Disusun Oleh:
KELOMPOK 4
TAHUN 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan selama 30 menit peserta
diharapkan dapat memahami mengenai tumbuh kembang anak.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 30 menit peserta
diharapkan dapat:
a. Menjelaskan pengertian pertumbuhan dan perkembangan,
b. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang,
c. Menjelaskan kebutuhan dasar anak,
d. Menjelaskan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan,
e. Menjelaskan fungsi bermain pada anak.
B. Pokok Bahasan
1. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan,
2. Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang,
3. Kebutuhan dasar anak,
4. Ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan,
5. Fungsi bermain pada anak.
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. Alat Bantu/Media
1. Buku KIA
2. Lembar KPSP
F. Kegiatan Penyuluhan
G. Evaluasi
Klien mampu menjelaskan kembali:
1. Evaluasi Struktural
Melakukan kesepakatan pertemuan rutin dengan klien sehingga dapat
memantau hasil yang diharapkan.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta
1) Klien dapat mengikuti kegiatan penyuluhan dari awal sampai
akhir, sehingga mampu melakukan tindakan yang diharapkan
dan bisa dengan mudah di evaluasi.
2) Pertemuan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal
yang sudah ada.
b. Penyuluh
1) Memfasilitasi segala Sesutu yang diperlukan untuk melakukan
penyuluhan sehingga jalannya diskusi menjadi lancar.
2) Penyuluh harus menguasai semua materi yang berhubungan
dengan promosi kesehatan yang diberikan.
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, klien mengalami perubahan
yang positif diantaranya klien akan memantau tumbuh kembang anaknya
dengan baik.
H. Lampiran
1. Materi
LAMPIRAN
KONSEP TEORI
B. Blighted ovum
(kehamilan kosong)
atau anembryonic
pregnancy (kehamilan
C. anembrionik) adalah
kejadian di mana
ovum berhasil
melakukan implantasi
pada
D. dinding rahim namun
tidak berhasil untuk
bertumbuh dan
berkembang.
Kehamilan
E. anembrionik dapat
didiagnosis apabila
kantung embrio tidak
memiliki fetal pole
F. berdiameter ≥15 mm
atau ukuran kantung
embrio <15 mm yang
tidak mengalami
G. pertumbuhan sama
sekali dalam waktu 7
hari. Pada pemeriksaan
ultrasonografi, dapat
H. ditemukan kantung
embrio yang bertumbuh
dan berkembang, namun
tidak ditemukan
I. pertumbuhan dan
perkembangan pada
embrio.
J. Blighted ovum
(kehamilan kosong)
atau anembryonic
pregnancy (kehamilan
K. anembrionik) adalah
kejadian di mana
ovum berhasil
melakukan implantasi
pada
L. dinding rahim namun
tidak berhasil untuk
bertumbuh dan
berkembang.
Kehamilan
M. anembrionik dapat
didiagnosis apabila
kantung embrio tidak
memiliki fetal pole
N. berdiameter ≥15 mm
atau ukuran kantung
embrio <15 mm yang
tidak mengalami
O. pertumbuhan sama
sekali dalam waktu 7
hari. Pada pemeriksaan
ultrasonografi, dapat
P. ditemukan kantung
embrio yang bertumbuh
dan berkembang, namun
tidak ditemukan
Q. pertumbuhan dan
perkembangan pada
embrio.
R. lighted ovum
(kehamilan kosong)
atau anembryonic
pregnancy (kehamilan
S. anembrionik) adalah
kejadian di mana
ovum berhasil
melakukan implantasi
pada
T. dinding rahim namun
tidak berhasil untuk
bertumbuh dan
berkembang.
Kehamilan
U. anembrionik dapat
didiagnosis apabila
kantung embrio tidak
memiliki fetal pole
V. berdiameter ≥15 mm
atau ukuran kantung
embrio <15 mm yang
tidak mengalami
W. pertumbuhan sama
sekali dalam waktu 7
hari. Pada pemeriksaan
ultrasonografi, dapat
X. ditemukan kantung
embrio yang bertumbuh
dan berkembang, namun
tidak ditemukan
Y. pertumbuhan dan
perkembangan pada
embrio
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,
jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa
diukur dengan ukuran berat (gram, kilogram) dan ukuran panjang (centimeter,
meter).
Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill)
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur
sebagai hasil dari proses pematangan. Menyangkut perkembangan emosi,
intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
1. Perkembangan sensorik
Aktivitas motor merupakan bagian yang berkembang pada masa
bayi. Perkembangan sensorik motor ini didukung oleh keterampilan
motorin kasar dan halus seperti stimulus visual, stimulus pendengaran,
stimulus taktil (sentuhan) dan stimulus kinetik. Stimulus sensorik yang
diberikan oleh lingkungan anak akan direspon dengan memperlihatkan
aktivitas-aktivitas motoriknya.
Stimulasi visual merupakan stimulasi awal yang penting pada tahap
permulaan perkembangan anak. Anak akan meningkatkan perhatiannya
pada lingkungan sekitar melalui penglihatannya. Oleh karena itu, orang
tua disarankan untuk memberikan mainan warna-warni pada usia 3 bulan
pertama.
Stimulasi pendengaran (stimulasi auditif) adalah sangat penting
untuk perkembangan bahasanya (verbal), terutama pada tahun pertama
kehidupannya. Memberikan sentuhan (stimulus taktil) yang mencukupi
pada anak berarti memberikan perhatian dan kasih sayang yang
diperlukan oleh anak. Stimulus semacam ini akan menimbulkan rasa
aman dan percaya diri pada anak sehingga anak lebih responsive dan
berkembang. Stimulasi kinetic akan membantu anak untuk mengenal
lingkungan yang berbeda.
2. Perkembangan Intelektual
Memberikan sumber-sumber yang beraneka ragam untuk
pembelajaran. Eksplorasi dan manipulasi bentuk, ukuran, tekstur, warna,
pengalaman dengan angka, hubungan yang renggang konsep abstrak.
Kesempatan untuk mempraktikkan dan memperluas keterampilan
berbahasa. Memberikan kesempatan untuk melatih pengalaman masa lalu
dalam upaya mengasimulasinya kedalam persepsi dan hubungan baru.
Membantu anak memahami dunia dimana mereka hidup dan
membedakan antara fantasi dan realita.