PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
industri baik besar maupun industri kecil sangat gencar dilakukan. Namun
pengembangan kota, peranan taman, tanaman, dan pohon cukup besar, bukan
lingkungan yang optimal adalah melalui penataan kota yang tidak hanya
1
ketersediaan ruang terbuka hijau. Perkembangan perkotaan haruslah seirama
proporsional.
tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.
dan sebagainya.
Bekasi yang semakin sempit dan terbatas lantaran peralihan fungsi lahan
2
Pembentukan Ruang Terbuka Hijau pada kawasan perkotaan
hal ii yang belum terpenuhi di beberapa kota di Indonesia. Salah satunya ialah
Baubau no 4 tahun 2014 tentang rancana tata ruang wilayah kota Baubau pada
pasal 7 point g yaitu ‘menetapkan RTH minimal 30 ( tiga puluh) persen dari
luas wilayah kota’. Pemerintah kota Baubau sebagai daerah yang telah
berkembang, telah memenuhi luas ruang terbuka hiajau yaitu 45.68% dari luas
wilayah atau 13.254,8 Ha yang teridiri dari ruang terbuka hijau public dan
ruang terbuka hijau privat dengan luas masing-masing 42,80% dan 2,88%.
3
ke waktu akan memberikan implikasi pada tingginya tekanan pada
tetapi pada kenyataannya belum memenuhi standar tersebut, terlihat dari data
Oleo yang bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Baubau tahun
2017, bahwa masih ada beberapa kecamatan yang belum memenuhi standar
Hijau yang sangat kecil yaitu 2,76% RTH Publik dan 14,63% RTH Privat,
Kecamatan Murhum memiliki 0,9% RTH Publik dan 10,11% RTH Privat.
Kecamatan Lea-Lea RTH Publik 22,61% dan 0,09% RTH Privat dari laus
4
program yang bertujuan meningkatkan keberlanjutan lingkungan kota.
Kota Hijau (Green City) merupakan kota yang ramah lingkungan, dalam
hijau atau ruang luar yang disebabkan oleh adanya perkembangan kota itu
meresap ke dalam tanah, sehingga terjadi banjir pada musim hujan dan
bangunan baru, baik yang telah dan masih akan terbangun di wilayah kota.
5
Penggunaan lahan terbangun dan luasan RTH di kota baubau mengalami
banjir/genangan air, hal ini dapat dilihat dari masih adanya keberadaan
selain dari faktor curah hujan di waktu musim hujan sehingga dalam
mencaptakan pembangunan kota menjadi kota hijau masih jauh dari apa yang
diharapkan.
yang aman dan nyaman untuk ditinggali, serta produktif dalam artian mampu
maupun kegiatan lain yang mampu memberikan nilai tambah bagi Kota
6
Perbaikan taman terus dilakukan, pada tahun 2020 dimana
wilayah kota marah, lapangan merdeka dan taman segitiga memang sudah
berjalan beberapa tahun belakangan, akan tetapi ada beberapa faktor yang
menyediakan ruang terbuka publik secara gratis dan tentunya revitalisasi ini
B. Rumusan Masalah
Baubau?
7
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
2. Secara praktis diharapkan dapat memberi masukan yang baik bagi pihak
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Pengelolaan
pengertian, diantaranya:
9
memberikan pengawasan pada suatu yang terlibat dalam pelaksanaan dan
pencapaian tujuan.
bisa bersosialisasi.
d. Budaya, Ruang Terbuka Hijau termpat mengekspresikan diri dari seni dan
a. Perencanaan
10
yang harus dilakukan oleh pemerintah sebagai pemegang kewenangan
mengenai suatu ruang wilayah yang akan dijadikan sebuah ruang terbuka
hijau
b. Pemanfaatan
berupa RTH yang terdiri dari 20% publik dan 10% privat. RTH publik
11
adalah RTH yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah
umum. Contoh RTH Publik adalah taman kota, hutan kota, sabuk hijau
(green belt), RTH di sekitar sungai, pemakaman, dan rel kereta api.
Sedangkan RTH Privat adalah RTH milik institusi tertentu atau orang
ditanami tumbuhan Ruang terbuka adalah ruang yang bisa diakses oleh
secara tidak langsung dalam kurun waktu tidak tertentu. Ruang terbuka itu
sendiri bisa berbentuk jalan, trotoar, ruang terbuka hijau seperti taman
suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi
oleh RTH dalam Dalam suatu wilayah perkotaan, empat fungsi utama ini
2012)
sebagai berikut:
12
1. Menjaga ketersediaan lahan sebagai kawasan resapan air,
kepentingan masyarakat.
bersih
Menurut Stephen dkk dalam Afrizal (2012 : 16) bahwa RTH yang telah
ada baik secara alami ataupun buatan diharapkan dapat menjalankan empat
satwa, penyerap polutan dalam udara, air dan tanah, serta penahan angin.
b. Fungsi ekonomi antara lain : sumber produk yang bisa dijual seperti
tanaman bunga, buah, daun, dan sayur mayur. Beberapa juga berfungsi
lain.
13
menciptakan suasana serasi dan seimbang antara area terbangun dan
tidak terbangun.
beserta segala isi flora dan fauna yang ada (konservasi hayati dan
keanekaragaman hayati)
14
1. Lingkungan/ekologi; ruang terbuka hijau merupakan paru-paru kota
3. Ekonomi; keberadaan ruang terbuka hijau adalah satu faktor yang dapat
sebagai “open market” dengan frekuensi satu kali dalam satu minggu
pemangku kepentingan untuk melihat suatu obyek dari sisi positif masing-
yang ada di Kota Baubau menurut Perda No 4 Tahun 2014 tentang Tata
Ruang, pada pasal 40 (1) RTH kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37
15
dilakukan secara integral melalui Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
dari segi fungsi dan intensitas penggunaan tanahantar bagian wilayah kota
maupun dalam satu bagian wilayah kota. Disamping itu, ditujukan pula
guna dan hasil guna pelayanan sarana dan prasarana perkotaan sesuai
terbuka hijau (RTH) publik dan ruang terbuka hijau (RTH) privat. RTH
dari luas kota yang terdiri atas pekarangan, halaman perkantoran, halaman
16
C. Ruang Terbuka Hijau sebagai Ruang Publik
Ruang terbuka hijau merupakan salah satu bagian dari ruang publik.
ini:
inspirasi.
mereka dapat memiliki ruang publik tersebut. Ini berarti pada suatu
ruang publik seseorang dapat bebas melakukan apa saja yang mereka
dengan ruang publik itu sendiri, kehidupan pribadinya, dan dunia yang
lebih luas. Ruang publik yang memberikan arti seperti ini akan
17
D. Pendekatan Kebutuhan RTH berdasarkan Fungsinya
administratif perkotaan.
sasaran kerusakan oleh gas tersebut. Oleh karena itu, pendekatan yang
18
Sifat dari vegetasi di dalam ruang terbuka hijau yang diunggulkan adalah
target minimal yang dapat dilakukan untuk mengatasi gas karbon dioksida
suatu kota. Saat ini konsep kota berkelanjutan banyak diterapkan dalam
19
Kota hijau (green city) adalah kota yang sehat secara ekologis atau
sebagai kota yang memanfaatkan secara efektif dan efisien sumber daya
alami dan buatan. Kota hijau memiliki misi tidak hanya sekedar
yang Ramah Lingkungan. Misi kota hijau antara lain memanfaatkan secara
secara seimbang.
dilatar belakangi oleh beberapa faktor, antara lain pertumbuhan kota yang
sosial, dan berkurangnya luasan ruang terbuka hijau. Selain itu, beberapa
20
2. Atribut Kota Hijau
Terdapat 8 atribut kota hijau menurut (Joga, Nirwono dan Iwan Ismaun.
Hijau). Peningkatan kualitas rencana tata ruang dan rancang kota yang
21
g. Green Building (Bangunan Hijau) Penerapan bangunan ramah
terbuang).
becak.
f. Ruang Terbuka Hijau seluas 30% dari luas kota (RTH Publik 20%,
g. Bangunan Hijau
22
Berdasarkan penjelasan atribut kota hijau diatas, dan kriteria kota
harus mampu menyediakan RTH minimal 30% dari luas kota, pemerintah
dan pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang luasnya minimal 30%
dari luas kota. RTH perkotaan terdiri dari RTH Publik dan RTH Privat
dimana proporsi RTH meliputi 20% RTH Publik dan 10% RTH Privat
23
D. Kerangka Pikir
Gambar 2.1
Kerangka Pikir
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, yaitu data yang
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
rekayasa manusia dan tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat
perencanaan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat
B. Variabel Penelitian
C. Defnisi Operasional
defenisi operasional yang dapat dijadikan sebagaia cuan dalam penelitian ini,
antara lain:
25
1. Ruang Terbuka Hijau adalah area yang memanjang berbentuk jalur dan
tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang
sengaja di tanam.
melibatkan aspek ekologi, ekonomi, dan budaya dari suatu kota. Saat ini
1. Populasi
subjek penelitian, apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada
ini adalah seluruh Pegawai Dinas Lingkungan Hidup Kota Baubau yang
bejumlah 26 orang
26
2. Sampel
peneliti akan memilih sampel yang dipandang lebih tahu, maka pilihan
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari 2 (dua) sumber
utama yaitu :
1) Data primer, yaitu keseluruhan data hasil penelitian yang diperolehn melalui
2) Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari instansi terkait dan studi literature
27
F. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
yang terjadi
b. Wawancara
sistematis.
c. Studi Kepustakaan.
dengan teknik ini setelah data terkumpul akan dilakukan analisa melalui tiga
28
Masing-masing komponen dapat melihat kembali komponen yang lain
yang muncul dari catatan tertulis dilapangan. Reduksi data sudah dimulai
data peneliti akan mengerti apa yang terjadi dan dapat mengerjakan
29
H. Tempat dan Jadwal Penelitian
1. Tempat Penelitian
salah satu Dinas baertugas dalam pengembangan Ruang Terbuka Hijau di Kota
Baubau.
2. Jadwal penelitin
Februari 2024, untuk lebih jelasnya jadwal penlitian dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
30
31