Anda di halaman 1dari 29

Disampaikan oleh :

Zulfa Chusnia

Disampaikan pada perkuliahan pengantar profesi


keperawatan
 Adanya perubahan arah pembangunan
nasional, menuntut reformasi total kebijakan
pembangunan di segala bidang termasuk
kesehatan
 Alasan reformasi di bidang kesehatan :

- ketimpangan hasil pembangunan kesehatan


antar daerah dan antar golongan
- derajat kesehatan masyarakat yg masih
tertinggal dibandingkan negara tetangga
- kurangnya kemandirian dalam bidang
pembangunan kesehatan.
1. Perubahan mendasar pada dinamika
kependudukan
2. Temuan substansial dalam ilmu dan tehnologi
kedokteran yg membuka cakrawala baru dalam
memandang proses hidup, sehat, sakit dan
mati.
3. Tantangan global sgb akibat kebijakan
perdagangan bebas, serta pesatnya revolusi dlm
bdg informasi, telekomunikasi dan transportasi.
4. Perubahan lingkungan yg berpengaruh terhadap
derajat dan upaya kesehatan.
5. Demokratisasi di segala bidang yg menuntut
pemberdayaan kemitraan dalam pembangunan
kesehatan
Perubahan pemahaman ttg konsep sehat, sakit
serta makin kayanya khasanah ilmu
pengetahuan dgn informasi ttg determinan
penyakit yg multifaktorial

Menggugurkan paradigma pembangunan


kesehatan yg lbh mengutamakan yan. Kes
yg bersifat kuratif dan rehabilitatif

Paradigma sehat yg merupakan upaya utk lbh


meningkatkan kesehatan bangsa yang berifat proaktif
 Pertama kali disampaian oleh Menteri
Kesehatan RI Prof. Dr. F.A. Moeloek dl rapat
sidang DPR Komisi VI tgl 15 september 1998

 Paradigma sehat tersebut merupakan model


pembangunan kesehatan yg dlm jangka
panjang mampu mendorong masyarakat utk
bersikap mandiri dlm menjaga kesehatan
mereka sendiri melalui kesadaran yg lbh
tinggi pada pentingnya yan.kes yg bersifat
promotif dan preventif.
 Landasan pembangunan nasional ad. Pancasila
 Landasan konstitusional ad. UUD 1945
 Pembangunan kesehatan merupakan bagian
integral dari pembangunan nasional.
 UU No. 23 thn. 1992 ttg Kesehatan : kesehatan
ad. Keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial
yg memungkinkan setiap org hidup produktif
secara sosial dan ekonomi.
 WHO thn 1948 mensepakati bahwa diperolehnya
derajat kesehatan yg setinggi-tingginya
merupakan hak yang fundamental bagi setiap org
tanpa membedakan ras, agama, politik yg dianut
dan tingkat sosial-ekonominya.
pada hakikatnya adalah nilai kebenaran atau
aturan pokok sebagai landasan utk berpikir
atau bertindak dlm pembangunan kesehatan.
1. Dasar perikemanusiaan
2. Dasar pemberdayaan dan kemandirian
3. Dasar adil dan merata
4. Dasar pengutamaan dan manfaat
 Isu strategi yang dihadapi ad. Kerjasama
lintas-sektoral, sumber daya manusia
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat,
mutu dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan, pengutamaan dan sumber daya
pembiayaan upaya kesehatan.
 Isu utama ad. Bagaimana upaya meningkatkan
kerjasama lintas sektor yg lebih efektif.
 Pembangunan kesehatan yg dijalankan selama ini
hasilnya belum optimal karena kurangnya dukungan
lintas sektor.
 Sebagian dari masalah kesehatan terutama lingkungan
dan perilaku berkaitan erat dgn berbaagai
kebijaksanaan maupun pelaksanaan program di sektor
lain.
 Peningkatan upaya dan manajemen yan.kes tdk
terlepas dari sektor-sektor yg membidangi
pembiayaan, pemerintahan dan pembangunan daerah,
ketenagaan, pendidikan, perdagangan dan sosial
budaya
 Mutu sumber daya manusia kesehatan sangat menentukan
keberhasilan upaya manajemen kesehatan.
 SDM kesh. Yg bermutu hrs selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan dan tehnologi dan berusaha utk menguasai
IPTEK yg mutakhir.
 Mutu SDM kesh. Ditentukan pula oleh nilai-nilai moral yang
dianut & diterapkannya dlm menjalankan tugas.

Diperlukan untuk meningkatkan daya saing


sektor kesehatan
 Dari segi fisik penyebaran sarana pelayanan
kesehatan baik puskesmas, RS, sarana penunjang
upaya kesehatan, telah merata ke seluruh
pelosok Indonesia , tetapi belum diikuti oleh
mutu pelayanan.

 Mutu yan kesh sgt dipengaruhi oleh kualitas


sarana fisik, jenis tenaga yg tersedia, obat,
alkesh, proses pemberian yan, kompensasi yg
diterima dan harapan masyarakat pengguna.

 Proses pemberian yan kesh ditingkatkan melalui


peningkatan pendidikan umum, penyuluhan
kesh, komunikasi yg baik antara pemberi yan dan
masyarakat.
 Keterbatasan dana pemerintah dan masyarakat
merupakan ancaman yg besar bagi kelangsungan
program pemerintah serta ancaman terhadap
pencapaian derajat kesehatan yg optimal.

Diperlukan upaya yg lebih intensif utk peningkatan sumber daya


pembiayaan dari sektor publik yg diutamakan utk kegiatan
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan serta pencegahan
penyakit.

-Menciptakan sistem pembiayaan yg bersifat pra-upaya yg


sering dikenal dengan JPKM (jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat)
- upaya meningkatkan peran sektor swasta, khususnya dalam
upaya yg bersifat penyembuhan dan pemulihan
 Yang ingin dicapai ad. Masyarakat, bangsa dan
negara yg ditandai oleh penduduknya hidup dalam
lingkungan dan berperilaku hidup sehat, memiliki
kemampuan utk menjangkau pelayanan kesehatn
yg bermutu secara adil dan merata, serta memiliki
derajat kesehatan yg setinggi-tingginya di seluruh
wilayah RI.

Visi yg ingin dicapai melalui pembangunan


kesehatan dirumuskan sebagai :
“ INDONESIA SEHAT 2010”
 Lingkungan yg diharapkan ad. Lingk. Yg kondusif bagi
terwujudnya keadaan sehat (bebas polusi, tersedia air
bersih, sanitasi lingk. Yg memadai, perumahan dan
permukiman yg sehat, perencanaan kawasan yg
berwawasan kesh, serta terwujudnya kehidupan
masyarakat yg saling tlg menolong dgn memelihara nilai-
nilai budaya bangsa.

 Perilaku masyarakat Indonesia sehat 2010 ad. Perilaku


proaktif utk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari
ancaman penyakit, serta berpartisipasi aktif dlm gerakan
masyarakat.

 Masyarakat mampu menjangkau yan.kes yg bermutu.

 Yan kes yg tersedia ad. Yan yg berhasil guna dan berdaya


guna yg tersebar merata diseluruh indonesia
 Pembangunan nasional berwawasan kesehatan (para
penanggung jawab program pembangunan hrs memasukkan pertimbangan
kesehatan dlm semua kebijakan pembangunanny a)

 Kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.

 Pemeliharaan dan peningkatan pelayanan kesehatan.


( tanggung jawab sektor kesh. Ad. Menjamin tersedianya yankes yg bermutu,
merata, terjangkau, oleh masy. Dengan mengikutsertakan sebesar-besarnya
peran serta aktif masyarakat dan potensi swasta)

 Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. (penyelenggara


upaya kes. Yg harus diutamakan adalah yg bersifat promotif,
preventif dan didukung oleh upaya kuratif dan atau rehabilitatif.
Diperlukan juga terciptanya lingkungan yg sehat, tugas-tugas
penyehatan lingkungan lebih diprioritaskan.
 Meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal
1. Perilaku hidup sehat
2. Lingkungan sehat
3. Upaya kesehatan
4. Manajemen pembangunan kesehatan
5. Derajat kesehatan.
 Peningkatan kerja sama lintas sektor
 Peningkatan perilaku, pemberdayaan
masyarakat dan kemitraan swasta.
 Peningkatan kesehatan lingkungan
 Peningkatan upaya kesehatan
 Peningkatan sumber daya kesehatan
 Kebijakan dan manajemen pembangunan
kesehatan
 Peningkatan ilmu pengetahuan dan tehnologi
kesehatan
 Peningkatan lingkungan sosial budaya
 Pembangunan nasional berwawasan
kesehatan
 Profesionalisme
 Jaminam pemeliharaan kesehatan masyarakat

(JPKM)
 Desentralisasi
 Semua kebijakan pembangunan nasional yg sedang
dan/atau akan disellenggarakan harus memiliki wawasan
kesehatan.
 Program pembangunan nasional hrs memberi dua
kontribusi yg positif terhadap kesehatan :
1. terhadap pembentukan lingkungan sehat
2. terhadap pembentukan perilaku sehat
 Faktor penentu keberhasilan strategi pembangunan
nasional berwawasan kesehatan ad :
1. wawasan kesh. Sebagai asas pembangunan nasional
2. paradigma sehat sebagai komitmen gerakan nasional
3. sistem yg mendorong aspek promotif dan preventif dlm
pemeliharaan kesehatan komprehensif.
4. Dukungan sumber daya yg berkesinambungan
5. Sosialisasi internal dan eksternal.
 Yan kesh yg bermutu perlu didukung oleh
penerapan berbagai kemajuan dan tekhnologi
serta penerapan nilai-nilai moral dan etika.

Ditetapkan standar kompetensi, akreditasi, legislasi


dan kegiatan peningkatan lulusan lainnya
 JPKM pada dasarnya merupakan penataan
sistem pembiayaan kesehatan yang
mempunyai peranan yg besar pula untuk
mempercepat pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan
 Penyelenggaraan berbagai upaya kesh. Harus
berangkat dari masalah dan potensi spesifik
masing-masing daerah.
 Wewenang yg lebih besar didelegasikan
kepada daerah untuk mengatur sistem
pemerintah dan rumah tangga sendiri,
termasuk di bidang kesehatan.
1. Lingkungan sehat, perilaku dan pemberdayaan
masyarakat
bertujuan mewujudkan mutu lingkungan hidup yg
sehat yg mendukung tumbuh kembang anak dan
remaja, memenuhi kebutuhan dasar utk hidup sehat,
dan memungkinkan interaksi sosial serta melindungi
masyarakat dari ancaman bahaya yg berasal dari
lingkungan.

2. Perbaikan gizi masyarakat


tujuan umum meningkatkan intelektualitas dan
produktivitas kerja. Tujuan khusus ad. Meningkatkan
kemandirian keluarga dalam upaya perbaikan status
gizi, meningkatkan pelayanan gizi utk mencapai gizi
yg baik dgn meurunkan prevalensi gizi kurang dan
lebih, meningkatkan penganekaragaman konsumsi
pangan bermutu utk memantapkan ketahanan pangan
tingkat rumah tangga
3. Upaya kesehatan
tujuan umum ad. Meningkatkan pemerataan dan
mutu upaya kesh. Yg berhasil didayagunakan serta
terjangkau oleh masyarakat.

4. Pengawasan obat, makanan dan bahan berbahaya


bertujuan utk melindungi masyarakat dari bahaya
penyalahgunaan dan kesalahgunaan obat, narkotika,
psikotropika dan zat adikatif (napza), penggunaan
sediaan farmasi, makanan dan alkes yg tdk
memenuhi persyaratan.

5. Pembangunan sumber daya kesehatan


bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan dan
keterjangkauan daya kesh. Serta efektifitas dan
efisiensi penggunaannya.
6. Pengembangan kebijakan dan manajemen
pembangunan kesehatan
tujuan umum ad. Menyediakan dukungan
kebijakan dan menjamin manajemen sumber
daya yang efektif dan efisien bagi
pembangunan kesehatan.

7. Pembangunan ilmu pengetahuan dan


tehnologi kesehatan.
1. Kebijakan kesehatan, pembiayaan kesehatan dan
hukum kesehatan.
2. Perbaikan gizi
3. Pencegahan penyakit menular, termasuk imunisasi
4. Meningkatkan perilaku hidup sehat dan kesehatan
sentral
5. Lingkungan pemukiman, air dan udara sehat
6. Kesehatan keluarga, kesehatan reproduksi dan KB
7. Keselamatan dan kesehatan kerja
8. Pengawasan obat, bahan berbahaya, makanan dan
minuman
9. Anti tembakau, alkohol dan madat
10. Pencegahan kecelakaan, ruda paksa, termasuk
keselamatan lalu lintas.

kebid. komunitas, syafrudin & hamidah


 Tenaga kesehatan
 Pembiayaan kesehatan
 Penyediaan data dan informasi

kesehatan
 Ilmu pengetahuan dan teknologi

kesehatan
zulfa ch. achwandi, nov 2009

Anda mungkin juga menyukai