Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nesya Nurhalimah/2030711036

Program Studi : Ilmu Administrasi Publik/3A


Mata Kuliah : Kemuhammadiyahan
Pengampu : Ika Sofia Rizqia
Tugas : Resume Film Sang Pencerah

RESUME FILM SANG PENCERAH (2010)


Film Sang Pencerah ini mengisahkan perjuangan seorang Muhammad Darwis atau KH.
Ahmad Dahlan dalam tujuannya melakukan pembaharuan Islam sesuai zaman. Ketika berumur 15
tahun Muhammad Darwis pergi ke Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji dan memperdalam
ilmu agama Islam. Ia berada di Mekah selama 5 tahun dan dari Mekah pula namanya berubah
menjadi Ahmad Dahlan. pulang dari Mekah, Ahmad Dahlan menikah dengan Siti walidah dan
membawa pembaharuan Islam sesuai zaman yang sebelumnya masih bercampur dengan unsur
tahayul dan musyrik serta bid’ah.
Pada bulan sya’ban 1896, Abu Bakar ayah dari Ahmad Dahlan meninggal dunia dan
setelah kepergian sang ayah, Ahmad Dahlan diangkat sebagai khotib masjid besar Keraton
Djogyakarta. Dalam melakukan pembaharuan Islam KH. Ahmad Dahlan dibantu oleh empat
orang muridnya. KH. Ahmad Dahlan mempunyai tekad yang kuat dalam melakukan
pembaharuan Islam walau berkali-kali mendapat penolakan dari beberapa tokoh agama dan
penghulu mesjid. KH Ahmad Dahlan juga sempat dikatakan sebagai kyai kafir oleh masyarakat
setempat karena dianggap ajaran KH. Ahmad Dahlan melenceng. tetapi hal tersebut tidak
menyurutkan tekad Kyai Ahmad Dahlan dalam mencapai tujuannya yaitu melakukan pembaruan.
Beberapa perjuangan Kyai Haji Ahmad Dahlan dalam mencapai tujuannya yaitu dengan
mengajarkan pelajaran agama Islam di sekolah milik Belanda dan mendirikan Madrasah
Ibtidaiyah Diniyah di rumahnya sendiri. Kemudian KH. Ahmad Dahlan mendirikan perkumpulan
yang sesuai dengan perintah Allah dan perkumpulan tersebut diberi nama Muhammadiyah.
Sehingga pada tanggal 12 November 1912 M, KH. Ahmad Dahlan menetapkan sebagai hari
lahir Muhammadiyah.
A. Ibrah dari film Sang Pencerah
1) Kebiasaan yang buruk harus diubah
2) Pantang menyerah
3) Islam tidak terkekang oleh Satu zaman
4) Guru bukanlah penentu segalanya
5) Berbeda itu belum tentu sesat
6) Ilmu pengetahuan itu penting dan cerminan diri sendiri sebagai seorang muslim.
B. Nilai-nilai dakwah dalam film Sang Pencerah
1) Nilai kesetaraan (Egalitarianisme)
Dalam film Sang Pencerah nilai-nilai ini ditunjukkan oleh Ahmad Dahlan dengan
kebebasan memberikan pendapat bagi siapapun, dalam konteks dakwah kesetaraan ini penting
mengingat Mad’u sebagai objek dakwah beraneka ragam suku budaya, tingkat pemahaman,
dan pendidikan serta ekonomi. Nilai kemanusiaan tidaklah ditentukan melalui status sosial
melainkan tingkat ketaatan dalam beragama.
2) Nilai Islam Rahmatan Lil-Alamin
Islam adalah Rahmatan Lil alamin adalah gambaran wajah Islam yang damai,sejuk dan
Teduh, ia menegaskan Islam harus menjadi rahmat bagi siapa saja yang bernaung di dalamnya
baik muslim maupun bukan muslim, maksud merahmati ungkapan Dahlan adalah melindungi,
mengayomi, membuat damai tidak mengekang atau membuat takut umat lainnya serta tidak
membuat rumit dan berat kehidupan muslim dengan upacara-upacara dan sesajen yang tidak
pada tempatnya.
3) Kesenian sebagai Metode Dakwah
Dalam berdakwah bisa menggunakan apapun sebagai media dakwahnya termasuk alat
musik, Kyai Ahmad Dahlan menggunakan alat musik biola sebagai media berdakwahnya.
4) Nilai Tauhid (Monoteisme)
Nilai ini berarti menjadikan Tuhan (Allah SWT) sebagai satu-satunya yang disembah,
Tuhan yang Esa atau tunggal. Tuhanlah yang menjadi pusat tujuan ajaran tauhid,
nampak dalam film Sang Pencerah ketika Dahlan mengambil sesajen yang dianggap mubazir.
5) Nilai Pluralisme
Nilai ini menghargai kemajemukan beragama. dakwah tidak bisa menafikan adanya
komunitas agama lain. Dakwah KH. Ahamd dahlan sesuai norma agama bahwa ada komunitas
agama lain selain Islam yang diyakini. Islam mengajak kedamaian dalam bermasyarakat yang
multikultural, multietnis dan multi agama.
6) Nilai Modernisme
Ini berarti mengambil sesuatu yang baru walaupun biasanya harus berbenturan dengan
yang lama (tradisi).
7) Nilai Pendidikan
Pendidikan merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas umat, demikian
tampak dalam semangat Dahlan di film Sang Pencerah, ia bergabung dengan gerakan Budi
Utomo yang konsen pada dunia pendidikan, dan bukan hanya itu ia juga mendirikan sekolah
Di rumahnya.
8) Nilai Filantropi, Kebersihan dan Kesehatan
Nilai Kebersihan dan kesehatan ditunjukkan ketika Kyai Ahmad Dahlan memandikan
murid-muridnya pada permulaan belajar di sekolah Ibtidaiyah, nilai kedermawanan atau
filantropi ditunjukkan ketika Ahmad Dahlan menggalang dana untuk pemberian makan
kepada fakir miskin serta turun langsung mencari orang yang membutuhkan.
C. Terdapat Tiga Grup dalam film Sang Pencerah
1) Grup pemdukung KH. Ahmad Dahlan, yang meliputi istri, keluarga dekat serta murid-
murid setianya. Dasar pembentukan grup ini adalah Karena rasa percaya terhadap apa
yang diajarkan Kyai Haji Ahmad Dahlan.
2) Penentang KH. Ahmad Dahlan, yang meliputi warga Kauman yang tidak setuju atas
pembaruan yang dibawakan oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan. Dasar pembentukan Grup ini
adalah Karena rasa tidak percaya terhadap apa yang diajarkan Kyai Haji Ahmad Dahlan
dan menganggap sesat terhadapnya.
3) Grup Netral atas sikap KH Ahmad Dahlan Salah satunya yaitu Sri Sultan
Hamengkubuwono VII. Pembentukan grup ini adalah karena Sri Sultan Hamengkubuwono
VII adalah seorang raja yang harus bersikap bijak dalam keputusannya.
D. System Birokrasi
System birokrasi yang timbul pada organisasi Budi Utomo dimana disana terdapat
pembagian kerja dan tanggung jawab yang tegas antara ketua hingga jabatan yang paling bawah.
Begitu pula saat dibentuk organisasi Muhammadiyah oleh KH. Ahmad Dahlan semua disusun
dengan pembagian kerja yang jelas dan diatur oleh suatu perangkat peraturan yang konsisten.
E. Pesan moral Islami dalam Film “Sang Pencerah”
Hasil penelitiannya adalah pesan moral Islami dalam film “Sang Pencerah” meliputi moral
Islami (akhlak) yang mengacu pada sifat tawadhu’, beramal shaleh, lemah lembut , sabar dan
pemaaf. Tawadhu’ saat mendengarkan nasehat orangtua dan tawadhu’ berserah pada Allah.
Beramal shaleh dengan menanamkan ajaran surat Al-maun yang menyantuni anak yatim dan
orang miskin, lemah lembut dengan mengajarkan muridnya berprasangka baik, sabar saat ditimpa
masalah dan dijuluki kyai kafir, serta pemaaf dengan memaafkan muridnya yang telah berburuk
sangka kepadanya.
F. Kesimpulan yang dapat diambil dari film Sang Pencerah
KH. Ahmad Dahlan merupakan tokoh yang ingin meneruskan perjuangan Nabi
Muhammad SAW dengan mendirikan sebuah organisasi yang bertujuan untuk kepentingan sosial
dan agama. Dalam film ini beliau tidak takut terhadap penguasa dan berani mengambil resiko.
KH. Ahmad Dahlan bukan hanya ulama yang menerapkan perkataan saja tetapi juga tindakan,
hingga beliau dapat mengembangkan organisasi Muhammadiyah sampai di luar Yogyakarta
semata untuk kepentingan sosial dan agama. Namun di film ini tidak diceritakan bagaimana beliau
bisa sampai merangkul anggota Muhammadiyah sampai di luar Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai