Kata tasyri merupakan bentuk masdhar dari syariah yang berarti menciptakan dan
menetapkan syariah. Dalam istilah para ulama fiqih syariaah bermakna: menetapkan
norma- norma hukum untuk menata kehidupan manusia baik dalam hubungannya
dengan Allah maupun dengan umat manusia dan dengan alam lingkungannya. Dalam
redaksi yang lain syariah diartikan sebagai seperangkat norma Ilahi yang mengatur,
hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan manusia lain dalam
kehidupan sosial, hubungan manusia dengan benda alam lingkungan hidupnya, maka
syariah merupakan pedoman atau panduan bagi manusia dalam menjalani kehidupan di
dunia ini sehingga tercipta kehidupan yang harmonis.
b. Pengertian fiqih
Dalam bahasa arab, perkataan fiqih yang ditulis fikih, artinya faham atau
pengertian. Ilmu fiqih adalah limu yang bertugas menentukan dan menguraikan norma-
norma hukum dasar yang terdapat dalam Al- quran dan ketentuan yang terdapat dalam
hadist Nabi Saw, rumusan fikiran di atas menjelaskan bahwa fiqih adalah pemahaman
manusia yang memenuhi syarat untuk menentukan dan menjelaskan norma- norma
hukum yang diambil atau dikeluarkan dari Al- quran dan hadist untuk diaktualkan
dalam kehidupan sehari- hari.
Fiqih berisi rincian syariat, ia dapat dikatakan suatu hasil kegiatan ijtihad dengan
menggunakan akal atau al-rayu, maka ia tidak berlaku abadi dan dapat berubah dari
masa kemasa dan berbeda antara suatu tempat dan berbeda antara satu dengan yang lain.
1
Dari penjelasan diatas menjadi jelas yang mana syariat dan yang mana pula di
sebut dengan fiqih itu sendiri. Secara rinci perbedaan antara syariat dengan fikih adalah
sebagai berikut:
Hukum islam mempunyai tiga macam sifat yaitu: pertama, bidi mensional
artinya hukum islam itu mengandung segi ketuhanan dan segi kemanusiaan, disamping
itu hukum islam itu komprehensif. Hukum islam tidak hanya mengatur satu aspek
kehidupan saja tetapi juga mengandung berbagai aspek kehidupan manusia. Kedua, adil
sifat yang kedua ini mempunyai hubungan yang erat sekali dengan sifat bidim
emensional. Dalam hukum islam keadilan bukan saja merupakan tujuan tetapi
merupakan sifat yang melekat sejak kaidah- kaidah dalam syariat islam ditetapkan.
Ketiga, individualistik dan kemasyarakatan yang diikat oleh nilai- nilai transedental
yaitu wahyu Allah yag disampaikan kepada Muhammad Saw.
Dalam Al-quran surat Al- maidah Allah menegaskan sebagai berikut: barang
siapa yang tidak memutuskan (menetapkan hukum menurut yang telah diputuskan
Allah), mereka itu lah orang- orang yang kafir(Q.S;5;44 maka putuskan lah perkara
mereka menurut apa yang telah Allah turunkan, jangan lah kamu menuruti hawa nafsu
mereka dengan meninggalkan kebenaran yang datang kepada mu.Q.S;5;48)
Hukum islam mengarahkan manusia muslim pada perilaku yang baik, memberi
rukhshoh atau kemudahan, kesempurnaan, harmonis, dinamis, mewujudkan
kemashlahatan dan adil.
Tujuan hukum islam secara umum adalah untuk mencegah kerusakan pada
manusia dan mendatangkan kemaslahatan, mengarahkan manusia pada kebenaran untuk
2
mencapai kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat dengan jalan mengambil segala yang
bermanfaat dan mencegah atau menolak yang mudharat yang tidak berguna bagi hidup
dan kehidupan manusia.
Para ahli hukum islam menyetujui perkembangana tujuan hukum islam (maqasid
syariah), tetapi pada prinsipnya muqasid syariah terbagi dalam tiga macam inti pokok,
yaitu: pertama maqasid al- dhoruriyah yaitu maqasid untuk memelihara agama, jiwa,
akal dan harta. Kedua maqasid al- hajjiat, yaitu maqasid untuk menghilangkan
kesuliatan atau menjadikan pemeliharaan terhadap lima unsur pokok menjadi lebih baik
lagi. Ketiga, maqasid al- takshiniyah, yaitu maqasid (tujuan) yang dimaksudkan agar
menusia melakukan yang terbaik menyempurnkaan pemeliharan lima unsur pokok
tersebut.
1. Membentuk pribadi dari segi fisik, akal dan mental dengan jalan pendidikan
dan pengajaran
2. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan menegakkan keadilan social
3. Kedua hal tersebut diatas akan mendorong terpeliharanya agama, jiwa akal
keturunan serta harta.
Untuk terpeliharanya agama dalam diri setiap orang dan ajaran agama itu
teraktualkan secra nyata dalam kehidupan sehari- hari.
Dalam hukum islam setiap orang wajib memelihara dan melindungi jiwanya.
Pembunuhan atau bunuh diri haram hukumnya, orang yang menderita penyakit yang
sangat kecil kemungkinan dia bisa sembuh, haram hukimnya meminta dibunuh atau
bunuh diri. Begitu besar pemeritahuan hukum islam untuk melindungi jiwa manusia.
Akal sesuatu yang sangat berharga dan mulia sehingga dengan akal manusia
mulia dan bermartabat, dan membuat manusia menguasai ilmu dan berkuasa sebagai
khalifah di alam ini. Secara tegas Allah melarang perbuatan mengkonsumsi segala obat
atau minuman yang dapat merusak akal, dalam (Q.S ;5;90)
3
Allah dalam ayat berikut : Artinya, janganlah kamu mendekai zina, sesungguhnya zina
itu adalah suatu perbuatan keji dan seburuk- buruknya jalan (Q.S;17;32)
Segala harta yang dimiliki seseorang adalah anugerah Allah, namun diperlukan
ada nya kepastian hukum dalam masyarakat, untuk menjamin kedamaian dalam
kehidupan bersama, maka hak milik seseorang atas suatu benda diakui dengan
pengertian bahwa hak milik itu diperoleh secara halal dan berfungsi sosial.
a. Fungsi ibadah
Tujuan penciptaan manusia oleh Allah adalah untuk beribadah, aturan tata
cara dan pelaksanaan ibadah harus sesuai dengan aturan yang ditetapkan
oleh Allah.
b. Fungsi Amar Maruf Nahi Mungkar
Hukum islam itu berfungsi pula sebagai salah satu sarana pengendali sosial,
akibat buruk riba dan khamar memang menimpa pelakunya secara langsung,
funsi hukum islam dalam hal ini adalah Amar maruf nahi mungkar.
c. Fungsi zawazir
Adanya sanksi hukum mencerminkan fungsi hukum islam sebagai sarana
pemaksa yang melindungi masyarakat dari segala bentuk ancaman dan
perbuatan yang membahayakan. Fungsi ini dinamakan Zawazir
d. Fungsi Tanzim Wa Islah Al- Ummah
Fungsi ini adalah sebagai sarana untuk mengatur sebaik mungkin dan
memperlancar proses interaksi sosial sehingga terwujud masyarakt yang
harmonis, aman sejahtera. Dalam hal- hal tertentu, hukum islam menetapkan
aturan yang cukup rinci dan menditail sebagai mana terlihat dalm hukum
yang berkenaan dengan masalah yangsarana untuk mengatur sebaik mungkin
dan memperlancar proses interaksi sosial sehingga terwujud masyarakt yang
harmonis, aman sejahtera. Dalam hal- hal tertentu, hukum islam menetapkan
aturan yang cukup rinci dan menditail sebagai mana terlihat dalm hukum
yang berkenaan dengan masalah yang lain. Fungsi ini disebut dengan tanzim
wa islah al ummah.
4
Untuk mengetahui apa saja yang menjadi sumber hukum islam tersebut dapat
disimak dalam firman Allah dalam (Q.S.:4:59) dalam ayat tersebut ditegaskan oleh
Allah bahwa sumber hukum islam itu ada tiga yaitu Al- quran, hadist, dan ijtihad.
Dari penjelasan diatas menjadi jelas bahwa sumber hukum islam selain al- quran,
sunah dan ijtihad. Untuk mengenali secara umum setiap sumber itu dap dijelaskan
sebagai berikut:
a. Al- Quran Sebagai Sumber Hukum Islam Pertama
Al- quran secara harfiah berarti bacaan yang sempurna,merupakan suatu nama
pilihan Allah yang sungguh tepat, karena tiada suatu bacaan sejak manusia mengenal
tulis baca lima ribu tahun yang lalu yang dapat menandingi al- quran.
Al- quran sebagai sumber nilai yang mengandung pokok- pokok ajaran sebagai
berikut:
Sunnah dikenal sebagai hadist, menurut arti harfiah kata sunnah berarti jalan,
tabiat adat istiadat. Menurut istilah, sunnah ialah perkataan, perbuatan, atau penetapan
rasulullah saw kata sunnah sering diartikan sebagai kata al- hadist sering digunakan
oleh para ahli hadist dengan maksud yang sama dengan kata sunnah menurut pengertian
yang digunkan oleh para ahli usul, dikalangan ulama ada yang membedakan al- sunnah
dengan al- hadist. Kata al- hadist lebih banyak mengarah pada ucapan Nabi Muhammad
Saw, sedang kata Al- sunnha mengarah pada perbuatan dan tindakan Nabi Muhammad
Saw yang sudah menjadi tradisi dalam kehidupan beragama.
Sunnah atau hadist ditinjau dari bentuknya terdiri dari tiga macam seperti terlihat
dalam pengertian hadist sebelum yaitu: Qauliah (perkataan), Filiyah (perbuatan),
Taqriyah (pengakuan atau persetujuan terhadap perkataan atau perbuatan orang lain).
5
b. Hadist Masyhur, yaitu hadist yang diriwayatkan orang banyak kepada orang
banyak lain tetapi tidak sampai pada derajat mutawatti.
c. Hadist Ahad, yaitu hadist yang diriwayatkan seseorang atau lebih tetapi tidak
sampai pada derajat masyhur.
a. Hadist Shahih, yaitu hadist yang sehat yang diriwayatkan oleh orang baik,
orang yang kuat hafalannya, materinya baik, dan dapat dipertanggung
jawabkan
b. Hadist hasan, yaitu hadist yang memenuhi persyaratan hadist shahih, kecuali
dari segu hafalan, pembawaannya kurang baik
c. Hadist dlaif, yaitu hadist lemah baik karena terputusnya salah satu sanadnya
atau salah seorang pembawanya kurang baik
d. Hadist Maudlu, yatiu hadist palsu, hadist yang di buat- buat oleh seseorang
dan dikatakan sebagai sabda atau perkataan rosul.
Hadist Mutawattir yaitu hadist yang diriwayatlkan oleh orang banyak yang
menurut akal, mustahil mereka bersepakat bohong.
Hadist ahad adalah hadist- hadist yang tidak memenuhi syarat- syarat hadist
muttawatir.
Sumber hukum islam yang ketiga adalah rayu atau akal manusia yang memenuhi
syarat untuk berusaha, berikhtiar dengan seluruh kemampuan yang ada padanya,
memahami kaedah kaedah hukum yanhg bersifat fundamental yang terdapat dalam
Al-quran.
Al- rayu berasal dari kata raa yang berarti melihat, maka kata rayu dapat
diartikan sebagai penglihatan. Ijtihad berasal dari kata ijtahada, ijtihadan yang berarti
melakukan kesungguhan dan ketekunan optimal utnuk menetapkan hukum- hukum
syara.
6
Sebelum seseorang dapat disebut mutjahid, maka ia harus memiliki pengetahuan
yang meluas dan mendalam tentang dinul islam. Al- quran, hadist, fiqih dan usul ql-
fiqih. Selain itu seseorang harus memiliki syarat- syarat sebagai berikut:
a. Ijma
Artinya konsensus atau kesepakatan. Menurut ahli ushul fiqih, adalah
kesepakatan para iman mujtahid dikalangan umat islam tentang hukum islam, pada
suatu masa pasca rasulullah SAW wafat, ijmah harus memilki empat unsur yaitu:
1. Sejumlah mujtahid terlibat langsung dalam menetapkan suatu consensus
2. Consensus lahir tanpa mendatangkan perbedaan
3. Consensus diiringi pendapat masing- masing secara jelas
4. Consensus semua mujtahid dapat diwujudkan dalam suatu keputusan
b. Qiyas
Qiyas yaitu menerapkan hukum perbuatan tertentu pada perbuatan lain yang -
memilki kesamaan. Dalam al- quran surat Al- jumuah ayat 9, Allah berfirman,
artinya: hai orang- orang yang beriman apabila diseru untuk melaksanakn shalat
jumat maka bersegeralah kamu mengingat Allah da tinggalkan lah jual beli, yagn
demikian itu lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui (Q.S.:62:9)
c. Istishab
Ialah menjadikan lestari keadaan sesuatu yang sudah ditetapkan pada masa lalu
sebelum ada dalil yang merubahnya. Jadi apabila sudah ditetapkan suatu perkara
pada suatu waktu, maka ketentuan hukumnya tetap seperti itu, sebelun ada dalil
yang merubahnya.
d. Istishan
Yaitu menetapkan suatu hukum perbuatan berdasar prisip- prinsip umum agam
islam, seperti prinsip keadilan dan kasih saying. Istishan adalah cara menetukan
hukum dengan jalan menyimpang dari ketentuan yang telah ada demi keadilan dan
kepentingan sosial
e. Istislah
Yaitu menetapkan hukum berdasarkan tinjaun untuk kemanfaatannya sesuai
dengan tujuan syariat. Menurut istilah ulama ushul, adalah menetapkan hukum
suatu peristiwa hukum yang tidak disebut nashnya.
f. Zadd Al- zariah
Menurut bahasa adalah wasilah atau sarana. Menurut istilah ulama ushul ialah
sesuatu yang menjadi jalan bagi yang diharamkan atau yang dihalalkan, mka
ditetapkan hukum sarana itu menurut yang ditujunya.
7
g. urf
Ialah perkataan atau perbuatan yang sikenal di kalangan masyarakat dan menjadi
adat istiadat diantara mereka, urf dibagi menjadi dua, yaitu al- urf al- shahih dan
al- urf fasih.
8
islam menerima semangat kemanusiaan modern, tetapi pada saat yang sama,
menolak landasan sekulernya dan menggantikannya dengan landasan islami.
Aspek khas dalam konsep HAM Islam adalah tidak adanya orang lain yang
dapat memaafkan pelanggaran hak-hak. Jika pelanggaran itu terjadi atas seseorang
yang harus dipenuhi haknya, bahkan suatu negara islam pun tidak dapat memaafkan
pelanggaran hak-hak yang dimiliki oleh seseorang. Negara harus terikat memberi
hukuman kepada pelanggaran HAM dan memberi bantuan kepada pihak yang
dilanggar HAMnya, kecuali pihak yang dilanggar HAMnya telah memaafkan
pelanggaran HAM tersebut. Adapun prinsip-prinsip HAM yang terdapat dalam
ajaran islam tersebut diantaranya adalah:
1) Tentang martabat manusia
Ajaran islam menempatkan manusia pada martabat dan harkat yang tinggi,
manusia memiliki akal budi kehendak, manusia itu tanpa kecuali mempunyai harkat
dan martabat yang sama, cacat atau tidak, manusia yang satu sama mulianya
dengan manusia yang lain.
2) Hak persamaan dan kebebasan
Kedudukan sederajat termasuk sederajat dimuka umum adalah persamaan yang
dimiliki oleh manusia dihadapan hukum tanpa ada perbedaan diantara mereka, baik
karena perbedaan etnis, warna kulit, agama, bangsa, keturunan, kelas maupun
kekayaan. Disamping itu tanpa dibedakan antara muslim, nasrani, atau lainnya
antara cendekiawan dengan yang bukan, antara kuat dengan yang lemah.
3) Hak hidup, kemerdekaan dan keselamatan
Didaerah yang dikuasai islam, bagi orang yang belum menganut agama islam
diberi hak dan kemerdekaan untuk memilih agama, apakah mereka memeluk agama
islam atau tetap dalam agama mereka. Ini adalah bukti bahwa umat islam tidak
melakukan paksaan, namun tetap menghormati kemerdekaan beragama walaupun
terhadap golongan minoritas.
4) Tidak seorangpun yang boleh diperbudak
Islam sanga melarang perbudakan karena bertentangan dengan prinsip
kesamaan derajat dan prinsip kemanusiaan. Dalam islam setiap orang berada dalam
derajat yang sama dan setiap orang yang kurang beruntung hidupnya dalam segala
aspeknya, menjadi kewajiban orang lain untuk memberi pertolongan kepadanya
sehingga terwujud keserasian dan kesamaan derajat.
5) Tidak seorang pun boleh dianiaya atau diperlakukan secara kejam
Islam sangat menentang kezaliman dan tindakan kekejaman, sangat banyak
ayat Al-quran yang melarang perbuatan-perbuatan kezaliman, dan pelakunya
diancam dengan neraka. Dalam hal ini Allah berfirman yang artinya: jangan
kalian mempunyai kecendrungan membenarkan orang-orang yang dianiaya
(zalim), karena kelak kalian akan dibakar api neraka. (Q.S;11:113)
6) Hak untuk diakui sebagai manusia pribadi dihadapan tuhan
Tidak ada suatu ayat atau hadistpun yang menempatkan manusia dihadapan
hukum berbeda. Semua umat islam dalam ajaran islam wajib menempatkan
manusia sebagai manusia, bahkan dalam pergaulan masyarakat setiap orang harus
menghargai orang lain.
9
7) Setiap orang sama terhadap undang-undang dan berhak atas
perlindungan hukum tanpa ada perbedaan.
Undang-undang merupakan seperangkat aturan yang berguna untuk menata
kehidupan sosial manusia dan untuk melindungi manusia serta mengarahkannya
kepada kedamaian, sehingga terwujud keserasian dalam kehidupan, tidak seorang
pun yang boleh melanggar peraturan tersebut karena bisa berakibat terganggunya
orang lain.
8) Hak kebebasan mempunyai dan menyampaikan pendapat
Setiap orang punya peluang yang sama untuk menyampaikan pandangan atau
pendapanya asal tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip ajaran islam serta dapat
dipertanggung jawabkan.
Demikianlah pentingnya pendapat atau pandangan orang lain dalam kehidupan
umat islam. Bermusyawarah adalah bentuk kebersamaan munuju kekompakan.
10) Setiapa orang sebagai anggota masyarakat berhak atas jaminan sosial
Setiap orang terutama sebagai anggota masyarakat mempunyai kemampuan
yang berbeda, tingkat kehidupan yang tidak sama mujurnya. Supaya tingkat
kehidupan yang berbeda itu tidak menjadi jurang pemisah, maka agama islam
mensyariatkan orang yang mempunyai tingkat kehidupan lebih, diwajibkan untuk
membantu yang lain dalam segala aspek kehidupan seperti kelebihan skill, ilmu
pengetahuan, spesialisasi, khususnya kelebihan bidang ekonomi harus ditransfer
pada orang lain untuk meningkatkan taraf hidup orang lain guna memecahkan
kehidupannya.
11) Hak atas pengadilan efek oleh hakim yang diberikan undang-undang
kepadanya.
Dalam ajaran islam setiap orang harus diperlakukan adil oleh pengadilan,
sehingga pengadilan tidak dibenarkan berlaku berat sebelah untuk memihak atau
penyelewengan yang bertentangan dengan prinsip keadilan sehingga orang lain
terzalimi.seorang hakim harus berpengang teguh pada undang-undang yang
berlaku, tidak terayu oleh bujukan-bujukan yang membuat dia mengingkari
perbuatan adil. Allah menyuruh pengadilan berlaku adil terhadap semua orang.
Allah berfirman yang artinya: Dan Allah menyuruh kamu apabila menetapkan
hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. (Q.S;4:581)
12) Tidak boleh mengganggu seseorang dan keluarganya
Dalam ajaran islam dilarang mengganggu seseorang, keluarga, dan rumah
tangganya. Seorang muslim punya hak atas dirinya dan keluarga serta rumah
tangganya.seorang muslim punya hak atas dirinya sendiri dan keluarga serta rumah
10
tangganya. Sehingga orang lain tidak boleh berlaku sewenang-wenang terhadapnya
dan keluarganya. Karena seseorang berdaulat terhadap keluarga dan rumah
tangganya. Dalam Hal ini Allah berfirman yang artinya: Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta
izin dan memberi saran kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu
agar kamu selalu ingat. Jika kamu tidak menemui seoranpun didalamnya, maka
janganlah kamu masuk sebelum mendapat izin, jika dia katakan kepadamu
kembali sajalah maka hendaklah kamu kembali, itu lebih baik bagimu dan Allah
maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.(Q.S;24:27-28)
11
BAB V
ETIKA DAN MORAL
A. Pegertian Etika, Moral Dan Akhlak
1. Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa yunani ethos yang dalam bentuk tunggal yaitu tempat
tinggal biasa, padang rumput, kebiasaan, akhlak, watak, perasaan, sikap dan cara
berfikir. Dalam bentuk jamak taetha artinya latar kebiasaan.
Etika oleh aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Karena etika
merupakan filsafat, maka etika mencari kebenaran dan filsafat mencari keterangan
(benar) yang sedalam-dalamnya, sebagai tugas tertentu bagi etika, ia mencari baik
buruknya sesuatu tingkah laku manusia.
2. Pengertian Moral
Perkataan moral berasal dari bahasa latin mores kata jamak dari mos yang
berarti kebiasaan. Dalam bahasa Indonesia yang dimaksud dengan moral adalah sesuai
dengan ide-ide yang yang diterima tentang tindakan manusia mana yang baik dan wajar,
disesuaikan dengan ukuran-ukuran yang oleh umum diterima yang meliputi kesatuan
sosial atau lingkungan tertentu.
Namun ada pula perbedaanya, yaitu etika lebih banyak bersifat teori, sedangkan
moral lebih banyak bersifat praktis. Dengan demikian moral adalah ajaran tentang
kebaikan dan keburukan dengan ukuran tradisi yang berlaku dalam suatu masyarakat.
3. Pengertian Akhlak
Dari sudut bahasa akhlak adalah bentuk jamak dari kata khuluk, arti segi budi
pekerti perangai tingkah laku, atau tabiat.
12
Ahmad Amin memberi pengertian akhlak itu ialah suatu ilmu yang menjelaskan
arti baik dan buruk, menjelaskan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia kepada
lainya, menyatakan tujuan yang harus dicapai oleh manusia dalam perbuatan dan
menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat.
Menurut Muktazilah al-hush adalah suatu yang menurut akal bernilai baik dan al-
kubh adalah sesuatu yang bernilai buruk. Sedangkan al-sunnah berpendapat bahwa yang
menentukan baik dan buruk bukan akal tapi wahyu, oleh karena itu al-qubh adalah
sesuatu yang menurut Al-Quran dan sunnah buruk.
Menurut harun pengetahuan yang disebut pertama dan kedua, menurut Harun
Nasution, belum merupakan pengetahuan hakiki tentang tuhan, keduanya masih disebut
ilmu pengetahuan.
13
Dalam tasawuf metode Tasfiat Al-Qalbi menurut pendapat ahli sufi adalah
dengan:
Al-ijtinab al-manhiyat
Ada al-wajibat
Ada al-nafilat
Al riyadlah
Memperbaiki akhlak menjadi bagian dari tujuan agama islam. Apa yang menjadi
tujuan akhlak sebenarnya adalah tujuan islam itu sendiri. Karena pada dasarnya akhlak
adalah aktualisasi ajaran islam secara keseluruhan. Memperhatikan tujuan yang hendak
dicapai dengan ilmu akhlak itu, maka ruang lingkup kajian akhlak itu meliputi akhlak
diri sendiri. Seperti al-taubah al muqarabah, al-muhasabah, dan mujahadah (
mendekati Allah). Akhlak terhadap Allah , akhlak terhadap Rasulullah, dan terhadap
sesama manusia, terhadap makhluk sekitar.
Terkait dengan ruang lingkup akhlak islamiyah ada beberapa aspek ruang lingkup
akhlak sebagai berikut:
1. Akhlak terhadap diri sendiri
a. Memelihara kesucian diri
b. Memelihara keindahan diri
c. Berlaku tegas dan tidak tergesa-gesa
d. Meningkatkan Ilmu pengetahuan
e. Sabar
f. Syukur
g. Tawadlu
14
4. Akhlak istri terhadap suami
a. Patuh terhadap suami
b. Melayani suami
c. Mengurus harta suami
d. Berterima kasih atas pemberian suami
e. Tinggal bersama dan tidak keluar rumah tanpa izin
f. Menyimpan rahasia suami
15
BAB VI
IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM
Al-quran adalah kitab suci yang mengajak manusia yang berfikir cerdas untuk
membaca dan mengamati semua ralita dialam ini. Ayat-ayat al-quran yang diturunkan
pertama kali adalah berisi perintah belajar dan menemukan ilmu pengetahuan.
16
g. Pemikiran tentang maslah-masalah moral dan etika.
h. Pemikiran tentang masalah filsafat.
Dalam pandangan islam ilmu merupaka salah satu perantara untuk
memantapkan dan menguatkan iman. Albert Einstein mengatakan bahwa, ilmu tanpa
agama buta dan agama tanpa ilmu lumpuh.
17
Ilmu pengetahuan yang ditemukan dan dikembangkan atas dasar iman dan
taqwa akan memberikan jaminan bagi kemaslahatan kehidupan umat manusia dan bagi
mahkluk lain dialam sekitar.
18
BAB VII
3. Fungsi islam sebagai rahmat Allah tidak tergantung pada penerimaan atau
penilaian manusia.
Bentuk-bentuk rahmat Allah pada ajaran islam yaitu:
1. Islam menunjuki manusia jalan hidup yang benar
2. Islam memberikan kebebasan kepada manusia untuk menggunakan potensi yang
diberikan oleh Allah secara bertanggung jawab
3. Islam menghargai dan menghormati semua manusia sebagai hamba Allah
4. Islam mengatur pemanfatan alam secara baik dan porporsional
5. Islam menhormati kondisi fisik individu manusia dan memberikan perlakuan yang
spesifik pula
19
B. Ukhwah Islamiyah Dan Ukhwah Insaniyah
1. Makna ukhwah islamiyah
Kata ukhwah berarti persaudaraan, maksutnya perasaan simpati dan empati
antara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak memiliki satu kondisi atau perasaan
yang sama,baik suak maupun duka, baik senang maupun sedih. Jalinan persaan itu
menimbulkan sikap timbale balik untuk saling membantu bila pihak lain mengalami
kesulitan,dan sikap untuk membagi kesenangan kepada pihak lain bila salah satu
menemukan kesenangan.
20
BAB VIII
MASYARAKAT MADANI DAN KESEJAHTERAAN UMAT
A. Konsep Masyarakat Madani
Konsep masyarakat madani merupakan penerjamahan atau pengislaman
konsep civil society orang pertama kali mengungkapkan istilah ini adalah Anwar
Ibrahim dan dikembangkan di Indonesia Nurcholish Madjid. Pemaknaan civilsociety
sebagai masyarakat madani merujuk pada konsep dan bentuk pada Masyarakat madani
yang dibangun Nabi Muhammad. Masyarakat madani dianggap sebagai legitimasi
histories ketidak bersalahan pembentukan civil society dalam masyaarakat muslim
modern.
21
3. Karekteristik Masyarakat Madani
Bertuhan
Damai
Tolong menolong tanpa mencampuri urusan internal individu lain yang dapat
mengurangi kebebasannya
Toleran
Didasari atas suka sama suka, dan tidak ada unsure paksaan
Memberi peluang untuk meneruskan atau membatakan transaksi
Menyempurnakan takaran dan timbangan
Tidak boleh menyembunyikan cacat barang
22
Dilarang jual beli tipuan
Dilarang menimbun barang
Dilarang menjual barang yang haram
Dilarang menjual barang dengan dua akad
Dilarang menjual barang dengan manipulasi kualitas/harga
Dilarang jula beli barang yang sedang proses akad
Dianjurkan perikatan itu secara tertulis dan pakai saksi
23
BAB IX
2. Sunnat
Pernikahan hukumnya sunnat bagi orang yang berkeinginan untuk menikah,mampu
menanggung resiko dan tanggung jawab,tetapi ia tidak kuatir dirinya terjerumus kepada
perzinaan apabila tidak menikah.
3. Haram
Pernikahan hukumnya haram bagi orang yang mengetahui bahwa dirinya tidak mampu
berumah tangga,melaksanakan kewajibannya sebagai suami atau istri. Demikian juga
haram menikah bagi orang yang memiliki tujuan menikah untuk menyakiti istrinya.
4. Makruh
Pernikahan hukumnya makruh bagi orang yang tidak mampu memberikan nafkah dan
pelayanan yang selayaknya,sementara ia belum mempunyai keinginan untuk menikah.
5. Mubah
Perkawinan dihukumkan mubah (boleh) bagi orang yang
berkeinginan untuk menikah sedangkan ia sendiri mampu menjaga dirinya untuk tidak
berzina.
24
4. Mengatur dan menertibkan hidup melalui istri yang shalihah. Sesuai dengan Sabda Nabi
Saw: Hendaklah kalian memiliki hati yang bersyukur,lidah yang selalu berzikir dan
istri yang shalehah yang membantu menyelesaikan urusan akhiratmu. (HR
Tarmidzi).untuk sampai kepada perkawinan,diawali dengan adanya daya
tarik,pengenalan dan kesesuaian (kufu) diantara calon pasangan.
2. Pra Pernikahan
a. Memilih Calon Pasangan
b. Meminang
Meminang adalah menunjukkan atau menyatakan permintaan untuk penjodohan
dari seorang laki-laki kepada seorang perempuan atau sebaliknya baik secara langsung
maupun dengan perantara seseorang yang dipercayainya.
Meminang hukumnya mubah (boleh) : tidak termasuk wajib,sunat,atau haram
25
3. Pelaksanaan pernikahan
Menurut syariat islam apabila terpenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a) Adanya wali,yaitu orang yang bertanggung jawab untuk mengawinkan anak
gadisnya,sabda Rasulullah SAW yang berbunyi : Barangsiapa diantara wanita yang
menikah tidak atas izin walinya,maka pernikahan itu dianggap tidak sah.(H.R empat
ahli hadist).
b) Sighat nikah atau ijab dan qabul,yaitu penyerahan dari wali perempuan dan penerimaan
dari pihak pengantin laki-laki.
c) Saksi,yaitu dua orang laki-laki yang menjadi saksi pernikahan dan bertanggung jawab
atas sah tidaknya suatu aqad nikah yang dilaksanakan. Saksi disyaratkan: beragama
islam,baligh,berakal,merdeka,laki-laki,adil.
d) Mas kawin (mahar),yaitu pemberian laki-laki kepada perempuan yang tidak biasa
diminta kembali oleh suaminya,kecuali kalau istrinya merelakannya.
Masa iddah atau masa menunggu bagi seorang istri yang ditinggal mati suaminya
adalah :
1. Sampai melahirkan,kalau ia sedang hamil.
2. Empat bulan sepuluh hari (empat kali sucian) bila dia ditinggal mati dalam keadaan
suci.
b. Thalaq
Thalaq artinya lepasnya ikatan. Dalam arti syariat berarti lepasnya ikatan pernikahan
dengan lafadh thalaq atau lafadh lain yang identik dengan thalaq.sesuai dengan Sabda
Nabi SAW : Barang halal yang amat dibenci oleh Allah SWT adalah thalaq(HR Abu
Daud dan Ibnu Majah)
Dilihat dari segi keadaan istri yang dijatuhi thalaq,maka thalaq itu ada dua
macam,yaitu :
1. Thalaq Sunni,yaitu thalaq yang dijatuhkan suami kepada istrinya dalam keadaan suci.
2. Thalaq Bidi,yaitu thalaq yang dilakukan suami kepada istrinya dalam kedaan haid atau
dalam keadaan suci tetapi sudah dicampurinya. Thalaq ini hukumnya haram.
Dilihat dari segi boleh tidaknya suami merujuk bekas istrinya,thalaq dapat
dibagi menjadi dua bagian,yaitu :
1. Thalaq Raji.yaitu thalaq yang membolehkan bekas suami untuk merujuk bekas istrinya
sebelum masa iddahnya habis. Kembalinya suami kepada istri pada masa ini tidak perlu
pernikahan baru dan hanya berlaku pada thalaq satu atau dua.
26
2. Thalaq Bain,yaitu thalaq yang tidak membolehkan suami untuk merujuk bekas
istrinya,tetapi harus dengan pernikahan baru. Thalaq bain terbagi menjadi dua bagian:
a. Thalaq bain sugra,yaitu thalaq yang tidak membolehkan mantan suami merujuk mantan
istrinya,tetapi harus melakukan perkawinan baru. Thalaq ini adalah thalaq yang
dijatuhkan kepada istri dengan disertai idwadl (pengganti).
b. Thalaq bain qubra,yaitu thalaq tiga,dimana mantan suami tidak boleh mengawini
kembali mantan istrinya,kecuali mantan istrinya telah dinikahi terlebih dahulu oleh
orang lain,telah bergaul dengan suami barunya dan kemudian dicerai.
3. Khulu
Khulu adalah perceraian antara suami istri dengan cara istri membayar idwadl
(pengganti). Istri dibolehkan meminta khulu pada suaminya dengan syarat :
a. Suaminya berzina dengan perempuan lain
b. Suaminya pemabuk
c. Suaminya tidak melaksanakan ajaran islam
d. Istri tidak senang lagi pada tingkah laku suami
Thalaq yang jatuh dengan idwadl tidak bisa dirujuk,kecuali dengan perkawinan baru
4. Fasakh
Fasakh adalah perceraian yang diputuskan oleh hakim atas permintaan pihak
istri. Hal ini diperbolehkan dengan syarat :
a. Suaminya gila
b. Suaminya berpenyakit kusta,sopak
c. Suaminya sakit kelamin,sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan biologis istri
d. Suaminya tidak dapat memberikan nafkah
e. Suaminya hilang tidak tentu adanya.
5. Syiqaq
Syiqaq adalah perceraian yang diakibatkan oleh pertengkaran diantara suami
istri dan tidak dapat didamaikan lagi
27
5. Iddah
Iddah adalah masa menunggunya bagi perempuan yang diceraikan atau ditinggal
mati suaminya untuk dapat menikah lagi dengan laki-laki lain. Masa idda yang dijalani
perempuan itu beraneka ragam,yakni :
a. Iddah istri yang dicerai dan ia masih haid,lama iddahnya quru (suci).
b. Iddah istri yang dicerai dan sudah tidak haid (monopouse),iddahnya tiga bulan.
c. Iddah istri yang ditinggal mati suami,lamanya empat bulan sepuluh hari.
d. Iddah istri yang dicerai dalam keadaan hamil,lamanya sampai melahirkan.
6. Hikmah pernikahan
Pernikahan merupakan awal pembentukan keluarga dalam ruang lingkup rumah
tangga. Ia merupakan pintu masuk yang menghubungkan seseorang dengan kehidupan
dunia,sesungguhnya sebagai insan yang sempurna. Sedangkan rumah tangga yang
islami adalah basis pertama dari masyarakat yang terdiri diatas dasar percintaan dan
kasih sayang.ikatan rumah tangga lebih kokoh daripada ikatan-ikatan lainnya yang
terdapat dalam kehidupan masyarakat. Oleh karenanya,tatanan hidup dalam rumah
tangga hendaknya dibangun atas dasar cinta kasih dan saling pengertian diantara kedua
belah pihak.
B. WARISAN
1. Hukum Waris
Peraturan tentang pembagian harta peninggalan (pusaka) ini dinamai hukum
waris atau faraidl.
Faraidl dalam istilah mewaris dikhususkan untuk suatu bagian ahli waris yang
telah ditentukan besar kecilnya oleh syara,sedangkan ilmu faraidl ditarifkan sebagai
berikut : ilmu fiqih yang berkaitan dengan pembagian harta pustaka,pengetahuan
tentang cara perhitungan yang dapat menyampaikan kepada pembagian harta pusaka
dan pengetahuan tentang bagian-bagian yang wajib dari harta peninggalan untuk
setiap pemilik hak pusaka.
Belajar ilmu faraidl menurut kesepakatan ulama adalah fardhu kifayah,yaitu
wajib untuk sebagian dan apabila seseorang meninggal dunia dan meninggalkan harta
benda,keluarganya wajib menyelesaikan kewajiban sang mayat yang berhubungan
dengan hartanya,biaya pengurusan jenazah,utang-utangnya serta membayar wasiat yang
dimiliki orang itu dengan catatan wasiat itu tidak melampaui sepertiga dari jumlah harta
pusaka. Pengurutan hak-hak yang harus dibayarkan itu diatur sebagai berikut :
1. Didahulukan membiayai perawatan jenazah dari pada hutang-hutang
2. Didahulukan pelunasan hutang-hutang dari pada pelunasan maksiat
3. Didahulukan membayar wasiat dari pada mempusakakan harta peninggalan kepada ahli
waris
28
2. Hidupnya orang yang mempusakai (waris) disaat kematian muwaris
3. Tidak ada penghaang-halang mempusakai.
1. Perkawinan,yaitu ikatan sah menurut syariat antara laki-laki dan perempuan dalam
suatu ikatan keluarga.
2. Kekerabatan,ialah hubungan nasab antara orang yang mewariskan dengan orang yang
mewarisi yang disebabkan oleh kelahiran.
3. Wala,yaitu perwalian yang mengandung dua pengertian,yaitu :
a. Kekerabatan menurut hukum yang timbul karena membebaskan budak
b. Kekerabatan menurut hukum yang timbul karena adanya perjanjian tolong menolong
dan sumpah setia antara seseorang dengan orang lain.
2. Anak laki-laki
Anak laki-laki tidak termasuk ashabul furudh,ahli waris yang mendapatkan
bagian yang sudah ditentukan kadarnya,tetapi ia termasuk ahli waris ashabah,penerima
29
sisa peninggalan dari ashabul furudh atau penerima seluruh harta peninggalan bila tidak
ada dzawil furudh seorangpun. Kebanyakan ahli waris dapat dihijab oleh anak laki-laki,
kecuali:
a. Ibu
b. Bapak
c. Suami
d. Istri
e. Anak perempuan
f. Kakek
g. Nenek
Anak dalam kandungan tergolong ahli waris yang berhak menerima warisan dengan
syarat-syarat :
Sudah mempunyai ujud pada saat orang yang mewariskan mati dengan asumsi bahwa
sperma yang berada dalam rahim apabila tidak hancur,mempunyai zat hidup,karena itu
dihukumkan hidup.
Dilahirkan dalam keadaan hidup dengan tanda-tanda hidup,seperti menangis,bergerak
dan lain-lain.
30
b. Leluhur mayit (ushulul mayyit)
1. Pusaka ibu
Bagian ibu ada tiga macam :
a. Seperenam dengan ketentuan bila ia mewarisi bersama-sama dengan farul warits bagi
simati,baik farul warits itu seorang atau lebih,laki-laki ataupun perempuan atau ia
bersama dengan saudara-saudara simati baik kandung,seibu maupun seayah,atau
campuran seibu dan seayah.
b. Sepertiga dengan ketentuan tidak bersama-sama dengan farul warits bagi simati
ataupun bersama-sama dengan dua orang atau lebih saudara saudari simati yang
mewarisi hanya ia sendiri dengan si ayah simati tanpa salah seorang suami-istri simati
2. Pusaka nenek shahihah
Nenek shalihah adalah leluhur perempuan (nenek) yang dipertalikan kepada simati
tanpa memasukkan kakek ghairu shalih. Bagian nenek adalah seperenam dengan
ketentuan bila ia tidak bersama-sama ibu baik sendiri ataupun beberapa orang.
3. Pusaka ayah
Seseorang ayah mempusakai harta peninggalan anaknya dengan tiga macam
bagian,yaitu :
a. Seperenam,dengan ketentuan bila anak yang diwarisi mempunyai faru warits
mudzakkar (anak turun simati yang berhak mewarisi yang laki-laki),yaitu anak laki-laki
dan cucu laki-laki pancar laki-laki sampai kebawah.
b. Seperenam dan ushubah,dengan ketentuan bila anak yang diwarisi mempunyai faru
warits muannats (anak turun simati yang perempuan),yakni anak perempuandan cucu
perempuan pancar laki-laki sampai kebawah.
c. ushubah,bila anak yang diwarisi harta peninggalannya tidak mempunyai faru warits
sama sekali,baik laki-laki maupun perempuan.
4. Pusaka kakek
Istilah kakek dalam ilmu-ilmu faraidl ada dua arti,yaitu kakek shahih dan kakek ghair
shahih. Kakek shahih,ialah kakek yang hubungan nasabnya dengan simati tanpa
diselangi oleh perempuan.
Para ahli warits yang termahjub oleh kakek shahih ialah :
1. Saudara-saudara sekandung
2. Saudara-saudara seayah
3. Saudara-saudara seibu
4. Anak laki-laki saudara sekandung
5. Anak laki-lakinya saudara
31
Adapun ahli warits yang menghijabnya adalah :
1. Ayah
2. Kakek shahih yang lebih dekat dengan simati
Pusaka saudari kandung didalam pusaka mempusakai itu ada lima macam :
a. Separohnya,yaitu bila ia hanya seorang diri dan tidak mewarisi bersama dengan saudara
kandung yang menjadikannya ashabah (bilghair)
b. Dua pertiga,yaitu bila saudara tersebut dua orang atau lebih dan tidak mewarisi
bersama-sama dengan saudara kandung yang menjadikanya ashabah (bilghair)
c. ushubah (bilghair),yaitu baik tunggal maupun banyak.
d. ushubah (maal ghair),yaitu bila ia mewarisi bersama-sama :
a) Seorang atau beberapa orang anak perempuan
b) Seorang atau beberapa orang cucu perempuan pancar laki-laki
c) Anak perempuan dan cucu perempuan pancar laki-laki,dengan ketentuan saudara
kandung tersebut tidak bersama-sama dengan saudara kandung yang menjadi
maashibnya.
a. Separoh,yaitu bila ia hanya seorang diri dan tidak mewarisi bersama-sama dengan
saudari kandung atau saudara seayah yang menjadikannya ashabah (bil ghair)
b. Dua pertiga,yaitu dalam keadaan bila saudari tersebut dua orang atau lebih yang tidak
mewarisi bersama-sama dengan saudari kandung atau saudara seayah yang menjadikan
ashabah (bilghair)
c. ushubah (bilghair),yaitu baik seorang diri maupun banyak bila ia mewarisi bersama-
sama dengan saudara tunggal seayah. Dalam hal ini saudara memperoleh dua kali lipat
bagian saudari.
Hak pusaka saudara kandung adalah ushubah, dengan ketentuan apabila mereka
tidakbersama-sama dengan ahli waris yang dapat menghijabnya dan tidak bersama-
sama kakek shahih. Secara terperinci pusaka mereka sebagai berikut :
32
a. Kalau tidak ada ahli waris selain seorang saudara,maka ia mendapat seluruh harta
b. Kalau ahli waris semuanya terdiri dari saudara-saudara kandung,maka seluruh harta
peninggalan dibagi rata antar mereka
c. Kalau ahli warisnya terdiri dari saudara dan saudari kandung,seluruh harta peninggalan
dibagi antar mereka dengan ketentuan yang laki-laki mendapat dua kali perempuan
Para ahli waris yang terhijab oleh saudara laki-laki sekandung adalah :
a. Saudara seayah
b. Anak laki-laki saudara sekandung
c. Anak laki-laki saudara seayah
a. Ayah
b. Anak laki-laki
c. Cucu laki-laki pancar laki-laki
a. Anak laki-laki
b. Cucu laki-laki pancar laki-laki
c. Bapak
d. Kakek
e. Saudara (laki-laki)
33
BAB X
34
D. Kontribusi Umat Islam Dalam pepolitikan Nasional
Dimulai semenjak massa penjajahan (pra kemerdekaan). Didalam sejarah
terbukti bahwa perjuangan gigih untuk mendapatkan kemerdekaan yang digerakkan
oleh tokoh-tokoh muslim diberbagai daerah.
35