Anda di halaman 1dari 29

PARADIGMA SEHAT

OLEH:
KELOMPOK I
Adla Nur shofa (1500004)
Desy Jayanti (1500009)
Khoyrin Azizah (1500016)
Nisa Fitriana (1500023)
Sintia Nanda Meilani (1500033)
Sri Eka Ravitha (1500034)
Ulbis Zulhamdi (1500037)
Definisi

Faktor Pendorong
perlu adanya Dasar
paradigma sehat Pemikiran

Paradigma Sehat

Tujuan
Definisi Kebijakan

Sasaran Strategi
Pembangunan
Kesehatan
PARADIGMA SEHAT

Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model


pembanguan kesehatan yang memandang masalah kesehatan saling
terkait dan mempengaruhi banyak faktor yang bersifat lintas sektoral
dengan upaya yang lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan,
serta perlindungan kesehatan, tidak hanya pada upaya penyembuhan
penyakit atau pemulihan kesehatan
Paradigma sehat mengubah cara pandang terhadap
masalah kesehatan baik secara makro maupun mikro.

MAKRO MIKRO

Pembangunan semua sektor harus Pembangunan kesehatan


memperhatikan dampaknya harus menekankan pada
dibidang kesehatan, minimal upaya promotif dan preventif,
memberi sumbangan dalam
tanpa mengesampingkan
pengembangan lingkungan dan
upaya kuratif dan rehabilatif.
perilaku sehat.
Dasar Pemikiran Paradigma Sehat

Hidup sehat adalah hak asasi manusia, artinya sehat merupakan


sesuatu yang sangat esensial dalam diri manusia yang perlu
dipertahankan dan dipelihara. Sehat merupakan suatu investasi untuk
kehidupan yang produktif. Sehat bukanlah hal yang konsumtif,
melainkan prasyarat agar hidup kita menjadi berarti, sejahtera dan
bahagia.
Faktor yang Mendorong Perlu Adanya Paradigma Sehat

Pelayanan kesehatan yang berfokus pada pelayanan orang sakit


ternyata tidak efektif.
Konsep sehat mengalami perubahan, dimana dalam arti sehata
dimasukkan unsur sehat produktif sosial ekonomis
Adanya transisi epidemiologi dari penyakit infeksi ke
penyakit kronik degeneratif.
Adanya transisi demografi, meningkatnya Lansia
yang memerlukan penangan khusus.
Makin jelasnya pemahaman tentang faktor
yang mempengaruhi kesehatan penduduk.
INDONESIA SEHAT

Berdasarkan paradigma sehat, dirumuskan visi, misi dan strategi


pembangunan kesehatan.

VISI

Gambaran,prediksi atau harapan tentang keadaan masyarakat


indonesia pada masa yang akan datangyaitu:
Indonesia Sehat 2010.
Indonesia sehat 2010

Merupakan gambaran masyarakat indonesia di masa depan yang


penduduknya hidup dalam :

Lingkungan Sehat

Perilaku sehat

Mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu,adil,dan merata

Memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.


Lingkungan sehat adalah lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu
lingkngan yang bebas dari polusi.tersedia air bersih,sanitasi lingkungan yang
memadai,perumahan dan pemukiman sehat,perencanaan kawasan berwawasan kesehatan,dan
kehidupan masyarakat saling tolong menolong.

Perilaku sehat adalah perilaku proaktif untuk memelihara dan meningkatkan


kesehatan,mencegah resiko terjadinya penyakit,melindungi diri dari ancaman
penyakit,serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.
Misi
Memantapkan manajemen kesehatan yang dinamis dan
akuntabel
Meningkatkan Kinerja dan Mutu Upaya Kesehatan

Memberdayakan Masyarakat dan Daerah

Melaksanakan Pembangunan Kesehatan yang Berskala Nasional

Menggerakan Pembangunan Nasional Berwawasan Kesehatan

Mendorong Kemandirian Masyarakat untuk Hidup Sehat


Memeliahara dan Meningkatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu, merata dan terjangkau
Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga
dan masyarakat beserta lingkungannya
PEMBANGUNAN KESEHATAN

Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan


nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Arah Pembangunan Kesehatan

Arah pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 sesuai dengan arah
pembangunan nasional selama ini, yakni :

1. Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional.


2. Pelayanan kesehatan baik oleh pemerintah maupun masyarakat harus
diselengarakan secara bermutu, adil dan merata dengan memberikan pelayanan
khusus kepada penduduk miskin, anak-anak, dan para lanjut usia yang terlantar,
baik di perkotaan mapun di pedesaan.
3. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan strategi pembangunan
profesionalisme, desentralisasi dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat dengan memperhatikan berbagai tantangan yang ada saat ini.

4. Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan masyarakat dilaksanakan


melalui program peningkatan perilaku hidup sehat, pemeliharaan lingkungan
sehat, pelayanan kesehatan dan didukung oleh sistem pengamatan, informasi
dan manajemen yang handal.
4. Pengadaan dan peningkatan prasarana dan sarana kesehatan terus
dilanjutkan.

5. Tenaga yang mempunyai sikap nasional, etis dan profesional, juga


memiliki semangat pengabdian yang tinggi kepada bangsa dan negara,
berdisiplin, kreatif, berilmu dan terampil, berbudi luhur dan dapat
memegang teguh etika profesi.
TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi


setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal
melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang
ditandai penduduk yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan
sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan
yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan
yang optimal di seluruh wilayah Republik Indonesia.
S Perilaku hidup sehat

a Lingkungan sehat
s
Upaya kesehatan
a
r Derajat kesehatan
a
Pelayanan Kesehatan
n
Perilaku Hidup sehat Lingkungan sehat

1. Bersikap proaktif memelihara Lingkungan yang kondusif untuk


dan meningkatkan kesehatan
hidup yang sehat, bebas polusi,
2. Mencegah resiko terjadinya tersedia air bersih, lingkungan
penyakit
memadai, perumahan-pemukiman
3. Melindungi diri dari ancaman
penyakit sehat, perencanaan kawasan sehat,
terwujud kehidupan yang saling
4. Berperan aktif dalam gerakan
kesehatan tolong-menolong dengan tetap
memelihara nilai-nilai budaya
bangsa.
Upaya kesehatan Derajat kesehatan

Meningkatnya secara bermakna Meningkatnya secara bermakna


jumlah sarana kesehatan yang umur harapan hidup,
bermutu, jangkauan dan menurunnya angka kematian
cakupan pelayanan kesehatan, bayi dan ibu, menurunnya
pemanfaatan pelayanan angka kesakitan dan kecacatan
promotif dan preventif. dan meningkatnya status gizi.
Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan yang bermutu, adil, dan merata, yang menjangkau


semua lapisan masyarakat tanpa adanya hambatan ekonomi, sesuai
dengan standar dan etika profesi, tanggap terhadap kebutuhan
masyarakat, serta memberi kepuasan kepada pengguna jasa.
Kebijakan Pembanguan Kesehatan

Peningkatan perilaku, kemandirian masyarakat dan kemitraan swasta


Peningkatan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan
Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan
Peningkatan lingkungan sosial budaya
Peningkatan sumber daya kesehatan
Peningkatan kesehatan lingkungan
Pemantapan kerjasama lintas sektoral
Peningkatan upaya kesehatan
Strategi Pembangunan Kesehatan
Untuk mencapai tujuan dan upaya pokok pembangunan kesehatan, maka strategi pembangunan
kesehatan yang akan ditempuh sampai tahun 2025 adalah:

1. Pembangunan Nasional Berwawasan Kesehatan


Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat
yang sangat fundamental. Pembangunan kesehatan juga sekaligus sebagai investasi
pembangunan nasional. Dengan demikian pembangunan kesehatan merupakan bagian dari
pembangunan nasional.

2. Pemberdayaan Masyarakat dan Daerah (Desentralisasi)


Penyelenggaraan upaya kesehatan harus didasarkan pada masalah dan potensi spesifik
daerah tertentu, yaitu pengaturannya disesuaikan dengan rumah tangga masing-masing
daerah.Masyarakat makin penting untuk berperan dalam pembangunan kesehatan. Masalah
kesehatan perlu diatasi oleh masyarakat sendiri dan pemerintah.
3. Pengembangan Upaya dan Pembiayaan Kesehatan (Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan Masyarakat (JPKM).
Penataan sistem pembiayaan kesehatan yang menjamin pemeliharaan kesehatan
masyarakat luas. Pengembangan upaya kesehatan, yang mencakup upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat (client oriented), dan dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, berkelanjutan,
merata, terjangkau, berjenjang, profesional, dan bermutu.
4. Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
(Profesionalisme)
Pelayanan kesehatan yang bermutu perlu didukung dengan penerapan berbagai
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penerapan nilai-nilai agama, moral, dan
etika.
Pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan ter-jangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat tidak akan terwujud apabila tidak didukung oleh sumber daya manusia
kesehatan yang mencukupi jumlahnya, dan profesional, yaitu sumber daya manusia
kesehatan yang mengikuti perkembangan IPTEK, menerapkan nilai-nilai moral dan etika
profesi yang tinggi.
5. Penanggulangan Keadaan Darurat Kesehatan
Keadaan darurat kesehatan dapat terjadi karena ben-cana, baik bencana alam
maupun bencana karena ulah manusia, termasuk konflik sosial. Keadaan darurat
kesehatan akan mengakibatkan dampak yang luas, tidak saja pada kehidupan masyarakat
di daerah bencana, namun juga pada kehidupan bangsa dan negara. Oleh karenanya
penanggulangan keadaan darurat kesehatan yang mencakup upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perorangan, dilakukan secara komprehensif, mitigasi serta
didukung kerjasama lintas sektor dan peran aktif masyarakat.
Upaya Kesehatan yang ada

Upaya kesehatan yang berorientasi pada penanggulangan penyakit, indikator yang


sering digunakan adalah cakupan pelayanan, ratio ketersediaan dokter, banyaknya rumah
sakit dan puskesmas dan sebagainya. Sebenarnya apabila kita pikirkan secara lebih kritis,
banyaknya dokter, rumah sakit atau puskesmas tidak menjamin masyarakat menjadi sehat.
Upaya pelayanan kesehatan yang menekankan pada Upaya Kuratif-Rehabilitatif
kurang menguntungkan karena :

a. Intervensi yang dilakukan pada orang sakit tidak menguntungkan karena :


1. Penderita telah kehilangan produktifitas,
2. Yang bersangkutan harus berobat,
3. Untuk kembali pada keadaan sehat produktif memerlukan waktu lama.

b. Upaya Kuratif Rehabilitatif dalam jangka panjang tidak menguntungkan karena


permintaan terhadap jenis pelayanan kuratif akan terus meningkat, sementara itu
pelayanan kuratif cenderung terkumpul pada tempat tempat yang tersedia
banyak uang, yaitu di kota kota besar saja.
c. Dari segi Ekonomi, investasi pada orang yang tidak atau belum
SakitSehat lebih Cost Effective dan lebih Produktif daripada
terhadap orang sakit.

d. Untuk meningkatkan kesehatan penduduk lebih baik tidak melalui


penyediaan banyak obat.
Kesehatan dan Komitmen Politik

Masalah kesehatan pada dasarnya adalah masalah


politik, oleh karena itu untuk memecahkan masalah
kesehatan diperlukan komitmen politik. Pembangunan sosial
ekonomi yang baik diperlukan tenaga pembangunan yang
sehat dan memiliki daya tahan tubuh yang tangguh. Dewasa
ini masih terasa adanya anggapan bahwa unsur kesehatan
penduduk tidak banyak berperan terhadap pembangunan
sosial ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai