Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TUMBUH KEMBANG

BAYI UMUR 0-12 BULAN

DI SUSUN OLEH

Egi Nurrani
(2015302012)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA KEBIDANAN


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS FORT DE KOCK
BUKITTINGGI
TAHUN 2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TUMBUH KEMBANG BAYI USIA 0 - 12 BULAN

I. Pokok Bahasan :

A. Sub Pokok Bahasan : Tumbuh kembang bayi usia 0 - 12 bulan

B. Penyuluh : Pemahaman tentang tumbuh kembang bayi usia 0 - 12 bulan

C. Hari/Tanggal : Rabu, 15 November 2023

D. Waktu : 10.00 WIB

E. Tempat :

F. Sasaran : Ibu yang memiliki bayi

II. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )

Setelah akhir proses pembelajaran para peserta mampu memahami tentang kebutuhan dasar usia

0-12 bulan.

III. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )

Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta mampu:

a. Mengerti pengertian tumbuh kembang.

b. Mengerti Ciri-ciri tumbuh kembang

c. Mengerti faktor-faktor yang mempengeruhi tumbang.

d. Mengerti kebutuhan dasar usia 0 - 12 bulan.

e. Mengerti cara stimulasi tumbuh kembang usia 0-12 bulan.

IV. Materi

Terlampir
V. Media

Leaflet

VI. Metode

A. Ceramah

B. Diskusi

VII. Pelaksanaan

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 5 menit Pembukaan:

a. Mengucapkan Salam
Menjawab Salam
b. Perkenalan
Merespon
c. Menyampaikan maksud dan tujuan
Mendengarkan
d. Menyampaikan Kontrak waktu
Menyetujui Kontrak Waktu

2. 30 menit Pelaksanaan:

Menyampaikan :

Mendengarkan

Merespon

Bertanya

Mempraktekan

3. 10 menit Evaluasi dilakukan secara lisan:

Bertanya, menjawab
pertanyaan dan

mempraktekan

4. 5 menit Penutup :

Mengucapkan terima kasih dan


Menjawab salam
mengucapkan salam

VIII. Evaluasi
Setelah diberi penyuluhan ibu diberi kesempatan untuk menyampaikan
kesimpulan yang di dapat
IX. Referensi

Desmita. 2011. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Wong, L. Donna.

2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Vol. 1 Edisi 6. Jakarta: EGC Hidayat, A.Aziz. 2008.

Pengantar IlmuAbayi Untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika Indiarti, MT.

2009. Perkembangan Bayi Sehat 0-3 tahun. Yogyakarta: Andi Offset


MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian
Pertumbuhan adalah bertumbuhnya bayi dari segi jasmani. Perkembangan ialah
berkembangnya kepribadian bayi, dari seorang mahluk yang tadinya secara mutlak
bergantung pada lingkungannya, menjadi seorang yang secara relatif mandiri dan
berguna bagi lingkungannya (Desmita, 2011). Perkembangan bayi merupakan proses
yang artinya, perkembangan itu meliputi berbagai aspek kehidupan manusia, dan terjadi
sebagai hasil interaksi antara faktor bawaan dan faktor lingkungan. Agar perkembangan
itu berjalan sebaik-baiknya, bayi perlu diasuh dan dibimbing oleh orang dewasa, terutama
dalam lingkungan kehidupan berkeluarga (Syah, 2008).
B. Cara Deteksi Dini Tumbuh Kembang Usia 0-12 bulan Menurut Hidayat (2008)
menyebutkan ciri dari tumbuh kembang sesuai usia meliputi :
1. Dari lahir sampai 3 bulan :
a. Mampu mengangkat kepala
b. Mampu mengikuti obyek dengan matanya
c. Mampu melihat ke muka orang dengan tersenyum
d. Mampu bereaksi terhadap suara/bunyi
e. Mampu mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
2. Dari 3 sampai 6 bulan :
a. Mampu mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada
b. Mulai belajar meraih benda yang ada dalam atau di luar jangkauannya
c. Menaruh benda-benda di mulutnya
d. Mampu tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain
3. Dari 6 sampai 9 bulan
a. Mampu duduk tanpa dibantu
b. Mampu tengkurap dan berbalik sendiri
c. Mampu merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
d. Mampu memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lain
e. Mampu memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
f. Mampu melempar benda-benda
g. Mampu mengeluarkan kata-kata yang tanpa arti
h. Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi
sembunyian
4. Dari 9 sampai 12 bulan :
a. Mampu berdiri sendiri tanpa dibantu
b. Mampu berjalan dengan dituntun
c. Mampu menirukan suara
d. Mampu belajar menyatakan satu atau dua kata
e. Mampu mengerti perintah sederhana atau larangan
f. Ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda ke mulutnya
g. Berpartisipasi dalam permainan
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang usia 0-12 bulan
1. Faktor Herediter
Faktor herediter merupakan faktor yang dapat diturunkan sebagai dasar
dalam mencapai tumbuh kembang bayi, faktor herditer meliputi factor
bawaan, jenis kelamin, ras, dan suku bangsa. Pertumbuhan dan
perkembangan
bayi dengan jenis kelamin laki-laki setelah lahir akan cenderung cepat
dibandingkan dengan bayi perempuan serta akan bertahan sampai usia
tertentu. Baik bayi laki-laki atau bayi perempuan akan mengalami
pertumbuhan yang lebih cpat ketika mereka mencapai masa pubertas
(Hidayat, 2008).
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan merupakan faktor yang memegang peranan penting
dalam menentukan tercapai atau tidaknya potensi yang sudah dimiliki.
Faktor lingkungan ini dapat meliputi lingkungan prenatal (yaitu
lingkungan dalam kandungan) dan lingkungan postnatal (yaitu
lingkungan setelah bayi lahir).
Faktor lingkungan secara garis besar dibagi menjadi :
a. Faktor lingkungan prenatal
1) Gizi pada waktu ibu hamil
2) Zat kimia atau toksin
3) Hormonal
b. Faktor lingkungan postnatal
1) Budaya lingkungan Dalam hal ini adalah budaya dalam
masyarakat yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan bayi, budaya lingkungan dapat menentukan
bagaimana seseorang mempersepsikan pola hidup sehat.
2) Status sosial ekonomi Bayi dengan keluaraga yang
memiliki sosial ekonomi tinggi umumnya pemenuhan
kebutuhan gizinya cukup baik dibandingkan dengan bayi
dengan sosial ekonomi rendah.
3) Nutrisi Nutrisi menjadi kebutuhan untuk tunbuh dan
berkembang selama masa pertumbuhan, dalam nutrisi
terdapat kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan seperti protein,
karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan air.
4) Iklim dan cuaca Pada saat musim tertentu kebutuhan gizi
dapat dengan mudah diperoleh namun pada saat musim
yang lain justru sebaliknya, sebagai contoh pada saat
musim kemarau penyediaan air bersih atau sumber
makanan sangatlah sulit.
5) Olahraga atau latihan fisik Dapat memacu perkembangan
bayi karena dapat meningkatkan sirkulasi darah sehingga
suplai oksigen ke seluruh tubu dapat tertur serta
dapatmeningkatkan stimulasi perkembangan tulang, otot,
dan pertumbuhan sel lainnya.
6) Posisi bayi dalam keluarga Secara umum bayi pertama
memiliki kemampuan intelektual lebih menonjol dan cepat
berkembang karena sering berinteraksi dengan orang
dewasa namun dalam perkembangan motoriknya kadang-
kadang terlambat karena tidak ada stimulasi yang biasanya
dilakukan saudara kandungnya, sedangkan pada bayi kedua
atau tengah kecenderungan orang tua yang sudah biasa
dalam merawat bayi lebih percaya diri sehingga
kemamapuan bayi untuk berdaptasi lebih cepat dan mudah
meski dalam perkembangan intelektual biasanya kurang
dibandingkan dengan ank pertamanya.
7) Status kesehatan Apabila bayi berada dalam kondisi sehat
dan sejahtera maka percepatan untuk tumbuh kembang
menjadi sangat mudah dan sebaliknya sebagai contoh
apabila bayi mempunyai penyakit kronis yang ada pada diri
bayi maka pencapaian kemampuan untuk maksimal dalam
tumbuh kembang akan terhambat karena bayi memiliki
masa kritis.
c. Faktor Hormonal Faktor hormonal yang berperan dalam
tumbuh kembang bayi antara lain hormon somatotropin, tiroid
dan glukokortikoid. Hormon somatotropin (growth hormone)
berperan dalam mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan
dengan menstimulasi terjadinya proliferasi sel kartilgo dan
system skeletal, hormone tiroid berperan menstimulasi
metabolism tubuh. Hormon glukokortiroid mempunyai fungsi
menstimulasi pertumbuhan sel intertisial dari testis (untuk
memproduksi testosteron) dan ovarium (untuk memproduksi
estrogen), selanjutnya hormon tersebut menstimulasi
perkembangan seks, baik pada bayi laki-laki maupun
perempua yang sesuai dengan peran hormonnya (Hidayat,
2008).
D. Kebutuhan Dasar Usia 0-12 bulan
1. Kebutuhan fisik (asuh)
a. Nutrisi/gizi merupakan kebutuhan terpenting
b. Perawatan kesehatan dasar, antara lain imunisasi, pemberian ASI, penimbangan
bayi/bayi yang teratur, pengobatan kalau sakit, dll
c. Tempat tinggal yang layak
d. Higiene perorangan, sanitasi lingkungan
e. Pakaian
f. Kesegaran jasmani, rekreasi
2. Kebutuhan emosi/kasih sayang (asih) Pada tahun-tahun pertama kehidupan,
hubungan yang erat, mesra dan selaras antara ibu/pengganti ibu dengan bayi
merupakan syarat mutlak untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik,
mental maupun psikososial. Kekurangan kasih sayang ibu pada tahun-tahun
pertamakehidupan mempunyai dampak negatif pada tumbuh kembang bayi baik fisik,
mental maupun sosial emosi.
3. Kebutuhan akan stimulasi mental (asah) Stimulasi mental merupakan cikal bakal
dalam proses belajar (pendidikan dan pelatihan) pada bayi. Stimulasi mental ini
mengembangkan perkembangan mental psikososial ; kecerdasan, keterampilan,
kemandirian, kreativitas, agama, kepribadian, moral-etika, produktivitas dan
sebagainya.
E. Stimulasi Dalam Tumbuh Kembang Usia 0-12 bulan Stimulasi sangat penting dalam
perkembangan bayi, karena bayi yang mendapat stimulasi akan lebih cepat berkembang
dibandingkan bayi yang kurang mendapat stimulasi. Berbagai macam stimulasi seperti
visual, verbal, auditif, taktil, dapat mengoptimalkan perkembangan bayi. Cara
memberikan stimulasi pada bayi yaitu :
1. Usia 0-3 bulan
a. Stimulasi motorik kasar
1) Posisikan bayi dalam posisi tengkurap. Lakukan beberapa kali untuk melatih
kekuatan motoriknya.
2) Beri semangat bayi untuk mengangkat kepalanya dalam posisi tengkurap.
Meletakkan cermin atau gambar besar di depan, atau menyelaraskan wajah
ibu dengan bayi saat memanggil namanya.
3) Membelai kepala dan leher, sehingga bayi akan mengangkat kepalanya.
b. Stimulasi motorik halus
1) Ketika bayi mengepalkan telapak tangannya, ibu dapat membuka kepalan
tangannya, jari-jari ibu menyentuh jari-jari satu per satu dan meluruskannya
seperti memijat.
2) Berikan pijatan lembut di jari-jari kecil dan berikan mainan yang lembut
dengan warna mencolok dan dapat juga keluarkan bunyi bunyian untuk
mendorongnya bereaksi.
3) Pegang jemari bayi kemudian lakukan gerakan lengan menyilang di dadanya.
Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot lengan atas, bahu
dan punggung atas.
2. Usia 4-6 bulan
a. Stimulasi motorik kasar
1) Membunyikan mainan di atas kepala bayi dan menggerakannya perlahan ke
satu sisi. Ini akan merangsang bayi untuk miring dan menggulingkan badan.
2) Baringkan dalam posisi tengkurap kemudian bunyikan mainan dari atas atau
depan sehingga kecil mengangkat kepalanya. Ativitas ini dapat melatih otot-
otot leher.
3) Dudukkan di kursi untuk merangsangnya agar mampu duduk sendiri, dengan
pengawasan orang tua.
b. Stimulus motorik halus
1) Memberikan mainan yang memiliki pegangan dan dapat digigit sehingga bayi
terus-menerus menggenggam.
2) Letakkan bayi dalam posisi tengkurap. Lalu letakkan mainan berwarna-warni
dalam jangkauan dan biarkan bayi mencoba untuk mengambil mainan
tersebut.
3) Kenalkan bayi dengan tekstur yang beragam pada objek di dalam rumah,
seperti kain yang kasar dan halus.
4) Memberikan mainan yang berwarna kontras dan mengeluarkan suara.
3. Usia 7-9 bulan
a. Stimulasi motorik kasar
1) Menempatkan cermin di depan bayi. Biarkan dia melakukan gerakan gerakan
yang mengangkat punggung dan pantat, serta ayunkan itu maju dan mundur.
2) Merangkaklah bersama-sama bayi untuk melatihnya keseimbangan tubuh.
3) Latih berdiri untuk melatih otot kakinya.
b. Stimulasi motorik halus
1) Melakukan gerakan dengan jari-jari dan meminta bayi untuk meniru gerakan
ibu. Lakukan buku tutup tangan sambil bernyanyi.
2) Memberikan obyek yang dapat digenggam seperti tongkat drum, sendok,
garpu, dan sebagainya.
3) Memberikan sendok plastik kecil untuk melatihnya makan menggunakan
sendok makan.
4. Usia 10-12 bulan
a. Stimulasi motorik kasar
1) Tempatkan mainan di lokasi yang dapat diraih dan dipindah gerakkan bayi.
Kemudian, berikan semangat untuk mencapai objek sambil menepuk-nepuk
lantai.
2) Ajak bayi mencoba berjalan di rumput taman atau kebun.
3) Melatihnya berjalan, pegang kedua tangan dan berikan semangat dengan
meminta bayi untuk mengayunkan kaki langkah demi langkah. Usia satu
tahun bayi sudah bisa berjalan sendiri tanpa dipandu, tetapi jika bayi Anda
belum mampu, terus berikan stimulus agar berjalan.
b. Stimulasi motorik halus
1) Siapkan sebuah kotak mainan dan isi dengan berbagai mainan. Stimulasi bayi
untuk memindahkan objek dari tempatnya dan kemudian diletakkan pada
tempatnya kembali.
2) Beri kesempatan bayi untuk makan menggunakan sendok plastik dan makan
sendirian di kursinya.
3) Susun mainan warna-warni dan membiarkan dia memasukkan objek untuk
melatih kemampuan koordinasi mata dan tangan.

Anda mungkin juga menyukai