Disusun Oleh :
GAYUH PANGESTI
NIM A22020178
DAFTAR ISI.....................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................3
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan................................................................................................20
4.2. Saran..........................................................................................................20
Daftar Pustaka Literatur Riview
1
BAB I
PENDAHULUA
N
2. TANPA GEJALA
a. Isolasi dan Pemantauan
a) Isolasi mandiri di rumah selama 10 hari sejak pengambilan
spesimen diagnosis konfirmasi, baik isolasi mandiri di rumah
maupun di fasilitas publik yang dipersiapkan pemerintah.
b) Pasien dipantau melalui telepon oleh petugas Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama (FKTP)
c) Kontrol di FKTP terdekat setelah 10 hari karantina untuk
pemantauan klinis
b. Non-farmakologis Berikan edukasi terkait tindakan yang perlu
dikerjakan (leaflet untuk dibawa ke rumah) Pasien :
a) Selalu menggunakan masker jika keluar kamar dan saat
berinteraksi dengan anggota keluarga
b) Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau hand sanitizer
sesering mungkin.
c) Jaga jarak dengan keluarga (physical distancing)
d) Upayakan kamar tidur sendiri / terpisah
e) Menerapkan etika batuk (Diajarkan oleh tenaga medis)
f) Alat makan-minum segera dicuci dengan air/sabun
g) Berjemur matahari minimal sekitar 10-15 menit setiap harinya
(sebelum jam 9 pagi dan setelah jam 3 sore).
h) Pakaian yg telah dipakai sebaiknya dimasukkan dalam kantong
plastik / wadah tertutup yang terpisah dengan pakaian kotor
keluarga yang lainnya sebelum dicuci dan segera dimasukkan
mesin cuci
i) Ukur dan catat suhu tubuh 2 kali sehari (pagi dan malam hari)
j) Segera berinformasi ke petugas pemantau/FKTP atau keluarga
jika terjadi peningkatan suhu tubuh > 38oC
c. Farmakologi
• Bila terdapat penyakit penyerta / komorbid, dianjurkan untuk
tetap melanjutkan pengobatan yang rutin dikonsumsi. Apabila
pasien rutin meminum terapi obat antihipertensi dengan golongan
obat ACEinhibitor dan Angiotensin Reseptor Blocker perlu
berkonsultasi ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam atau Dokter
Spesialis Jantung Vitamin C (untuk 14 hari), dengan pilihan ;
• Tablet Vitamin C non acidic 500 mg/6-8 jam oral (untuk 14 hari)
• Tablet isap vitamin C 500 mg/12 jam oral (selama 30 hari)
• Multivitamin yang mengandung vitamin C 1-2 tablet /24 jam
(selama 30 hari)
• Dianjurkan multivitamin yang mengandung vitamin C,B, E, Zink
Obat-obatan suportif baik tradisional (Fitofarmaka) maupun Obat
Modern Asli Indonesia (OMAI) yang teregistrasi di BPOM dapat
dipertimbangkan untuk diberikan namun dengan tetap
memperhatikan perkembangan kondisi klinis pasien.
• Obat-obatan yang memiliki sifat antioksidan dapat diberikan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. IDENTITAS KLIEN
1) Nama : Tn. SM
2) Umur : 53 TH
3) Jenis kelamin : L
4) Alamat : Kalibagor 02/02 Kec. Kebumen
5) Agama : Islam
6) Pekerjaan : Karyawan Swasta
7) Diagnosa medik : Covid -19
8) Tanggal masuk RS : 13 Januari 2021
9) Tanggal pengkajian : 17 Januari 2021
B. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan pusing, nyeri di seluruh tubuh, tidak nyaman di punggung
belakang.
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
a. Kesadaran : Composmetis
b. GCS 15
c. Tanda-Tanda vital :
TD : 120/85 MmHg, N : 78 RR: 20 X S: 36,7 ℃
2. Head To Toe
1) Kepala : Mesochepal, dalam batas normal.
2) Mata : Pupil isokor, reflek cahaya ka+/ki+, fungsi penglihatan baik
3) Hidung : Simetris dan bersih
4) Mulut : Mukosa bibir tampak kering, tidak ada sianosis
5) Telinga : Tidak ada gangguan , ada serumen
6) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
peningkatan JVP
7) Dada
Inspeksi : pengembangan dada kanan kiri simetris
Auskultasi : suara napas vesikuler terdengar di semua lapang
paru yang normal, bersifat halus, tidak ada ronchi
Palapasi : tidak ada
nyeri tekan Perkusi : sonor
8) Abdomen :
Inspeksi :Simetris ,tidak ada luka
Auskultasi : Terdengar peristaltic (+) 32x /menit
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Hasil laboratorium
HASIL
JENIS PEMERIKSAAN NILAI NORMAL SATUAN
PEMERIKSAAN
MALARIA NEGATIF …………….
L : L : - 15
LED(BBS) : : - 20 mm / jam
P P
L : 12,2 L : 13 - 18
HEMOGLOBIN ( HB ) P : 12 - 17 gr %
P :
L : 38,10 L : 40 - 54
HEMATOKRIT ( PCV ) %
P : P : 36 - 50
L : 4,25 L : 4,5 - 6,5
ERYTROSIT 10 / mm
P : P : 3,8 - 5,8
NILAI MCV 89,80 76 - 96 Fl
RATA-RATA MCH 28,80 27 - 32 pg
ERITROSIT MCHC 32,00 32 - 36 %
RETIKULOSIT 0,5 - 2,0 %
LEKOSIT 5,40 4 - 10,5 10 /mm
EOS 1 - 6 %
HITUNG
BAS 0 - 0,5 %
JENIS STA 2 - 4 %
LEKOSIT SEG 68 50 - 70 %
LIMFO 19 20 - 40 %
(DT) 10 H
MONO 1 - 6 %
THROMBOSIT 194.000 150 - 450 10 / mm
GOLONGAN DARAH B+
Gula Darah Sewaktu 70 <200 mgdl
FUNGSI HATI
SGOT 18 <42 U/L
SGPT 22 <37 U/L
B. Hasil pemeriksaan radiologi
Hasil Rontgen pada tanggal 06 -1 -21 menunjukan hasil kesan Bronchopneumonia
2) ANALISA KEPERAWATAN
Tanggal 21 Desember 2020
Problem Etiologi Symptom/Data Penunjang
D.0130 Hipertemia Proses penyakit Ds : pasien mengeluh badan terasa
panas
DO : S : 38,2 0 C
D.0077 Nyeri Akut Agen pencedera DS : Mengeluh nyeri di
punggung bawah
fisioligis :
DO : N : 80X
inflamasi Pasien tampak gelisah , sulit
tidur
3) INTERVENSI
Diagnosa Kode Kode
No SLKI SIKI
Keperawatan SLKI SIKI
1 D.0130 Hipertemia L.14134 Setelah dilakukan I.15506 Oservasi :
Ds : pasien mengeluh intervensi selama identifikasi penyebab
badan terasa panas 1x24 jam maka hipertermi
DO : S : 38,2 0 C
termoregulasi monitor suhu tubuh
membaik dengan monitor kadar elektrolit
kriteria : monitor keluaran urine
suhu tubuh terpautik
membaik sediakan lingkungan
kadar gula darah yang dingin
membaik longgarkan pakaian
tekanan darah berikancairan oral
membaik kolaborasi :
suhu kulit kolaborasi pemberian
membaik cairan intravena dan
elektrolitintravena
Evaluasi :
S : pasien mengatakan masih merasa panas
O : TD sistolik 120/80 mmHg, HR 78 x/mnt, RR 20-24 x/mnt,
Sebelum : S : 38.2 ºc
Sesudah : S 37.5 ºc
A: termoregulasi membaik
P : lanjutkan intervensi
2 D.0077 Nyeri Akut Observasi :
Mengidentifikasi lokasi , karakteristik,
frekuensi,kualitas, intensitas
mengidentifikasi skala nyeri
mengidentifikasi faktor memperberat
nyeri
mengidentifikasi pengetahuan ttg nyeri
terapeutik :
memposisikan pasien semi fowler
meredupkan lampu
edukasi :
menjelaskan penyebab nyeri kepada
pasien
kolaborasi :-
S : pasien mengatkan masih nyeri
O : TD : 130/80 MmHg
P : nyeri bertambah jika posisi miring
Q : seperti ditusuk
R : di pinggang
S : skala 6
T : Hilang timbul
A: masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Corona virus (CoV) adalah keluarga besar dari virus yang menyebabkan
penyakit, mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah, seperti
Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS). Gejala ringan kasus infeksi virus Corona atau COVID-19:
Batuk, Letih, Sesak napas dan ngilu di seluruh tubuh dan Secara umum
merasa tidak enak badan. Gejala berat kasus infeksi virus Corona atau
COVID-19: Kesulitan bernapas, Infeksi pneumonia, Sakit di bagian perut dan
Nafsu makan turun. Ciri-ciri virus Corona atau COVID-19 dan gejalanya
kebanyakan muncul 2-10 hari setelah kontak dengan virus. Tapi pada
beberapa kasus, ciri- ciri awal Corona virus dan gejalanya baru muncul
sekitar 24 hari. Untuk membedakan ciri-ciri awal Corona dan flu biasa, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: Dalam 14 hari sempat bepergian
ke negara yang dianggap sumber virus Corona dan Sempat kontak dengan
pasien yang mengalami infeksi Corona.
4.2. Saran
Diharapkan masyarakat dapat memahami materi yang telah diberikan,
dan dapat menginterpretasikan dalam melakukan pencegahan dan upaya
penanggulangan terhadap menularan virus covid-19 ini. Pencegahannya bisa
dengan sering mencuci tangan dengan sabun, gunakan masker bila flu &
batuk, hindari kontak dengan hewan, bila flu, batuk, sesak napas segera ke
pelayanan kesehatan, konsumsi gizi seimbang (perbanyak sayur dan buah),
jangan mengkonsumsi daging yang tidak dimasak, rajin olahraga dan istirahat
yang cukup.
DAFTAR PUSTAKA