(Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Mata Kuliah Gizi dan Diet)
Oleh :
191FK01026
BANDUNG
2021
1. Pengertian Penyakit Diabetes Mellitus
Diabetes melitus, DM (bahasa Yunani: διαβαίνειν, diabaínein, tembus atau pancuran
air) (bahasa Latin: mellitus, rasa manis) yang juga dikenal di Indonesia dengan istilah
penyakit kencing manis adalah kelainan metabolik yang disebabkan oleh banyak faktor
seperti kurangnya insulin atau ketidakmampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin
(Insulin resistance), dengan simtoma berupa hiperglikemia kronis dan gangguan
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, sebagai akibat dari :
Defisiensi sekresi hormon insulin, aktivitas insulin, atau keduanya.
Efisiensi transporter glukosa.
atau keduanya.
Diabetes Mellitus terjadi jika jumlah insulin yang dihasiljan pankreas tidak cukup
untuk proses metabolisme yang normal. Sel-sel beta pada Langerhans Pankreas
menghasiljan hormon insulin dan glukago yang terlibat dalam pengatur kadar gula darah.
Dalam keadaan normal, gula darah tidak pernah naik hingga diatas kurang lebih 10
mmol/Liter. Namun, dalam keadaan abnormal, terutama pada pasien Diabetes Mellitus
yang tidak dapat memetabolisir hidratarang dengan benar, kadar glukosa dapat naik diatas
nilau tersebut dan kemudian kelebihan ini diekskresikan keluat lewat ginjal. Ambang
ginjal untuk glukosa adalah 10 milimol/Liter.
Glukosa adalah bukan gula biasa yang umum tersedia di toko atau pasar. Glukosa
adalah karbohidrat alamiah yang digunakan tubuh sebagai sumber energi. Yang banyak
dijual adalah sukrosa dan ini sangat berbeda dengan glukosa. Konsentrasi tinggi dari
glukosa dapat ditemukan pada minuman ringan (soft drink) dan buah-buah tertentu.
Kadar gula darah hanya menyiratkan kadar glukosa darah dan tidak menyatakan kadar
fruktosa, sukrosa, maltosa dan laktosa (banyak pada susu). Yang bukan glukosa akan
diubah sebagian menjadi glukosa melalui proses yang bisa panjang tergantung jenisnya,
karenanya mungkin tidak cepat menaikkan kadar gula darah. Buah selain memiliki
glukosa juga memiliki fruktosa dengan komposisi yang berbeda-beda tergantung
buahnya. Sukrosa termasuk cepat berubah menjadi glukosa, tetapi gula batu karena proses
pembuatannya berbeda lebih baik dari gula pasir, sedangkan gula aren dan gula jawa jauh
lebih baik bagi penderita Diabetes Mellitus.
Kadar glukosa pada darah dikendalikan oleh beberapa hormon. Hormon adalah zat
kimia di dalam badan yang mengirimkan tanda pada sel-sel ke sel-sel lainya. Insulin
adalah hormon yang dibuat oleh pankreas. Ketika makan, pankreas membuat insulin
1
untuk mengirimkan pesan pada sel-sel lainnya di tubuh. Insulin ini memerintahkan sel-sel
untuk mengambil glukosa dari darah. Glukosa digunakan oleh sel-sel untuk pembuatan
energi. Glukosa yang berlebih disimpan dalam sel-sel sebagai glikogen. Pada saat kadar
gula darah mencapai tingkat rendah tertentu, sel-sel memecah glikogen menjadi glukosa
untuk menciptakan energi.
Pada sejumlah kecil manusia, ambang ginjal lebih rendah dari pada nrmal sehingga
glukosa dapat ditemukan dalam urine sekalipun kadarnya dalam darah tidak tinggi.
Karena itu juga perlu dibedakan antara keadaan ini dnegan Diabetes Mellitus.
Insulin disekresikan sebagai reaksi terhadap peningkatan kadar glukosa dlaam darah.
Kemudian dnegan reaksi terhadap peningkatan kadar glukosa dlam darah. Kemudian
dengan menurunnya kadar glukosa darah, terjadi pula penurunan jumlah insulin yang
diproduksi disekresikan dalam aliran darah akan dimetabolisir. Hormon insulin
mempunyai tiga lokasi kerja yang utama, yaitu otot, hepar dna jaringan adiposa. Pada
ketiga tempat ini terdapat sejumlah besar aktivitas insulin.
Efek insulin terhadap otot antara lain :
1. Meningkatkan masukan glukosa ke dalam sel-sel otot
2. Meningkatkan sintesis glukagen
3. Menurunkan pemecahan protein
4. Efek insulin terhadap hepar
5. Meningkatkan sintesis protein
6. Meningkatkan sintesis lipid
7. Menurunkan produksi glukosa dari asam-asam amino
8. Efek insulin terhadap jaringan adiposa
9. Meningkatkan masukan glukosa kedalam sel-sel lemak
Kekurangan hormon insulin bukan hanya menimbulkan gangguan metabolisme
hidratang tetapi juga gangguan metabolisme protein dan lemak
Glukosa Darah
Jumlah glukosa dalam darah tergantung pada keseimbangan anara jumlah yang
masuk ke dalam darah dari tiga macam sumber yaitu :
1. Makanan yang mengandung hidratarang. Setelah dicerna dan diresap, jenis
makanan ini merupakan sumber glukosa tubuh yang paling penting.
2. Glikogen. Glikogen disimpan dalam otot dan hepar, dan dipecah untuk
melepaskan glukosa.
3. Sebagian asam amino dipecah oleh hepar untuk menghasilkan glukosa. Insulin
tidak diperlukan untuk terjadinya salah satu diantara ketiga proses ini. setelah
glukosa masuk kedalam aliran darah, insulin diperlukan untuk meungkinkan
glukosa meningkatkan darah dan masuk kedalam jaringan. Pada organ non
Diabetic, glukosa yang meningkatkan aliran darah yang digunakan lewat dua
cara yaitu :
1) Energi segera bagi semua jaringan
2) Energi simpanan sebagai glikogen dalam hepar dan otot, serta lemak
didalam jaringan adipose.
Respons glukosa darah terhadap test toleransi glukosa
Test toleransi glukosa (GTT = Glucose Tolerance Test) yang standar kini
menggunakan larutan 75 gram dlaam 250 ml air. Kadar glukosa darag pusa (BSG)
nucher yang normal sekitar 2 -5 mmol/l (atau sekitar 80 – 120 mg/mol). Kadar ini
akan meningkat mencapai nilai maksimal 8 mm0l/l (atau sekitar 200 mg/ 100 ml)
pada jam pertama setelah mengkonsumsi glukosa. Kenaikan kadar glukosa darah ini
diubah oleh kerja insulin yang dihasilkan sebagai reaksi terhadap peningkatan kadar
glukos dlaam darah. Pada akhir 2 jam setelah konsumsi glukosa (atau 2 jam
postprandial), kadar glukosa darah mulai kembali kepada nilai nuchter atau nilai BSG
puasa.
Pada pasien Diabetes Melittus, kekurangan hormone insulin mengakibatkan
ketikmampuan glukosa untuk meningkatkan aliran darah. Sebagai akibatnya, kadar
glukosa darah naik hingga mencapai puncak yang lebih tinggi dan proses kembalinya
kadar glukosa darah pada nilai BSG puasa memerlukan waktu yang lebih lama. Kadar
BSG puasa pada pasien Diabetes Mellitus lebih tinggi dibandingkan pada mereka
yang tidak menderita Diabetes Mellitus.
Dalam ginjal, glukosa akan melintas dengan bebas ke dalam filtrate glomerulus.
Akan tetapi biasanya glukosa akan diserap kembali sebelum filtrate tersebut
meninggalkan tubulus ginjal dan dengan demikian mencegah hilangnya glukosa
dalam urine. Kalau kadar glukos darah naik hingga melampaui ambang rangsang
ginjal (sekitar 10 mmol/l atau 250 mg / 100 mg), ginjal tidak mampu lagi menyerap
kembali semua glukosa dan sebagian glukosa akan diekskresikan ke dalam urine.
Berbagai penyakit, sindrom dan simtoma dapat terpicu oleh diabetes melitus, antara
lain: Alzheimer, ataxia-telangiectasia, sindrom Down, penyakit Huntington, kelainan
mitokondria, distrofi miotonis, penyakit Parkinson, sindrom Prader-Willi, sindrom
Werner, sindrom Wolfram, leukoaraiosis, demensia, hipotiroidisme, hipertiroidisme,
hipogonadisme, dan lain-lain.
2. Tanda Dan Gejala Diabetes Mellitus
Glikosuria yang terjadi akibat tingginya kadar glukosa darah akan disertai dengan
bertambahnya air dan elektrolit. Proses dieresis yang osmotic ini mengakibatkan
peningkatan rasa haus, dehidrasi, gangguan elektrolit dan penurunan berat badan. Untuk
mengimbangi tidak tersediannya glukosa sebagai sumber energi, tubuh kan meningkatkan
laju pemecahan glikogen serta lemak untuk melepaskan sumber-sumber energi
memproduksi glukosa dari hasil pemecahan protein dalam tubuh. Keadaan ini
menimbulkan produksi keton dn asam-asam keton yang bersifat toksik bagi tubuh,
gangguan metabolisme ini akhirnya berakibat koma diabetric bila tidak diobati secara
tepat Diagnosis Diabetes Mellitus yang di tandai dengan keluhan anatara lain :
Kelainan Kulit (Gatal, bisul)
Biasanya terdapat didaerah genital atau daerah lipatan kulit, seperti di ketiak dan di
bawah payudara biasanya timbul akibat jamur
Kelainan Ginekologis (Keputihan)
Diabetes Mellitus menjadi latar belakang keputihan pada wanita, dlaam hal ini jamur
terutama candida juga menjadi penyebab keputihan pada wanita.
Kesemutan (Rasa Baal)
Akibat dari sudah terjadinya neuropati, kelemahan tubuh, luka atau bisul tidak
sembuh-sembih, dan infeksi sluran kemih.
Gejala Diabetes Mellitus adanya :
1. Rasa haus yang berlebih
2. Sering kencing terutama malam hari
3. BB turun dengan cepat
4. Lemah
5. Kesemutan pada jari-jari dan kaki
6. Cepat lapar
7. Penglihatan kabur
8. Gairah seks menurun
9. Luka sukar sembuh
Ada juga klien yang tidak merasakan gejala tersebut mereka mengetahui
adanya Dibetes Melllitus setelah dilkukan Check up ditemukan kadar glukosa darah
tinggi. Dalam jangka panjang akan menimbulkan yang disebut komplikasi jangka
panjang akaibat kelainan glukosa, pasien dapat terkena komplikasi dimata hingga
terjadi kebutan atau komplikasi lain seperti kaki busuk (jangren), komplikasi pada
ginjal, jantung, dll.
Golongan Takaran
Protein 21 g
Lemak 24 g
Karbohidrat 140 g
Kalisum (Ca) 0,8 g
Zat Besi (Fe) 4,2 mg
Vitamin A 2176 SI
Thiamin 0,4 mg
Vitamin C 209 mg
Natrium 304 mg
2. Diet jantung II, diberikan setelah fase akut teratasi dalam bentuk makanan lunak, jika
disertai hipertensi dan/ atau edema, diberikan sebagai Diet Jantung II Garam Rendah.
Diet ini rendah energi, protein, kalsium dan tiamin.
Nilai Gizi yang diberikan : jumlah kalori 1325 g
Golongan Takaran
Protein 44 g
Lemak 35 g
Karbohidrat 215 g
Kalisum (Ca) 0,4 g
Zat Besi (Fe) 11,9 mg
Vitamin A 9852 SI
Thiamin 0,6 mg
Vitamin C 212 mg
Natrium 248 mg
Contoh mendi di jantung II :
Pagi : Bubur nasi , telur rebus ½ masak, tumis labu siam dan tomat, susu.
Siang : bubur nasi, tim daging giling, sup sayuran, papaya, air jeruk..
Sore : bubu nasi, semur daging giling , setup bayam dan pisang
3. Diet jantung III, diberikan kepada penyakit jantung yang tidak sangat berat. Makanan ini
mengandung rendah kalori, tetapi memiliki cukup zat gizi lainnya. bentuk makanan yang
diberikan lunak atau biasa.
Nilai Gizi yang diberikan : jumlah kalori 1756 g
Golongan Takaran
Protein 64 g
Lemak 41 g
Karbohidrat 290 g
Kalisum (Ca) 0,4 g
Zat Besi (Fe) 22,6 mg
Vitamin A 8938 SI
Thiamin 0,9 mg
Vitamin C 211mg
Natrium 172 mg
Contoh menu diit jantung III :
Pagi : Nasi Tim, telur ½ masak, setip wortel, dan teh manis.
Siang : Nasi Tim, daging bumbu tomat, tempe bacem, sayur bening, dan papaya.
Sore: Nasi Tim, ikan pepes, tahu tim, cah sayuran dan pisang.
4. Diet jantung IV, diberikan kepada klien yang mengalami penyakit jantung ringan. dalam
bentuk makanan biasa, disertai hipertensi dan/ atau edema, diberikan sebagai diet jantung
IV garam rendah. Diet ini cukup energi dan zat gizi lain, kecuali kalsium.
Nilai Gizi yang diberikan : jumlah kalori 2023 g
Golongan Takaran
Protein 67 g
Lemak 51 g
Karbohidrat 329 g
Kalisum (Ca) 0,4 g
Zat Besi (Fe) 23 mg
Vitamin A 8938 SI
Thiamin 1 mg
Vitamin C 211 mg
Natrium 172 mg
Contoh menu diit jantung IV :
Pagi : Nasi telur ½ masak, setup wortel dan the manis
Siang: Nasi, daging, tomat , tempe bacem, sayur bening dan papaya.
Sore : nasi, ikan pepes tahu tim., cah sayuran dan pisang.