Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TUMBUH KEMBANG ANAK

Disusun Oleh:

KELOMPOK 4

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

TAHUN 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Tema : Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah


Sub Tema : Tumbuh Kembang Anak
Sasaran : Ibu yang memiliki balita
Hari / Tanggal : Sabtu, 10 Desember 2022
Tempat : Klinik Sinar Sehat
Penyuluh : Kelompok 4

A. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan selama 30 menit peserta
diharapkan dapat memahami mengenai tumbuh kembang anak.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 30 menit peserta
diharapkan dapat:
a. Menjelaskan pengertian pertumbuhan dan perkembangan,
b. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang,
c. Menjelaskan kebutuhan dasar anak,
d. Menjelaskan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan,
e. Menjelaskan fungsi bermain pada anak.

B. Pokok Bahasan
1. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan,
2. Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang,
3. Kebutuhan dasar anak,
4. Ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan,
5. Fungsi bermain pada anak.

C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. Alat Bantu/Media
1. Buku KIA
2. Lembar KPSP

F. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan Promosi kesehatan Kegiatan Audien


1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
5 2. Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan
1 Pembukaan
Menit 3. Menjelaskan maksud dan 3. Memperhatikan
tujuan
1. Mengkaji ulang pengetahuan 1. Menjawab
sasaran tentang materi 2. Memperhatikan dan
penyuluhan. mendengarkan
2. Menjelaskan dan 3. Bertanya
menanyakan tentang: 4. Memperhatikan
a. Pertumbuhan dan
perkembangan,
b. Faktor yang
mempengaruhi tumbuh
15 kembang,
2 Isi
Menit c. Kebutuhan dasar anak
d. Ciri-ciri pertumbuhan
dan perkembangan
e. Fungsi bermain anak
3. Memberikan kesempatan
kepada sasaran untuk
menanyakan hal-hal yang
belum di mengerti dari meteri
yang dijelaskan penyuluh.
4. Menjawab pertanyaan peserta
1. Memberikan review tentang 1. Memperhatikan
materi yang telah disampaikan 2. Menyimak
5 2. Menyimpulkan 3. Memperhatikan
3 Penutup
menit 3. Menyampaikan harapan 4. Menjawab salam
kepada klien
4. Salam penutup

G. Evaluasi
Klien mampu menjelaskan kembali:
1. Evaluasi Struktural
Melakukan kesepakatan pertemuan rutin dengan klien sehingga dapat
memantau hasil yang diharapkan.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta
1) Klien dapat mengikuti kegiatan penyuluhan dari awal sampai
akhir, sehingga mampu melakukan tindakan yang diharapkan
dan bisa dengan mudah di evaluasi.
2) Pertemuan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal
yang sudah ada.
b. Penyuluh
1) Memfasilitasi segala Sesutu yang diperlukan untuk melakukan
penyuluhan sehingga jalannya diskusi menjadi lancar.
2) Penyuluh harus menguasai semua materi yang berhubungan
dengan promosi kesehatan yang diberikan.
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, klien mengalami perubahan
yang positif diantaranya klien akan memantau tumbuh kembang anaknya
dengan baik.

H. Lampiran
1. Materi
LAMPIRAN
KONSEP TEORI

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

B. Blighted ovum
(kehamilan kosong)
atau anembryonic
pregnancy (kehamilan
C. anembrionik) adalah
kejadian di mana
ovum berhasil
melakukan implantasi
pada
D. dinding rahim namun
tidak berhasil untuk
bertumbuh dan
berkembang.
Kehamilan
E. anembrionik dapat
didiagnosis apabila
kantung embrio tidak
memiliki fetal pole
F. berdiameter ≥15 mm
atau ukuran kantung
embrio <15 mm yang
tidak mengalami
G. pertumbuhan sama
sekali dalam waktu 7
hari. Pada pemeriksaan
ultrasonografi, dapat
H. ditemukan kantung
embrio yang bertumbuh
dan berkembang, namun
tidak ditemukan
I. pertumbuhan dan
perkembangan pada
embrio.
J. Blighted ovum
(kehamilan kosong)
atau anembryonic
pregnancy (kehamilan
K. anembrionik) adalah
kejadian di mana
ovum berhasil
melakukan implantasi
pada
L. dinding rahim namun
tidak berhasil untuk
bertumbuh dan
berkembang.
Kehamilan
M. anembrionik dapat
didiagnosis apabila
kantung embrio tidak
memiliki fetal pole
N. berdiameter ≥15 mm
atau ukuran kantung
embrio <15 mm yang
tidak mengalami
O. pertumbuhan sama
sekali dalam waktu 7
hari. Pada pemeriksaan
ultrasonografi, dapat
P. ditemukan kantung
embrio yang bertumbuh
dan berkembang, namun
tidak ditemukan
Q. pertumbuhan dan
perkembangan pada
embrio.
R. lighted ovum
(kehamilan kosong)
atau anembryonic
pregnancy (kehamilan
S. anembrionik) adalah
kejadian di mana
ovum berhasil
melakukan implantasi
pada
T. dinding rahim namun
tidak berhasil untuk
bertumbuh dan
berkembang.
Kehamilan
U. anembrionik dapat
didiagnosis apabila
kantung embrio tidak
memiliki fetal pole
V. berdiameter ≥15 mm
atau ukuran kantung
embrio <15 mm yang
tidak mengalami
W. pertumbuhan sama
sekali dalam waktu 7
hari. Pada pemeriksaan
ultrasonografi, dapat
X. ditemukan kantung
embrio yang bertumbuh
dan berkembang, namun
tidak ditemukan
Y. pertumbuhan dan
perkembangan pada
embrio
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,
jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa
diukur dengan ukuran berat (gram, kilogram) dan ukuran panjang (centimeter,
meter).
Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill)
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur
sebagai hasil dari proses pematangan. Menyangkut perkembangan emosi,
intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.

B. Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang


1. Faktor genetik
Faktor genetic merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir
proses tumbuh kembang anak. Faktor genetic antara lain adalah berbagai
faktor bawaan yang normal dan patologik, jenis kelamin, suku dan
bangsa.
2. Faktor lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau
tidaknya potensi bawaan. Lingkungan ini merupakan “bio-fisiko-psiko-
sosial” yang mempengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi
sampai akhir hayatnya.

C. Kebutuhan Dasar Anak


Secara umum digolongkan menjadi 3 kebutuhan dasar, yaitu :
1. Kebutuhan fisik-bio-medis (ASUH), meliputi :
a. Pangan/gizi merupakan kebutuhan terpenting,
b. Perawatan kesehatan dasar, antara lain imunisasi, pemberian ASI,
penimbangan bayi/anak yang teratur, pengobatan kalau sakit, dll
c. Pemukiman yang layak
d. Personal hygiene, sanitasi lingkungan
e. Kesegaran jasmani, rekreasi
2. Kebutuhan emosi/kasih sayang (ASIH)
Pada tahun-tahun pertama kehidupan, hubungan yang erat, mesra
dan selaras antara ibu atau pengganti ibu dengan anak merupakan syarat
mutlak untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik, mental
maupun psikososial.
Kekurangan kasih sayang ibu pada tahun-tahun pertama kehidupan
mempunyai dampak negatif pada tumbuh kembang anak baik fisik,
mental maupun sosial emosi. Kasih sayang dari orang tuanya (ayah, ibu)
akan menciptakan ikatan yang erat (bounding) dan kepercayaan (basic
trust).
3. Kebutuhan akan stimulasi mental (ASAH)
Stimulasi mental merupakan cikal bakal dalam proses belajar
(pendidikan dan pelatihan) pada anak. Stimulasi mentah (ASAH) ini
mengembangkan perkembangan mental psikososial : kecerdasan,
keterampilan, kemandirian, kreativitas, agama, kepribadian, moral-etika,
dan produktivitas.

D. Ciri-Ciri Pertumbuhan dan Perkembangan


1. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai
maturitas atau dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan
lingkungan.
2. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak, tetapi
kecepatannya berbeda antara anak yang satu dengan yang lain.
3. Perkembangan erat hubungannya dengan maturase sistem susunan saraf.
4. Aktivitas seluruh tubuh diganti respon individu yang khas.
5. Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal
6. Refleks primitive seperti refleks memegang dan berjalan akan
menghilang sebelum gerakan volunteer tercapai

Pertumbuhan dan perkembangan anak pra sekolah


Usia Fisik Motorik kasar Motorik halus Bahasa
(tahun)
3  Penambahan  Mengendarai  Secara benar  Menggunakan
BB 1,8 – 2,7 sepeda roda memasukkan kalimat
kg tiga biji-bijian lengkap dari
 Penambahan  Melompat dalam botol tiga sampai
TB 7,5 cm panjang berleher empat kata
sempit  Mengajukan
 Dalam banyak
menggambar pertanyaan
meniru
lingkaran
4  BB rata-rata  Melompat  Menggunakan  Mengetahui
16 kg dan gunting lagu
 TB rata-rata meloncat dengan baik sederhana
103 cm pada satu untuk  Menyebutkan
kaki memotong satu atau
 Menangkap gambar lebih warna
bola dengan  Dapat
tepat memasang
sepatu tapi
tidak mampu
mengikat
talinya
5  BB rata-rata  Meloncat  Mengikat tali  Mengetahui
18,7 kg dan sepatu nama hari
melompat dalam
minggu

E. Fungsi Bermain Pada Anak


Dunia anak tidak dapat dipisahkan dengan dunia bermain. Keduanya
bersifat universal di semua bangsa dan budaya. Diharapkan dengan bermain,
anak akan mendapatkan stimulus yang mencukupi agar dapat berkembang
secara optimal. Ada beberapa fungsi bermain pada anak yaitu sebagai berikut:

1. Perkembangan sensorik
Aktivitas motor merupakan bagian yang berkembang pada masa
bayi. Perkembangan sensorik motor ini didukung oleh keterampilan
motorin kasar dan halus seperti stimulus visual, stimulus pendengaran,
stimulus taktil (sentuhan) dan stimulus kinetik. Stimulus sensorik yang
diberikan oleh lingkungan anak akan direspon dengan memperlihatkan
aktivitas-aktivitas motoriknya.
Stimulasi visual merupakan stimulasi awal yang penting pada tahap
permulaan perkembangan anak. Anak akan meningkatkan perhatiannya
pada lingkungan sekitar melalui penglihatannya. Oleh karena itu, orang
tua disarankan untuk memberikan mainan warna-warni pada usia 3 bulan
pertama.
Stimulasi pendengaran (stimulasi auditif) adalah sangat penting
untuk perkembangan bahasanya (verbal), terutama pada tahun pertama
kehidupannya. Memberikan sentuhan (stimulus taktil) yang mencukupi
pada anak berarti memberikan perhatian dan kasih sayang yang
diperlukan oleh anak. Stimulus semacam ini akan menimbulkan rasa
aman dan percaya diri pada anak sehingga anak lebih responsive dan
berkembang. Stimulasi kinetic akan membantu anak untuk mengenal
lingkungan yang berbeda.
2. Perkembangan Intelektual
Memberikan sumber-sumber yang beraneka ragam untuk
pembelajaran. Eksplorasi dan manipulasi bentuk, ukuran, tekstur, warna,
pengalaman dengan angka, hubungan yang renggang konsep abstrak.
Kesempatan untuk mempraktikkan dan memperluas keterampilan
berbahasa. Memberikan kesempatan untuk melatih pengalaman masa lalu
dalam upaya mengasimulasinya kedalam persepsi dan hubungan baru.
Membantu anak memahami dunia dimana mereka hidup dan
membedakan antara fantasi dan realita.

3. Perkembangan Sosialisasi dan Moral


Sejak awal masa anak-anak, bayi telah menunjukkan ketertarikan
dan kesenangan terhadap orang lain terutama terhadap ibu. dengan
bermain, anak akan mengembangkan dan memperluas sosialisasi, belajar
untuk mengatasi persoalan yang timbul, mengenal nilai-nilai moral dan
etika, belajar mengenai apa yang salah dan benar, serta bertanggung
jawab terhadap sesuatu yang diperbuatnya.
Pada tahun pertama, anak hanya mengamati objek di sekitarnya.
Pada usia 2-3 tahun, biasanya anak suka bermain peran seperti peran
sebagai ayah, ibu dan lain-lain. Pada usia pra sekolah, anak lebih banyak
bergabung dengan kelompok sebayanya (peer group) dan mempunyai
teman favorit
4. Kreativitas
Situasi yang lebih menguntungkan/menyenangkan dalam bermain
adalah berkreasi. Anak-anak dapat bereksperimen dan mencoba ide-
idenya. Sekali anak merasa puas untuk mencoba sesuatu yang baru dan
berbeda, ia akan memindahkan kreasinya ke situasi yang lain.
Memungkinkan fantasi dan imajinasi meningkat, serta meningkatkan
perkembangan bakat dan minat khusus. Untuk mengembangkan kreasi
anak, diperlukan lingkungan yang mendukung.
5. Kesadaran Diri
Dengan aktivitas bermain, anak akan menyadari bahwa dirinya
berbeda dengan yang lain dan memahami dirinya sendiri. anak belajar
untuk memahami kelemahan dan kemampuannya dibandingkan dengan
anak yang lain, anak juga mulai melepaskan diri dari orang tuanya.
6. Nilai Terapeutik
Bermain dapat mengurangi tekanan atau stress dari lingkungan.
Dengan bermain, anak dapat mengekspresikan emosi dan ketidakpuasan
atas situasi sosial serta rasa takutnya yang tidak dapat diekspresikan di
dunia nyata. Dengan bermain, dapat mempermudah komunikasi verbal
dan non-verbal tentang kebutuhan, rasa takut dan keinginan.

Anda mungkin juga menyukai