Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KESEHATAN REPRODUKSI DAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

Pokok Bahasan : Kesehatan Reproduksi & Penyakit Menular Seksual


Sasaran : Remaja
Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
Media : Poster
Tempat : Online via wa group
Tanggal/Jam : 25 Mei 2021, Pukul 15.00

A. Latar belakang
Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan
manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa
kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologi, perubahan
psikologi, dan perubahan sosial. Di sebagian masyarakat dan budaya masa
remaja pada umumnya di mulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia
18-22 tahun. World Health Organization (WHO) remaja merupakan individu
yang sedang mengalami masa peralihan yang secara berangsur-angsur
mencapai kematangan seksual, mengalami perubahan jiwa dari jiwa kanak-
kanak menjadi dewasa, dan mengalami perubahan keadaan ekonomi dari
ketergantungan menjadi relatif mandiri. remaja adalah anak berusia 13-25
tahun, di mana usia 13 tahun merupakan batas usia pubertas pada
umummnya, yaitu ketika secara biologis sudah mengalami kematangan
seksual dan usia 25 tahun adalah usia ketika mereka pada umumnya, secara
sosial dan psikologis mampu mandiri. Berdasarkan uraian di atas ada dua hal
penting menyangkut, batasan remaja, yaitu mereka sedang mengalami
perubahan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa dan perubahan tersebut
menyangkut perubahan fisik dan psikologi.
Ratnaningsih, Zulkifli, & Hakim (2013), menjelaskan bahwa remaja
saat ini sedang mengalami kerentanan terhadap berbagai ancaman resiko
kesehatan terutama yang berkaitan dengan kesehatan seksual dan reproduksi.
Penyakit menular seksual (PMS) menurut Irianto (2014) adalah suatu
penyakit atau gangguan yang ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui/
kontak hubungan seksual. Veraa (2014) menjelaskan bahwa remaja putri
tampak lebih mudah terinfeksi penyakit menular seksual dibandingkan wanita
dewasa karena secara biologis sel-sel organ reproduksi belum matang.
Aprilianingrum (2006) menjelaskan bahwa Penyakit menular seksual selain
ditularkan melalui hubungan seksual, juga dapat ditularkan melalui kontak
langsung dengan kulit, handuk, alat, serta kurangnya kebersihan organ
reproduksi. Diantara semua jenis personal hygiene, organ reproduksi wanita
harus dijaga kebersihannya. Jika tidak, hal ini akan menyebabkan
permasalahan pada organ reproduksi.
Masalah yang dialami oleh remaja ini, menurut BKKBN (2006)
diakibatkan oleh kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi
yaitu Penyakit menular seksual dan bahaya yang ditimbulkan akibat tidak
memiliki pengetahuan yang memadai tentang cara perawatan organ genitalia
yang benar sehingga seseorang mudah berperilaku yang membahayakan atau
acuh terhadap kesehatan alat genitalnya, menurut Septiana (2014) program
kesehatan seharusnya lebih ditujukan pada perubahan perilaku (promotif dan
preventif). Perubahan perilaku berkontribusi 50% untuk menyehatkan
masyarakat. Salah satu strategi untuk mengubah perilaku yaitu dengan
meningkatkan pengetahuan dan sikap melalui pendidikan kesehatan.
Berdasarkan uraian diatas, maka kami tertarik untuk melakukan pendidikan
kesehatan mengenai pencegahan Penyakit menular seksual pada remaja untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pencegahan Penyakit menular
seksual (PMS).

B. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 25 menit, diharapkan peserta
dapat mengerti dan memahami kesehatan reproduksi, penyakit menular
seksual (PMS) dan pencegahannya.
C. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan yang dilakukan, terkait dengan PMS
peserta dapat :
1. Mengetahui dan mampu menyebutkan ciri-ciri pubertas pada remaja
2. Mengetahui dan mampu menyebutkan hal-hal yang diperhatikan pada
kesehatan reproduksi remaja
3. Mengetahui dan mampu menyebutkan pengertian PMS.
4. Mengetahui dan mampu menyebutkan penyebab PMS.
5. Mengetahui dan mampu menyebutkan tanda dan gejala PMS
6. Mengetahui dan mampu menjelaskan cara pencegahan PMS

D. Metode
Metode yang dilakukan dalam memberikan pendidikan kesehatan yaitu:
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

E. Media
Media yang dilakukan dalam memberikan pendidikan kesehatan adalah
poster.

F. Rencana Pembelajaran
Tahap Kegiatan Waktu Kegiatan audiens
Pembukaan 1. Mengucapkan salam 5 menit 1. Menjawab salam
2. Melakukan perkenalan diri 2. Mendengarkan
3. Menyampaikan maksud dan
tujuan
4. Mengadakan kontrak waktu
Pelaksanaan Penyuluhan menjelaskan mengenai: 15 menit 1. Mendengarkan
1. Ciri-ciri pubertas 2. Bertanya
2. Hal-hal yang harus diperhatikan
pada kespro
3. Pengertian PMS
4. Penyebab PMS
5. Tanda dan gejala PMS
6. Pencegahan PMS
7. Tanya jawab
Penutup 1. Menyimpulkan seluruh materi 5 menit 1. Mendengarkan
yang diberikan. 2. Menjawab
2. Melakukan evaluasi kegiatan 3. Mendengarkan
3. Mengakhiri kontrak 4. Menjawab salam
4. Salam penutup
Jumlah 25 menit

G. Pengorganisasian Kelompok
Penyaji :
Moderator :
Notulen :
Fasilitator :

I. Materi
Terlampir

II. Evaluasi
1. EvaluasiStruktur
a. SAP sudah dibuat satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan
b. Alat dan tempat telah disiapkan
c. Pembagian peran sudah diberikan
d. Perencanaan pendidikan kesehatan yang sesuai dan tepat
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan berlangsung tepat waktu
b. Peserta aktif bertanya
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mengerti dan dapat menyebutkan ciri-ciri pubertas
b. Peserta mengerti dan dapat menyebutkan hal-hal yang harus
diperhatikan pada kesehatan reproduksi
c. Peserta mengerti dan dapat menyebutkan pengertian PMS
d. Peserta mengerti dan dapat menyebutkan penyebab PMS
e. Peserta mengerti dan dapat menyebutkan tanda dan gejala PMS
f. Peserta mengerti dan dapat menyebutkan pencegahan PMS

MATERI PENYULUHAN KESPRO & PMS


1. Pengertian Remaja dan Kesehatan Reproduksi
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak
ke masa dewasa. Kesehatan Reproduksi (kespro) adalah Keadaan sejahtera
fisik, mental dan sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan
fungsi, peran & sistem reproduksi. Kesehatan Reproduksi Menurut WHO
adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas
dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan
sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Atau Suatu keadaan dimana
manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan
fungsi dan proses reproduksinya secara sehat dan aman. Secara garis besar
dapat dikelompokkan empat golongan faktor yang dapat berdampak buruk
bagi kesehatan reproduksi yaitu :
a. Faktor sosial-ekonomi dan demografi (terutama kemiskinan, tingkat
pendidikan yang rendah, dan ketidaktahuan tentang perkembangan
seksual dan proses reproduksi, serta lokasi tempat tinggal yang
terpencil).
b. Faktor budaya dan lingkungan (misalnya, praktek tradisional yang
berdampak buruk pada kesehatan reproduksi, kepercayaan banyak anak
banyak rejeki, informasi tentang fungsi reproduksi yang
membingungkan anak dan remaja karena saling berlawanan satu dengan
yang lain, dsb).
c. Faktor psikologis (dampak pada keretakan orang tua pada remaja,
depresi karena ketidakseimbangan hormonal, rasa tidak berharga wanita
pada pria yang membeli kebebasannya secara materi, dsb).
d. Faktor biologis (cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi pasca
penyakit menular seksual, dsb).
2. Ciri-ciri pubertas
Tumbuh Kembang Remaja. Masa remaja dibedakan dalam :
a. Masa remaja awal, 10 – 13 tahun.
b. Masa remaja tengah, 14 – 16 tahun.
c. Masa remaja akhir, 17 – 19 tahun.
Pertumbuhan Fisik Pada Remaja Perempuan :
a. Mulai menstruasi.
b. Payudara dan panggul membesar.
c. Indung telur membesar.
d. Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat.
e. Vagina mengeluarkan cairan.
f. Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina.
g. Tubuh bertambah tinggi (Lengan dan Tungkai kaki bertambah
panjang) tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar,
sehingga tidak terlihat seperti anak kecil lagi.
h. Kaki dan tangan bertambah besar
i. Keringat bertambah banyak
j. Indung telur mulai membesar dan berfungsi sebagai organ reproduksi
Perubahan fisik yang terjadi pada remaja laki-laki :
a. Terjadi perubahan suara mejadi besar dan berat.
b. Tumbuh bulu disekitar ketiak dan alat kelamin.
c. Tumbuh kumis.
d. Mengalami mimpi basah.
e. Tumbuh jakun.
f. Pundak dan dada bertambah besar dan bidang.
g. Penis dan buah zakar membesar.
h. Tubuh bertambah berat dan tinggi
i. Keringat bertambah banyak
j. Kulit dan rambut mulai berminyak
k. Lengan dan tungkai kaki bertambah besar
l. Tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar, sehingga tidak
terlihat seperti anak kecil lagi.

3. Hal-hal yang harus diperhatikan


Kebersihan dari area kemaluan untuk kesehatan reproduksi yang optimal.
Adapun sara menjaga kebersihan area kemaluan adalah :
 Pakaian dalam dan celana dalam diganti minimal 2 kali sehari
 Menggunakan CD berbahan menyerap keringat
 Pakai handuk yang bersih, kering, tidak lembab dan bau
 Bagi perempuan setelah BAK cara ceboknya adalah dari arah depan
ke belakang agar kuman dari anus tidak ikut ke organ reproduksi
 Untuk laki-laki sangat dianjurkan untuk disunat agar terhindar dari
kanker penis.
4. Pengertian PMS
Penyakit menular seksual (PMS) adalah penyakit yang ditularkan
melalui hubungan seksual, baik melalui vagina, mulut, maupun anus. Infeksi
tersebut dapat disebabkan oleh bakteri (misalnya sifiis), jamur (misalnya
candidiasis), virus (misalnya herpes, HIV), atau parasit (misalnya kutu)
(BKKBN, 2012).
Manuaba (2009) Menjelaskan bahwa Penyakit menular seksual adalah
penyakit infeksi yang penularannya melalui hubungan kelamin. tempat
terjangkit penyakit tersebut tidak semata-mata pada alat kelamin saja tetapi
dapat terjadi di berbagai tempat diluar alat kelamin. Selain itu, Albery &
Munafo (2007) menjelaskan bahwa Penyakit menular seksual juga dapat
ditularkan dari ibu ke anak (contahnya saat lahir atau lewat asi) atau lewat
penggunaan bersama jarum suntik diantara pemakai narkoba
5. Jenis PMS
Menurut Price & Wilson (2006), Penyakit menular seksual
berdasarkan penyebab terdiri atas:
a. Penyakit menular seksual Yang Disebabkan oleh Bakteri, seperti
Klamidia, Gonore, Sifilis, dan Chancroid
b. Penyakit menular seksual yang Disebabkan oleh Virus, seperti Herpes
Genital, Kandiloma Akuminata (Jengger Ayam), HIV/AIDS
c. Penyakit menular seksual yang Disebabkan oleh Jamur. Salah satu
Penyakit menular seksual yang diakibatkan oleh jamur yaitu
Candidiasis. Kandidiasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh
Candida Albicans.
d. Penyakit menular seksual yang Disebabkan oleh Protozoa. Salah satu
penyakit yang disebabkan oleh protozoa yaitu Trikomoniasis.
Trikomoniasis ini merupakan penyakit infeksi alat genitalia yang terjadi
pada wanita maupun lakilaki yang disebabkan oleh protozoa parasit
trichomonas vaginalis (Manuaba, 2009). Gejala yang muncul akibat
penyakit ini biasanya lekore (keputihan), pada vagina terdapat bintik-
bintik kemerahan seperti strawberry. Masa inkubasi penyakit ini adalah
3-28 hari (Widoyono, 2008).
6. Cara Penularan PMS
Menurut Nina siti mulyani & Nuryani (2013), Penyakit menular seksual
dapat tertular melalui berbagai perantara, antara lain:
a. Darah
b. Ibu hamil Kepada Bayinya
c. Tato dan Tindik
d. Sentuhan
e. Cara Membersihkan Organ Genitalia.
f. Berhubungan seksual.
7. Tanda dan gejala PMS
Gejala-gejala (Symtomatic) penyakit menular seksual yang mungkin
muncul antara lain sebagai berikut (Suharjo, 2008):
a. Keluar cairan (keputihan) yng tidak normal dari vagina atau penis. Pada
wanita terjadi peningkatan keputihan. Warnanya bisa menjadi lebih
putih, kekuningan, kehijauan, atau merah muda. Keputihan dapat
berbau tidak sedap dan berlendir.
b. Pada pria, rasa panas seperti terbakar aatau sakit selama atau setelah
kencing. Biasanya disebabkan oleh penyakit menular seksual. Pada
wanita, gejala demikian dapat disebabkan oleh penyakit menular
seksual, tetapi dapat juga disebabkan oleh infeksi kandung kencing
yang ditularkan melalaui hubungan seksual.
c. Luka terbuka atau luka basah disekitar alat kelamin atau mulut. Luka
tersebut dapat terasa sakit atau tidak.
d. Tonjolan kecil-kecil (Popules) di sekitar alat kelamin.
e. Kemerahan di sekitar alat kelamin.
f. Pada pria, rasa sakit atau kemerahan pada kantung zakar.
g. Rasa sakit di perut bagian bawah yang hilang timbul yang tidak
berhubungan dengan menstruasi.
h. Ada bercak darah setelah berhubungan seksual.
8. Komplikasi PMS
Menurut (Indriatmi, 2014) komplikasi yang ditimbulkan akibat
Penyakit menular seksual apabila tidak segera diobati antara lain:
a. Radang Panggul
b. Infertilitas
c. Cacat Pada bayi d. Kanker
d. Mempermudah penularan HIV/AIDS
9. Pencegahan PMS
Menurut Kumalasari & Andhyantoro (2012), cara pencegahan Penyakit
menular seksual (PMS) antara lain:
a. Meningkatkan ketahanan keluarga melalui pesan kunci (dikenal dengan
singkatan “ABCDE”).
Abstinensia : Tidak melakukan hubungan seksual diluar nikah.
Be faithful : Setia pada pasangan yang sah.
Condom : Penggunaan kondom sebagai salah satu metode pencegahan
PMS adalah alternatif terakhir yang harus dipilih jika metode A dan B
tidak dapat dilakukan. (Aprilianingrum, 2006).
Drugs :Hindari pemakaian narkoba. Khususnya yang menggunakan
suntikan.
Equipment : Mintalah peralatan kesehatan yang streil.
b. Pencegahan melalui darah
 Skrining darah donor dan produk darah.
 Menggunakan alat suntikdan alatlain yang steril. Penerapan
kewaspadaan universal (Universal infection precaution).
 Berhati-hati pada saat menangani segala hal yang tercemar oleh
darah segar.
c. Pencegahan Menular dari ibu ke anak
 Pemeriksaan dan konseling ibu hamil.
 Pemberian obat antiretroviral bagi ibu hamil yang mengidap infeksi
HIV.
d. Menjaga kebersihan alat reproduksi karena ada jenis PMS yang dapat
diderita tanpa melalui hubungan seksual misalnya keputihan yang
diakibatkan oleh jamur.
e. Memeriksakan diri segera bila ada gejala-gejala Penyakit menular
seksual yang dicurigai.
f. Menghindari /hubungan seksual bila ada gejala Penyakit menular
seksual, seperti borok pada alat kelamin atau keluarnya pus (cairan
nanah) dari tubuh.
DAFTAR PUSTAKA

Hamilton & Morgan . Penyakit menular seksual (PMS), Jakarta

Universitas Indonesia (UI press), 2010. 2. Sinclair. Faktor risiko Penyakit menular
seksual (PMS), Jakarta : cv Infomedika.

Daili SF. Penyakit menular seksual.Jakarta: Balai penerbit FK UI 2009.

Anda mungkin juga menyukai