Anda di halaman 1dari 14

ASKEP GANGGUAN ELIMINASI

URINE
OLEH
Agus Dwi Arya Suprianta
Ni Made Darma Untari
Ni Luh Putu Darmayanti
Ni Luh Putu Devi Cahyani
Ni Putu Indah Sari
Komang Tri Widya Ningsih
Veralin Polly
Ni Luh Gede Wahyu Sri Artini
Pengkajian Keperawatan

1. Riwayat Keperawatan
a.Pola berkemih
• Bagaimana kebiasaan berkemih serta
hambatannya
• Frekuensi berkemih tergatung pada
kebiasaan dan kesempatan
b.Faktor yang mempengaruhi kebiasaan
berkemih (Diet dan asupan, gaya hidup, stress
psikologi, tingkat aktivitas)
c. Tanda klinis gangguan eliminasi urine seperti
retensi urine, inkontinensia urine.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Abdomen (Pembesaran, pelebaran
pembuluh darah vena, distensi kandungan
kemih, pembesaran ginjal, nyeri tekan,
tenderness, bising usus)
b. Genitalia Wanita (Inflamasi, nodul, lesi,
adanya sekret dari meatus, dan keadaan
atrofi jaringan vagina)
c. Genitalia Laki-laki (Kebersihan, adanya lesi,
tenderness, dan adanya pembesaran
skrotum)
3. Intake dan output cairan
a. Kaji intake dan output cairan dalam sehari (24
jam)
b. Kebiasaan minum di rumah
c. Intake: cairan infus, oral, makanan, NGT
d. Kaji perubahan volume urine untuk
mengetahui ketidakseimbangan cairan
e. Output urine dari urinal, kantong urine,
drainase ureterostomi, dan sistostomi
f. Karakteristik urine: warna, kejernihan, bau,
dan kepekatan
4. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan urine (urinalisis):
· Warna (N: jernih kekuningan)
· Penampilan (N: jernih)
· Bau (N: beraroma)
· pH (N: 4,5-8,0)
· Berat jenis (N: 1,005-1,030)
· Glukosa (N: negatif)
· Keton (N: kuman patogen negatif)
b. Kultur urine (N: kuman patogen negatif)
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan retensi urine,inkontinensi
dan enuresis.
2. Potensial defisit volume cairan berhubungan dengan gangguan fungsi
saluran urinary akibat proses penyakit.
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan adanya inkontinensi urine.
4. Nyeri berhubungan dengan peningkatan frekuensi atau dorongan kontraksi
ureteral.
5. Defisit perawatan diri : toileting berhubungan dengan keterbatasan
mobilitas atau ekstremitas bawah.
6. Resiko infeksi berhubungan dengan retensi urine, pemasangan kateter.
INTERVENSI
NO. TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
Dx
1 Setelah dilakukan a. Lakukan penilaian kemih a. Mengetahui pola
asuhan keperawatan yang komprehensif eliminasi urine
selama … x 24 jam berfokus pada pasien
inkontinensia
diharapkan eliminasi
urine normal dengan b. Monitor efek obat – b. Untuk mengetahui
kriteria hasil : obatan yang diresepkan, efek obat terhadap
a. Kandung kemih seperti calcium channel urine
kosong secara penuh c. Rangsang reflex kandung c. Merangsang pasien
b. Tidak ada residu kemih dengan
urine <100 – 200 cc untuk berkemih
menerapkan dingin untuk
c. Intake cairan dalam perut, atau air d. Untuk membantu
rentang normal d. Masukkan kateter kemih pemenuhan
d. Bebas dari ISK kebutuhan eliminasi
e. Tidak ada spasme urine
bladder
e. Anjurkan pasien/ keluarga e. Untuk mengetahui
jumlah urine
untuk merekam output
urine
2. Setelah dilakukan asuhan a. Monitor vital sign a. Untuk mengetahui
perkembangan
keperawatan selama … x pasien
24 jam diharapkan tidak b. Monitor status hidrasi b. Untuk menghindari
(kelembaban terjadinya dehidrasi
terjadi defisit volume membran mukosa,
cairan dengan kriteria nadi adekuat, tekanan
darah ortostatik), jika
hasil : diperukan
a. Mempertahankan c. Kolaborasikan
c. Untuk menjaga
urine output sesuai pemberian cairan IV
keseimbangan
dengan usia dan BB, cairan dalam tubuh

BJ urine normal,
d. Pertahankan catatan d. Untuk mengetahui
b. Tekanan darah, nadi, intake dan output keseimbangan
suhu tubuh dalam yang akurat intake dan output
batas normal
3. Setelah dilakukan asuhan a. Monitor status nutrisi a. Untuk menghindari
keperawatan selama … x 24 pasien kekurangan cairan
jam diharapkan integritas
kulit elastis dengan kriteria
b. Oleskan lotion atau b. Untuk menjaga
hasil : minyak/baby oil pada kelembaban kulit
a. Integritas kulit yang baik daerah yang tertekan dan mencegah
bisa dipertahankan decubitus
(sensasi, elastisitas,
temperature, hidrasi, c. Mobilisasi pasien c. Mencegah
pigmentasi) (ubah posisi pasien) terjadinya
b. Tidak ada luka atau lesi setiap dua jam sekali decubitus
pada kulit d. Mempertahankan
c. Perfusi jaringan baik d. Jaga kebersihan kulit
agar tetap bersih dan kebersihan kulit
kering
4. Setelah dilakukan asuhan a. Lakukan pengkajian a. Untuk mengetahui
nyeri secara skala nyeri
keperawatan selama … x 24 komprehensif termasuk
jam diharapkan nyeri lokasi, karakteristik,
durasi, ferkuensi,
berkurang dengan kriteria hasil kualitas dan faktor
: presipitasi
b. Gunakan teknik
a. Mampu mengontrol nyeri
komunikasi terapeutik b. Untuk mengetahui
(tahu penyebab nyeri,
untuk mengetahui manajemen nyeri
mampu menggunakan
pengalaman nyeri sebelumnya
tehnik nonfarmakologi
pasien
untuk mengurangi nyeri,
c. Kontrol lingkungan yang
mencari bantuan) c. Memberikan rasa
dapat mempengaruhi
b. Melaporkan bahwa nyeri nyaman kepada
nyeri seperti suhu
berkurang dengan pasien
ruangan, pencahayaan
menggunakan manajemen
dan kebisingan
nyeri
d. Pilih dan lakukan
c. Menyatakan rasa nyaman d. Teknik yang tepat
penanganan nyeri
setelah nyeri berkurang dapat membantu
(farmakologi, non
farmakologi dan inter mempercepat
personal) penanganan nyeri
5. Setelah dilakukan a. Pertimbangkan usia pasien a. Untuk
asuhan keperawatan ketika mempromosikan menyesuaikan
selama … x 24 jam aktivitas perawatan diri promosi aktivitas
diharapkan mampu perawatan diri.
memenuhi kebutuhan Umur pasien
eliminasi urine secara kurang dari 3 tahun
mandiri dengan kriteria belum tepat untuk
hasil : diajarkan toilet
a. Perawatan diri training.
eliminasi: mampu b. Fasilitasi kebersihan toilet b. Untuk tetap
untuk melakukan setelah selesai eliminasi menajaga
aktivitas eliminasi
kebersihan pasien
secara mandiri atau c. Bantu pasien ke c. Untuk mencegah
tanpa alat bantu
toilet/commode/bedpan/f terjadinya resiko
b. Mampu duduk dan
turun dari kloset raktur pan/urinoir pada cedera
selang waktu tertentu
c. Membersihkan diri d. Menyediakan privasi d. Untuk menjaga
setelah eliminasi privasi pasien
selama eliminasi
6 Setelah dilakukan asuhan a. Gunakan kateter a. Untuk menurunkan
keperawatan selama … x 24 jam intermiten infeksi kandung
diharapkan tidak terjadinya
kemih
resiko infeksi dengan kriteria
hasil : b. Pertahankan b. Untuk mencegah
a. Klien bebas dari tanda dan lingkungan aseptik adanya infeksi
gejala infeksi selama pemasangan
b. Mendeskripsikan proses alat
penularan penyakit, faktor c. Tingkatkan intake c. Untuk mencegah
yang mempengaruhi nutrisi terjadinya
penularan serta penurunan daya
penatalaksanaannya
tahan tubuh
c. Menunjukkan kemampuan
untuk mencegah timbulnya d. Ajarkan pasien dan d. Agar pasien dan
infeksi keluarga tanda dan keluarga mengetahui
d. Menunjukkan perilaku gejala infeksi tanda dan gejala
hidup sehat infeksi
e. Laporkan kecurigaan e. Agar segera
infeksi diberikan tindakan
apabila terjadi infeksi

Anda mungkin juga menyukai