Anda di halaman 1dari 43

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Dosen Pengampu : Seftika Sari M.Ph , Apt


Nama Anggota :
Ady sutrisno 1500002
Fery gina Amelia 1500014
Nur miftah husaidah 1500024
Nene lestari 1500022
Ory nur agustin 1500026
Ummi asrie 1500038
Wushthu hanifan 1500042
Pengertian Hygiene
Kata hygiene berasal dari bahasa Yunani
yang artinya ilmu untuk membentuk dan
menjaga kesehatan (Streeth, J.A. and
Southgate,H.A, 1986).
Dalam sejarah Yunani, Hygiene berasal dari
nama seorang Dewi yaitu Hygea (Dewi pencegah
penyakit).
Pengertian Hiegine Menurut Para Ahli

Brownell (R. Sihite. 2000:3) menyatakan


hygiene adalah bagaimana caranya orang
memelihara dan melindungi kesehatan.
Gosh berpendapat bahwa hygiene adalah
suatu ilmu kesehatan yangmencakup seluruh
faktor yang membantu /mendorong adanya
kehidupan yang sehat baik perorangan
maupun melalui masyarakat.
Pengertian HiegineMenurut Para Ahli
Prescott menyatakan bahwa hygiene terbagi ke dalam
dua aspek yang menyangkut individu (Personel
Hygiene) dan yang menyangkut lingkungan
(Environment).

Di dalam undang-undang Nomor 2 Tahun 1996,


Hygiene di nyatakan sebagai kesehatan masyarakat
yang meliputi semua usaha untuk memlihara,
melindungi, dan mempertinggi derajat kesehatan
badan, jiwa, baik untuk umum maupun perorangan
yang bertujuan memberikan dasar-dasar kelanjutan
hidup yang sehat, serta mempertinggi kesehatan dalam
perikemanusiaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
hygiene
Budaya
Status Sosial Ekonomi
Citra Tubuh (Body Image)
Praktik Sosial
Kebiasaan Atau Pilihan Pribadi
Kondisi Fisik Seseorang
Budaya

Perawat tidak boleh menyatakan


ketidaksetujuan jika klien memiliki praktik
higiene yang berbeda dari dirinya. Di Amrika
Utara, kebiasaan mandi adalah setiap hari
sedangkan pada budaya lain hal ini hanya
dilakukan satu kali seminggu.
Status Sosial Ekonomi

Status ekonomi akan mempengaruh jenis


dan sejauh mana praktik hygiene dilakukan.
Perawat harus sensitif terhadap status ekonomi
klien dan pengaruhnya terhadap kemampuan
pemeliharaan hygieneklien tersebut. Jika klien
mengalami masalah ekonomi, klien akan sulit
berpartisipasi dalam akifitas promosi kesehatan
seperti hygienedasar
Citra Tubuh (Body Image)

Citra tubuh mempengaruhi cara seseorang


memelihara hygiene.Jika seorang klien rapi
sekali maka perawat mempertimbaagkan rincian
kerapian ketika merencanakan keperawatan dan
berkonsultasi pada klien sebelum membuat
keputusan tentang bagaimana memberikan
perawawatan hygienis.
Praktik Sosial
Kelompok sosial mempengaruhi bagaimana pasien
dalam pelaksanaan praktik hygiene. Termasuk produk dan
frekuensi perawatan pribadi.
Selama masa kanak-kanak, kebiasaan keluarga
mempengaruhi hygiene, misalnya frekuensi mandi, waktu
mandi dan jenis hygiene mulut.
Pada masa remaja, hygiene pribadi dipengruhi oleh
teman. Misalnya remaja wanita mulai tertarik pada
penampilan pribadi dan mulai memakai riasan wajah.
Pada masa dewasa, teman dan kelompok kerja
membentuk harapan tentang penampilan pribadi.
Sedangkan pada lansia beberapa praktik hygiene
berubah karena kondisi hidupnya dan sumber yang
tersedia.
Kebiasaan Atau Pilihan Pribadi

Setiap pasien memiliki keinginan individu


dan pilihan tentang kapan untuk mandi,
bercukur, dan melakukan perawatanrambut.
Pemilihan produk didasarkan pada selera
pribadi, kebutuhan dan dana. Pengetahuan
tentang pilihan klien akan membantu perawatan
yang terindividualisai.
Kondisi Fisik Seseorang

Klien dengan keterbatasan fisik biasanya tidak


memiliki energi dan ketangkasan untuk melakukan
higiene. Contohnya: pada klien dengan traksi atau
gips, atau terpasang infus intravena.
Penyakit dengan rasa nyeri membatasi
ketangkasandan rentang gerak. Klien di bawah efek
sedasi tidak memiliki koordinasi mental untuk
melakukan perawatan diri.
Pengertian Kesehatan Lingkungan
Ilmu kesehatan lingkungan adalah ilmu
multidisipliner yang mempelajari dinamika hubungan
interaktif antara sekelompok manusia atau
masyarakat dengan berbagai perubahan komponen
lingkungan hidup manusia yang diduga menimbulkan
gangguan kesehatan pada masyarakat dan
mempelajari upaya penanggulangan dan
pencegahannya.
Sanitas
Kesehatan lingkungan erat kaitannya
dengan sanitasi. Sanitasi adalah sesuatu cara
untuk mencegah berjangkitnya suatu penyakit
menular dengan jalan memutuskan mata rantai
dari sumber. Sanitasi merupakan usaha
kesehatan masyarakat yang menitikberatkan
pada penguasaan terhadap berbagai faktor
lingkungan yang mempengaruhi derajat
kesehatan.
Pengadaan Air Bersih
Penanggulangan Sampah
Polusi Udara
Kesehatan Perumahan
Pemberantasan Vektor
Pengadaan Air Bersih
Persyaratan Air Bersih
Syarat fisik Syarat kimiawi Syarat mikrobiologi, antara
bersih dan tidak keruh Tidak mengandung lain:
Tidak berwarna bahan kimiawi yang Tidak mengandung
apapun mengandung racun. kuman-kuman penyakit
Tidak berasa apapun Tidak mengandung seperti disentri, tipus,
Suhu antara 10-25 C zat-zat kimiawi yang kolera, dan bakteri
(sejuk) berlebihan patogen penyebab
Tidak meninggalkan Cukup yodium penyakit.
endapan pH air antara 6,5
9,2
Sumber Air Bersih

Sumber air bersih / air minum dapat di


peroleh dari air tanah, air permukaan dan air
hujan.
Sumber Air

Air Tanah.
Air tanah dangkal (sumur gali, sumur pompa
dangkal): Umumnya belum , merupakan air bersih,
sehingga harus terlebih dahulu diproses sebelum
dikonsumsi, lebih lebih apabila pengambilannya
dilaksanakan melalui sumur gali ataupun pompa
tangan yang terbuka.
Air tanah dalam: Umumnyasudah cukup
bersih asalkan pengambilannya dilaksanakan
dengan benar (tidak menyebabkan terjadinya
kontaminasi).
Sumber Air
Air permukan
Air yang terdapat pada permukaan tanah
misalnya, air sungai, air danau, air rawa, air laut, yang
harus diolah terlebih dahulu sebelum digunakan
karena umumnya telah mengalami pencemaran baik
fisik, kimiawi maupun mikrobiologis.
Air hujan
Air hujan sudah merupakan air bersih asalkan
penampungannya dilaksanakan cara yang dengan
benar.
Pengadaan Air Bersih Di Pedesaan
Air Tanah
Sumur merupakan cara yang paling banyak digunakan oleh
penduduk pedesaan di Indonesia untuk mendapatkan
sumber air bersih. Sumur yang baik harus memenuhi syarat
lokasi dan krontruksi.

Sumur Gali
Sumur gali adalah sarana untuk menampung air tanah dari
akuifer (lapisan pembawa air) yang dipergunakan sebagai
sumber air baku untuk rumah tangga. Dibuat dengan cara
menggali tanah dengan diameter 80 cm 100 cm.

Sumur Pompa
Secara umum syarat lokasi penempatan sama dengan
sumur gali,
Pengadaan Air Bersih di Perkotaan
Pada umumnya air minum untuk kepentingan umum (ledeng)
diperoleh dari air permukaan yang telah terkontaminasi (misalnya air
kali). Oleh karena itulah pengolahan air minum untuk kepentingan
umum ini dilakukan lebih kompleks.
Pada suatu instalasi air minum, biasanya tersedia beberapa
fasilitas, yang terdiri atas :
1. Pipa yang mengalirkan air instalasi air minum (supply line)
2. Bak penampungan untuk penampungan pertama (pre
sedimentation tank)
3. Bak pemberi obat-obat kimia (chemical feeder).
4. Bak pencampur (mixing device)
5. Bak pencampur untuk pengendapan kedua (Dortmund tank atau
accelerator)
6. Saringan pasir cepat (rapid sand filter)
7. Bak pemberi chlor (chlorinator)
8. Bak penampung air bersih yang siap dialirkan ke konsumen (clear
waste storage kelder)
Penanggulangan Sampah

Sampah adalah material sisa yang tidak


diinginkan setelah berakhirnya suat peroses.
Sampah merupakan konsep buatan dan
konsekuensi dari adanya aktivitas manusia.
Didalam proses-peroses alam tidak dikenal
namanya sampah, yang ada hanyalah produk-
produk yang tidak bergerak.
Jenis - Jenis Sampah

Sampah Organik Sampah anorganik


(Degradable) (undegradable)
Berdasarkan Sifatnya
Sampah organik - dapat diurai (degradable)
Sampah organik yaitu sampah yang mudah
membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-
daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat
diolah lebih lanjut menjadi kompos
Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)
Sampah anorganik yaitu sampah yang tidak
mudah membusuk, seperti plastik wadah
pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol
dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya.
Upaya-upaya dalam pengelolaan
sampah
Melakuakan Metode Pembuangan dan
Penimbunan
Melakukan Metode Daur-ulang
Melakukan Metode Penghindaran dan
Pengurangan
Melakuakan Metode Pembuangan dan
Penimbunan

Pembuangan sampah pada penimbunan darat


termasuk menguburnya untuk membuang
sampah, metode ini adalah metode paling
populer di dunia. Penimbunan ini biasanya
dilakukan di tanah yg tidak terpakai, lubang
bekas pertambangan , atau lubang lubang
dalam.
Melakukan Metode Daur-ulang

Proses pengambilan barang yang masih


memiliki nilai dari sampah untuk digunakan
kembali disebut sebagai Daul-ulang. Ada
beberapa cara daur ulang yaitu pengampilan
bahan sampah untuk diproses lagi atau
mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar
untuk membangkitkan listrik.
Melakukan Metode Penghindaran dan
Pengurangan
Sebuah metode yang penting pengelolaan
sampah adalah pencegahan zat sampah bentuk,
atau dikenal juga dengan Penguangan sampah
metode pencegahan termasuk penggunaan kembali
barang bekas pakai, memperbaiki barang yang
rusak, mendesain produk supaya bisa diisi ulang
atau bisa digunakan kembali, mengajak konsumen
untuk menghindari penggunaan barang sekali
pakai, mendesain produk yang menggunakan bahan
yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama.
Polusi Udara

Adapun beberapa hal yang menyebabkan polusi udara antara


lain adalah:
Asap kendaraan
Asap pabrik
Asap rokok.
Pembangkit listrik
Letusan gunung berapi
Dampak Polusi Udara
Menurunkan kualitas udara untuk penafasan semua
organisme, terutama manusia sehingga akan menurunkan
derajat kesehatan masyarakat.
Asap kebakaran hutan menyebabkan gangguan iritasi dan
infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Menyebabkan terjadinya keracunan akibat pengikatan CO2
hasil dari pencemaran udara.
Menyebabkan kebocoran lapisan ozon sehingga membuat
keseimbangan ekosistem jadi terganggu akibat efek rumah
kaca.
Meningkatkan potensi penyakit kanker kulit, mata, dan
katarak.
Menyebabkan hujan asam karena oksida belerang dan
oksida nitrogen hasil pembakaran batu bara yang ada ke
udara bereaksi dengan uap air membentuk awan asam
(asam sulfat, asam nitrat).
Pencegahan dan Penanggulangan
Dengan membuat jalur hijau berupa penanaman pohon-pohon di
kota-kota besar agar CO2 sebagai salah satu bahan pencemaran
udara dapat terserap kembali melalui Melakukan Metode
Penghindaran dan Pengurangan dan fotosintesis.
Mengurangi penggunaan minyak bumi dan bahan bakar fosil pada
industri,Melakukan Metode Penghindaran dan Pengurangan
pembangkit listrik, dan rumah tangga untuk mengurangi jumlah
limbah udara yang terlepas ke atmosfer.
Memanfaatkan energi alternatif yang ramah lingkungan, seperti
biogas, energi surya, atau energi panas bumi.
Melakukan pengawasan lebih ketat di wilayah hutan yang rawan
terbakar.
Melarang warga membakar hutan saat melakukan land clearing
lahan pertanian.
Tidak melakukan percobaan nuklir secara masif untuk mengurangi
pencemaran radioaktif.
Pemberantasan Vektor

Vektor adalah Arthropoda yang dapat memindahkan


atau menularkan suatu infectious agent dari sumber
infeksi kepada induk semang yang rentang (susceptible
host).
Pengendalian vektor adalah semua usaha yang
dilakukan untuk mengurangi atau menurunkan
populasi vektor dengan maksud mencegah atau
pemberantas penyakit yang ditularkan vektor atau
gangguan yang diakibatkan oleh vektor. Ekologi vektor
adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara vektor
dan sejenisnya, dengan makhluk lain yang tidak sejenis
dan dengan alam lingkungannya yang non-biologis.
Pemberantasan Vektor
Pemberantasan vektor dapat dilakukan terhadap nyamuk dewasa dan
jentiknya. jenis kegiatan pemberantasan nyamuk penularan DBD meliputi:
Pemberantasan Nyamuk Dewasa:
Pemberantasan terhadap nyamuk dewasa, dilakukan dengan cara
penyemprotan (pengasapan/fogging) dengan insektisida. Hal ini dilakukan
mengingat kebiasaan nyamuk yang hinggap pada benda-benda tergantung,
karena itu tidak dilakukan penyemprotan di dinding rumah seperti pada
pemberantasan nyamuk penular malaria. Insektisida yang dapat digunakan
adalah insektisida golongan organophosphat, misalnya malathion, fenitrothion,
dan pyretroid, sintetik misalnya lambda sihalotrin dan permetin.
Penyemprotan insektisida ini dalam waktu singkat dapat membatasi
penularan, akan tetapi tindakan ini perlu diikuti dengan pemberantasanjentiknya
agar populasi nyamuk penular tetap dapat ditekan serendah-rendahnya.
Sehingga apabila ada penderita DBD tidak dapat menular kepada orang lain.
Pemberantasan Larva (Jentik)
Pemberantasan terhadap jentik Aedes aegypti yang dikenal dengan istilah
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dilakukan dengan cara :
Kimia, yaitu dengan cara memberantas jentik Aedes aegypti dengan
menggunakan insektisida pembasmi jentik (larvasida). Ini dikenal dengan
istilah larvasidasi..
Biologi, yaitu dengan memelihara ikan pemakan larva yaitu ikan nila merah
(Oreochromosis niloticus gambusia sp.), ikan guppy (Poecillia reticulata), dan
ikan grass carp (Etenopharyngodonidla). Selain itu dapat digunakan pula
Bacillus Thuringiensis var Israeliensis (BTI) atau golongan insect growth
regulator.
Fisik, yaitu dengan kegiatan 3M (Menguras, Menutup, Mengubur). Menguras
bak mandi, bak WC, menutup tempat penampungan air rumah tangga
(tempayan, drum dll), mengubur atau memusnahkan barang-barang bekas
(kaleng, ban dll). Pengurasan tempat-tempat penampungan air perlu
dilakukan secara teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali agar nyamuk
tidak dapat berkembang biak di tempat itu
Pengertian Gizi

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan


makanan yang dikonsumsi secara normal melalui
proses pencernaan, absobsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat
yang tidak digunakan untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ-organ, serta menghasilkan energi.
Masalah Gizi di Indonesia dan Penanggulangannya

Penyebab langsung
Makanan dan penyakit dapat secara langsung
menyebabkan gizi kurang. Timbulnya gizi kurang tidak hanya
dikarenakan asupan makanan yang kurang, tetapi juga penyakit.
Anak yang mendapat cukup makanan tetapi sering menderita
sakit, pada akhirnya dapat menderita gizi kurang. Demikian pula
pada anak yang tidak memperoleh cukup makan, maka daya
tahan tubuhnya akan melemah dan akan mudah terserang
penyakit.
Penyebab tidak langsung
Ada 3 penyebab tidak langsung yang menyebabkan gizi kurang yaitu
:
Ketahanan pangan keluarga yang kurang memadai. Setiap keluarga
diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh
anggota keluarganya dalam jumlah yang cukup baik jumlah maupun
mutu gizinya.
Pola pengasuhan anak kurang memadai. Setiap keluarga dan
mayarakat diharapkan dapat menyediakan waktu, perhatian, dan
dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh kembang dengan baik
baik fisik, mental dan sosial.
Pelayanan kesehatan dan lingkungan kurang memadai. Sistim
pelayanan kesehatanyang ada diharapkan dapat menjamin
penyediaan air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang
terjangkau oleh setiap keluarga yang membutuhkan
Pokok Masalah Di Masyarakat
Kurangnya pemberdayaan keluarga dan
kurangnya pemanfaatan sumber daya
masyarakat berkaitan dengan berbagai faktor
langsung maupun tidak langsung.
Akar masalah
Kurangnya pemberdayaan wanita dan keluarga
serta kurangnya pemanfaatan sumber daya
masyarakat terkait dengan meningkatnya
pengangguran, inflasi dan kemiskinan yang
disebabkan oleh krisis ekonomi, politik dan
keresahan sosial yang menimpa Indonesia sejak
tahun 1997. Keadaan tersebut teleh memicu
munculnya kasus-kasus gizi buruk akibat
kemiskinan dan ketahanan pangan keluarga yang
tidak memadai.
Upaya Kesehatan Mengatasi Masalah
Gizi
Upaya Kesehatan Kuratif dan Rehabilitatif
Penemuan aktif dan rujukan kasus gizi buruk
Perawatan balita gizi buruk
Pendampingan balita gizi buruk pasca perawatan
Upaya Kesehatan Promotif dan Preventif
Pendidikan (penyuluhan) gizi melalui promosi
kadar gizi
Revitalisasi posyandu.
Pemberian suplementasi gizi
Pemberian MP ASI bagi balita gakin
Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)

Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) adalah


usaha perbaikan gizi masyarakat yang
berintikan penyuluhan gizi, melalui
peningkatan peran serta masyarakat dan
didukung kegiatan yang bersifat lintas
sektoral, Dilaksanakan oleh berbagai sektor
terkait (kesehatan, BKKBN, Pertanian Dalam
Negeri), Dikbud, PKK, dan lain-lain.
Pengertian lain mengenai UPGK

a. Merupakan usaha keluarga sendiri untuk memperbaiki


keadaan gizi seluruh anggota keluarga,
b. Dilaksanakan oleh keluarga dan masyarakat dengan
kader sebagai penggerak masyarakat dan petugas
berbagai sektor sebagai motivator, pembimbing dan
pembina,
c. Merupakan bagian dari kehidupan keluarga sehari-hari
dan juga merupakan bagian integral dari pembangunan
nasional untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,
d. Secara operasional adalah rangkaian kegiatan yang
saling mendukung untuk melaksanakan alih teknologi
sederhana kepada keluarga dan masyarakat.
Tujuan Upaya Perbaikan Gizi
Masyarakat
Tujuan umum
Program Perbaikan Gizi bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
mewujudkan derajat kesehatan yang optimum khususnya gizi, yaitu dengan
menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi masyarakat.

Tujuan khusus

Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan


seluruhanggotanya untuk mewujudkan perilaku gizi yang baik dan benar sesuai
dengan giziseimbang.
Meningkatkan perhatian dan upaya peningkatan status gizi warga dari berbagai
institusi pemerintah dan swasta. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
petugas gizi / petugas puskesmas lainnyadalam merencanakan, melaksanakan,
membina, memantau dan mengevaluasi upaya perbaikan gizi masyarakat.
Terselenggaranya pelayanan gizi yang melibatkan partisipasi keluarga
terhadap pencegahan dan penanggulangan masalah kelainan gizi.
Terwujudnya rangkaian kegiatan pencatatan/pelaporan masalah gizi dan
tersedianyainformasi situasi pangan dan gizi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai