MASYARAKAT
Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu menyusun perencanaan program kesehatan di
masyarakat.
Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari pokok bahasan dalam materi ini, mahasiswa
diharapkan dapat:
1. Menjelaskan pengertian perencanaan
2. Melakukan analisis situasi
3. Menentukan masalah kesehatan masyarakat dan faktor penyebab
4. Menentukan prioritas masalah kesehatan
5. Menyusun rencana program kesehatan
6. Menyusun rencana kegiatan dari program kesehatan
1.1 Pendahuluan
Sehat adalah suatu keadaan yang optimal, baik secara fisik,
mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk
hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Keempat dimensi kesehatan
tersebut saling mempengaruhi dalam mewujudkan tingkat kesehatan
seseorang, kelompok atau masyarakat. Oleh karena itu, perlu dilakukan
upaya kesehatan secara holistik agar tercipta kesehatan masyarakat yang
optimal.
Status kesehatan individu, keluarga dan masyarakat bersifat
multifaktor karena merupakan hasil interaksi berbagai faktor determinan,
baik faktor internal (faktor fisik dan psikis) maupun faktor eksternal
(lingkungan fisik, lingkungan sosial, politik, ekonomi, sosial, budaya
masyarakat serta pendidikan). Kegiatan yang ditujukan untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau
masyarakat perlu memperhatikan aspek faktor determinan kesehatan
tersebut. Selain itu, setiap upaya atau kegiatan kesehatan tersebut perlu
dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi aktif stakeholder dan seluruh
potensi masyarakat. Hal ini bukan berarti semua stakeholder khususnya
2|Perencanaan Program Kesehatan
1.2 Pengertian
Perencanaan program adalah proses terdiri dari analisis situasi,
perumusan masalah dan faktor penyebab, prioritas masalah, menetapkan
program, menentukan tujuan program, menentukan sasaran (target group),
rencana kegiatan program, menyusun rencana pelaksanaan, dan
menetapkan kriteria evaluasi. Perencanaan kesehatan dapat diartikan
sebagai sebuah proses untuk merumuskan masalah-masalah kesehatan
yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya
yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok, dan
menyusun langkah praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Proses dalam perencanaan dibagi menjadi beberapa tahap yaitu:
analis situasi (termasukmenentukan masalah kesehatan dan faktor
penyebabnya), menentukan prioritas masalah kesehatan, dan menyusun
rencana program dan kegiatan.
|3
1.3.2 Tujuan
Tujuan dari analisis situasi, antara lain :
a. Memahami masalah secara jelas dan spesifik
Pengumpulan data secara tepat dan akurat dari berbagai aspek akan
dapat memberikan informasi tentang masalah-masalah kesehatan yang
terjadi di suatu masyarakat.
b. Mempermudah menentukan prioritas masalah
Informasi tentang masalah kesehatan yang diketahui melalui analisis
situasi sangat membantu menentukan manakah masalah yang segera
diatasi dibandingkan dengan masalah lainnya.
c. Mempermudah penentuan alternatif pemecahan masalah
Analisis situasi juga menghasilkan informasi tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi kejadian suatu masalah kesehatan serta kemudahan atau
hambatan apa yang mungkin dihadapi dalam menanggulanginya.
Dengan informasi ini, maka dapat menentukan alternatif pemecahan
masalah dengan tepat.
1.3.3 Langkah-langkah
Adapun langkah-langkah analisis situasi terdiri dari : pengumpulan
data, pengolahan data, penyajian data, dan analisis data (identifikasi
masalah dan faktor penyebab).
4|Perencanaan Program Kesehatan
di wilayah kabupaten. Hal ini pun tidak bisa diperoleh hasil perhitungan
yang tepat. Oleh karena itu dipergunakan data rumah sakit.
2) Angka Morbiditas
Incidence dan Prevalence
a. Incidence rate adalah jumlah kasus baru suatu penyakit tertentu
yang terjadi dalam suatu kelompok masyarakat tertentu, dalam
masa tertentu pula
b. Prevalence Rate
Oleh karena itu konsep analisis faktor perilaku dari L.W. Green
dapat dipakai dalam analisis ini. Menurut Green, penyebab masalah
kesehatan bisa karena faktor perilaku maupun non-perilaku, dan
perilaku itu sendiri dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu :
a. Faktor predisposing : pengetahuan, sikap dan nilai
b. Faktor enabling : sumber daya, dan ketrampilan
c. Faktor reinforcing : sikap petugas, dan dukungan
keluarga/masyarakat
Keterangan :
n = jumlah sampel
p = estimator proporsi populasi dianggap 0,5
q =1–p
Z α² = harga kurva normal yg tgt dr harga alpha 1,96
N = jumlah populasi
d² = standar deviasi 5 % = 0,05, atau 10 % = 0,1
g. N . Z α² .p .q
n=
d² . (N – 1) + Z α² .p .q
Keterangan :
n = jml sampel
p = estimator proporsi populasi dianggap 0,5
q =1–p
Z α² = harga kurva normal yg tgt dr harga alpha 1,96
N = jml populasi
d² = standar deviasi 5 % = 0,05, atau 10 % = 0,1
g = Estimasi nilai efek desain 1,5; 1,8; dst.
| 13
N
n=
1 + N (d²)
Keterangan :
N = Besar populasi
n = Besar sampel
d = Tingkat kepercayaan/ketepatan (0,05)
• Keadaan tanah
• Iklim dan cuaca
4. Struktur organisasi pemerintahan desa
5. Adanya industri (home industri, pabrik, dll) responden, dan atau
observasi
B. Status Kesehatan Masyarakat
1. Mortalitas
• Angka kematian bayi (infant mortality rate), maternal mortality
rate (MMR) wawancara dengan bidan/aparat desa, dan atau
data sekunder
• Angka kematian balita wawancara dengan bidan/aparat desa,
dan atau data sekunder
• Angka kematian menurut penyebab (cause spesific death rate)
• Anggota keluarga yang meninggal karena penyakit : jumlah
dan jenis penyakit yg menyebabkan
2. Morbiditas
• Keluarga yang pernah sakit dalam 1 bulan, 3 bulan terakhir
responden
• Anggota keluarga yang sering sakit responden
• Penyakit yang sering diderita responden
• Jumlah penderita : jenis penyakit dan golongan umur
polindes/bidan desa, atau puskesmas
• 10 penyakit tertinggi polindes/bidan desa, atau puskesmas
• Kejadian luar biasa (KLB) polindes/bidan desa, atau
puskesmas
• Case Vatality Rate Puskesmas,
• Prevalensi gondok, Kurang energi protein (KEP), anemia,
Kurang vitamin A (KVA) puskesmas
• Kecelakaan akibat kerja responden
• Berat badan lahir rendah (BBLR) polindes/bidan desa
3. Status gizi masyarakat : berat badan (BB) waktu lahir, rata-rata BB
& TB (tinggi badan) anak balita, lingkar lengan atas (LILA) untuk
wanita usia subur (WUS) dan bayi, masukan kalori/protein
keluarga responden
4. Masalah mental/psikologis
5. Masalah sosial
C. Aspek Kependudukan
1. Angka kelahiran (crude birth rate/CBR, fertility rate/FR, total
fertility rate/TFR) profil desa, dan atau bidan desa (bila ada)
| 15
2. Angka kematian profil desa, dan atau aparat desa (bila ada)
• Crude death rate (CDR)
• Age specific death rate (ASDR)
3. Angka ketergantungan (dependency ratio)
4. KB : kepesertaan, alat kontrasepsi yang dipilih, tempat akses,
keluhan pemakaian
Masalah = G x C x R
Contoh :
Masalah kesehatan masyarakat mortalitas :
Tingginya angka kematian ibu (AKI) sebesar 50/1000 penduduk dan
angka kematian bayi (AKB) sebesar 75/1000 penduduk tahun 2005 di
desa Pakusari
Faktor penyebab : pertolongan oleh tenaga kesehatan rendah, penyakit
infeksi pada bayi, pengetahuan ibu tentang kehamilan dan persalinan
rendah
Data :
• Tingginya angka kematian ibu (AKI) sebesar 50/1000 pddk
• Tingginya angka kematian bayi (AKB) sebesar 75/1000 penduduk
• Pertolongan oleh tenaga kesehatan rendah sebesar 30 %
• Tingginya penyakit infeksi pada bayi sebesar 60 %
• Pengetahuan ibu tentang kehamilan dan persalinan rendah
Data :
• Tingginya kejadian diare sebesar 70 %
• Cara makan yang salah sebesar 80 %
• Alat makan terkontaminasi sebesar 80 %
• Pengetahuan tentang penyebab diare rendah sebesar 60 %
20 | P e r e n c a n a a n P r o g r a m K e s e h a t a n
3. Pendekatan sistem
Contoh
• Input : terbatasnya petugas imunisasi, terbatasnya penyediaan vaksin
• Proses : mekanisme pemberian imunisasi kurang tepat
• Output : cakupan imunisasi rendah sebesar 60 %
• Outcome : tingginya angka penyakit akibat tidak diimunisasi
• Dampak : derajat kesehatan anak rendah
Provider
Organisasi, manajemen,
kepemimpinan
Lingkungan Masyarakat
Fisik, biologi, kimia, Mortalitas, morbiditas,
Sosekbud Disabilitas, perilaku
Contoh :
Aspek masyarakat mortalitas :
Tingginya angka kematian ibu (AKI) sebesar 50/1000 penduduk dan
angka kematian bayi (AKB) sebesar 75/1000 penduduk tahun 2005 di
desa Pakusari
Faktor penyebab : pertolongan oleh tenaga kesehatan rendah, penyakit
infeksi pada bayi, pengetahuan ibu tentang kehamilan dan persalinan
rendah
Data :
• Tingginya angka kematian ibu (AKI) sebesar 50/1000 pddk
• Tingginya angka kematian bayi (AKB) sebesar 75/1000 penduduk
• Pertolongan oleh tenaga kesehatan rendah sebesar 30 %
• Tingginya penyakit infeksi pada bayi sebesar 60 %
• Pengetahuan ibu tentang kehamilan dan persalinan rendah
Data :
• Tingginya kejadian diare sebesar 70 %
• Cara makan yang salah sebesar 80 %
• Alat makan terkontaminasi sebesar 80 %
• Pengetahuan tentang penyebab diare rendah sebesar 60 %
Data :
• Rendahnya pemanfaatan pelayanan kesehatan sebesar 65 %
• Jarak terhadap pelayanan kesehatan jauh sebesar 70 %
• Kemampuan membayar rendah sebesar 80 %
• Pengetahuan rendah sebesar 60 %
• Sarana
– Kertas flip chart
– Alat tulis, spidol (3 buah hitam, 3 buah merah), kalkulator
• Prakata oleh pemimpin kelompok
– Ucapan selamat datang dan penjelasan tentang teknik proses
– Tujuan pertemuan yang berorientasi padaproblem minded or
solution minded
• Deskripsi tugas
– Menentukan yang bertugas menulis pada flipchart, menghitung hasil
untuk menentukan rangking, dll.
– Petugas menulis masalah kesehatan yang ditemukan dalam analisis
situasi pada flipchart
Proses NGT Modifikasi, sebagai berikut :
a. Diskusi (serial discussion of ideas = 10 mnt)
b. Voting priority
c. Hasil diskusi (discussion of vote)
d. Silent rerank and rate of priority
2. Tehnik Scoring
Langkah dalam tehnik scoring :
• Penetapan kriteria
• Penetapan bobot kriteria atau skor nilai
• Penghitungan skor prioritas
Kriteria
Masa- Besar- Komit-
Kegawa Perhati Urutan
lah nya men Total
tan an Priori-
Masa- Peme- Skor
Masalah Masy tas
lah rintah
ISPA
Diare
TB
Paru
Nilai/rating tiap kriteria : 1 - 5
| 25
Indikator Kriteria
• Besarnya masalah
– Mortalitas
– Morbiditas
– Disabilitas
• Kegawatan
– Case fatality rate
• Komitmen pemerintah
– Dukungan
• Perhatian masyarakat
– Pengetahuan dan sikap
– Keterlibatan
– Urgensi menurut masyarakat
3. Metode Ranking
Metode ini banyak digunakan dalam epidemiologi. Dalam
aplikasinya harus mempunyai informasi kuantitatif dari masing-
masingcriteria.
Adapun langkah-langkah metode rangking, sebagai berikut :
– Susun masalah epidemiologi berdasarkan kriteria prevalensi
– Tentukan rangking atas dasar besar prevalensi
– Masukkan case fatality rate pada setiap masalah
– Tentukan rangking atas dasar CFR
– Buat tabel matrik
– Tentukan urutan prioritas dari hasil perkalian rangking (indeks)
Rangkuman Bab
1. Perencanaan kesehatan dapat diartikan sebagai sebuah proses untuk
merumuskan masalah-masalah kesehatan yang berkembang
dimasyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia,
menetapkan tujuan program yang paling pokok, dan menyusun
langkah praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Tahapan dalam perencanaan terdiri atas beberapa langkah yaitu analis
situasi (termasuk menentukan masalah kesehatan dan faktor
penyebabnya), menentukan prioritas masalah kesehatan, dan
menyusun rencana program dan kegiatan.
3. Analisis situasi adalah langkah awal dalam perencanaan yang
bertujuan untuk identifikasi masalah yang dilakukan dengan cara
mengumpulkan data yang berkaitan dengan masalah kesehatan
masyarakat.
4. Langkah-langkah analisis situasi terdiri dari : pengumpulan data,
pengolahan data, penyajian data, dan analisis data (identifikasi
masalah dan faktor penyebab).
5. Masalah kesehatanadalah terdapatnya suatu kesenjangan (gap) antara
apa yang diharapkan atau yang telah direncanakan (what should be)
dengan apa yang terjadidi masyarakat.
6. Metode atau teknik menetukan masalah kesehatan dan faktor
penyebabnya, meliputi : pendekatan H.L. Blum, pendekatan tulang
ikan, pendekatan sistem, dan pendekatan segitiga pelayanan.
7. Teknik untuk menentukan prioritas masalah kesehatan, antara lain
:Nominal group technique (NGT) modifikasi, Skoring,Ranking, Focus
group discution (FGD), dan Hanlon
8. Langkah dalam penyusunan rencana program kesehatan di masyarakat
meliputi : 1) Menetapkan program, 2) Menentukan tujuan
program,mencakup tujuan umum dan tujuan khusus, 3) Menyusun
rencana kegiatan program, dan 4) Menetapkan kriteria (indikator)
evaluasi program
| 29
Soal
1. Sebutkan langkah dari tahap perencanaan program kesehatan di
masyarakat ?
2. Sebutkan langkah-langkah dalam analisis situasi di masyarakat ?
3. Uraikan komponen data yang harus dikumpulkan dalam kegiatan
pengumpulan data di masyarakat ?
4. Sebutkan instrumen yang dapat digunakan dalam kegiatan
pengumpulan data di masyarakat ?
5. Apa yang dimaksud dengan masalah kesehatan ?
6. Uraikan metode/teknik yang dapat digunakan dalam merumuskan
masalah kesehatan dan factor penyebab ?
7. Sebutkan metode yang dapat digunakan dalam prioritas masalah
kesehatan ?
8. Uraikan komponen dari penyusunan rencana program ?
Latihan
1. Perhatikan komponen data pada aspek kesehatan lingkungan di bawah
ini :
Penyediaan air bersih : mata air, sungai, PDAM, sumur, air hujan
sumber air minum : mata air, sungai, PDAM, air minum kemasan,
air minum isi ulang, sumur, air hujan
Sumur : kepemilikan, kedalaman sumur dan kriteria sumur
Fisik air bersih : bau, rasa, warna
Pengelolaan air limbah : sumber (kamar mandi, cucian, dapur, dll),
pengolahan (langsung, tidak langsung), SPAL
Pengelolaan sampah : jenis sampah, diangkut petugas, diolah
sendiri (landfill, open dumping, dibakar, composting, daur ulang,
pemakaian ulang), dan tempat sampah
MCK : jamban (kepemilikan, kondisi, jenis), jarak jamban dg
sumber air; kamar mandi (kepemilikan, kondisi)
Rumah sehat : bangunan fisik (lantai, dinding, langit-langit, atap),
ventilasi (jendela, lubang angin, kipas angin, AC), cahaya (sinar
matahari, lampu), luas bangunan, fasilitas lain
Sanitasi kandang : kondisi, jarak dengan rumah, pencemaran dan
bau