ruang LCB
Tabel 3.1 Komposisi Ketenagakerjaan Perawat Ruang LCA
No Nama Perawat Jabatan Pendidikan Lama Kerja Pk
1. Yenti Kepala S1 18,7 2
Barus ,S.Kep,Ners ruangan
TOTAL 21 100%
Sumber : Data Ruang LCB
b. BOR ( Bed Occuppancy rate ) / Angka penggunaan Tempat Tidur
= 443 = 443
X 100
18 x 31 X 100 558
= 79 %
1 Dextrose 5% 500 ml 1
2 Dextrose 10 % 500 ml 1
3 Dextrose 40 % 1
4 NS 0,9 % 500 ml 1
5 Refilin / jam 2
6 Gelafusal infus 1
7 Futrolit 500 ml 5
9 Ring As 500 ml 5
11 Blood set 1
12 My Jelly 5
17 IV 3000/ Tegaderm 4
18 IV Chateter 22 2
19 IV chateter 24 2
20 IV Chateter 26 1
21 Nasal O2 Neonatus 1
22 Nasal O2 Paediatric 1
23 Nasal O2 Adult 1
24 NGT No. 5 1
25 NGT No. 8 1
30 Surplug 2
31 Spuit 20 cc 1
32 Suction cath no 6 1
33 Suction cath no 8 1
34 Suction cath no 10 1
35 Suction cath no 12 1
36 TSPA 2
1. Tempat Tidur 19
3. Tiang Infus 20
7. Lemari Sedang 1
8. Sofa tamu 16
11. Dispenser 3
12. Salib 11
13. Jam dinding 11
14. Timbangan 2
15. Wastafle 13
16. Ember 6
17. Gayung 19
21. Cermin 21
23. Nierbekken
30. Pispot 18
32. AC 11
33. Kulkas 3
36. Nebulezer
40. Lighcase 2
41. Whiteboard 2
42. Meteran 3
43. Tensian 2
44. Stetoskop 2
45. Saturasi 2
47. Kalkulator 2
49. Komputer 2
53. Tv 4
68. Saturasi 2
Overran di bagi menjadi dua yaitu overran besar yang dilakukan pada
timbang terima yang dimpin oleh kepala ruangan dan overran yang
dilakukan oleh antar penanggung jawab shift yang dilakukan antara
dinaspagi, sore dan dinas malam. Overran dilakukan tiga kali dalam
sehari, yaitu pada pergantian shift malam ke pagi (pukul 07:00) dan
pagi ke sore (pukul 14:00) serta sore ke malam (pukul 21:00). Selalu
diikuti oleh semua perawat yang telah dan akan dinas. Pada saat
overran pagi hari dilakukan terlebih dahulu sharing. Berdasarkan
hasil observasi kegiatan overan di pimpin oleh kepala ruangan dan
penyampaian serah terima pasien oleh penanggung jawab shift.
Dalam proses overran hal-hal
yang disampaikan terkait jumlah pasien, diagnosa medis, tindakan
kolaborasi yang telah dan akan dilakukan, namun jarang disampaikan
terkait kondisi pasien secara subjektif maupun objektif.
Pagi
Sore
Malam
3. Keuangan (M5-Money)
Pasien dibagi menjadi 3 jenis pembayaran yaitu, Tunai, BPJS (PBI dan Mandiri).
1 Pencahayaan
2 Kerapihan
3 Kebersihan
non infeksius
1. Analisis dan Pengorganisasian Data
Eksternal
Opportunities (O) : SO Strategi: WO Strategi :
STRANGERTH
0,01 1 0,01
Belum optimalnya penerapan five moment
cuci tangan dalam tindakan keperawatan
yang diberikan oleh perawat kepada pasien.
0,02 2 0,04
Belum optimalnya penerapan five moment
yang terlampir dalam SOP pemberian
tindakan keperawatan.
0,02 2 0,04
Belum optimalnya kesadaran dari perawat
untuk melakukan five moment.
0,02 2 0,04
Kurangnya pemahaman perawat tentang
resiko infeksi nosokomial yang dapat
ditularkan akibat tidak menerapkan five
moment.
0,02 2 0,04
Belum optimalnya penerapan five moment
cuci tangan dalam tindakan keperawatan
yang diberikan oleh perawat kepada pasien.
Total Nilai 1 95 3,41
0,1 4 0,4
Adanya undang-undang perlindungan
konsumen dan Permenkes no. 169 tentang
keselamatan pasien.
THREAT
Mengoptimalkan edukasi penerapan five
moment yang baik dan benar. 0,1 4 0,4
1 23 3,2
Jumlah
H. DIAGRAM KARTESIUS
IFE : 3,2
EFE : 3,41
Interprestasi data dari diagram kartesius matriks IFE dan EFE menunjukan pada
kuadran 1 merupakan situasi yang sangat menguntungkan ruangan tersebut memiliki
peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. yang harus di
terapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.
Contohnya Adanya kebijakan pemerintah tentang perlindungan konsumen (UU
konsumen dan permenkes no.169 tentang keselamatan pasien dan UU perlindungan
konsumen no.8 tahun 1999 bagian 2 pasal 6). Adanya visi misi tujuan rumah Sakit
Immanuel Bandung tipe b untuk menjamin kualitas pelayanan keperawatan yang di
berikan. Strategi mempertahankan kepercayaan pasien dengan memberikan pelayanan
yang terbaik dan menarik minat pasien untuk selalu berobat ke Rumah Sakit
Immanuel.
I. Matrik IE
Matriks IE, sumbu horizontal X nilai IFE yang di bagai menjadi 3 daerah, yaitu:
1. 1,0-1,99 = IFE lemah
2. 2,0-2,99 = IFE rata-rata 3.
3,0-4,0 = IFE kuat
Hasil dari matriks IFE diatas adalah 3, 2
Matriks IE dengan sumbu vertical Y adalah nilai EFE yang dibagi menjadi 3 daerah
yaitu:
EFE
Kuat I II III
4,0 – 3,0
Rata-rata IV V VI
3,0 – 2,0
Lemah VII VIII IX
1,0- 1,99
1. 1,0-1,99 = EFE lemah
2. 2,0- 2,99 = EFE rata-rata 3.
3,0-4,0 = EFE kuat
a. Rumusan Masalah
1. Belum optimalnya 5 4 4 4 4 21 II
pelaksanaan five
moment cuci tangan di
Ruang LCB
4 : Penting
3 : Cukup Penting
2 : Kurang Penting
c. Prioritas Masalah
K. Fish Bone
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. (2009). Buku Panduan Penyelenggaraan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia
Kedua. Jakarta
Soedarto. Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit. 1st ed. Jakarta: Sagung Seto; 2016.