Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) Rumah Tangga


Hari, Tanggal : Jumat, 26 Mei 2017
Tempat: Posyandu Banjar Dinas Pengubugan, Desa Depeha
Waktu : 30 menit
Sasaran : Ibu dengan Bayi Umur 25 – 60 Bulan

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penjelasan selama 30 menit diharapkan Ibu dengan bayi
umur 25 – 60 bulan yang datang ke posyandu Banjar Dinas Pengubugan, Desa
Depeha dapat mengetahui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) rumah
tangga.

II. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan peserta dapat memahami tentang:
1. Pengertian PHBS dengan benar
2. Bidang PHBS dengan benar
3. Manfaat PHBS dengan benar
4. Sasaran PHBS rumah tangga dengan benar
5. Indikator PHBS rumah tangga dengan benar

III. Materi
1. Pengertian PHBS
2. Bidang PHBS
3. Manfaat PHBS
4. Sasaran PHBS rumah tangga
5. Indikator PHBS rumah tangga

IV. Metode
Metode yang digunakan oleh penyuluh adalah metode ceramah dan tanya
jawab.

V. Evaluasi Penyuluhan
1. Prosedur : Post Test
2. Cara : Memberikan angket post test dengan materi PHBS rumah tangga.

VI. Pelaksanaan
No Tahapan Waktu Kegiatan Ket
1 Pembukaan 10 menit a. Menjelaskan tujuan penyuluhan Curah
b. Menyepakati waktu untuk
pendapat
penyuluhan

1
c. Menggali pengetahuan sasaran
tentang PHBS di Rumah
Tangga
2 Inti 30 menit a. Menjelaskan tentang pengertian Ceramah
PHBS di Rumah Tangga
b. Menjelaskan tentang Bidang
PHBS
c. Menjelaskan tentang Manfaat
PHBS
d. Menjelaskan tentang Sasaran
PHBS di Rumah Tangga
e. Menjelaskan tentang indicator
PHBS di Rumah Tangga
3 Penutup 10 menit a. Memberikan kesempatan Tanya
sasaran untuk bertanya tentang jawab
hal yang belum dimengerti
b. Melakukan evaluasi secara lisan
tentang PHBS
c. Memberikan salam penutup

2
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan
yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan–kegiatan
kesehatan di masyarakat (Depkes RI, 2007).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang
dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan
seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakatnya (Dinkes
Provinsi Jawa Barat, 2008).
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah
tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat
serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di Rumah
Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. Rumah tangga sehat
berarti mampu menjaga, meningkatkan, dan melindungi kesehatan setiap anggota
rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang
kondusif untuk hidup sehat (Depkes RI, 2007).

2. Bidang PHBS
Bidang PHBS yaitu:
2.1 Bidang kebersihan perorangan, seperti cuci tangan dengan air bersih yang
mengalir dengan sabun, mandi minimal 2x sehari, dan lain-lain.
2.2 Bidang gizi, seperti makan sayur dan buah tiap hari, mengkonsumsi garam
beryodium, menimbang berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) setiap bulan,
dan lain-lain.
2.3 Bidang kesling, seperti membuang sampah pada tempatnya, menggunakan
jamban, memberantas jentik, dan lain-lain.

3. Manfaat PHBS
Manfaat dari PHBS di antaranya:
3.1 Setiap rumah tangga meningkat kesehatan dan tidak mudah sakit.

3
3.2 Rumah tangga sehat dapat meningkatkan produktivitas kerja anggota
keluarga.
3.3 Dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang
tadinya dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi
seperti biaya pendidikan dan usaha lain yang dapat meningkatkan
kesejahteraan anggota rumah tangga.
3.4 Salah satu indikator untuk menilai keberhasilan Pemerintah Daerah
Kabupaten/ Kota di bidang kesehatan.
3.5 Meningkatnya citra pemerintah daerah dalam bidang kesehatan.
3.6 Dapat menjadi percontohan rumah tangga sehat bagi daerah lain.

4. Sasaran PHBS di Rumah Tangga


Sasaran PHBS di Rumah Tangga adalah seluruh anggota keluarga yaitu:
4.1 Pasangan Usia Subur
4.2 Ibu Hamil dan Ibu Menyusui
4.3 Anak dan Remaja
4.4 Usia Lanjut
4.5 Pengasuh Anak

5. Indikator PHBS di Rumah Tangga


Pembinaan PHBS di rumah tangga dilakukan untuk mewujudkan Rumah
Tangga Sehat. Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang memenuhi 7
indikator PHBS dan 3 indikator Gaya Hidup Sehat sebagai berikut:
5.1 Pertolongan Persalinan Ditolong oleh Tenaga Kesehatan
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pertolongan persalinan
dalam rumah tangga yang dilakukan oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan
tenaga paramedis lainnya). Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli
dalam membantu persalinan, sehingga keselamatan Ibu dan bayi lebih terjamin.
Apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke
Puskesmas atau rumah sakit. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
menggunakan peralatan yang aman, bersih, dan steril sehingga mencegah
terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.

5.2 Bayi Diberikan ASI Eksklusif


Pemberian ASI eksklusif adalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja
sejak lahir sampai usia 6 bulan. ASI adalah makanan alamiah berupa cairan
dengan kandungan gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga
bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. Air Susu Ibu pertama berupa cairan

4
bening berwarna kekuningan (kolostrum), sangat baik untuk bayi karena
mengandung zat kekebalan terhadap penyakit.

5.3 Penimbangan Bayi dan Balita


Penimbangan bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan
setiap bulan dan mengetahui apakah bayi dan balita berada pada kondisi gizi
kurang atau gizi buruk. Penimbangan bayi dan balita dilakukan setiap bulan mulai
umur 1 bulan sampai 5 tahun di Posyandu. Manfaat penimbangan balita setiap
bulan di Posyandu:
5.3.1 Untuk mengetahui apakah balita tumbuh sehat.
5.3.2 Untuk mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan balita.
5.3.3 Untuk mengetahui balita yang sakit, (demam/batuk/pilek/diare), berat
badan dua bulan berturut-turut tidak naik, balita yang berat badannya BGM
(Bawah Garis Merah) dan dicurigai Gizi buruk sehingga dapat segera dirujuk
ke Puskesmas.
5.3.4 Untuk mengetahui kelengkapan Imunisasi.
5.3.5 Untuk mendapatkan penyuluhan gizi.

5.4 Mencuci Tangan dengan Air dan Sabun


Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab
penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan, kuman
dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit. Sabun
dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman. Tanpa sabun, kotoran dan
kuman masih tertinggal di tangan sehingga penting untuk cuci tangan dengan air
bersih dan sabun. Manfaat mencuci tangan:
5.4.1 Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan.
5.4.2 Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri,
Typhus, kecacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pemapasan Akut (ISPA),
flu burung atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
5.4.3 Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.

5.5 Menggunakan Air Bersih


Air yang kita pergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi,
berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian, dan
sebagainya haruslah bersih, agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar dari
penyakit.

5.6 Menggunakan Jamban Sehat

5
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran
manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa
atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan
kotoran dan air untuk membersihkannya. Syarat jamban sehat:
5.6.1 Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum
dengan lubang penampungan minimal 10 meter).
5.6.2 Tidak berbau.
5.6.3 Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.
5.6.4 Tidak mencemari tanah disekitarnya.
5.6.5 Mudah dibersihkan dan aman digunakan.
5.6.6 Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
5.6.7 Penerangan dan ventilasi cukup.
5.6.8 Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.
5.6.9 Tersedia air, sabun, dan alat pembersih.

Cara memelihara jamban sehat:


1) Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan tidak ada genangan air.
2) Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam keadaan
bersih.
3) Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat.
4) Tidak ada serangga (kecoa, lalat) dan tikus yang berkeliaran,
5) Tersedia alat pembersih (sabun, sikat, dan air bersih).
6) Bila ada kerusakan, segera diperbaiki.

5.7 Rumah Bebas Jentik Nyamuk


Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan
jentik secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk. Yang perlu dilakukan agar
rumah bebas jentik:
5.7.1 Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M plus
(Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari gigitan nyamuk).
5.7.2 PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik, dan kepompong
nyamuk penular berbagai penyakit seperti Denam Berdarah Dengue,
Chikungunya, Malaria, Filariasis (Kaki Gajah} di tempat-tempat
perkembangbiakannya.
5.7.3 3 M Plus adalah tiga cara plus yang dilakukan pada saat PSN yaitu:
1) Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak
mandi, tatakan kulkas, tatakan pot kembang dan tempat air minum burung.
2) Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang bak kontrol,
lubang pohon, lekukan-lekukan yang dapat menampung air hujan.

6
3) Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat
menampung air seperti ban bekas, kaleng bekas, plastik-plastik yang
dibuang sembarangan (bekas botol/gelas air mineral, plastik kresek, dll).

5.8 Makan Buah dan Sayur Setiap Hari


Setiap anggota rumah tangga mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2
porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari. Makan sayur dan buah setiap hari sangat
penting, karena:
5.8.1 Mengandung vitamin dan mineral, yang mengatur pertumbuhan dan
pemeliharaan tubuh.
5.8.2 Mengandung serat yang tinggi.

5.9 Melakukan Aktivitas Fisik Setiap Hari


Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang
menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan
kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan
bugar sepanjang hari. Aktivitas fisik dilakukan secara teratur paling sedikit 30
menit dalam sehari, sehingga, dapat menyehatkan jantung, paru-paru serta alat
tubuh lainnya.

5.10 Tidak Merokok di Dalam Rumah


Setiap anggota keluarga tidak boleh merokok di dalam rumah. Rokok ibarat
pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan
sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya, di antaranya yang paling berbahaya adalah
Nikotin, Tar, dan Carbon Monoksida (CO).
5.10.1 Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusakjantung dan aliran darah.
5.10.2 Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker
5.10.3 CO menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen,
sehingga sel-sel tubuh akan mati.

Anda mungkin juga menyukai