Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA

REMAJA DI SMA HARAPAN MULIA KOTA DENPASAR


Untuk memenuhi tugas mata kuliah Promosi Kesehatan
DOSEN PENGAMPU : Asep Aep Indarna.,S.Kep.,Ners.,M.Pd

Oleh
Cyntia Wahyu Nin Tyas
191FK01026

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG


FAKULTAS KEPERAWATAN PRODI D3 KEPERAWATAN
2021/2022
FORMAT
SATUAN ACARA PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN

POKOK BAHASAN : Kesehatan Reproduksi


SUB POKOK BAHASAN : Kesehatan Reproduksi Pada Remaja
WAKTU : 60 menit mulai pukul 09.00
SASARAN : Seluruh Siswa/i di SMA Harapan Mulia
TEMPAT : Auditorium
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan “Para Remaja”
(Seluruh Siswa/i di SMA Harapan Mulia) dapat mengetahui tentang
pentingnya Kesehatan Reproduksi Pada Remaja.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan “Para Remaja”
(Seluruh Siswa/i di SMA Harapan Mulia) dapat menjelaskan kembali :
a. Pengertian Kesehatan Reproduksi
b. Perubahan Fisik, Biologis, dan Psikososial Remaja
c. Perawatan / Kebersihan Organ Reproduksi
d. Perilaku Remaja dan PMS (Penyakit Menular Seksual)
2. KEGIATAN PELAKSANAAN
KEGIATAN
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN
PESERTA

1 2 menit Pembukaan:

1. Memberi Salam 1. Menjawab


2. Menyebutkan Materi atau pokok salam

1
pembahasan yang akan 2. Mendengarkan
disampaikan dan
memperhatikan

Pelaksanaan:

2. 25 menit Menjelaskan materi penyuluhan secara Menyimak dan


berurutan dan teratur memperhatikan

Evaluasi:
3 6 menit
Meminta audiens menjelaskan kembali Menjawab
mengenai : Pertanyaan
1. Pengertian Kesehatan Reproduksi
2. Perubahan Fisik, Biologis, dan
Psikososial Remaja
3. Perawatan / Kebersihan Organ
Reproduksi
4. Perilaku Remaja Dan PMS
(Penyakit Menular Seksual).

Memberikan pujian atas keberhasilan


dalam menjelaskan pertanyaan dan
memperbaiki kesalahan, serta
menyimpulkan.

Penutup:
4 2 menit
Mengucapkan terimakasih dan Menjawab salam
mengucapkan salam

2
3. METODE
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
4. MEDIA
a. Infocus
b. Laptop
c. Powerpoint dan Leaflet
d. Video Edukasi
5. MATERI
Terlampir.
6. EVALUASI
a. Apa itu Kesehatan Reproduksi?
b. Sebutkan Perubahan Fisik, Biologis dan Psikososial Remaja!
c. Sebutkan cara Perawatan / Kebersihan Organ Reproduksi!
d. Contoh Perilaku Remaja yang menyimpang dan contoh PMS

Lampiran Materi
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

A. Pengertian Remaja Dalam Konteks Kesehatan Reproduksi Remaja

Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa


dewasa.Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya setempat.

3
Menurut WHO (badan PBB untuk kesehatan dunia) batasan usia remaja adalah 12
sampai 24 tahun.
Sedangkan dari segi program pelayanan, definisi remaja yang digunakan oleh
Departemen Kesehatan adalah mereka yang berusia 10 sampai 19 tahun dan belum
kawin. Menurut BKKBN (Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak Reproduksi)
batasan usia remaja adalah 10 sampai 21 tahun.
Kesehatan Reproduksi (kespro) adalah Keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial
yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran & sistem
reproduksi . Kesehatan Reproduksi Menurut WHO adalah suatu keadaan fisik,
mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam
segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.
Atau Suatu keadaan dimana manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya serta
mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksinya secara sehat dan aman.
Secara garis besar dapat dikelompokkan empat golongan faktor yang dapat
berdampak buruk bagi kesehatan reproduksi yaitu :
1. Faktor sosial-ekonomi dan demografi (terutama kemiskinan, tingkat
pendidikan yang rendah, dan ketidaktahuan tentang perkembangan seksual
dan proses reproduksi, serta lokasi tempat tinggal yang terpencil).
2. Faktor budaya dan lingkungan (misalnya, praktek tradisional yang berdampak
buruk pada kesehatan reproduksi, kepercayaan banyak anak banyak rejeki,
informasi tentang fungsi reproduksi yang membingungkan anak dan remaja
karena saling berlawanan satu dengan yang lain, dsb).
3. Faktor psikologis (dampak pada keretakan orang tua pada remaja, depresi
karena ketidakseimbangan hormonal, rasa tidak berharga wanita pada pria
yang membeli kebebasannya secara materi, dsb)
4. Faktor biologis (cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi pasca
penyakit menular seksual, dsb).
Kesehatan Reproduksi Remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut
sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja.Pengertian sehat

4
disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun
juga sehat secara mental serta sosial kultural.
Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang
benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada disekitarnya.
Dengan informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku
yang bertanggung jawab mengenai proses reproduksi.
B. Perubahan Fisik, Biologis, Psikososial Remaja

1. Tumbuh Kembang Remaja.


Masa remaja dibedakan dalam :
a. Masa Remaja Awal, 10 – 13 Tahun.
b. Masa Remaja Tengah, 14 – 16 Tahun.
c. Masa Remaja Akhir, 17 – 19 Tahun.
2. Pertumbuhan Fisik Pada Remaja Perempuan :
a. Mulai menstruasi.
b. Payudara dan panggul membesar.
c. Indung telur membesar.
d. Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat.
e. Vagina mengeluarkan cairan.
f. Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina.
g. Tubuh bertambah tinggi (lengan dan tungkai kaki bertambah panjang )
h. Tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar, sehingga tidak
terlihat seperti anak kecil lagi.
i. Kaki dan tangan bertambah besar
j. Keringat bertambah banyak
k. Indung telur mulai membesar dan berfungsi sebagai organ reproduksi
3. Perubahan fisik yang terjadi pada remaja laki-laki :
a. Terjadi perubahan suara mejadi besar dan berat.
b. Tumbuh bulu disekitar ketiak dan alat kelamin.

5
c. Tumbuh kumis.
d. Mengalami mimpi basah.
e. Tumbuh jakun.
f. Pundak dan dada bertambah besar dan bidang.
g. Penis dan buah zakar membesar.
h. Tubuh bertambah berat dan tinggi
i. Keringat bertambah banyak
j. Kulit dan rambut mulai berminyak
k. Lengan dan tungkai kaki bertambah besar
l. Tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar, sehingga tidak
terlihat seperti anak kecil lagi
4. Pada Usia Remaja, Tugas-Tugas Perkembangan yang harus dipenuhi adalah
sebagai berikut:
a. Mencapai hubungan yang baru dan lebih mendalam dengan teman sebaya
baik sesama jenis maupun lawan jenis
b. Mencapai peran sosial maskulin dan feminin
c. Menerima keadaan fisik dan dapat mempergunakannya secara efektif
d. Mencapai kemandirian secara emosional dari orangtua dan orang dewasa
lainnya
e. Mencapai kepastian untuk mandiri secara ekonomi
f. Memilih pekerjaan dan mempersiapkan diri untuk bekerja
g. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan dan kehidupan keluarga
h. Mengembangkan kemampuan dan konsep-konsep intelektual untuk
tercapainya kompetensi sebagai warga negara
i. Menginginkan dan mencapai perilaku yang dapat dipertanggung-jawabkan
secara sosial
j. Memperoleh rangkaian sistem nilai dan etika sebagai pedoman perilaku

6
5. Perubahan Psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan maupun remaja
laki-laki, mengalami perubahan emosi, pikiran, perasaan, lingkungan
pergaulan dan tanggung jawab, yaitu :
a. Remaja lebih senang berkumpul diluar rumah dengan kelompoknya.
b. Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan orang tua.
c. Remaja ingin menonjolkan diri atau bahkan menutup diri.
d. Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi sangat tergantung
pada kelompoknya.
C. Menjaga Kebersihan Organ Reproduksi

Perubahan fisik selama pubertas harus dikuti dengan perawatan, kebersihan dan
kesehatan fisik, terutama alat-alat reproduksi. Selama masa haid remaja perempuan
disarankan untuk memakan makanan yang mengandung banyak zat besi (bayam, hati,
buah-buahan, dll) karena selama masa haid perempuan dapat mengalami anemia atau
kekurangan zat besi dalam darah.
Tips merawat kesehatan organ reproduksi :
1. Perempuan
a. Selama haid, menggunakan pembalut wanita untuk menampung darah
haid. Ataupun dibuat dengan kain bersih.
b. Mengganti pembalut empat jam sekali, atau lebih sering selama masa haid
c. Setiap kali buang air, siramlah (basuh) alat kelamin dengan air yang bersih
atau pengganti air (tissue).
d. Setelah buang air besar,bersihkan alat kelamin dari depan ke belakang,
bukan sebaliknya, agar sisa kotoran tidak masuk ke alat kelamin.
e. Jangan sering menggunakan antiseptik/cairan pembunuh kuman untuk
mencuci alat kelamin, khususnya vagina, karena akan mematikan mikro-
organisma yang secara alami dapat melindungi vagina
f. Jangan memakai celana dalam yang terlalu ketat.
g. Mengganti celana dalam dua kali sehari.

7
h. Gunakan celana dalam yang menyerap keringat.
2. Laki-Laki
a. Mandi secara teratur dua kali sehari.
b. Mengganti celana dalam dua kali sehari dan gunakan celana dalam yang
menyerap keringat.
c. Membersihkan anus dan penis dengan air bersih setiap kali buang air besar
maupun kecil.
d. Sunat dapat mencegah penumpukan kotoran (disebut smegma) di penis
e. Bagi yang belum disunat, kulit penutup penis ditarik kebelakang agar
bagian dalam penis dapat dicuci dengan air bersih setiap kali mandi.
f. Tidak menggunakan celana dalam yang ketat. Celana ketat dapat
mengganggu stabilitas suhu testis di dalam buah zakar.
D. Perilaku Seksual Remaja Dan Kesehatan Reproduksi

Perilaku seksual remaja terdiri dari tiga buah kata yang memiliki pengertian yang
sangat berbeda satu sama lainya. Perilaku dapat di artikan sebagai respons organisme
atau respons seseorang terhadap stimulus (rangsangan) yang ada
(Notoatmojdo,1993). Sedangakan seksual adalah rangsangan-rangsangan atau
dorongan yang timbul berhubungan dengan seks. Jadi perilaku seksual remaja adalah
tindakan yang dilakukan berhubungan dengan dorongan seksual yang datang baik
dari dalam dirinya maupun dari luar dirinya.
Adanya penurunan usia rata-rata pubertas mendorong remaja untuk aktif secara
seksual lebih dini. Dan adanya presepsi bahwa dirinya memiliki resiko yang lebih
rendah atau tidak beresiko sama sekali yang berhubungan dengan perilaku seksual,
semakin mendorong remaja memenuhi memenuhi dorongan seksualnya pada saat
sebelum menikah. Persepsi seperti ini disebut youth vulnerability oleh Quadrel et. aL.
(1993) juga menyatakan bahwa remaja cenderung melakukan underestimate terhadap
vulnerability dirinya. Banyak remaja mengira bahwa kehamilan tidak akan terjadi

8
pada intercourse (sanggama) yang pertama kali atau dirinya tidak akan pernah
terinfeksi HIV/AIDS karena pertahanan tubuhnya cukup kuat.
Dari kedua definisi kesehatan reproduksi tersebut ada beberapa faktor yang
berhubungan dengan status kesehatan reproduksi seseorang, yaitu faktor sosial
,ekonomi,budaya, perilaku lingkungan yang tidak sehat, dan ada tidaknya fasilitas
pelayanan kesehatan yang mampu mengatasi gangguan jasmani dan rohani. Dan tidak
adanya akses informasi merupakan faktor tersendiri yang juga mempengaruhi
kesehatan reproduksi.
Perilaku seksual merupakan salah satu bentuk perilaku manusia yang sangat
berhubungan dengan kesehatan reproduksi seseorang. Pada pasal 7 rencana kerja
ICPD Kairo dicantumkam definisi kesehatan reproduksi menyebabkan lahirnya hak-
hak reproduksi. Berdasarkan pasal tersebut hak-hak reproduksi di dasarkan pada
pengakuan akan hak-hak asasi semua pasangan dan pribadi untuk menentukan secara
bebas dan bertangung jawab mengenai jumlah anak , penjarangan anak (birth
spacing), dan menentukan waktu kelahiran anak-anak mereka dan mempunyai
informasi dan cara untuk memperolehnya, serta hak untuk menentukan standar
tertinggi kesehatan seksual dan reproduksi. Dalam pengertian ini ada jaminan
individu untuk memperoleh seks yang sehat di samping reproduksinya yang sehat
(ICPD, 1994). Sudah barang tentu saja kedua faktor itu akan sangat mempengaruhi
tercapai atau tidak kesehatan reproduksi seseorang ,termasuk kesehatan reproduksi
remaja.
E. Penyakit Menular Seksual (PMS)
Dampak lain dari perilaku seksual remaja terhadap kesehatan reproduksi adalah
tertular PMS termasuk HIV/AIDS. Penyakit yang ditimbul karena seks bebas yang
disebut dengan penyakit menular seksual, yakni :
1. GONORE
Penyebab : Kuman Neisseria Gonorrhae
Gejalanya :
Pada laki-laki antara lain :

9
 Rasa sakit pada waktu BAK atau ereksi
 Keluar nanah dari saluran kencing terutama pada pagi hari
Pada perempuan antara lain :
 Nyeri didaerah perut bagian bawah, kadang-kadang disertai keputihan
dengan bau tidak sedap
 Alat kelamin terasa bau dan gatal
 Rasa sakit atau panas pada waktu kencing dan perdarahan setelah
melakukan hubungan seksual.
2. SIFILIS (Raja Singa)
Penyebab : kuman treponema pallidum
Gejalanya :
 Timbul benjolan disekitar alat kelamin
 Kadang-kadang disertai pusing dan nyeri tulang seperti flu, yang akan
menghilang dengan sendirinya tanpa diobati.
3. HERPES , Lebih dikenal dengan herpes genitalis (Herpes genitalis)
Penyebab : Virus Herpes Simpleks
Gejalanya antara lain :
 Pada awalnya ada seperti rasa terbakar atau gatal pada kelamin
 Timbulnya bintil-bintil berisi air diatas kulit dengan warna dasar
kemerahan dan jika pecah menimbulkan luka lecet yang terbuka dan
sangat nyeri
 Pembengkakan pada kelenjar lipatan paha
 Nyeri kadang gatal serta kemerahan pada tempat yang terkena
4. KANDIDIASIS VAGINA
Penyebab : jamur candida albikans
Gejala :
 Cairan vagina berwarna seperti keju atau susu basi disertai gatal
 Panas dan kemerahan dikelamin dan sekitar

10
5. TRIKOMONIASIS
Penyebab : parasit trichomonas vaginalis
Gejalanya :
 Keputihan banyak, kadang berbusa dan berwarna hijau dan berbau busuk
 Gatal pada kemaluan
 Nyeri saat berhubungan seks dan buang air kecil
6. HIV / AIDS
Penyebab : virus HIV (Human Immuno Deficiency Virus)
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah kumpulan berbagai
penyakit akibat turunya kekebalan tubuh akibat HIV.
Cara penularannya :
 Darah ,bisa berbentuk luka
 Cairan sperma
 Cairan vagina
AIDS tidak ditularkan melalui :
 Hidup serumah dengan penderita AIDS
 Berjabat tangan atau cium pipi
 Berenang dikolam renang
 Menggunakan fasilitas bersama
 Makan atau minum dari piring dan gelas yang sama
 Bersin
Bagaimana pencegahannya
 No free Sex
 Not to use second spuit
 Hubungan seksual yang aman (gunakan kondom)
 Hindari kontak lansung dengan produk darah penderita AIDS

11
DAFTAR PUSTAKA

Salmah, Siti. Makalah Seks Bebas Di Kalangan Remaja Dan Mahasiswa. [Diakses
pada tanggal 09 november 2015]. Link situs

12
http://sitisalmah27.blogspot.co.id/2014/03/makalah-seks-bebas-dikalangan-
remaja.html

Willy, d. T. (2019, April 08). Penyakit Menular Seksual. Diambil kembali dari
www.alodokter.com: https://www.alodokter.com/penyakit-menular-seksual-
pms

13

Anda mungkin juga menyukai