Anda di halaman 1dari 52

STRATEGI SANITASI KABUPATEN

KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Sektor sanitasi merupakan salah satu sektor pelayanan publik yang
mempunyai kaitan erat dengan kesehatan masyarakat. Rendahnya kualitas
sanitasi menjadi salah satu faktor bagi menurunnya derajat kesehatan
masyarakat. Sektor pembangunan sanitasi merupakan salah satu urusan
wajib yang telah diserahkan Pemerintah Pusat kepada Daerah yaitu melalui
Pemerintah Provinsi yang merupakan perpanjangan tangan pemerintah
pusat didaerah. Pemenuhan layanan sanitasi merupakan upaya strategis
dalam peningkatan kesejahteraan dan status kesehatan masyarakat.
Terpenuhinya layanan sanitasi yang layak akan mengurangi beban biaya
yang diakibatkan oleh penyakit berbasis air dan menurunnya kualitas air
tanah maupun air permukaan.

Pentingnya sektor sanitasi, telah tertuang dalam target capaian universal


access yang tercantum dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) Tahun 2015 - 2019.
Khususnya untuk Kabupaten Pulang Pisau, tidak memadainya sistem sanitasi
berdampak buruk terhadap kondisi kesehatan lingkungan. Hal tersebut
mendorong pemerintah Kabupaten Pulang Pisau untuk meningkatkan
kondisi sanitasi melalui pendekatan menyeluruh berskala Kabupaten.
Pendekatan ini dimulai dengan pembentukan Tim Pokja Sanitasi Kabupaten
Pulang Pisau. Salah satu tujuan dibentuknya tim ini adalah untuk
mensinergikan kerja S K P D ( S a tu a n K e r j a P e r a n g ka t D a e r a h ) yang
berkaitan dengan sanitasi (Air Limbah Domestik, Drainase, Persampahan
dan PHBS) dalam satu wadah guna memperbaiki kinerja dan konsep sanitasi
di masyarakat. Dalam menjalankan tugasnya, Tim Sanitasi Kabupaten Pulang
Pisau melakukan pertemuan rutin untuk mengumpulkan, mengkaji serta

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 1


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

menganalisa data dalam rangka memetakan kondisi sanitasi Kabupaten


Pulang Pisau. Hasil pengumpulan, kajian dan analisa data tersebut disajikan
dalam sebuah dokumen yang disebut sebagai Sanitation White Book atau
Buku Putih Sanitasi (BPS). Selanjutnya BPS dan dokumen perencanaan
kabupaten dijadikan dasar oleh Kelompok Kerja (pokja) untuk menyusun
Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kabupaten Pulang Pisau jangka menengah 2015-
2019. SSK adalah dokumen rencana strategis berjangka menengah yang
disusun untuk percepatan pembangunan sektor sanitasi suatu kabupaten,
yang berisi tentang potret kondisi sanitasi kabupaten saat ini, rencana
strategis dan rencana tindak pembangunan sanitasi jangka menengah.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud penyusunan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) adalah
tersusunnya dokumen perencanaan strategis sanitasi kota yang dapat
dijadikan rujukan dan masukan bagi perencanaan pembangunan sanitasi
Kabupaten Pulang Pisau dalam jangka menengah tahun 2015-2017.
Tujuan dari penyusunan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) adalah
sebagai dokumen perencanaan pembangunan sektor sanitasi jangka
menengah dan dijadikan sebagai pedoman pembangunan sanitasi Kabupaten
Pulang Pisau oleh semua pihak terkait. Secara khusus tujuan dijabarkan
menjadi :
 Dokumen Strategis Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau disusun sebagai acauan
dalam penyusunan rencana pembangunan sanitasi dan dijadikan sebagai
pedoman pembangunan sanitasi di Kabupaten Pulang Pisau selama kurun waktu
5 tahun (2015-2019).
 Strategi Sanitasi Kota memuat gambaran visi, misi, tujuan dan sasaran sektor
sanitasi Kabupaten Pulang Pisau dan kebijakan pembangunan sanitasi
Kabupaten Pulang Pisau jangka menengah tahun 2015-2019.
 Sebagai dasar penentuan kebijakan bagi para pemangku kepentingan di
Kabupaten Pulang Pisau dalam merumuskan dan menentukan strategi, tahapan
dan arahan kegiatan dalam pembangunan sanitasi di Kabupaten Pulang Pisau.
 Pedoman bagi para pelaku pembangunan khususnya pembangunan sanitasi di
Kabupaten Pulang Pisau terutama pemerintah daerah, pemerintah provinsi dan

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 2


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

pemerintah pusat, masyarakat serta pihak swasta untuk berperan aktif dalam
mendukung pembangunan sanitasi di Kabupaten Pulang Pisau.

1.3. METODOLOGI
Metode yang digunakan dalam penyusunan SSK ini menggunakan beberapa
pendekatan dan alat bantu, secara bertahap untuk menghasilkan dokumen
perencanaan yang lengkap. Metode penyusunan SSK ini terdiri dari tahapan-
tahapan sebagai berikut :
 Menetapkan kondisi pengelolaan sanitasi saat ini dan kondisi sanitasi
yang diinginkan Kabupaten Pulang Pisau ke depan yang dituangkan
dalam visi dan misi sanitasi kota, serta tujuan dan sasaran pembanguna n
sanitasi kota. Dalam perumusannya mengacu pada Buku Putih Sanitasi
(BPS), Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD), Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD),
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM), Renstra SKPD,
RAD MDGs, target capaian universal access yang tercantum dalam
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun
2015 – 2019 dan dokumen perencanaan lainnya yang ada di Kabupaten
Pulang Pisau.
 Menilai kesenjangan antara kondisi pengelolaan sanitasi saat ini dengan
kondisi yang diinginkan. Analisis kesenjangan ini digunakan untuk
mendeskripsikan isu strategis dan kendala sektor sanitasi yang mungkin
akan dihadapi dalam mencapai tujuan.

Jenis data yang digunakan dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten


Pulang Pisau adalah :
1. Data Primer, yakni data yang diperoleh dari survey lapangan, wawancara
(interview) dengan narasumber.
2. Data Sekunder, yakni data yang diperoleh dengan melakukan kajian
terhadap dokumen-dokumen strategis daerah antara lain Raperda RTRW,
RPJPD, RPJMD, APBD, Renstra SKPD, RAD MDGs, target capaian universal

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 3


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

access yang tercantum dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah


Nasional (RPJMN) Tahun 2015 – 2019 dan data dokumen pendukung
lainnya seperti aturan-aturan baik dari pusat, provinsi dan kota.

Pengumpulan data menggunakan berbagai teknik antara lain :


 Kajian literatur data sekunder
 Observasi dan wawancara responden
 FGD dan indepth interview
 Studi spesifik : Kesadaran masyarakat dan pemberdayaan masyarakat,
jender dan kemiskinan (PMJK), pemetaan media, partisipasi dunia usaha,
pendanaan dan pembiayaan, kelembagaan.
 Studi Environmental Health Risk Assesment (EHRA)

Sebagai bagian dari proses, maka penyusunan dokumen Strategi Sanitasi


Kabupaten Pulang Pisau mengikuti langkah-langkah antara lain :
 Pengkajian fakta sanitasi
 Penyusunan misi dan visi sanitasi kota
 Penentuan tujuan, sasaran dan tahapan pencapaian
 Identifikasi isu dan hambatan strategis
 Perumusan strategi
 Penyusunan program dan kegiatan sanitasi
 Konsultasi publik dan finalisasi SSK

Proses penulisan/dokumentasi Strategi Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau


dilakukan oleh Pokja dengan merujuk pada jadwal tahapan penyusunan
Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi Kota/Kabupaten yang telah
ditetapkan oleh Pusat. Sedangkan proses penyepakatan dilakukan dalam
forum rapat koordinasi Pokja sanitasi.

1.4. POSISI SSK DAN KAITANNYA DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAIN


Strategi Sanitasi Kota/Kabupaten(SSK) pada dasarnya bukan tujuan, akan
tetapi sebagai alat untuk mencapai tujuan tersebut yakni pada
pembangunan sektor sanitasi. Oleh karena itu, SSK disusun secara
komprehensif, skala kota, disusun dengan proses perpaduan antara top

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 4


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

down dan bottom up yang berfungsi sebagai dokumen sumber (source


document). Dengan posisi demikian, maka SSK perlu diinternalisasikan ke
dalam dokumen perencanaan dan penganggaran kabupaten, dengan
melakukan advokasi ringkasan SSK kepada para pengambil kebijakan yang
tepat.
a. Hubungan RPJMD dengan Strategi Sanitasi Kabupaten.
RPJMD sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah dipergunakan sebagai sumber dasar bagi penyusunan Buku
Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi Kota. Oleh karena itu, Strategi
Sanitasi Kota/Kabupaten ini merupakan penjabaran operasional dari
RPJMD khususnya yang berkaitan dengan pembangunan sanitasi yang
bersifat lintas sektor, komprehensif, berkelanjutan dan partisipatif
sesuai dengan konsep dasar pemikiran RPJMD. Munculnya isu
kerusakan lingkungan, ketidaksesuaian penggunaan lahan dengan
prinsip-prinsip penataan ruang maupun tumpang tindih penataan ruang
menjadikan pengelolaan tata ruang kota yang berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan dijadikan sebagai misi pertama pembangunan
pemerintahan kabupaten Pulang Pisau untuk periode 2013-2018 yang
tertuang dalam RPJMD.
b. Hubungan Renstra SKPD dengan Strategi Sanitasi Kabupaten.
Renstra SKPD sebagai penjabaran dari RPJMD juga digunakan sebagai
bahan penyusunan Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi
Kota/Kabupaten.Renstra SKPD dipergunakan sebagai dasar dari
penyusunan Strategi Sanitasi Kota, maka implementasi pembangunan
sanitasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan SKPD yang
terkait sanitasi.
c. Hubungan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Pulang Pisau dengan Strategi
Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK).
Raperda RTRW dipergunakan sebagai salah satu bahan dasar bagi
penyusunan Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi
Kabupaten.Strategi Sanitasi Kabupaten mengarah pada operasionalisasi

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 5


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

teknis urusan khusus sanitasi dari RTRW, agar pada saat pengendalian
pemanfaatan ruang wilayah terlaksana pula implementasi dari Strategi
Sanitasi Kabupaten.
d. Hubungan Rencana Aksi Daerah (RAD) Millenium Development
Goals (MDGs) dengan Strategi Sanitasi Kabupaten.
Salah satu tujuan disusunnya Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi
Kota/Kabupaten adalah memberikan bahan dasar penetapan kebijakan
daerah dalam pengelolaan sanitasi di masa yang akan dating
berdasarkan target prioritas yang disepakati bersama yang tertuang
dalam Rencana Aksi Daerah (RAD) Millenium Development Goals (MDGs)
tujuan (goal) 7 yaitu memastikan kelestarian lingkungan hidup.
Pencapaian target (goal) 7 berdasarkan salah satu indikator, yaitu
Rumah tangga yang memanfaatkan akses sanitasi dasar (pengolahan air
limbah, pengelolaan sampah, sisten drainase).

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 6


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

BAB II
KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Kerangka pengembangan sanitasi adalah rancangan dalam pengembangan sanitasi


kedepan yang dibuat dan direncanakan dengan sistem yang yang tepat, dan terarah
sesuai dengan sistem sanitasi di masa depan yang akan dicapai, dalam kerangka
perencanaan jangka pendek (1-2 tahun), jangka menengah (5 tahun) dan jangka
panjang (10-15 tahun). Dan sistem sanitasi yang dipilih sesuai dengan kebutuhan
daerah dan kondisi saat ini, maka beberapa dokumen menjadi acuan antara lain
Buku Putih Sanitasi (BPS), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD), dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten.

Pengembangan sanitasi kabupaten yang dipaparkan dalam visi dan misi sanitasi
Kabupaten, serta gambaran mengenai kebijakan pendanaan merupakan bagian dari
perumusan kerangka kerja sanitasi. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54
Tahun 2010, tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah, menyebutkan defenisi visi adalah rumusan umum
mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanan, sedangkan misi
diartikan sebagai rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan
untuk mewujudkan visi.

2.1 VISI MISI SANITASI


Visi dan misi merupakan sumber inspiratif bagi pengembangan kegiatan
sebuah organisasi. Visi dan misi memberikan arah yang jelas dan terukur,
sehingga pada akhir periode perencanaan dapat dilakukan evaluasi terukur
bagi keberhasilan sebuah program. Pembangunan sektor sanitasi
memerlukan visi guna menetapkan arah pembangunan sanitasi, menjaga
fokus pembangunan sanitasi, menetapkan koridor pembangunan sanitasi,
serta menjalankan komitmen seluruh stakeholder pengelola pembangunan
sanitasi. Pada dasarnya, visi sanitasi adalah kondisi sanitasi yang ingin
diwujudkan di Kabupaten dalam jangka waktu tertentu dan menjadi bagian

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 7


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

dari visi Kabupaten, dan upaya-upaya yang dilakukan guna mewujudkan visi
sanitasi tersebut dirangkum dalam misi sanitasi. Kelompok Kerja (Pokja)
Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau telah menyepakati rumusan visi dan misi
sanitasi, dengan tetap berpedoman pada visi dan misi Kabupaten,
sebagaimana dijabarkan dalam tabel berikut ini :

Tabel 2.1. Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau


Visi Visi Sanitasi Misi Sanitasi
Kabupaten Misi Kabupaten Pulang Pisau Kabupaten Kabupaten Pulang
Pulang Pisau Pulang Pisau Pisau

Terwujudnya 1. Percepatan dan Peningkatan Terwujudnya Misi Air Limbah


masyarakat Sarana dan Prasarana Masyarakat Domestik:
Pulang Pisau Wilayah, Tata Ruang dan Kabupaten Meningkatkan
yang damai, Pemukiman. Pulang Pisau kuantitas dan kualitas
maju, 2. Peningkatan kualitas Sumber yang bersih sarana dan prasarana
berkeadilan Daya Manusia. dan sehat pengelolaan air limbah
dan sejahtera. 3. Peningkatan kesejahteraan
melalui domestik yang
pembangunan berwawasan
masyarakat melalui program
dan lingkungan.
ekonomi kerakyatan
peningkatan Misi Persampahan
4. Peningkatan Produktivitas layanan Meningkatkan
hasil pertanian (arti luas) dari sanitasi yang kuantitas dan kualitas
agrobisnis menuju ramah sarana dan prasarana
agroindustri. lingkungan pengelolaan
5. Peningkatan kualitas sumber tahun 2019 persampahan yang
daya alam dan lingkungan berwawasan
yang berkelanjutan. lingkungan .
6. Mewujudkan aparatur Misi Drainase
pemerintah yang bersih, Meningkatkan sarana
berwibawa, profesional, dan dan prasarana
akuntabel (Good and Clean drainase dalam
Governance). memenuhi cakupan
7. Pemberdayaan organisasi layanan , baik
keagamaan, sosial budaya, terhadap wilayah
pemuda, dan perempuan perko taan dan
dalam pembangunan. pedesaan.
Misi PHBS terkait
sanitasi
Meningkatkan
kesadaran dan
pemahaman
masyarakat terhadap
Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat.

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 8


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

2.2 TAHAPAN PENGEMBANGAN SANITASI

Tahapan Pengembangan Sanitasi di angkat dari permasalahan mendesak


serta area berisiko sanitasi di Kabupaten Pulang Pisau yang tertuang dalam
Buku Putih Sanitasi sebagai hasil analisis Pokja Sanitasi, akan menjadi salah
satu dasar yang bersifat Prioritas/utama dalam penentuan arah dan tahapan
pengembangan sanitasi. Identifikasi sistem sanitasi yang paling sesuai untuk
suatu wilayah serta perumusan program dan kegiatan yang diusulkan,
dirangkum dalam penetapan sistem dan zona sanitasi. Setiap tahapan masing -
masing memiliki teknologi sendiri-sendiri dengan pengelolaan secara khusus
dan ditentukan berdasarkan pentahapan implementasinya. Penentuan sistem
sanitasi juga perlu mempertimbangkan berbagai aspek, tidak hanya teknis
tetapi juga kemampuan keuangan daerah, kelembagaan, serta kondisi
ekonomi, sosial dan budaya masyarakat setempat.

Berikut adalah peta tahapan pengembangan air limbah domestik yang ada
di Kabupaten Pulang Pisau khususnya pada Wilayah Kajian Buku Putih
Sanitasi.

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 9


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Peta 2.1a Peta tahapan pengembangan air limbah domestik

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 10


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Tahapan pengembangan air limbah domestik di Kabupaten Pulang Pisau terlihat dalam
tabel berikut ini, cakupan layanan eksisting berdasarkan data perhitungan dalam
instrumen frofil sanitasi yang di input dari data Studi EHRA dan dihitung berdasarkan
prosentase penduduk yang terlayani oleh sistem yang dimaksud atas jumlah total
penduduk. Untuk wilayah perdesaan angka BABS sebesar 60%, target cakupan layanan
jangka pendek menjadi 30% dan jangka menengah menjadi 0%, untuk cubluk dan
sejenisnya cakupan layanan eksisting 6%, target cakupan layanan jangka pendek menjadi
3% dan jangka menengah menjadi 0%, tangki septik layak cakupan layanan eksisting 33%
target cakupan layanan jangka pendek 42% dan untuk jangka menengah meningkat
menjadi 80% dan jangka panjang 90%. Sementara untuk cakupan layanan eksisting MCK
sebesar 1% dan target cakupan layanan untuk jangka pendek sebesar 5%, jangka
menengah 5% dan jangka panjang 5%. Untuk wilayah pedesaan akan direncanakan
pengembangan air limbah dengan mengunakan sistem IPAK komunal dengan target
jangka pendek sebesar 20%, jangka menengah 15% dan jangka panjang 5%.

Cakupan layanan eksisting untuk wilayah perkotaan terutama di wilayah kelurahan


pulang pisau angka BABS sebesar 67% berdasarkan studi EHRA karena termasuk dalam
Strata 2, sehingga ditargetkan cakupan layanan jangka pendek mengurangi BABS menjadi
30% dan jangka menengah menjadi 0%, untuk cubluk dan sejenisnya cakupan layanan
eksisting 5%, target cakupan layanan jangka pendek diatasi menjadi 0%, tangki septik
layak cakupan layanan eksisting 27% target cakupan layanan jangka pendek 60% dan
untuk jangka menengah meningkat menjadi 80% dan jangka panjang 80%. Sementara
untuk cakupan layanan eksisting MCK sebesar 1% dan belum ada IPAL komunal, kedepan
target cakupan layanan akan menggunakan sistem IPAL komunal dengan target jangka
pendek sebesar 40%, jangka menengah 40% dan jangka panjang 20%.

Berikut adalah tabel tahapan pengembangan air limbah yang ada di Kabupaten Pulang
Pisau.

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 11


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Tabel 2.2 Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Kabupaten Pulang Pisau

Cakupan Target cakupan layanan (%)


No Sistem layanan Jangka Jangka Jangka
Eksisting (%) pendek menengah panjang
(a) (b) .(c) (d) (e) (f)

Wilayah Perdesaan
A Buang Air Besar Sembarangan (BABS) 60% 30% 0% 0%
B Sistem Pengolahan Air Limbah Setempat (Onsite)
1 Cubluk dan sejenisnya. 6% 3% 0% 0%
2 Individual (tangki septik) 33% 42% 80% 90%
C Sistem Komunal
1 MCK/MCK++ 1% 5% 5% 5%
2 IPAL komunal 0% 20% 15% 5%
3 Tangki septik ko munal 0% 0% 0% 0%
D Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Off-site)
Sub Tot al 100% 100% 100% 100%

Wilayah Perkotaan
A Buang Air Besar Sembarangan (BABS) 67% 20% 0% 0%
B Sistem Pengolahan Air Limbah Setempat (Onsite)
1 Cubluk dan sejenisnya. 5% 0% 0% 0%
2 Individual (tangki septik) 27% 40% 60% 80%
C Sistem Komunal
1 MCK/MCK++ 1% 0% 0% 0%
2 IPAL komunal 0% 40% 40% 20%
3 Tangki septik ko munal 0% 0% 0% 0%
D Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Off-site) 0% 0% 0% 0%
Sub Tot al 100% 100% 100% 100%

Sumber : Pokja Sanitasi Kabupaten Pulag Pisau, diolah tahun 2015.

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 12


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Dalam pengelolaan persampahan di Kabupaten Pulang Pisau masih banyak yang


mengelola sampah dengan cara di bakar di lahan terbuka, di pekarangan atau di
buang langsung ke sungai bagi penduduk yang tinggal di bantaran sungai, sedangkan
sampah yang diolah masyarakat maupun yang di buang ke TPS dan diangkut menuju
ke TPA hanya berada pada pusat perkotaan dan daerah CBD saja yang menjadi
Cakupan layanan dengan sistem tersebut, ini di karenakan untuk kabupaten Pulang
Pisau akses cakupan layanan wilayah dari satu kecamatan dengan kecamatan yang
lain sangat jauh jaraknya sehingga tidak memungkinkan untuk dilayani dengan
menggunakan sarana pengangkut sampah yang ada di pusat perkotaan.

Tahapan pengembangan persampahan dibagi berdasarkan penentuan zona dan


sistem sanitasi komponen persampahan seperti peta berikut ini.

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 13


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Peta 2.2 Peta Tahapan Pegembangan Persampahan

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 14


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Tahapan pengembangan sanitasi komponen persampahan untuk Kabupaten Pulang


Pisau untuk wilayah perkotaan dilakukan dengan sistem penanganan langsung dan
tidak langsung dan sistem 3R. Cakupan layanan eksisting untuk penanganan secara
langsung saat ini masih belum ada karena sebagian besar masyarakat perkota an
membuang sampahnya ke TPS. Penanganan secara langsung akan dilakukan pada
jangka menengah dan jangka panjang dan hanya sebesar 5% dari jumlah penduduk
perkotaan karena diasumsikan bahwa daerah perkotaan terutama diwilayah CBD
yang berada di wilayah kelurahan Pulang Pisau dalam jangka waktu 5-15 tahun
kedepan pertumbuhan penduduk akan bertambah.

Penanganan dengan sistem secara tidak langsung untuk saat ini masih merupakan
sistem yang tepat karena tingkat kepadatan penduduk perkotaan masih
dikategorikan dalam kepadatan sedang dan pada setiap pemukiman sudah ada TPS.
Kondisi eksisting cakupan pelayanan persampahan dalam kota sudah mencapai 80%
sehingga ditargetkan kedepan untuk cakupan layanan jangka pendek menjadi 85%,
cakupan layanan jangka menengah 90% dan untuk mengurangi jumlah sampah dari
sumbernya akan ditangani dengan sistem 3R hingga sampai 5% dalam jangka
pendek.

Tahapan pengembangan persampahan untuk wilayah perdesaan dilakukan dengan


menggunakan sistem tidak langsung dan sistem 3R, kondisi cakupan layanan
eksisting saat ini sebesar 11% dan sebagian besar terlayani pada desa yang berada
dekat wilayah perkotaan, sementara desa-desa yang berada jauh dari perkotaan
mencapai 89% masih belum terlayani, Penanganan sampah perdesaan akan
ditangani dengan sistem tidak langsung dengan target cakupan layanan dalam jangka
pendek sebesar 30%, jangka menengah 50% dan jangka panjang menjadi 80%,
sementara sisa sebanyak 20% sampah akan ditangani dengan mengurangi sampah
dari sumbernya dengan sistem 3R dengan target layanan jangka pendek 5%, jangka
menengah 10% dan jangka panjang 20%.

Sistem dan target cakupan layanan persampahan kabupaten Pulang Pisau dapat
dilihat dalam tabel 2.3 di bawah ini.

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 15


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Tabel 2.3 Tahapan Pengembangan Persampahan Kabupaten Pulang Pisau

Cakupan Target cakupan layanan (%)


No Sistem layanan Jangka Jangka Jangka
Eksisting (%) pendek menengah panjang
(a) (b) .(c) (d) (e) (f)

Wilayah Perkotaan
A Prosentase Sampah yang Terangkut 80% 85% 90% 95%
1 Penanganan Langsung (Direct) 0% 0% 0% 5%
2 Penanganan Tidak Langsung (Indirect) 80% 85% 90% 90%
Dikelola Mandiri oleh Masyarakat at au belum
20% 10% 5% 0%
B terlayani
C 3R 0% 5% 5% 5%
Sub Tot al 100% 100% 100% 100%

Wilayah Perdesaaan
A Prosentase Sampah yang Terangkut 11% 30% 50% 80%
1 Penanganan Langsung (Direct) 0% 0% 0% 0%
2 Penanganan Tidak Langsung (Indirect) 11% 30% 50% 80%
Dikelola Mandiri oleh Masyarakat at au belum
B 89% 65% 40% 0%
terlayani
C 3R 0% 5% 10% 20%
Sub Tot al 100% 100% 100% 100%

Sumber : Pokja Sanitasi Kabupaten Pulag Pisau, diolah tahun 2015.

Tahapan pengembangan drainase perkotaan di Kabupaten Pulang Pisau yaitu


kondisi eksisting luas genangan Titik 1 yang berada di Kecamatan Sebangau Kuala
terutama di desa Sebangau Permai mengalami banjir rutin setiap tahun dengan luas
genangan sebesar 160 ha ditangani dalam waktu jangka menengah hingga menjadi
75 ha dan menjadi 0% dalam jangka panjang. Kondisi eksisting luas genangan Titik 2,
3 dan 4 berada di Kecamatan Kahayan Hilir terutama di desa Mantaren I, Kelurahan
Pulang Pisau dan Desa Gohong yang semuanya diatasi dalam jangka pendek sehingga
dalam jangka menengah diharapkan tidak terjadi genangan lagi. Sementara kondisi
eksisting luas genangan Titik 5 berada di Kecamatan Jabiren Raya dan terjadi
genangan di desa Tumbang Nusa mengalami banjir rutin setiap tahun dengan luas
genangan sebesar 800 ha ditangani dalam waktu jangka menengah hingga menjadi
400 ha dan menjadi 0% dalam jangka panjang dan genangan yang terjadi d i titik 6

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 16


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

berada di kecamatan Kahayan Tengah berada didesa Bukit Rawi dengan luas
Genangan 130 ha dan diatasi dalam jangka menengah menjadi 70 ha hingga tidak ada
genangan dalam jangka panjang.

Berikut adalah tabel tahapan pengembangan drainase perkotaan yang ada di


Kabupaten Pulang Pisau.

Tabel 2.4 Tahapan Pengembangan Drainase Kabupaten Pulang Pisau

Pengurangan Luas Genangan (Ha)


Luas Genangan di Area
No Titik Genangan di Area Pemukiman Jangka Jangka Jangka
Pemukiman (Ha)
pendek menengah panjang
(a) (b) .(c) (d) (e) (f)

1 Titik 1 (Desa sebangau Permai) 160 0 75 0


2 Titik 2 (Desa Mantaren I 4 4 0 0
3 Titik 3 (Kelu rahan Pulang Pisau) 4,5 5 0 0
4 Titik 4 (Desa Gohong) 3 3 0 0
5 Titik 5 (Desa Tumbang Nusa) 800 0 400 0
6 Titik 6 (Desa Bukit Rawi) 130 0 65 0
Total 1102 12 541 0

Sumber : Pokja Sanitasi Kabupaten Pulag Pisau, diolah tahun 2015.

2.3 PERKIRAAN PENDANAAN PENGEMBANGAN SANITASI


Bagian akhir dari kerangka pengembangan sanitasi adalah gambaran
perkiraan pendanaan pengembangan sanitasi yang meliputi perkiraan
besaran pendanaan APBD ke depan, perkiraan pendanaan APBD untuk
sanitasi serta perkiraan kemampuan APBD Kabupaten dalam mendanai
program/kegiatan SSK. Berikut akan dijabarkan dalam bentuk tabulasi,
dimana besaran masing-masing komponen sanitasi merupakan akumulasi
dari beberapa SKPD yang terkait langsung dengan sanitasi.

Perhitungan pertumbuhan pendanaan APBD Kabupaten Pulang Pisau untuk


Sanitasi di 4 (empat) tahun yang lalu dirinci berdasarkan komponen sanitasi
yakni air limbah domestik, persampahan, drainase perkotaan, PHBS dan air
bersih. Rata-rata pertumbuhan belanja APBD murni untuk sanitasi yaitu

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 17


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

sebesar 4%, komitmen pendanaan APBD untuk pendanaan sanitasi kedepan


sebesar 3 %.

Berikut adalah perhitungan pertumbuhan pendanaan APBD Kabupaten


Pulang Pisau untuk sanitasi.

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 18


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Tabel 2.5 Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kabupaten Pulang Pisau untuk Sanitasi

TAHUN Rata-rata
NO SKPD
Pertumbuhan
2010 2011 2012 2013 2014
1 Belanja Sanitasi (1.1+1.2+1.3+1.4) 19.427.907.050 8.819.053.550 10.268.832.550 9.948.944.800 11.115.154.060 -7,39
1.1 Air Limbah Domestik 1.113.900.000 1.213.190.000 849.079.000 629.981.000 1.178.452.000 10,04
1.2 Sampah Rumah Tangga 1.620.163.550 2.904.738.500 2.430.249.500 2.266.977.500 2.541.805.500 17,09
1.3 Drainase Lingkungan 16.519.633.500 4.500.000.000 6.788.379.000 6.903.536.300 7.127.843.560 -4,24
1.4 PHBS 174.210.000 201.125.050 201.125.050 148.450.000 267.053.000 17,29
2 Dana Alokasi Khusus (2.1+2.2+2.3) 688.100.000 762.800.000 4.317.389.000 1.603.181.000 1.065.370.000 95,11
2.1 DAK Sanitasi - - - - - 0
2.2 DAK Lingkungan Hidup 688.100.000 762.800.000 891.000.000 973.200.000 1.065.370.000 11,59
2.3 DAK Perumahan dan Per mukiman - - 3.426.389.000 629.981.000 - 0
3 Pinjaman / Hibah Untuk Sanitasi - - - - - -
Bantuan Keuangan Provinsi Untuk
4 - - - - - -
Sanitasi
Belanja APBD Murni Untuk Sanitasi (1-2-3) 18.739.807.050 8.056.253.550 5.951.443.550 8.345.763.800 10.049.784.060 -5,62
Total Belanja Langsung 203.421.246.713 265.071.796.467 288.198.722.899 297.239.644.013 350.681.950.998 15,04
% APBD Murni Terhadap Belanja Langsung 9,21 3,04 2,07 2,81 2,87 4,00
Komitmen Pendanaan APBD untuk pendanaan sanitasi ke depan (% terhadap belanja langsung ataupun penetapan nilai
3,00%
absolute)

Sumber : APBD tahun 2010 – 2014, diolah

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 19


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Perkiraan besaran pendanaan santasi 5 (lima) tahun mendatang yaitu tahun 2015
sampai tahun 2019 sebesar Rp. 56.610.187.012, sedangkan perkiraan komitmen
pendanaan sanitasi tahun 2015-2019 yaitu sebesar Rp 59.261.484.752. Dapat dilihat
bahwa perkiraan pendanaan murni untuk sanitasi mengalami peningkatan setiap
tahunnya, hal ini mengacu dari rata-rata pertumbuhan belanja sanitasi dari tahun
2010 sampai 2014 sebesar 3,52%, sehingga perkiraan APBD murni untuk sanitasi
selalu mengalami pertumbuhan di setiap tahunnya. Berikut tabel perkiraan besaran
pendanaan untuk sanitasi lima tahun ke depan.

Tabel 2.6 Perkiraan Besaran Pendanaan Sanitasi Ke Depan


Belanja Murni Sanitasi (Rp.)
No. Uraian Total Pendanaan
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Perkiraan
1 Belanja 350.681.950.998 403.284.243.648 463.776.880.195 533.343.412.224 613.344.924.058 705.346.662.666 2.719.096.122.791
Langsung

Perkiraan
APBD Murni
2 10.049.784.060 10.451.775.422 10.869.846.439 11.304.640.297 11.756.825.909 12.227.098.945 56.610.187.012
untuk
Sanitasi

Perkiraan
Komitmen
3 10.520.458.530 10.941.276.871 11.378.927.946 11.834.085.064 12.307.448.466 12.799.746.405 59.261.484.752
Pendanaan
Sanitasi
Sumber : Analisis Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau, 2015

Berikut adalah tabel perhitungan pendanaan APBD Kabupaten untuk operasional/


pemeliharaan dari tahun 2010-2014 yang ada di Kabupaten Pulang Pisau.

Tabel 2.7 Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kabupaten Pulang Pisau untuk
Operasional/Pemeliharaan dan Investasi Sanitasi

Belanja Sanitasi (Rp.) Pertumbuhan


No. Uraian
2010 2011 2012 2013 2014 Rata-Rata

1 Belanja Sanitasi 19.427.907.050 8.819.053.550 10.268.832.550 9.948.944.800 11.115.154.060 -7,39

1.1 Air Limbah Domestik 1.113.900.000 1.213.190.000 849.079.000 629.981.000 1.178.452.000 10,04
Biaya Operasional/Pemeliharaan
1.1.1 55.695.000 60.659.500 42.453.950 31.499.050 58.922.600 10,04
(justfiled)

1.2 Sampah rumah tangga 1.620.163.550 2.904.738.500 2.430.249.500 2.266.977.500 2.541.805.500 17,09
Biaya Operasional/Pemeliharaan
1.2.1 67.439.678 123.386.925 104.164.875 93.362.875 99.689.155 15,95
(justfiled)

1.3 PerkiraanDrainase Lingkungan 16.519.633.500 4.500.000.000 6.788.379.000 6.903.536.300 7.127.843.560 18,60

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 20


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015
Biaya Operasional/Pemeliharaan
1.3.1 825.981.675 225.000.000 334.948.950 332.244.065 344.377.928 17,24
(justfiled)

Sumber : APBD tahun 2010 – 2014, diolah

Perkiraan besaran pendanaan APBD Kabupaten Pulang Pisau untuk kebutuhan


operasional/pemeliharaan aset sanitasi terbangun tahun 2015-2020, untuk air limbah
total biaya operasional/pemeliharaan sebesar Rp. 500.086.182, sampah rumah tangga
total operasional pemeliharaan sebesar Rp. 795.267.943, sedangkan untuk drainase
lingkungan total operasional/pemeliharaan sebesar Rp. 3.709.643.327. Tabel 2.8 di
bawah ini adalah perkiraan besaran pendanaan APBD Kabupaten untuk kebutuhan
operasional/pemeliharaan.

Tabel 2.8 Perkiraan Besaran Pendanaan APBD Kabupaten untuk Kebutuhan


operasional/ Pemeliharaan Aset Sanitasi Terbangun hingga Tahun 2020

Belanja Operasional/Pemeliharaan (Rp.) Total


No. Uraian
2015 2016 2017 2018 2019 2020 pendanaan
Perkiraan OP
1 583.376.456 676.857.019 785.590.550 912.095.081 1.059.307.433 1.230.653.204 5.247.879.743
Belanja Sanitasi
Air Limbah
1.1
Domestik
Biaya
1.1.1 Operasional/Pemeli 64.814.860 71.296.346 78.425.981 86.268.579 94.895.437 104.384.980 500.086.182
haraan (justfiled)
Sampah rumah
1.2 -
tangga
Biaya
1.2.1 Operasional/Pemeli 115.639.420 134.141.727 155.604.403 180.501.108 209.381.285 242.882.291 795.267.943
haraan (justfiled)
Perkiraan Drainase
1.3 -
Lingkungan
Biaya
1.3.1 Operasional/Pemeli 402.922.176 471.418.946 551.560.166 645.325.395 755.030.712 883.385.933 3.709.643.327
haraan (justfiled)

Sumber : Analisis Pokja Sanitai Kabupaten Pulang Pisau, 2015

Sebagaimana telah disebutkan bahwa program dan kegiatan pembangunan sanitasi


yang meliputi komponen air limbah domestik, komponen persampahan, komponen
drainase dan terkait PHBS akan dijabarkan dalam bab 4 termasuk besaran perkiraan
kebutuhan pendanaannya. Namun sebelum membahas hal tersebut perlu diketahui
perkiraan kemampuan APBD Kabupaten Pulang Pisau dalam mendanai program dan
kegiatan tersebut. Pada dasarnya, penganggaran masih sangat terbatas, hal tersebut
tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan keuangan daerah tetapi juga karena terdapat
pula sektor lain yang juga perlu mendapat prioritas pendanaan. Melalui perumusan
Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) diharapkan hal tersebut dapat terakomodir sehingga

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 21


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

pembangunan sanitasi sebagai upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat dapat


terus ditingkatkan. Perkiraan kemampuan APBD murni mendanai SSK dari tahun 2015 -
2019 sebesar Rp. 52.592.960.473, sedangkan perkiraan komitmen kemampuan
mendanai SSK dari tahun 2015-2019 yaitu sebesar Rp.
55.244.258.213 terlihat pada Tabel 2.9 dibawah ini :

Tabel 2.9 Perkiraan Kemampuan APBD Kabupaten dalam Mendanai Program/ Kegiatan
SSK

Belanja Operasional/Pemeliharaan (Rp.) Total


No. Uraian
2015 2016 2017 2018 2019 pendanaan
Perkiraan kebutuhan operasional/
1 583. 376.456 676. 857.019 785. 590.550 912. 095.081 1.059.307.433 4.017.226.539
pemeliharaan
Perkiraan APBD Murni untuk
2 10.451.775.422 10.869.846.439 11.304.640.297 11.756.825.909 12.227.098.945 56.610.187.012
sanitasi
Perkiraan komitmen pendanaan
3 10.941.276.871 11.378.927.946 11.834.085.064 12.307.448.466 12.799.746.405 59.261.484.752
untuk sani tasi
Kemampuan mendanai SSK
4 9.868.398.967 10.192.989.421 10.519.049.747 10.844.730.828 11.167.791.512 52.592.960.473
(APBD Murni) (2-1)
Kemampuan mendanai SSK
5 10.357.900.416 10.702.070.927 11.048.494.514 11.395.353.385 11.740.438.972 55.244.258.213
(Komitmen) (3-1)

Sumber : Analisis Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau, di olah Tahun 2015

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 22


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

BAB III
STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Strategi percepatan pembangunan sanitasi Kabupaten Pulang Pisau pada


dasarnya adalah merumuskan tujuan, sasaran, dan strategi dengan menggunakan
analisa SWOT sebagai alat bantu, yaitu dengan menganalisis kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman pada tiap sub-sektor sanitasi berdasarkan isu strategis.
Tujuan merupakan pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan
guna untuk pencapaian visi, melaksanakan misi, dan mengatasi permasalahan
mendesak yang dihadapi.
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan
secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional untuk dapat dilaksanakan dalam
jangka waktu tertentu yang dirumuskan untuk mencapai tujuan. Dalam perumusan
sasaran digunakan kriteria SMART (Specific, Measurable, Achievable, Realistic, and Time
Bound).
Strategi adalah rencana tentang serangkaian manuver, baik yang kasat mata
maupun yang tak kasat mata, untuk lebih menjamin keberhasilan mencapai tujuan
pembangunan sanitasi. Dalam bab ini merupakan inti dari Strategi Sanitasi Kabupaten
Pulang Pisau Tahun 2016-2020, yang akan memaparkan permasalahan mendesak,
tujuan, sasaran dan tahapan pencapaian serta strategi utama dari setiap sub sektor
sanitasi.

3.1. Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik


Sub sektor air limbah domestik, pengelolaan sanitasi Kabupaten Pulang
Pisau berdasarkan hasil pembobotan dan skoring analisis SWOT menunjukkan
berada pada posisi W-T atau berada pada posisi kuadran 3, yang artinya
membutuhkan strategi dan usaha yang konkrit dalam menangani air limbah
domestik.
Tujuan, sasaran dan strategi untuk mencapai visi sanitasi dan
melaksanakan misi sanitasi Kabupaten Pulang Pisau yang dirumuskan

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 23


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

berdasarkan kondisi terkini dari pengelolaan sanitasi sub sektor air limbah
domestik dimana strategi yang digunakan adalah mengatasi kelemahan untuk
meraih peluang yang ada dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1. Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengelolaan Air Limbah Domestik
Sasaran
Tujuan Strategi
Pernyataan Sasaran Indikator Sasaran
Tercapainya Target Universal Berkurangnya praktek Tidak ada masyarakat 1. Sosialisasi dan bantuan
Access Sanitasi untuk air BABS dari 52,3 % yang melakukan BABS teknis tentang
limbah Domestik tahun 2019 menjadi 0 % di tahun di tahun 2019 / 2020 pembuatan tangki septic
/ 2020 2019 / 2020 yang memenuhi syarat
2. Memaksimalkan
Pemicuan stop BABS.
Berkurangnya tangki Terbangunnya semua Menyediakan sarana on site
septik yang tidak tangki septik yang sistem untuk air limbah
sesuai dengan standar memenuhi standar domestik untuk daerah
teknis (menjadi 100% teknis pada tahun perkotaan dan perdesaan
memenuhi standar 2019 / 2020
teknis) pada tahun
2019 / 2020
Tersusunnya Peraturan Perda pengelolaan air Tersedianya dokumen Menyusun rancangan
Daerah mengenai Pengelolaan limbah domestik atau naskah akademik Peraturan Daerah dan
Air Llimbah Domestik disusun pada 2016 yang mengatur tentang melakukan koordinasi
Kabupaten pada tahun 2016 Pengelolaan Air dengan SKPD terkait dan
Limbah Domestik DPRD

Tersusunnya Perencanaan 1. Tersedianya Tersusunnya Dokumen Melakukan pendataan dan


Teknis Perencanaan Air Dokumen Perencanaan Air survey ke masyarakat, para
Llimbah Domestik Kabupaten Perencanaan Air Llimbah Domestik pihak yang terkait serta
Pulang Pisau pada tahun Llimbah Domestik yang dapat dipakai melakukan koordinasi,
2016 Kabupaten Pulang sebagai acuan oleh konsultasi, kajian data dan
Pisau Tahun 2016 semua stakeholder survey pada pihak terkait
2. Tersusunnya
Dokumen Data
Base dan Rencana
pengelolaan Air
Limbah Domestik

Sumber: Study EHRA dan Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2014
3.2. Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Persampahan
Berdasarkan hasil pembobotan dan skoring analisis SWOT pengelolaan
persampahan Kabupaten Pulang Pisau saat ini berada di kuadran W -T. Strategi
yang akan dikembangkan yaitu membutuhkan strategi dan usaha yang konkrit
dalam menangani persampahan . Dengan berada pada posisi 3.

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 24


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Berdasarkan pada permasalahan dan isu strategis dapat dirumuskan


tujuan, sasaran dan indikator sub sektor pengolahan sampah Kabupaten Pulang
Pisau. Tujuan, sasaran dan indikatornya serta strategi untuk mencapai visi dan
misi sanitasi yang telah dirumuskan sebelumnya dirumuskan berdasarkan kondisi
saat ini dari pengelolaan sanitasi subsektor Persampahan seperti tercantum pada
tabel dibawah ini :
Tabel. 3.2. Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengelolaan Persampahan
Sasaran
Tujuan Strategi
Pernyataan Sasaran Indikator Sasaran
Tercapainnya kesadaran Berkurangnya praktek 0 % timbulan sampah Meningkatkan kegiatan
masyarakat dalam buang sampah pada tahun 2019 edukasi, sosialisasi dan
mengelola sampah sembarangan dari kampanye pengelolaan sampah
83,6 % menjadi 0%
pada tahun 2019
Tercapainya kesadaran Mengurangi 20% Terbangunnya TPS 3 R 1. Meningkatkan
masyarakat mengurangi volume sampah yang pengetahuan,ketrampilan
sampah dari sumbernya masuk ke TPA ,dan peran serta
dengan sistem 3R masyarakat dalam
melakukan pemilahan
dan pemanfaatan sampah
2. Meningkatkan
pengetahuan,ketrampilan
,dan peran serta
masyarakat dalam
melakukan pemilahan
dan pemanfaatan sampah
Instansi Terkait
3. Meningkatkan
pengetahuan,ketrampilan
,dan peran serta
masyarakat dalam
memilah dan mengolah
sampah berbahaya
Tercapainya Target Meningkatkan akses Terbangunnya TPST Meningkatkan sarana dan
Universal Access Sanitasi layanan persampahan prasarana sistem persampahan
untuk Persampahan tahun dari 6 % menjadi 70%
2019 tahun 2019

Tercapainya Target Meningkatkan sistem Terbangunnya TPA Meningkatkan sarana dan


Universal Access Sanitasi pengelolaan sampah di Sistem Sanitary prasarana sistem persampahan
untuk Persampahan tahun TPA dari open Landfill
2019 dumping menjadi
sanitary landfill
Sumber: Study EHRA dan Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2014

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 25


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

3.3. Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Drainase Perkotaan


Pengelolaan drainase Kabupaten Pulang Pisau masih memerlukan
perbaikan.Hal ini ditunjukkan dengan hasil analisis SWOT pengelolaan drainase
berada pada kuadran W-T yaitu posisi 3, membutuhkan strategi dan usaha yang
konkrit dalam menangani drainase perkotaan.
Pengelolaan drainase Kabupaten Pulang Pisau masih memerlukan
perbaikan, meskipun resiko genangan/banjir tidak terlalu besar. Berdasarkan
pada permasalahan dan isu strategis dapat dirumuskan tujuan, sasaran dan
indikator sub sektor pengelolaan drainase perkotaan Kabupaten Pulang Pisau.
Tujuan, sasaran dan indikatornya serta strategi untuk mencapai visi dan misi
sanitasi yang telah dirumuskan sebelumnya dirumuskan berdasarkan kondisi
terkini terkini dari pengelolaan sanitasi subsektor drainase perkoltaan seperti
tercantum pada tabel dibawah ini :

Tabel. 3.3. Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengelolaan Drainase Perkotaan


Sasaran
Tujuan Strategi
Pernyataan Sasaran Indikator Sasaran
Tersusunnya perencanaan Tersedianya dokumen Tersusunnya Dokumen Melakukan pendataan dan
Drainase kabupaten Pulang perencanaan Drainase perencanaan Drainase survey ke masyarakat, para
Pisau Kabupaten Pulang yang dapat dipakai pihak yang terkait serta
Pisau pada tahun 2016 sebagai acuan oleh melakukan koordinasi,
semua stakeholder konsultasi, kajian data dan
survey pada pihak terkait

Tercapainya Target Universal Berkurangnya luasa Berkurangnya Meningkatkan akses layanan


Access Sanitasi untuk genangan air dari 12 genangan air pada saat sistem drainase perkotaan
Drainase tahun 2019 ha menjadi 0 Ha tahun hujan
2019
Sumber: Study EHRA dan Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2014

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 26


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

BAB IV
PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN
SANITASI

4.1 Ringkasan Program dan Kegiatan Sanitasi

Program adalah kumpulan beberapa kegiatan yang mengarah kepada sebuah


perubahan penyelesaiaan masalah mendesak yang sesuai dengan strategi yang
telah disusun sebelumnya di bab 3. Program pada umumnya termasuk program
sanitasi tidak hanya sebatas implementasi fisik, tetapi juga mencakup usaha
menjaga keberlangsungan operasi infrastruktur yang ada, antara lain aspek
keuangan (tersedianya biaya Operasi dan Pemeliharaan - OM yang memadai),
dan/atau meningkatkan kesadaran dan kebutuhan masyarakat akan sanitasi
menuju ke arah yang lebih baik dan sehat. Sebagai contoh, “program peningkatan
layanan air limbah di zona sanitasi “x” dengan sistem terpusat” bisa terdiri dari
beberapa kegiatan (teknis dan non-teknis) seperti; (i) menyiapkan masyarakat
agar terjadi peningkatan kebutuhan (demand creation) akan sistem air limbah
yang baik, (ii) pembentukan Badan Layanan Umum Daerah untuk pengelolaan
sistem jaringan dan pengolahan air limbah (diandaikan sebagai prasyarat untuk
mendapatkan bantuan dana dari Pemerintah Pusat), (iii) menyiapkan rencana
rinci (Detailed Engineering Design – DED), (iv) penyiapan aturan biaya sambungan
rumah dan retribusi air limbah, (v) implementasi fisik, dan (vi) kampanye untuk
sambungan rumah. Sebagai pegangan dalam perumusan berbagai tahapan
kegiatan di dalam suatu program pembangunan infrastruktur mengacu kepada
akronim SIDLACOM (Survey, Investigation, Land Acquisition, Contruction,
Operation and Maintenance - Survai, Penelitian, Pembebasan Tanah,
Pembangunan, Penggunaan dan Pemeliharaan). Kegiatan yang sudah disusun
(sebagai bagian dari pelaksanaan sebuah Program) selanjutnya dibuat indikasi
jadwal pelaksanaannya, volume kegiatan tersebut, indikasi biaya yang diperlukan,
serta indikasi apakah kegiatan itu dapat didanai oleh Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) atau tidak. Hasil dari milestone ini menjadi penting karena
akan menjadi dasar dan masukan bagi proses pemograman maupun

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 27


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

penganggaran rutin dan formal terutama di Pemerintah Kabupaten/Kota. Sesuai


dengan kondisi layanan sanitasi saat ini di Kota Pulang Pisau maka tahapan
pengembangan program sanitasi di Kota Pulang Pisau pada prinsipnya tetap
mengacu kepada hasil studi EHRA yang menghasilkan peta area beresiko sanitasi.
Untuk memudahkan pelaksanaan program wilayah Kota Pulang Pisau telah
dilakukan pembagian zona pengembangan dan layanan sanitasi dengan
mempertimbangkan ;
a) Luas wilayah (zona),
b) Jangkauan/cakupan pelayanan sanitasi, dan
c) Kondisi layanan sanitasi itu sendiri.
Setiap zona terdapat area-area beresiko tinggi. Kondisi area beresiko ini pada
dasarnya tidak berdiri sendiri, namun merupakan sistem dimana resiko yang
terjadi pada suatu wilayah memiliki keterkaitan dengan wilayah sekitar. Oleh
karena itu penyusunan perencanaan, strategi dan implementasi program harus
diarahkan secara sistem. Demikian juga di komponen air limbah, drainase dan
persampahan serta PHBS, resiko/bencana yang terjadi di suatu wilayah tidak
lepas dari kondisi layanan sanitasi di wilayah sekitar termasuk perilaku manusia
itu sendiri. Seperti telah tertuang dalam dalam Bab II, sistem zona pengembangan
sanitasi di Kota Pulang Pisau telah dibagi kedalam 3 (Tiga ) zona layanan sanitasi,
yaitu :
1. Zona I, mencakup wilayah Untuk perencanaan jangka pendek
2. Zona II, mencakup wilayah Untuk perencanaan jangka menengah
3. Zona III, mencakup wilayah Untuk perencenaan jangka panjang
Berdasarkan pertimbangan di atas, beberapa zona yang memerlukan prioritas
penanganan sanitasi yaitu meliputi zona I, Zona II, dan Zona III. Sementara
penanganan zona lainnya disesuaikan dengan tingkat kebutuhan layanan sanitasi
dengan tetap memperhatikan kondisi area berisiko pada masing-masing zona.
Jangka waktu penyusunan program adalah 5 tahun (Jangka Menengah) yang
dirinci pertahun, yaitu Tahun 2016 – 2020. Program tahun pertama dan kedua
merupakan program prioritas yang memerlukan upaya penanganan segera.
Beberapa program/kegiatan jangka pendek juga tertuang dalam penyusunan
program sanitasi ini, atas pertimbangan kesiapan masyarakat, keterbatasan
pembiayaan, dan efisiensi.

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 28


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Tabel 4.1 Ringkasan indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau
Pembiayaan Pengembangan Sanitasi untuk 5 tahun

Indikasi biaya (juta rupiah) Sunber Pendanaan/pembiayaan (juta rupiah)


No. SUB SEKTOR JUMLAH APBD APBD
2016 2017 2018 2019 2020 APBN Swasta Masyarakat
KAB PROP

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

AIR LIMBAH
I 22.857 24.323 36.995 24.582 25.553 134.309 114.483 17.548 2.000 - 278
DOMESTIK
II PERSAMPAHAN 3.215 5.170 21.515 13.853 11.576 55.329 19.889 12.240 22.750 - 450
DRAINASE
III 2.400 6.636 7.711 8.031 8.092 32.870 13.022 17.040 2.808 - -
PERKOTAAN

TOTAL ANGGARAN 28.472 36.129 66.221 46.466 45.221 222.508 147.394 46.828 27.558 728

4.2 Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah

Di Indonesia hanya sebagian penduduk dilayani oleh sistem pengumpul air


limbah yang baik dan sehat, terutama melalui sistem terpusat (off site system). Untuk
melayani seluruh penduduk harus dibangun sistem dengan biaya yang sangat mahal.
Kota-kota di Indonesia yang memiliki sistem pengumpul adalah: Bandung, Medan,
Cirebon, Surakarta, Yogyakarta, dan Jakarta. Kota lainnya menggunakan sistem
individu dengan septic tank sebagai pengumpul yang jika tidak dikelola dengan baik
dapat mencemari lingkungan. Permasalahan mendasar yang dihadapi Kabupaten
Pulang Pisau adalah kurangnya tingkat layanan pengelolaan air limbah, khususnya
limbah domestik. Secara teknis penduduk Kabupaten Pulang Pisau masih jauh dari
pemahaman dan kesadaran dalam pengelolaan air limbah yang baik. Sistem
pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Pulang Pisau adalah masih dalam
taraf sederhana dengan on site system sederhana, dimana air buangan rumah tangga
dan non rumah tangga disalurkan ke lobang resapan atau ke saluran drainase atau
paling bagus bagi kalangan tertentu menggunakan septik tank. Pengelolaan limbah
tinja umumnya dialirkan ke lobang septik tank atau ada yang langsung ke sungai,
saluran. Penduduk yang tidak memiliki jamban pribadi atau tangki septik sebagian
besar membuang limbah tinja ke sungai. Melihat kondisi layanan pengelolaan air
limbah yang ada, maka pengelolaan air limbah (khususnya air limbah domestik) di
Kabupaten Pulang Pisau adalah melalui upaya perencanaan dan penataan dari awal,
yaitu yang dimulai dari penataan perilaku manusianya dan penataan sistem
pengelolaannya. Untuk efisiensi dan efektifitas pengelo laan air limbah atau sektor
sanitasi pada umumnya di Kabupaten Pulang Pisau, maka pengelolaan dan
implementasi program/kegiatan sektor sanitasi diarahkan menurut zona
pengembangan sanitasi seperti telah disepakati Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang
Pisau sebagaimana tertuang dalam Bab 2 SSK ini. Proses pembangunan yang baik
adalah jika daerah memiliki acuan sebagai landasan dalam pelaksanaan
pembangunan, termasuk pembangunan di sektor sanitasi. Pada sub sektor air limbah
acuan paling mendasar yang sangat diperlukan adalah tersedianya Master Plan yang

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 29


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

diikuti dengan penyusunan outline plan sistem pengelolaan air limbah, khususnya
sistem pengelolaan air limbah domestik. Setiap sub zona sanitasi di Kabupaten
Pulang Pisau diharapkan memiliki master plan dan outline plan sistem pengelolaan
air limbah domestik sehingga program/kegiatan sub sektor air limbah pada setiap
sub zona (wilayah) dapat terealisasi secara terencana. Pengembangan Master Plan
dan Outline Plan Sistem Air Limbah Domestik diarahkan pada semua sub zo na
sanitasi. Sesuai kondisi layanan sanitasi yang ada (hasil studi EHRA dan penentuan
sistem zona sanitasi Kabupaten Pulang Pisau) tahun 2015, pentahapan proses
implementasi pembangunan jangka menengah tahun 2016-2020 sanitasi air limbah
di Kabupaten Pulang Pisau secara berurutan/bertahap. Pentahapan implementasi
program ini didasarkan tingkat kebutuhan layanan sanitasi dengan bersandar
kepada kondisi layanan sanitasi yang ada.
Jamban keluarga dipandang sebagai potret dasar dalam memaknai hidup
bersih dan sehat, sehingga dapat dinyatakan bahwa suatu keluarga jika minimal
sudah memiliki jamban maka kesadaran akan hidup bersih sudah mulai tertanam.
Kesadaran dalam lingkungan terkecil ini akan membawa dampak luas dalam
kehidupan bermasyarakat atau lingkungan. Sementara sasaran program/kegiatan
lainnya lebih diarahkan pada upaya mencapai hidup bersih dan sehat yang lebih
ideal yang diharapkan dapat diwujudkan dalam jangka panjang, antara lain seperti
Pembangunan Jamban Keluarga, Pembangunan MCK++, Pembangunan IPAL
Komunal/Tangki Septik Komunal, dan pembuatan peraturan pengelolaan air limbah
dan pemantauan kualitas lingkungan. Dari total kebutuhan pendanaan komponen
program/kegiatan pembangunan air limbah tersebut di atas, direncanakan dalan
jangka tahun 2016-2020. Untuk mewujudkan program pengembangan air limbah ini
diharapkan akan terserap melalui APBD Kabupaten, APBD Propinsi, APBN, Swasta
dan masyarakat seperti dalam tabel berikut ini:

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 30


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015
Tabel 4.2a Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah

DETAIL Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi biaya (juta rupiah) Sunber Pendanaan/pembiayaan (juta rupiah)
PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub LOKASI Luas Volume
No. Jumlah Penduduk Total APBD APBD
Output/Komponen) (Kec/Desa/ Wilayah SATUAN 2016 2017 2018 2019 2020 JUMLAH APBN Swasta Masyarakat
Kel/Kur) Terlayani 2016 2017 2018 2019 2020 Volume KAB PROP
Terlayani
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
A SUB SEKTOR AIR LIMBAH

A. Penyusunan MasterPlan
(1). Penyusunan Masterplan Sistem Air Limbah Skala
Kab. Pulpis Paket 1 1 500 - - - - 500 500
Kota
JUMLAH A 500 - - - - 500 500 - - - -
B. INFRASTRUKTUR AIR LIMBAH SISTEM
12.407 jiwa
SETEMPAT DAN SISTEM KOMUNAL
(1). Individual tangki septik
(a). Penyuluhan dan kampanye bebas BABS sasaran
2 Paket 1 1 1 1 1 5 452 452 452 452 452 2.259 2.259
MBR dan Non MBR)
Kelurahan,
(b). Stimulan jamban keluarga untuk MBR/miskin 865.500 Paket 1 1 1 1 1 5 452 452 452 452 452 2.259 2.259
90 Desa di 107.055 jiwa
ha
(c). Konstruksi tangki septik individual Kabupaten KSM 3765 3765 3765 3765 3765 18.825 18.072 18.072 18.072 18.072 18.072 90.360 90.360
Pulag Pisau
(d). Biaya Operasi dan Pemeliharaan Paket 3765 7530 11295 15060 37.650 - 754 1.508 2.262 3.017 7.541 7.541
(2). MCK ++
(a). Detail design (DED) Pembangunan MCK ++ Paket 1 1 1 1 1 5 140 140 140 140 140 700 700
(b). Penyuluhan dan kampanye mendorong
partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Air Limbah Paket 1 1 1 1 1 5 28 28 28 28 28 139 139
Domestik (pada daerah yang berpotensi untuk
dibangun MCK++)
(c). Sosialisasi Rencana Pembangunan MCK ++
Paket 1 1 1 1 1 5 28 28 28 28 28 139 139
kepada masyarakat oleh Dinas Terkait
(e). Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat
KSM 1 1 1 1 1 5 28 28 28 28 28 139 139
(KSM-SANIMAS)
Desa
(f). Pelatihan bagi pengurus KSM, berupa pelatihan di
Gadabung, Paket 1 1 1 1 1 5 28 28 28 28 28 139 139
bidang teknis, keuangan, dan manajerial.
Desa Belanti 5.034 jiwa 2.809 ha
(g). Sosialisasi kepada masyarakat oleh pengurus Siam, desa KSM 1 1 1 1 1 5 28 28 28 28 28 139 139
KSM ( SANIMAS) kantan dalam
(h). Pembebasan Lahan/Tanah Paket 1 1 1 1 1 5 108 108 108 108 108 540 540
(i). Konstruksi MC K ++ Unit 7 7 7 7 8 36 1.638 1.638 1.638 1.638 1.872 8.424 8.424
(j). Pembangunan sambungan rumah (SR) + Sistem
Unit 7 7 7 7 8 36 568 568 568 568 649 2.920 2.920
perpipaan (sewer)
(k). Supervisi konstruksi pembangunan MCK ++ Unit 1 1 1 1 1 5 51 51 51 51 51 253 253
(l). Supervisi konstruksi jaringan perpipaan komunal +
Unit 1 1 1 1 1 5 18 18 18 18 18 88 88
sambungan rumah
(m). Biaya Operasi dan Pemeliharaan MCK ++ Paket 1 1 1 1 4 - 85 85 85 85 340 340
(3). IPAL Komunal
(a). Penyuluhan dan kampanye mendorong
partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Air Limbah Kel.Pulang Paket 1 1 - 139 - - - 139 139
Domestik (pada daerah yang berpotensi untuk Pisau, Desa
dibangun IPAL Komunal)
Bahaur
(b). Sosialisasi Rencana Pembangunan IPAL Hulu, Desa 31.391 Paket 1 1 - 139 - - - 139 139
Komunal kepada masyarakat oleh Dinas Terkait 12.407 jiwa
Bahaur ha
(c). Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat Tengah, KSM 1 1 - 139 - - - 139 139
(KSM-SANIMAS) Desa
(d). Pelatihan bagi pengurus KSM, berupa pelatihan Bahaur Hilir Paket 1 1 - 139 - - - 139 139
di bidang teknis, keuangan, dan manajerial.
(e). Sosialisasi kepada masyarakat oleh pengurus
KSM 1 1 - 139 - - - 139 139
KSM ( SANIMAS)

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 31


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015
(f). Pembebasan Lahan/Tanah Unit 1 1 - 410 - - - 410 410
(g). Perencanaan Detail (DED) Pembangunan IPAL
Paket 1 1 - 700 - - - 700 700
Komunal
(h). Pembangunan IPAL Komunal Unit 1 1 - - 8.424 - - 8.424 8.424
(i). Supervisi konstruksi pembangunan IPAL Komunal Unit 1 1 - - 253 - - 253 253
(j). Pembangunan sambungan rumah (SR) + Sistem Unit 1 1 - - 2.920 - - 2.920 2.920
perpipaan (sewer)
(k). Supervisi konstruksi jaringan perpipaan komunal
Unit 1 1 - - 88 - - 88 88
+ sambungan rumah
(l). Biaya Operasi dan Pemeliharaan MCK ++ Paket 1 1 2 - - - 300 300 600 600
(4). Pembangunan IPLT
(a). Sosialisasi dan kampanye rencana pembangunan Paket 1 1 300 - - - - 300 300
IPLT
(b). DED IPLT Unit 1 1 200 - - - - 200 200
(c). Penyiapan lahan IPLT Paket 1 1 - 42 - - - 42 42
Desa 899.700
124.496 jiwa
(e). Konstruksi IPLT Gohong ha Paket 1 1 - - 2.000 - - 2.000 2.000
(f). Supervisi Konstruksi IPLT Paket 1 1 - - 80 - - 80 80
(g). Pengadaan truk tinja Paket 1 1 - - - 198 - 198 198
(h). Operasional dan pemeliharaan IPLT Paket 1 1 2 - - - 100 100 200 200
(i). Operasional dan pemeliharaan truk tinja Paket 1 1 - - - - 100 100 100
JUMLAH B 22.137 24.323 36.995 24.582 25.553 133.589 113.763 17.548 2.000 - 278

D. PENGATURAN
(1). Penyusunan Perda Pengelolaan Air Limbah Paket 1 1 100 - - - - 100 100
Kab. Pulang 899.700
(2). Sosialisasi peraturan daerah tentang air limbah 124.496 jiwa
Pisau ha Paket 1 1 60 - - - - 60 60
domestik
(3). Pemantauan Kualitas lingkungan Paket 1 1 60 - - - - 60 60
JUMLAH D 220 - - - - 220 220 - - - -

TOTAL ANGGARAN A+B+C+D 22.857 24.323 36.995 24.582 25.553 134.809 114.983 17.548 2.000 - 278

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 32


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

4.3 Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan

Indikator kegiatan sektor sanitasi dalam hal ini sub sektor persampahan
adalah mencakup perincian dan pendetailan dari semua kegiatan yang menjadi
prioritas dalam pengelolaan persampahan di Kabupaten Pulang Pisau. Indikator ini
terbagi atas beberapa kegiatan utama, yang dibedakan berdasarkan jenis
kegiatannya masing-masing. Selain berkaitan dengan kegiatan persampahan yang
akan dilaksanakan, dalam indikasi kegiatan ini juga memberikan arahan mengenai
alokasi penganggaran atau pendanaan dari masing-masing kegiatan tersebut,
sehingga akan terlihat jelas bagaimana kegiatan itu dilaksanakan dan dari man a
sumber pendanaan nantinya. Pengembangan kebijakan dan kinerja merupakan hal
yang sangat penting ketika kegiatan pengelolaan persampahan akan dilaksanakan.
Hal ini berkaitan dengan bagaimana keberpihakan dan kesiapan dari suatu daerah
dalam mempersiapkan semua aspek pendukung baik yang menyangkut produk
perencanaan sebagai acuan kegiatan, juga aspek kualitas SDM yang akan menjadi
pelaksana kegiatan.
Sementara sasaran program/kegiatan lainnya lebih diarahkan pada
pengembangan kebijakan dan kinerja pengelolaan sampah, pengelolaan sampah dari
sumbernya, peningkatan keterampilan dan pengetahuan masyarakat terhadap
pengelolaan sampah, pengelolaan sampah dari stasiun sampai keTPA, dan
optimalisasi operasional dan pemeliharaan pengelolaan sampah di TPA.
Dari total kebutuhan pendanaan komponen program/kegiatan pembangunan
persampahan tersebut di atas, direncanakan dalan jangka tahun 2016-2020. Untuk
mewujudkan program pengembangannya diharapkan akan terserap melalui APBD
Kabupaten, APBD Propinsi, dan APBN Swasta dan Masyarakat seperti dalam tabel
berikut ini:

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 33


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015
Tabel 4.3 Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan
Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi biaya (juta rupiah) Sunber Pendanaan/pembiayaan (juta rupiah)
PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub DETAIL LOKASI Jumlah Luas Volume
No. Total APBD APBD
Output/Komponen) (Kec/Desa/ Kel/Kur) Penduduk Wilayah SATUAN 2016 2017 2018 2019 2020 JUMLAH APBN Swasta Masyarakat
2016 2017 2018 2019 2020 Volume KAB PROP
Terlayani Terlayani
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
B SUB SEKTOR PERSAMPAHAN
A. PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN
PERSAMPAHAN
1. Sosialisasi kebijakan pengelolaan persampahan Paket 1 1 100 - - - - 100 100
2. Studi Manajemen Pengelolaan Persampahan Paket 1 1 100 - - - - 100 100
3. Penyusunan Perda Pengelolaan Persampahan Skala Paket 1 1 100 - - - - 100 100
Kab./Kota
4. Penyusunan Kebijakan Kerjasama Pengelolaan
Paket 1 1 100 - - - - 100 100
Persampahan
5. Kerjasama Pengelolaan Persampahan 124.496 899.700
Kabupaten Pulang Pisau
(a). Outsourcing Pengelolaan Persampahan jiwa ha Paket 1 1 1 1 4 100 100 100 100 100 500 500
(b). Kerjasama dengan pihak ketiga dalam penyapuan Paket 1 1 1 1 4 100 100 100 100 100 500 500
jalan.
6. Fasilitasi Kerjasama dengan Dunia Usaha / Lembaga Paket 1 1 1 3 100 100 100 100 100 500 500
7. Promosi penggunaan produk daur ulang sampah Paket 1 1 1 3 100 100 100 100 100 500 500
8. Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Pelayanan
Paket 1 1 1 3 - - 50 50 50 150 150
Persampahan Skala Kota
JUMLAH A 800 400 450 450 450 2.550 2.550 - - -
B. PENGELOLAAN SAMPAH DARI SUMBERNYA `
1. Penyuluhan tentang persampahan kepada masyarakat
Paket 1 1 1 3 200 200 200 - - 600 600
dan kelompok masyarakat
2. Kampanye pengurangan sampah dari sumbernya Paket 1 1 1 3 200 200 200 - - 600 600
3. Kampanye tatacara dan gerakan pemilihan sampah dari Paket 1 1 1 3 200 200 200 - - 600 600
sumbernya
4. Pembentukan Pokmas baru ditingkat RT/RW tentang
Pokmas 1 1 1 3 100 100 100 - - 300 300
pengolahan sampah 124.496 899.700
5. Pembentukan kader warga peduli lingkungan di setiap Kabupaten Pulang Pisau jiwa jiwa Desa/Kel. 1 1 1 3 50 50 50 - - 150 150
kelurahan
6. Pelatihan 3R bagi aparat pengelola persampahan Paket 1 1 1 3 200 200 200 - - 600 600
7. Pelatihan Pengolahan sampah 3R bagi kader desa dan Paket 1 1 1 3 200 200 200 - - 600 600
RT/RW
8. Pengadaan keranjang sampah komposter (TAKAKURA) Unit 1.196 1.196 1.196 1.196 4.784 - 359 359 359 359 1.435 1.435
9. Pengadaan Motor Sampah Unit 5 5 5 4 19 - 180 180 180 144 684 684
JUMLAH B 1.150 1.689 1.689 539 503 5.569 5.119 - - 450
C. PENGELOLAAN SAMPAH DARI STASIUN ANTARA
SAMPAI TPA
TPS
1. Pembangunan TPS Unit 10 10 10 10 10 50 50 50 50 50 50 250 250
2. Pengadaan Tong Sampah Organik dan Non Organik 118.509 899.129 Unit 10 10 10 10 10 50 10 10 10 10 10 50 50
Desa Zona 2 dan Zona 3
3. Pembuatan Tempat Tong Sampah Organik dan Non jiwa ha
Unit 10 10 10 10 10 50 10 10 10 10 10 50 50
Organik
Transfer Depo
1. Sosialisasi Paket 9 9 45 - - - - 45 45
2. Pembebasan Lahan 118.509 899.129 Paket 2 2 2 3 9 200 200 200 300 - 900 900
Desa Zona 2 dan Zona 3 jiwa ha
3. Penyusunan DED Transfer Depo Unit 2 2 2 3 9 50 50 50 75 - 225 225
4. Pembangunan Unit Transfer Depo Unit 2 2 2 3 9 - 642 642 642 963 2.889 2.889

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 34


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015
5. Supervisi Pembangunan Unit Transfer Depo Paket 2 2 2 3 9 - 19 19 19 29 87 87
6. Pemeliharaan Unit Transfer Depo Unit 2 4 6 12 - - 32 64 36 132 132
Alat Angkut Stasiun antara dan TPA
1. Pengadaan Dump Truck (terpilah) Unit 1 1 - 300 - - - 300 300
2. Operasi dan Pemeliharaan Dump Truck Paket 1 1 - - 30 - - 30 30
Desa Zona 1 5.988 jiwa 571 ha
3. Pengadaan Amr Roll Truck Unit 1 2 2 2 7 - 420 840 840 840 2.940 2.940
4. Operasi dan Pemeliharaan Amroll Truck Paket 1 3 5 9 - - 43 129 215 387 387
TPST 3R
TPST Sampah Organik (UDKP)
1. Pembentukan Lembaga Pengelola TPST UDKP Unit 1 1 - 30 - - - 30 30
Desa Zona 1 dan Zona 2
2. Pelatihan bagi pengelola TPST UDKP 93.454 Paket 1 1 - 50 - - - 50 50
58.260 jiwa ha
3. Operasi dan Pemeliharaan TPST UDKP Paket 1 1 1 3 - - 50 50 50 150 150
4. Rehabilitasi TPST Unit Daur Ulang dan Pembuatan Kompos
Paket 1 2 3 - - - 5 10 15 15
(UDKP)
JUMLAH C 365 1.781 1.976 2.194 2.213 8.530 5.290 3.240 - -
D. TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA)
D. 1. STUDI DAN DESIGN
1. Penyusunan DED Fasilitas 3R Studi Pra Kelayakan TPA Paket 1 1 300 - - - - 300 300
2. Feasibility Study TPA Paket 1 1 300 - - - - 300 300
3. Penyusunan UKL / UPL TPA atau AMDAL TPA Paket 1 1 300 - - - - 300 300
4. Penyusunan DED TPA
a. Penyusunan DED Fasilitas Umum TPA Paket 1 1 - 100 - - - 100 100
b. Penyusunan DED Fasilitas Perlindungan TPA Paket 1 1 - 100 - - - 100 100
c. Penyusunan DED Fasilitas Penunjang TPA Paket 1 1 - 100 - - - 100 100
D. 2. ADVOKASI, KAMPANYE DAN SOSIALISASI -
1. Pembentukan kelembagaan pengelolaan TPA Paket 1 1 - 200 - - - 200 200
2. Pelatihan pengelolaan TPA Paket 1 1 - 200 - - - 200 200
3. Penyuluhan dan bimbingan kepada masyarakat Paket 1 1 - 200 - - - 200 200
4. Sosialisasi rencana pembangunan TPA kepada
Paket 1 1 - 200 - - - 200 200
masyarakat
5. Sosialisasi pembangunan TPA kepada masyarakat Paket 1 1 - 200 - - - 200 200
D. 3. PENGADAAN, KONSTRUKSI DAN SUPERVISI -
1. Pengadaan Fasilitas Operasional di TPA
124.496 899.700
1. Pengadaan Alat Berat Excavator kabupaten Pulang Pisau Unit 1 1 - - - - 2.300 2.300 2.300
jiwa jiwa
2. Pengadaan Alat Berat Bull Dozer Unit 1 1 - - - - 2.100 2.100 2.100
3. Pengadaan Alat Berat Whell Loader Unit 1 1 - - - - 1.600 1.600 1.600
4. Pengadaan Bob Cat Unit 1 1 - - - - 650 650 650
5. Pengadaan Compactor Unit 1 1 - - - - 1.100 1.100 1.100
2. Konstruksi
a. Konstruksi fasilitas 3R di TPA( Pusat daur ulang) Paket 1 1 - - 15.000 - - 15.000 15.000
b. Konstruksi Fasilitas Umum TPA
- Pembangunan Jalan Lingkungan TPA Paket 1 1 - - 500 - - 500 500
- Pembangunan Saluran Drainase Paket 1 1 - - 500 - - 500 500
- Pembangunan Pagar K eliling TPA Paket 1 1 - - 1.000 - - 1.000 1.000
- Pembangunan Gorong -gorong Paket 1 1 - - 50 - - 50 50
- Kantor Paket 1 1 - - 200 - - 200 200
- Pembuat an Jembatan Timbang Paket 1 1 - - 150 - - 150 150
c. Konstruksi Fasili tas Pelindung TPA
c.1. Pembangunan Sel Paket 1 1 - - - 5.000 - 5.000 5.000
c.2. Pipa Pengumpul (Leachate ) Paket 1 1 - - - 1.000 - 1.000 1.000

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 35


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015
c.3. Instalasi Pengolah Leachate :
c.3.1. Bak P engumpul Eff uen TPA Paket 1 1 - - - 750 - 750 750
c.3.2. Kolam Stabilisasi (Anserob ) Paket 1 1 - - - 300 - 300 300
c.3.3. Kolam Fakultatif Paket 1 1 - - - 300 - 300 300
c.3.4. Kolam Mat urasi Paket 1 1 - - - 300 - 300 300
c.3.5. Kolam Kont rol Paket 1 1 - - - 300 - 300 300
c.3.6. Pipa Resirkulasi Paket 1 1 - - - 250 - 250 250
c.4. Pipa Saluran Gas Paket 1 1 - - - 200 - 200 200
c.5. Tanggul Sel, berfungsi sebagai jalan keliling
Paket 1 1 - - - 400 - 400 400
Operasional
c.5. Sumur P antau Paket 1 1 - - - 100 - 100 100
c.6. Buffer Zone Paket 1 1 - - - 100 - 100 100
d. Konstruksi fasil itas pendukung TPA
- Fasilitas untuk monitoring kualitas air Paket 1 1 - - - 100 - 100 100
- Air B ersih Paket 1 1 - - - 100 - 100 100
- Bengkel Paket 1 1 - - - 300 - 300 300
- Tempat cuci mobil Paket 1 1 - - - 300 - 300 300
3. Super visi
a. Supervisi fasil itas 3R di TPA( Pusat daur
Paket 1 1 - - - 450 - 450 450
ulang)
b. Supervisi Fasili tas Umum TPA Paket 1 1 - - - 420 - 420 420
D. 2. P ENGELOLAAN "TPA"
1. Operasi dan P emeliharaan TPA -
1.1. Pemeliharaan Fasilitas Umum TPA Paket 1 1 - - - - 120 120 120
1.2. Pemeliharaan Fasilitas Perlindungan
Paket 1 1 - - - - 180 180 180
Lingkungan TPA
1.3. Fasilitas Penunjang Paket 1 1 - - - - 20 20 20
1.4. Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas
Operasional
kabupat en Pulang 124.496 899.700
a. Pengadaan dan Penimbunan Tanah Timbunan Pisau jiwa jiwa Paket 1 1 - - - - 100 100 100
b. O & P Inst alasi Pengolah Lindi Paket 1 1 - - - - 60 60 60
c. O & P Alat Berat (Ex cavator, B ull Dozer, Whell
Paket 1 1 - - - - 150 150 150
Loader dan Bob Cat)
2. Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan
Paket 1 1 - - - - 20 20 20
TPA / Unit Kerja TPA
3. Pemantauan dan Evaluasi TPA pada kondisi /
Paket 1 1 - - - - 10 10 10
tahap operasi
JUMLAH D 900 1.300 17.400 10.670 8.410 38.680 6.930 9.000 22.750 -

TOTAL ANGGARAN A+B+C+D 3.215 5.170 21.515 13.853 11.576 55.329 19.889 12.240 22.750 450

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 36


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Tabel 4.4 Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase


Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (juta rupiah) Sunber Pendanaan/pembiayaan (juta rupiah)
DETAIL
No PROGRAM/KEGIATAN (Output/Sub LOKASI Jumlah Volume
. Output/Komponen) (Kec/Desa/ Luas Wilayah Total APBD APBD
Penduduk SATUAN 2016 2017 2018 2019 2020 JUMLAH APBN Swasta Masyarakat
Kel/Kur) Terlayani 2016 2017 2018 2019 2020 Volume Kabupaten Propinsi
Terlayani
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
3 SUB SEKTOR DRAINASE

A. STUDI DAN DESIGN


(1). Masterplan Sistem Drainase Skala
Paket 1 1 500 - - - - 500 500
Kota/Kawasan
(2). Feasibility study retention fond Paket 1 1 400 - - - - 400 400
(3). Study amdal fowder Paket 1 1 300 - - - - 300 300
(4). Perencanaan teknis sistem drainase primer Paket 1 1 100 - - - - 100 100
Kab. Pulpis 124.496 jiwa 899.700 ha
(5). Perencanaan teknis sistem drainase sekunder Paket 1 1 200 - - - - 200 200
(6). Perencanaan teknis sistem drainase tersier Paket 1 1 300 - - - - 300 300
(7). Perencanaan teknis rumah pompa dan retention
Paket 1 1 300 - - - - 300 300
fond
(8). Perencanaan teknis pintu air Paket 1 1 100 - - - - 100 100
B. ADVOKASI, KAMPANYE DAN SOSIALISASI
(1). Advokasi perencanaan konstruksi drainase Kab. Pulpis 124.496 jiwa 899.700 ha Paket 1 1 100 - - - - 100 100
C. PENYIAPAN LAHAN
(1). Pembebasan lahan untuk drainase primer Paket 1 1 - 1.612 - - - 1.612 1.612
(2). Pembebasan lahan untuk drainase sekunder Kab. Pulpis 124.496 jiwa 899.700 ha Paket 1 1 - 1.758 - - - 1.758 1.758
(3). Pembebasan lahan untuk retention fond +
Paket 1 1 - 3.256 - - - 3.256 3.256
rumah pompa
D. KONSTRUKSI DAN SUPERVISI KONSTRUKSI
(1). Konstruksi Baru
(a). Konstruksi drainase primer Paket 1 1 1 3 - - 936 936 936 2.808 2.808
(b). Konstruksi drainase sekunder Paket 1 1 1 3 - - 1.508 1.508 1.508 4.524 4.524
(c). Konstruksi drainase tersier Paket 1 1 1 3 - - 936 936 936 2.808 2.808
(d). Konstruksi rumah pompa dan atau retention
Paket 1 1 1 3 - - 3.133 3.133 3.133 9.399 9.399
fond
(e). Konstruksi pintu air Paket 1 1 1 3 - - 1.039 1.039 1.039 3.117 3.117
(2). Normalisasi/rehabilitasi drainase
(a). Normalisasi/rehabilitasi drainase primer Paket 1 1 - - - - 10 10 10
(b). Normalisasi/rehabilitasi drainase sekunder Paket 1 1 - - - - 18 18 18
(c). Normalisasi/rehabilitasi drainase tersier Paket 1 1 - - - - 25 25 25
Kab. Pulpis 124.496 jiwa 899.700 ha
(d). Normalisasi/rehabilitasi rumah pompa dan atau Paket 1 1 - - - - 8 8 8
retention fond
(e). Normalisasi/rehabilitasi pintu air Paket - - - - - - - -
(3). Supervisi Konstruksi infrastruktur Baru
(a). Supervisi konstruksi drainase primer Paket 1 1 1 3 - - 19 19 19 57 57
(b). Supervisi konstruksi drainase sekunder Paket 1 1 1 3 - - 30 30 30 90 90
(c). Supervisi konstruksi drainase tersier Paket 1 1 1 3 - - 43 43 43 129 129
(d). Supervisi konstruksi rumah pompa dan atau
Paket 1 1 1 3 - - 46 46 46 138 138
retention fond
(e). Supervisi konstruksi pintu air Paket 1 1 1 3 - - 21 21 21 63 63

E. OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 37


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015
(a). Operasional dan perawatan Kab. Pulpis 124.496 jiwa 899.700 ha Paket 1 1 2 - - - 320 320 640 640
(F) KELEMBAGAAN DAN PENGATURAN
(1). Penyusunan Perda tentang Pengelolaan Sistem
Paket 1 1 100 - - - - 100 100
Drainase Kab. Pulpis 124.496 jiwa 899.700 ha
(2). Sosisalisasi Perda Pengelolaan sistem Drainase Paket 1 1 - 10 - - - 10 10
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Drainase 2.400 6.636 7.711 8.031 8.092 32.870 13.022 17.040 2.808 -

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 38


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

4.4 Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Perkotaan

Drainase (drainage) memiliki arti mengalirkan, menguras, membuang, atau


mengalihkan air. Drainase secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan
teknis untuk mengurangi kelebihan air, baik yang berasal dari air hujan, rembesan,
maupun kelebihan air irigasi dari suatu kawasan dan atau lahan sehingga fungsi
kawasan tersebut tidak terganggu. Untuk meningkatkan layanan sistem pengelolaan
drainase lingkungan Kabupaten Pulang Pisau diperlukan program dan kegiatan yang
tersusun secara sistem yaitu mulai dari pendataan, perencanaan, hingga pada
program dan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan lingkungan permukiman baik
di perkotaan maupun perdesaan.
Permasalahan mendasar pada sub sektor drainase di Kabupaten Pulang Pisau
adalah belum tersedianya data base drainase wilayah kota dan master plan sistem
drainase. Kualitas layanan saluran drainase yang ada kurang memadai. Tahap awal
yang sangat diperlukan dalam pembangunan sub sektor drainase lingkungan di
Kabupaten Pulang Pisau adalah tersedianya data base layanan saluran drainase yang
diikuti perencanaan dan program. Program dan kegiatan yang diperlukan dalam
pembangunan sub sektor drainase lingkungan yang paling mendasar. Seperti
diketahui di atas, Kabupaten Pulang Pisau belum memiliki data base dan
perencanaan sistem drainase sebagai acuan dalam pembangunan prasarana dan
sarana saluran drainase. Kondisi ini menyulitkan untuk melakukan prediksi
kebutuhan volume program/kegiatan, kebutuhan anggaran pembangunan dan
rehabilitasi, yang akan dieksekusi/diimplementasikan ke depannya. Oleh karena itu
penentuan komponen-komponen program dan kegiatan dalam penyusunan program
SSK ini mengacu kepada pedoman-pedoman yang dikeluarkan oleh Departemen
Pekerjaan umum untuk sub sektor drainase. Pada dasarnya program/kegiatan
drainase pada setiap wilayah memiliki komponen program dan kegiatan yang
hampir sama, perbedaannya adalah pada volume kegiatan, pembiayaan, dan lokasi.
Komponen program/kegiatan dalam buku SSK ini disusun berdasarkan kebutuhan
sesuai sasaran dan strategi sebagaimana tertuang dalam Bab 2 dan Bab 3 SSK.
Volume kegiatan mengacu kepada data sekunder yang ada dengan asumsi bahwa
infrastruktur yang ada memerlukan upaya pembangunan dan rehabilitasi fisik agar
tercipta layanan saluran drainase yang lebih optimal. Sedangkan prediksi

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 39


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

pembiayaan menggunakan asumsi-asumsi kebutuhan biaya dan berbagai standar


berlaku pada instrumen perencanaan drainase. Idealnya penyusunan program dan
kegiatan pembangunan prasarana dan sarana drainase ke depan tetap mengacu
kepada Master Plan sistem drainase. Program dan kegiatan dalam SSK ini lebih
diarahkan sebagai acuan dalam mendukung perencanaan sistem drainase yang akan
disusun saat ini ataupun ke tahap-tahap selanjutnya bagi semua sub zona sanitasi
Kabupaten Pulang Pisau. Dalam buku SSK ini, volume dan perkiraan pendanaan
pembangunan saluran drainase primer belum dapat diprediksi. Volume dan
perkiraan pendanaan pembangunan saluran drainase primer diperlukan dukungan
studi dan perencanaan (Master Plan drainase).
Penyusunan program dan kegiatan rehabilitasi saluran drainase primer ini
mengacu kepada data sekunder yang ada di instrumen. Idealnya jenis kegiatan,
volume dan perkiraan pendanaan mengacu kepada hasil instrumen perencanaan
drainase. Pembangunan dan Rehabilitasi diperlukan mengingat kondisi fisik layanan
saluran drainase yang ada (drainase sekunder dan tersier) masih dibawah standar
penyehatan lingkungan, sehingga asumsinya infrastruktur yang ada memerlukan
upaya pembangunan dan rehabilitasi sehingga cakupan layanan salur an drainase
yang ada dapat menampung luapan air hujan atau air permukaan, terutama ketika
kondisi curah hujan/genangan terjadi.
Dari total kebutuhan pendanaan komponen program/kegiatan pembangunan
drainase tersebut di atas, direncanakan dalan jangka tahun 2016-2020. Untuk
mewujudkan program pengembangannya diharapkan akan terserap melalui APBD
Kabupaten, APBD Propinsi, APBN, Swasta dan Masyarakat seperti dalam tabel
berikut ini:

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 40


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

BAB V

STRATEGI MONEV

Tujuan pembangunan sanitasi tingkat kabupaten yang telah dinyatakan dalam sebuah dokumen
Strategi Sanitasi Kota (SSK). Dokumen SSK juga mencantumkam target-target pembangunan sanitasi
subsektor (Air Limbah, Persampahan dan Drainase) serta target aspek Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat.
Strategi, kebijakan, program dan kegiatan guna mendukung tercapainya tujuan pembangunan sanitasi
kabupaten/kota.

Dalam pelaksanaannya nanti, perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi untuk proses pelaksanaan SSK
serta hasilnya guna melihat ketepatan penggunaan sumber daya baik keuangan maupun manusia.
Pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan SSK juga perlu dilakukan untuk mengetahui
hambatan/masalah dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan kualitas proses
di kemudian hari. Pemantauan dan evaluasi SSK akan dilakukan untuk menilai capaian-capaian
subsektor sanitasi dan aspek Perilaku HidupBersih dan Sehat.

Pemantauan atau juga dikenal sebagai Monitoring bertujuan untuk:


1. Memverifikasi tingkat efektifitas dan efisiensi proses pelaksanaan kegiatan;
2. Mengidentifikasi capaian dan kelemahannya;
3. Menetapkan rekomendasi langkah perbaikan untuk mengoptimalkan pencapaian.
Sedangkan Evaluasi bertujuan untuk menilai konsep, desain, pelaksanaan, dan manfaat kegiatan
danprogram pembangunan sanitasi.

Hasil pemantauan dan evaluasi sangat penting sebagai umpan balik bagi pengambil keputusan
berkaitan :
1. Kemajuan relatif capaian strategis pembangunan sanitasi dengan dilaksanakannya kegiatan -
kegiatan pembangunan dalam kerangka kebijakan dan strategi yang disepakati;
2. Bentuk usaha peningkatkan kinerja dan akuntabilitas institusi dalam usaha pencapaian visi
pembangunansanitasi;
3. Kelembagaan untuk Pemantauan dan Evaluasi Sanitasi.

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 41


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Pemantauan Strategi Sanitasi Kota


1. Pemantauan Capaian Pelaksanaan kegiatan adalah untuk menilai tingkat investasi dan keluaran
daripelaksanaan kegiatan berkaitan sanitasi oleh pemerintah kabupaten. Kegiatan-kegiatan ini
mengacu kepada usulan kegiatan (rencana tindak) SSK maupun kegiatan-kegiatan diluar usulan SSK
yang dilaksanakan oleh SKPD. Jumlah kegiatan usulan SSK menurut tahun dan sub sektornya;
2. Pemantauan Capaian Strategis adalah untuk menilai tingkat capaian tujuan dan sasaran
pembangunan subsektor sanitasi dengan melihat indikator-indikator yang telah ditetapkan Tujuan,
Sasaran, serta Tahapan Pencapaian Subsektor Sanitasi.

Tabel 5.1a: Capaian Stratejik Air Limbah


T ujuan : Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana air limbah rumah tangga, pengetahuan dan perilaku masyarakat yang
berwawasan lingkungan

Sasaran dan Tahun 2016


Indikator
Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

19.578 KK di area beresiko memiliki akses ke fasilitas pengolahan air limbah di tahun 2019/2020

1. Tersedianya 2. 1.Pemicuan 1. Rp. 1.Penambahan 1. 1 1. Rp. Penambahan


sarana dan desa STBM 24.860.00 akses baru: 60 KK Pemicuan 24.860.00 akses baru : 60
prasarana 0 6 desa 0 KK di 6 desa
2.Pendidkan
air limbah Adiwiyata 3. Pendidikan 50 sasaran Pendidkan
rumah
2. Rp.
M andala sekolah STBM Adiwiyata
tangga yang 2. Rp. 63.000.00
Sekolah Adi wi ya ta M andala
sesuai 63.00.000 2. 1 0
Terlaksananya
3.Pelaksanaan Mandala Pendidika
standar sosialisasi
teknis, sosialisasi 3. Rp. 4. Terlaksananya n sekolah 3. Rp.
menurunny EHRA 23.277.00 sosialisasi Adiwiyata 23.277.00
a BABS dari tingkat EHRA di 30 mandala
0 0
67,4% sekolah dasar sekolah dasa r 3. 1.
menjadi 0% 5. Sosialisasi
pada tahun
EHRA
2019/2020
tingkat
sekolah
Total: Rp. dasar
111.137.000
Total: Rp
111.137.000

Tabel 5.1b: Capaian Stratejik Persampahan


T ujuan :
1.M eningkatkan persentase pengangkutan sampah di perkotaan
2.M erubah operasional TPA dari open dumping menjadi Sanitary Landfill

Sasaran dan Tahun 2016


Indikator
Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 42


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

1.Terlayaninya 26.458 penduduk (100%) wilayah perkotaan dengan pengangkutan sampah secara kontinyu pada tahun
2019/2020

2.TPA beroperasi secara Sanitary Landfill di tahun 2018

42.000 1.Sosialisasi dan 1.Rp. 50 jt 1.M eningkatkan 1 Sosialisasi 1.Rp. 50 jt 1.M eningkatkan
penduduk Bimtek pengetahuan dan Bimtek 2.Rp. 180 jt pengetahuan
terlayani Persampahan 2.Rp. 180jt tentang Persampahan tentang
pengangkutan 2.Pengadaan pengelolaan 2.Pengadaan pengelolaan
3.Rp.450jt
sampah dengan tempat sampah persampahan tempat sampah persampahan
3.Rp. 450 jt 4. Rp. 510 jt
truk. terpilah untuk 2. Tersedianya terpilah untuk 2. Tersedianya
4. Rp.510 jt tempat sampah tempat sampah
rumah tangga rumah tangga
terpilah rumah terpilah rumah
3.Pengadaan tangga sebanyak 3. Pengadaan tangga
tempat sampah tempat sampah
80 unit sebanyak 80
terpilah untuk terpilah untuk
3.Tersedianya unit
umum umum
tempat sampah 3.Tersedianya
Total: Rp.
4. Supervisi dan terpilah untuk 4.Supervisi Total: Rp tempat sampah
4.578 jt
pembangunan unit umum sebanyak 30 dan 4.578 jt terpilah untuk
landasan kontainer unit. pembangunan umum sebanyak
4. Terbangunnya unit landasan 30 unit.
17 unit landasan kontainer 4.
kontainer Terbangunnya
17 unit
landasan
kontainer

Tabel 5.1c: Capaian Stratejik Drainase


T ujuan :
M enyediakan layangan jaringan drainase ke seluruh wilayah kab./kota.

Sasaran dan Tahun 2016


Indikator
Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

Pengurangan luas genangan hingga 73,67% di tahun 2019/2020

303 Ha area 1.Pembangunan 1.Rp. 3.300 1 Terbangunnya 1.Pembangunan 1.Rp.3.300jt 1.Terbangunnya


genangan drainase jt drainase 20.400 m drainase drainase
sepanjang 20.400
tertangani
m

Total: Rp
3.300 jt
Total: Rp.
3.300 jt

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 43


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Tabel 5.2a: Capaian Kegiatan Air Limbah


Tahun 2016

Rencana Kegiatan Realisasi Kegiatan Realisasi Output Belanja Outcome

1. Pemicuan Desa 1. Pemicuan Desa 1. 1 Penambahan 1. Rp. 24.860.000 1.Penambahan akses


STBM STBM akses baru sarana baru : 60 KK di 6 desa
air limbah sasaran pemicuan
2. Pendidikan 2. Pendidikan
Adiwiyata Adiwiyata sebanyak 60 KK di 2. Rp. 63.000.000
6 desa 2.M eningkatnya
M andala Sekolah M andala Sekolah 3. Rp. 23.277.000 perilaku PHB dan
3. Pelaksanaan 3. Terlaksananya 2. 1 Adanya
CTPS dan air mengalir
pendidkan
Sosialisasi EHRA Sosialisasi EHRA Total: Rp 111.137.000 di 50 sekolaH dasar
tingkat Sekolah tingkat Sekolah Adiwiyata
jt 3.M engetahui kondisi
Dasar Dasar M andala Sekolah
sarana dan prasarana
di 50 sekolah dasar
sanitasi sekolah dan
3. Sosialisasi EHRA perilaku PHBS siswa
tingkat sekolah sekolah dasar di 30
dasar di 30 sekolah sekolah

Tabel 5.2b: Capaian Kegiatan Persampahan


Tahun 2016

Rencana Kegiatan Realisasi Kegiatan Realisasi Output Belanja Outcome

1.Sosialisasi dan 1.Sosialisasi dan 1.M eningkatkan 1.Rp. 50 jt 1.M eningkatkan


Bimtek Persampahan Bimtek Persampahan pengetahuan tentang pengetahuan tentang
2.Pengadaan tempat 2.Pengadaan tempat pengelolaan 2.Rp. 180jt pengelolaan
sampah terpilah untuk sampah terpilah untuk persampahan persampahan
rumah tangga rumah tangga 2. Tersedianya tempat 2. Tersedianya tempat
3.Rp. 450 jt
sampah terpilah rumah sampah terpilah rumah
3.Pengadaan tempat 3.Pengadaan tempat 4. Rp.510 jt
tangga sebanyak 80 tangga sebanyak 80
sampah terpilah untuk sampah terpilah untuk unit unit
umum umum 3.Tersedianya tempat 3.Tersedianya tempat
4. Supervisi dan 4. Supervisi dan sampah terpilah untuk sampah terpilah untuk
pembangunan unit pembangunan unit umum sebanyak 30 umum sebanyak 30
landasan kontainer landasan kontainer unit. unit.
Total: Rp. 4.578 jt
4. Terbangunnya 17 4. Terbangunnya 17
unit landasan kontainer unit landasan kontainer

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 44


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Tabel 5.2c: Capaian Kegiatan Drainase


Tahun 2016

Rencana Kegiatan Realisasi Kegiatan Realisasi Output Belanja Outcome

1.Pembangunan 1.Pembangunan 1 Terbangunnya 1.Rp. 3.300 jt 1 Terbangunnya


drainase drainase drainase 5000 m drainase 5000 m

Total: Rp. 3.300 jt

Tabel 5.3: Evaluasi


Sasaran Rencana Realisasi Deviasi Penyebab Rekomendasi

19.578 KK di area beresiko memiliki akses ke fasilitas pengolahan air limbah di tahun 2019/2020

19.578 KK di area 3kegiatan 3 kegiatan 3 kegiatan


beresiko memiliki (Rp.111.137.000jt) (Rp. 111.137.000 (Rp.111.137.000
akses ke fasilitas jt) jt)
pengolahan air
limbah di tahun
2019/2020

1.M eningkatkan persentase pengangkutan sampah di perkotaan


2.M erubah operasional TPA dari open dumping menjadi Sanitary Landfill

1.Terlayaninya 4 kegiatan 4 kegiatan 4 kegiatan


26.458 penduduk (Rp.4.578jt) (Rp. 4.578 jt) (Rp.4.578 jt)
(100%) wilayah
perkotaan dengan
pengangkutan
sampah secara
kontinyu pada
tahun 2019/2020

2.TPA beroperasi
secara Sanitary
Landfill di tahun
2018

Pengurangan luas genangan hingga 73,67% di tahun 2019/2020

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 45


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Pengurangan luas 23 kegiatan 23 kegiatan 23 kegiatan


genangan menjadi (Rp.3.300 jt) (Rp.3.300 jt) (Rp. 3.300 jt)
305 Ha pada tahun
2020

Tabel 5.4: Pelaporan Monev Implementasi SSK


Penanggung Jawab Pelaporan
Pengumpul Data Waktu
Obyek Pemantauan Penanggung Pengolah Penerima
dan Pelaksanaan
Jawab Utama Data/Pemantau Laporan
Dokumentasi
Tabel Capaian Stratejik Bappeda BLH Dinas PU Okt-Des tahun Bupati &
berjalan Kepala SKPD
Tabel capaian Kegiatan Bappeda BLH Dinas PU Okt-Des tahun Bupati &
berjalan Kepala SKPD
Tabel Evaluasi Bappeda BLH Dinas PU Okt-Des tahun Bupati &
berjalan Kepala SKPD

Mekanisme pelaksanaan monev adalah pemahaman bahwa Sanitasi merupakan suatu upaya
bersama,sehingga lebih bersifat sebagai gerakan sosial dan moral yang mengedepankan pendekatan
partisipatif dalam setiap elemen kegiatannya. Sebagai konsekuensinya, sistem monev Sanitasi harus
terbuka bagiketerlibatan seluruh pihak yang berkepentingan (baik pemerintah, dunia usaha dan
masyarakat), baikketerlibatan secara langsung maupun tidak langsung dalam pengelolaan
kebijakan/program Sanitasi.Mekanisme Monitoring dan Evaluasi kondisi Sanitasi ditingkat kabupaten
terdiri atas 4 (empat komponen) yaitu :
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data merupakan proses awal dalam kegiatan Monev. Data yang dikumpulkan adalah
capaian stratejik,capaian kegiatan,dan evaluasi.
2. Analisa data dan Pelaporan
Analisis data dan Pelaporan dalam monitoring dan evaluasi sanitasi adalah untuk menggambarkan
kondisi pelaksanaan sanitasi di Kabupaten Barito Timur agar dapat berhasil dengan baik, dimana
dampak dan juga permasalahan yang timbul dapat dicarikan solusi yang terbaik bagi semua SKPD
yang terlibat dalam pelaksanaan.
3. Perencanaan dan pengambilan keputusan
Dari hasil analisis data dan laporan yang dibuat, maka langkah berikutnya adalah rencana serta
pengambilan keputusan untuk rencana tindak lanjut tentang perkembangan program dan kegiatan
Pokja AMPL kedepan.
4. Tindakan Pengimplementasian

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 46


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Langkah terakhir dari Monev Program Sanitasi adalah implementasi perencanaan dan keputusan
yang telah diambil dari rangkaian tahap di atas. Mekanisme Monev ini untuk mengetahui tercapai
atau tidaknya sasaran dari kebijakan/program sanitasi di tingkat kabupaten, yaitu dengan
memonitor pelaksanaan kebijakan oleh berbagai pelaku melalui indikator keluaran dan manfaat
serta mengevaluasi hasil-hasilnya melalui indikator dampak sebagai masukan perumusan kembali
kebijakan dan program.

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 47


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 48


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 49


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 50


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 51


STRATEGI SANITASI KABUPATEN
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau 41

Anda mungkin juga menyukai