Bab - 1
Pendahuluan
1. Black Water adalah limbah rumah tangga yang bersumber dari WC dan
urinoir;
2. Grey Water adalah limbah rumah tangga non kakus yaitu buangan yang
berasal dari kamar mandi, dapur (sisa makanan) dan tempat cuci;
3. Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga yaitu pengolahan air limbah
rumah tangga (domestik) dengan menggunankan sistem :
a. Pengolahan On Site menggunakan sistem septik-tank dengan
peresapan ke tanah dalam penanganan limbah rumah tangga.
b. Pengelolaan Of Site adalah pengolahan limbah rumah tangga yang
dilakukan secara terpusat.
4. Pengelolaan persampahan atau limbah padat yaitu penanganan sampah
yang dihasilkan oleh masyarakat, baik yang berasal dari rumah tangga,
pasar, restoran dan lain sebagainya yang ditampung melalui TPS atau
transfer depo ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA);
5. Pengelolaan drainase kota adalah memfungsikan saluran drainase
sebagai penggelontor air kota dan memutuskan air permukaan;
6. Penyediaan air bersih adalah upaya pemerintah Kota Sabang untuk
menyediakan air bersih bagi masyarakat baik melalui jaringan PDAM
maupun non PDAM yang bersumber dari air permukaan maupun sumur
dalam.
Buku Putih Kota Sabang 2012
Tujuan penataan ruang wilayah Kota Sabang, yaitu: “Mewujudkan Kota Sabang
yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan serta menjamin keterpaduan
pengembangan Kota Sabang sebagai kawasan perdagangan dan pelabuhan
bebas.”
Sasaran yang perlu diwujudkan dalam penataan ruang wilayah Kota Sabang
yaitu:
1. Sumber Data
a. Arsip dan dokumen yang berkaitan dengan aktivitas program
masing-masing dinas/ badan/ kantor terkait, baik langsung
Buku Putih Kota Sabang 2012
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data menggunakan berbagai teknik antara lain :
Desk Study (kajian Literature, data sekunder)
Field Research (Observasi, wawancara responden)
FGD dan in-depth interview
Proses seleksi dan kompilasi data sekunder berada dalam tahap ini.
Teknik kajian dokumen dipergunakan tim untuk mengkaji data.
Banyak dokumen kegiatan program yang mampu memberikan
informasi mengenai apa yang terjadi di masa lampau yang erat
kaitannya dengan kondisi yang terjadi pada masa kini.
3. Analisis Data
Analisis data dilakukan secara Deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
a. Data yang dibutuhkan antara lain :
Buku Putih Kota Sabang 2012
Buku Putih Sanitasi Kota sabang Tahun 2012 ini diposisikan sebagai acuan
perencanaan strategis bagi penyusunan strategi sanitasi (SSK) tingkat Kota
sabang. Rencana pembangunan sanitasi Kota Sabang dikembangkan atas dasar
permasalahan yang dipaparkan dalam Buku Putih Sanitatasi. Setiap tahun data
yang ada akan dibuat “Laporan Sanitasi Tahunan” yang merupakan gabungan
antara laporan Tahunan SKPD dan status proyek sanitasi.
Gambar 1.1
Posisi Buku Putih dalam Tahapan PPSP
Buku Putih Kota Sabang 2012
Peran buku putih sanitasi diantara dokumen perencanaan lain yang telah ada
yaitu: RPJPD dan RPJMD Renstra dan RTRW Kota Sabang sebagai berikut :
Didalam penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Sabang berpijakan pada beberapa
peraturan perundang-undangan yang berlaku di tingkat nasional atau pusat,
propinsi maupun daerah. Program Pengembangan Sanitasi Indonesia di Kota
Sabang didasarkan pada aturan-aturan dan produk hukum yang meliputi:
A. Undang-Undang
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1966
Tentang Hygiene;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992
Tentang Perumahan dan Pemukiman;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1992
Tentang Penataan Ruang;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997
Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004
Tentang Sumber Daya Air;
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintah Daerah;
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004
Tentang Perimbangan Keuangan Antar Pemerintah Pusat dan
Daerah;
Buku Putih Kota Sabang 2012
E. Keputusan Menteri
1. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor
35/MENLH/7/1995 Tentang Program Kali Bersih;
2. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor
17 Tahun 2001 Tentang Jenis Usaha dan atau kegiatan yang wajib
dilengkapi degan AMDAL;
3. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor
112 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.
4. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun
2007 Tentang Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan Hidup Bagi Usaha dan atau Kegiatan yang Tidak
Memiliki Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup;
5. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tentang
Pedoman Pelaksanaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1205/Menkes/Per/X/2004 Tentang Pedoman Persyaratan
Kesehatan Pelayanan Sehat Pakai Air (SPA).
F. Petunjuk Teknis
Buku Putih Kota Sabang 2012