Anda di halaman 1dari 8

SOP

PENCATATAN & PELAPORAN P2 DIARE


No. Dokumen No. Revisi : Halaman
…. /A/P2M/2013 ……………….. 1

Tanggal Disusun oleh : Ditetapkan


ditetapkan : KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN MAGETAN
18 Februari 2013
Penanggungjawab
Pengelola Program P2 Diare
Dinas Kesehatan
Kabupaten Magetan dr. HARI SUSANTO,MM
Pengertian Salah satu elemen yang sangat penting untuk mendapat gambaran dan informasi
program pengendalian penyakit diare
Tujuan 1. Mendapatkan informasi hasil pelaksanaan program P2 diare
2. Menidentifikasi masalah
3. Mengetahui keberhasilan program
Kebijakan Sebagai acuan puskesmas dalam pencatatan dan pelaporan P2 Diare
Standar Petugas adalah 1 orang paramedis yang berkompeten
Tenaga
Standar 1. Ballpoint
Sarana dan 2. Register harian P2 Diare
Prasarana
Prosedur Mencatat dan melaporkan setiap penderita yang datang ke puskesmas
Tetap
Cara 1. Setiap orang yang mengalami diare datang berobat ke puskesmas dimasukkan
Melaksanakan ke register harian program P2 diare
Tiap Kegiatan 2. Laporan bulanan program P2 diare diambil dari register harian program P2
diare
SOP
INVENTARIS BHP MEDIS DAN NON MEDIS P2 DIARE
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
…./A/P2M/2013 1

Tanggal Disusun oleh :


Ditetapkan
ditetapkan :
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN MAGETAN
18 Februari 2013 Penanggungjawab
Pengelola Program P2 Diare
Dinas Kesehatan
Kabupaten Magetan
dr. HARRY SUSANTO, MM
Pengertian Mencatat jumlah barang habis pakai medis dan non medis P2 diare yang tersedia
Tujuan Agar diketahui jumlah persediaan yang ada
Kebijakan Sebagai pedoman petugas dalam pencatatan inventaris bahan habis pakai medis
dan non medis
Standar Dokter, Perawat, Bidan
Tenaga
Standar 1. MEDIS
Sarana dan  Kapas alcohol
Prasarana  Oralit
 Zinc
 RL
 Antibiotic

2. NON MEDIS
 Blanko resep
 Buku register
 Blanko rujukan

Prosedur Penerimaan dan pencatatan barang medis dan non medis


Tetap
Cara 1. Terima bahan habis pakai medis dan non medis dari GFK
Melaksanakan 2. Catat persediaan BHP medis dan non medis setiap selesai digunakan
Tiap Kegiatan 3. Ajukan permintaan BHP medis dan medis sebelum habis persediaannya
SOP
PENANGANAN DIARE
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
…./M/P2M/2013 ……………….. 1 s.d 5
Tanggal Disusun oleh : Ditetapkan
ditetapkan : KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN MAGETAN
18 Februari 2013 Penanggungjawab
Pengelola Program P2 Diare
Dinas Kesehatan
Kabupaten Magetan dr. HARRY SUSANTO, MM
Pengertian Buang air besar yg frekwensinya, lebih sering dari biasanya, pada umumnya 3 x
atau lebih / hari, dgn konsistensi cair berlangsung < 7 hari
Tujuan Mencegah dan mengobati dehidrasi, memperpendek lamanya sakit dan
mencegah diare menjadi berat
Kebijakan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah melakukan penanganan atau
perawatan sehingga pasien mendapat pelayanan sesuai harapan
Standar Dokter, perawat dan bidan
Tenaga
Standar 1. Stetoscop
Sarana dan 2. Tensimeter
Prasarana 3. Termometer
4. Stop Wotch
5. Lampu Senter
6. Timbangan Berat Badan
7. Kapas beralkohol
8. Blangko resep
Prosedur 1. Anamnesa
Tetap 2. Pemeriksaan
3. Penentuan diagnose
4. Tindakan pengobatan
5. Penyuluhan kepada orang tua
Cara 1. ANAMESA
Melaksanakan Menanyakan :
Tiap Kegiatan a. Nama Pasien
b. Nama Ortu
c. Pekerjaan Ortu
d. Umur
e. Alamat
f. Riwayat Penyakit dahulu
g. Riwayat Penyakit Sekarang

2. PEMERIKSAAN
Sebelumnya beritahu pasien, orang tua/pengantar tiap jenis pemeriksaan yang
akan dilakukan
a. Bagaimana keadaan umum penderita :
-Baik & Sadar
-Gelisah atau rewel
-Mengantuk, lesu, Lunglai. Atau tidak sadar.
-Apakah terlihat haus, dgn cara diberi minum biila haus minum dgn lahap
b. Konsistensi tinja : tinja
c. Sehari berapa kali BAB
d. Sudah berapa lama diare
e. Adakah darah / lender pada tinja.
f. Adakah penyakit lain yg menyertai diare..
g. Tanyaka Makmin apa sebelumnya ( ± 5 jam terakhir )
h. Adanya air mata. ( Tanyakan bila menangis keluar air mata / tidak, sejak
diare )
i. Tanyakan pada pengantar, apa anak selalu minta minum ( rasa haus )
j. Bagaimana kencingnya ( sedikit / banyak )
k. Periksa nadi dgn menggunakan stop wotch selama satu menit.
l. Hitung respirasi selama satu menit.
m. Periksa suhu tubuh dgn termometer.
n. Periksa tensi pada penderita dewasa.
o. Timbang berat badan.
p. Lihat status gizi dgn melihat KMS & BB anak.
q. Periksa apakah matanya cekung
r. Periksa ubun-2 besar pada bayi.
s. Periksa mukosa mulut & lidah banyak air ludah apa tidak
t. Periksa turgor kulit.
Beritahu hasil pemeriksaan pada padien, pengantar / ibu.

3. TENTUKAN DIAGNOSA
Diagnosa penderita diare didasarkan atas derajad dehidrasi :

TABEL PENILAIAN DERAJAD DEHIDRASI

DEHIDRASI
TANPA
PENILAIAN RINGAN / DEHIDRASI BERAT
DEHIDRASI
SEDANG
Lihat K.U Baik , Sadar Gelisah, Rewel Lesu, Lunglai atau
Tidak Sadar

Mata Normal Cekung Sangat cekung dan


kering

Airmata Ada Ada Tidak ada

Mulut & Basah Kering Sangat Kering


Lidah
Minum biasa Haus,ingin Tdk bisa minum
Rasa Haus ( tdk.haus ) minum
banyak.
Kembali cepat Kembali sangat
Turgor Kembali lambat lambat

4. LAKUKAN TINDAKAN PENGOBATAN


a. Diare Tanpa Dehidrasi.
Pengobatan Rencana A : Pengganti Cairan ( dgn Oralit, air sayuran, air ta-
jin,) ASI tetap dilanjutkan, makan tetap.

RENCANA THERAPY A
UNTUK MENGOBATI DI RUMAH

Gunakan rencana ini untuk mengajari Ibu


- Teruskan mengobati anak diare, dirumah.
- Berikan pengobatan awal, bila terkena diare lagi
MENERANGKAN 3 CARA PENGOBATAN DIARE, DIRUMAH
1. Beri anak cairan lebih banyak dari biasanya, untuk mencegah dehidrasi
a. Gunakan cairan dirumah tangga yg di anjurkan : air tajin, air sayur, air
kelapa, & larutan oralit bila ada. Atau beri air masak ( bila bayi dibawah
6 bulan & belum dapat makanan padat, lebih baik berikan oralit atau air
)
b. Berikan larutan ini sebanyak anak mau.
c. Teruskan memberikan cairan -2 tsb, hingga diare berhenti.
2. Anjurkan makanan. Untuk mencegah kurang gizi.
a. Teruskan ASI bila anak tdk mendapatkan ASI, berikan susu yg biasa
diberikan. Untuk anak < 6 bln, dan belum mendapat makanan padat,
dapat diberikan susu yg dicairkan dengan air yg sebanding, selama 2
hari
b. Bila anak sudah mendapat makanan padat, berikan bubur atau
campuran tepung lainnya bila mungkin dengan kacang-2an, sayur,
daging atau ikan. Tambahkan satu atau dua senduk teh, minyak sayur
setiap memberi makanan.
c. Beri buah segar atau pisang halus untuk menambah kalium.
d. Beri makan yg baru masak & haluskan.
e. Bujuk anak untuk makan, berikan makanan sedikitnya 6 x sehari.
f. Berikan makanan seperti biasa,setelah diare berhenti & berikan
makanan exstra setiap hari selama 2 minggu.
3. Anjurkan membawa penderita kepada Petugas Kesehatan, bila tidak
membaik dalam 3 hari, atau mengalami keadaan sbb.
a. Berak ber kali- kali
b. Demam
c. Muntah ber- ulang2.
d. Makan minum sedikit
e. Rasa haus yg sangat
f. Tinja berdarah

JUMLAH ORALIT YANG HARUS DIBERIKAN MENURUT PEDOMAN


SBB:
JML ORALIT YG
UMUR JML ORALIT YG
DIBERIKAN
( THN ) DISEDIAKAN DI RUMAH
TIAP BAB
< 1 thn 50 – 100 ml 400 ml/ hr ( 2 bks )

1 – 4 thn 100 – 200 ml 600-800 ml/hr ( 3-4 bks

4-5 thn 200-300 ml 800-1000 ml/hr ( 4-5 bks )

Dewasa 300 – 400 ml 1200-2800 ml /hr ( 6-14 bks )

 Berikan sesendok teh tiap 1-2 menit untuk anak dibawah umur 2 tahun
 Berikan beberapa teguk dari gelas untuk anak lebih besar
 Bila anak muntah, tunggulah 10 menit, kemudian berikan cairan lebih
perlahan (misalnya sesendok tiap 2 – 3 menit)
 Bila diare berlanjut setelah paket oralit habis beritahu ibu untuk
memberikan cairan lain seperti dijelaskan dalam cara yang pertama atau
kembali pada petugas kesehatan untuk mendapatkan tambahan oralit

RENCANA THERAPY B
UNTUK TATALAKSANA PENDERITA DIARE DGN DEHIDRASI RINGAN /
SEDANG

 Oralit yg diberikan 3 jam pertama,


 Oralit yg diberikan dgn mengalikan Berat badan penderita ( kg ) dgn 75 ml.
 Bila berat badan anak tidak diketahui dan atau untuk memudahkan di
lapangan, berikan oralit paling sedikit sesuai tabel dibawah ini :

Umur <1 thn 1-4 thn > 5 thn Dewasa


Jml Oralit 300 ml 600 ml 1200 ml 2400 ml

- Amati anak dgn seksama dan bantu ibu memberikan oralit


- Setelah 3- 4 jam, nilai kembali menggunakan bagan penilaian, kemudian
pilih rencana therapy A,B,C, untuk melanjutkan therapy.

RENCANA THERAPY C
UNTUK TATA LAKSANA PENDERITA DIARE DGN DEHIDRASI BERAT

Ikuti arah anak panah, bila jawaban dari pertanyaan : Ya. Teruskan kekanan.
Bila tidak, teruskan kebawah

Dapatkah Saudara Mulai diberi cairan intervena segera, bila


memberikan cairan penderita bisa minum, berikan oralit
intra vena Ya. sewaktu cairan iv dimulai. Beri 100 mg / kg
BB cairan RL ( NACL fisiologis normal )
dibagi sbb:

Pemberian I Kemudian
Umur
Tidak 30ml/Kg BB 70ml/Kg BB
Bayi < 1
1 jam 5 jam
thn
Lebih Tua ½ – 1 jam 2 ½ – 3 jam
 Ulangi bila denyut nadi masih lemah
atau tidak teraba
 Nilai kembali penderita tiap 1 – 2 jam.
Bila rehidrasi tidak tercapai ,percepat
tetesan iv
 Juga berikan oralit ( 5 ml / kg /
jam ) ,bila penderita bisa minum,
biasanya setelah 3 – 4 jam ( bayi ) atau
1 – 2 jam ( yg lebih tua )
 Setelah 6 jam ( bayi ) & 3 jam ( anak ) ,
nilai lagi penderita menggunakan tabel
penilaian, kemudian pilihlah rencana
therapy yg sesuai ( A,B,& C ) untuk
melanjutkan pengobatan

Adakah Therapy - Kirim penderita untuk pengobatan iv


terdekat Ya. - Bila penderita bisa minum, bekali inu
oralit dan tunjukkan cara memberikan
selama diperjalanan

Tidak

Apakah Saudara  Mulai rehidrasi dengan oralit melalui


dapat mulut. Berikan sedikit demi sedikit
menggunakan pipa Ya. (20ml/kg BB/jam selama 6 jam (total
nasogastrik/orogas 120 ml / kg )
trik untuk rehidrasi  Nilai penderita 1- 2 jam
 Bila muntah atau kembung ,berikan
cairan pelan- pelan.
 Bila Rehidrasi tidak tercapai setelah 3
jam, rujuk penderita untuk therapy iv.
 Setelah 6 jam nilai kembali, & pilih
rencana pengobatan yg sesuai.
Tidak

Segera rujuk anak  Mulai rehidrasi dengan oralit melalui


untuk rehidrasi mulut berikan sedikit demi sedikit 20
melalui Ya. ml / kg / jam selama 6 jam ( total 120 ml
nasogastrik atau iv / kg )
 Nilai penderita tiap 1-2 jam
 Bila muntah atau kembung ,berikan
cairan pelan- pelan
 Bila Rehidrasi tidak tercapai setelah
3 jam rujuk penderita untuk therapy
iv.

Catatan :
 Bila mungkin amati penderita 6 jam setelah rehidrasi untuk
memastikan bahwa ibu dapat menjaga, untuk mengembalikan cairan
yg hilang dgn pemberian oralit.
 Bila anak umur diatas 2 thn dan kolera baru saja berjangkit di daerah
anda pikirkan kolera dan beri anti biotika yg tepat dgn cara oral, begitu
anak sadar.

5. PENYULUHAN KEPADA ORANG TUA


a. Cara pengobatan dan perawatan dirumah dengan oralit/cairan rumah
tangga
b. Pemberian cairan lebih banyak termasuk ASI
c. Pemberian makanan seperti biasa pada anak
d. Menjelaskan tanda bahaya kapan anak harus dibawa ke Puskesmas
e. Cara mencampur, jumlah yang harus diminum dan cara minum oralit (cara
mencampur jumlah dan cara minum sesuai lampiran)
f. Cara – cara pencegahan penyakit diare
 Bayi diberikan ASI eksklusif
 Berikan MPASI setelah bayi berumur 6 bulan
 Penggunaan air bersih
 Cuci tangan pakai sabun
 BAB di jamban
 Membuang tinja bayi di tempat yang benar
 Bayi di imunisasi campak
Referensi 1. Buku pedoman pengendalian penyakit diare Kemenkes RI Tahun 2011

Anda mungkin juga menyukai