(SAP)
A. Tujuan
Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit diharapkan para pelajar memahami tentang
kesehatan reproduksi .
Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit diharapkan para pelajar mampu :
1. Memahami arti dari kesehatan reproduksi
2. Mengetahui ciri-ciri perkembangan remaja
3. Mengetahui perubahan fisik pada remaja
4. Mengetahui Perubahan kejiwaan pada masa remaja
5. Mengetahui Akibat hubungan seks pranikah
6. Mengetahui Kaitan antara kesehatan remaja dan kesehatan reproduksi remaja
B. Materi (terlampir)
C. Media
Materi (Terlampir)
D. Metode Penyuluh
Ceramah
Tanya Jawab
E. Setting Tempat
Moderator Penyuluh
Peserta
Peserta
F. Pengorganisasian
Moderator :
Penyuluh :
Fasilitator :
Observer :
Pembagian Tugas
Moderator :
Penyuluh :
Fasilitator :
Observer :
G. Kegiatan Penyuluhan
H. Evaluasi lisan
1. Sebutkan pengertian Kesehatan Reproduksi ?
2. Sebutkan ciri-ciri perkembangan remaja ?
3. Sebutkan perubahan fisik yang terjadi pada remaja ?
4. Sebutkan perubahan kejiwaan yang terjadipada masa remaja ?
5. Sebutkan akibat-akibat yang ditimbulkan dari hubungan seks pranikah ?
MATERI
A. Pengertian Kesehatan Reproduksi
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Batasan
usia remaja menurut WHO (badan PBB untuk kesehatan dunia) adalah 12 sampai 24 tahun.
Namun jika pada usia remaja seseorang sudah menikah, maka ia tergolong dalam dewasa atau
bukan lagi remaja. Sebaliknya, jika usia sudah bukan lagi remaja tetapi masih tergantung pada
orang tua (tidak mandiri), maka dimasukkan ke dalam kelompok remaja.
Yang dimaksud dengan Reproduksi Secara sederhana reproduksi berasal dari kata re = kembali
dan produksi = membuat atau menghasilkan, jadi reproduksi mempunyai arti suatu proses
kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidup.
Kesehatan Reproduksi (kespro) adalah Keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh
dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran & sistem reproduksi (Konferensi
International Kependudukan dan Pembangunan,1994).
Cakupan pelayanan kesehatan reproduksi:
Konseling dan informasi Keluarga Berencana (KB)
Pelayanan kehamilan dan persalinan (termasuk: pelayanan aborsi yang aman, pelayanan
bayi baru lahir/neonatal)
Pengobatan infeksi saluran reproduksi (ISR) dan penyakit menular seksual (PMS),
termasuk pencegahan kemandulan
Konseling dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja (KRR)
Konseling, informasi dan edukasi (KIE) mengenai kespro
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan
proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti
bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial kultural.
Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang benar mengenai
proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada disekitarnya.
Dengan informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang
bertanggung jawab mengenai proses reproduksi.
Kesehatan reproduksi pada remaja adalah kondisi kesehatan pada remaja khususnya menyangkut
masalah kesehatan reproduksi manusia yang kesiapanya sudah dimulai sejak masa remaja
ditandai dengan haid pertama pada remaja perempuan dan mimpi basah untuk laki-laki.
Masa remaja merupakan masa transisi yang unik dan ditandai oleh berbagai perubahan fisik,
emosi, psikis. Masa remaja, yaitu usia 10-19 tahun, merupakan masa yang khusus dan penting,
karena merupakan periode pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut masa
pubertas. Masa remaja merupakan periode peralihan dari masa anak ke masa dewasa. Pada masa
remaja terjadi perubahan fisik (organobiologik) secara cepat, yang tidak seimbang dengan
perubahan kejiwaan (mental-emosional). Perubahan yang cukup besar ini dapat membingungkan
remaja yang mengalaminya.
Karena itu mereka memerlukan pengertian, bimbingan, dan dukungan lingkungan di sekitarnya,
agar tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa yang sehat baik jasmani, maupun mental
dan psikososial. Dalam lingkungan soaial tertentu, masa remaja bagi pria merupakan saat
diperolehnya kebebasan, sementara untuk remaja wanita merupakan saat mulainya segala bentuk
pembatasan. Pada masa yang lalu, anak gadis mulai dipingit ketika mereka mulai mengalami
haid. Walaupun dewasa ini praktek seperti itu telah jarang ditemukan, namun perlakuan terhadap
remaja pria dan wanita masih sering berbeda, yang menempatkan remaja puteri dalam posisi
yang dirugikan. Kesetaraan perlakuan terhadap remaja pria dan wanita diperlukan dalam
mengatasi masalah kesehatan reproduksi remaja, agar masalahnya dapat tertangani secara tuntas.
Pengetahuan dasar apa yang perlu diberikan kepada remaja agar mereka mempunyai kesehatan
reproduksi yang baik.
Pengenalan mengenai sistem, proses dan fungsi alat reproduksi (aspek tumbuh kembang
remaja)
Mengapa remaja perlu mendewasakan usia kawin serta bagaimana merencanakan
kehamilan agar sesuai dengan keinginnannya dan pasanganya
Penyakit menular seksual dan HIV/AIDS serta dampaknya terhadap kondisi kesehatan
reproduksi
Bahaya narkoba dan miras pada kesehatan reproduksi
Pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual
Kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya
Mengambangkan kemampuan berkomunikasi termasuk memperkuat kepercayaan diri
agar mampu menangkal hal-hal yang bersifat negatif
Hak-hak reproduksi
Proses reproduksi merupakan proses melanjutkan keturunan yang menjadi tanggung jawab
bersama laki-laki maupun perempuan. Karena itu baik laki-laki maupun perempuan harus tahu
dan mengerti mengenai berbagai aspek kesehatan reproduksi.
2. Bagi keluarga :
Menimbulkan aib keluarga
Menambah beban ekonomi keluarga
Pengaruh kejiwaan bagi anak yang dilahirkan akibat tekanan masyarakat di
lingkungannya (ejekan)
3. Bagi masyarakat :
Meningkatnya remaja putus sekolah, sehingga kualitas masyarakat menurun
Meningkatnya angka kematian ibu dan bayi
Menambah beban ekonomi masyarakat, sehingga derajat kesejahteraan masyarakat
menurun