Anda di halaman 1dari 1

HIKMAH FILM SANG PENCERAH Banyak pesan dan hikmah yang didapat dari film Sang Pencerah ini..

pesan pertama yang saya dapat (dan yg paling saya ingat) adalah Harta yang paling berharga bagi seorang Pria adalah istri yang Sholihah. pesan ini disampaikan pada saat Ahmad Dahlan sedang bersama Siti Walidah istrinya. Lalu ada pesan tentang agama.. Ahmad Dahlan menggambarkan Agama ibarat sebuah alat musik, jika kita mengerti cara menggunakannya dengan baik, maka akan memberikan keindahan bagi sekelilingnya, namun jika kita tidak mengerti cara menggunakannya justru malah akan mengganggu sekeliling kita. Dan masih buanyak lagi hikmah yang bisa diambil. Selain berkisah tentang perjuangan Ahmad Dahlan yang begitu berat hingga langgar (musholla) dirobohkan dan Ahmad Dahlan disebut Kyai Kafir, di film ini juga banyak adegan-adegan lucu dan unik hingga membuat seluruh penonton dapat tertawa lepas terutama bagi yang orang jawa atau yang mengerti bahasa jawa. Pemeran utama yang memerankan KH. Ahmad Dahlan adalah Lukman Sardi, sedangkan istrinya Siti Walidah diperankan oleh Zaskia Adya Mecca.Sebuah Hikmah Pelajaran tidak hanya Kita dapatkan dari nasihat atau pengalaman saja, Beberapa media Saat ini menjadi sebuah perantara bagi kita untuk mendapatkan sebuah pelajaran , Pelajaran apapun itu .jika bermanfaat bagi pribadi kita, memajukan ,membuka pola pikir kita, daya pikir kita tidak ada salah nya buat kita untuk mengambil hikmah dari pelajaran yang telah disampaikan film ini. Menonton sebuah film tentu ingin menggugah kesadaran, alam pikiran, dan sikap masyarakat agar mengambil makna, hikmah, dan fungsi aktual dari pesan-pesan yang ditampilkan dari film tersebut. Mengambil pesan yang baik, membuang hal-hal yang buruk, dan melahirkan inspirasi untuk berbuat yang terbaik. Dengan demikian, film Sang Pencerah, benar-benar mencerahkan warga Muhammadiyah sekaligus menggugah untuk melakukan gerakan pencerahan sebagaimana dipelopori Kiai Dahlan, bahkan bila perlu melampaui apa yang telah dimulai dan dirintis pendiri Muhammadiyah tersebut. Ambillah contoh. Jika para penentang Kiai Ahmad Dahlan mengolok-olok dengan julukan sesat dan kafir atas ide-ide baru yang digagas dan diperkenalkan tokoh dari Kauman itu, maka saat ini jangan sampai ada mubaligh, elit, dan warga Muhammadiyah yang gampang menilai atau memvonis orang-orang berpikiran maju sebagai sesat dan kafir.
/w EPDw UJMzk2O

Anda mungkin juga menyukai