Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang


Hari, Tanggal : Jumat, 26 Mei 2017
Tempat: Posyandu Banjar Dinas Pengubugan, Desa Depeha
Waktu : 30 menit
Sasaran : Ibu dengan Bayi Umur 0 – 12 Bulan

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan Ibu dengan bayi
umur 0 – 12 bulan yang datang ke posyandu Banjar Dinas Pengubugan, Desa
Depeha mampu memberikan stimulasi, deteksi, dan intervensi dini tumbuh
kembang pada bayinya.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan penjelasan selama 20 menit, peserta diharapkan:
1. Dapat melakukan stimulasi dini pada tumbuh kembang anak.
2. Dapat melakukan deteksi dini pada tumbuh kembang anak.
3. Dapat melakukan intervensi dini pada permasalahan tumbuh kembang anak.
4. Dapat melakukan pemantauan tumbuh kembang secara teratur.

III. MATERI
1. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang.
3. Aspek-aspek perkembangan yang dipantau.
4. Periode tumbuh kembang anak.
5. Tahapan perkembangan anak.

IV. METODE
Penyuluhan dilakukan dengan metode ceramah dan tanya jawab.

V. MEDIA
1. Alat Peraga
2. Buku KIA

VI. EVALUASI
1. Prosedur : Post Test
2. Cara : Memberikan angket post test dengan materi stimulasi, deteksi,
dan intervensi dini tumbuh kembang.

VII. PELAKSANAAN

1
No Tahapan Waktu Kegiatan Ket
1 Pembukaan 5 menit a. Perkenalan diri Curah
b. Menjelaskan tujuan penyuluhan
pendapat
c. Menyepakati waktu untuk
penyuluhan
d. Menggali pengetahuan peserta
tentang stimulasi, deteksi, dan
intervensi dini tumbuh kembang
pada anak.
2 Inti 10 menit a. Menjelaskan tentang pengertian Ceramah
pertumbuhan dan perkembangan.
b. Menjelaskan tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi tumbuh
kembang.
c. Menjelaskan tentang aspek-aspek
perkembangan yang dipantau.
d. Menjelaskan tentang periode
tumbuh kembang anak.
e. Menjelaskan tentang tahapan
perkembangan anak.
3 Penutup 5 menit a. Memberikan kesempatan sasaran Tanya
untuk bertanya tentang hal yang Jawab
belum dimengerti.
b. Melakukan evaluasi stimulasi,
deteksi, dan intervensi dini
tumbuh kembang pada anak.
c. Meberikan salam penutup.

2
MATERI STIMULAI, DETEKSI, DAN INTERVENSI DINI

TUMBUH KEMBANG

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan
interselular yang dapat dilihat dari bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh
sebagian atau keseluruhan. Pertumbuhan dapat diukur dengan satuan panjang dan
berat. Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan.
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, serta
sosialisasi dan kemandirian. Perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan
susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang.


Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan yang
tetap dan dapat diramalkan, namun kualitas tumbuh kembang dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu:
2.1 Faktor Internal
2.1.1 Ras/etnik atau bangsa
Ras/etnik atau bangsa mempengaruhi dalam pembawaan faktor keturunan.
2.1.2 Keluarga
Ada kecenderungan sifat keluarga seperti tinggi, pendek, gemuk, atau kurus
berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
2.1.3 Umur
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun pertama
kehidupan, dan masa remaja.
2.1.4 Jenis kelamin
Fungsi reproduksi anak perempuan berkembang lebih cepat dari pada laki-
laki tapi pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat setelah melewati masa
pubertas.

2.1.5 Genetik
Genetik adalah bawaan anak atau potensi yang akan menjadi ciri khasnya
atau kelainan yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak seperti kerdil.
2.1.6 Kelainan kromosom
Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhan dan
perkembangan anak seperti sindroma Down’s dan sindroma Turner’s.

3
2.2 Faktor Eksternal
2.2.1 Faktor Kehamilan
1) Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir kehamilan akan
mempengaruhi pertumbuhan janin.
2) Mekanis
Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan kongenital.
3) Toksin/zat kimia
Beberapa obat dapat menyebabkan kelainan kongenital.
4) Endokrin
Gangguan pada sistem kelenjar ibu hamil akan mempengaruhi
pertumbuhan fetus seperti diabetes mellitus yang dapat menyebabkan bayi
makrosomia, kardiomegali, dan hyperplasia adrenal.
5) Radiasi
Paparan radium dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada
janin.
6) Infeksi
Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH (TOksoplasma,
Rubella, Sitomegalo virus, Herpes simpleks) dapat menyebabkan kelainan
pada janin.

7) Kelainan imunologi
Ketika golongan darah ibu dan janin berbeda, ibu membentuk antibody
terhadap sel darah merah janin sehingga terjadi hemolisis pada darah janin
yang selanjutnya mengakibatkan hiperbilirubenia dan Kern icterus yang akan
menyebabkan kerusakan jaringan otak dan mengganggu pertumbuhan janin.
8) Anoksia embrio
Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta
menyebabkan pertumbuhan terganggu.
9) Psikologi ibu
Ibu yang tidak menginginkan kehamilan akan cenderung berusaha untuk
mengakhiri kehamilan dan mengganggu pertumbuhan janin.

2.2.2 Faktor Persalinan


Komplikasi persalinan pada bayi dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak
2.2.3 Faktor Pascasalin
1) Gizi

4
Zat makanan yang adekuat sangat diperlukan untuk tumbuh kembang
bayi.
2) Penyakit kronis/kelainan kongenital
Tuberculosis, kelainan jantung bawaan, dan anemia mengakibatkan
retardasi pertumbuhan jasmani.
3) Lingkungan fisis dan kimia
Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar matahari, paparan
sinar radioaktif zat kimia tertentu mempunyai dampak yang negative terhadap
pertumbuhan anak.
4) Psikologis
Hubungan anak dengan lingkungan sekitarnya akan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangannya.
5) Endokrin
Gangguan hormone, misalnya penyakit hipotiroid, akan menyebabkan
anak mengalami gangguan pertumbuhan.
6) Sosio-ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan
lingkungan yang jelek, dan ketidaktahuan akan menghambat pertumbuhan
anak.
7) Lingkungan pengasuhan
Interaksi antara ibu dan anak sangat mempengaruhi tumbuh kembang
anak.
8) Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsanga/stimulasi, khususnya dalam
keluarga, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu
dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak.
9) Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat pertumbuhan,
demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang terhadap susunan saraf
yang menyebabkan terhambatnya produksi hormone pertumbuhan.

3. Aspek-aspek perkembangan yang dipantau.


3.1 Gerak kasar atau motoric kasar
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan
dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar seperti duduk, berdiri, dan
sebagainya.
3.2 Gerak halus atau motoric halus

5
Aspek yang berhubngan dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang
melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi
memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit,
menulis, dan sebagainya.
3.3 Kemampuan bicara dan bahasa
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respons
terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah, dan sebagainya.

3.4 Sosialisasi dan kemandirian


Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri anak seperti makan
sendiri, membereskan mainan selesai bermain, berpisah dengan ibu atau pengasuh
anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya, dan sebagainya.

4. Periode tumbuh kembang anak.


4.1 Masa Prenatal
Periode yang paling penting dalam masa prenatal adalah trimester pertama
kehamilan. Pada periode ini pertumbuhan otak janin sangat peka terhadap
pengaruh lingkungan janin. Gizi kurang pada ibu hamil, infeksi, merokok dan
asap rokok, minuman beralkohol, obat-obatan, bahan-bahan toksik, pola asuh,
depresi berat, faktor psikologis seperti kekerasan terhadap ibu hamil, dapat
berpengaruh buruk bagi pertumbuhan janin dan kehamilan. Pada setiap ibu hamil
dianjurkan untuk selalu memperhatikan gerakan janin setelah kehamilan 5 bulan.
4.2 Masa Bayi
Hal yang paling penting agar bayi lahir tumbuh dan berkembang menjadi
anak yang sehat adalah:
4.2.1 Bayi lahir ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih, di sarana
kesehatan yang memadai.
4.2.2 Untuk mengantisipasi risiko buruk pada bayi saat dilahirkan, jangan
terlambat pergi ke sarana kesehatan bila dirasakan sudah saatnya untuk
melahirkan.
4.2.3 Saat melahirkan sebaiknya didampingi oleh keluarga yang dapat
menenangkan perasaan ibu.
4.2.4 Sambutlah kelahiran anak dengan perasaan penuh suka cita dan penuh rasa
syukur. Lingkungan yang seperti ini sangat membantu jiwa ibu dan bayi yang
dilahirkannya.

6
4.2.5 Berikan ASI sesegera mungkin, perhatikan reflek menghisap karena
berhubungan dengan masalah pemberian ASI.

Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan
berlangsung secara terus menerus terutama meningkatnya fungsi sistem saraf.
Seorang bayi sangat bergantung pada orang tua dan keluarga sebagai unit pertama
yang dikenalnya. Pada masa ini, kebutuhan akan pemeliharaan kesehatan bayi,
mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan penuh, diperkenalkan kepada makanan
pendamping ASI sesuai umurnya, diberikan imunisasi sesuai jadwal, mendapat
pola asuh yang sesuai. Masa bayi adalah masa saat kontak erat antara ibu dan bayi
terjalin, sehingga dalam masa ini pengaruh ibu dalam mendidik anak sangat besar.

4.3 Masa Anak di Bawah Lima Tahun


Pada masa ini, kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan
dalam perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak halus) serta fungsi ekskresi.
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah pada masa balita.
Pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa balita akan mempengaruhi dan
menentukan perkembangan anak selanjutnya.
Setelah lahir, terutama pada 3 tahun pertama kehidupan, pertumbuhan dan
perkembangan sel-sel otak masih berlangsung dan terjadi pertumbuhan serabut-
serabut syaraf dan cabang-cabangnya sehingga terbentuk jaringan syaraf dan otak
yang kompleks. Jumlah dan pengaturan hubungan-hubungan antarsel syaraf ini
akan sangat mempengaruhi kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan,
mengenal huruf, hingga bersosialisasi.
Pada masa balita, perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreativitas,
kesadaran sosial, emosional, dan intelegensia berjalan sangat cepat dan
merupakaan landasan perkembangan berikutnya.
Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian anak juga dibentuk pada
masa ini, sehingga setiap kelainan/penyimpangan sekecil apapun apabila tidak
dideteksi apalagi tidak ditangani dnegan baik akan mengurangi kualitas sumber
daya manusia di kemudian hari.

4.4 Masa Anak Prasekolah

7
Pada masa ini pertumbuhan berlangsung dengan stabil. Terjadi perkembangan
dengan aktivitas jasmani yang bertambah dan meningkatnya keterampilan dan
proses berpikir. Memasuki masa prasekolah, anak mulai menunjukkan
keinginannya, seiring dengan pertumbuhan dan perkembangannya.
Pada masa ini, selain lingkungan di dalam rumah maka lingkunagan di luar
rumah mulai diperkenalkan. Anak mulai senang bermain di luar rumah. Anak
mulai berteman, bahkan banyak keluarga yang menghabiskan sebagian besar
waktu anak bermain di luar rumah dengan cara membawa anak ke taman-taman
bermain, taman-taman kota, atau ke tempat-tempat yang menyediakan fasilitas
permainan untuk anak.
Pada masa ini anak dipersiapkan untuk sekolah, untuk itu panca indra dan
sistem reseptor penerima rangsangan serta proses memori harus sudah siap
sehingga anak mampu belajar dengan baik. Perlu diperhatikan bahwa proses
belajar pada masa ini adalah dengan cara bermain.

5. Tahapan perkembangan anak umur 0 – 12 bulan


Umur 0 – 3 Bulan Umur 3 – 6 Bulan
1. Mengangkat kepala setinggi 450. 1. Berbalik dari telungkup ke
2. Menggerakkan kepala dari telentang.
kiri/kanan ke tengah. 2. Mengangkat kepala 900.
3. Melihat dan menatap wajah anda. 3. Mempertahankan posisi kepala
4. Mengoceh spontan atau bereaksi tetap tegak dan stabil.
dengan mengoceh. 4. Menggenggam pensil.
5. Suka tertawa keras. 5. Meraih benda yang ada dalam
6. Bereaksi terkejut terhadap suara jangkauannya.
keras. 6. Memegang tangannya sendiri.
7. Membalas tersenyum ketika diajak 7. Berusaha memperluas
bicara/tersenyum. pandangan.
8. Mengenal ibu dengan pengelihatan, 8. Mengarahkan matanya pada
penciuman, pendengaran, kontak. benda-benda kecil.
9. Mengeluarkan suara gembira
bernada tinggi atau memekik.
10. Tersenyum ketika melihat
mainan/gambar yang menarik
saat bermain sendiri.

Umur 6 – 9 Bulan Umur 9 – 12 Bulan


1. Duduk (sikap tripoid-sendiri). 1. Mengangkat badannya ke posisi
2. Belajar berdiri, kedua kakinya berdiri.
menyangga sebagian berat badan. 2. Belajar berdiri selama 30 detik

8
3. Merangkak meraih mainan atau atau berpegangan di kursi.
mendekati seseorang. 3. Dapat berjalan dengan dituntun.
4. Memindahkan benda dari satu 4. Mengulurkan lengan/badan
tangan ke tangan lainnya. untuk meraih mainan yang
5. Memungut 2 benda, masing- diinginkan.
masing tangan pegang 1 benda 5. Mengenggam erat pensil.
pada saat yang bersamaan. 6. Memasukkan benda ke mulut.
6. Memungut benda sebesar kacang 7. Mengulang menirukan bunyi
dengan cara meraup. yang didengar.
8. Menyebut 2 – 3 suku kata yang
7. Bersuara tanpa arti, mamama, sama tanpa arti.
bababa, dadada, tatata. 9. Mengeksplorasi sekitar, ingin
8. Mencari mainan/benda yang tahu, ingin menyentuh apa saja.
dijatuhkan. 10. Bereaksi terhadap suara yang
9. Bermain tepuk tangan/ciluk ba. perlahan atau bisikan.
10. Bergembira dengan melempar 11. Senang diajak bermain ciluk ba.
benda. 12. Mengenal anggota keluarga,
11. Makan kue sendiri. takut pada orang yang belum
dikenal.

Anda mungkin juga menyukai