Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TLADAN
Jl. Jend. Sudirman No : 40 Telp : (0351) 439027 Kec.
Kawedanan
E-mail : tladan.pusk@gmail.com
MAGETAN 63381

KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PENYULUHAN DIARE BALITA
TAHUN 2023

I. PENDAHULUAN
Hingga saat ini penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di
Indonesia.hal ini dapat di lihat dengan meningkatnya angka kesakitan diare dari tahun ke
tahun.Di Negara berkembang pada tahun2003 diperkirakan 1.87 juta anak balita meninggal
karena diare. 8 dari 10 kematian tersebut pada umur < 2 tahun.Rata rata anak usia < 3tahun
di Negara berkembang mengalami periode diare sebanyak 3 kali dalam setahun (WHO
2005).Diare merupakan penyebab kematian ke 4(13.2%) pada semua umur

II. LATAR BELAKANG

Strategi program pengendalian penyakit Diare yaitu dengan melaksanakan tata


laksana Diare yang standat di sarana kesehatan melalui Lima Langkah Tuntaskan Diare
(LINTAS DIARE).Meningkatkan Tatalaksana penderita di rumah tangga yang tepat dan
benar. Menanggulangi kasus KLB Diare dan melaksanakan upaya pencegahan yang efektif
dan melaksanakan monitoring dan evaluasi kasus Diare. Petugas kesehatan dan juga kader
perlu mengenal tanda tanda bahaya kasus diare .Diharapkan dengan meningkatnya
pengetahuan masyarakat tentang tanda dan gejala Diare ,angka kematian balita karena diare
bisa diturunkan.

III. TUJUAN
1. Tujuan umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian karena Diare bersama lintas program dan sektor
terkait.
2. Tujuan Khusus
 Tercapainya penurunan angka kesakitan Diare
 Terlaksananya tatalaksana Diare sesuai standar.
 Terwujudnya masyarakat yang mengerti, menghayati,dan melaksanakan hid
 sehat melalui promosi kesehatan kegiatan pencegahan sehingga kesakitan dan kematian
karena diare dapat di cegah.
 Menyembuhkan penderita
IV.TATA NILAI
A. VISI, MISI, DAN MOTTO PUSKESMAS DAN PROGRAM
1. VISI PUSKESMAS
Visi Puskesmas Tladan adalah “TERWUJUDNYA MASYARAKAT WILAYAH KERJA
PUSKESMAS TLADAN MANDIRI UNTUK HIDUP SEHAT”.
Masyarakat Wilayah Kerja Puskesmas Tladan mengandung makna bahwa seluruh penduduk
dan lapisan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Tladan, yang
mandiri untuk hidup sehat mengandung makna bahwa seluruh lapisan masyarakat perlu
mengembangkan paradigma baru bidang kesehatan. Jika sebelumnya pelayanan kesehatan
masih menempatkan masyarakat sebagai obyek, maka saat ini masyarakat didorong dan
diberdayakan untuk mampu menjadi subyek. Masyarakat diberdayakan supaya menyadari,
mau, dan mampu untuk mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan yang
dihadapi, sehingga dapat bebas dari gangguan kesehatan, baik yang disebabkan oleh
penyakit termasuk gangguan kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan dan perilaku
yang tidak mendukung untuk hidup sehat.
Diharapkan seluruh lapisan masyarakat wilayah kerja Puskesmas Tladan dapat
meningkatkan derajat kesehatan yang tinggi serta mempunyai orientasi upaya bidang
kesehatan yang semula sangat menekankan upaya kuratif dan rehabilitatif, secara bertahap
diubah menjadi upaya kesehatan terintegrasi menuju kawasan sehat dengan peran aktif
masyarakat. Pendekatan baru ini menekankan pentingnya upaya promotif dan preventif tanpa
mengabaikan kuratif dan rehabilitatif.

2. MISI PUSKESMAS

Dengan berlandasan pada Dasar Pembangunan Kesehatan, dan untuk mewujudkan Visi
“Terwujudnya masyarakat wilayah kerja Puskesmas Tladan mandiri untuk hidup sehat”,
ditetapkan 5 (Lima) Misi Puskesmas Tladan adalah sebagai berikut :
1. Mendorong Terwujudnya Masyarakat Wilayah Kerja Puskesmas Tladan Untuk Hidup
Sehat Secara Mandiri
Keberhasilan upaya pembangunan kesehatan ditentukan oleh besarnya peran aktif
masyarakat. Puskesmas Tladan melaksanakan pemberdayaan masyarakat, sehingga
masyarakat dapat berperan sebagai subyek pembangunan kesehatan. Pemberdayaan
masyarakat dilakukan dengan mendorong masyarakat agar mampu secara mandiri
menjamin terpenuhinya kebutuhan kesehatan untuk hidup sehat.
Setiap orang dan masyarakat bersama dengan pemerintah berperan, berkewajiban dan
bertanggung jawab untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan,
keluarga, masyarakat dan lingkungannya. Pembangunan kesehatan harus mampu
membangkitkan dan mendorong peran aktif masyarakat. Upaya pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan setiap individu, keluarga, masyarakat, dan lingkungannya dilakukan
tanpa meninggalkan upaya penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Kesadaran,
kemauan dan kemampuan setiap individu, keluarga dan masyarakat untuk menjaga
kesehatan, memilih, dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, sangat
menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan. Masyarakat harus mampu melakukan
program pengabdian, memperjuangkan kepentingan masyarakat di bidang kesehatan, dan
melakukan pengawasan sosial terhadap pembangunan kesehatan. Oleh karena itu, salah
satu upaya pokok atau misi pembangunan kesehatan adalah mendorong terwujudnya
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
Potensi masyarakat termasuk swasta, baik berupa organisasi, upaya, tenaga, dana, sarana,
teknologi serta mekanisme pengambilan keputusan, merupakan aset yang cukup besar yang
perlu digalang.
2. Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan
Upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan terutama ditujukan
untuk menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan akibat penyakit menular,
penyakit tidak menular dan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi serta
menanggulangi KLB, ancaman epidemi dan masalah kesehatan akibat bencana.
3. Mewujudkan, Memelihara Dan Meningkatkan Upaya Kesehatan Yang Bermutu, Merata
Dan Terjangkau
Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan mewujudkan upaya kesehatan, baik
upaya kesehatan primer dan sekunder maupun upaya kesehatan tersier yang bermutu,
merata, dan terjangkau oleh masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan terutama
dengan upaya pencegahan (preventif), dan peningkatan kesehatan (promotif) bagi segenap
warga masyarakat wilayah kerja Puskesmas Tladan, tanpa mengabaikan upaya
penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif). Agar dapat
memelihara dan meningkatkan kesehatan, diperlukan pula upaya peningkatan lingkungan
yang sehat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan kemitraan antara
pemerintah, dan masyarakat termasuk swasta.
Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau
mengandung arti bahwa upaya kesehatan diharapkan dapat terselenggara dengan baik,
dapat dicapai (accessable), dan dapat dijangkau (affordable) oleh seluruh lapisan
masyarakat baik secara geografis maupun ekonomis serta terjamin mutunya (quality).
Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat maka diperlukan
pengembangan dan pemantapan pelaksanaan Standard Operating Procedure (SOP) dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. SOP adalah aturan tertulis yang
rinci dan baku tentang sumberdaya (bahan peralatan medis, non medis, tenaga, pencatatan
dan pelaporan) dan menguraikan secara jelas tentang cara melaksanakan suatu kegiatan
pelayanan secara berurutan sehingga terjamin kualitas dan efektifitas pelayanan.
4. Meningkatkan dan Mendayagunakan Sumber Daya Kesehatan
Tugas utama sektor kesehatan adalah memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
segenap lapisan masyarakat baik individu, masyarakat, pemerintah dan swasta. Untuk dapat
terselenggaranya tugas ini maka diperlukan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
Upaya kesehatan yang harus diutamakan adalah yang bersifat promotif dan preventif, yang
juga didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif. Dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan, sumber daya kesehatan perlu ditingkatkan dan didayagunakan, yang meliputi
Sumber Daya Manusia Kesehatan, pembiayaan kesehatan, sarana dan prasarana, sediaan
farmasi dan alat kesehatan.
Sumber daya manusia merupakan pelaksana utama dari upaya pembangunan kesehatan di
Puskesmas. Oleh karena itu dalam mengemban tugas-tugas pembangunan kesehatan,
harus dilakukan pengembangan SDM kesehatan supaya berkualitas dan memiliki komitmen
yang tinggi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan. SDM kesehatan yang bermutu harus
tersedia secara mencukupi serta termanfaatkan secara berdaya guna untuk dapat
memberikan pelayanan kesehatan yang merata dan terjangkau seluruh masyarakat.
Pembiayaan kesehatan yang bersumber dari pemerintah, masyarakat, swasta harus tersedia
dalam jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil dan termanfaatkan secara berhasil
guna serta berdaya guna untuk memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan
perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan. Pemerintah Kabupaten
Magetan menyelenggarakan pembiayaan pelayanan kesehatan masyarakat yang dijamin
oleh pemerintah Propinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Magetan bertujuan untuk
meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat agar
tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efekif dan efisien.
Sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan yang aman, bermanfaat dan bermutu harus
tersedia secara merata serta terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Upaya dalam
meningkatkan ketersediaan tersebut, dilakukan dengan upaya peningkatan manajemen,
pengembangan dan penggunaan teknologi di bidang sediaan farmasi, alat kesehatan dan
makanan serta pengawasan post market makanan dan minuman yang komprehensif.

B. TATA NILAI
1. Tata Nilai
“MASDAN PRIMA”, Puskesmas Tladan yang PRIMA :

a. Profesional;
Memiliki Kompetensi dan Kemampuan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang
terbaik
b. Ramah;
Memiliki sifat yang sopan dan santun kepala seluruh masyarakat dan rekan sekerja
c. Inovatif;
Memiliki ide – ide kreatif serta memberi terobosan bagi peningkatan pelayanan
kesehatan
d. Mantap;
Tetap hati, kukuh ,kuat ,tidak goyah, tidak berubah, stabil dalam melaksanakan SOP
pelayanan
e. Amanah;
Mejalankan perintah atau mandate yang diberikan dengan tanggung jawab

V. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Kegiatan dilakukan dengan memberikan penyuluhan secara berkelompok di setiap
desa.

IV. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Menentukan Jadwal pelaksanaan kegiatan ditiap Desa
2. Menyiapkan materi penyuluhan
3. Menyiapkan alat bantu penyuluhan (lembar balik,leaflet,LCD )
4. Menyampaikan penyuluhan pada ibu balita yang diundang
5. Mencatat hasil kegiatan dan daftar hadir
6. Melaksanakan evaluasi hasil penyuluhan disetiap Posyandu setelah pelaksanaan
selesei
7. Petugas membuat rencana tindak lanjut hasil penyuluhan Diare di setiap Posyandu
8. Petugas melakukan konsultasi dengan kepala Puskesmas
9. Kepala Puskesmas memberikan arahan dan masukan tentang hasil penyuluhan
Diare
10. Petugas mendokumentasikan hasil penyuluhan Diare
VI. SASARAN
Semua Ibu Balita di 9 Desa di wilayah kerja Puskesmas Tladan

VII. KETERLIBATAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR


1. Keterlibatan Lintas Program
a. Melaksanankan kegiatan yang ada di desa
b. Membantu penanggung jawab program atas kegiatan yang ada di wilayah
Puskesmas
2. Keterlibatan Lintas Sektor
a. Mendukung kelancaran kegiatan program
b. Memotivasi peran serta masyarakat dalam kegiatan program

VIII. JADWAL PELAKSANAAN


Kegiatan dilakukan pada
Tanggal : Tanggal Posyandu
Jam : 08.00 WIB sd 12.00 WIB
Tempat : Balai Desa.
Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Laporan
Hasil kegiatan program Diare yang dilakukan di rekap dan dianalisa kemudian
dilaporkan kepada Kepala Puskesmas Tladan diakhir bulan dan dilaporkan ke
Dinas Kesehatan.

VI. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Penemuan kasus diare pada bayi atau balita oleh kader atau penanggung jawab
desa baik bidan maupun perawat dilaporkan kepada pemegang program Diare
dengan menggunakan buku register lengkap.Kemudian dilaporkan kepada Kepala
Puskesmas.

MENGETAHUI Tladan, Januari 2023


Kepala UPTD Puskesmas Tladan Pelaksana

drg. NUGRAHINI PURNAMANINGRUM ANNING MAWARDANI RUKMANA


NIP.19711023 200212 2 003 NIP 19900810 202221 2 000
JADWAL
PENYULUHAN DIARE BALITA
DI DUSUN MUWUH DESA SUMBERAGUNG , 22 OKTOBER 2020

NO. WAKTU KEGIATAN PEMBICARA MODERATOR


1. 08.00-08.30 Registrasi Peserta Panitia
2. 08.30-08.45 Pembukaan Kepala Desa
3. 08.45-09.15 Sambutan Kepala Desa
4. 09.15-09.45 Perkenalan,Penyampaian Pemegang Penanggung
Tujuan dan Pencairan progam Diare Jawab Desa
Suasana
5. 09.45-11.00 Penyuluhan tentang penyakit Pemegang Penanggung
Diare progam Diare Jawab Desa
6. 11.00-11.30 Tanya Jawab Pemegang Penanggung
progam Diare Jawab Desa
7. 11.30-11.45 Membuat Rencana Tindak Pemegang Penanggung
Lanjut progam Diare Jawab Desa
8. 11.45– 12.00 Doa dan Penutup

Anda mungkin juga menyukai