Disusun oleh :
NURSINAH
2023/2024
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Sasaran : Remaja
A. ANALISA SITUASI
1. Peserta
Jumlah peserta : 3-5 orang, pendidikan : SMA, umur rata-rata : 16-17 tahun, peserta
belum memiliki pengetahuan tentang kesehatan reproduksi
2. Kelas/Ruangan
a. Ukuran ruang / kelas : halaman rumah warga rt 03 Gegutu Dayan Aiq
b. Keadaan penerang dan ventilasi : penerangan cukup dan tidak ada ventilasi
c. Prasarana yang tersedia :
3. Pengajar/Fasilitator adalah mahasiswa Stikes Mataram
B. TUJUAN
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja
diharapkan mampu menyebut dan remaja tidak melakukan penyimpangan perilaku
seksual
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
a. Remaja mengerti tentang reproduksi dan perubahan-perubahannya baik Biologis
atau Psikologis
b. Remaja mengerti tentang prilaku seks yang sehat
c. Remaja mengerti resiko perilaku seks yang sehat
d. Remaja mengerti pemanfaatan waktu yang luang untuk menghindari prilaku seks
yang sehat.
C. MATERI
Terlampir
1. Defini Remaja
2. Ciri-ciri khusus
3. Pertumbuhan remaja puber
4. Masalah yang dihadapi remaja
D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi
E. MEDIA
1. Leaflet
I. SUMBER KEPUSTAKAAN
BKKBN . Pedoman Pengelolaan Pusat Informasi Dan Konseling Remaja/ Mahasiswa.
Jakarta: BKKBN; 2012
Tjitarsa,I.B. 1995.”Pengetahuan,Sikap, Dan Perilaku Seksual Beresiko Terhadap AIDS pada
Remaja Dengan Kehamilan Yang Tidak Dikehendaki,” Dalam Muinjaya,ed.AIDS dan
Remaja.Jakarta: Kerjasama Jaringan Epidemiologi Nasioanal Dengan Ford Faondation.
J. LAMPIRAN MATERI
LATAR BELAKANG
Pada usia remaja hormon – hormon reproduksi terpacu untuk di produksi lebih banyak.
Hormon estrogen dan progresteron pada wanita dan testoteron pada pria. Produksi pada hormon
tersebut akan mengakibatkanperubahan pada remaja secara biologis, tumbuh tanda – tanda
sekunder pada wanita seperti payudara membesar, menstruasi, kulit lebih halus, suara lebih
lembut, ingin diperhatikan. Sedangkan pada pria suara lebih besar, pertumbuhan lebih besar,
mimpi basah. Energi yang besar pada remaja daya tarik dan dorongan seksual yang besar jika di
salurkan secara salah akan mengakibatkan prilaku seksual yang salah, perkembangan audiovisual
tentang sex / film porno yang terbuka, pendidikan sex yang kurang populer, mengakibatkan
remaja melakukan penyaluran – penyaluran yang salah.
Dengan latar belakang itulah pokja Remaja merasa perlu mengadakan penyuluhan kesehatan
reproduksi terhadap remaja di Dusun ranjok utara .
MATERI
A. DEFINISI REMAJA
Remaja merupakan sekelompok manusia yang berada dalam proses peralihan dari masa anak
anak menjadi dewasa.
Menurut WHO remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun,menurut
peraturan mentri kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014 remaja adalah penduduk dalam rentang
usia 10-18 tahun, dan menurut badan kependudukan dan keluarga (BKKBN) rentang usia
remaja adalah 10-25 tahun.
Maka ini disebut masa puber pada masa ini banyak terjadi perubahan didalam diri
remaja. Perubahan ini terlihat dalam perkembangan fisik (berupa pertumbuhan dalam ruas –
ruas tulang) yang mengakibatkan tulang- tulang semakin panjang sehingga bertambah tinggi
badanya,disamping itu pertumbuhan hormon mencapai kesempurnaan artinya remaja telah
mampu meneruskan keturunan apaila melakukan hubungan seks dengan lawan jenisnya.
Remaja juga mengalami perkembangan emosi yang terlihat dalam upayanya untuk
selalu mencari jati diri dan mengakuan dari masyarakat sekitarnya. Disamping itu terlihat hidup
di masyarakat dan bersifat kritis terhadap semua itu. Oleh karena itu masa remaja sering
dipandang sebagai suatu priode yang kritis dalam proses perkembangan sebelum menjadi
dewasa.
2. Perilaku Seksual
a. Perilaku Seksual Yang Normal
Dalam arti sempit perilaku seksual adalah hubungan seks antara seorang pria
dengan seorang wanita dewasa, baik dorongan seks, pasangan maupun caranya
adalah normal ialah hubungan seks yang tidak menimbulkan efek – efek yang
merugikan baik diri sendiri maupun bagi pasangan paksaan atau perkosaan.
Perilaku seksual manusia mencakup kepribadian, sikap dan seluruh perilakunya
sehari – hari.
b. Perilaku seksual yang normal
Perilaku seksual yang disebut penyimpangan seksual, dibedakan dalam 3
golongan
Dorongan seks yang abnormal misalnya pelacuran, zina, frigiditas, impotensi,
dll.
Pasangan yang abnormal, misalnya : onani, pedofilia, lesbian, Homoseksualitas,
dll.
Cara – cara yang abnormal misalnya : exhibisionisme, sadisme, dll.
Mengetahui,
Pembimbing Akademik