Anda di halaman 1dari 35

BAB IV

HUKUM HAK ASASI MANUSIA DAN

DEMOKRASI DALAM ISLAM


A. Hukum islam
1. pengertian syariah dan fiqih
a. pengertian syariah

Istilah syariah dalam konteks kajian hukum islam lebih menggambarkan


kumpulan norma- norma hukum yang merupakan hasil dari tasyri

Kata tasyri merupakan bentuk masdhar dari syariah yang berarti menciptakan dan
menetapkan syariah. Dalam istilah para ulama fiqih syariaah bermakna: menetapkan
norma- norma hukum untuk menata kehidupan manusia baik dalam hubungannya
dengan Allah maupun dengan umat manusia dan dengan alam lingkungannya. Dalam
redaksi yang lain syariah diartikan sebagai seperangkat norma Ilahi yang mengatur,
hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan manusia lain dalam
kehidupan sosial, hubungan manusia dengan benda alam lingkungan hidupnya, maka
syariah merupakan pedoman atau panduan bagi manusia dalam menjalani kehidupan di
dunia ini sehingga tercipta kehidupan yang harmonis.

b. Pengertian fiqih

Dalam bahasa arab, perkataan fiqih yang ditulis fikih, artinya faham atau
pengertian. Ilmu fiqih adalah limu yang bertugas menentukan dan menguraikan norma-
norma hukum dasar yang terdapat dalam Al- quran dan ketentuan yang terdapat dalam
hadist Nabi Saw, rumusan fikiran di atas menjelaskan bahwa fiqih adalah pemahaman
manusia yang memenuhi syarat untuk menentukan dan menjelaskan norma- norma
hukum yang diambil atau dikeluarkan dari Al- quran dan hadist untuk diaktualkan
dalam kehidupan sehari- hari.

Dalam kepustakaan hukum islam berbahasa inggris syariat islam diterjemahkan


dengan Islamic law sedang fiqih islam diterjemahkan dengan Islamic juris prudence,
dalam bahasa indonesia untuk syariat islam sering dipergunakakn istilah hukum
syariat atau hukum syara untuk fiqih islam dipergunakan istilah atau kadang- kadang
dipergunakan istilah hukum islam, bahwa syariat islam itu sebenarnya wahyu Allah
dan hadist Rasulullah Saw yang merupakan sumber dari segala sumber hukum islam
sedangkan fikih adalah pemahaman manusia terdapat syariat (wahyu) itu sendiri.

Fiqih berisi rincian syariat, ia dapat dikatakan suatu hasil kegiatan ijtihad dengan
menggunakan akal atau al-rayu, maka ia tidak berlaku abadi dan dapat berubah dari
masa kemasa dan berbeda antara suatu tempat dan berbeda antara satu dengan yang lain.

1
Dari penjelasan diatas menjadi jelas yang mana syariat dan yang mana pula di
sebut dengan fiqih itu sendiri. Secara rinci perbedaan antara syariat dengan fikih adalah
sebagai berikut:

a. Syariat seperti telah disiggung sebelumnya adalah wahyu Allah yang


terdapat dalam Al-quran dan kitab- kitab hadist. Fikih adalah pemahaman
manusia yang memenuhi syarat yang disebut fikih.
b. Syariat bersifat fundamental dan mempunyai ruang lingkup yang sangat
luas yang banyak ahli dimasukkan juga akidah dan akhlak. Fikih bersifat
instrumental, ruang lingkupnya terbatas pada hukum yang mengatur
perbuatan manusia yang biasa disebut sebagai dengan perbuatan hukum
c. Syariat adalah ketetapan Allah dan ketentuan Rasulnya, karena itu berlaku
abadi. Fikih adalah karya manusia yang tidak berlaku abadi dan dapat
berubah dari masa kemasa.
d. Syariat hanya satu, sedang fikih mungkin lebih datri satu seperti yang
terlihat dalam aliran- aliran hukum disebut dengan istilah mashab.
e. Syariaat menunjukkan pada kesatuan dalam islam, sedang fikih
menunjukkan keragamannya.

2. Sifat Dan Tujuan Hukum Islam


a. Sifat Hukum Islam

Hukum islam mempunyai tiga macam sifat yaitu: pertama, bidi mensional
artinya hukum islam itu mengandung segi ketuhanan dan segi kemanusiaan, disamping
itu hukum islam itu komprehensif. Hukum islam tidak hanya mengatur satu aspek
kehidupan saja tetapi juga mengandung berbagai aspek kehidupan manusia. Kedua, adil
sifat yang kedua ini mempunyai hubungan yang erat sekali dengan sifat bidim
emensional. Dalam hukum islam keadilan bukan saja merupakan tujuan tetapi
merupakan sifat yang melekat sejak kaidah- kaidah dalam syariat islam ditetapkan.
Ketiga, individualistik dan kemasyarakatan yang diikat oleh nilai- nilai transedental
yaitu wahyu Allah yag disampaikan kepada Muhammad Saw.

Dalam Al-quran surat Al- maidah Allah menegaskan sebagai berikut: barang
siapa yang tidak memutuskan (menetapkan hukum menurut yang telah diputuskan
Allah), mereka itu lah orang- orang yang kafir(Q.S;5;44 maka putuskan lah perkara
mereka menurut apa yang telah Allah turunkan, jangan lah kamu menuruti hawa nafsu
mereka dengan meninggalkan kebenaran yang datang kepada mu.Q.S;5;48)

Hukum islam mengarahkan manusia muslim pada perilaku yang baik, memberi
rukhshoh atau kemudahan, kesempurnaan, harmonis, dinamis, mewujudkan
kemashlahatan dan adil.

b. Tujuan Hukum Islam

Tujuan hukum islam secara umum adalah untuk mencegah kerusakan pada
manusia dan mendatangkan kemaslahatan, mengarahkan manusia pada kebenaran untuk
2
mencapai kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat dengan jalan mengambil segala yang
bermanfaat dan mencegah atau menolak yang mudharat yang tidak berguna bagi hidup
dan kehidupan manusia.

Para ahli hukum islam menyetujui perkembangana tujuan hukum islam (maqasid
syariah), tetapi pada prinsipnya muqasid syariah terbagi dalam tiga macam inti pokok,
yaitu: pertama maqasid al- dhoruriyah yaitu maqasid untuk memelihara agama, jiwa,
akal dan harta. Kedua maqasid al- hajjiat, yaitu maqasid untuk menghilangkan
kesuliatan atau menjadikan pemeliharaan terhadap lima unsur pokok menjadi lebih baik
lagi. Ketiga, maqasid al- takshiniyah, yaitu maqasid (tujuan) yang dimaksudkan agar
menusia melakukan yang terbaik menyempurnkaan pemeliharan lima unsur pokok
tersebut.

Tujuan hukum islam yang dikemukakan oleh sayid sabiq adalah:

1. Membentuk pribadi dari segi fisik, akal dan mental dengan jalan pendidikan
dan pengajaran
2. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan menegakkan keadilan social
3. Kedua hal tersebut diatas akan mendorong terpeliharanya agama, jiwa akal
keturunan serta harta.

Pada prinsipnya tujuan hukum islam islam itu adalah:

a. Untuk Memelihara Agama

Untuk terpeliharanya agama dalam diri setiap orang dan ajaran agama itu
teraktualkan secra nyata dalam kehidupan sehari- hari.

b. Untuk Memelihara Jiwa

Dalam hukum islam setiap orang wajib memelihara dan melindungi jiwanya.
Pembunuhan atau bunuh diri haram hukumnya, orang yang menderita penyakit yang
sangat kecil kemungkinan dia bisa sembuh, haram hukimnya meminta dibunuh atau
bunuh diri. Begitu besar pemeritahuan hukum islam untuk melindungi jiwa manusia.

c. Untuk Memelihara Akal

Akal sesuatu yang sangat berharga dan mulia sehingga dengan akal manusia
mulia dan bermartabat, dan membuat manusia menguasai ilmu dan berkuasa sebagai
khalifah di alam ini. Secara tegas Allah melarang perbuatan mengkonsumsi segala obat
atau minuman yang dapat merusak akal, dalam (Q.S ;5;90)

d. Untuk Memelihara Keturunan

Dalam islam setiap penganutnya wajib menjaga kesucian keturunannya. Dalam


Al- Quran setiap orang dilarang melakukan perbuatan zina. Ketentuan itu adalah untuk
menjaga kesucian dan kemurnian keturunan. Pengharaman perbutan zina di katakana

3
Allah dalam ayat berikut : Artinya, janganlah kamu mendekai zina, sesungguhnya zina
itu adalah suatu perbuatan keji dan seburuk- buruknya jalan (Q.S;17;32)

e. Untuk Memelihara harta

Segala harta yang dimiliki seseorang adalah anugerah Allah, namun diperlukan
ada nya kepastian hukum dalam masyarakat, untuk menjamin kedamaian dalam
kehidupan bersama, maka hak milik seseorang atas suatu benda diakui dengan
pengertian bahwa hak milik itu diperoleh secara halal dan berfungsi sosial.

3. Fungsi Hukum Islam

fungsi hukum islam itu dalam kehidupan bermasyarakat sangat banyak,


diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Fungsi ibadah
Tujuan penciptaan manusia oleh Allah adalah untuk beribadah, aturan tata
cara dan pelaksanaan ibadah harus sesuai dengan aturan yang ditetapkan
oleh Allah.
b. Fungsi Amar Maruf Nahi Mungkar
Hukum islam itu berfungsi pula sebagai salah satu sarana pengendali sosial,
akibat buruk riba dan khamar memang menimpa pelakunya secara langsung,
funsi hukum islam dalam hal ini adalah Amar maruf nahi mungkar.
c. Fungsi zawazir
Adanya sanksi hukum mencerminkan fungsi hukum islam sebagai sarana
pemaksa yang melindungi masyarakat dari segala bentuk ancaman dan
perbuatan yang membahayakan. Fungsi ini dinamakan Zawazir
d. Fungsi Tanzim Wa Islah Al- Ummah
Fungsi ini adalah sebagai sarana untuk mengatur sebaik mungkin dan
memperlancar proses interaksi sosial sehingga terwujud masyarakt yang
harmonis, aman sejahtera. Dalam hal- hal tertentu, hukum islam menetapkan
aturan yang cukup rinci dan menditail sebagai mana terlihat dalm hukum
yang berkenaan dengan masalah yangsarana untuk mengatur sebaik mungkin
dan memperlancar proses interaksi sosial sehingga terwujud masyarakt yang
harmonis, aman sejahtera. Dalam hal- hal tertentu, hukum islam menetapkan
aturan yang cukup rinci dan menditail sebagai mana terlihat dalm hukum
yang berkenaan dengan masalah yang lain. Fungsi ini disebut dengan tanzim
wa islah al ummah.

4. Sumber Hukum Islam


Sumber hukum islam adalah wahyu allah yang disampaikan kepada Nabi
Muhammad Saw. Wahyu Allah itu diturunkan dalam bahasa arab yang secara autentik
terhimpun dalam mushaf Al Quran.

4
Untuk mengetahui apa saja yang menjadi sumber hukum islam tersebut dapat
disimak dalam firman Allah dalam (Q.S.:4:59) dalam ayat tersebut ditegaskan oleh
Allah bahwa sumber hukum islam itu ada tiga yaitu Al- quran, hadist, dan ijtihad.
Dari penjelasan diatas menjadi jelas bahwa sumber hukum islam selain al- quran,
sunah dan ijtihad. Untuk mengenali secara umum setiap sumber itu dap dijelaskan
sebagai berikut:
a. Al- Quran Sebagai Sumber Hukum Islam Pertama

Al- quran secara harfiah berarti bacaan yang sempurna,merupakan suatu nama
pilihan Allah yang sungguh tepat, karena tiada suatu bacaan sejak manusia mengenal
tulis baca lima ribu tahun yang lalu yang dapat menandingi al- quran.

Al- quran sebagai sumber nilai yang mengandung pokok- pokok ajaran sebagai
berikut:

a. Prinsip- prinsip keimanan kepada Allah, malaikat, kitab-kitab, rasul, hari


kiamat, qhodo dan qadar dan sebgaainya.
b. Prinsip- prinsip syariah, tentang ibadah khas dan ibadah umum.
c. Janji dan ancaman,
d. Sejara, seperti tentang nabi- nabi terdahulu
e. Ilmu pengetahuan, sepeti mengenai ilmu agama

b. Hadist atau sunnah sebagai sumber hukum islam kedua

Sunnah dikenal sebagai hadist, menurut arti harfiah kata sunnah berarti jalan,
tabiat adat istiadat. Menurut istilah, sunnah ialah perkataan, perbuatan, atau penetapan
rasulullah saw kata sunnah sering diartikan sebagai kata al- hadist sering digunakan
oleh para ahli hadist dengan maksud yang sama dengan kata sunnah menurut pengertian
yang digunkan oleh para ahli usul, dikalangan ulama ada yang membedakan al- sunnah
dengan al- hadist. Kata al- hadist lebih banyak mengarah pada ucapan Nabi Muhammad
Saw, sedang kata Al- sunnha mengarah pada perbuatan dan tindakan Nabi Muhammad
Saw yang sudah menjadi tradisi dalam kehidupan beragama.

Sunnah atau hadist ditinjau dari bentuknya terdiri dari tiga macam seperti terlihat
dalam pengertian hadist sebelum yaitu: Qauliah (perkataan), Filiyah (perbuatan),
Taqriyah (pengakuan atau persetujuan terhadap perkataan atau perbuatan orang lain).

Sunnah Qauliyah sering dinamakna hadist perkataan, sunnah filiyah seperti


hadist- hadist yang diriwayatkan tentang perbuatan nabi, seperti perbuatan dalam
menunaikan sholat, melaksanakan haji, sunnah Taqriyah adalah pengakuan,
pembenaran, Nabi Muhammad Saw terhadap perbuatan atau perkataan yang bersumber
dari sahabatnya.

Ditinjau dari segi jumlah orang yang menyampaikannya terbagi kepada:

a. Hadist Mutawattir, yaitu jumlah yang diriwayatkan orang banyak yang


menurut akal tidak mungkin orang terebut bersepakat berbohong

5
b. Hadist Masyhur, yaitu hadist yang diriwayatkan orang banyak kepada orang
banyak lain tetapi tidak sampai pada derajat mutawatti.
c. Hadist Ahad, yaitu hadist yang diriwayatkan seseorang atau lebih tetapi tidak
sampai pada derajat masyhur.

Ditinjau dari segi kualitasnya hadist terbagi kepada:

a. Hadist Shahih, yaitu hadist yang sehat yang diriwayatkan oleh orang baik,
orang yang kuat hafalannya, materinya baik, dan dapat dipertanggung
jawabkan
b. Hadist hasan, yaitu hadist yang memenuhi persyaratan hadist shahih, kecuali
dari segu hafalan, pembawaannya kurang baik
c. Hadist dlaif, yaitu hadist lemah baik karena terputusnya salah satu sanadnya
atau salah seorang pembawanya kurang baik
d. Hadist Maudlu, yatiu hadist palsu, hadist yang di buat- buat oleh seseorang
dan dikatakan sebagai sabda atau perkataan rosul.

Hadist Mutawattir yaitu hadist yang diriwayatlkan oleh orang banyak yang
menurut akal, mustahil mereka bersepakat bohong.

Untuk menentukan suatu hadist menempati derajat muttawatir para ulama


menetapkan tiga syarat yang perlu dipenuhi yaitu:

1. Perwataan oleh para rawi harus berdasarkan tanggapan panca indra


2. Jumlah para rawi harus mencapai suatu ketentuan yang tidak memungkinkan
mereka untuk berbohong
3. Adanya keseimbangan jumlah antara para rawi dilapisan pertama dengan para
rawi pada lapisan berikutnya

Hadist ahad adalah hadist- hadist yang tidak memenuhi syarat- syarat hadist
muttawatir.

c. Rayu / Itjihad Sumber Hukum Islam yang Ketiga

Sumber hukum islam yang ketiga adalah rayu atau akal manusia yang memenuhi
syarat untuk berusaha, berikhtiar dengan seluruh kemampuan yang ada padanya,
memahami kaedah kaedah hukum yanhg bersifat fundamental yang terdapat dalam
Al-quran.

Al- rayu berasal dari kata raa yang berarti melihat, maka kata rayu dapat
diartikan sebagai penglihatan. Ijtihad berasal dari kata ijtahada, ijtihadan yang berarti
melakukan kesungguhan dan ketekunan optimal utnuk menetapkan hukum- hukum
syara.

6
Sebelum seseorang dapat disebut mutjahid, maka ia harus memiliki pengetahuan
yang meluas dan mendalam tentang dinul islam. Al- quran, hadist, fiqih dan usul ql-
fiqih. Selain itu seseorang harus memiliki syarat- syarat sebagai berikut:

1. Harus memahami al-qura dengan baik


2. Sangat memahami hadist nabi Saw
3. Menegtahui dengan baik prinsip ijma
4. Mengetahui dengan baik bentuk- bentuk dan perintah- perintah qiyas

a. Ijma
Artinya konsensus atau kesepakatan. Menurut ahli ushul fiqih, adalah
kesepakatan para iman mujtahid dikalangan umat islam tentang hukum islam, pada
suatu masa pasca rasulullah SAW wafat, ijmah harus memilki empat unsur yaitu:
1. Sejumlah mujtahid terlibat langsung dalam menetapkan suatu consensus
2. Consensus lahir tanpa mendatangkan perbedaan
3. Consensus diiringi pendapat masing- masing secara jelas
4. Consensus semua mujtahid dapat diwujudkan dalam suatu keputusan
b. Qiyas
Qiyas yaitu menerapkan hukum perbuatan tertentu pada perbuatan lain yang -
memilki kesamaan. Dalam al- quran surat Al- jumuah ayat 9, Allah berfirman,
artinya: hai orang- orang yang beriman apabila diseru untuk melaksanakn shalat
jumat maka bersegeralah kamu mengingat Allah da tinggalkan lah jual beli, yagn
demikian itu lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui (Q.S.:62:9)
c. Istishab
Ialah menjadikan lestari keadaan sesuatu yang sudah ditetapkan pada masa lalu
sebelum ada dalil yang merubahnya. Jadi apabila sudah ditetapkan suatu perkara
pada suatu waktu, maka ketentuan hukumnya tetap seperti itu, sebelun ada dalil
yang merubahnya.
d. Istishan
Yaitu menetapkan suatu hukum perbuatan berdasar prisip- prinsip umum agam
islam, seperti prinsip keadilan dan kasih saying. Istishan adalah cara menetukan
hukum dengan jalan menyimpang dari ketentuan yang telah ada demi keadilan dan
kepentingan sosial
e. Istislah
Yaitu menetapkan hukum berdasarkan tinjaun untuk kemanfaatannya sesuai
dengan tujuan syariat. Menurut istilah ulama ushul, adalah menetapkan hukum
suatu peristiwa hukum yang tidak disebut nashnya.
f. Zadd Al- zariah
Menurut bahasa adalah wasilah atau sarana. Menurut istilah ulama ushul ialah
sesuatu yang menjadi jalan bagi yang diharamkan atau yang dihalalkan, mka
ditetapkan hukum sarana itu menurut yang ditujunya.

7
g. urf
Ialah perkataan atau perbuatan yang sikenal di kalangan masyarakat dan menjadi
adat istiadat diantara mereka, urf dibagi menjadi dua, yaitu al- urf al- shahih dan
al- urf fasih.

5. Kontribusi Umat Islam Dalam Perumusan Dan Penegakan Hukum Islam


Kalimat tersebut tercantum dalam alenia ketiga yang berbunyi: atas berkat
rahmat allah yang masa kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur untuk
berkebangsaan yang bebas,

Tengku Muhammad Rodhi, mengemukakan bahwa salah satu syarat agar


hukum dapat berlaku dengan baik dalam masyarakat antara lain, hukum tersebut
harus sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat

B. Hak Asasi Manusia Menurut Islam


1. Sejarah Ringkas Hak Asasi Manusia
Kehidupan manusia yang bersinggungan dalam pergaulan sering menimbukan
konflik. Upaya memperoleh kebutuhan hidup yang kompetitif sering melahirkan
pelanggaran berbagai hak asasi manusia, kedudukan sederajat dimuka hukum
adalah sama tanpa ada perbedaan agama, bangsa, keturunan, kelas maupun
kekayaan, tidak ada perbedaan diantara seorang manusia yang satu dengan yang
lain.
Menurut Jan Materson dari komisi hak asasi manusia PBB, hak asasi manusia
adalah hak-hak yang melekat pada manusia, yang tanpa dengannya manusia
mustahil dapat hidup sebagai manusia. Menurut Baharuddin Lopa, kalimat
mustahil dapat hidup sebagai manusia hendaklah diartikan mustahil dapat hidup
sebagai manusia yang bertanggung jawab. Alasan penambahan istilah bertanggung
jawab ialah disamping manusia memiliki hak, juga memiliki tanggung jawab atas
segala yang dilakukannya. Secara historis, usaha-usaha untuk memecahkan
persoalan kemanusiaan telah dirintis sedemikian rupa. Hampir seluruh pemikiran
yang telah berkembang menguatkan pendirian akan pentingnya citra manusia, yakni
kemerdekaan dan kebebasan. Selain itu, upaya tersebut dilakukan karena hak-hak
asasi manusia murupakan tujuan dari hakekat kemanusiaan yang paling intrinsik,
maka sejarah pertumbuhan konsep-konsepnya dan perjuangan penegakannya
sekaligus menyatu dengan sejarah peradaban manusia itu sendiri.

2. Perbedaan Prinsip Antara Konsep HAM Dalam Pandangan Islam


dan Barat
Menurut Supriyanto Abdi, setidaknya terdapat tiga varian pandangan tentang
hubungan islam dengan HAM, baik yang dikemukakan oleh para sarjana barat atau
pemikir muslim sendiri, yakni, pertama, menegaskan bahwa islam tidak sesuai
dengan gagasan-gagasan dan konsepsi HAM modern. Kedua, menyatakan bahwa

8
islam menerima semangat kemanusiaan modern, tetapi pada saat yang sama,
menolak landasan sekulernya dan menggantikannya dengan landasan islami.
Aspek khas dalam konsep HAM Islam adalah tidak adanya orang lain yang
dapat memaafkan pelanggaran hak-hak. Jika pelanggaran itu terjadi atas seseorang
yang harus dipenuhi haknya, bahkan suatu negara islam pun tidak dapat memaafkan
pelanggaran hak-hak yang dimiliki oleh seseorang. Negara harus terikat memberi
hukuman kepada pelanggaran HAM dan memberi bantuan kepada pihak yang
dilanggar HAMnya, kecuali pihak yang dilanggar HAMnya telah memaafkan
pelanggaran HAM tersebut. Adapun prinsip-prinsip HAM yang terdapat dalam
ajaran islam tersebut diantaranya adalah:
1) Tentang martabat manusia
Ajaran islam menempatkan manusia pada martabat dan harkat yang tinggi,
manusia memiliki akal budi kehendak, manusia itu tanpa kecuali mempunyai harkat
dan martabat yang sama, cacat atau tidak, manusia yang satu sama mulianya
dengan manusia yang lain.
2) Hak persamaan dan kebebasan
Kedudukan sederajat termasuk sederajat dimuka umum adalah persamaan yang
dimiliki oleh manusia dihadapan hukum tanpa ada perbedaan diantara mereka, baik
karena perbedaan etnis, warna kulit, agama, bangsa, keturunan, kelas maupun
kekayaan. Disamping itu tanpa dibedakan antara muslim, nasrani, atau lainnya
antara cendekiawan dengan yang bukan, antara kuat dengan yang lemah.
3) Hak hidup, kemerdekaan dan keselamatan
Didaerah yang dikuasai islam, bagi orang yang belum menganut agama islam
diberi hak dan kemerdekaan untuk memilih agama, apakah mereka memeluk agama
islam atau tetap dalam agama mereka. Ini adalah bukti bahwa umat islam tidak
melakukan paksaan, namun tetap menghormati kemerdekaan beragama walaupun
terhadap golongan minoritas.
4) Tidak seorangpun yang boleh diperbudak
Islam sanga melarang perbudakan karena bertentangan dengan prinsip
kesamaan derajat dan prinsip kemanusiaan. Dalam islam setiap orang berada dalam
derajat yang sama dan setiap orang yang kurang beruntung hidupnya dalam segala
aspeknya, menjadi kewajiban orang lain untuk memberi pertolongan kepadanya
sehingga terwujud keserasian dan kesamaan derajat.
5) Tidak seorang pun boleh dianiaya atau diperlakukan secara kejam
Islam sangat menentang kezaliman dan tindakan kekejaman, sangat banyak
ayat Al-quran yang melarang perbuatan-perbuatan kezaliman, dan pelakunya
diancam dengan neraka. Dalam hal ini Allah berfirman yang artinya: jangan
kalian mempunyai kecendrungan membenarkan orang-orang yang dianiaya
(zalim), karena kelak kalian akan dibakar api neraka. (Q.S;11:113)
6) Hak untuk diakui sebagai manusia pribadi dihadapan tuhan
Tidak ada suatu ayat atau hadistpun yang menempatkan manusia dihadapan
hukum berbeda. Semua umat islam dalam ajaran islam wajib menempatkan
manusia sebagai manusia, bahkan dalam pergaulan masyarakat setiap orang harus
menghargai orang lain.

9
7) Setiap orang sama terhadap undang-undang dan berhak atas
perlindungan hukum tanpa ada perbedaan.
Undang-undang merupakan seperangkat aturan yang berguna untuk menata
kehidupan sosial manusia dan untuk melindungi manusia serta mengarahkannya
kepada kedamaian, sehingga terwujud keserasian dalam kehidupan, tidak seorang
pun yang boleh melanggar peraturan tersebut karena bisa berakibat terganggunya
orang lain.
8) Hak kebebasan mempunyai dan menyampaikan pendapat
Setiap orang punya peluang yang sama untuk menyampaikan pandangan atau
pendapanya asal tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip ajaran islam serta dapat
dipertanggung jawabkan.
Demikianlah pentingnya pendapat atau pandangan orang lain dalam kehidupan
umat islam. Bermusyawarah adalah bentuk kebersamaan munuju kekompakan.

9) Kebebasan menganut agama


Islam sebagai agama universal tidak memaksa orang untuk menganutnya.
Semua rasul-rasul yang diutus oleh Allah hanya bertugas untuk menyampaikan
petunjuk dari Allah, mereka diutus bukan untuk memaksa orang untuk menganut
agama yang dibawanya. Mereka para rasul itu menyampaikan risalahnya dan
mengajak orang dengan suka rela untuk menganutnya tapi tanpa dipaksa.

10) Setiapa orang sebagai anggota masyarakat berhak atas jaminan sosial
Setiap orang terutama sebagai anggota masyarakat mempunyai kemampuan
yang berbeda, tingkat kehidupan yang tidak sama mujurnya. Supaya tingkat
kehidupan yang berbeda itu tidak menjadi jurang pemisah, maka agama islam
mensyariatkan orang yang mempunyai tingkat kehidupan lebih, diwajibkan untuk
membantu yang lain dalam segala aspek kehidupan seperti kelebihan skill, ilmu
pengetahuan, spesialisasi, khususnya kelebihan bidang ekonomi harus ditransfer
pada orang lain untuk meningkatkan taraf hidup orang lain guna memecahkan
kehidupannya.
11) Hak atas pengadilan efek oleh hakim yang diberikan undang-undang
kepadanya.
Dalam ajaran islam setiap orang harus diperlakukan adil oleh pengadilan,
sehingga pengadilan tidak dibenarkan berlaku berat sebelah untuk memihak atau
penyelewengan yang bertentangan dengan prinsip keadilan sehingga orang lain
terzalimi.seorang hakim harus berpengang teguh pada undang-undang yang
berlaku, tidak terayu oleh bujukan-bujukan yang membuat dia mengingkari
perbuatan adil. Allah menyuruh pengadilan berlaku adil terhadap semua orang.
Allah berfirman yang artinya: Dan Allah menyuruh kamu apabila menetapkan
hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. (Q.S;4:581)
12) Tidak boleh mengganggu seseorang dan keluarganya
Dalam ajaran islam dilarang mengganggu seseorang, keluarga, dan rumah
tangganya. Seorang muslim punya hak atas dirinya dan keluarga serta rumah
tangganya.seorang muslim punya hak atas dirinya sendiri dan keluarga serta rumah

10
tangganya. Sehingga orang lain tidak boleh berlaku sewenang-wenang terhadapnya
dan keluarganya. Karena seseorang berdaulat terhadap keluarga dan rumah
tangganya. Dalam Hal ini Allah berfirman yang artinya: Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta
izin dan memberi saran kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu
agar kamu selalu ingat. Jika kamu tidak menemui seoranpun didalamnya, maka
janganlah kamu masuk sebelum mendapat izin, jika dia katakan kepadamu
kembali sajalah maka hendaklah kamu kembali, itu lebih baik bagimu dan Allah
maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.(Q.S;24:27-28)

C. DEMOKRASI DALAM ISLAM


Islam mempunyai way of life yang fundamental dan itu harus
disampaikan pada seluruh umat manusia. Perkembangan prinsip-prinsip islam, itu
akan terhambat apabila tidak ada suatu pemerintah yang melindunginya. Dari itu
ada semacam kriteria tentang kepemimpinan. Pemerintah adalah tulang punggung
Agama di dalam mnegarungi peraturan politik dunia manusia.
Pemerintah Islam didirikan atas dasar musyawarah (demokrasi). Dalam hal ini
Allah berfirman yang artinya: Dan bagi orang-orang yang mematuhi seruan tuhannya
dan mendirikan sholat, sedang urusan mereka diputuskan dengan musyawarah antara
mereka. (Q.S;42:38).
Disamping musyawarah ada hal lain yang sangat penting dalam masalah
demokrasi, yakni konsensus atau ijma. Selama ini ijma (konsensus) telah lama
diterima sebagai konsep resmi pengesahan hukum islam. Konsensus memainkan
peranan yang menentukan dalam perkembangan hukum islam dan memberikan
sumbangan sangat besar pada tafsir hukum. Namun hampir sepanjang sejarah islam
konsensus menjadi salah satu sumber hukum islam cendrung dibatasi pada konsensus
cendekiawan, sedangkan konsensus rakyat kebanyakan mempunyai makna yang
kurang begitu penting dalam kehidupan umat islam. Dalam pengertian yang lebih
luas konsensus dan musyawarah sering dipandang sebagai landasan yang efektif bagi
demokrasi islam modern. Konsep konsensus memberikan dasar bagi penerimaan
system yang mengakui suara mayoritas.
Selain syuro dan ijma ada konsep yang sangat penting dalam proses
demokrasi islam yakni Ijtihad. Bagi para pemikir islam, upaya ini merupakan
langkah kunci menuju penerapan perintah Tuhan disuatu tempat atau waktu. Pada
prinsipnya semua aspek yang menyangkut hak-hak asasi manusia yang mengarah
pada kebaikan dan kemaslahatan umat manusia adalah menjadi hak-hak asasi
manusia dalam islam.

11
BAB V
ETIKA DAN MORAL
A. Pegertian Etika, Moral Dan Akhlak
1. Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa yunani ethos yang dalam bentuk tunggal yaitu tempat
tinggal biasa, padang rumput, kebiasaan, akhlak, watak, perasaan, sikap dan cara
berfikir. Dalam bentuk jamak taetha artinya latar kebiasaan.
Etika oleh aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Karena etika
merupakan filsafat, maka etika mencari kebenaran dan filsafat mencari keterangan
(benar) yang sedalam-dalamnya, sebagai tugas tertentu bagi etika, ia mencari baik
buruknya sesuatu tingkah laku manusia.

Hamzah yakup mengatakan pengertian etika sb:


a. Ilmu tentang tingkah laku manusia, prinsip-prinsip yang disistimatisir tentang tindakan
moral yang betul.
b. Bagian filsafat yang memperkembangkan teori tentang tindakan, hujah-hujahnya dan
tujuan yang diarahkan kepada makna tindakan.
c. Ilmu tentang filsafat moral, tidak mengenai fakta, tetapi tentang nilai-nilai, dan tidak
mengenai sifat tindakan manusia tentang idenya, karena itu bukan ilmu yang positif
tetapi ilmu formatif.
d. Ilmu tentang moral prinsip-prinsip kaidah-kaidah moral tentang tindakan dan kelakuan.
Menurut Rafik Issa Beekum, etika adalah seperangkat prinsip moral yang
membedakan yang baik dan yang buruk.etika adalah bidang ilmu yang bersifat normativ
karena ia berperan menentukan apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh
dilakukan oleh seorang individu.
Dalam ayat berikut allah mengatakan: katakan tidak sama yang buruk dengan yang
baik meskipun banyaknya yang buruk itu menaruh hatimu, maka bertaakal kepada
Allah hai orang-orang yang berakal agar kamu beruntung.(Q.S;5:100)

2. Pengertian Moral
Perkataan moral berasal dari bahasa latin mores kata jamak dari mos yang
berarti kebiasaan. Dalam bahasa Indonesia yang dimaksud dengan moral adalah sesuai
dengan ide-ide yang yang diterima tentang tindakan manusia mana yang baik dan wajar,
disesuaikan dengan ukuran-ukuran yang oleh umum diterima yang meliputi kesatuan
sosial atau lingkungan tertentu.
Namun ada pula perbedaanya, yaitu etika lebih banyak bersifat teori, sedangkan
moral lebih banyak bersifat praktis. Dengan demikian moral adalah ajaran tentang
kebaikan dan keburukan dengan ukuran tradisi yang berlaku dalam suatu masyarakat.

3. Pengertian Akhlak
Dari sudut bahasa akhlak adalah bentuk jamak dari kata khuluk, arti segi budi
pekerti perangai tingkah laku, atau tabiat.

12
Ahmad Amin memberi pengertian akhlak itu ialah suatu ilmu yang menjelaskan
arti baik dan buruk, menjelaskan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia kepada
lainya, menyatakan tujuan yang harus dicapai oleh manusia dalam perbuatan dan
menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat.
Menurut Muktazilah al-hush adalah suatu yang menurut akal bernilai baik dan al-
kubh adalah sesuatu yang bernilai buruk. Sedangkan al-sunnah berpendapat bahwa yang
menentukan baik dan buruk bukan akal tapi wahyu, oleh karena itu al-qubh adalah
sesuatu yang menurut Al-Quran dan sunnah buruk.

B. Karakteristik Etika Islam


Islam adalah agama yang mengandung ajaran akhlak yang berbeda dengan akhlak
dalam agama lain.
Yusuf Qardowi mengemukakan 7 karakteristik etika islam yaitu:
1. Moral yang beralasan dan dapat dipahami Moral universal
2. Sesuai dengan fitrah
3. Memperhatikan realita
4. Moral positif
5. Komprehemsifitas (menyeluruh)
6. Tawazun (keseimbangan)

C. Hubungan Tassawuf dengan Akhlak


Manusia berakhlak adalah manusia yang suci dan sehat hatinya. Sedang manusia
yang tidak berakhlak adalah manusia yang kotor dan sakit hatinya.
Istilah tasawuf atau sufi muncul pada abad ke-2 hijrah. Tasawuf merupakan pola
hidup sederhana memperbanyak ibadah dengan mendekatkandiri kepada Allah,
mensucikan jiwa dengan menjauhi hawa nafsu. Ibnu khaldum mendefinisikan tasawuf
sebagai salah satu ilmu syariat yang baru dalam agama islam.
Ada beberapa berpendapat tentang asal usul kata tasawuf, ada yang
menyatakan bahwa tasawuf berasal dari kata shafa artinya suci, bersih atau murni. dan
para sufi mengatakan bahwa tasawuf berasal dari saff yang artinya saf atau baris.
Indikator manusia berakhlak (husn al-khuluk) kata al-ghazali, adalah tertanamnya
iman dalam hatinya. Sebaliknya manusian yang tidak berakhlak (sual-khuluk) adalah
manusia yang ada Nifoq didalam hati. Nifaq artinya sikap mendua terhadap tuhan.
Maka menurut Zun Nun al-misri menyebutkan tiga macam pengetahuan tentang
tuhan:
1. Pengetahuan awam : tuhan satu dengan ucapan syahadat.
2. Pengetahuan ulama : tuhan satu menurut logika akal.
3. Pengetahuan kaum sufi : tuhan satu dengan perantaraan hati sanubari .

Menurut harun pengetahuan yang disebut pertama dan kedua, menurut Harun
Nasution, belum merupakan pengetahuan hakiki tentang tuhan, keduanya masih disebut
ilmu pengetahuan.

13
Dalam tasawuf metode Tasfiat Al-Qalbi menurut pendapat ahli sufi adalah
dengan:

Al-ijtinab al-manhiyat
Ada al-wajibat
Ada al-nafilat
Al riyadlah

D. Akhtualisasi Akhlak dalam Kehidupan

Memperbaiki akhlak menjadi bagian dari tujuan agama islam. Apa yang menjadi
tujuan akhlak sebenarnya adalah tujuan islam itu sendiri. Karena pada dasarnya akhlak
adalah aktualisasi ajaran islam secara keseluruhan. Memperhatikan tujuan yang hendak
dicapai dengan ilmu akhlak itu, maka ruang lingkup kajian akhlak itu meliputi akhlak
diri sendiri. Seperti al-taubah al muqarabah, al-muhasabah, dan mujahadah (
mendekati Allah). Akhlak terhadap Allah , akhlak terhadap Rasulullah, dan terhadap
sesama manusia, terhadap makhluk sekitar.
Terkait dengan ruang lingkup akhlak islamiyah ada beberapa aspek ruang lingkup
akhlak sebagai berikut:
1. Akhlak terhadap diri sendiri
a. Memelihara kesucian diri
b. Memelihara keindahan diri
c. Berlaku tegas dan tidak tergesa-gesa
d. Meningkatkan Ilmu pengetahuan
e. Sabar
f. Syukur
g. Tawadlu

2. Akhlak terhadap Allah


a. Meliputi beberapa aspek sebagai berikut:
b. Beribadah kepadanya dengan ikhlas
c. Mentauhidkan Allah
d. Bertawakal
e. Bertaqwa kepada Allah
f. Berdoa kepada Allah saja
g. Berzikir kepada Allah

3. Akhlak suami kepada istri


a. Menggauli istri dengan sopan
b. Member nafkah batin
c. Member nafkah lahir
d. Menyimpan rahasia istri

14
4. Akhlak istri terhadap suami
a. Patuh terhadap suami
b. Melayani suami
c. Mengurus harta suami
d. Berterima kasih atas pemberian suami
e. Tinggal bersama dan tidak keluar rumah tanpa izin
f. Menyimpan rahasia suami

5. Akhlak orang tua kepada anak


a. Menjaga keselamatan anan, dimulai sejak dalam kandungan ibunya
b. Menyusukan dan memberi makan selama lebih kurang dua tahun, selanjutnya
memberi makan secara wajar menjelang dewasa sehingga bisa mandiri.
c. Mengaqiqahkan pada hari ke-tujuh dari kelahiranya, mencukur rambut dan
member nama yang baik.
d. Member pakaian dan tempat tidur yang layak
e. Mengkhitankanya
f. Mendidik dan membekalinya dengan ilmu pengetahuan
g. Menikahkan jika sudah mencapai baligh dan mampu

6. Akhlak anak terhadap kedua orang tua


a. Patuh kepada keduanya
b. Berbuat baik kepada keduanya
c. Berkata dengan lemah lembutMerendahkan diri didepan mereka
d. Berterima kasih kepada keduanya
e. Mendoakan keduanya

7. Akhlak terhadap alam lingkungan


a. Berakhlak terhadap lingkungan adalah menyikapinya dengan cara memelihara
kelangsungan hidup dan kelestarianya.
b. Memakmurkan adalah mengelola sumber daya alam sehingga dapat bermanfaat
bagi kesejahteraan manusia tanpa merugikan alam itu sendiri.
c. Agama islam menekankan agar manusia mengendalikan dirinya dalam
mengekspoilitasi alam, sebab alam yang rusak dan merugikan, bahkan
menghancurkan kehidupan manusia. Allah melarang manusia merusak alam
dengan firmanya: janganlah kamu berbuat kerusakan dibumi, sesungguhnya
allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.(Q.S;28:77). Telah
muncul kerusakan didarat dan dilaut disebabkan oleh ulah tangan manusia
Allah melimpahkan kepada manusia sebagian dari (akibat) perbuatan mereka
agar mereka kembali kejalan yang benar.(Q.S;30:41)

15
BAB VI
IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM

A. Konsep IPTEK Dalam Islam


1. Definisi IPTEK

Al-quran adalah kitab suci yang mengajak manusia yang berfikir cerdas untuk
membaca dan mengamati semua ralita dialam ini. Ayat-ayat al-quran yang diturunkan
pertama kali adalah berisi perintah belajar dan menemukan ilmu pengetahuan.

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan


panca indra intuisi, dan firasat. Sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang sudah
diklasifikasi, diorganisasi, disistimilatisasi dan diinterpretasi sehingga menghasilkan
kebenaran objektif, sudah diuji kebenaranya dan dapat diuji ulang secara ilmiah.

Teknologi dalam bahasa kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai


kemampuan teknik yang berlandaskan pengetahuan ilmu eksakta dan berdasarkan
proses teknis. Teknologi adalah ilmu tentang cara menerapkan sain untuk
memanfaatkan alam bagi kesejahteraan dan kenyamanan manusia.
Pengetahuan pada hakikatnya adalah salah satu sarana untuk mendekatkan diri kepada
Allah.
Menurut Wichelman, keindahan itu dapat terlepas sama sekali dari kebaikan.
Dan menurut Shaftesbury yang indah itu adalah yang memiliki proporsi yang harmonis,
karena yang proporsinya harmonis itu nyata, maka keindahan dapat disamakan dengsn
kebaikan. Yang indah adalah nyata dan yang nyata adalah yang baik.

2. Sumber Ilmu Pengetahuan


Al-Quran adalah kitab suci yang mengajak manusia yang berfikir cerdas un tuk
membaca dan mengamati semua realita dialam ini. Ayat al-quran yang diturunkan
pertama kali adalah berisi perintah belajar dan menemukan ilmu pengetahuan. Perintah
tersebut berbunyi Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang maha mulis. Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan tuhanmulah yang maha
mulia yang mengajarkan manusia dengan perantaraan kalam. Dan dia mengajarkan
kepada manusia apa-apa yang tidak diketahuiya.(Q.S;96:1-5)
Berbagai macam fikiran yang didorong pengembanganya oleh wahyu dapat
disebutkan contohnya antara lain:
a. Pemikiran tentang benda-benda langit dan angkasa raya yang melahirkan ilmu-ilmu
astronomi, meterologi,alam falaq,geologi.
b. Pemikiran tentang alam tumbuh-tumbuhan yang merangsang ilmu-ilmu pertanian.
c. Pemikiran tentang alam hewani yang melahirkan ilmu-ilmu tentang kehewanan.
d. Pemikiran tentang dunia obat-obatan yang melahirkan ilmu kefarmasian.
e. Pemikiran tentang ilmu ekonomi atau perdagangan dalam arti luas Pemikiran tentang
masalah kemasyarkatan yang melahirkan ilmu-ilmu social.
f. Pemikiran tentang masalah-masalah hukum.

16
g. Pemikiran tentang maslah-masalah moral dan etika.
h. Pemikiran tentang masalah filsafat.
Dalam pandangan islam ilmu merupaka salah satu perantara untuk
memantapkan dan menguatkan iman. Albert Einstein mengatakan bahwa, ilmu tanpa
agama buta dan agama tanpa ilmu lumpuh.

B. Integrasi Iman Ilmu Teknologi dan Seni


Salah satun istilah yang paling populer dipakai dalam konteks integrasi ilmu-
ilmu agama dan ilmu-ilmu umum adalah kata islamisasi. Menurut Echois dan Hasan
Sadily, kata islami berasal dari bahasa inggris islamization yang berarti pengislaman.
Dalam al-quran digambarkan terintegrasinya iman, ilmu dan amal yang
digambarkan dalam Al-quran : tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah
membuat perumpamaan kalimat yang baik (dinul islam) seperti sebatang pohon yang
baik, akarnya kokoh (menghunjam bumi) dan cabangya menjulang kelangit pohon itu
mengeluarkan buahnya setiap musim dengann izin Allah. Allah membuat
pemumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia agar manusia selalu ingat.
Terkait dengan keindahanseni dalam islam maka allah itu adalah maha indah
dan dia menyukai keindahan. Dalam al-quran Allah menyuruh hamba-hambanya untuk
memakai yang indah dan bernilai seni seperti difirmankan allah : hai anak adam
pakailah pakaian-pakaianmu yang indah disetiap memasuki mesjid,makan ddan
minumlah dan jangan berlebihan. Katakanlah siapa yang mengharamkan perhiasan
dari allah yang telah dikeluarkanya untuk hamba-hambanya dan siapakah yang
mengharamkan rezeki yang baik? Katakanlah: semuannya itu disediakan bagi orang-
orang yang beriman dalam kehidupan dunia khususnya dihari kiamat.(Q.S.,7:31-32)

C. Keutamaan orang yang berilmu


Orang yang berilmu adalah orang yang berakal dalam Al-Quran disebut dengan
uli albab. Al-Quran banyak menyebut keutamaan orang berilmu. Seperti yang di
firmankan Allah: sesungguhnya dalam kisah-kisah mereka terdapat pengajaran bagoi
orang-orang yang mempunyai akal. Al-Quran itu bukan lah cerita yang dibuat-dibuat,
akan tetapi membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelasakan segala
sesuatu, dan sebagai petunjuk serta rahmat bagi kaum beriman.( Q;S:12.11). dalam ayat
diatas digambarkan bahwa hanya orang -orang yang berilmu yang dapat menangkap
pelajaran dari ksah-kisah Al-Quran dan hokum-hukum Allah sedangkan orang-orang
yang tidak cerdas atau bodoh dan lali meskipun mereka langsung mengalami kejadian
tersebut, tetapi saja kelalaian dan kebodohan tidak dapat menangkap pelajaran dari
kejadia tersebut.
Orang yang berilmu itu adalah orang yang mampu melihat kebenaran yang
disampaikan Tuhan melalui para rasulnya dan mereka menyadari bahwa apa saja yang
diturunkan Allah kepada rasulnya tersebut mengandung kebenaran yang pasti seperti
yang di firmankan Allah: adakah orang-orang yang mengetahui bahwasanya apa
yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang buta ? haya
orang-orang yang barakallah yang dapat mengambil pelajaran (Q.S 13:19)

17
Ilmu pengetahuan yang ditemukan dan dikembangkan atas dasar iman dan
taqwa akan memberikan jaminan bagi kemaslahatan kehidupan umat manusia dan bagi
mahkluk lain dialam sekitar.

D. Tanggung Jawab Ilmuan Terhadap Lingkungan


Manusia merupakan bagian dari segala hal yang ada dalam lingkungan hidup.
Antara manusia dan segala zat, unsur dan segala keadaan yang ada dialam lingkungan
terdapat hubungan timbal balik sehingga membentuk suatu ekosistem.
Hubungan timbal balik antara manusia dan berbagai dalam hal dalam ekosistem
ini berada dalam lingkungan yang senantiasa tumbuh, mengganggu keseimbangan.
Tetapi ekosistem inni mempunyai kemampuan untuk menemukan keseimbangan
kembali.
Kehadiran manusia dimuka bumi adalah untuk memikul amanah beruopa
kewajiban dan tanggung jawab terhadap Allah dan dirinya sendiri serta terhadap sesame
manusia dan terhadap alam lingkungan. Manusia jangan hanya memikirkan kepentingan
dirinya sendiri atau kelompoknya saja. Dia harus memikirkan dan bertindak untuk
kepentingan dan kemaslahatan semua pihak, dia tidak boleh bersikap sebagai penakluk
alam atau berlaku sewenang-wenang terhadap makhluk sekitar, karena yang
menundukan alam hanya Allah.
Hanya orang-orang yang memiliki ilmu yang cukup atau para intelektual yang
sanggup mengeksploitasi sumber daya alam. Oleh sebab itu tanggung jawab
kekhalifahan banyak bertumpu pada iluan dan cendikiawan. Bagi mereka yang tiak
memiliki ilmu tidak mungkin mengeksploitasi alam secara berlebihan.. mungkin hanya
sekedar kebutuhan primer bukan untuk pemenuhan hawa nafsunya, karena mereka tidak
memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi alam secara besar-besaran, dan mereka
tidak sanggup menjaga keseimbangan dan kelestarian alam secara sistematis.

18
BAB VII

KERUKUNAN ANTARA UMAT BERAGAMA

A. Agama Islam Merupakan Rahmad Bagi Seluruh Alam


1. Makna agama islam
Kata islam berarti damai,selamat , sejahtera. Penyerahan diri, taat dan patuh.
Pengertian tersebut menunjukkan bahwa agama islam merupakan agama yang
mengandung ajaran untuk menciptakan kedamain, keselamatan , kesejahteraan
kehidupan umat manusia pada khususnya,dengan semua makhluk Allah pada umumnya.
Kondisi akan terwujud apabila manusia sebagai penerima amanah Allah mau
menjalankan aturan tersebut secara benar dan kaafah.
Agama islam adalah agama yang Allah turunkan sejak manusia pertama, Nabi
pertama yaitu nabi Adam. Agama islam itu kemudian Allah turunkan secara
berkesinambungan kepada para nabi dan rasul-rasul berikutnya. Akhir dari proses
turunnya agama islam ini baru terjadipada masa kerasullan Muhammad SAW pada awal
abad VII masehi.
Ajaran agama islam memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Sesuai dengan fitra hidup manusia
2. Ajaran yang sempurna
3. Kebenarannya mutlak
4. Mengajarkan keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan
5. Fleksibel dan ringan
6. Berlaku secara universal
7. Sesuai dengan akal pikiran
8. Inti ajarannya tauhid
9. Menciptakan rahmad

2. Kerahmatan islam bagi seluruh alam


Ketika islam mulai disampaikan oleh rRasurullah SAWkepada masyarakat arab
dan beliau mengajak masyarakat untuk menerima dan mentaati ajran ajaran tersebut,
tanggapan yang mereka sampaikan kepada Rasulullah adalah sikap heran, aneh dan
ganjil.

3. Fungsi islam sebagai rahmat Allah tidak tergantung pada penerimaan atau
penilaian manusia.
Bentuk-bentuk rahmat Allah pada ajaran islam yaitu:
1. Islam menunjuki manusia jalan hidup yang benar
2. Islam memberikan kebebasan kepada manusia untuk menggunakan potensi yang
diberikan oleh Allah secara bertanggung jawab
3. Islam menghargai dan menghormati semua manusia sebagai hamba Allah
4. Islam mengatur pemanfatan alam secara baik dan porporsional
5. Islam menhormati kondisi fisik individu manusia dan memberikan perlakuan yang
spesifik pula

19
B. Ukhwah Islamiyah Dan Ukhwah Insaniyah
1. Makna ukhwah islamiyah
Kata ukhwah berarti persaudaraan, maksutnya perasaan simpati dan empati
antara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak memiliki satu kondisi atau perasaan
yang sama,baik suak maupun duka, baik senang maupun sedih. Jalinan persaan itu
menimbulkan sikap timbale balik untuk saling membantu bila pihak lain mengalami
kesulitan,dan sikap untuk membagi kesenangan kepada pihak lain bila salah satu
menemukan kesenangan.

2. Makna ukhwah insaniyah


Konsep persaudaraan sesama manusia, ukhwah insaniyah dilandasi oleh ajaran
bahwa semua umat manusia adalah makhluk Allah. Sekalipun Allah memberikan
petunjuk kebenaran melalui ajaran islam. Tetapi Allah memberikan petunjuk kebenaran
melalui ajaran islam, tetapi Allah juga memberikan kebebasan kepada setiap manusia
untuk memilih jalan hidup berdasarkan rasionya.

C. Kebersamaan Umat Beragama Dalam Kehidupan Sosial


1. Pandangan agama islam terhadap umat non muslim
Dari sedih aqidah, setiap orang tidak mau menerima islam sebagai agamanya
disebut kafir atau non muslim.kata kafir berarti orang yang menolak, tidak mau
menerima atau mntaati aturan Allah yang diwujudkan kepada manusia melalaui agama
islam. Sikap kufur, penolakan terhadap perintah allah, pertama kali ditunjukan oleh iblis
ketika diperintahkan untuk sujud kepada nabi Adam as.
2. Tanggung jawab sosial umat islam
Bentuk tanggung jawab sosial umat islam meliputi berbagai aspek kehidupan,
diantaranya:
a. Menjalin silahturahmi dengan tetangganya
b. Memberikan infak sebagian dari harta yang dimilikinya
c. Menjenguk bila ada anggota masyarakat yang sakit
d. Memberiakn bantuan menurut kemampuan
e. Penyusunan system sosial yang efektif
3. Amar maruf nahi munkar
Bentuk amar maruf dan nahi munkar yang tersistem diantaranya adalah:
a. Mendirikan masjid
b. Menyelenggarakan pengajian
c. Mendirikan lembaga wukuf
d. Mendirikan lembaga pendidikan islam
e. Mendirikan lembaga perbankan dan keuangan
f. Mendirikan media masa islam
g. Mendirikan panti rehabilitas anak-anak nakal
h. Membuat jaringan informasi sosial

20
BAB VIII
MASYARAKAT MADANI DAN KESEJAHTERAAN UMAT
A. Konsep Masyarakat Madani
Konsep masyarakat madani merupakan penerjamahan atau pengislaman
konsep civil society orang pertama kali mengungkapkan istilah ini adalah Anwar
Ibrahim dan dikembangkan di Indonesia Nurcholish Madjid. Pemaknaan civilsociety
sebagai masyarakat madani merujuk pada konsep dan bentuk pada Masyarakat madani
yang dibangun Nabi Muhammad. Masyarakat madani dianggap sebagai legitimasi
histories ketidak bersalahan pembentukan civil society dalam masyaarakat muslim
modern.

1. Pengertian masyarakat madani


Masyarakat madani adalah masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi nilai-
nilai kemanusiaan, yang maju dalam penguasaan ilmu pengentahuan dan teknologi.
Masyarakat madani menjadi symbol idealisme yang diharapkan setiap masyarakat.
Seraca etimologis, masyarakat madani berarti masyarakat kota (mujtamaal
madani) atau masyrakat utama( mujtama al-fadhilah/khaira ummah)
a) Istilah mujtamaal madani dikenalkan oleh alhi secara dan peradapan islam dari
Malaysia. Ia merumuskan masyarakat madani adalah suatu system social yang subur
yang didasarkan pada prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan
perorangan dengan kestabilan masyarakat, serta mendorong daya usaha dan inisiatif
indifidu, baik dari segi pemikiran seni, ekonomi, maupun teknologi.
b) Menurut Komarudin Hidayat, bagi kalangan intelektual muslim kedua istilah antara
masyarakat agama dan madani memiliki akar normative dan keagamaan sebagaimana
yang diwujudkan oleh Muhammad SAW di Madinah
c) Menurut Muhfid, menyatakan bahwa masyarakat madani terdiri dari berbagai warga
yang beraneka warnabakat dan petensi

2. Masyarakat Madani dalam Sejarah


Ada dua masyrakat dalam sejarah yang terdokumentasi sebagai masyarakat madani,
yaitu:
1) Masyarakat saba. Yaitu masyarakat di masa Nabi Sulaiman. Nama Saba yang
terdapat dalam Al-Quran itu bahkan dijadikan nama salah satu surat Al-Quran, yaitu
surat ke-34 keadaan masyarakat Saba yang dikisahkan dalam Al-Quran itu mendiami
negeri yang baik, yang subur dan nyaman
2) Masyarakat Madinah setelah terjadi traktat, perjanjian dengan penduduk Madinah yang
beragama Yahudi dan beragama Watsani dari kaum Aus dan Kharaj. Madinah adalah
nam akota dinegara Arab Saudi, tempat yang didiami Rasulullah sampai akhir hayat
beliau.

21
3. Karekteristik Masyarakat Madani

Masyarakat Madani sebagai masyarakat ideal memiliki karakteristik sebagai


berikut:

Bertuhan
Damai
Tolong menolong tanpa mencampuri urusan internal individu lain yang dapat
mengurangi kebebasannya
Toleran

4. Peran Umat Islam Dalam Mewujudkan Masyarakat Madani


Dalam sejarah islam, realisasi keunggulan normative atau potensial umat islam
terjadi pada masa Abbassiyah. Pada masa itu umat Islam menunjukkan kemajuan
dibidang kehidupan seperti ilmu pengetahuan dan teknologi, militer, ekonomi, politik,
dan kemajuan bidang-bidang lainnya. Umat Islam menjadi kelompok umat terdepan
dan terunggul.
B. Ekonomi islam dan kesejahteraan umat
1. Sistem ekonomi islam
Islam sebagai suatu agama mempunyai caranya sendiri dalam mengorganisir
berbagai kehidupan penganutnya,baik individu maupun masyarakat. Tercatat dalam
sejarah bahwa negara- negara Islam yang dimulai dari kepemimpinan Rasurullah
SAW di Madinah, Khalifaurrasyidin dan sampai Negara- Negara islam sesudahnya
terlihat sekali adanya pencacapian - pencapaian peradapan besar dimuka bumi yang
manfaatnya dinikmati oleh segenap masyarakat.

2. Prinsip Ekonomi Islam


Prinsip-prinsip ekonomi islam tersebut adalah:
a. Alam mutlak milik Allah
b. Alam merupakan karunia Allah SWT yang diperuntukan bagi manusia
c. Ikhtiar pencegahan in- efisiensi

3. Perdagangan dalam Ekonomi Islam


Pada system masyarakat yang sudah terbuka, apalagi pada masyarakat yang
digolongkan masyarakat modern kebutuhan akan barang dan jasa telah meningkat
sedemikian rupa sehingga mereka tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan mereka
sendiri.

Dalam perdagangan Islam terdapat hal hal yang harus diperhatikan:

Didasari atas suka sama suka, dan tidak ada unsure paksaan
Memberi peluang untuk meneruskan atau membatakan transaksi
Menyempurnakan takaran dan timbangan
Tidak boleh menyembunyikan cacat barang

22
Dilarang jual beli tipuan
Dilarang menimbun barang
Dilarang menjual barang yang haram
Dilarang menjual barang dengan dua akad
Dilarang menjual barang dengan manipulasi kualitas/harga
Dilarang jula beli barang yang sedang proses akad
Dianjurkan perikatan itu secara tertulis dan pakai saksi

C. Manajemen Pengelolaan Ekonomi Islam (zakat, sedekah, infak, dan wakaf)


1. Konsep zakat, infak, sedekah dan wakaf)
a. Zakat
Tujuan zakat dalam ekonomi Islam untuk mensucikan dan mengembangkan
harta serta jiwa pribadi para wajib zakat, mengurangi penderitaan masyarakat,
memelihara keamanan dan meningkatkan pembangunan
b. Infak
Infak adalah membelanjakan, menggunakan tau mengeluarkan harta secara
sukarela yang dilakukan seseorang setiap kali ia memperoleh rezki sebanyak
dikehendaki sendiri
c. Sedekah
Sedekah adalah derma atau pemberian yang dilakukan dengan harapan
memperoleh ridho Allah SWT.
d. Wakaf
Wakaf adalah memberikan harta yang tahan lama serta dapat memberikan manfaat
untuk kepentingan umum.

2. Pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan wakaf


Harus dikelola dengan managemen yang baik ,serta terstruktur dan professional
baik dari segi perencanaan , pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap
pengumpulan dan pendistribusian serta pendayagunaannya.

D. Perbedaan konsep ekonomi kapitalis dan sosialis dengan ekonomi islam


Prinsip dasar system ekonomi kapitalis menekan kepada kebebasan pelaku
ekonomi untuk melaksanakan praktik ekonomi.Adapun ekonomi sosialis prakteknya
dikuasai oleh pemerintahan sedangkan masyarakat tunduk pada peraturan pemerintah.
Sedangkan ekonomi islam berada di tengah antara ekonomi kapitalis dan ekonomi
sosialis. Ekomomi islam menegaskan pengakuan terhadap hak- hak individu dan
masyarakat atau pemerintah secara seimbang.

23
BAB IX

PERNIKAHAN DAN WARISAN


A. Pernikahan
1. Kedudukan dan Hukum Pernikahan
Tujuan perkawinan dalam islam adalah sakinah, yaitu terwujudnya ketenangan
dan kelapangan jiwa,keluasan hidup dan kehidupan,dan terpenuhinya kebutuhan fitrah
jasmani dan rohani seperti yang tercantum dalam firman Allah SWT (QS 30:21) Dan
diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari
jenismu sendiri,supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang-orang kafir.
Pernikahan adalah sunnah rasul,tetapi dilihat dari niat dan kasus yang terjadi
pada calon pasangan,pernikahan dapat digolongkan kepada 5 macam hukum,yaitu :
1. Wajib
Pernikahan hukumnya wajib bagi orang yang sudah berkeinginan untuk
menikah,mampu menanggung resiko dan tanggung jawab serta merasa kuatir dirinya
terjerumus kepada zina apabila tidak menikah.

2. Sunnat
Pernikahan hukumnya sunnat bagi orang yang berkeinginan untuk menikah,mampu
menanggung resiko dan tanggung jawab,tetapi ia tidak kuatir dirinya terjerumus kepada
perzinaan apabila tidak menikah.

3. Haram
Pernikahan hukumnya haram bagi orang yang mengetahui bahwa dirinya tidak mampu
berumah tangga,melaksanakan kewajibannya sebagai suami atau istri. Demikian juga
haram menikah bagi orang yang memiliki tujuan menikah untuk menyakiti istrinya.

4. Makruh
Pernikahan hukumnya makruh bagi orang yang tidak mampu memberikan nafkah dan
pelayanan yang selayaknya,sementara ia belum mempunyai keinginan untuk menikah.

5. Mubah
Perkawinan dihukumkan mubah (boleh) bagi orang yang
berkeinginan untuk menikah sedangkan ia sendiri mampu menjaga dirinya untuk tidak
berzina.

Pernikahan berfungsi untuk :

1. Mempertahankan keturunan dalam rangka mendekatkan (tawarrub) kepada Allah dalam


arti mengharapkan doa anak shaleh dan meramaikan/memakmurkan bumi dan
memperbanyak umat.
2. Membentengi diri dari dorongan syahwat yang ilegal (zina)
3. Menenangkan hati

24
4. Mengatur dan menertibkan hidup melalui istri yang shalihah. Sesuai dengan Sabda Nabi
Saw: Hendaklah kalian memiliki hati yang bersyukur,lidah yang selalu berzikir dan
istri yang shalehah yang membantu menyelesaikan urusan akhiratmu. (HR
Tarmidzi).untuk sampai kepada perkawinan,diawali dengan adanya daya
tarik,pengenalan dan kesesuaian (kufu) diantara calon pasangan.

2. Pra Pernikahan
a. Memilih Calon Pasangan

Islam mengajarkan agar orang yang ingin berkeluarga memilih calon


pasangannya dengan pertimbangan yang matang dan menjadikan agama sebagai bahan
pertimbangan utama,sebagaimana dinyatakan Nabi : Seorang perempuan
dikawini,karena empat hal : kecantikannya,hartanya,keturunannya,dan agamanya.
Pilihlah karena agamanya,engkau akan memperoleh ketenangan(HR Bukhari
Muslim).
Yang dimaksud dengan pertimbangan agama adalah disamping pasangannya
sama-sama beragama islam,juga kemampuan,pengamalan dan sikap beragamanya.

b. Meminang
Meminang adalah menunjukkan atau menyatakan permintaan untuk penjodohan
dari seorang laki-laki kepada seorang perempuan atau sebaliknya baik secara langsung
maupun dengan perantara seseorang yang dipercayainya.
Meminang hukumnya mubah (boleh) : tidak termasuk wajib,sunat,atau haram

c. Perempuan yang Haram Dinikahi (Muhrim)


1. Yang haram dinikahi selamanya,terdiri dari :
a. Ibu,termasuk nenek dari pihak ibu dan bapak seterusnya keatas
b. Anak perempuan termasuk cucu-cucu perempuan terus kebawah
c. Saudara perempuan kandung,seayah atau seibu
d. Saudara perempuan bapak,baik kandung baik seayah atau seibu
e. Dll

2. Yang haram dinikahi sementara,terdiri dari :


a. Pertalian nikah, yaitu perempuan yang masih berada dalam ikatan pernikahan, jika
sudah bercerai serta telah habis masa iddahnya boleh menikah.
b. Talaq bain kubra,yaitu perempuan yang ditalaq dengan talaq tiga,haram dinikahi
kembali oleh mantan suaminya,kecuali ia telah dinikahi oleh orang lain dan sudah
digauli,kemudian dicerai. Setelah habis masa iddahnya,perempuan itu boleh dinikahi
oleh mantan suaminya yang pertama.
c. Menghimpun dua orang perempuan bersaudara
d. Berlainan agama

25
3. Pelaksanaan pernikahan
Menurut syariat islam apabila terpenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a) Adanya wali,yaitu orang yang bertanggung jawab untuk mengawinkan anak
gadisnya,sabda Rasulullah SAW yang berbunyi : Barangsiapa diantara wanita yang
menikah tidak atas izin walinya,maka pernikahan itu dianggap tidak sah.(H.R empat
ahli hadist).
b) Sighat nikah atau ijab dan qabul,yaitu penyerahan dari wali perempuan dan penerimaan
dari pihak pengantin laki-laki.
c) Saksi,yaitu dua orang laki-laki yang menjadi saksi pernikahan dan bertanggung jawab
atas sah tidaknya suatu aqad nikah yang dilaksanakan. Saksi disyaratkan: beragama
islam,baligh,berakal,merdeka,laki-laki,adil.
d) Mas kawin (mahar),yaitu pemberian laki-laki kepada perempuan yang tidak biasa
diminta kembali oleh suaminya,kecuali kalau istrinya merelakannya.

4. Putusnya Aqad Perkawinan


Dalam ajaran islam ada beberapa hal yang mengakibatkan putusnya tali
pernikahan,yaitu;
a. Kematian
Bila salah diantara suami istri meninggal dunia,maka putuslah ikatan perkawinannya.

Masa iddah atau masa menunggu bagi seorang istri yang ditinggal mati suaminya
adalah :
1. Sampai melahirkan,kalau ia sedang hamil.
2. Empat bulan sepuluh hari (empat kali sucian) bila dia ditinggal mati dalam keadaan
suci.

b. Thalaq
Thalaq artinya lepasnya ikatan. Dalam arti syariat berarti lepasnya ikatan pernikahan
dengan lafadh thalaq atau lafadh lain yang identik dengan thalaq.sesuai dengan Sabda
Nabi SAW : Barang halal yang amat dibenci oleh Allah SWT adalah thalaq(HR Abu
Daud dan Ibnu Majah)
Dilihat dari segi keadaan istri yang dijatuhi thalaq,maka thalaq itu ada dua
macam,yaitu :
1. Thalaq Sunni,yaitu thalaq yang dijatuhkan suami kepada istrinya dalam keadaan suci.
2. Thalaq Bidi,yaitu thalaq yang dilakukan suami kepada istrinya dalam kedaan haid atau
dalam keadaan suci tetapi sudah dicampurinya. Thalaq ini hukumnya haram.

Dilihat dari segi boleh tidaknya suami merujuk bekas istrinya,thalaq dapat
dibagi menjadi dua bagian,yaitu :

1. Thalaq Raji.yaitu thalaq yang membolehkan bekas suami untuk merujuk bekas istrinya
sebelum masa iddahnya habis. Kembalinya suami kepada istri pada masa ini tidak perlu
pernikahan baru dan hanya berlaku pada thalaq satu atau dua.

26
2. Thalaq Bain,yaitu thalaq yang tidak membolehkan suami untuk merujuk bekas
istrinya,tetapi harus dengan pernikahan baru. Thalaq bain terbagi menjadi dua bagian:
a. Thalaq bain sugra,yaitu thalaq yang tidak membolehkan mantan suami merujuk mantan
istrinya,tetapi harus melakukan perkawinan baru. Thalaq ini adalah thalaq yang
dijatuhkan kepada istri dengan disertai idwadl (pengganti).
b. Thalaq bain qubra,yaitu thalaq tiga,dimana mantan suami tidak boleh mengawini
kembali mantan istrinya,kecuali mantan istrinya telah dinikahi terlebih dahulu oleh
orang lain,telah bergaul dengan suami barunya dan kemudian dicerai.

3. Khulu
Khulu adalah perceraian antara suami istri dengan cara istri membayar idwadl
(pengganti). Istri dibolehkan meminta khulu pada suaminya dengan syarat :
a. Suaminya berzina dengan perempuan lain
b. Suaminya pemabuk
c. Suaminya tidak melaksanakan ajaran islam
d. Istri tidak senang lagi pada tingkah laku suami
Thalaq yang jatuh dengan idwadl tidak bisa dirujuk,kecuali dengan perkawinan baru

4. Fasakh
Fasakh adalah perceraian yang diputuskan oleh hakim atas permintaan pihak
istri. Hal ini diperbolehkan dengan syarat :
a. Suaminya gila
b. Suaminya berpenyakit kusta,sopak
c. Suaminya sakit kelamin,sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan biologis istri
d. Suaminya tidak dapat memberikan nafkah
e. Suaminya hilang tidak tentu adanya.

5. Syiqaq
Syiqaq adalah perceraian yang diakibatkan oleh pertengkaran diantara suami
istri dan tidak dapat didamaikan lagi

6. Pelanggaran Taliq Thalaq


Taliq thalaq adalah thalaq yang dikaitkan dengan sesuatu,jika sesuatu terjadi
maka thalaq akan jatuh.Dalam pelaksanaan seorang istri meminta suaminya berjanji
dengan cara mengucapkan taliq thalaq,yaitu thalaq yang dikaitkan (taliq) dengan
perbuatan suami antara lain :
a. Jika meninggalkan istri selama dua tahun berturut-turut
b. Tidak memberi nafkah wajib kepada istri selama tiga bulan
c. Menyakiti badan/jasmani istri
d. Membiarkan istri enam bulan berturut-turut.

27
5. Iddah
Iddah adalah masa menunggunya bagi perempuan yang diceraikan atau ditinggal
mati suaminya untuk dapat menikah lagi dengan laki-laki lain. Masa idda yang dijalani
perempuan itu beraneka ragam,yakni :
a. Iddah istri yang dicerai dan ia masih haid,lama iddahnya quru (suci).
b. Iddah istri yang dicerai dan sudah tidak haid (monopouse),iddahnya tiga bulan.
c. Iddah istri yang ditinggal mati suami,lamanya empat bulan sepuluh hari.
d. Iddah istri yang dicerai dalam keadaan hamil,lamanya sampai melahirkan.

6. Hikmah pernikahan
Pernikahan merupakan awal pembentukan keluarga dalam ruang lingkup rumah
tangga. Ia merupakan pintu masuk yang menghubungkan seseorang dengan kehidupan
dunia,sesungguhnya sebagai insan yang sempurna. Sedangkan rumah tangga yang
islami adalah basis pertama dari masyarakat yang terdiri diatas dasar percintaan dan
kasih sayang.ikatan rumah tangga lebih kokoh daripada ikatan-ikatan lainnya yang
terdapat dalam kehidupan masyarakat. Oleh karenanya,tatanan hidup dalam rumah
tangga hendaknya dibangun atas dasar cinta kasih dan saling pengertian diantara kedua
belah pihak.

B. WARISAN
1. Hukum Waris
Peraturan tentang pembagian harta peninggalan (pusaka) ini dinamai hukum
waris atau faraidl.
Faraidl dalam istilah mewaris dikhususkan untuk suatu bagian ahli waris yang
telah ditentukan besar kecilnya oleh syara,sedangkan ilmu faraidl ditarifkan sebagai
berikut : ilmu fiqih yang berkaitan dengan pembagian harta pustaka,pengetahuan
tentang cara perhitungan yang dapat menyampaikan kepada pembagian harta pusaka
dan pengetahuan tentang bagian-bagian yang wajib dari harta peninggalan untuk
setiap pemilik hak pusaka.
Belajar ilmu faraidl menurut kesepakatan ulama adalah fardhu kifayah,yaitu
wajib untuk sebagian dan apabila seseorang meninggal dunia dan meninggalkan harta
benda,keluarganya wajib menyelesaikan kewajiban sang mayat yang berhubungan
dengan hartanya,biaya pengurusan jenazah,utang-utangnya serta membayar wasiat yang
dimiliki orang itu dengan catatan wasiat itu tidak melampaui sepertiga dari jumlah harta
pusaka. Pengurutan hak-hak yang harus dibayarkan itu diatur sebagai berikut :
1. Didahulukan membiayai perawatan jenazah dari pada hutang-hutang
2. Didahulukan pelunasan hutang-hutang dari pada pelunasan maksiat
3. Didahulukan membayar wasiat dari pada mempusakakan harta peninggalan kepada ahli
waris

Pusaka mempusakai terjadi apabila ada syarat-syarat sebagai berikut :

1. Matinya orang yang mempusakakan (muwaris),baik dalam pengertian mati haqiqi,mati


hukmi,atau taqdiri.

28
2. Hidupnya orang yang mempusakai (waris) disaat kematian muwaris
3. Tidak ada penghaang-halang mempusakai.

Sebab-sebab pusaka sesuai dengan ketentuan Allah sebagai berikut :

1. Perkawinan,yaitu ikatan sah menurut syariat antara laki-laki dan perempuan dalam
suatu ikatan keluarga.
2. Kekerabatan,ialah hubungan nasab antara orang yang mewariskan dengan orang yang
mewarisi yang disebabkan oleh kelahiran.
3. Wala,yaitu perwalian yang mengandung dua pengertian,yaitu :
a. Kekerabatan menurut hukum yang timbul karena membebaskan budak
b. Kekerabatan menurut hukum yang timbul karena adanya perjanjian tolong menolong
dan sumpah setia antara seseorang dengan orang lain.

2. Pusaka Dengan Sebab Perkawinan


a. Pusaka istri
Istri dalam mempusakai harta peninggalan suaminya mempunyai macam
bagian,yaitu :
i. Seperempat,istri memperoleh bagian dari seperempat bila suami yang mewarisinya
tidak mempunyai farul waris,yaitu anak turun si mayit yang berhak waris baik secara
bagian (fadl).
ii. Seperdelapan,istri memperoleh seperdelapan bila yang lahir melalui istri pewaris ini
maupun istri yang lain.
b. Pusaka suami
i. Setengahnya,suami mempusakai harta istrinya dengan setengah bagian bila istrinya
tidak mempunyai farul waris
ii. Seperempat,suami memperoleh seperempat bila istrrinya meninggalkan farul waris.

3. Pusaka dengan sebab kekerabatan


a. Anak turun simati (furuul mayyit)
1. Anak perempuan shulbiyyah
Anak perempuan shulbiyyah adalah anak perempuan yang dilahirkan langsung dari
orang yang meninggal,baik yang meninggal itu ibunya,maupun ayahnya. Bagian anak
perempuan sulbiyah adalah :
a. Setengah,bila ia hanya seorang diri dan tidak mewarisi bersama-sama dengan saudara
laki-laki yang menjadikan dia sebagai ashabah.
b. Dua pertiga,bila anak perempuan itu dua orang atau lebih dan tidak bersama-sama
dengan saudara laki-laki yang menjadikannya sebagai ashabah bersama
c. Ushubah,bila ia mewarisi bersama-sama dengan saudara laki-lakinya,baik anak
perempuan itu tunggal maupun banyak dan baik laki-laki nya tunggal ataupun banyak.

2. Anak laki-laki
Anak laki-laki tidak termasuk ashabul furudh,ahli waris yang mendapatkan
bagian yang sudah ditentukan kadarnya,tetapi ia termasuk ahli waris ashabah,penerima

29
sisa peninggalan dari ashabul furudh atau penerima seluruh harta peninggalan bila tidak
ada dzawil furudh seorangpun. Kebanyakan ahli waris dapat dihijab oleh anak laki-laki,
kecuali:
a. Ibu
b. Bapak
c. Suami
d. Istri
e. Anak perempuan
f. Kakek
g. Nenek

3. Cucu perempuan pancar laki-laki


Cucu perempuan pancar laki-laki ialah anak perempuan dari anak laki-laki orang yang
meninggal dunia (bintul ibni) dan anak perempuannya cucu laki-laki pancar laki-laki
(bintu-ibnil ibni) sampai kebawah.
Hak pusaka cucu perempuan pancar laki-laki ada 6 yaitu :
1. Setengah,bila ia seorang diri
2. Dua pertiga,bila ia dua orang atau lebih.
3. Ushubah,bila ia mewarisi bersama-sama dengan ahli waris yang menjadikannya asbah
bersama.

Cucu perempuan pancar laki-laki dapat menghijab ahli waris :

1. Saudara (simati) seibu dan


2. Saudara (simati) seibu

Ia dapat dihijab oleh ahli waris :

1. Dua orang anak perempuan shulbiyah


2. Dua orang cucu perempuan pancar laki-laki yang lebih tinggi derajatnya,bila tidak ada
muashib yang mendampinginya.
3. Farul warist laki-laki yang lebih tinggi derajatnya
4. Cucu laki-laki pancar laki-laki

Anak dalam kandungan tergolong ahli waris yang berhak menerima warisan dengan
syarat-syarat :

Sudah mempunyai ujud pada saat orang yang mewariskan mati dengan asumsi bahwa
sperma yang berada dalam rahim apabila tidak hancur,mempunyai zat hidup,karena itu
dihukumkan hidup.
Dilahirkan dalam keadaan hidup dengan tanda-tanda hidup,seperti menangis,bergerak
dan lain-lain.

30
b. Leluhur mayit (ushulul mayyit)
1. Pusaka ibu
Bagian ibu ada tiga macam :
a. Seperenam dengan ketentuan bila ia mewarisi bersama-sama dengan farul warits bagi
simati,baik farul warits itu seorang atau lebih,laki-laki ataupun perempuan atau ia
bersama dengan saudara-saudara simati baik kandung,seibu maupun seayah,atau
campuran seibu dan seayah.
b. Sepertiga dengan ketentuan tidak bersama-sama dengan farul warits bagi simati
ataupun bersama-sama dengan dua orang atau lebih saudara saudari simati yang
mewarisi hanya ia sendiri dengan si ayah simati tanpa salah seorang suami-istri simati
2. Pusaka nenek shahihah
Nenek shalihah adalah leluhur perempuan (nenek) yang dipertalikan kepada simati
tanpa memasukkan kakek ghairu shalih. Bagian nenek adalah seperenam dengan
ketentuan bila ia tidak bersama-sama ibu baik sendiri ataupun beberapa orang.

Para ahli waris yang dapat menghijab nenek adalah:


1. Ibu
2. Ayah
3. Kakek shalih
4. Nenek yang dekat

3. Pusaka ayah
Seseorang ayah mempusakai harta peninggalan anaknya dengan tiga macam
bagian,yaitu :
a. Seperenam,dengan ketentuan bila anak yang diwarisi mempunyai faru warits
mudzakkar (anak turun simati yang berhak mewarisi yang laki-laki),yaitu anak laki-laki
dan cucu laki-laki pancar laki-laki sampai kebawah.
b. Seperenam dan ushubah,dengan ketentuan bila anak yang diwarisi mempunyai faru
warits muannats (anak turun simati yang perempuan),yakni anak perempuandan cucu
perempuan pancar laki-laki sampai kebawah.
c. ushubah,bila anak yang diwarisi harta peninggalannya tidak mempunyai faru warits
sama sekali,baik laki-laki maupun perempuan.

4. Pusaka kakek
Istilah kakek dalam ilmu-ilmu faraidl ada dua arti,yaitu kakek shahih dan kakek ghair
shahih. Kakek shahih,ialah kakek yang hubungan nasabnya dengan simati tanpa
diselangi oleh perempuan.
Para ahli warits yang termahjub oleh kakek shahih ialah :
1. Saudara-saudara sekandung
2. Saudara-saudara seayah
3. Saudara-saudara seibu
4. Anak laki-laki saudara sekandung
5. Anak laki-lakinya saudara

31
Adapun ahli warits yang menghijabnya adalah :

1. Ayah
2. Kakek shahih yang lebih dekat dengan simati

C. kerabat menyamping (al-hawasyi)


1. pusaka saudari sekandung

Pusaka saudari kandung didalam pusaka mempusakai itu ada lima macam :

a. Separohnya,yaitu bila ia hanya seorang diri dan tidak mewarisi bersama dengan saudara
kandung yang menjadikannya ashabah (bilghair)
b. Dua pertiga,yaitu bila saudara tersebut dua orang atau lebih dan tidak mewarisi
bersama-sama dengan saudara kandung yang menjadikanya ashabah (bilghair)
c. ushubah (bilghair),yaitu baik tunggal maupun banyak.
d. ushubah (maal ghair),yaitu bila ia mewarisi bersama-sama :
a) Seorang atau beberapa orang anak perempuan
b) Seorang atau beberapa orang cucu perempuan pancar laki-laki
c) Anak perempuan dan cucu perempuan pancar laki-laki,dengan ketentuan saudara
kandung tersebut tidak bersama-sama dengan saudara kandung yang menjadi
maashibnya.

2. pusaka saudari seayah

Bagian saudari seayah adalah sebagai berikut :

a. Separoh,yaitu bila ia hanya seorang diri dan tidak mewarisi bersama-sama dengan
saudari kandung atau saudara seayah yang menjadikannya ashabah (bil ghair)
b. Dua pertiga,yaitu dalam keadaan bila saudari tersebut dua orang atau lebih yang tidak
mewarisi bersama-sama dengan saudari kandung atau saudara seayah yang menjadikan
ashabah (bilghair)
c. ushubah (bilghair),yaitu baik seorang diri maupun banyak bila ia mewarisi bersama-
sama dengan saudara tunggal seayah. Dalam hal ini saudara memperoleh dua kali lipat
bagian saudari.

3. Pusaka Saudara-saudari Tunggal Ibu (Auladul Ummi)


Saudara-saudari tunggal ibu adalah anak-anaknya ibu simati atau saudara tiri
simati yang lahir dari ibu. Bagian mereka adalah :
a. Seperenam,bila mereka tunggal,baik laki-laki maupun perempuan
b. Sepertiga,bila mereka banyak,baik laki-laki maupun perempuan.
4. pusaka saudara kandung

Hak pusaka saudara kandung adalah ushubah, dengan ketentuan apabila mereka
tidakbersama-sama dengan ahli waris yang dapat menghijabnya dan tidak bersama-
sama kakek shahih. Secara terperinci pusaka mereka sebagai berikut :

32
a. Kalau tidak ada ahli waris selain seorang saudara,maka ia mendapat seluruh harta
b. Kalau ahli waris semuanya terdiri dari saudara-saudara kandung,maka seluruh harta
peninggalan dibagi rata antar mereka
c. Kalau ahli warisnya terdiri dari saudara dan saudari kandung,seluruh harta peninggalan
dibagi antar mereka dengan ketentuan yang laki-laki mendapat dua kali perempuan

Para ahli waris yang terhijab oleh saudara laki-laki sekandung adalah :
a. Saudara seayah
b. Anak laki-laki saudara sekandung
c. Anak laki-laki saudara seayah

Sedangkan yang menghijab saudara sekandung adalah

a. Ayah
b. Anak laki-laki
c. Cucu laki-laki pancar laki-laki

5. Pusaka Saudara Seayah

Para ahli waris yang terhijab oleh saudara seayah adalah :

a. Anak laki-laki saudara sekandung


b. Anak laki-laki saudara seayah
c. Paman sekandung

6. Pusaka Anak-anak Saudara (kemenakan laki-laki),paman-paman dan anak-


anak paman (saudara sepupu laki-laki)
Anak laki-laki saudara sekandung dapat menghijab ahli waris :
a. Anak laki-laki saudara seayah
b. Paman sekandung
c. Paman seayah
d. Anak laki-laki paman sekandung
e. Anak laki-laki paman sekandung

Ahli waris yangg dapat menghijabnya adalah :

a. Anak laki-laki
b. Cucu laki-laki pancar laki-laki
c. Bapak
d. Kakek
e. Saudara (laki-laki)

33
BAB X

SISTEM POLITIK ISLAM


A. Pengertian Politik
Politik berasal dari bahasa latin politicus yang berarti relating to citizen
(hubungan warga negara), keduanya berasal dari kata polis yang berarti kota. Dalam
bahasa arab disebut siyasah diambil dari kata sasa-yasuusu artinya
mengmudi,mengendalikan dan mengatur. Jadi politik diartikan mengurus, mengatur
kepentingan seseorang.
Istilah politik pertama kali dikenal melalui buku Plato yang berjudul Republik.

B. Prinsip Dasar Politik Islam


Politik didasarkan kepada tiga prinsip yaitu, tauhid, risalah dan khalifah. Tauhid
artinya mengesankan Allah SWT selaku pemilik kedaulatan tertinggi.
Risalah merupakan medium perentara penerimaan manusia terhadap hokum-
hukum Allah SWT.
Khalifah berarti pemimpin atau wakil Allah di bumi.
Norma-norma islam dalam pelaksanaan politik adalah:
1. Politik merupakan alat atau sarana untuk mencapau tujuan, bukan dijadikam sebagai
tujuan akhir atau satu-satunya.
2. Politik islam berhubungan dengan kemaslahatan umat.
3. Kekuasaan mutlak adalah milik Allah.
4. Manusia diberi amanah sebagai khalifah untuk mengatur ala mini secara bijak.
5. pengangkatan pemimpin didasari atas prindip munsyawarah.
6. Ketaatan kepada pemimpin wajib hukumnya setelah taat kepada Allah dan rasul.
7. Islam tidak menentukan secara eksplisit bentuk pemerintahan Negara.

C. Nilai-nilai Dasar Sistem Politik Dalam Al-quran


Nilai-nilai dasar tersebut adalah:
1. Kemestian mewujudkan persatuan dan kesatuan umat
2. Kemestian bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah-masalah ijtihadiyyah.
3. Keharusan menunaikan amanat dan menetapkan hukum secara adil.
4. Kemestian menaati Allah dan Rasullallah ulil Amri (pemegang kekuasaan)
5. Keniscayaan mendamaikan konflik antar kelompok dalam masyarakat islam
6. Kemestian mementingkan perdamaian dari pada permusuhan
7. Keharusan meningkatkan kewaspadaan dalam bidang pertahanan dan keamanan
8. Keharusan menepati janji
9. Keharusan mengutamakan perdamaian bangsa-bangsa
10. Kemestian peredaran harta pada seluruh lapisa masyarakat
11. Keharusan mengikuti prinsip-prinsip pelaksanaan hokum

34
D. Kontribusi Umat Islam Dalam pepolitikan Nasional
Dimulai semenjak massa penjajahan (pra kemerdekaan). Didalam sejarah
terbukti bahwa perjuangan gigih untuk mendapatkan kemerdekaan yang digerakkan
oleh tokoh-tokoh muslim diberbagai daerah.

E. Prinsip-prinsip Politik Luar Negeri


Politik luar negeri terdiri atas dasar-dasar kuat yang mempunyai tujuan yaitu:
a. Mengamankan penyebaran dakwah kepada manusia, sehingga suara dakwah itu dapat
sampai keseluruh manusia.
b. .Mengamankan batas-batas territorial Negara Islam dan umt islam yang hidup di Negara
itu terhadap seluruh musuh yang menyebarkan fitnah terhadap agama mereka
c. Mengaplikasikan system jihad fi sabilillah yakni menegakkan kalimat Allah SWT

Prinsip-prinsip politik luar negeri dalam keadaan damai adalah:


a. Menjaga perdamaian
b. Menegakkan keadilan
c. Memenuhi janji
d. Menjaga hak-hak dan kebebasan bagi non muslim
e. Melakukan tolong menolong kemanusiaan dan saling toleransi islam.

Prinsip-prinsip politik luar negeri dalam keadaan perang adalah:


1. Menentukan tujuan perang
2. Melakukan persiapan
3. Tidak meminta bantuan musuh untuk mengalahkan musuh
4. Menepati perjanjian atau persetujuan
5. Menjalankan hokum dan adab islam dalam perang.

35

Anda mungkin juga menyukai