kualitas sumber daya manusia dan dilaksanakan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan
untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya.
BAB II
PEMBAHASAN
Sedangkan Strategi Pembagunan daerah Propinsi Jawa Barat yang tertuang dalam dokumen
pola Dasar Pembangunan Daerah Propinsi Jawa Barat tahun 2003-2007, menetapkan 15 strategi
pokok sebagai berikut:
Terwujudnya kehidupan masyarakat,bangsa dan Negara yang aman, bersatu, rukun, dan
damai.
Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara yang menjunjung tinggi hukum,
kesetaraan dan hak azasi manusia.
Terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan kesempatan kerja dan kehidupan
yang layak serta memberikan fondasi yang kokoh bagi pembangunan yang berkelanjutan.
Mewujudkan Indonesia yang aman dan damai.
Mewujudkan Indonesia yang adil dan demokratis.
Serta mewujudkan Indonesia yang sejahtera.
1. Misi
Nah teman sekalian kini saya akan mulai mengepost bagaimana pengertian implementasi nilai
pancasila dalam tugas kebidanan . mari kita simak latar belakangnya dulu . jumm lihat simak bersama ;;)
Kesadaraan akan nilai-nilai universal yg ada di Indonesia telah terangkum semuanya di dalam
Pancasila. Pancasila harus dibuat bermakna bagi kehidupan kita agar tidak hanya menjadi sekedar
konsep yang sewaktu-waktu bisa dibuang. Karena itu kesadaran akan Pancasila harus muncul dari
bawah. Nilai-nilai Dasar sangat penting untuk selalu dimaknai kembali, karena generasi di masa
mendatang belum tentu bisa menghayati Pancasila sebagai perekat dasar yang mempersatukan
Indonesia.
Hal tersebut akan sulit sekali dicapai jika kita tidak berusaha memaknai kembali nilai-nilai
luhur Pancasila Bidan adalah sebuah profesi yang khusus, dinyatakan sebagai sebuah pengertian bahwa
bidan adalah orang pertama yang melakukan penyelamatan kelahiran sehingga ibu dan bayinya lahir
dengan selamat. Tugas yang diemban bidan berguna untuk kesejahteraan manusia. Tugas bidan menjadi
sangat penting dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan anak. Pengamalan Pancasila
bagi bidan sangat penting. Seorang bidan yang melaksanakan Pancasila dengan baik dalam kehidupan
sehari-hari akan menjadi warganegara yang baik dan menjadi tenaga kesehatan yang profesional. Dalam
pelayanan kebidanan, aturan hukum dan perundang-undangan serta etika profesi yang dapat dipelajari
melalui pendidikan kewarganegaraan sangatlah penting untuk dimengerti, dipahami serta
diimplementasikan dalam profesi kebidanan.
Oleh sebab itu, dalam makalah ini akan dibahas kaitan antara nilai pancasila dengan tugas
kebidanan yang berjudul “implementasi nilai-nilai pancasila dalam tugas kebidanan” agar kita
mengetahui peran dan pentingnya pendidikan kewarganegaraan dalam profesi kebidanan. nilai – nilai
luhur yang terkandung dalam pancasila mutlak harus dihayati dan diamalkan oleh masyarakat indonesia,
agar kita dapat terhindar dari akibat – akibat buruk yang dibawa oleh zaman tersebut. Nilai – nilai
persatuan tapi universal yang terkandung dalam pancasila dapat menjadi jati diri bangsa indonesia.
1.Pengertian Pancasila
Arti pancasila berasal dari bahasa sansekerta india (kasta brahmana). Sedangkan menurut
muh yamin, dalam bahasa sansekerta , memiliki dua macam arti secara leksikal yaitu : panca : yang
artinya lima, syila : vokal i pendek, yang artinya batu sendi, alas, atau dasar. Syiila vokal i panjang artinya
peraturan tingkah laku yang baik atau penting. Pancasila adalah petunjuk hidup bagi warga negara
indonesia . Pancasila juga sebagai sarana yang bertujuan untuk mencapai filsafat negara .
Menumbuhkan wawasan kebangsaan bernegara serta membentuk sikap dan perilaku cinta tanah air
yang bersendikan budaya dan falsafah bangsa indonesia . Maka pancasila merupakan sumber dari segala
sumber hukum, pancasila merupakn sumber kaidah hukum negara yang secara konstitusional mengatur
negara republik indonesia berserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat, wilayah, serta pemerintahan
negara. Sebagai dasar negara, pancasila merupakan suatu asa kerokhanian yang meliputi suatu
kebatinan atau cita-cita hukum, sehingga merupakan suatu sumber nilai, norma serta kaidah, baik moral
maupun hukum negara, dan menguasai hukumdasar baik yang tertulis atau undang-undang dasar
maupun yang tidak tertulis atau convensi. Dalam kehidupannya sebagaidasar negara, pancasila
mempunyai kekuatan mengikat secara hukum.
Pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur pemerintahan negara atau
dengan lain perkataan pencasila merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara.
Konsekuensinya seluruh pelaksana dan penyelenggara negara segala peraturan terutama segala
peraturan perundang-undangan termasuk proses reformasi dalam segala bidang dewasa ini, dijabarkan
diderivasikan dari nilai-nilai pancasila. Oleh sebab itu, nilai – nilai luhur yang terkandung dalam pancasila
mutlak harus dihayati dan diamalkan oleh masyarakat indonesia, agar kita dapat terhindar dari akibat –
akibat buruk yang dibawa oleh zaman tersebut. Nilai – nilai persatuan tapi universal yang terkandung
dalam pancasila dapat menjadi jati diri bangsa indonesia.
Bidan juga harus mampu memberikan pelayanan kebidanan normal yang meliput:
• hamil
• bersalin
• nifas
• pemeriksaan fisik
• senam hamil
• pengendalian anemia
• amniotoni
• uterotonika
• ASI ekslusif .
Bidan juga harus bisa memberi pelayanan abnormal, pelayanan kebidanan pada anak dan
balita , pelayanan KB , dan pelayanan kesehatan masyarakat .Mengembangkan sikap saling mencintai
sesama manusia. Dasar pelayanan kebidanan yang baik yaitu dengan rasa kecintaan pada sesama
manusia. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
Bidan selalu bersikap tenggang rasa dan tepa selira dalam menghadapipasien, mengembangkan
sikap tidak semena-mena terhadap orang lain, klien, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Memberi pelayanan kesehatan ibu dan anak dan berusaha melakukan kegiatanm kemanusiaan, berani
membela kebenaran dan keadilan, selalu berani untuk membela kebenaran dan keadilan dalam Hukum
Bangsa Indonesia, merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia karena bagian dari seluruh
umat manusia tersebut,sehingga bidan wajib menghargaikehidupan manusia untuk meneruskan
kehidupan bangsa, mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain,
bekerjasama dengan tim kesehatan lainnya.
Upaya pendeteksian dini terhadap kehamilan oleh seorang ibu merupakan suatu hal yang
penting dalam upaya penerapan standar pelayanan kebidanan, pengetahuan tentang identifikasi
kehamilan oleh para pasangan calon ibu ataupun oleh para pasangan usia subur sangat berguna
terutama dalam pemberian pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil serta bagi janin yang
dikandungnnya. Identifikasi ibu hamil adalah melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan
masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan anggota
keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilan sejak dini dan secara teratur (ibi,
2000).
Nah teman teman, sekian yang bisa saya sampaikan mengenai implementasi nilai pancasila
dalam tugas kebidanan . Saran saya Biasakan melakukan hal-hal yang kecil supaya kita tetap beretika
dan selalu dipandang baik oleh orang lain , bercengkrama dengan penuh tata krama membuat kita
dinilai sebagai salah seorang yang baik dalam menghadapi oranglain . itu adalah contoh implementasi
pancasila dalam tugas kebidanan lingkup kecil .sudah saat nya kita mulai melatih diri sejak dini agar
terbiasa kelak menjadi seorang bidan yang profesional .
# Daftar pustaka Makalah ini sebagian besar bersumber dari media internet yang diantaranya adalah :
1. http://dyaswara.blogspot.com/2013/10/makalah-nilai-pancasila-dalam-praktik.html
2. https://id.scribd.com/doc/109970465/Peranan-Pancasila-Dalam-Kelancaran-Tugas-Tenaga-Kebidanan
3. https://rhennynouvizani.wordpress.com/category/pancasila/
4. http://www.artikelkebidanan.com/artikel/penerapan-nilai-pancasila-dalam-praktek-kebidanan.html
5. http://midwifeaff.wordpress.com/2013/01/15/implementasi-perundang-undangan-hukum-dan-etika-
dalam-pelayanan-kebidanan/
6. http://eyotakeyboard.blogspot.com/2013/12/pancasila-sebagai-pandangan-hidup-bangsa.html
PERANAN PANCASILA DALAM KELANCARAN TUGAS TENAGA KEBIDANAN
A.Pendahuluan
Dewasa ini telah terjadi perubahan-perubahan yang sangat pesat dan luas di seluruh Dunia sebagai
akibat adanya kemajuan daya nalar/pikir manusia. Perubahan perubahan yang dinamis itu dapat
dirasakan dalam Pembangunan Nasional, hal itu akan mempengaruhi aspirasi/ pendapat, cara berpikir
dan sikap atau perbuatan masyarakat Indonesia.
Perubahan Sosial dan Budaya akan menghasilkan perubahan tata nilai, tetapi karena tata nilai baru
belum melembaga sementara tata nilai lama mulai ditinggalkan, maka dapat menimbulkan berbagai
gejolak, ketidak pastian, rasa cemas dan kegelisahan. Bangsa Indonesia harus makin memantapkan
kesetiaannya kepada Pancasila, dengan cara menghayati mengamalkannya dalam segala bidang
kehidupan (Ekonomi, Sosial Budaya dsb).
Kehidupan manusia tanpa mengenal Ketuhanan Yang Maha Esa dapat mengakibatkan mereka
kehilangan nilai-nilai etik, moral dan spritual. Tanpa Kemanusiaan yang adil dan beradab, kemajuan
bidang ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi justru akan memerosokkan nilai-nilai kemanusiaan ke
dalam tempat yang rendah. Tanpa nilai Persatuan dan Kesatuan, bangsa indonesia akan mengalami
perpecahan dari dalam, misalnya permusuhan antar suku bangsa, antar agama atau ras. Tanpa nilai-nilai
Kedaulatan rakyat, dapat disaksikan tumbuhnya kekuatan kekuatan pemerintahan yang sewenang-
wenang yang akhirnya terjadi pertentangan antara pemerintah dan rakyat. Tanpa nilai-nilai Keadilan
sosial, dapat disaksikan kesenjangan sosial dalam masyarakat, akan terjadi kecemburuan sosial antara
sikaya dan si miskin. Lebih lanjut hal ini dapat menimbulkan keresahan dan perpecahan yang selanjutnya
dapat membahayakan kelestarian hidup bangsa dan negara.
Oleh sebab itu, nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila mutlak harus dihayati dan
diamalkanoleh masyarakat Indonesia, agar kita dapat terhindar dari akibat-akibat buruk yang dibawa
oleh zaman tersebut. Nilai-nilai persatuan tapi universal yang terkandung dalam Pancasila dpat menjadi
jati diri bangsa Indonesia. . Ketika kita dihadapi oleh berbagai persoalan multidimensional dan mulai
kehilangan arah, maka ada pihak yang mengusung budaya kearab-araban pada satu sisi dan kebarat-
baratan pada sisi yang lain, maka Pancasila menjadi jawaban yang relevan.
Sebagai nilai-nilai dasar, Pancasila telah mencakup semuanya. Kesadaraan akan nilai-nilai universal yg
ada di Indonesia telah terangkum semuanya di dalam Pancasila. Pancasila harus dibuat bermakna bagi
kehidupan kita agar tidak hanya menjadi sekedar konsep yang sewaktu-waktu bisa dibuang. Karena itu
kesadaran akan Pancasila harus muncul dari bawah. Nilai-nilai Dasar sangat penting untuk selalu
dimaknai kembali, karena generasi di masa mendatang belum tentu bisa menghayati Pancasila sebagai
perekat dasar yang mempersatukan Indonesia. Hal tersebut akan sulit sekali dicapai jika kita tidak
berusaha memaknai kembali nilai-nilai luhur Pancasila
Bidan adalah sebuah profesi yang khusus, dinyatakan sebagai sebuah pengertian bahwa bidan adalah
orang pertama yang melakukan penyelamatan kelahiran sehingga ibu dan bayinya lahir dengan selamat.
Tugas yang diemban bidan berguna untuk kesejahteraan manusia.
Tugas bidan menjadi sangat penting dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan anak.
Pengamalan Pancasila bagi bidan sangat penting. Seorang bidan yang melaksanakan Pancasila dengan
baik dalam kehidupan sehari-hari akan menjadi warganegara yang baik dan menjadi tenaga kesehatan
yang profesional.
B. Pelaksanaan Pancasila dalam Pelaksanaan Tugas Seorang Bidan
Seorang bidan yang profesional, perlu mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-harinya.
Pelaksanaan Pancasila secara subyektif yaitu sesuai dengan butir-butir Pancasila.
Butir - butir Pancasila sebagai berikut:
Sila Butir-butir Pancasila
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
1.Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2.Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
3.Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan
penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4.Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
5.Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan
pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6.Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing
7.Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-
bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan
sebagainya.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia
10.Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
Persatuan Indonesia
1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak
dan kewajiban yang sama
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
6. Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan
musyawarah.
7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur
9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha
Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan
persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama
10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan.
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
4. Menghormati hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
9. Suka bekerja keras
10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial
Pelaksanaan Pancasila, sila Ketuhanan Yang Maha Esa daN Kemnusiaan Yang Adil dan Beradab dalam
kehidupan sehari-hari seorang bidan adalah sebgai beriukut:
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Beragama
Berdoa sebelum dan setelah menolong pasien
Mengajarkan pasien untuk menyerahkan hasil pertolongan lepada Tuhan YME
Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
Menghormati kepercayaan dan agama pasien
Tidak memaksakan kehemdak mengenai kebiasaan berdoa dan beribadah kepada orang lain
Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Menghormati kebiasaan berdoa dan beribadan pasiennya
Menghormati agama orang lain
Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
Tetap menjaga kerukunan umat beragama meskipun berbeda-beda kepercayaan dan agama
Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan
pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Memegang teguh prinsip bahwa agama dan kepercayaan menyangkut hubungan pribadi manusia
dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing Menghormati kebebasan pasien untuk berdoa dan beribadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya dan membimbing untuk selalu berdoa sesuai keyakinannya
Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
Tidak memaksakan agama dan kepercayaan kita kepada pasien.
Tentang
secara sistematis untuk menghasilkan luaran Pelayanan Kebidanan yang efektif dan efisien.
Ada 3 (tiga) fungsi manajemen yang dikenal yakni Pengawasan, Pengendalian, dan
Penilaian. Semua fungsi manajemen tersebut harus dilaksanakan secara terkait dan
Kegiatan pelayanan harus terus di awasi pelaksanaannya agar mencapai target yang telah
ditetapkan.
Pengawasan dibedakan atas dua macam, yakni pengawasan internal dan pengawasan
eksternal. Pengawasan internal dilakukan secara melekat oleh atasan langsung. Pengawasan
eksternal dilakukan oleh masyarakat, dinas kesehatan kabupaten/kota serta berbagai institusi
pemerintah terkait. Pengawasan mencakup aspek administrative, keuangan dan teknis pelayanan.
Pengawasan adalah fungsi manajemen dimana peran dari personal yang sudah memiliki
tugas, wewenang dan menjalankan pelaksanaannya perlu dilakukan pengawasan agar supaya
berjalan sesuai dengan tujuan, visi dan misi perusahaan. Di dalam manajemen perusahaan yang
modern fungsi control ini biasanya dilakukan oleh divisi audit internal.
Pengawasan merupakan fungsi manajemen yang tidak kalah pentingnya dalam suatu
organisasi. Semua fungsi manajemen yang lain, tidak akan efektif tanpa disertai fungsi
pengawasan. Dalam hal ini, Louis E. Boone dan David L. Kurtz (1984) memberikan rumusan
tentang pengawasan sebagai: “the process by which manager determine wether actual operation
Sementara itu, Robert J. Mocker sebagaimana disampaikan oleh T. Hani Handoko (1995)
pengawasan, bahwa: “pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan
standar pelaksanaan dengan tujuan – tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan
balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya,
yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan
mengendalikan agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan apakah
tujuan organisasi tercapai. Apabila terjadi penyimpangan di mana letak penyimpangan itu dan
Selanjutnya dikemukakan pula oleh T. Hani Handoko bahwa proses pengawasan memiliki lima
tahapan, yaitu:
penyimpangan; dan
a. Pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan harus dimengerti oleh staf dan hasilnya mudah
diukur. Misalnya tentang waktu dan tugas-tugas pokok yang harus diselesaikan oleh staf.
b. Fungsi pengawasan harus difahami pimpinan sebagai suatu kegiatan yang sangat penting dalam
c. Standar unjuk kerja harus dijelaskan kepada seluruh staf karena kinerja staf akan terus dinilai
oleh pimpinan sebagai pertimbangan untuk memberikan reward kepada mereka yang dianggap
mampu bekerja.
Bila fungsi wasdal dilaksanakan dengan tepat, organisasi akan memperoleh manfaat berupa:
a. Dapat mengetahui sejauh mana program sudah dilakukan oleh staf, apakah sesuai dengan
standar atau rencana kerja, apakah sumber daya telah digunakan sesuai dengan yang telah
b. Dapat mengetahui adanya penyimpangan pada pemahaman staf dalam melaksanakan tugas-
tugasnya.
c. Dapat mengetahui apakah waktu dan sumber daya lainnya mencukupi kebutuhan dan telah
e. Dapat mengetahui staf yang perlu diberikan penghargaan, dipromosikan atau diberikan pelatihan
lanjutan.
penyebabnya, dan menggunakan, dan menggunakan faktor tersebut untuk menetapkan langkah-
langkah intervensi.
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan manajerial, ada lima jenis obyek yang perlu dijadikan
sasaran pengawasan.
a. Obyek yang menyangkut kuantitas dan kualitas barang atau jasa. Pengawasan ini bersifat fisik.
b. Keuangan
c. Pengawasan non fungsional. Pengawasan ini biasanya dilakukan oleh badan-badan yag
diberikan wewenang untuk melakukan pengawasan seperti DPR, BPK, KPK, dan lain-lain.
sesuai dengan rencana yang ditetapkan atau hasil yang dikehendaki. Untuk dapat menjalankan
Dalam fungsi pengawasan tidak kalah pentingnya adalah sosialisasi tentang perlunya disiplin,
mematuhi segala peraturan demi keselamatan kerja bersama. Sosialisasi perlu dilakukan terus
dengan baik, akan menjamin bahwa semua tujuan dari setiap orang atau kelompok konsisten
dengan tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini membantu menyakinkan bahwa
tujuan dan hasil tetap konsisten satu sama lain dengan dalam organisasi. Controlling berperan
juga dalam menjaga pemenuhan (kompliansi) aturan dan kebijakan yang esensial.
Proses pengendalian mulai dengan perencanaan dan pembangunan tujuan penampilan kerja.
Tujuan penampilan didefinisikan dan standar-standar untuk mengukurnya disusun. Ada 2 tipe
standar :
a. Standar out-put (keluaran): mengukur hasil-hasil tampilan dalam istilah kuantitas, kualitas, biaya
atau waktu.
b. Standar in-put (masukan): mengukur usaha-usaha kerja yang masuk ke dalam tugas
penampilan.
Pengukuran harus cukup akurat untuk menyorot penyimpangan atau variasi. Tanpa
pengukuran, pengendalian yang efektif tidaklah mungkin ada. Pengukuran dilakukan dengan
membandingkan hasil dengan tujuan dan standar. Perbandingan dari tampilan aktual dengan
a. Historis/relatif/rancang-bangun
b. Benchmarking
Pelayanan yang sudah optimal tetap perlu dikendalikan arahnya agar tidak menyimpang dari
tujuan kegiatan.
Pengendalian terbaik dalam organiasasi adalah berorientasi pada strategi dan hasil, dapat
dipahami, mendorong pengendalian diri (self-control), berorientasi secara waktu dan eksepsi,
ini harus dipenuhi sebelum suatu perkerjaan dimulai. Kendali ini menyakinkan bahwa arah yang
tepat telah disusun dan sumber-sumber yang tepat tersedia untuk memenuhinya.
Tipe-tipe pengendalian (saat ini) concurrent berfokus pada apa yang sedang terjadi selama
proses. Kadang-kadang disebut kendali steering, kendali ini memantau operasi dan aktivitas yang
sedang berjalan untuk menjamin sesuatunya telah sedang dikerjakan dengan tepat.
ini mengambil tempat setelah suatu tindakan dilengkapi. Kendali akhir berfokus pada hasil akhir,
mengandalkan orang-orang untuk melatih pengendalian diri (internal) atas tingkah lakunya
sendiri. Alternatif lain, manajer dapat mengambil tindakan langsung (external) untuk
Pengendalian internal memberikan individu yang termotivasi untuk melatih pengendalian diri
dalam memenuhi harapan pekerjaan. Potensi untuk pengendalian diri dikembangkan ketika
orang yang mampu memiliki tujuan tampilan yang jelas dan dukungan sumber-sumber yang
tepat.
Pengendalian eksternal terjadi melalui supervisi personal dan penggunaan sistem administrasi
formal antara lain sistem penilaian penampilan, sistem kompensasi dan keuntungan, sistem
Kompensasi dan keuntungan dari sistem pengawasan dan pengendalian yang baik adalah:
Setiap hasil kegiatan harus dievaluasi sebagai bentuk pertanggung jawaban institusi terhadap
Kegiatan penilaian dilakukan pada akhir tahun anggaran. Kegiatan yang dilakukan
a. Melakukan penilaian terhadap penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai, dibandingkan
b. Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan pencapaian serta masalah