpasi : fokal fremitus kiri dan kanan sama.  Palpasi : fokal fremitus kiri
kiri dan kanan sama.  Perkusi : suara paru sonor, dan kanan sama.
 Perkusi : suara paru suara jantung pekak.  Perkusi : suara paru sonor,
sonor, suara jantung suara jantung pekak.
pekak.
8 Jantung  Perkusi Pekak  Perkusi Pekak  Perkusi: Pekak
 Bunyi jantung S1 dan S2 Bunyi jantung S1 dan S2 Bunyi jantung S1 dan S2
reguler. reguler. reguler.
9 Abdomen  Inspeksi : Bentuk Inspeksi : Bentuk Inspeksi : Bentuk
abdomen cembung, abdomen cembung, abdomen cembung, simetris,
simetris, tidak terdapat simetris, tidak terdapat tidak terdapat hernia.
hernia. hernia.  Auskultasi : Peristaltik
 Auskultasi :  Auskultasi : Peristaltik usus 8x/menit.
Peristaltik usus 7x/menit. usus 10x/menit.  Palpasi :
 Palpasi :  Palpasi : tidak ada pembesaran hati,
tidak ada pembesaran tidak ada pembesaran hati, dan limpa, tidak ada distensi
hati, dan limpa, tidak ada dan limpa, tidak ada kandung kemih, tidak ada
distensi kandung kemih, distensi kandung kemih, masa di abdomen, tidak
tidak ada masa di tidak ada masa di terdapat nyeri tekan.
abdomen, tidak terdapat abdomen, tidak terdapat Perkusi :
nyeri tekan. nyeri tekan. suara perkusi timpani di
 Perkusi :  Perkusi : semua kuadran, kecuali
suara perkusi timpani di suara perkusi timpani di daerah hati dan limpa
semua kuadran, kecuali semua kuadran, kecuali pekak.
daerah hati dan limpa daerah hati dan limpa
pekak. pekak.
10 Ekstremita  Ektremitas atas  Ektremitas atas  Ektremitas atas
s  Inspeksi : kiri dan kanan Inspeksi : kiri dan kanan Inspeksi : kiri dan kanan
simetris, jari-jari lengkap simetris, jari-jari lengkap tidak simetris, jari-jari
(5 kiri dan kanan). (5 kiri dan kanan). lengkap (5 kiri dan kanan).
 Palpasi : pergerakana Palpasi : pergerakana Palpasi : pergerakana sendi
sendi (fleksi, ektensi sendi (fleksi, ektensi terbatas khususnya dektra,
abduksi, adduksi) CRT < abduksi, adduksi) CRT < 3 CRT < 3 detik, akral hangat.
3 detik, akral hangat. detik, akral hangat.  Kekuatan otot 5/5
 Kekuatan otot 4/5  Kekuatan otot 5/5

 Ektremitas bawah
 Ektremitas bawah  Ektremitas bawah  Inspeksi : tidak simetris, jari
 Inspeksi : simetris, jari Inspeksi : simetris, jari kaki lengkap (5 kiri dan
kaki lengkap (5 kiri dan kaki lengkap (5 kiri dan kanan), terdaat edeme di
kanan) kanan) kaki dektra.
 Palpasi : pergerakkan Palpasi : pergerakkan Palpasi : pergerakkan sendi
sendi (fleksi, ektensi sendi (fleksi, ektensi terbatas, CRT <3 detik,
abduksi, adduksi), CRT abduksi, adduksi), CRT akral hangat.
<v3 detik, akral hangat. <v3 detik, akral hangat.  Kekuatan otot 5/5
 Kekuatan otot 4/5  Kekuatan otot 5/5
11 Kulit Bersih tidak ada luka, Bersih tidak ada luka, Bersih tidak ada luka, tidak
tidak ada jamur, tidak tidak ada jamur, tidak ada ada jamur, tidak ada infeksi
ada infeksi turgor kulit infeksi turgor kulit baik. turgor kulit baik.
baik.

12 Kuku Pendek dan bersih Pendek dan bersih Pendek dan bersih

13 BB/TB Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji

14 TTV SB: 38,7oC, TD:120/80mmHg TD:100/80 mmHg

TD:130/80 mmHg, N: 80 x/m N:80 x/m


R:20x/mnt S: 370C S:36,50C

N:97Xx/mnt RR: 20x/m. RR: 18x/m.

15 Genitalia Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan


pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan

VIII. Harapan Keluarga


Isteri Tn. V dan anaknya berharap Tn.V segera sembuh dan berkumpul bersama mereka.
Penilaian (skoring) Diagnosa Keperawatan

No Dx Kriteria Skor Pembenaran


I a. sifat masalah 2/3x1=2/3 Keluarga Tn.V merasa
: Ancaman sangat khawatir karena
virus ini belum ada
obatnya dan
penyebarannya cukup
cepat
Pengetahuan keluarga
b. Kemungkinan 1/2x1= 1 cukup untuk menerimaa
masalah dapat diubah : penjelasan tentang
sebagian kesehatan

c. Potensial masalah 3/3x1= 1 Masalah baru di alami


untuk dicegah : oleh keluarga Tn.V jadi
Tinggi mereka bisa mengatasi
masalah dengan bekerja
sama dengan tenaga
medis untuk karatina
mandiri

d.menonjolnya masalah 1/2x1= 1/2 Tn.V mengatakan baru


: masalah tidak segera kali ini mengalami
ditangani penyakit dan langsung
dengan terkena virus
covid-19 omicron

Jumlah 3 1/7
II
a.Sifat masalah : 3/3x1= 1 Tn.V mengatakan
tidak / kurang sehat bawah penyakit yang
dialaminya karena
mungkin kelelahan
b.Kemungkinan
masalah dapat diubah : 2/2x1= 2 Sumber daya keluarga
dengan mudah berupa waktu, kemauan
dan fasilitas kesehatan
mudah dijangkau
c.Potensial untuk dicegah : 2/3x1= 2/3 Masalah pada saat Tn.V
Cukup demam keluarga
langsung membawah ke
puskesmas terdekat
d.Menonjolnya masalah :
Harus segera ditangani 2/2x1= 1 Keluarga berharap
masalah dapat segera
ditangani.

Jumlah 4 2/3

a.Sifat masalah : 2/3x1 = 2/3 Tn.V mengatakan tidak


Ancaman kesehatan bisa merawat dirinya
sendiri harus
memerlukan tenaga
medis
b.Kemungkinan
II
masalah dapat diubah : 1/2x1= 1/2 Keadaan Tn.V bisa
Sebagian diubah sebagian melihat
usia Tn.V 38 tahun.
c.Potensial untuk dicegah : 2/3x1= 2/3 Masalah pada saat Tn.V
Cukup menyebabkan Tn.V
kesulitan melakukan
perawatan.
d.Menonjolnya masalah :
Harus segera ditangani 2/2x1 = 1 Kelemahan karena
penyakitnya Tn.V
berharap tenaga medis
segera memberi
tindakan yang tepat.
Jumlah 2 4/6

a.Sifat masalah : 1/3x1= 1/3 Tn.V dan keluarganya


Keadaan sejaterah mengalami hambatan
dalam berkomunikasi
dikarenakan protocol
kesehatan
b.Kemungkinan
masalah dapat diubah : 1/2x1= 1 Komunikasi terhambat
Sebagian dengan protocol
kesehatan, komunikasi
bisa dilakukan dengan
IV melalui jaringan.
c.Potensial untuk dicegah : 2/3x1= 2/3 Masalah pada saat Tn.V
Cukup dapat diubah sebagian
walau hanya melalui
panggilan suara dan
panggilan video
d.Menonjolnya masalah :
Tetapi tidak perlu segera 1/2x1= 1 Tn.V dan keluarga
ditangani berharap semoga bisa
berkomunikasi tanpa
harus menggunakan
telepon.
Jumlah 2 1/6

Analisa data
Nama Klien : Tn. V
Umur : 38 tahun

No Data Penyebab Masalah


1. DS: Penyakit yang di derita Ansietas
- Keluarga klien Tn.V
mengatakan merasa
cemas terhadap
keadaan Tn.V saat
ini
- Keluarga
mengatakan
khawatir tentang
pemenuhan
kebutuhan sehari-
hari, karena kondisi
Tn.V yang dirawat
di RS dan tidak ada
pemasukan.
- Keluarga Tn.V
mengatakan
khawatir tentang
biaya pendidikan
anaknya.
DO :
- Keluarga klien
tampak gelisah
- Keluarga klien
terlihat bingung
2. DS : Ketidak mampuan Defisien Pengetahuan
- Keluarga Tn.V keluarga mengenal
mengatakan, Tn.V karakteristik penyakit
mengalami demam, covid 19
flu, batuk, sakit
tenggorokan,
kelelahan dan nyeri
otot.
- Keluarga
mengatakan tidak
tahu penyakit apa
yang di alami Tn.V
- Keluarga juga
menggatakan Tn.V
2 minggu yang lalu
baru saja kembali
dari luar kota
- Keluarga Tn.V tidak
mampu menjawab
penyataan tentang
penyakit apa yang
diderita.
DO :
- TD 130/80 mmHg
R: 20 x/mnt
N : 97 x/mnt
SB : 38,7o C
- Swab PCR hasilnya
positif
- RT-qPCR
dinyatakan positif
(+) Omicron

3. DS : Ketidakmampuan Pemeliharan Kesehatan


keluarga mengatasi Tidak Efektif
- Keluarga Tn.V
masalah
mengatakan
mengalami demam,
flu, batuk, sakit
tenggorokan,
kelelahan dan nyeri
otot.
- Keluarga
mengatakan
semenjak Tn.V
sakit, komunikasi
keluarga tidak
efektif.

DO :

- Saat proses
pengkajian keluarga
tampak sering
membuka masker.
4. DS : Komunikasi dengan Gangguan proses
pasien tidak efektif keluarga
- Keluarga Tn.V
mengantakan tidak
dapat
berkomunikasi/berte
mu dengan Tn.V
akibat isolasi yang
di jalaninya.
DO :

- TD 130/80
mmHg
R: 29 x/mnt
N : 97 x/mnt
SB : 38,7o C
- Hasil Swab PCR
(+) dan RT-
qPCR (+) Varian
Omicron
Prioritas Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas berhubungan dengan penyakit yang di derita Tn.V
2. Defisit pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal karakteristik penyakit covid 19
3. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengatasi masalah.
4. Gangguan proses keluarga berhubungan dengan berkomunikasi dengan
pasien tidak efektif
B. Rencana Asuhan Keperawatan
No Diagnosa Kep NOC NIC Rasional

1. Ansietas Setelah dilakukan tindakan - Gunakan pendekatan yang - Pedekatan yang efektif akan
berhubungan keperawatan selama 3x24 jam tenang dengan komunikasi membangun rasa saling percaya
dengan panyakit pasien tidak merasakan cemas yang efektif anatar perawat dan klien
yang diderita dengan - Dorong klien untuk - Untuk mengeidentifikasi masalah
klien mengungkapkan perasaan yang menimbulkan kecemasan
Kriteria Hasil: cemasnya - Memberikan kesempatan kepada klien
- Klien mengerti dengan - Dengarkan dengan cermat atau untuk menyampaikan rasa cemasnya
keadaan yang dialaminya saksama apa keluhan klien
- Klien tidak cemas

2. Defisit Setelah dilakukan tindakan - melakukan edukasi kepada - edukasi pada klien juga bermanfaat
pengetahuan keperawatan selama 3x24 jam klien mengenai penyakit, dalam proses perawatan
berhubungan klien mengerti tentang perawatan terhadap - dapat menentukan intervensi
dengan penyakitnya, dengan penyakitnya selanjudnya yang akan dilakukan
ketidakmampuan - kaji tingkat pengetahuan klien - informasi yang tepat tenaga
keluarga Kriteria Hasil: yang berhubungan dengan kesehatan akan membuat klien
mengenal - Klien dan keluarga perkembangan penyakitnya merasa dirinya memiliki sumber
karakteristik mengatakan telah - memberikan informasi yang informasi yang terpercaya.
covid 19 memahami tentang tepat sesuai dengan kebutuhan
penyakit yang diderita klien
- Klien dan keluarga
mampu melaksanakan
prosedur yang dijelaskan
oleh tenaga kesehatan
secara benar
3. Pemeliharaan Setelah dilakukan tindakan - Identifikasi kesiapan dan - Pengetahuan keluarga terhadap
kesehatan tidak keperawatan selama 3x24 jam kemampuan menerima masalah kesehatan menjadi tolak
efektfif klien mengerti tentang informasi ukur dalam penerimaan informasi
berhubungan penyakitnya, dengan - Identifikasi faktor-faktor yang - Mengetahui faktor-faktor yang
dengan ketidak dapat meningkatkan dan menjadi penyebab penurunan
mampuan Kriteria Hasil: menurunkan motivasi perilaku motivasi perilaku hidup bersih dan
keluarga - keluarga dapat hidup bersih dan sehat sehat.
mengatasi menunjukan - Sediakan materi dan media - Konsep materi yang diberikan
pemahaman perilaku pendidikan kesehatan disesuaikan dengan masalah yang
masalah sehat. - Ajarkan perilaku hidup bersih diahadapi oleh keluarga
- Keluarga mempunyai dan sehat - Perilaku hidup bersih dan sehat
kemampuan menjadi faktor utama penentu
menjalankan perilaku kesehatan keluarga.
hidup sehat.
- Keluarga mempunyai
kemampuan
melakukan tindakan
pencegahan masalah
kesehatan
4. Gangguan Setelah dilakukan tindakan 1. Klien dapat berkomunikasi - Komunikasi efektif di era
proses keluarga selama 2x 24 jam dalam dengan keluarga dengan pandemi covid 19 didukung oleh
berhubungan mengedukasi klien dan mengikuti protocol kesehatan. kelengkapan protokol kesehatan
dengan keluarga, diharapkan fungsi (masker).
komunikasi dari keluarga kembali seperti 2. Keluarga bisa berkomunikasi - Jalaninan komunikasi tetap
dengan pasien semula dengan klien dengan tetap terjaga untuk mendukung tahap
tidak efektif mengikuti protocol kesehatan perkembangan keluarga.
yang ada - Menerapkan proses keluarga
sesuai protokol kesehatan.
3. Klien dan keluarga bisa
menerapkan proses keluarga
yang dianjurkan oleh tim medis
sesuai protocol kesehatan
C. Implementasi

Hari/Tgl/Wakt Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi


u

Selasa, 15 Ansietas berhubungan - Gunakan pendekatan yang tenang S :


Februari 2022 dengan panyakit yang dengan komunikasi yang efektif - Klien mengatakan sudah mulai
diderita klien R/ klien tampak sudah percaya dan bisa mengontrol kecemasannya.
mau berbagi cerita tentang O :
kecemasan yang dirasakan klien - klien tampak sudah percaya dan
-Klien mengatakan sudah mulai mau berbagi cerita tentang
bisa mengontrol kecemasannya. kecemasan yang dirasakan klien
- Dorong klien untuk - klien mau mengungkapkan
mengungkapkan perasaan perasaannya
cemasnya - mendengarkan dengan penuh
R/ klien mau mengungkapkan perhatian pemberian anti biotik
perasaannya sesuai program
- Dengarkan dengan cermat atau A : Masalah sudah teratasi Sebagian
saksama apa keluhan klien P : Intervensi dilanjutkan
R/ mendengarkan dengan penuh - Masih tetap mendorong pasien
perhatian pemberian anti biotik dalam mengontor kecemasannya
sesuai program

Rabu, 16 Defisit pengetahuan .1. Mendiskusikan kepada keluarga S:


Februari 2022 berhubungan dengan tentang:
- Keluarga mengatakan sudah
ketidakmampuan
- Pengertian Covid-19 mengerti dan memahami tentang
keluarga mengenal
covid 19 ( omicron )
karakteristik covid 19 - Penyebab Covid-19
O:
- Tanda dan gejala Covid-19
- Kelurga mengikuti dan
- - perawatan mandiri di rumah memahami apa yang dijelaskan.

- Pencegahan Covid-19 - TD : 130/80


- S : 36,7 oC
R/ Keluarga mengatakan sudah
- Kelurga Koperatif
mengerti dan memahami tentang
A : Masalah Teratasi
covid 19 ( omicron )
P: Intervensi dihentikan
2. Memotifasi keluarga untuk
penggunakan pelayanan kesehatan
R/ Kelurga mengikuti dan
memahami apa yang dijelaskan.
3. Pemeriksaan TTV.
R/ TD : 130/80
S : 36,7 oC

4. Mnganjurkan untuk tetap isolasi


mandiri
R/ Kelurga Koperatif
Selasa, 15 Pemeliharaan kesehatan - Mengidentifikasi kesiapan dan S:
Februari 2022 tidak efektfif kemampuan menerima
- Kelurga mengatakan sudah siap
berhubungan dengan informasi
menerima informasi
ketidak mampuan R/ Kelurga mengatakan sudah
- Kelurga mengatakan sering
keluarga mengatasi siap menerima informasi
Mandi saat pulang dari Pasar.
masalah - Mengidentifikasi faktor-faktor
O:
yang dapat meningkatkan dan
menurunkan motivasi perilaku - faktor yang meningkatkan selalu

hidup bersih dan sehat mencuci tangan, memakai

R/ - faktor yang meningkatkan masker, selalu membersihkan

selalu mencuci tangan, rumah dan sekitarnya.


memakai masker, selalu - Media Video yang di putar
membersihkan rumah dan sebagai media pembelajaran
sekitarnya, Kelurga - Ajarkan kelurga 6 langkah
mengatakan sering Mandi saat mencuci tanggan
pulang dari Pasar. A: Masalah Teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan
- Sediakan materi dan media
pendidikan kesehatan - Mengidentifikasi faktor-faktor

R/ Media Video yang di putar yang dapat meningkatkan dan

sebagai media pembelajaran menurunkan motivasi perilaku

- Ajarkan perilaku hidup bersih hidup bersih dan sehat

dan sehat
R/ Ajarkan kelurga 6 langkah
mencuci tanggan

Rabu, 16 Gangguan proses - Klien dapat berkomunikasi S:


Februari 2022 keluarga berhubungan dengan keluarga dengan
- Klien mengatakan bahwa dirinya
dengan komunikasi mengikuti protocol kesehatan.
masih belum bisa berkomunikas
dengan pasien tidak - R/ Klien mengatakan bahwa secara leluasa dengan
efektif dirinya masih belum bisa keluarganya dikarenakan harus
berkomunikas secara leluasa mengikuti protocol kesehatan.
dengan keluarganya - Kelurga mengatakan belum bisa
dikarenakan harus mengikuti berkomunikasi di karenakan
protocol kesehatan. pasien harus isolasi di RS
- Keluarga bisa berkomunikasi O:
dengan klien dengan tetap
- Klien dan kelurga sangat
mengikuti protocol kesehatan
mengikuti proses yang diajurkan
yang ada
dari tenaga medis
R/ Kelurga mengatakan belum
A : Masalah teratasi sebagian
bisa berkomunikasi di
karenakan pasien harus isolasi P : Intervensi dilanjutkan

di RS - Klien dapat berkomunikasi


- Klien dan keluarga bisa dengan keluarga dengan
menerapkan proses keluarga mengikuti protocol kesehatan.
yang dianjurkan oleh tim - Keluarga bisa berkomunikasi
medis sesuai protocol dengan klien dengan tetap
kesehatan
R/ Klien dan kelurga sangat mengikuti protocol kesehatan
mengikuti proses yang yang ada
diajurkan dari tenaga medis - Klien dan keluarga bisa
menerapkan proses keluarga yang
dianjurkan oleh tim medis sesuai
protocol kesehatan
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
COVID OMICRON
(Satuan Acara Penyuluhan Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata
Kuliah Pada Stase Keperawatan Keluarga)

Dosen Pembimbing : Anni Sinaga, S.Kp.,M.Kep

Disusun Oleh:
Kelompok 7

Vigrit Agneetha Parera 1490121002


Vingki Erland S Gogasa 1490121042
Vonda Leasa 149012108
Wana Lorenza Simorangkir 1490121018
Welhelmus Louk 1490121027
Yacomina Kuway 1490121006
Yohana Cuna Miru 1490120134
Yunita Marcelina Selanno 1490120102
Yeremia Tana 1490120033
Daniel Tana 1490120034

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XXIV


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL
BANDUNG
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Pembahasan : Covid-19 Omikron


Sasaran : Keluarga Tn. V
Hari/Tanggal : Selasa, 15 februari 2022
Jam/Waktu : 10.00 WIB/30 menit
Tempat : Rumah Tn. V
Penyuluh :
1. Vigrit Agneetha Parera
2. Vingki Erland S Gogasa
3. Vonda Leasa
4. Wana Lorenza Simorangkir
5. Welhelmus Louk
6. Yacomina Kuway
7. Yohana Cuna Miru
8. Yunita Marcelina Selanno
9. Yeremia Tana
10. Daniel Tana

A. Analisa Situasi
Berdasarkan hasil pengkajian pada keluarga Tn.V, ternyata diketahui
Tn.V positif COVID-19 varian Omikron. Tanda dan gejala yang muncul
adalah Tn.V mengalami demam, flu, batuk, sakit tenggorokan kelelahan dan
nyeri otot. Keluarga Tn.V juga tidak rutin Medical Check Up dalam
pemeriksaan kesehatan mereka. Keluarga Tn.V juga mengetahui cara menjaga
kesehatan, kebersihan rumah dan lingkungan. Tetapi saat munculnya penyakit
baru yang dinamakan COVID-19 varian omikron yang sedang terjadi sekarang
ini, keluarga Tn.V menyatakan belum mengetahui sepenuhnya tentang
penyakit tersebut. Oleh karena itu pendidikan kesehatan kepada keluarga Tn.V
mengenai penyakit COVID-19 perlu disampaikan untuk mencegah penularan
penyakit yang terjadinya sangat cepat tersebut.
B. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan COVID varian omikron
selama 1 x 30 menit, diharapkan keluarga Tn.V dapat memahami tentang
penyakit COVID varian omikron, dan mampu melakukan cara-cara
pencegahan COVID untuk menghindari penularan.

C. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan COVID-19, diharapkan
keluarga Tn.V mampu:
1. Menjelaskan pengertian COVID varian omikron
2. Menyebutkan tanda dan gejala COVID varian omikron
3. Menjelaskan cara pencegahan COVID varian omikron

D. Isi materi (uraian materi penyuluhan terlampir)


1. Pengertian COVID varian omikron
2. Tanda dan Gejala COVID varian omikron
3. Cara Pencegahan COVID varian omikron

E. Metode
1. Nonton vidio
2. Ceramah
3. Tanya Jawab

F. Media
1. Vidio
G. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
Waktu Penyuluh Sasaran
Penyuluhan
5 menit Pembukaan:
Memberi salam Menjawab salam
Salam
Memperkenalkan diri Mendengarkan
Perkenalan
Menjelaskan tujuan penyuluhan Memperhatikan
Tujuan
15 menit Inti: Menjelaskan tentang: Menyimak dan
Menjelaskan mendengarkan
1. Pengertian COVID varian
materi penyuluhan
omikron.
2. Tanda dan Gejala COVID
varian omikron
3. Cara Pencegahan COVID
varian omikron
5 menit Evaluasi: 1. Memberikan kesempatan Memberikan
Tanya Jawab kepada keluarga Tn.V untuk pertanyaan
bertanya
2. Menjawab pertanyaan
Menyimak dan
keluarga Tn.V
mendengarkan
3. Memberikan evaluasi secara
Menjawab evaluasi
lisan kepada keluarga Tn.V
mengenai materi penyuluhan
yang telah disampaikan.
5 menit Penutup: 1. Membacakan kesimpulan 1. Mendengarkan
materi kepada keluarga Tn.V 2. Menonton vidio
Kesimpulan
2. Membagikan leaflet tentang dengan antusias
COVID-19 3. Mendengarkan
3. Mengucapkan terima kasih 4. Menjawab salam
atas partisipasi dan
ketersediaan keluarga dalam
kegiatan penyuluhan ini.
4. Mengucapkan salam penutup

H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. Penyuluh melaksanakan kegiatan sesuai waktu yang sudah disepakati
bersama Keluarga Tn.V
b. Penyuluhan dilaksanakan di rumah Tn.V

2. Evaluasi Proses
a. Keluarga Tn.V antusias terhadap materi penyuluhan
b. Keluarga Tn.V mengikuti kegiatan penyuluhan sampai akhir
c. Keluarga Tn.V mengajukan pertanyaan dan dapat menjawab evaluasi
pertanyaan dari tim penyuluh

3. Evaluasi Hasil

No Evaluasi Lisan Respons Audiens Nilai

1. Pengertian COVID-19 Keluarga mengerti dengan 5


Omicron pengertian covid 19-
Omicron
2. Tanda dan Gejala COVID-19 Keluarga sudah bisa 5
omicron mengetahui tanda dan
gejala covid 19- Omicron
3. Cara pencegahan COVID-19 Keluarga sudah bisa 5
omicron mengetahui cara
pencegahan dari covid 19-
Omicron

Materi tentang Covid-19 ( Omicron )


A. Pengertian Omicron
Omicron adalah sebuah varian yang sangat divergen dengan jumlah mutasi
yang tinggi, termasuk 26- 32 varian pada bagian spike, yang beberapa di
antaranya mengkhawatirkan dan dapat terkait dengan potensi menghindari
imunitas (immune escape) dan transmisibilitas yang lebih tinggi. Namun, masih
terdapat banyak ketidakpastian (WHO 2021)
B. Tanda Dan Gejala
Menurut (Latobucci 2021) Gejala yang timbul pada varian omicron ini
agak berbeda dengan varian sebelumnya terutama varian Delta. Gejala yang
dominan pada penderita Omicron yaitu:
1. Pilek
2. Sakit Kepala
3. Malaise (Baik Ringan Atau Berat)
4. Bersin, Dan
5. Sakit Tenggorokan.
Perbedaan gejala dari varian sebelumnya, yaitu varian Alpha yang umumnya
dijumpai gejala demam, batuk, dan kehilangan indra penciuman dan pengecap.

C. Cara Pencegahannya
1. Memakai Masker
2. Menjaga jarak
3. Mencuci tangan
4. Wajib Vaksin
DAFTAR PUSTAKA
Latobucci G. Covid-19: Runny nose, headache, and fatique are commonest
symptoms of omicron, early data show. BMJ 2021; 375:n3103. doi :
10.1136/bmj.n3103.
Petrillo M, Querci M, Corbisier P, et al. In Silico Design of Specific Primer Sets
for the Detection of B.1.1.529 SARS-CoV-2 Variant of Concern
(Omicron) (Version 01). Zenodo; 2021. doi: 10.5281/zenodo.5747872
10 SOAL
COVID OMICRON
(10 Soal Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pada Stase
Keperawatan Keluarga)

Dosen Pembimbing : Anni Sinaga, S.Kp.,M.Kep

Disusun Oleh:
Kelompok 7

Vigrit Agneetha Parera 1490121002


Vingki Erland S Gogasa 1490121042
Vonda Leasa 149012108
Wana Lorenza Simorangkir 1490121018
Welhelmus Louk 1490121027
Yacomina Kuway 1490121006
Yohana Cuna Miru 1490120134
Yunita Marcelina Selanno 1490120102
Yeremia Tana 1490120033
Daniel Tana 1490120034

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XXIV


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL
BANDUNG
2022
10 SOAL STASE KELUARGA
COVID-19 OMICRON

Tinjauan Jabaran

Tinjauan Keluarga

Kasus

1. Seorang laki-laki berusia 26 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosis
penyakit infeksi sistemik akut menular yang mempengaruhi sistem pernafasan. Hasil
pengkajian pasien datang dengan keluhan sesak napas, demam dan menggigil, pilek, sakit
kepala,bersin,kehilangan bau dan rasa,suhu 38 C juga tampak kelelahan
Pertanyaan soal
Apakah diagnosa yang tepat yang dialami pasien dengan kasus diatas?
Pilihan jawaban
a) Covid-19
b) Pneumonia
c) ISPA
d) Flu
e) Faringitis
Kunci Jawaban A

Pembahasaan COVID-19 adalah penyakit infeksi sistemik akut menular yang


mempengaruhi sistem pernafasan yang disebabkan oleh virus SARS-
CoV-2. Gejala yang timbul pada varian omicron ini agak berbeda
dengan varian sebelumnya terutama varian Delta. Gejala yang dominan
pada penderita Omicron yaitu:
6. Demam dan menggigil. Demam biasanya muncul pada orang yang
terinfeksi Covid-19, dengan suhu lebih dari 37,7 derajat celcius. ...
7. Sesak napas. ...
8. Batuk kering. ...
9. Kehilangan bau atau rasa. ...
10. Mulut kering dan sariawan. ...
11. Gangguan pendengaran. ...
12. Kelelahan. ...
13. Indra penglihatan

Tinjauan Jabaran

Tinjauan Keluarga

Kasus

2. Seorang perempuan berumur 20 tahun datang ke IGD dengan diagnosis penyakit infeksi
sistemik akut menular yang mempengaruhi sistem pernafasan. Hasil pengkajian pasien
datang dengan keluhan pilek, sakit kepala,bersin , sakit tenggorokan dan demam dengan
suhu 38 C.
Pertanyaan soal
Termasuk dalam jenis apakah covid-19 yang dialami pasien diatas?
Pilihan jawaban
a) Covid-19 Delta
b) Covid-19 Alpha
c) Covid-19 Gamma
d) Covid-19 Omicron
e) Ovid-19 Lambda
Kunci Jawaban D

Pembahasaan COVID-19 adalah penyakit infeksi sistemik akut menular yang


mempengaruhi sistem pernafasan yang disebabkan oleh virus SARS-
CoV-2. Gejala yang timbul pada varian omicron ini agak berbeda
dengan varian sebelumnya terutama varian Delta. Gejala yang dominan
pada penderita Omicron yaitu:
1. Pilek
2. Sakit Kepala
3. Malaise (Baik Ringan Atau Berat)
4. Bersin, Dan
5. Sakit Tenggorokan.

Tinjauan Jabaran

Tinjauan Keluarga

Kasus

3. Dari hasil pengkajian kunjungan keluarga didapatkan bahwa seorang laki-laki terpapar
covid-19 saat pulang bepergian dari luar negeri seminggu yang lalu. Dan belum sempat
dikarantina karena ketidakpatuhan yang dianjurkan oleh keluarga.
Pertanyaan soal
Selain bepergian keluar negeri dan kurang patuhnya untuk dikarantian faktor utama apa yang
tepat yang dapat membuat seseorang tertular covid-19?
Pilihan jawaban
A. Droplet
B. Bersentuhan Baju
C. Kontak jarak jauh dengan penderita
D. Berhubungan intim
E. Tidak menggunakan masker
Kunci Jawaban A

Pembahasaan Virus Corona juga menular dari manusia ke manusia. Seseorang


dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:
4. Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat
penderita COVID-19 batuk atau bersin.
5. Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu
setelah menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita
COVID-19
6. Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19
Tinjauan Jabaran

Tinjauan Keluarga

Kasus

4. Yang tidak termasuk dalam klasifikasi pasien covid-19 yaitu


Pilihan jawaban
A. OTG (orang tanpa gejala)
B. ODP (orang dalam pemantauan)
C. PDP (pasien dalam pengawasan)
D. Pasien terkonfirmasi covid-19
E. Orang Asing
Kunci Jawaban E

Pembahasaan Untuk kasus COVID-19 terdapat klasifikasi pasien yaitu sebagai berikut:
1. OTG (orang tanpa gejala)
2. ODP (orang dalam pemantauan)
3. PDP (pasien dalam pengawasan)
4. Pasien terkonfirmasi covid-19

Tinjauan Jabaran

Tinjauan Keluarga

Kasus

5. Seorang perempuang umur 17 tahun baru saja melakukan perjalanan dari luar negeri dan
saat pulang mulai kontak dengan keluarga yang lain. Dari hasil pemeriksaan dinyatakan
positif menderita covid-19 dan kunjungan rumah ada beberapa anggota keluarga yang
mulai terpapar. Beberapa diantaranya melakukan isolasi secara mandiri.
Pertanyaan soal
Selanjutnya tindakan preventif apa yang harus dilakukan agar dapat mencegah penularan ke
orang lain dan masyarakat.?
Pilihan jawaban
A. Menjaga jarak fisik minimal 1 meter dari orang lain
B. Tidak memakai masker yang pas
C. Tinggal dengan ruangan berventilasi buruk
D. Suka di kerumunan dan keramaian
E. Malas mencuci tangan
Kunci Jawaban A

Pembahasaan Cara mencegah covid-19 :

1. Menjaga jarak fisik minimal 1 meter dari orang lain


2. Memakai masker yang pas
3. Hindari ruangan berventilasi buruk
4. Hindari kerumunan dan keramaian
5. Menjaga tangan tetap bersih dengan rajin cuci tangan
6. Segera mendapatkan vaksin covid-19

Tinjauan Jabaran

Tinjauan Keluarga

Kasus

1. 6. Seorang laki-laki berusia 38 thn datang ke puskesmas terdekat dengan keluhan demam,
flu, batuk, sakit tenggorokan, kelelahan dan nyeri otot, 2 minggu yang lalu baru saja
kembali dari luar kota . Apa pemeriksaan yang dapat dilakukan dan dinilai pada kasus
tersebut?

a. Pemeriksaan GDS
b. Pemeriksaan tanda-tanda REEDA
c. Pemeriksaan Swab PCR
d. Pemeriksaan tanda-tanda vital

Kunci Jawaban C

Pembahasaan Tes PCR dapat mendeteksi infeksi termasuk infeksi oomicron seperti yang
telh diamati pada varian-varian lain sebelumnya

Tinjauan Jabaran

Tinjauan Keluarga

Kasus

1. 7. Seorang laki-laki datang ke puskesmas terdekat dengan keluhan demam, flu, batuk, sakit
tenggorokan, kelelahan dan nyeri otot, dari hasil pemeriksaan TD 130/80 mmHg , R= 20
x/mnt N = 97 x/mnt SB = 38,7O C, SPO2 92 % Setelah dilanjutkan dengan pemeriksaan
Swab PCR hasilnya positif (+) kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan RT-qPCR pasien
di nyatakan positif covid-19 Varian Omicron.
2. Apakah tindakan keperawatan yang akan dilakukan pada pasien tersebut

a. Observasi tanda- tanda vital


b. Berikan posisi yang nyaman
c. Ajarkan relaksasi nafas dalam
d. Berikan Oksigen aliran tinggi / high-flow nasal oxygen (HFNO) atau ventilasi non
invasif (NIV)

Kunci Jawaban D

Pembahasaan Berikan suplementasi oksigen secepatnya sampai target saturasi oksigen


tercapai. pada ruangan dimana pasien dengan infeksi pernafasan akut yang
berat dirawat, harus selalu tersedia oksimetri, sistem oksigenasi yang
lengkap dan bersifat sekali pakai (nasal kanul, masker simple, dan masker
dengan reservoir).

Tinjauan Jabaran

Tinjauan Keluarga

Kasus

1. 8. Tuan V berencana pergi keluar kota bersama keluarganya untuk liburan, tetapi aturan
pemerintah sedang menerapkan PPKM sementara waktu tuntuk idak melakukan perjalanan
keluar kota.
2. Apa dampak yang akan terjadi jika tidak mematuhi aturan pemerintah ?

a. Akan terjadi kecelakaan


b. Berisko menyebabkan penularan covid
c. Akan mendapat sangsi
d. Diberikan teguran

Kunci Jawaban B

Pembahasaan Akibat berpergian keluar kota sangat mudah terjadi kontak fisik dengan
orang yang terinfeksi covid omicron namun tanpa gejala, yang
menyebabkan peningkatan penularan covid akan semakin meningkat

Tinjauan Jabaran

Tinjauan Keluarga
Kasus

14. Seorang perawat melakukan kunjungan di sebuah kelurahan, di dapatkan hampir


sebagian besar warga tidak menerpakan protokol kesehatan yang dianjurkan, dari
hasil pengkajian warga mengatakan bahwa informasi tentang covid itu tidaklah benar.
Apa yang perawat lakukan terhadap keadaan tersebut ?
a. Melakukan edukasi tentang penyebab dan upaya pencegahan covid
b. Menyetujui persepsi warga tentang ketidakbenaran tentang covid
c. Melakukan konseling untuk mengubah cara pandang warga tersebut
d. Menjelaskan perkembangan tentang covid omicron

Kunci Jawaban A

Pembahasaan Penyebab terjadinya penyebaran covid omicron salah satunya adalah


sebagian besar dari luar negri yang masuk kedalam negeri dan juga
ketidakpatuhan masyarakat dalam mematuhi dan menjalankan
protokol kesehatan

Cara atau upaa Pencegahan covid-19 :

7. Menjaga jarak fisik minimal 1 meter dari orang lain


8. Memakai masker yang pas
9. Hindari ruangan berventilasi buruk
10. Hindari kerumunan dan keramaian
11. Menjaga tangan tetap bersih dengan rajin cuci tangan
12. Segera mendapatkan vaksin covid-19

Tinjauan Jabaran

Tinjauan Keluarga
Kasus

15. Seorang perawat sedang melakukan penyuluhan tentang Upaya pencegahan atau
penyebaran Covid omicron di aula kantor desa, warga yang hadir berjumlah 35
orang setelah selesai penyampaian materi warga sangat antusias dalam kegiatan
tersebut. Apa yang menjadi autcome dari kegiatan diatas?
A.
a. Warga mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
b. Warga mengetahui tentang Covid omicron
c. Warga antusias dalm diskusi
d. Warga melakukan upaya pencegahan atau penyebaran Covid omicron

Kunci Jawaban D

Pembahasaan Target atau outcome yang ingin dicapai setelah melakukan kegiatan
penyuluhan bertujuan agar setelah kegiatan selesai terjadi perubahan
perilaku masyarakat untuk dapat mengaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai