Tahun 2013
BAB I
PENDAHULUAN
10 kota di
kawasan
berlangsung
perkotaan
2010-2014
ini
yang
memprihatinkan.
berjalan
sesuai
Program
dengan
tiga
yang
target
2)
Bab I Pendahuluan
I-1
3)
dari
Surat
Menteri
Dalam
Negeri
Nomor:
648-
648-607/Kep/Bangda/2012
dengan
Surat
Keputusan
Walikota
Kota
Nomor
tidak
sesuai
kebutuhan,
dan
tidak
berkelanjutan,
serta
satu
upaya
memperbaiki
kondisi
sanitasi
adalah
dengan
Bab I Pendahuluan
I-2
menggabungkan
menghasilkan
SSK
pendekatan
yang
bottom-up
demikian,
dan
top-down.
kabupaten/kota
harus
Untuk
mampu
Pokja
sanitasi
Kota
Mojokerto
melakukan
pertemuan
untuk
Bab I Pendahuluan
I-3
cuci.
Penanganan Air Limbah Rumah Tangga yaitu pengolahan air limbah
rumah tangga (domestik) dengan sistem :
a. Pengolahan On Site menggunakan sistem septik-tank dengan
peresapan ke tanah dalam penanganan limbah rumah tangga.
b. Pengelolaan Off Site adalah pengolahan limbah rumah tangga yang
dilakukan secara terpusat.
2. Black water (air tinja/limbah padat) yaitu air tinja yang tercemar tinja,
umumnya berasal dari WC. Volumenya dapat cair atau padat,
umumnya orang dewasa menghasilkan 1.5 liter air tinja/hari. Air ini
mengandung bakteri coli yang berbahaya bagi kesehatan, oleh sebab
itu
harus
disalurkan
melalui
saluran
tertutup
ke
arah
Bab I Pendahuluan
I-4
Misi
Bab I Pendahuluan
I-5
kebijakan
daerah
dalam
1.4. Metodologi
Untuk lebih memahami proses dan kegiatan penyusunan Buku
Putih ini secara menyeluruh, akan disajikan beberapa hal penting yang
berkaitan dengan aspek metodologi yang digunakan dalam penulisan ini
yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Metode Penyusunan
a. Berdasarkan data sekunder (arsip dan dokumen yang berkaitan
dengan aktivitas program masing-masing dinas/kantor terkait, baik
langsung maupun tidak langsung, misalnya yang berupa data
statistik, proposal, laporan, foto dan peta).
b. Berdasarkan data primer (narasumber, yang terdiri dari beragam
posisi yang berkaitan dengan tugas dinas/kantor terkait untuk
klarifikasi data-data, pihak swasta, masyarakat sipil, dan tokoh
masyarakat).
Untuk mendukung data sekunder tersebut
beberapa
survey
terkait
dengan
pengelolaan
juga dilakukan
sanitasi
seperti:
Bab I Pendahuluan
I-6
dan peta, narasumber, yang terdiri dari beragam posisi yang berkaitan
dengan tugas dinas/kantor terkait untuk klarifikasi data-data, pihak
swasta, masyarakat sipil dan tokoh masyarakat.
2. Tahapan Penyusunan
Proses seleksi dan kompilasi data sekunder berada dalam tahap ini.
Teknik kajian dokumen dipergunakan tim untuk mengkaji data. Banyak
dokumen kegiatan program yang mampu memberikan informasi
mengenai apa yang terjadi di masa lampau yang erat kaitannya
dengan kondisi yang terjadi pada masa kini.
Gambar 1.1. Diagram Tahap B- Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Mojokerto
Tabel 1.1.
Daftar Kelurahan lokasi kajian EHRA tahun 2013.
Bab I Pendahuluan
I-7
Kode
No
Keluraha
1
2
3
4
5
6
7
8
9
n
01
02
03
04
05
06
07
08
01
10
11
12
13
14
15
16
17
18
02
03
04
05
06
07
08
09
10
1.5. Dasar
Kode
Kelurahan
Kecamatan
Surodinawan
Kranggan
Miji
Prajurit Kulon
Blooto
Mentikan
Kauman
Pulorejo
Meri
Gunung
010
010
010
010
010
010
010
010
020
020
Gedangan
Kedundung
Balongsari
Jagalan
Sentanan
Purwotengah
Gedongan
Magersari
Wates
020
020
020
020
020
020
020
020
Hukum
dan
Kaitannya
Kecamatan
Prajurit Kulon
Prajurit Kulon
Prajurit Kulon
Prajurit Kulon
Prajurit Kulon
Prajurit Kulon
Prajurit Kulon
Prajurit Kulon
Magersari
Magersari
Magersari
Magersari
Magersari
Magersari
Magersari
Magersari
Magersari
Magersari
dengan
Dokumen
Perencanaan Lain
Kegiatan program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman
(PPSP) di Kota Mojokertodi dasarkan pada aturan-aturan dan produk
hukum yang meliputi :
A.
Undang - Undang
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 2 Tahun 1966
tentang Hygiene.
2. Undang-undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 7 Tahun 2004
tentang Sumber Daya Air.
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 32 Tahun 2004
tentang Pemerintah Daerah.
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 33 Tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan Antar Pemerintah Pusat dan
Daerah.
Bab I Pendahuluan
I-8
Pengesahan
Stockholm
Convention
On
Persisten
Organic Pollutants.
10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
11. Undang-Undang Nomor: 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
12. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 1 Tahun 2011
tentang Perumahan dan Pemukiman.
B.
C.
D.
Bab I Pendahuluan
I-9
E.
Peraturan Menteri
1. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor:
35/MENLH/7/1995 tentang Program Kali Bersih.
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor:
tentang
Pedoman
Persyaratan
Bab I Pendahuluan
I - 10
648-
Petunjuk Teknis
1. Petunjuk Teknis Nomor KDT 616.98 Ped I judul Pedoman Teknis
Penyehatan Perumahan.
2. Petunjuk Teknis Nomor KDT 636.728 Pet. I judul Petunjuk Teknis
Spesifikasi Kompos Rumah Tangga, Tata cara Pengelolaan
Sampah Dengan Sistem Daur Ulang Pada Lingkungan, Spesifikasi
Area Penimbunan Sampah Dengan Sistem Lahan Urug Terkendali
Di TPA Sampah.
3. Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.72 Pet B judul Petunjuk Teknis
Pembuatan Sumur Resapan.
4. Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis
Penerapan Pompa Hidran Dalam Penyediaan Air Bersih.
5. Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis
Pengomposan Sampah Organik Skala Lingkungan.
6. Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis
Spesifikasi Instalasi Pengolahan Air Sistem Berpindah pindah
(Mobile) Kapasitas
0.5 Liter/detik.
Bab I Pendahuluan
I - 11
Cara
Sistem
Penyediaan
Air
Bersih
Komersil
Untuk
Permukiman.
9. Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728 Pet D judul Petunjuk Teknis
Tata Cara Penoperasian Dan Pemeliharaan Instalasi Pengolahan
Air Limbah Rumah Tangga Non Kakus.
10. Petunjuk Teknis Nomor KDT 307.14 Man P judul Manual Teknis
Saluran Irigasi.
11. Petunjuk Teknis Nomor KDT 307.14 Man P judul Manual Teknis
MCK.
merupakan
posisi
buku
putih
sebagai
dokumen
acuan
dasar
Bab I Pendahuluan
I - 12
yang
Bab I Pendahuluan
I - 13