Judul: KUALITAS RUANG TERBUKA HIJAU KOTA UNTUK MEWUJUDKAN DENPASAR KOTA SEHAT Salah satu indikator yang penting di dalam mewujudkan kota yang layak huni adalah kualitas lingkungan. Kualitas lingkungan memiliki keterkaitan erat dengan lingkungan yang sehat dan mampu memberikan keamanan dan kenyamanan dalam beraktifitas. Tingkat kesehatan masyarakat di sebuah kota ditentukan oleh banyak indikator yang erat kaitannya dengan kualitas lingkungan diantaranya; polusi udara, ruang terbuka hijau public, tempat olahraga dan rekreasi serta jalur pejalan kaki. Tujuan dari RTH (Ruang Terbuka Hijau) ini adalah untuk mengembalikan lingkungan alamiah kota dan memerlukan kerjasama yang baik antara pihak pemerintah dengan pihak komunitas kota, sehingga terwujud sebuah RTH yang baik. Hasil menunjukkan bahwa faktor terpenting yang mendapatkan skor terbesar dari seluruh responden dan perlu segera ditingkatkan adalah: Toilet dan Tempat Sampah, Kebersihan, Fasilitas Pelengkap, Pemeliharaan, dan Keamanan. Hal ini menunjukkan bahwa toilet merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat yang beraktifitas di taman kota. Keberadaan toilet saat ini masih sangat kurang dan kondisi yang kurang bersih sehingga masyarakat enggan menggunakannya. Demikian pula dengan kurangnya tempat sampah sehingga kebersihan dari taman kota menjadi tidak terjaga dengan baik. Perawat sebagai promotor dapat melakukan penyuluhan tentang kebersihan lingkungan taman kota seperti kebersihan toilet dan tidak membuang sampah sembarangan agar lingkungan menjadi bersih dan dapat meningkatkan kualitas lingkungan RTH (Ruang Terbuka Hijau). Dengan toilet yang bersih dan tidak membuang sampah pada tempatnya maka resiko terjadinya penyakit akan berkurang, dan dengan meningkatkan kualitas dari RTH terutama taman kota, maka kenyamanan bagi masyarakat yang beraktifitas di taman kota akan tercapai.
4.2 Jurnal Pendukung I
Judul: PARTISIPASI MASYARAKAT PERKOTAAN DALAM PENGELOLAAN RUANG TERBUKA HIJAU SEBAGAI PERTANIAN URBAN, MAKASSAR, INDONESIA (Studi kasus Kelurahan Bongaya, Kecamatan Tamalate) Perawat mampu memotivasi dan mengajak masyarakat untuk berpartisiasi aktif dalam menata dan merawat ruang terbuka hijau. Kota yang hijau dan nyaman yang mendukung keberlanjutan ekologis secara otomatis akan turut mendukung peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, untuk memasyarakatkan ruang terbuka hijau (RTH) diperlukan bimbingan, penyuluhan, pemberian informasi dan memberikan contoh kepada masyarakat melalui penyuluhan langsung kepada masyarakat. Perawat dan ketua RT/RW setempat dapat mengajak masyarakat melakukan kegiatan kerja bakti di hari libur, kemudian mengajak masyarakat untuk menanam tanaman di depan rumah masing-masing, baik itu berupa bunga dan sayuran. Taman lingkungan tidak harus dalam suatu kawasan taman yang tertata disepanjang jalan lorong dengan menggunakan tanaman didalam pot, tapi dapat berupa lahan sempit disekitar rumah yang berubah fungsi menjadi urban farming. Dengan adanya dorongan kepada masyarakat maka lorong garden pasti akan terlihat hijau, bersih dan indah. Perawat sebagai edukator dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang pemanfaatan ruang terbuka hijau melalui media komunikasi dan melaksanakan pemanfaatan ruang dengan peruntukannya sesuai dengan tata ruang yang telah ditetapkan oleh masyarakat. Partisipasi masyarakat dalam membentuk ruang terbuka hijau sangat penting karena dengan adanya kesadaran warga untuk menjadikan lingkungannya bersih, indah dan hijau. Lingkungan yang bersih tanpa polusi udara dapat memberikan kenyamanan dan meningkatkan kesehatan masyarakat setempat. 4.3 Jurnal Pendukung II Judul : PENGELOLAAN RUANG TERBUKA HIJAU SEBAGAI STRATEGI KOTA SEHAT PADA KAWASAN PERKOTAAN DI INDONESIA Pada jurnal ini perawat berperan penting sebagai educator kepada masyarakat dan bekerjasama dengan Ketua RTRW dan Pemerintahan Daerah untuk memberikan infotmasi tentang Program Kota Sehat dan Program Kota Hijau yang memiliki Ruang Terbuka Hijau (RTH). Penetapan kebutuhan RTH ditiap kota dikembangkan dalam 3 tahap, yaitu RTRW kota/kabupaten selama 20 tahun lalu Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) sampai tahun 2014 hingga menargetkan Indonesia sebagai Kota Hijau hingga tahun 2025. 8 atribut yang menjadi fokus pemerintah dalam program Kota Hijau adalah: Green Planning and Design, Green Open Space, Green Community, Green Waste, Green Water, Green Energy, Green Transportation dan Green Building. Dilihat dari peraturan Undang-Undang (UU) Nomor 26 tahun 2007 mengenai pengadaan RTH sebesar 30%, belum ada kota yang mencapai target tersebut. Dari sampel yang di ambil di 2 kota besar di Indonesia yaitu DKI Jakarta dan Yogyakarta, perhatian pemerintah terhadap pengelolaan Ruang terbuka Hijau (RTH) masih kurang dan jauh dari target 30% sehingga untuk mencapai strategi kota sehat masih kesulitan. Namun, Jika dilihat dari studi kasus yang diambil dari RTH sebagai kota sehat yang membuat program sebagai strategi kota sehat, usaha pemerintah menciptakan program Kota Hijau sudah cukup baik, namun belum merata dan menjadi prioritas di kota-kota besar sehingga perlu dibarengi kerjasama yang baik dengan pemerintah kota masing-masing daerah dalam mengembangkan dengan baik perkotaan yang ramah lingkungan dan berfokus kepada pengelolaan Ruang Terbuka Hijau untuk menunjang kota-kota di Indonesia menjadi Kota Sehat / Urban Health sebelum area- area tersebut tergusur oleh bangunan-bangunan dan perkerasan. Dalam prakteknya pengembangan area-area RTH ini harus juga sejalan dengan dukungan masyarakat dalam pemanfaatannya. Jika dilihat dari studi kasus kota sehat dalam penelitian ini, Indonesia perlu segera membuat program dalam membuat masterplan besar kota hijau di masing- masing daerah dengan prioritas kota-kota besar terlebih dahulu lalu daerah lainnya dan aktif dalam promosi aktivitas alam secara besar-besaran agar masyarakat tahu betapa pentingnya manfaat kesehatan fisik dan mental manusia salah satunya sangat bergantung kepada lingkungan yang sehat atau dengan cara connect with nature.
4.4 Jurnal Pendukung III
Judul : TATA LETAK PADA KAMPUNG AL MUNAWAR PALEMBANG SEBAGAI UPAYA MENUJU KOTA SEHAT Pada jurnal ini terdapat kampung yang terletak di kota Palembang yang bisa disebut dengan Kampung Al Munawar. Saat ini Al Munawar telah berkembang sebagai Kampung wisata, yang menekankan keunikan arsitekturnya sebagai daya tarik utamanya. Ada istilah menarik dalam penamaan tempat di Kampung ini, yaitu ada daratan dan lautan. Wilayah daratan adalah bagian dari Kampung yang cenderung ke arah daratan, wilayah laut adalah bagian dari Kampung yang terletak di tepi sungai besar Musi. Di tempat ini juga terdapat koridor utama yang jelas dan ruang terbuka yang luas. Al Munawar memiliki dua gerbang, satu gerbang di darat dan yang lainnya di tepi sungai. Bentuk dan penempatan rumah di Kampung ini memberikan pengalaman spasial yang dapat memengaruhi persepsi pengamat. Tatanan Kabupaten/Kotasehat berdasarkan Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri di atas, dikelompokkan berdasarkan, kawasan dan permasalahan khusus yang terdiri dari, kawasan permukiman, sarana, dan prasarana umum, kawasan sarana lalu lintas tertib dan pelayanan trasportasi, kawasan pertambangan sehat, kawasan hutan sehat, kawasan industri dan perkantoran sehat, kawasan pariwisata sehat, ketahaan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat sehat yang mandiri, kehidupan sosial yang sehat. Dari kesembilan Tatanan Kota sehat tersebut, Kawasan Pemukiman, Sarana, dan Prasarana Umum merupakan tatanan yang sangat penting, mengingat pertumbuhan penduduk yang sangat pesat. Demikian pula yang dapat menjadi sorotan di Kampung Al Munawar, Palembang ini. Zonasi tata letak bangunan di Kampung Al-Munawar tersusun secara campuran yang terdiri dari: pemukiman, peribadatan, pendidikan, dan sarana dan prasarana lainnya. Pusat dari Kampung tersebut adalah sebuah ruang terbuka besar yang disekitarnya terdapat bangunan-bangunan bersejarah yang bersifat semi privat namun tetap dapat dikunjungi demi kepentingan wisata. Beberapa sarana dan prasarana yang teridentifikasi pada saat survey diantaranya, Air Bersih diperoleh melaui air PAM dan PDAM. Selain itu sudah tersedianya tangki air untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di lingkungan sekitar, Terdapat saluran drainase dengan lebar ±20 cm dengan kedalaman ±30 cm. Saluran drainase mengalir ke Sungai Musi, dan Sungai Temanggu, Sudah tersedianya listrik yang diperoleh dari PLN. Untuk pemasangan jaringan, kabel listrik dipasang dengan tiang diatas permukaan tanah.Selain itu, sudah tersedianya beberapa titik lampu pada Kampung Al-Munawar dengan pola yang cukup tertata dengan baik, Pada lokasi sudah tersedia titik-titik tempat sampah yang kemudian akan diangkut dengan kendaraan pengangkut sampah keluar Kampung Al-Munawar yang dilakukan 1 kali dalam setiap hari. Berdasarkan perhitungan standar kebutuhan minimal, air bersih, listrik, sudah terpenuhi dengan baik. Demikian juga dengan sarana drainase dan kesehatan lingkungan lainnya seperti kamar mandi umum dan pengelolaan persampahan. Berdasarkan tata letak Kampung Al Munawar yang telah dideskripsikan di atas, dapat disimpulkan bahwa secara fisik, kampung ini dapat dikatakan sebagai kampung yang sehat. Perawat sebagai educator berperan penting untuk mengajak seluruh masyarakat dan pengunjung untuk menjaga dan melestarikan Kampung Al Munawar agar tetap menjadi Kota Sehat.
4.5 Jurnal Pendukung IV
Judul: The availability and role of urban green space in South Jakarta Perawat sebagai pemberi layanan keperawatan mampu melakukan pengkajian komunitas terhadap Ruang Terbuka Hijau di daerah perkotaan guna untuk meningkatkan kebersihan lingkungan dan derajat kesehatan komunitas. Perawat dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan kebersihan dan vegetasi taman. Selain itu, tenaga kesehatan dapat memberikan penyuluhan terhadap pembuangan limbah, pemeliharaan peralatan, dan penggunaan fasilitas yang benar serta penggunaan toilet yang bersih agar para pengunjung nyaman melakukan kegiatan seperti jogging, jalan kaki, lari, atau bahkan sekedar bersantai di taman tersebut. Selain itu, pepohonan memberikan keteduhan bagi pengunjung dan juga mendinginkan suhu mikro di taman. Datang ke ruang terbuka hijau merupakan salah satu cara untuk menghilangkan stress, sehingga keberadaan ruang hijau dan taman harus tetap dijaga untuk menyeimbangkan jumlah penduduk kota yang terus bertambah.