Anda di halaman 1dari 15

RESUME INDIVIDU

KONSEP NUTRISI SEBAGAI TERAPI; DIET PADA KLIEN DENGAN DIABETES


MELLITUS, DIET PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN KARDIOVASKULER

(Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Mata Kuliah Gizi dan Diet)

DOSEN PENGAMPU : Irisanna Tambunan, S.Kep., Ners., M.KM

Oleh :

Cyntia Wahyu Nin Tyas

191FK01026

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA

BANDUNG

2021
1. Pengertian Penyakit Diabetes Mellitus
Diabetes melitus, DM (bahasa Yunani: διαβαίνειν, diabaínein, tembus atau pancuran
air) (bahasa Latin: mellitus, rasa manis) yang juga dikenal di Indonesia dengan istilah
penyakit kencing manis adalah kelainan metabolik yang disebabkan oleh banyak faktor
seperti kurangnya insulin atau ketidakmampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin
(Insulin resistance), dengan simtoma berupa hiperglikemia kronis dan gangguan
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, sebagai akibat dari :
 Defisiensi sekresi hormon insulin, aktivitas insulin, atau keduanya.
 Efisiensi transporter glukosa.
 atau keduanya.
Diabetes Mellitus terjadi jika jumlah insulin yang dihasiljan pankreas tidak cukup
untuk proses metabolisme yang normal. Sel-sel beta pada Langerhans Pankreas
menghasiljan hormon insulin dan glukago yang terlibat dalam pengatur kadar gula darah.
Dalam keadaan normal, gula darah tidak pernah naik hingga diatas kurang lebih 10
mmol/Liter. Namun, dalam keadaan abnormal, terutama pada pasien Diabetes Mellitus
yang tidak dapat memetabolisir hidratarang dengan benar, kadar glukosa dapat naik diatas
nilau tersebut dan kemudian kelebihan ini diekskresikan keluat lewat ginjal. Ambang
ginjal untuk glukosa adalah 10 milimol/Liter.
Glukosa adalah bukan gula biasa yang umum tersedia di toko atau pasar. Glukosa
adalah karbohidrat alamiah yang digunakan tubuh sebagai sumber energi. Yang banyak
dijual adalah sukrosa dan ini sangat berbeda dengan glukosa. Konsentrasi tinggi dari
glukosa dapat ditemukan pada minuman ringan (soft drink) dan buah-buah tertentu.
Kadar gula darah hanya menyiratkan kadar glukosa darah dan tidak menyatakan kadar
fruktosa, sukrosa, maltosa dan laktosa (banyak pada susu). Yang bukan glukosa akan
diubah sebagian menjadi glukosa melalui proses yang bisa panjang tergantung jenisnya,
karenanya mungkin tidak cepat menaikkan kadar gula darah. Buah selain memiliki
glukosa juga memiliki fruktosa dengan komposisi yang berbeda-beda tergantung
buahnya. Sukrosa termasuk cepat berubah menjadi glukosa, tetapi gula batu karena proses
pembuatannya berbeda lebih baik dari gula pasir, sedangkan gula aren dan gula jawa jauh
lebih baik bagi penderita Diabetes Mellitus.
Kadar glukosa pada darah dikendalikan oleh beberapa hormon. Hormon adalah zat
kimia di dalam badan yang mengirimkan tanda pada sel-sel ke sel-sel lainya. Insulin
adalah hormon yang dibuat oleh pankreas. Ketika makan, pankreas membuat insulin

1
untuk mengirimkan pesan pada sel-sel lainnya di tubuh. Insulin ini memerintahkan sel-sel
untuk mengambil glukosa dari darah. Glukosa digunakan oleh sel-sel untuk pembuatan
energi. Glukosa yang berlebih disimpan dalam sel-sel sebagai glikogen. Pada saat kadar
gula darah mencapai tingkat rendah tertentu, sel-sel memecah glikogen menjadi glukosa
untuk menciptakan energi.
Pada sejumlah kecil manusia, ambang ginjal lebih rendah dari pada nrmal sehingga
glukosa dapat ditemukan dalam urine sekalipun kadarnya dalam darah tidak tinggi.
Karena itu juga perlu dibedakan antara keadaan ini dnegan Diabetes Mellitus.
Insulin disekresikan sebagai reaksi terhadap peningkatan kadar glukosa dlaam darah.
Kemudian dnegan reaksi terhadap peningkatan kadar glukosa dlam darah. Kemudian
dengan menurunnya kadar glukosa darah, terjadi pula penurunan jumlah insulin yang
diproduksi disekresikan dalam aliran darah akan dimetabolisir. Hormon insulin
mempunyai tiga lokasi kerja yang utama, yaitu otot, hepar dna jaringan adiposa. Pada
ketiga tempat ini terdapat sejumlah besar aktivitas insulin.
Efek insulin terhadap otot antara lain :
1. Meningkatkan masukan glukosa ke dalam sel-sel otot
2. Meningkatkan sintesis glukagen
3. Menurunkan pemecahan protein
4. Efek insulin terhadap hepar
5. Meningkatkan sintesis protein
6. Meningkatkan sintesis lipid
7. Menurunkan produksi glukosa dari asam-asam amino
8. Efek insulin terhadap jaringan adiposa
9. Meningkatkan masukan glukosa kedalam sel-sel lemak
Kekurangan hormon insulin bukan hanya menimbulkan gangguan metabolisme
hidratang tetapi juga gangguan metabolisme protein dan lemak
 Glukosa Darah
Jumlah glukosa dalam darah tergantung pada keseimbangan anara jumlah yang
masuk ke dalam darah dari tiga macam sumber yaitu :
1. Makanan yang mengandung hidratarang. Setelah dicerna dan diresap, jenis
makanan ini merupakan sumber glukosa tubuh yang paling penting.
2. Glikogen. Glikogen disimpan dalam otot dan hepar, dan dipecah untuk
melepaskan glukosa.
3. Sebagian asam amino dipecah oleh hepar untuk menghasilkan glukosa. Insulin
tidak diperlukan untuk terjadinya salah satu diantara ketiga proses ini. setelah
glukosa masuk kedalam aliran darah, insulin diperlukan untuk meungkinkan
glukosa meningkatkan darah dan masuk kedalam jaringan. Pada organ non
Diabetic, glukosa yang meningkatkan aliran darah yang digunakan lewat dua
cara yaitu :
1) Energi segera bagi semua jaringan
2) Energi simpanan sebagai glikogen dalam hepar dan otot, serta lemak
didalam jaringan adipose.
 Respons glukosa darah terhadap test toleransi glukosa
Test toleransi glukosa (GTT = Glucose Tolerance Test) yang standar kini
menggunakan larutan 75 gram dlaam 250 ml air. Kadar glukosa darag pusa (BSG)
nucher yang normal sekitar 2 -5 mmol/l (atau sekitar 80 – 120 mg/mol). Kadar ini
akan meningkat mencapai nilai maksimal 8 mm0l/l (atau sekitar 200 mg/ 100 ml)
pada jam pertama setelah mengkonsumsi glukosa. Kenaikan kadar glukosa darah ini
diubah oleh kerja insulin yang dihasilkan sebagai reaksi terhadap peningkatan kadar
glukos dlaam darah. Pada akhir 2 jam setelah konsumsi glukosa (atau 2 jam
postprandial), kadar glukosa darah mulai kembali kepada nilai nuchter atau nilai BSG
puasa.
Pada pasien Diabetes Melittus, kekurangan hormone insulin mengakibatkan
ketikmampuan glukosa untuk meningkatkan aliran darah. Sebagai akibatnya, kadar
glukosa darah naik hingga mencapai puncak yang lebih tinggi dan proses kembalinya
kadar glukosa darah pada nilai BSG puasa memerlukan waktu yang lebih lama. Kadar
BSG puasa pada pasien Diabetes Mellitus lebih tinggi dibandingkan pada mereka
yang tidak menderita Diabetes Mellitus.
Dalam ginjal, glukosa akan melintas dengan bebas ke dalam filtrate glomerulus.
Akan tetapi biasanya glukosa akan diserap kembali sebelum filtrate tersebut
meninggalkan tubulus ginjal dan dengan demikian mencegah hilangnya glukosa
dalam urine. Kalau kadar glukos darah naik hingga melampaui ambang rangsang
ginjal (sekitar 10 mmol/l atau 250 mg / 100 mg), ginjal tidak mampu lagi menyerap
kembali semua glukosa dan sebagian glukosa akan diekskresikan ke dalam urine.
Berbagai penyakit, sindrom dan simtoma dapat terpicu oleh diabetes melitus, antara
lain: Alzheimer, ataxia-telangiectasia, sindrom Down, penyakit Huntington, kelainan
mitokondria, distrofi miotonis, penyakit Parkinson, sindrom Prader-Willi, sindrom
Werner, sindrom Wolfram, leukoaraiosis, demensia, hipotiroidisme, hipertiroidisme,
hipogonadisme, dan lain-lain.
2. Tanda Dan Gejala Diabetes Mellitus
Glikosuria yang terjadi akibat tingginya kadar glukosa darah akan disertai dengan
bertambahnya air dan elektrolit. Proses dieresis yang osmotic ini mengakibatkan
peningkatan rasa haus, dehidrasi, gangguan elektrolit dan penurunan berat badan. Untuk
mengimbangi tidak tersediannya glukosa sebagai sumber energi, tubuh kan meningkatkan
laju pemecahan glikogen serta lemak untuk melepaskan sumber-sumber energi
memproduksi glukosa dari hasil pemecahan protein dalam tubuh. Keadaan ini
menimbulkan produksi keton dn asam-asam keton yang bersifat toksik bagi tubuh,
gangguan metabolisme ini akhirnya berakibat koma diabetric bila tidak diobati secara
tepat Diagnosis Diabetes Mellitus yang di tandai dengan keluhan anatara lain :
 Kelainan Kulit (Gatal, bisul)
Biasanya terdapat didaerah genital atau daerah lipatan kulit, seperti di ketiak dan di
bawah payudara biasanya timbul akibat jamur
 Kelainan Ginekologis (Keputihan)
Diabetes Mellitus menjadi latar belakang keputihan pada wanita, dlaam hal ini jamur
terutama candida juga menjadi penyebab keputihan pada wanita.
 Kesemutan (Rasa Baal)
Akibat dari sudah terjadinya neuropati, kelemahan tubuh, luka atau bisul tidak
sembuh-sembih, dan infeksi sluran kemih.
Gejala Diabetes Mellitus adanya :
1. Rasa haus yang berlebih
2. Sering kencing terutama malam hari
3. BB turun dengan cepat
4. Lemah
5. Kesemutan pada jari-jari dan kaki
6. Cepat lapar
7. Penglihatan kabur
8. Gairah seks menurun
9. Luka sukar sembuh

Ada juga klien yang tidak merasakan gejala tersebut mereka mengetahui
adanya Dibetes Melllitus setelah dilkukan Check up ditemukan kadar glukosa darah
tinggi. Dalam jangka panjang akan menimbulkan yang disebut komplikasi jangka
panjang akaibat kelainan glukosa, pasien dapat terkena komplikasi dimata hingga
terjadi kebutan atau komplikasi lain seperti kaki busuk (jangren), komplikasi pada
ginjal, jantung, dll.

3. Sebab dan Akibat Diabetes Mellitus


Penyakit Diabetes Mellitus disebabkan oleh produksi insulin yang tidak memadai.
Akibat Penyakit Diabetes Mellitus, organ tubuh yang terkena dampaknya diantaranya :
 Jantung
 Kaki
 Ginjal
 Mata
 Kulit
4. Pencegahan Diabetes Mellitus
Pencegahan atau pengobatan
Usaha pencegahan dapat berupa :
 Usaha untuk mencegah terjadinya mikroalbuminuria
 Usaha untuk mencegah berkelanjutanya komplikasi mikroalbuminuria atau yang
dikenal dengan nefropati diabetes klinis (Overt) yang dapat terus berlanjut
menjadi gagal ginjal terminal.
Jika pasien telah melakukan program makan atau latihan jasmani dengan teratur
namun pengendalian glukosa darah belum tercapai, perlu ditambahkan obat
hipoglikemik baik secara oral maupun insulin.
Obat Hiperglikemik oral (OHO) dapat dijumpai dalam bentuk insulin sel beta
pankreas, pilihan utama pada pasien dengan Berat badan normal/kurang.
Pada usia lanjut sulfoniluria sebaiknya dihindari karena kerjanya panjang
(Klorpropamia) Biguanid (Misalnya Metformin) mempunyai efek utama menurunkan
glikemik setelah makan, kerja obat ini selain memperlambat kerja glukosa ferifer
juga menghambat secera kompretitif obserpasi glukosa di usus maka dianjurkan
pemberinnya setiap mulai makan.
5. Diet pada Klien dengan Penyakit Diabetes Mellitus
Dari sudut pandang terapinya, pasien diabetes dapat dibagi menjadi dua kelompok :
Usia pasien saat Insidensi Terapi
dimulainya
penyakit
Diabetes Mellitus
Tipe 1 bergantung Dibawah usia 30 2 diantara 1000 Insulin dan diet
insulin (insulin tahun, sering pada (dibawah usia 20
depedent) usia kanak-kanak tahun)

Tipe 2 tidak Usia pertengahan 5-10 diantara Preparat hipolikemik


tergantung pada dan usia lanjut 1000 oral dan diet, atau
insulin (non-insulin diet saja.
dependent)

Semua Pasien Diabetes Mellitus memerlukan nasihat diet yaitu :


1. Pasien-pasien Diabetes Mellitus yang tidak memerlukan suntikan insulin tetap
membutuhkan nasihat guna menjamin penggunaan insulin tubuh yang secera
efisien
2. Pasien-pasien Diabetes Mellitus yang memerlukan suntikan insulin
membutuhkan nasihat guna menjamin jadwal mkan yang tepat yang tetap dan
jumlah hidratarang dalam makanan yang sesuai dengan aktivitas hormon
insulin yang disuntikan.
3. Pasien Diabetes Mellitus yang obese perlu memperoleh masihat diet untuk
mengurangi berat badan.
6. Tujuan Terapi Diet pada pasien Diabetes Mellitus yaitu :
A. Memulihkan dan mempertahankan kadar glukosa darah dalam kisaran nilai yang
normal sehingga mencegah terjadinya glikosuia beserta gejala-gejala.
B. Mengurangi besarnya perubahan kadar glukos darah postprandial. Tindakan ini,
bersama-sama dengan normalitas kadar glukosa darah. Akan memebantu
mencegah terjadinya komplikasi lanjut yang mencakup penyakit mikrovaskuler.
C. Memberikan masukan semua jenis nutrient yang memadai sehingga
memungkinkan pertumbuhan normal dan perbaikan jaringan.
D. Memulihkan dan mempertahankan berat badan normal.
Selama berabad-abad Diet Diabetes Mellitis diliputi dengan jontrovensi dan
kebingungan sebelum preparat insulin ditemukan, dan ketika terapi diet menjadi satu-
satunya terapi untuk Diabetes Mellitus, berbagai macam diet yang meragukan
dinyatakan berhasil mengatasi penyakit Diabetes Mellitus. Terapi diet ini mencakup
sejumlah diet yang berdasarkan pada nasi dan daging yang anyir. Kemudian tahun
1982, perhimpunan Diabetes Inggris menyusun Diet pada pasien-pasien Diabetes dan
membuktikan keberhasilan mereka. Di Indonesia sendiri, Prof. Askandar dari bagian
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya, telah
menyusun jenis-jenis Diet Diabetes yang dikenal dengan nama Diet B untuk penyakit
dnegan berbagai penyulitnya. Untuk memahami Diet Diabetes Mellitus dengan lebih
jelas, kita harus mempelajari rekomendasi Diet Diabetes Mellitus.
7. Ketiga tipe Diet tersebut adalah :
A. Diet rendah kalori untuk menurunkan berat badan yang kemudian diikuti dengan
diet untuk mempertahankan berat badan tersebut
B. Diet bebas gula
C. System penukaran hidratarang.
1) Diet Rendah Kalori
Prioritas pertama dalam mengatasi pasien diabetes yang obese adalah
menurunkan berat badannya. Pasien diabetes yang menjalani diet rendah kalori
harus menyadari perlunya penurunan berat badan. Jika penyakit diabetesnya
ringan, setiap diet rendah kalori dapat digunakan asalkan mempunyai nilai gizi
yang memadai dan memberikan landasan bagi diet selanjutnya untuk
mempertahankan berat badan. Pasien diabetes yang kelebihan berat badan mula-
mula harus dimotivasi dahulu sehingga mau menurunkan berat badan.
2) Diet Bebas Gula
Tipe diet ini digunakan untuk pasien diabetes yang berusia lanjut dan tidak
memerlukan suntikan insulin. Diet bebas gula diterapkan berdasarkan dua
prinsip :
a. Tidak memakan gula dan makanan yang mengandung gula
b. Mengkonsumsi makanan sumber hidratarang sebagai bagian dari keseluruhan
hidangan secara teratur.
Gula (gula pasir, gula aren, dan lain-lain) dan makanan yang mengandung
gula tidak boleh dimakan karena cepat dicerna dan diserap sehingga dapat
menimbulkan kenaikan gula darah yang cepat.
Contoh:

Waktu Bahan Makanan Menu


Makan pagi Roti tawar 4 potong (80 Roti isi pindakas
gram) Telur rebus
Telur ½ butir (30 gram) Lalap tomat
Pindakas 1 sdm (10 gram)
Tomat sekehendak
Margarine ½ sdm (5 gram)

Pukul 10.00 Pepaya 1 potong (100 gram) Pepaya


Makan siang Nasi 1 gelas (130 gram) Nasi
Daging 1 potong sdg (50 Daging bumbu bali
gram)
Tempe 2 potong sdg (50
gram)
Kol sekehendak
Pecal bayam ½ gelas (50
gram)
Kacang panjang ½ gelas (50 Nanas
gram)
Nanas 1/6 buah sedang (75
gram)
Kacang tanah 1 sdm (10
gram)
Makan sore Kentang 1 biji sdg (200 Kentang ongklok
gram) Daging bistik
Daging 1 potong sdg (50 Tahu tim
gram)
Tahu 1 biji sdg (50 gram)
Ketimun sekehendak
Slada sekehendak Selada + ketimun (lalap)
Buncis ½ gelas (50 gram) Setup buncis + wortel
Wortel ½ gelas (50 gram) Pepaya
Pepaya 1 potong sdg (100
gram)
Minyak ½ sdm (5 gram)

Pukul 21.00 Pisang 1 buah sdg (75 gram) Pisang

3) Sistem Penukaran hidratarang


Sistem ini disusun untuk menghasilkan suatu metode pengaturan hidratarang
yang tepat. System pertukaran hidratarang digunakan lapa pasien-pasien diabetes
yang mendapatkan suntikan insulin atau obat-obat hipoglikemik oral dengan dosis
tinggi. Diet yang berdasarkan system ini merupakan diet yang lebih rumit untuk
diikuti oleh seorang pasien diabetes, tetapi mempunyai kelebihan, yaitu diet ini
lebih fleksibel dan bervariasi ketimbang diet bebas gula.
Pasien diabetes perlu dinasehati untuk menjaga agar proposi total masukan
kalori yang berasal dari lemak tidak melebihi 35 persen. Dengan mengurangi
masukan total lemak tak-jenuh ganda ditingkatkan, diharapkan resiko penyakit
pembuluh darah arteri yang mengancam pasien diabetes dapat dikurangi.
Tindakan ini sesuai pula dengan anjuran untuk menerapkan diet sehat bagi
masyarakat luas, konsumsi lemak dapat di kendalikan lewat kaidah berikut ini
1. Hindari makanan yang di goreng dan berlemak
2. Jangan minum susu fullcream secara berlebihan.
Makanan diet khusus untuk pasien-pasien diabetes. Produk-produk khusus ini
dapat dibagi menjadi tiga kelompok :
1. Produk makanan bebas gula yang rendah kalori
Buah yang dikalengkan dalam air atau sari buah yang tidak manis. Sup yang
rendah kalori. Berbagai minuman yang bebas gula dan rendah kalori, seperti
coke diet.
2. Produk makanan khusus Diabetes
Ada beberapa produk makanan yang cukup mewah, mencakup :
a. Berbagai kue dan biskuit khusus untuk pasien diabetes
b. Permen dan coklat khusus untuk pasien diabetes. Kecap manis, sirup, selai
yang khusus untuk pasien Diabetes.
3. Pemanis buatan
Ada beberapa pemanis yang lazim digunakan di indonesia sebagai pengganti
gula. Bahan-bahan tersebut adalah sakarin(sari manis)
Sakarin merupakan salah satu pemanis yang bebas kalori (lainnya siklamat
tetapi lebih jarang 1 pakai karena sifat tosiknya meragukan) bahan pemanis ini
digunakan dalam diet rendah kalori dan dapat di tambah ke dalam minuman
serta makanan matang. Bilamana di tambahkan kedalam makanan sebelum
masak. Sakarin akan menimbulkan rasa seperti logam. Perhimpunan diabetes
inggris menganjurkan pemakaian sakarin tidak lebih dari 14 tablet perhari.
Seorang pasien diabetes tidak perlu menghabiskan biaya lebih banyak bagi
makanan dietnya. Pasien yang merasakan mahalnya diet diabetes biasanya membeli
produk-produk diet yang mahal.
Seseorang yang sedang menjalani Diet Diabetes dan Exercise Selama seseorang
tersebut melakukan exercise, terjadi peningkatan masuknya glukosa kedalam otot.
Peningkatan ini juga terjadi sekalipun tanpa adanya insulin. Sebagai akibatnya, kadar
gula darah akan turun. Untuk mengimbangi penurunan ini dan mencegah keadaan
hipoglikemia, pasien diabetes memerlukan ekstra hidratarang (10 - 20 gram) sebelum
exercise. Hipoglikemia dapat terjadi pada pasien diabetes yang mendapatkan suntikan
insulin dan preparat hipoglikemik oral long-acting. Sebab-sebab rendahnya kadar gula
darah mencakup :
1) Peningkatan pengeluaran energi seperti adanya kegiatan ekstra atau kegiatan yang
tidak diperkirakan sebelumnya
2) Makan yang terlambat
3) Kurangnya jumlah hidratarang dalam makanan
4) Kesalahan takaran insulin.
4. Diet Pada Waktu Sakit
Dalam keadaan sakit, pasien diabetes tetap harus meminum obat diabetes dan
memperoleh suntikan insulin agar metabolisme yang normal dapat mempertahankan. Ini
berarti pasien diabetes harus mendapatkan cukup hidratarang untuk mengimbangi kerja
insulin sekalipun selera makan mereka mungkin menurun. Makanan penukar yang mudah
dimakan dan disiapkan harus digunakan dalam keadaan ini. Contoh makanan penukar ini
adalah susu, sup, air kacang hijau, es krim, dan sari buah.
Diet penyakit jantung dan kardiovaskuler
Kementrian Kesehatan RI telah membagi jenis makanan yang dianjurkan untuk
penderita penyakit jantung dan kardiovaskuler yaitu sebagai berikut :
Table. 1. Makanan yang dianjurkan

Bahan Makanan Jenis Makanan


Sumber Karbohidrat Nasi tim, roti, kentang, makroni,
tepung, beras, terigu, sagu, gula pasir,
gula merah, madu, sirup.
Sumber protein hewani Daging sapi tanpa lemak, ayam tanpa
kulit, ikan, telur, susu rendah lemak.
Sumber Protein Nabati Kacang kedelai dan hasil olahannya
seperti tahu dan tempe, kacang hijau
Sayuran Sayuran yang tidak menimbulkan gas :
bayam, buncis, labu kuning, labu
siam, wortel, kacang Panjang, daun
kenikir, ketimun, daun selada dan
tauge.
Buah-buahan Buah-buahan atau sari buah : jeruk,
apel papaya, melon, jambu, pisang,
alpukat, belimbing, manga.
Minuman Teh, cokelat, air putih, sirup.

Table. 2. Jenis makanan yang dihindari

Bahan Makanan Jenis Makanan


Sumber Karbohidrat Makanan yang mengandung gas atau
alkohol seperti ubi, tape, biskuit.
Sumber Proterin Hewani Daging dan ayam berlemak, daging
yang diawetkan/dikalengkan seperti
kornrt, nugget, sosis, hati, limpa,
babat, otak, kepiting, kerrang, keju
dan susu full cream.
Sumber protein nabati Kacang-kacangan digoreng seperti
kacang tanah, kacang mete, kacag
bogor
Sayuran Sayuran yang dpat menimbulkan gas
seperti kol, kembang kol, lobak, sawi ,
angka muda.
Buah-buahan Buah yang dapat menimbulkan gas
dan tinggi lemak seperti durian
Nangka nanas.
Minuman Kopi, bersoda, dan alkohol

Jenis Diet Jantung


1. Diet jantung I, diberikan kepada pasien gagal jantung berat. Makanan diit jantung I
mengandung sangat rendah kalori dan semua zat gizi. Jumlah cairan yang dapat
diberikan bila tubuh klien mentoleransi sebanyak 1-1,5Lsehari selama 1-2 hari pertama.
Nilai Gizi yang diberikan : jumlah kalori 835g

Golongan Takaran
Protein 21 g
Lemak 24 g
Karbohidrat 140 g
Kalisum (Ca) 0,8 g
Zat Besi (Fe) 4,2 mg
Vitamin A 2176 SI
Thiamin 0,4 mg
Vitamin C 209 mg
Natrium 304 mg

2. Diet jantung II, diberikan setelah fase akut teratasi dalam bentuk makanan lunak, jika
disertai hipertensi dan/ atau edema, diberikan sebagai Diet Jantung II Garam Rendah.
Diet ini rendah energi, protein, kalsium dan tiamin.
Nilai Gizi yang diberikan : jumlah kalori 1325 g

Golongan Takaran
Protein 44 g
Lemak 35 g
Karbohidrat 215 g
Kalisum (Ca) 0,4 g
Zat Besi (Fe) 11,9 mg
Vitamin A 9852 SI
Thiamin 0,6 mg
Vitamin C 212 mg
Natrium 248 mg
Contoh mendi di jantung II :

Pagi : Bubur nasi , telur rebus ½ masak, tumis labu siam dan tomat, susu.

Siang : bubur nasi, tim daging giling, sup sayuran, papaya, air jeruk..

Sore : bubu nasi, semur daging giling , setup bayam dan pisang

3. Diet jantung III, diberikan kepada penyakit jantung yang tidak sangat berat. Makanan ini
mengandung rendah kalori, tetapi memiliki cukup zat gizi lainnya. bentuk makanan yang
diberikan lunak atau biasa.
Nilai Gizi yang diberikan : jumlah kalori 1756 g

Golongan Takaran
Protein 64 g
Lemak 41 g
Karbohidrat 290 g
Kalisum (Ca) 0,4 g
Zat Besi (Fe) 22,6 mg
Vitamin A 8938 SI
Thiamin 0,9 mg
Vitamin C 211mg
Natrium 172 mg
Contoh menu diit jantung III :

Pagi : Nasi Tim, telur ½ masak, setip wortel, dan teh manis.

Siang : Nasi Tim, daging bumbu tomat, tempe bacem, sayur bening, dan papaya.

Sore: Nasi Tim, ikan pepes, tahu tim, cah sayuran dan pisang.

4. Diet jantung IV, diberikan kepada klien yang mengalami penyakit jantung ringan. dalam
bentuk makanan biasa, disertai hipertensi dan/ atau edema, diberikan sebagai diet jantung
IV garam rendah. Diet ini cukup energi dan zat gizi lain, kecuali kalsium.
Nilai Gizi yang diberikan : jumlah kalori 2023 g

Golongan Takaran
Protein 67 g
Lemak 51 g
Karbohidrat 329 g
Kalisum (Ca) 0,4 g
Zat Besi (Fe) 23 mg
Vitamin A 8938 SI
Thiamin 1 mg
Vitamin C 211 mg
Natrium 172 mg
Contoh menu diit jantung IV :
Pagi : Nasi telur ½ masak, setup wortel dan the manis
Siang: Nasi, daging, tomat , tempe bacem, sayur bening dan papaya.
Sore : nasi, ikan pepes tahu tim., cah sayuran dan pisang.

Syarat diet jantung


1. Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan BB normal
2. Protein cukup 0,8g/kg BB.
3. Lemak sedang 25-30% dari kebutuhan energi total, 10% berasal dari lemak jenuh dan
10-15% lemak tidak jenuh.
4. Kolesterol rendah
Kolesterol <300mg (diet dislipidemia tahap I).
Kolesterol <200mg (diet dislipidemia tahap II).
5. Vitamin dan mineral cukup, hindari penggunaan suplemen kalsium, kalium dan
magnesium jika dibutuhkan.
6. Garam rendah 2-3g/jari jika disertai hipertensi atau edema.
7. Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas.
8. Serat cukup untuk menghindari kesulitan buang air besar (konstipasi)
9. Bentuk makanan disesuaikan dengan penyakit, diberikan porsi kecil.
10. Cairan cukup sesuai dengan kebutuhan atau anjuran.
11. Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan dapat diberikan tambahan
berupa enteral, parenteral atau suplemen gizi.

Anda mungkin juga menyukai