Landasan Peraturan di Indonesia melalui Mendagri & Menkes RI No.34 Th.2005 &
No.1138/Menkes/ PB/VIII/2005 tentang Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat. Dengan
Pendekatan komprehensif untuk menciptakan lingkungan kota yang lebih sehat.
Definisi Kota/Kabupaten Sehat adalah suatu kondisi kabupaten/kota yang bersih, nyaman, aman &
sehat untuk dihuni penduduk. Yang dapat dicapai melalui terselenggaranya penerapan beberapa
tatanan & kegiatan yang terintegrasi yang disepakati masyarakat dan pemerintah daerah.
1. Setiap Kelurahan Memiliki Tatanan dan Tema dari masing masing tatanan
2. Dalam melaksanakan kegiatan di Kelurahan menggunakan dana dari APBD (kampung
tematik, kota sehat, Puskesmas, Kecamatan dan OPD yang lain), MoU dengan PT/CSR yang
lain
3. Setiap tahun Forum kota menyusun Juklak dan Juknis Pelaksanaan Kota Sehat untuk
diintegrasikan dalam anggaran Kecamatan
4. Anggaran Forum Kesehatan Kelurahan (FKK)
Pencanangan “Kota Semarang Menuju Kota Sehat” pada tanggal 14 mei 2014 dengan tagline
“Waras Wargane, Sehat Kuthane.” Sinergitas Pelaksanaan BERGERAKBERSAMA melibatkan Multi
Sektoral : Masyarakat, FKS, FKK, PKK, Organisasi Profesi, Pewarta, Dinas Kesehatan dan OPD Lain
(Disdaldukkb, Dispendukcalpil, disperkim, Brimob, dll), Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Perusahaan &
Pengusaha.
1. Padapa
Diraih 2015, melaksanakan 3 tatanan. Tatanan Permukiman, Sarana dan Prasarana Umum;
tatanan Kehidupan Masyarakat yang Mandiri; dan tatanan Pariwisata Sehat.
2. Wiwerda
Diraih 2017, melaksanakan 4 tatanan. 3 tatanan 2015 + tatanan Ketahanan Pangan dan Gizi
3. Wistara
Diraih 2019, melaksanakan 6 tatanan. 4 tatanan 2017 + tatanan Sarana Lalu Lintas Tertib dan
Pelayanan Transportasi; dan tatanan Kehidupan Sosial yang Sehat.
2021 mempertahankan Wistara, 6 tatanan, diterimakan pada 17 November 2021.
Menghasilkan Rekomendasi:
5. Deklarasi Semarang 2022 Forum Nasional Kabupaten/Kota Sehat, dengan Ketua terpilih
Ibu Krisseptiana Hendrar Prihadi, SH. MM. (Ketua Forum Kota Sehat Kota Semarang).
Ife (1995) mengungkapkan keberhasilan pendampingan tergantung dari peran pendamping. Ada tiga
peran utama pendaping yaitu: fasilitator, pendidik, perwakilan masyarakat, dan peran-peran teknis
bagi yang didampinginya. Sebagai fasilitator peran yang yang dimainkan adalah berkaitan dengan
pemberian motivasi, kesempatan, dan dukungan bagi masyarakat. Beberapa tugas yang berkaitan
dengan peran ini antara lain menjadi model, melakukan mediasi dan negosiasi, memberi dukungan,
membangun konsensus bersama, serta melakukan peng pengorganisasian dan pemanfaatan
sumber.
REFERENSI
De Leeuw, Evelyne, Simos, Jean (Eds.) Healthy Cities The Theory, Policy, and Practice of
Value-Based Urban Planning, Springles, 2017. Ife, Jim. (1995).
Public Health: Ethical Issues. London: Nuffield Council on Bioethics; 2007. Available from:
http://www.nuffieldbioethics.org/go/ourwork/publichealth/introduction
Dinas Kesehatan Kota Semarang, Forum Kota Sehat Semarang, 2022-2023