Anda di halaman 1dari 27

1) Distribusi Perawat Berdasarkan Jabatan,Pendidikan Terakhir yang berkerja di

ruang LCB
Tabel 3.1 Komposisi Ketenagakerjaan Perawat Ruang LCA
No Nama Perawat Jabatan Pendidikan Lama Kerja Pk
1. Yenti Kepala S1 18,7 2
Barus ,S.Kep,Ners ruangan

No Nama perawat Jabatan Pendidikan Lama kerja Pk


1. Nofika Purbawati,AMK PJ Shift D3 18.7 2

2. Rosiani Gultom,AMK PJ Shift D3 15.0 2

3. Winega PJ Shift S1 13.0 2


Diagustin,S.Kep,Ners
4 Putri Ance PJ Shift D3 12.7 2
Sianipar,AMK
5 Ria PJ Shift S1 11.7 2
Ferawati,S.Kep,Ners
6 Dewi Fitriani silalahi Pj Shift S1 10.3 2
S.Kep,Ners
7 Ventry Pp S1 6.3 2
Werinussa,S.Kep,Ners
8 Eni Rista Pp S1 5.1 2
Girsang,S.Kep,Ners
9 Eirene Ruth Pp S1 5.1 2
Meliane,S.Kep,Ners
10 Harni Meliani Pp S1 4.5 2
S.Kep,Ners
11 Marlen Febiyana Pp S1 4.3 2
Paetty,S.Kep,Ners
12 Resti pp S1 4.3 2
Purnamasari,S.Kep,Ners
13 Clarisa E Eliemina S, Pp S1 3.4 2
S.Kep,Ners
14 Angraeni Isma Pp S1 1.0 Pra
Onmaley,S.Kep,Ners
15 Marlike Akihary Pp S1 0.7 Pra
S.Kep,Ners
16 Nur Veronika,AMK Pp D3 2
17 Melya,AMK Pp D3 2
18 Norlin,AMK Pp D3 2
19 Jeriska,S.Kep,Ners Pp S1 2
20 Gina,AMK Pp D3 2
21 Roni Harni,S.Kep,Ners Pp S1 2
Sumber : Data Ruang LCB

Tabel 3.2 ketenagaan Non-Keperawatan Ruang LCB

No Nama Jabatan Pendidikan Lama kerja


1. Maryati Inventaris SMA 24.5

Sumber : data ruang LCB

Tabel 3.3 kualifikasi Pendidikan Tenaga Keperawatan Di Ruang LCB

No Pendidikan Jumlah Persen


1. S1 Keperawatan + Ners 14 66%

2. Diploma 3 Keperawatan 7 34%

TOTAL 21 100%
Sumber : Data Ruang LCB
b. BOR ( Bed Occuppancy rate ) / Angka penggunaan Tempat Tidur

BOR = JUMLAH HARI PERAWATAN

JUMLAH TEMPAT TIDUR x PERIODE X 100

= 443 = 443
X 100
18 x 31 X 100 558

= 79 %

Berdasarkan perhitungan BOR selama periode Desember 2021 di dapatkan hasil


BOR sebesar 79 %.

Sumber: Ruang LCB

1. Daftar Sarana Rumah Tangga/Penunjang Pelayanan (M3-Material


& Machine)
Tabel 3.4 Barang Inventaris Habis Pakai di ruang LCB

No NAMA BARANG JUMLAH

1 Dextrose 5% 500 ml 1

2 Dextrose 10 % 500 ml 1
3 Dextrose 40 % 1

4 NS 0,9 % 500 ml 1

5 Refilin / jam 2

6 Gelafusal infus 1

7 Futrolit 500 ml 5

8 Tridex Plain 500 ml 5

9 Ring As 500 ml 5

10 Ringer Lactat 500 ml 5

11 Blood set 1

12 My Jelly 5

13 Facemask Netru Ped 1

14 Folley cath no. 10 1

15 Folley cath no. 12 1

16 Infusion Set Paediatric 2

17 IV 3000/ Tegaderm 4

18 IV Chateter 22 2

19 IV chateter 24 2

20 IV Chateter 26 1

21 Nasal O2 Neonatus 1

22 Nasal O2 Paediatric 1

23 Nasal O2 Adult 1

24 NGT No. 5 1

25 NGT No. 8 1

26 Rectal Tube No. 20 1


27 Rectal Tube No. 24 1

28 Tutup Mata Bayi 4645 2

29 Tutup Mata Bayi 4644 1

30 Surplug 2

31 Spuit 20 cc 1

32 Suction cath no 6 1

33 Suction cath no 8 1

34 Suction cath no 10 1

35 Suction cath no 12 1

36 TSPA 2

Tabel 3.5 Bareng Inventaris Non-Medis Ruang LCB

No. Nama Barang Jumlah

1. Tempat Tidur 19

2. Bed Side Cabinet 19

3. Tiang Infus 20

4. Overtable/Meja Makan Pasien 18

5. Sofa Tunggu Pasien 18

6. Kursi Kaki Besi 15

7. Lemari Sedang 1

8. Sofa tamu 16

9. Tempat Sampah domestik 24

10. Tempat sampah infeksius 11

11. Dispenser 3

12. Salib 11
13. Jam dinding 11

14. Timbangan 2

15. Wastafle 13

16. Ember 6

17. Gayung 19

18. Prosotan plastik 1

19. Lemari arsip 1

20. Meja kaca 1

21. Cermin 21

22. Temperatur digital 4

23. Nierbekken

24. Trolley 2 tahap 2

25. Roda emergency 1

26. Alat steril botol 1

27. Figura visi misi 1

28. Baskom mandi tainles 20

29. Ember besar 2

30. Pispot 18

31. Trolly linen kotor 1

32. AC 11

33. Kulkas 3

34. Kulkas obat 2

35. Telepon ruangan 1

36. Nebulezer

37. Kipas angin tembok 2


38. Lemari loker 2

39. Kulkas sedang 2

40. Lighcase 2

41. Whiteboard 2

42. Meteran 3

43. Tensian 2

44. Stetoskop 2

45. Saturasi 2

46. Pembolong kertas 2

47. Kalkulator 2

48. Rak plastic 4B susun Lionstar 2

49. Komputer 2

50. Papan obat 1

51. Lemari obat 3

52. Lemari psikotropka 1

53. Tv 4

54. Infus pump 11

55. Papan doa 1

56. Papan informasi dan keluhan 1

57. Spiker informasi 10

58. Lampu sorot 2

59. Alat suction 1

60. Keranjang obat 1

61. Lemari kaca persediaan 1


62. Lemari besar 8

63. Meja laci panjang 9

64. Tempat sampah plabot 1

65. Alat bel 1

66. Rak SOP 1

67. Rak kartu dokter 1

68. Saturasi 2

69. Vigura peraturan ruang rawat 9

Sumber : Ruang LCB

2. Metode Asuhan Keperawatan (M2-Methode)

a. Model Asuhan Keperawatan MPKP

Model asuhan keperawatan yang digunakan di ruang LCB adalah


model asuhan keperawatan Tim
b. Overran

Overran di bagi menjadi dua yaitu overran besar yang dilakukan pada
timbang terima yang dimpin oleh kepala ruangan dan overran yang
dilakukan oleh antar penanggung jawab shift yang dilakukan antara
dinaspagi, sore dan dinas malam. Overran dilakukan tiga kali dalam
sehari, yaitu pada pergantian shift malam ke pagi (pukul 07:00) dan
pagi ke sore (pukul 14:00) serta sore ke malam (pukul 21:00). Selalu
diikuti oleh semua perawat yang telah dan akan dinas. Pada saat
overran pagi hari dilakukan terlebih dahulu sharing. Berdasarkan
hasil observasi kegiatan overan di pimpin oleh kepala ruangan dan
penyampaian serah terima pasien oleh penanggung jawab shift.
Dalam proses overran hal-hal
yang disampaikan terkait jumlah pasien, diagnosa medis, tindakan
kolaborasi yang telah dan akan dilakukan, namun jarang disampaikan
terkait kondisi pasien secara subjektif maupun objektif.

c. Proses pemulangan pasien

Dari hasil observasi yang dilakukan, proses pemulangan sudah


dilaksanakan oleh seluruh perawat LCB. Proses pemulangan
menggunakan standar prosedur operasional yang digunakan saat
pasien akan pulang. pada saat pasien akan pulang perawat
mengkomunikasikan bagaimana penggunaan terapi obat dan jadwal
control selanjutnya.
d. 5 penyakit terbesar di ruang LCB

Tabel 3.6 Diagnosa terbanyak ruang LCB

No. Diagnosa Penyakit Jumlah Persentase

1. Resiko Cedera 346 49,2%

2. Hipertermia 144 20,4%

3. Diare 112 15,9%

4. Mual 101 14,5%

5. Total 703 100%


e. Ketergantungan pasien (minimal, parsial, total)

Tabel 3.7 Ketergantungan Pasien

Minimal Partial Total Jumlah perawat/shif

Pagi

Sore

Malam

Sumber: Ruang LCB

3. Keuangan (M5-Money)

Pasien dibagi menjadi 3 jenis pembayaran yaitu, Tunai, BPJS (PBI dan Mandiri).

4. Lingkungan (E1- Evironment)

Tabel 3.8 lingkungan ruang LCB

No Kategori Baik Buruk

1 Pencahayaan 

2 Kerapihan 

3 Kebersihan 

4 Tempat sampah infeksius dan 

non infeksius
1. Analisis dan Pengorganisasian Data

Internal Strengths (S) : Weakness (W)

1. Memiliki visi, misi dan filosofi


rumah sakit.
1) Belum optimalnya penerapan five moment
2. Memiliki visi, misi ruangan
cuci tangan dalam tindakan keperawatan
3. Adanya pedoman kerja dalam yang diberikan oleh perawat kepada pasien.
melakukan asuhan keperawatan
2) Belum optimalnya penerapan five moment
yaitu sesuai SOP yang
yang terlampir dalam SOP pemberian
disediakan pihak Rumah Sakit.
tindakan keperawatan.
4. Terdapat 60 SOP tindakan
3) Belum optimalnya kesadaran dari perawat
keperawatan
untuk melakukan five moment.
5. Memiliki tenaga perawat
sebanyak 21 perawat dengan 4) Kurangnya pemahaman perawat tentang
pendidikan 14 orang perawat resiko infeksi nosokomial yang dapat
lulusan S.Kep, Ners dan 7 ditularkan akibat tidak menerapkan five
perawat lulusan D3. moment.
6. Merupakan ruang perawatan
khusus anak dengan kelas I dan
II .
7. Terdapat satu ruangan
isolasi/ruang tenang khusus
penyakit menular
8. Nurse station Ruang LCB
berada di pintu masuk dan
menghadap ke semua ruangan
sehingga memudahkan perawat
untuk bergegas keruangan
apabila bel ruangan berbunyi.
9. Terdapat lemari obat
psikotropika yang terkunci dan
kunci tersimpan di penanggung
jawab shift
10. Setiap ruangan perawatan
terdapat kamar mandi khusus
untuk pasien.
11. Terdapat tiga lemari obat pasien,
1 kulkas ASI, 2 tempat strilan
dot dan kotak obat untuk setiap
pasien.
12. Terdapat lemari persediaan alat
kesehatan jika persediaan pasien
habis khusus untuk tindakan
cito.
13. Terdapat 1 troly emergensi.

14. Ruangan di lengkapi dengan 2


komputer pelayanan asuhan
terintegrasi seperti hasil
laboratorium, barcode dan SOP.
15. Tersedianya APAR, Troly
Emergency dan X- Ray viewer.
16. Terdapat tenaga 1 inventaris.

17. Memiliki sarana telepon di nurse


station dan memiliki bel di
setiap bed pasien.
18. Terdapat tempat sampah
infeksius, non infeksius, tempat
sampah limbah plabot dan
terdapat tempat pembuangan
bekas ampul dan suntikan habis.
19. Tersedia wastafel yang
dilengkapi dengan botol sabun
sebanyak 13 unit yang berada
pada ruang perawat dan juga di
masing-masing ruang perawatan
20. Terdapat mesin Automatic Soap
Dispenser sebanyak unit yang
tersebar sebanyak 6 unit di
lingkungan LCB.
21. Terdapat sebanyak unit botol
handsanitizer diantaranya unit
berada di dalam setiap ruang
perawatan dan unit tersedia
diluar ruang perawatan.
Pakai ( safety box ) di ruang
tindakan serta penempatan
tempat sampah yang mudah
dilihat.
19. Ruangan LCB merupakan
ruangan yang selalu digunakan
oleh mahasiswa keperawatan
untuk melakukan praktek
keperawatan.

Eksternal
Opportunities (O) : SO Strategi: WO Strategi :

1. Pelaksanaan pelayanan keperawatan yang 1. Memotivasi perawat untuk selalu membantu


1. Adanya UU No 38 tahun sesuai dengan visi misi yang ada di ruangan. menghentikan penyebaran infeksi nosokomial
2014 tentang perawat 2. Peningkatan kualitas mutu pelayanan perawat dengan cara menerapkan five moment.
dalam melakukan sesuai dengan standar operasionl prosedur
2. Melakukan evaluasi hasil dalam pelaksanaan
pelayanan keperawatan. yang sudah dibuat.
SOP pemberian pelayanan asuhan keperawatan.
2. Ada kerjasama antara 3. Lingkungan di sekitar ruangan LCB tampak
rumah sakit immanuel bersih, tidak ada bau menyengat,rapi,dan
dengan rumah sakit di ventilasi baik.
Jawa Barat. 4. Terdapat unit wastafel dan Automatic Soap
Dispenser di ruangan LCB untuk membantu
penerapan five moment.

3. Adanya ISO atau


penilaian mutu
pelayanan di Rumah
Sakit Immanuel.
4. Adanya akreditasi atau
penilaian mutu
pelayanan di Rumah
Sakit Immanuel.
5. Adanya undang-undang
perlindungan konsumen
dan Permenkes no. 169
tentang keselamatan
pasien.
Threats (T) : ST Strategi: WT Strategi :
1. Mengoptimalkan edukasi penerapan five
1. Meninjau kembali keefektifan controlling
moment yang baik dan benar.
1. Adanya Rumah Sakit Ibu perawat dalam penerapan five moment.
2. Meningkatkan controlling perawat dalam
dan Anak (RSKIA) dan 2. Mengingatkan kembali realisasi pelaksanaan
penerapan five moment untuk mencegah
Rumah Sakit Santosa SOP saat perawat akan melakukan tindakan
penularan infeksi nosokomial.
Hospital yang terletak di keperawatan
3. Mmengoptimalkan pelayanan keperawatan
daerah kopo yang
dengan berfokus pada SOP.
merupakan RS tipe B
dan

Terakreditasi dengan pelayanan


dan lingkungan yang bersih dan
nyaman.
2. Perbandingan pelayanan
kesehatan oleh
masyarakat dengan
rumah sakit yang
memiliki standar pelayan
yang kurang lebih sama
dengan standar pelayan
kesehatan dengan
rumah
sakit Immanuel Bandung.
B. Pembobotan Matriks IFE dan EFE

1. Matriks Internal (IFE)

IFE Bobot Rating Score

STRANGERTH

Memiliki visi, misi dan filosofi rumah sakit. 0,04 4 0,16

Memiliki Visi Misi Ruangan 0,04 4 0,16

Adanya pedoman kerja dalam melakukan 0,04 4 0,16


asuhan keperawatan yaitu sesuai SOP yang
disediakan pihak Rumah Sakit
Terdapat 60 SOP tindakan keperawatan 0,03 3 0,09

Memiliki tenaga perawat sebanyak 21 perawat 0,03 3 0,09


dengan pendidikan 14 orang perawat lulusan
S.Kep, Ners dan 7 perawat lulusan D3
Merupakan ruang perawatan anak dengan 0,04 4 0,16
kelas I dan II dengan jumlah bed 18.

Terdapat satu ruangan isolasi/ruang tenang 0,04 4 0,16

khusus penyakit menular


Nurse station berada di pintu masuk 0,04 4 0,16
menghadap ke seluruh kamar pasien.

Terdapat lemari obat psikotropika yang 0,04 4 0,16

terkunci dan kunci tersimpan di penanggung


jawab shift
Setiap ruangan perawatan terdapat kamar 0,04 4 0,16
mandi khusus untuk pasien
Terdapat tiga lemari obat pasien, 1 kulkas ASI, 0,04 4 0,16
2 tempat strilan dot dan kotak obat untuk setiap
pasien.
Terdapat lemari persediaan alat 0,04 4 0,16
kesehatan jika
persediaan pasien habis khusus untuk tindakan
cito.
Terdapat 1 troli emergency. 0,03 3 0,09

Ruangan di lengkapi dengan 2 komputer 0,04 4 0,16


pelayanan asuhan terintegrasi seperti hasil
laboratorium, barcode dan SOP.
Tersedianya APAR, dan X- Ray viewer. 0,04 4 0,16

Terdapat tenaga 1 inventaris. 0,03 3 0,09

Memiliki sarana telepon d nurse station , bel 0,04 4 0,16


di setiap ruangan pasien dan nurse station
baik.
Terdapat tempat sampah infeksius, non 0,04 4 0,16
infeksius, tempat sampah limbah plabot dan
terdapat tempat pembuangan bekas ampul dan
suntikan habis pakai ( Safety Box ) disetiap
ruang tindakan serta penempatan tempat
sampah yang mudah dilihat.
Ruangan LCB merupakan ruangan yang selalu 0,04 4 0,16
digunakan oleh mahasiswa keperawatan untuk
melakukan praktek keperawatan
Tersedia wastafel yang dilengkapi dengan botol 0,04 4 0,16
sabun sebanyak 13 unit yang berada pada ruang
perawat dan juga di masing-masing ruang
perawatan
Terdapat mesin Automatic Soap Dispenser 0,04 4 0,16
sebanyak unit yang tersebar sebanyak 6 unit
di lingkungan LCB.
Terdapat sebanyak unit botol handsanitizer 0,04 4 0,16
diantaranya unit berada di dalam setiap ruang
perawatan dan unit tersedia diluar ruang
perawatan.

0,01 1 0,01
Belum optimalnya penerapan five moment
cuci tangan dalam tindakan keperawatan
yang diberikan oleh perawat kepada pasien.
0,02 2 0,04
Belum optimalnya penerapan five moment
yang terlampir dalam SOP pemberian
tindakan keperawatan.
0,02 2 0,04
Belum optimalnya kesadaran dari perawat
untuk melakukan five moment.
0,02 2 0,04
Kurangnya pemahaman perawat tentang
resiko infeksi nosokomial yang dapat
ditularkan akibat tidak menerapkan five
moment.
0,02 2 0,04
Belum optimalnya penerapan five moment
cuci tangan dalam tindakan keperawatan
yang diberikan oleh perawat kepada pasien.
Total Nilai 1 95 3,41

2. Matriks Eksternal (EFE)


Faktor Eksternal Bobot Rating Nilai

Adanya UU No 38 tahun 2014 tentang perawat 0,2 3 0,6

dalam melakukan pelayanan keperawatan

Ada kerjasama antara rumah sakit immanuel 0,1 3 0,3

dengan rumah sakit di Jawa Barat.

Adanya ISO atau penilaian mutu pelayanan di 0,2 3 0,6

Rumah Sakit Immanuel.

Adanya akreditasi atau penilaian mutu 0,2 3 0,6

pelayanan di Rumah Sakit Immanuel.

0,1 4 0,4
Adanya undang-undang perlindungan
konsumen dan Permenkes no. 169 tentang
keselamatan pasien.

THREAT
Mengoptimalkan edukasi penerapan five
moment yang baik dan benar. 0,1 4 0,4

Meningkatkan controlling perawat dalam 0,1 3 0,3


penerapan five moment untuk mencegah
penularan infeksi nosokomial.

1 23 3,2
Jumlah
H. DIAGRAM KARTESIUS

IFE : 3,2

EFE : 3,41

Interprestasi data dari diagram kartesius matriks IFE dan EFE menunjukan pada
kuadran 1 merupakan situasi yang sangat menguntungkan ruangan tersebut memiliki
peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. yang harus di
terapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.
Contohnya Adanya kebijakan pemerintah tentang perlindungan konsumen (UU
konsumen dan permenkes no.169 tentang keselamatan pasien dan UU perlindungan
konsumen no.8 tahun 1999 bagian 2 pasal 6). Adanya visi misi tujuan rumah Sakit
Immanuel Bandung tipe b untuk menjamin kualitas pelayanan keperawatan yang di
berikan. Strategi mempertahankan kepercayaan pasien dengan memberikan pelayanan
yang terbaik dan menarik minat pasien untuk selalu berobat ke Rumah Sakit
Immanuel.
I. Matrik IE
Matriks IE, sumbu horizontal X nilai IFE yang di bagai menjadi 3 daerah, yaitu:
1. 1,0-1,99 = IFE lemah
2. 2,0-2,99 = IFE rata-rata 3.
3,0-4,0 = IFE kuat
Hasil dari matriks IFE diatas adalah 3, 2
Matriks IE dengan sumbu vertical Y adalah nilai EFE yang dibagi menjadi 3 daerah
yaitu:

IFE Kuat Rata-rata Lemah


3,0 – 4,0 3,0 – 2,0 1,0 – 1,99

EFE
Kuat I II III
4,0 – 3,0
Rata-rata IV V VI
3,0 – 2,0
Lemah VII VIII IX
1,0- 1,99
1. 1,0-1,99 = EFE lemah
2. 2,0- 2,99 = EFE rata-rata 3.
3,0-4,0 = EFE kuat

Hasil IFE diatas adalah 3, 2


Intrepestasi data dari tabel 3.14
IE Matriks dengan total IFE 3,1 dan EFE 3,2 sehingga IE matriks, tabel terdapat pada
sel I ( satu ) yang di sebut posisi growth strategy atau strategi pertumbuhan di desain
untuk mencapai pertumbuhan baik dalam penjualan, aset.hal ini dapat di capai
menambah kualitas jasa dan meningkatan aset.

J. Rumusan Masalah dan Prioritas Masalah

a. Rumusan Masalah

1) Belum optimalnya pelaksanaan five moment cuci tangan di Ruang LCB


b. Pembobotan Metode Bryant
No Masalah Mg Sv Mn Nc Af SKOR KET

1. Belum optimalnya 5 4 4 4 4 21 II
pelaksanaan five
moment cuci tangan di
Ruang LCB

Pembobotan dengan memperhatikan aspek:

1) Magnetude (Mg) : Kecenderungan besar dan masalah sering terjadi.

2) Severity (Sv) : Besarnya kerugian yang ditimbulkan dari masalah ini.


3) Manageability (Mn) : Berfokus kepada keperawatan sehingga dapat diatur
untuk perubahannya.
4) Nursing Content (Nc) : Melibatkan pertimbangan dan perhatian perawat.

5) Affordability (Af) : Ketersediaan sumber daya alam.


Rentang nilai yang digunakan 1-5 dengan rincian:
5 : Sangat Penting

4 : Penting

3 : Cukup Penting

2 : Kurang Penting

1 : Sangat Kurang Penting

c. Prioritas Masalah

a. Belum optimalnya pelaksanaan five moment cuci tangan di Ruang LCB

K. Fish Bone
DAFTAR PUSTAKA

Arifiyanto. 2008. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Data dari ruang LCB

Depkes RI. (2009). Buku Panduan Penyelenggaraan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia
Kedua. Jakarta

Hubungan motivasi perawt dengan (Sani & Pratiwi, 2017).

Soedarto. Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit. 1st ed. Jakarta: Sagung Seto; 2016.

Anda mungkin juga menyukai