Anda di halaman 1dari 5

RESUME

FILM “SANG PENCERAH”

Disusun Oleh :

GAYUH PANGESTI
NIM A22020178

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2020
RESUME
FILM “SANG PENCERAH”

Sang Pencerah adalah film drama tahun 2010 yang disutradarai oleh
Hanung Bramantyo berdasarkan kisah nyata tentang pendiri Muhammadiyah,
Ahmad Dahlan. Film ini dibintangi oleh Lukman Sardi sebagai Ahmad Dahlan,
Muhammad Ihsan Tarore sebagai Ahmad Dahlan Muda/Muhammad Darwis, dan
Zaskia Adya Mecca sebagai Nyai Ahmad Dahlan.
Muhammad Darwis adalah seorang anak dari Abu Bakar yang dulunya
seorang khotib di masjid besar Kauman yang biasa dipanggil Darwis oleh
keluarga dan teman-teman dekatnya. Pada saat umur 15 tahun, Darwis banyak
melihat budaya sesajen berbaur agama Islam yang menurutnya menyesatkan.
Kemudian Darwis memutuskan untuk pergi ke Mekkah untuk memperdalam ilmu
agama Islam. Sebelum berangkat ke Mekkah, Pakde-nya berpesan agar ia belajar
di Mekkah untuk membawa perubahan untuk Kauman. Tidak seperti kyai-kyai
sebelumnya yang sudah belajar disana tetapi masih saja mengikuti tradisi yang
dilakukan di Kauman.
Sepulang dari Mekkah, Darwis mengubah namanya menjadi Ahmad
Dahlan. Nama Ahmad Dahlan itu sendiri berasal dari gurunya sewaktu belajar di
Mekkah dan Beliau menikah dengan Siti Walidah.
Setelah belajar di Mekkah belajar selama 5 tahun, ia mencoba melihat
apakah arah sholat yang berada pada masjid besar itu benar atau salah. Ia sudah
mengukurnya dengan kompas dan menghitung jarak di peta, apakah arah yang
selama ini diyakini sebagai arah kiblat menghadap Mekkah apa tidak. Ia juga
bertanya pada Kyai-Kyai dari masjid lain. Malahan ada Masjid yang menghadap
ke arah timur laut.
Dengan keyakinan bahwa perkiraan arah kiblat yang sebelumnya
mengarah pada Afrika menjadi arah Ka’bah di Mekkah dengan mengubah arah
kiblat menghadap barat laut, yaitu 23 derajat dari arah sebelumnya.
Melalui langgar/surau-nya, Ahmad Dahlan mengawali pergerakan
mengubah arah kiblat yang salah di masjid besar kauman. Akan tetapi, perubahan
itu ditentang oleh kyai penghulu Cholil Kamaludiningrat marah. Ditengah
kemarahan emosi yang memuncak, kyai penghulu memerintahkan untuk
membongkar surau yang telah didirikan Ahmad Dahlan karena sudah dianggap
merusak tradisi yang berlaku ketat di Yogyakarta dan dianggap mengajarkan
agama aliran sesat.
Karena merasa sakit hati, Ahmad Dahlan dan Istrinya yaitu Siti Walidah
memutuskan untuk pergi dari desa Kauman. Tetapi keputusannya itu tidak
disetujui olek kakak Ahmad Dahlan. Ia mengatakan bahwa keluarganya masih
butuh pemikiran-pemikiran pembaharuan yang dilakukan oleh Ahmad Dahlan.
Kakaknya juga berjanji akan mendirikan surau untuk Ahmad Dahlan sebagai
sarana belajar mengaji dan tempat ibadah.
Dengan dana dari kakak dan istrinya, Ahmad Dahlan Akhirnya dapat
mendirikan suraunya dan membuka sekolah yang menyadarkan bahwa Islam tidak
hanya mengajarkan tentang tauhid, tetapi juga mampu memperbaiki kesejahteraan
melalui pendidikan.
KH. Ahmad Dahlan sukses menyampaikan pesan penting dari inti
surat Al-Ma’un yang menjadi gerakannya dalam mengelola sebuah masyarakat
yang mengalami kemiskinan, kesengsaraan untuk memperoleh kesejahteraan
sekaligus kesehatan.
Ahmad Dahlan ingin mengajarkan ilmunya, ia mencoba untuk
mengajarkan agama Islam di sekolah pemerintah Belanda. Awalnya pengurus
sekolah itu tidak yakin akan berhasil, tetapi Ahmad Dahlan membujuknya agar ia
diberi kesempatan sekali untuk mengajarkan agama Islam. Dan akhirnya beliau
diijinkan untuk mencoba.
Pada saat percobaan itu, ketika Ahmad Dahlan memberi salam, tidak ada
satupun murid yang menjawab salam itu. Ketiga kalinya memberi salam, salah
satu murid ada yang mengeluarkan kentut. Ahmad Dahlan tidak marah, ia
menerangkan tentang kebesaran Allah yang telah memberikan manusia lubang
untuk membuang gas-gas yang berada dalam perut. Karena cara mengajar yang
asyik, murid-murid tertaruk untuk diajar Ahmad Dahlan, dan Beliau pun resmi
mengajar di sekolah itu.
Namun hal itu tidak disetujui oleh keluarga dan murid-muridnya dulu
seperti Sudja. Ahmad Dahlan dianggap kafir karena telah mengajar di sekolah
pemerintah Belanda. Beliau juga dituduh sebagai kyai kejawen hanya karena
dekat dengan lingkungan cendekiawan Jawa di Budi Utomo. Tetapi tuduhan itu
tidak membuat pemuda Kauman itu surut untuk menegakkan agam islam yang
telah melenceng dari ajaran sebelumnya.
Para murid yang berada di sekolah pemerintah Belanda tertarik belajar
pada Ahmad Dahlan karena mereka tahu bahwa Ahmad Dahlan akan mendirikan
sekolah disuraunya. Bagi Ahmad Dahlan, Islam adalah agama Rahmatan Lil
Alamin, memberikan kedamaian bagi siapa saja termasuk non muslim. Selama
masih dalam koridor membangun kesejahteraan masyarakat. Baginya, hal pertama
yang seharusnya dikedepankan umat Islam adalah akhlaq yang baik, terbuka dan
toleran seperti Rasulullah SAW. Secara perlahan, kiprah Dahlan muda yang
dianggap kontroversi mampu mengubah tidak hanya pandangan umat Islam
kebanyakan, tetapi kaum barat terhadap Agama Islam.
Didampingi isteri tercinta, Siti Walidah, dan 5 murid-murid setianya yakni
Sudja, Fahrudin, Hisyam, Syarkawi, dan Abdulgani, Ahmad Dahlan membentuk
organisasi Muhammadiyah dengan tujuan mendidik umat Islam agar berpikiran
maju sesuai dengan perkembangan zaman.
Lagi-lagi hal itu ditentang oleh para kyai penghulu. Organisasi
Muhammadiyah dianggap sebagai ajaran agama yang sesat dan kyai penghulu
berpikiran bahwa Ahmad Dahlan akan menjadi Resident. Munculnya organisasi
ini juga menimbulkanpertentangan antara masyarakat yang menentang Ahmad
Dahlan dan yang berpihak pada Ahmad Dahlan.
Seiring berjalannya waktu, akhirnya kyai penghulu menyadari
kesalahannya itu. Ia menyetujui pembaharuan yang dilakukan oleh Ahmad
Dahlan. Itulah cerita yang saya peroleh dari film Sang Pencerah yang dimulai dari
lahirnya Ahmad Dahlan, pembaharuan yang dilakukan Ahmad Dahlan serta
tantangan-tantangan yang telah dihadapi hingga menjadi seperti sekarang ini.
Film Sang Pencerah ini merupakan salah satu film yang layak untuk
ditonton. Hal ini berkaitan dengan tema film yang menonjolkan nasionalisme
terhadap agama Islam Muhamadiyah. Hadirnya film ini diharapkan pula
menggugah para penonton untuk saling mengerti antara perbedaan agama islam
yang biasa dengan yang muhamadiyah dan agama muhamadiyah itu merupakan
agama yang diturunkan oleh Allah, serta agama yang baik dan
patut dihormati.film ini memiliki dampak yang positif dan negatif. Dampak positif
nya orang akan saling menghormati antara sesame, orang akan merasa takut akan
datangnya hari kiamat, dan mereka akan berusaha berbuat baik setelah nonton
film itu. Dampak negatif nya adalah kekhawatiran terjadinya salah paham antara
sesame, cerita ini bertentangan dengan syariat Islam juga merusak aqidah umat
Islam. sebab, sudah menjadi keyakinan umat Islam bahwa kiamat akan datang tapi
kan datangnya, tak ada satupun makhluk yang tahu hanya Allah SWT yang tahu.
Selain itu film juga memberikan hiburan tersendiri bagi penikmatnya
karena mengandung unsur islam. Mengajarkan kita untuk tetap berpegang teguh
kepada kebenaran, dengan cara berfikiran logis, kreatif, maju dan tebuka. Sikap
tabah dalam menjalani hidup dan pantang menyerah Ahmad Dahlan unutuk
menegakkan kebenaran meskipun banyak rintangannya wajib kita tiru. Ahmad
Dahlan juga mengajarkan kita unutuk bersikap saling menghargai, menyayangi,
mengasihi dan toleransi kepada orang lain. Saling berbagi ilmu tanpa pamrih.
Ahmad Dahlan menjadi sosok baik yang bisa ditiru oleh kita semua.

Anda mungkin juga menyukai