Anda di halaman 1dari 4

Presentasi LPM

Kamis, 22 Oktober 2018

Pengenalan LPM Uninews

Struktur di LPM Uninews:


1. Kepala Divisi (Kadiv)
 Mengendalikan dan mengkoordinasikan kebijakan di divisi jurnalistik/LPM.
 Bertanggungjawab terhadap jalannya divisi dan redaksional.
2. Pemimpin Redaksi (Pimred)
- Menentukan layak tidaknya suatu berita, foto, dan desain untuk sebuah penerbitan
- Menjalin lobi-lobi dengan narasumber
- Bertanggungjawab terhadap isi dan kualitas produk redaksi penerbitan
- Bertanggung jawab terhadap pihak lain, seperti merasa dirugikan atas pemberitaan
yang telah dimuat.
3. Reporter
 Mencari dan mewawancarai sumber berita. Pelaksanaan liputan mengacu pada saat
rapat redaksi, yakni berupa penugasan (term of reference, TOR/
outline), pengusulan tunggal, dan isu hangat.
 Menulis hasil wawancara, investasi, laporan kepada redaktur atau atasannya
 Membina dan menjalin lobi dengan sumber-sumber penting di berbagai instansi.
4. Litbang (Penelitian dan Pengembangan)
- Mencari data-data, isu-isu, artikel, tulisan yang dibutuhkan untuk sebuah penulisan
oleh reporter, redaktur, dan sebagainya.
- Melakukan kerja sama dengan bagian Litbang LPM Universitas lainnya seperti
barter majalah, koran, tabloid, dan buku.
- Mengusulkan suatu berita kepada redaksi bila dalam melaksanaan tugas
menemukan data-data atau informasi penting.

5. Layouter/ Penggisi rubric


- Merancang cover
- Mendesain dan melayout setiap halaman dengan naskah, foto, dan angka-angka
- Mengatur peruntukan halaman untuk naskah.
Kegiatan Divisi LPM:
a. Diskusi nongkrong asyik
b. Menulis, termasuk pembuatan berita
c. Wawancara, untuk berita yang akan dibuat
d. dll

Keuntungan mengikuti LPM:

1. Memiliki penikiran kritis


2. Update berita kampus
3. Memiliki skill menulis
4. Melatih mental kepimpinan
5. Memiliki relasi, baik di dalam dan di luar kampus

Materi

Teknik wawancara

Wawancara
Wawancara sangat penting dalam dunia jurnalistik. Wawancara merupakan proses
pencarian data berupa pendapat/pandangan/pengamatan seseorang yang akan digunakan
sebagai salah satu bahan penulisan karya jurnalistik.

Wawancara vs reportase
Apakah wawancara sama dengan reportase? Jawabnya adalah tidak. Reportase
memiliki ruang lingkup yang jauh lebih luas dari wawancara, sedangkan wawancara adalah
salah satu teknik reportase.

Jenis-jenis Wawancara
1. Man in the street interview. Untuk mengetahui pendapat umum masyarakat terhadap
isu/persoalan yang akan diangkat jadi bahan berita.
2. Casual interview. Wawancara mendadak. Jenis wawancara yang dilakukan tanpa
persiapan/perencanaan sebelumnya.
3. Personality interview. Wawancara terhadap figure-figur public terkenal. Atau orang yang
memiliki kebiasaan/prestasi/sifat unik, yang menarik untuk diangkat sebagai bahan berita.
4. News interview. Wawancara untuk memperoleh informasi dari sumber yang mempunyai
kredibilitas atau reputasi di bidangnya.

Wawancara yang Baik


Agar tugas wawancara kita dapat berhasil, maka hendaknya diperhatikan hal-hal -
antara lain - sebagai berikut:
1. Lakukanlah persiapan sebelum melakukan wawancara.
Persiapan menyangkut outline wawancara, penguasaan materi wawancara, pengenalan
mengenai sifat/karakter/kebiasaan orang yang hendak kita wawancarai, dan sebagainya.
2. Taatilah peraturan dan norma-norma yang berlaku di tempat pelaksanaan wawancara tersebut.
Sopan santun, jenis pakaian yang dikenakan, pengenalan terhadap norma/etika setempat.
3. Jangan mendebat nara sumber. Tugas seorang pewawancara adalah mencari informasi
sebanyak-banyaknya dari nara sumber, bukan berdiskusi. Jika Anda tidak setuju dengan
pendapatnya, biarkan saja. Jangan didebat. Kalaupun harus didebat, sampaikan dengan nada
bertanya, alias jangan terkesan membantah. Contoh yang baik: "Tetapi apakah hal seperti itu
tidak berbahaya bagi pertumbuhan iklim demokrasi itu sendiri, Pak?" Contoh yang lebih baik
lagi: "Tetapi menurut Tuan X, hal seperti itu kan berbahaya bagi pertumbuhan iklim demokrasi
itu sendiri. Bagaimana pendapat Bapak?" Contoh yang tidak baik: "Tetapi hal itu kan dapat
berbahaya bagi pertumbuhan iklim demokrasi itu sendiri, Pak."
4. Hindarilah menanyakan sesuatu yang bersifat umum, tanyakan hal-hal yang khusus.
Hal ini akan sangat membantu untuk memfokuskan jawaban nara sumber.
5. Ungkapkanlah pertanyaan dengan kalimat yang sesingkat mungkin dan to the point.
Selain untuk menghemat waktu, hal ini juga bertujuan agar nara sumber tidak kebingungan
mencerna ucapan si pewawancara.
6. Hindari pengajuan dua pertanyaan dalam satu kali bertanya.
Hal ini dapat merugikan kita sendiri, karena nara sumber biasanya cenderung untuk menjawab
hanya pertanyaan terakhir yang didengarnya.
7. Pewawancara hendaknya pintar menyesuaikan diri terhadap berbagai karakter nara sumber.
Untuk nara sumber yang pendiam. Sedangkan untuk nara sumber yang doyan ngomong
8. Pewawancara juga hendaknya bisa menjalin hubungan personal dengan nara sumber.
dengan cara memanfaatkan waktu luang yang tersedia sebelum dan sesudah wawancara. Kedua
belah pihak dapat ngobrol mengenai hal-hal yang bersifat pribadi, atau hal- hal lain yang
berguna untuk mengakrabkan diri. Ini akan sangat membantu proses wawancara itu sendiri,
dan juga untuk hubungan baik dengan nara sumber di waktu-waktu yang akan datang.
9. Bersifat Independent
Jika kita mewawancarai seorang tokoh yang memiliki lawan ataupun musuh tertentu,
bersikaplah seolah-olah kita memihaknya, walaupun sebenarnya tidak demikian. Seperti kata
pepatah, "Jangan bicara tentang kucing di depan seorang pecinta anjing".
10. Kreatif dan Pantang menyerah
Bagi seorang reporter pers yang belum ternama, seperti pers kampus dan sebagainya, kendala
terbesar dalam proses wawancara biasanya bukan wawancaranya itu sendiri, melainkan proses
untuk menemui nara sumber. Agar kita dapat menemui nara sumber tertentu dengan sukses,
diperlukan perjuangan dan kiat-kiat yang kreatif dan tanpa menyerah. Salah satu caranya
adalah rajin bertanya kepada orang-orang yang dekat dengan nara sumber. Koreklah informasi
sebanyak mungkin mengenai nara sumber tersebut, misalnya nomor teleponnya, alamat
villanya, jam berapa saja dia ada di rumah dan di kantor, di mana dia bermain golf, dan
sebagainya.

Penugasan:

Wawanca biodata pengurus ukom, lalu dibuat menjadi bentuk biografi tulisan (seperti
contoh).

Anda mungkin juga menyukai