Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT

Pokok bahasan : Perilaku hidup bersih dan sehat


Sub pokok bahasan : Perilaku hidup bersih dan sehat dirumah tangga
Penyuluh : Yunita Prastiwi
Hari / Tanggal : Selasa / 5 Desember 2023
Waktu : 09.00 WIB - selesai
Tempat : Rumah Bapak Mujiyono
Sasaran : Keluarga Bapak Mujiyono
Jumlah sasaran : 2 Orang

I. Tujuan Intruksional Umum ( TIU )


Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat
diharapakan keluarga mampu memahami tentang perilaku hidup bersih dan sehat.

II. Tujuan Intruksional Khusus ( TIK )


Setelah mengikuti penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat diharapkan keluarga
mampu :

1. Menjelaskan pengertian PHBS di Tatanan Rumah Tangga


2. Menjelaskan tujuan PHBS di Tatanan Rumah Tangga
3. Menjelaskan manfaat dilakukannya PHBS di Rumah Tangga
4. Menjelaskan tentang indikator PHBS Di Rumah Tangga

III.Media
1. Leaflet

IV. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
V. Pelaksanaan
No Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi
.
1. Pembukaan 5 mnt  Mengucap salam dan Menjawab salam,
terimakasih atas mendengarkan
kesediaan keluarga. dengan seksama.
 Memperkenalkan diri
dan apresiasi.
 Apersepsi
2. Inti 10 mnt  Menyampaikan materi Mendengarkan dan
tentang pengertian memperhatikan.
perilaku hidup bersih
dan sehat di tatanan
Rumah Tangga.
 Menjelaskan tujuan
PHBS di Tatanan
Rumah tangga.
 Menjelaskan manfaat
PHBS di tatanan
rumah tangga.
 Menjelaskan manfaat
PHBS di tatanan
Rumah Tangga.
 Meminta peserta untuk
mengajukan
pertanyaan jika belum
jelas.
3. Penutup 5 mnt  Menyimpulkan hasil Peserta menjawab
penyuluhan. salam.
 Mengevaluasi
pemahaman ibu
tentang materi.
 Memberi saran-saran.
 Memberi salam dan
meminta maaf bila ada
kesalahan.
 Mengucapkan terima
kasih atas perhatian
dan mengucapkan
salam.
VI. Materi
Terlampir

VII. Evaluasi
Dengan memberikan pertanyaan :
1. Jelaskan tentang pengertian perilaku hidup bersih dan sehat
2. Jelaskan tujuan PHBS di tatanan rumah tangga
3. Apa manfaat perilaku hidup bersih dan sehat di tatanan rumah tangga

VIII. Referensi
1. Buku : Pedoman PHBS
2. Jurnal: https://ayosehat.kemkes.go.id/phbs
3. Dan sumber lain selain blog...
MATERI
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DIRUMAH TANGGA

A. PENGERTIAN
PHBS merupakan kependekan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Sedangkan pengertian PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan
karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu
menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam
aktivitas masyarakat.(kemenkes,2019)
B. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu
kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka
jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan
(Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat
(Empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi
masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing, dan
masyarakat/dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara
dan meningkatkan kesehatannya.

C. Tujuan PHBS di Tatanan Rumah Tangga


Adapun tujuan dilakukannya PHBS di Rumah adalah :
a. Mengerti dan memahami perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
b. Meningkatkan kesehatan keluarga.
c. Menjaga keluarga agar tidak mudah terserang penyakit.
d. Agar anak dapat tumbuh sehat dan cerdas.
e. Meningkatkan produktivitas kerja anggota keluarga.
f. Pengeluaran biaya rumah tangga dapat difokuskan untuk pemenuhan gizi
keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk peningkatan modal usaha.

D. Manfaat PHBS di Tatanan Rumah Tangga


Manfaat rumah tangga ber-PBHS antara lain:
a. Seluruh anggota keluarga dan masyarakat menjadi sehat
b. Anak akan tumbuh cerdas dalam lingkungan yang sehat
c. Masyarakat akan mampu mewujudkan lingkungan yang sehat
d. Mampu mencegah dan menaggulangi penyakit dan masalah kesehatan
e. Biaya untuk kesehatan (penyakit) dapat dimanfaatkan untuk keperluan
lain.

Dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang


tadinya dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya
investasi seperti biaya pendidikan dan usaha lain yang dapat
meningkatkan kesejahteraan anggota rumah tangga
f. Salah satu indikator menilai keberhasilan Pemerintah Daerah
Kabupaten /Kota dibidang kesehatan.
g. Meningkatnya citra pemerintah daerah dalam bidang kesehatan
h. Dapat menjadi percontohan rumah tangga sehat bagi daerah lain.
E. Indikator PHBS Tatanan Rumah Tangga
Indikator PHBS adalah suatu alat ukur untuk menilai keadaan atau
permasalahan kesehatan di rumah tangga. Indikator mengacu pada Standar
Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan. Ada 10 indikator PHBS yang terdiri
dari 6 indikator perilaku dan 4 indikator lingkungan. Dengan rincian sebagai
berikut
1) Ibu bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan. Sebaiknya
setiap persalinan setiap anggota keluarga ditolong oleh
tenaga kesehatan contohnya : Bidan dan Dokter. Hal ini bertujuan untuk
mengurangi angka kematian pada ibu dan bayi. Angka kematian pada ibu dan
bayi diindonesia masih cukup tinggi maka dari itu salah satu cara mengurangi
angka kematian ibu dan anak adalah dengan bersalin yang ditolong oleh
tenaga kesehatan.
2) Ibu hanya memberikan ASI Eksklusif. ASI adalh asupan
gizi yang cukup untuk bayi dan sesuai dengan
pencernaan bayi. Sampai usia bayi 6 bulan hanya diberi
ASI saja, tidak boleh diberi makanan/minuman lain.
Menyusui harus dipersiapkan sejak hamil, karna ibu
hamil memerlukan perawatan payudara agar nantinya
ASI dapat keluar dengan lancar dan dapat melakukan ASI
eksklusif. Maka rencanakanlah perawatan payudara sejak awal kehamilan.
Adapun penunjang dari ASI ekslusif adalah : Agama, Psikologi, Program
pemerintah
3) Keluarga mempunyai Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
(JPKM). Adalah anggota rumah tangga mempunyai
pembiayaan praupaya kesehatan seperti Askes, Kartu
Sehat, Dana Sehat, Jamsostek, Asuransi perusahaan dll.
4) Setiap anggota keluarga tidak merokok didalam rumah,
untuk merokok disediakan tempat diluar rumah,
sehingga anggota keluarga yang lain yang bukan
perokok tidak menjadi perokok pasif. Merokok
dapat menyebabkan jantung koroner dan kanker.
Dua penyakit ini merupakan penyebab utama
kematian dindonesia. 90% pada masyarakat
indonesia meninggal karna kanker paru-paru terjadi pada perokok. 30%-70%
disebabkan kanker mulut, tenggorokan, kandung kemih dan pankreas yang
berhubungan dengan merokok. Merokok juga dapt merusak hutan yang
disebabkan sebagian hutan dibabat habis untuk menanam tembakau. Perokok
seharusnya bertimbang rasa terhadap orang lain yang mendapat imbas buruk
atas apa yang telah dia lakukan.
5) Olah raga atau melakukan aktifitas fisik secara teratur.
Olah raga atau latihan fisik bermanfaat untuk membentuk
tubuh yang kencang serta kuat dan menghilangkan lemak
dari tubuh. Olahraga dan latihan fisik merupakan kunci
pertahanan dari tubuh dan juga dapat memperkuat
jantung dan paru-paru, serta membuat organ-organ tubuh
kita bekerja secara efisien. Olahraga juga dipercaya untuk menurunkan kadar
kolesterol dan memperkuat daya tahan tubuh terhadap penyakit dan
mengurangi resiko dari berbagai macam penyakit. Contohnya : jantung
koroner dan stroke. Setiap anggota keluarga dianjurkan olahraga minimal 3-5
kali seminggu..
6) Makan dengan menu gizi seimbang (makan sayur dan
buah setiap hari). Lengkapilah menu makanan sehari
hari dengan buah buahan dan sayuran. Menu seimbang
adalah menu yang bervariasi dan sesuai dengan
kebutuhan. Hal ini bertujuan agar anggota keluarga
tidak bosan dengan menu yang monoton dan
tercukupinya asupan gizi tubuh. Cara yang dapat
dilakukan untuk menyiapkan makanan dan minum yang bersih dan sehat
sebagai berikut :
 Biasakan mencuci tangan dengan sabun sebelum mengolah dan
menyajikan makanan dan minuman serta setelah memegang benda-benda
yang kotor.
 Alat-alat makan dan alat-alat masak harus selalu bersih serta
menggunakan lap yang bersih.
 Jangan meletakkan makanan dan minuman di sembarang tempat.
 Cucilah sayuran mentah dengan air panas jika digunakan untuk lalapan
atau dimakan mentah.
7) Tersedia air bersih. Setiap rumah tangga harus
memiliki akses terhadap air bersih dan
menggunakannya untuk kebutuhan sehari hari
yang berasal dari : air dalam kemasan, air
ledeng, air pompa sumur terlindung, dan penampungan air hujan. Sumber air
pompa, Sumur dan mata air terlindung berjarak minimal 10 meter dari tempat
penampungan kotoran atau limbah. Hal ini bertujuan untuk menghindari
penyakit yang berasal dari air kotor.
8) Tersedia Jamban. Setiap rumah sebaiknya memiliki
jamban dalam jenis apapun, contohnya : jamban leher
angsa dengan tanki septic atau lubang penampung
kotoran sebagai pembuangan akhir. Jika dalam suatu
rumah yang tidak memiliki jamban, biasanya
masyarakat BAB di lubang-lubang galian , tapi harus
memperhatikan yaitu tempatnya sekurang-kurangnya
berjarak 20 meter dari sumber-sumber air ( sumur, sungai, danau, mata air dan
sejenisnya ), jauh dari pemukiman serta harus ditutp tanah setelah BAB selesai
dilakukan. Dan selalu mencuci tangan dengan air dan sabun pada air mengalir
setelah BAB. Hal ini bertujuan untuk pencegahan terhadap penyakit yang
disebabkan oleh kuman-kuman atau bakteri-bakteri yang terdapat dalam tinja.
9) Kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni. Luas
lantai rumah yang ditempati dan digunakan untuk
keperluan sehari hari dibagi jumlah penghuni (9 M2
per orang ). Kesesuaian rumah akan berpengaruh
pada kesehatan penghuninya. Bila banyak orang
tinggal dalam satu rumah, maka pembersihan dan
pengelolaannya akan amat sulit sehingga
menimbulkan ketegangan antara para penghuninya. Demikian pula
pembersihan rumah yang tidak tepat akan menyebabkan debu-debu
berhamburan, hal ini akan menyebabkan infeksi saluran pernafasan.
10) Lantai rumah bukan dari tanah. Lantai rumah
kedap air, bisa terbuat dari semen (plester), tegel,
ubin, keramik, papan/ bambu (rumah panggung).
Bila memungkinkan pilihlah bahan yang tidak
mudah terbakar, sebuah rumah harus mempunyai
lantai yang terbuat dari kayu, bambu, ubin, plester
atau yang lainnya sehingga orang yang berjalan diatasnya tidak seperti berjalan diatas
tanah terbuka, lantai itu sendiri akan lebih mudah dibersihkan. Lantai rumah yang tidak
dilapisi atau dari tanah akan dapat menyebabkan anggota keluarga cacingan dan
penyakit lain yang bersumber dari tanah.

Anda mungkin juga menyukai