Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

OLEH :
KELOMPOK 5
GIANYAR II

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

1. Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


2. Sub Pokok Bahasan :
a. Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
b. Indikator PHBS di Rumah Tangga
c. Penyebab dan Bahaya Obesitas
d. Bahaya mengonsumsi makanan cepat saji
e. Bahaya softdrink dan minuman beralkohol
f. Bahaya Merokok
3. Waktu : 08.00 s/d 16.00 WITA
4. Tempat : Zoom Meeting
5. Hari/Tanggal : Rabu, 20 Januari 2021.
6. Latar Belakang
Status kesehatan merupakan faktor penting dalam upaya
meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia Nasional (IPM) Indonesia.
Status kesehatan tidak hanya bergantung pada pelayanan kesehatan, tetapi
yang lebih penting adalah kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat.
Dengan mendukung rencana pengembangan "Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat" (PHBS), upaya untuk mengubah perilaku masyarakat untuk
mendukung perbaikan kondisi kesehatan telah dilakukan. Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) adalah seperangkat perilaku yang dilakukan atas
dasar kesadaran melalui pembelajaran yang memungkinkan keluarga,
kelompok atau masyarakat untuk (secara mandiri) membantu dirinya sendiri
dalam bidang kesehatan dan berperan aktif dalam pencapaian kesehatan
masyarakat.(Kementerian Kesehatan RI, 2011)
Terdapat lima tatanan di dalam PHBS, yaitu tatanan rumah tangga,
tatanan institusi pendidikan, tatanan tempat kerja, tatanan tempat umum dan
tatanan fasilitas kesehatan. Akan tetapi, untuk melihat keberhasilan
pembinaan PHBS, praktek PHBS yang diukur adalah yang dijumpai di
tatanan rumah tangga. Telah ditetapkan 10 (sepuluh) indikator untuk
menetapkan apakah sebuah rumah tangga telah mempraktekkan PHBS
(Kementerian Kesehatan RI, 2011)
Dari data yang didapatkan pada pengisian kuesioner didapatkan bahwa
PHBS di dalam keluarga binaan masih rendah, hal ini dibuktikan dari masih
ada keluarga yang mengalami obesitas, anggota keluarga perokok,
mengonsumsi makanan cepat saji dan softdrink, dan minuman keras. Data
yang paling banyak yaitu 100% keluarga mengonsumsi makanan cepat saji.
Obesitas atau kelebihan berat badan disebabkan karena pola konsumsi yang
berlebihan terutama makanan yang banyak mengandung lemak, protein dan
karbohidrat yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Kurangnya aktivitas fisik
merupakan faktor utama yang menyebabkan berat badan berlebihan dan
obesitas (Almatsier, 2016). Obesitas terjadi karena pola hidup yang berubah,
termasuk pola makan yang sering mengonsumsi makanan cepat saji(Pamelia,
2018)
Dari latar belakang tersebut maka kami keompok 5 Gianyar II di
dalam KKN IPE Politeknik Kesehatan Denpasar 2021 memilih untuk
melakukan penyuluhan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

7. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga
mengetahui dan mengenal tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

8. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan pendidikan kesehatan tentang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat selama 1 x 50 menit pada keluarga ,
mereka mampu :
 Mengetahui pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
 Mengetahui indicator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah
Tangga.
 Mengetahui Penyebab dan Bahaya Obesitas.
 Mengetahui Bahaya mengonsumsi makanan cepat saji
 Mengetahui bahaya minuman keras dan softdrink
 Mengetahui bahaya merokok.

9. Sasaran dan Target

Sasaran ditunjukan pada seluruh keluarga binaan.dari Kelompok 5


Gianyar II KKN IPE Poltekkes Kemenkes Denpasar 2021

10. Metode
 Daring
 Diskusi.
11. Strategi Pelaksanaan

NO Keterangan Waktu Subjek Penyuluhan


1. Pendahuluan 5 Menit
 Memberi salam terapeutik  Menjawab salam
 Menjelaskan tujuan  Mendengarkan dan
memperhatikan

 Kontrak waktu  Menyetujui kontrak


waktu
2.
Penyajian
 Melakukan penyuluhan
35 Menit
tentang pengertian Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat  Memperhatikan

 Melakukan penyuluhan
tentang indicator PHBS di
Rumah Tangga
 Melakukan penyuluhan
tentang penyebab dan
bahaya obesitas
 Bertanya
 Melakukan Penyuluhan
tentang Bahaya
makanancepat saji  Memperhatikan
 Melakukan Penyuluhan
tentang Bahaya softdrink
dan minuman beralkohol

Penutup
3.  Menyimpulkan materi  Memperhatikan
tentang Perilaku hidup 10 Menit
Bersih dan Sehat  Menjawab
 Memberikan evaluasi  Menjawab salam
secara lisan
 Memberikan salam penutup

12. Media
 Leaflet
13. Alat dan Bahan
-

14. Materi
Materi (terlampir) :
1. Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
2. Indicator PHBS di Rumah Tangga
3. Penyebab dan bahaya Obesitas
4. Bahaya makanan cepat saji
5. Bahaya softdrink dan minuman beralkohol
6. Bahaya merokok

15. Kreteria Evaluasi


1. Pasien dapat menjelaskan tentang pengertian Perilaku HIdup Bersih dan
Sehat
2. Pasien dapat menjelaskan dan menyebutkan indicator PHBS di Rumah
Tangga
3. Pasien dapan menjelaskan tentang penyebab dan bahaya Obesitas
4. Pasien dapat menyebutkan bahaya makanan cepat saji.
5. Pasien dapan menyebutkan bahaya softdrink dan minuman beralkohol.
6. Pasien dapat menyebutkan bahaya merokok.

16. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a) Kesiapan materi penyaji.
b) Tempat yang digunakan mendukung dan nyaman.
2. Evaluasi proses
a) Pasien dan keluarga hadir sesuai dengan kontrak waktu yang sudah
ditetapkan dan pasien dan keluarga antusias untuk bertanya mengenai
Perilaku hidup bersih dan sehat
b) Dari 6 undangan yang disebar kehadiran 1 orang yang tidak
menghadiri undangan ini.
3. Mahasiswa
a) Dapat memfasilitasi penyuluhan.
b) Dapat menjalankan peran sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya.
4. Evaluasi Hasil
Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
a) Adanya kesepakatan antara mahasiswa dan keluarga binaan dalam
melaksanakan implementasi keperawatan selanjutnya.

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)


1. Pengertian PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah seperangkat
perilaku yang dilakukan atas dasar kesadaran melalui pembelajaran yang
memungkinkan keluarga, kelompok atau masyarakat untuk (secara mandiri)
membantu dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
pencapaian kesehatan masyarakat.(Kementerian Kesehatan RI, 2011)

2. Indikator PHBS di Rumah Tangga


Menurut Kementerian Kesehatan RI, (2011), indicator PHBS di rumah tangga
adalah sebagai berikut.
(1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan,
(2) memberi bayi ASI eksklusif,
(3) menimbang bayi dan balita,
(4) menggunakan air bersih,
(5) mencuci tangan dengan air bersih dan sabun,
(6) menggunakan jamban sehat,
(7) memberantas jentik di rumah,
(8) makan buah dan sayur setiap hari,
(9) melakukan aktivitas fisik setiap hari,
(10) tidak merokok di dalam rumah

3. Penyebab dan Bahaya Obesitas


Dilansir dari Alodokter.com, (2014) penyebab dan bahaya obesitas adalah
sebagai berikut.
a. Penyebab Obesitas
Obesitas terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan dan
minuman tinggi kalori tanpa melakukan aktivitas fisik untuk membakar
kalori berlebih tersebut. Kalori yang tidak digunakan itu selanjutnya
diubah menjadi lemak di dalam tubuh, sehingga membuat seseorang
mengalami pertambahan berat badan hingga akhirnya obesitas. 

b. Bahaya Obesitas

Penumpukan lemak tubuh ini meningkatkan risiko terjadinya gangguan


kesehatan serius, seperti penyakit jantung, diabetes, atau hipertensi.
Obesitas juga dapat menyebabkan gangguan kualitas hidup dan masalah
psikologi, seperti kurang percaya diri hingga depresi.

4. Bahaya Makanan Cepat Saji

a. Menambah berat badan

Makanan siap saji mengandung kalori dan lemak yang sangat tinggi.


Jika dikonsumsi berlebihan, maka jenis makanan ini dapat cepat
menambah berat badan. Orang yang terlalu sering mengonsumsi makanan
siap saji sangat rentan mengalami obesitas.

b. Meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2

Makanan siap saji yang tinggi akan kalori, lemak, dan karbohidrat
mampu menyebabkan lonjakan gula darah dalam tubuh. Jika sering
dikonsumsi, lama-kelamaan hal tersebut dapat menyebabkan gangguan
pada insulin.

c. Menyebabkan kerusakan gigi

Makanan siap saji biasanya akan dihidangkan bersama minuman


bersoda atau minuman manis yang tinggi akan kandungan karbohidrat
dan gula. Ketika minuman ini dikonsumsi, bakteri yang berada di mulut
akan menghasilkan asam. Asam ini dapat menghancurkan lapisan
pelindung (enamel) gigi, sehingga menyebabkan gigi berlubang.

b. Meningkatkan risiko terjadinya gangguan pernapasan

Sebuah penelitian mengatakan bahwa anak-anak yang mengonsumsi


makanan cepat saji setidaknya tiga kali seminggu akan berisiko terkena
obesitas dan peningkatan kekambuhan gejala asma. Sedangkan untuk
orang dewasa, obesitas yang mengintai dapat mengarah pada sesak napas,
mengi, serta sleep apnea.

c. Memperbesar risiko munculnya kanker

Berbagai riset kesehatan menemukan fakta bahwa pola makan tidak


sehat dan kurang olahraga turut berkontribusi dalam meningkatkan risiko
seseorang terkena kanker. Pola makan yang dimaksud adalah pola makan
tinggi kalori dan lemak serta rendah serat, termasuk makanan siap saji.

5. Bahaya softdrink dan minuman beralkohol


a. Bahaya softrdrink
Dilansir dari CNN Indonesia, (2019) berikut adalah bahaya softdrink

1. Menambah berat badan


2. Meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2
3. Menyebabkan kerusakan gigi
4 Candu
5. Memperbesar risiko munculnya kanker

b. Bahaya minuman beralkohol


Dilansir dari Alodokter.com, (2014) bahaya minuman beralkohol
adalab sebagai berikut

a. Merusak hati

Saat minuman beralkohol masuk ke dalam tubuh, hati akan


berkerja lebih keras untuk memroses alkohol. Bahaya alkohol
ini dapat membuat hati mengalami peradangan dan memicu
munculnya gangguan, seperti penumpukan lemak di
hati, sirosis, hepatitis alkoholik, hingga kanker hati.

b. Rentan terkena pankreatitis

Saat terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol,


pankreas akan memproduksi zat beracun yang mengakibatkan
Anda mudah mengalami radang pankreas (pankreatitis).

c. Mengalami masalah sistem pencernaan

Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dan dalam jangka


waktu yang lama juga bisa mengakibatkan terjadinya kerusakan
pada saluran pencernaan. Rusaknya saluran pencernaan ini
membuat nutrisi yang masuk ke dalam tubuh tidak terserap
dengan sempurna, sehingga Anda mudah
mengalami kekurangan nutrisi. Selain merusak pencernaan,
bahaya alkohol yang dikonsumsi berlebih juga dapat
menyebabkan luka di dinding lambung (gastritis) bahkan
kanker di saluran pencernaan.

d. Menurunkan fungsi otak


Fungsi otak bisa mengalami penurunan bila terlalu sering
mengonsumsi alkohol. Hal ini dikarenakan bahaya alkohol
dapat mengganggu kinerja zat kimiawi di otak yang berfungsi
sebagai pengatur fungsi otak. Akibatnya, akohol yang diminum
berlebihan dapat menurunkan fungsi otak Anda. Kehilangan
koordinasi, berkurangnya refleks tubuh, menurunnya
penglihatan, gangguan mood, mudah lupa, pingsan, hingga
meningkatnya risiko stroke, merupakan kondisi-kondisi yang
bisa terjadi pada otak Anda apabila terlalu banyak
mengonsumsi minuman beralkohol.

e. Risiko terkena penyakit jantung

Mengonsumsi alkohol secara berlebih dapat memicu


munculnya gangguan pada jantung, seperti gangguan irama
jantung, peningkatan tekanan darah, melemahnya otot jantung,
hingga meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.

f. Meningkatkan risiko kanker

Sebuah penelitian mengungkapkan, kebiasaan mengonsumsi


alkohol dapat meningkatkan risiko terkena berbagai jenis
kanker. Ini dikarenakan alkohol diketahui memiliki
sifat karsinogen yang bisa merusak sel-sel di tubuh dan memicu
munculnya penyakit kanker. Beberapa jenis kanker yang bisa
muncul, seperti kanker mulut dan tenggorokan, leher, hati,
payudara, dan kanker kolorektal.
6. Bahaya Merokok
Dilansir dari laman web Humas Sardjito, (2019) bahaya merokok adalah
sebagai berikut
1. Terjadinya PPOK pada pasien. PPOK adalah penyakit paru obstruktif
kronis, menyebabkan sumbatan pada saluran pernafasan yang sifatnya
lama atau kronis dan irreversible, tidak dapat kembali seperti semula.
2. Bronkitis adalah sebuah peradangan pada bronkus atau saluran udara
dari luar menuju paru dimana brongkus menjadi tebal akibat lendir
yang berlebihan sehingga penderita menjadi tidak nyaman, sesak
nafas, dan batuk-batuk.
3. Kanker paru. Kanker paru adalah efek karsinogenik, efek panjang dari
merokok. Pada perokok pasif 70% hingga 80% dipastikan terkena
kanker. Kanker paru merupakan suatu keganasan dimana proknosis
atau masa depannya cenderung suram dan apabila sudah terkena
namun dalam 6 bulan tidak segera diobati dapat menyebabkan
kematian.
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. (2016). Prinsip Ilmu Gizi Dasar. In PT Gramedia Pustaka Utama,


Jakarta.

Alodokter.com. (2014). ALODOKTER. Alododokter.

Humas Sardjito. (2019). Bahaya Merokok.

Kementerian Kesehatan RI. (2011). Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS). Peraturan Menteri Kesehatan No. 2406 TAHUN 2011 tentang
Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik, 4.

Pamelia, I. (2018). PERILAKU KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI PADA


REMAJA DAN DAMPAKNYA BAGI KESEHATAN Fast Food Consumption
Behavior in Adolescent and ITS Impact for Health. Jurnal IKESMA, 14, 144–
153. http://jurnal.fk.unand.ac.id

Tim, C. I. (2019). 5 Bahaya “Keseringan” Minum Soda. CNN Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai