A. PENGKAJIAN
Pengkajian pada pasien sebelum operasi dilakukan pada tanggal 5 November 2019 pukul
07.00 wita dan pengkajian setelah operasi dilakukan pada tanggal 5 November 2019
pukul 16.30 wita di Ruang Belibis RSUD Wangaya dengan metode observasi,
wawancara, pemeriksaan fisik dan dokumentasi (rekam medis)
1. PENGUMPULAN DATA
a. Identitas Pasien
Pasien Penanggung
(Ibu Pasien Tn. A)
Nama : Tn. A Ny. Y
Umur : 22 Tahun 37 Tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki Perempuan
Status Perkawinan : Belum menikah Sudah Menikah
Suku /Bangsa : Indonesia Indonesia
Agama : Hindu Hindu
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : Driver Wiraswasta
Alamat : Br. Dinas Tembok, Buleleng Br. Dinas Tembok, Buleleng
Alamat Terdekat : Br. Tegal Buah Br. Tegal Buah
Nomor Telepon : 081246723xxx 085737682xxx
Nomor Register : 706428
Tanggal MRS : 4 November 2019
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama masuk rumah sakit
Pasien mengeluh nyeri pada perut kanan bawah serta mual muntah.
2) Keluhan utama saat pengkajian
Pre operasi : pasien mengatakan nyeri di perut kanan bawah
Post operasi : pasien mengatakan nyeri di luka pasca operasi.
6) Genogram
22 th
Keterangan :
: Meninggal
: Laki-laki
: Perempuan
: Tinggal serumah
c. Pola Kebiasaan
1) Bernafas
Pengkajian Pre Op : Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam bernafas
Pengkajian Post Op : Pasien mengatakan tidak mengalami keluhan baik saat
inspirasi maupun ekspirasi
3) Eliminasi
Pengkajian Pre Op : Pasien mengatakan BAB 1 x sehari dengan konsistensi
lembek bau khas feses BAK 8-10 kali sehari warna
kuning bau khas urine
Pengkajian Post Op : BAB frekuensi ( 1 x/hari), konsistensi (lembek),Warna
(kuning kecoklatan), Bau (khas feses)
BAK warna (putih kekuningan), Bau (khas urine),
jumlah/volume (± 2000 cc/hari),
Lancar. Di hari ke-o post operasi, pasien terpasang
dower kateter dengan No. 16f.
6) Kebersihan diri
Pengkajian Pre Op : Pasien mengatakan masih mampu dalam melakukan
pemenuhan ADL seperti mandi, BAK, dan BAB
Pengkajian Post Op : Mandi, frekuensi (2x/hari), tempat (tempat tidur),
memakai sabun, Cuci rambut, frekuensi (tidak ada),
memakai shampoo, Pemeliharaan mulut dan gigi,
frekuensi sikat gigi (2x/hari, sebelum makan), memakai
pasta gigi. Berpakaian, frekuensi ganti baju (1x/hari),
Kebersihan kuku: bersih, pendek, Kemampuan
membersihkan diri : dibantu (oleh keluarga)
8) Rasa nyaman
Pengkajian Pre Op : Pasien mengatakan nyeri di perut kuadran kanan bawah
dengan skala nyeri 7 dari (0-10) skala nyeri yang
diberikan, nyeri dirasakan nyeri tajam, nyeri bertambah
saat bergerak, nyeri dirasakan terus-menerus.
Pengkajian Post Op : Merasa nyeri, skala nyeri (5), intensitas nyeri (tajam),
kualitas nyeri (sedang), Lokasi nyeri (diluka operasi
perut bawah umbilikus), waktu (pasien mengatakan
nyeri hilang timbul dan berlangsung setiap 3 menit),
penyebab nyeri post operasi laparotomy, pasien
megatakan merasa mual-mual pasca operasi, pasien
tampak lemah dan pucat.
9) Rasa aman
Pengkajian Pre Op : Pasien mengatakan cemas terhadap tindakan operasi
yang akan dilakukan, pasien mengatakan takut dan
khawatir karena dokter menyampaikan bahwa jenis
operasi yang akan dijalani berubah menjadi operasi
besar.
Pengkajian Post Op : Pasien mengatakan tidak merasa cemas karena sudah
selesai operasi dan sudah ditemani oleh keluarga.
12) Rekreasi
Pengkajian Pre Op : Pasien mengatakan tidak dapat berekreasi karena sedang
dalam perawatan dirumah sakit
Pengkajian Post Op : Pasien mengatakan hanya bisa menonton televisi dan
berbincang dengan keluarga.
13) Belajar
Pengkajian Pre Op : Pasien mengatakan sudah memahami tentang penyakit
yang dialami setelah di edukasi oleh tenaga kesehatan
dirumah sakit, namun pasien belum memahami
mengenai prosedur pembedahan yang akan dilakukan.
Pengkajian Post Op : Pemahaman pasien terhadap penyakitnya : cukup,
pasien mengatakan ingin diberikan informasi tentang
hal-hal yang harus diperhatikan mengenai perawatan
lukadirumah saat pulang nanti, Pasien tanpak bertanya-
tanya tentang cara merawat luka, dan tindakan yang
harus dilakukan di rumah nanti.
14) Ibadah
Pengkajian Pre Op : Pasien mengatakan hanya dapat berdoa di tempat tidur
Pengkajian Post Op : Agama /kepercayaan yg dianut : Agama Hindu
Kebiasaan beribadah : pasien mengatakan dapat berdoa
di tempat tidur
d. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
Pre Operasi :
a) Kesadaran : composmentis/sadar penuh
b) Bangun Tubuh : sedang
c) Postur Tubuh : tegak
d) Cara Berjalan : lancar terkoordinir
e) Gerak Motorik : normal
f) Keadaan Kulit
Warna : normal
Turgor : elastis
Kebersihan: bersih
Tidak ada luka
g) Gejala Kardinal :
TD : 110/70 mmhg
N : 84 x/mnt
S :36,5oC
RR :20 x/mnt
h) Ukuran lain : BB :65kg
TB :160cm
Pasien tampak gelisah
Post Operasi :
a) Kesadaran : composmentis/sadar penuh
b) Bangun Tubuh : sedang
c) Postur Tubuh : tegak
d) Cara Berjalan : lancar terkoordinir
e) Gerak Motorik : normal
f) Keadaan Kulit
Warna : normal
Turgor : elastis
Kebersihan: bersih
Luka : ada dan luka tertutup dengan plester pasca operasi
(laparotomy), tidak ada rembesan, bersih, tidak terdapat kemerahan pada
area luka pasien
Lokasi : abdomen tepatnya di midline di bawah umbilicus
Luas luka : ± 10 cm
Gambar :
Depan Belakang
g) Gejala Kardinal : TD : 130/70 mmhg
N : 100 x/mnt
S : 36,6oC
RR : 20 x/mnt
h) Ukuran lain : BB : 65kg
TB : 160cm
2) Kepala
Pre Operasi
a) Kulit kepala : bersih
b) Rambut : hitam, lurus
c) Nyeri tekan : tidak ada
d) Luka : tidak ada
Luas luka tidak ada
Warna tidak ada
Gambar
3) Mata
Pre Operasi
a) Konjunctiva : merah muda
b) Sklera : putih
c) Pupil : reflek pupil baik, pupil isokor, diameter pupil 2mm
Post Operasi
a) Konjunctiva : merah muda
b) Sklera : putih
c) Pupil : reflek pupil baik, pupil isokor, diameter pupil 2mm
4) Hidung
Pre Operasi
a) Keadaan : Bersih
b) Penciuman : Baik
c) Nyeri : Tidak ada
d) Luka : Tidak ada
Post Operasi
a) Keadaan : Bersih
b) Penciuman : Baik
c) Nyeri : Tidak ada
d) Luka : Tidak ada
5) Telinga
Pre Operasi
a) Keadaan : Bersih
b) Nyeri : Tidak nyeri
c) Pendengaran : Baik/normal
Post Operasi
a) Keadaan : Bersih
b) Nyeri : Tidak nyeri
c) Pendengaran : Baik/normal
6) Mulut
Pre Operasi
a) Mukosa bibir : mukosa lembab
b) Gusi : tidak berdarah
c) Gigi : gigi lengkap
d) Lidah : bersih
e) Tonsil : tidak ada pembesaran
Post Operasi
a) Mukosa bibir : mukosa kering
b) Gusi : tidak berdarah
c) Gigi : gigi lengkap
d) Lidah : bersih
e) Tonsil : tidak ada pembesaran
7) Leher
Pre Operasi
a) Inspeksi : tidak ada bekas luka, tidak ada benjolan, tidak ada distensi vena
jugularis
b) Palpasi : kelenjar limfe tidak membesar, kelenjar parotis tidak membesar,
tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, tidak teraba massa/tumor.
Post Operasi
a) Inspeksi : tidak ada bekas luka, tidak ada benjolan, tidak ada distensi vena
jugularis
b) Palpasi : kelenjar limfe tidak membesar, kelenjar parotis tidak membesar,
tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, tidak teraba
massa/tumor.
8) Thorax
Pre Operasi
a) Inspeksi : Bentuk simetris, Gerakan dada bebas, ekspansi dada
simetris, Payudara simetris, tidak ada nyeri, Bengkak tidak
ada, Luka tidak ada
b) Palpasi : Pengembangan dada simetris, Vibrasi tactile premitus
simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, tidak ada
pembesaran jantung
c) Perkusi : Suara paru sonor
d) Auskultasi : Suara paru vesikuler/normal, Suara jantung regular.
Post Operasi
a) Inspeksi : Bentuk simetris, Gerakan dada bebas, ekspansi dada simetris,
Payudara simetris, tidak ada nyeri, Bengkak tidak ada, Luka
tidak ada
b) Palpasi : Pengembangan dada simetris, Vibrasi tactile premitus
simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, tidak ada
pembesaran jantung
c) Perkusi : Suara paru sonor
d) Auskultasi : Suara paru vesikuler/normal, Suara jantung regular.
9) Abdomen
Pre Operasi
a) Inspeksi
Pemeriksaan : tidak ada distensi abdomen, tidak ada ascites
Tidak ada luka
b) Auskultasi
Peristaltic usus: 25 x/mnt pada abdomen kuadran atas kanan kiri dan
kuadran bawah kanan kiri.
c) Palpasi : terasa nyeri tekan, lokasi : perut kuadran kanan bawah
d) Perkusi : tympani
Post Operasi
a) Inspeksi
Pemeriksaan : tidak ada distensi abdomen, tidak ada ascites
Luka : ada (luka pasca operasi laparotomy),luka oeprasi sayatan
vertikal, luka tertutup dengan plaster, tidak ada rembesan, bersih,
terdapat kemerahan pada area luka.
Lokasi : abdomen midline di bawah umbilikus.
Luas : ±10 cm
b) Auskultasi
Peristaltic usus: 10 x/mnt
c) Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada kuadran kanan maupun
kiri, pasien melaporkan merasa nyeri pada luka post
operasi.
d) Perkusi : tympani
10) Genetalia
Pre Operasi
a) Keadaan : Bersih
b) Letak Uretra : Normal
c) Prosedur invasife : Tidak
Post Operasi
a) Keadaan : Bersih
b) Letak Uretra : Normal
c) Prosedur invasife : Tidak
11) Anus
Pre Operasi
Keadaan : Bersih, tidak ada hemoroid
Post Operasi
Keadaan : Bersih, tidak ada hemoroid
12) Ekstremitas
Pre Operasi
a) Ektremitas Atas
Pergerakan bebas, CRT < 2detik
Luka, Lokasi : tidak ada
Terpasang infuse :IVFD RL 20 tetes/menit di tangan kiri
b) Ektremitas Bawah
Pergerakan bebas, □ CRT < 2detik
Luka, Lokasi : tidak ada
Terpasang infuse : tidak ada
555 555
Post Operasi
a) Ektremitas Atas
Pergerakan bebas, □ CRT < 2detik
Luka, Lokasi : tidak ada
Terpasang infuse : IVFD RL 20 tetes/menit di tangan kiri
b) Ektremitas Bawah
Pergerakan bebas, □ CRT < 2detik
Luka, Lokasi : tidak ada
Terpasang infuse : tidak ada
555 555
DATA TAMBAHAN:
1. Terapi yang didapat setelah operasi:
a. Ceftriaxone 2x1gr @12 jam via IV
b. Metamizole 3x1 gr @8jam via IV
c. Ondansentron 2x4 mg @12jam via IV
d. Metronidazole 3x1flash
e. IVFD RL 20tpm
Laporan Operasi :
a. BSA, OTT
b. Anastesi
c. Buka midline (Laparotomi)
d. Pus +++ sumber App Gangrenosa pada pangkal
e. Cuci abdomen
f. Tutup luka operasi
g. Operasi Selesai
e. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium
Hari / tgl : Senin, 04 November 2019
Pemeriksaan Flag Hasil Satuan Nilai
normal
WBC 12,7 103/UL 5-10
Pemeriksaan Flag Hasil Satuan Nilai
normal
LYM% 17,7 % 25-40
MID% 6,8 % 3-7
GRA% 75,5 % 35-80
LYM 2,2 109/L 1,3-4
MID 0,9 109/L 0,15-
0,7
GRAN 9,6 103/UL 1,2-8
RBC 4,80 106/UL 4-5
HGB 12,0 g/dL 12-16
HCT 35,9 % 36-48,8
MCV 74,8 Fl 76-96
MCH 25,1 Pg 27-31
MCHC 33,6 g/dL 32-37
RDW% 16,5 % 11-16
RDWa 66,1 If 30-150
PLT 274 103/UL 150-
450
MPV 6,2 Fl 8-15
PDW 9,7 Fl 0,1-
99,9
PCT 0,17 % 0,01-
9,99
LPCR 6,5 % 0,1-
99,9
2) Faal Hemostasis
Hari / tgl : Senin / 04 November 2019
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
(menit) (menit)
Massa Perdarahan/Bleeding 3’ 30’’ 1-6
Time(BT)
Post Op
1. Nyeri akut
2. Resiko infeksi
h. Analisa Masalah
1) P : Nyeri Akut
E : Agen Cidera Biologis
S : Pasien mengatakan nyeri , P (nyeri karena appendisitis), Q (nyeri
tajam), R (Perut kuadran kanan bawah), S (skala nyeri yang dirasakan
7 dari 0-10 skala nyeri yang diberikan), T (nyeri nyeri hilang timbul
berlangsung ± 3 menit dan bertambah ketika bergerak), pasien tampak
meringis, pasien tampak memegang lokasi nyeri pada perut kuadran
kanan bawah.
Proses Terjadinya :
Nyeri pada appendisitis dapat muncul karena adanya
peradangan pada organ usus atau pada jaringan akibat infeksi oleh
bakteri, lalu terjadi sekresi mucus yang berlebihan pada lumen
appendik atau usus sehingga appendik menjadi teregang dan
terjadilah spasme pada dinding appendik yang meyebabkan rasa nyeri
muncul pada pasien yang mengalami appendisitis.
2) P : Ansietas
E : Tindakan Pembedahan
S : Pasien mengatakan cemas terhadap tindakan operasi yang akan
dilakukan, pasien mengatakan belum tahu tentang prosedur
pembedahan, pasien mengatakan merasa takut dan khawatir karena
diberikan penjelasan mengenai perubahan jenis operasi, pasien
tampak gelisah, pasien tampak berkeringat dingin, wajah pasien
tampak tegang.
Proses Terjadinya :
Sistem saraf pusat menerima suatu persepsi ancaman. Persepsi
ini timbul akibat adanya rangsangan dari luar dan dalam yang berupa
pengalaman masalalu dan faktor genetik. Kemudian rangsangan
dipersepsi oleh panca indra, diteruskan dan direspon oleh sistem saraf
pusat melibatkan jalur cortex cerebri – limbic system – reticular
activating system – hypothalamus yang memberikan impuls kepada
kelenjar hipofise untuk mensekresi mediator hormonal terhadap target
organ yaitu kelenjar adrenal yang kemudian memicu saraf otonom
melalui mediator hormonal yang lain.
Akibat jika tidak ditanggulangi yaitu Ansietas berat hingga panik atau
sampai pasien mengalami trauma.
3) P : Nyeri Akut
E : Agen cidera fisik
S : Pasien mengatakan nyeri, P (nyeri akibat luka pasca operasi), Q
(nyeri tajam), R (abdomen di bawah umbilicus), S (skala nyeri 5 dari
0-10 skala nyeri yang diberikan), T (nyeri hilang timbul berlangsung
selama ± 3 menit), pasien tampak meringis, pasien tampak memegang
luka pasca operasi pada midline di bawah umbilicus, hasil TTV , TD
(130/70 mmHg), Nadi (84x/menit).
Proses Terjadinya :
Trauma jaringan karena proses pembedahan akan
mengakibatkan kerusakan sel yang menyebabkan pelepasan mediator
nyeri seperti histamine, bradikinin, prostaglandin yang dapat
merangsang nosiseptor (reseptor nyeri) yang dihantarkan serabut tipe
A delta dan serabut tipe C dan menuju medulla spinalis selanjutnya
menuju hipotalamus dan di korteks somata sensori nyeri
dipersepsikan sehingga muncul masalah keperawatan nyeri akut.
Akibat jika tidak ditanggulangi yaitu Hambatan mobilitas fisik, gangguan
pola tidur
4) P : Defisit Pengetahuan
E : Keterbatasan kognitif
S : Pasien mengatakan ingin diberikan informasi mengenai hal-hal yang
harus diperhatikan dalam merawat luka di rumah saat pulang nanti,
Pasien tampak belum bisa mandi secara mandiri menjelang pulang,
pasien tampak berjalan secara perlahan, Pasien tanpak bertanya-tanya
tentang cara merawat luka, dan tindakan yang harus dilakukan di
rumah nanti.
Proses Terjadinya :
Kurangnya wawasan dan pengalaman menjalani operasi dapat
mempengaruhi kognitif dan sikap hingga perilaku, jika pengetahuan
individu kurang mengenai hal yang penting yang sebenarnya harus
diketahui seperti cara merawat luka dan tindakan selesai operasi yang
harus dilakukan maka akan berpengaruh terhadap perilaku yang
salah sehingga dapat menghambat proses penyembuhan dan
pemulihan
Akibat jika tidak ditanggulangi yaitu Ansietas, resiko infeksi pada luka
akibat ketidaktahuan pasien tentang cara merawat luka.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pre Op
1) Nyeri Akut berhubungan dengan Agen Cidera Biologis ditandai dengan Pasien
mengatakan nyeri , P (nyeri karena appendisitis), Q (nyeri tajam), R (Perut
kuadran kanan bawah), S (skala nyeri yang dirasakan 7 dari 0-1- skala nyeri yang
diberikan), T (nyeri hilang timbul, berlangsung ± 3 menit dan bertambah ketika
bergerak), pasien tampak meringis, pasien tampak memegang lokasi nyeri yaitu
kuadran kanan bawah abdomen.
2) Ansietas berhubungan dengan Tindakan Pembedahan ditandai dengan Pasien
mengatakan cemas terhadap tindakan operasi yang akan dilakukan, pasien
mengatakan belum tahu tentang prosedur pembedahan, pasien mengatakan
merasa takut dan khawatir karena diberikan penjelasan mengenai perubahan jenis
operasi, pasien tampak gelisah, pasien tampak berkeringat dingin, wajah pasien
tampak tegang.
Post Op
1) Nyeri Akut berhubungan dengan Agen Cidera Fisik ditandai dengan Pasien
mengatakan nyeri, P (nyeri akibat luka pasca operasi), Q (nyeri tajam), R
(abdomen di bawah umbilicus), S (skala nyeri 5 dari 0-10 skala nyeri yang
diberikan), T (nyeri hilang timbul berlangsung selama ± 3 menit), pasien tampak
meringis, pasien tampak memegang luka pasca operasi pada midline di bawah
umbilicus, hasil TTV , TD (130/70 mmHg), Nadi (84x/menit).
2) Defisit Pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif ditandai dengan
Pasien mengatakan ingin diberikan informasi mengenai hal-hal yang harus
diperhatikan dalam merawat luka di rumah saat pulang nanti, Pasien tampak
belum bisa mandi secara mandiri menjelang pulang, pasien tampak berjalan
secara perlahan, Pasien tanpak bertanya-tanya tentang cara merawat luka, dan
tindakan yang harus dilakukan di rumah nanti.
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
a. Prioritas masalah
Pre Op
1) Nyeri akut
2) Ansietas
Post Op
1) Nyeri akut
2) Defisit Pengetahuan
Rencana Keperawatan Pada Pasien Tn. A Dengan Post Laparotomy atas indikasi
App Gangrenosa Di Ruang Belibis RSUD Wangaya
Tanggal 5 s/d 8 November 2019
1) Membatasi datangnya
sumber infeksi dar
lingkungan.
2) Cuci tangan bisa
meminimalisir sumber
kuman.
3) Mencegah cross infection
antar pasien.
4) Membatasi sumber
infeksi, dimana dapa
menimbulkan sepsis .
5) Antibiotic spectrum luas
secara umum dianjurkan
untuk sepsis.
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan Keperawatan Pada Pasien Tn. A Dengan Apendiksitis
Di Ruang Belibis RSUD Wangaya pada tanggal 4 s/d 5 November 2019
DS : -
DO :
TD : 110/70 mmHg
N : 84 x/menit)
Pukul 21. 15 wita Dx 1 Mengobservasi tanda – tanda vital
S : 36,5oC
RR : 20x/menit
Pukul 21.30 wita Dx 1 Mengajarkan pasien tekhnik distraksi dan relaksasi DS : Pasien mengatakan cemas karena operasi
yang akan dilakukan
DO : Pasien tampak mau terbuka untuk
menceritakan keluhannya terhadap perawat
No. Diagnosa
No Hari/Tgl/Jam Tindakan Keperawatan Evaluasi Respon Paraf
Keperawatan
1 Selasa, 5 Dx 1 Mengkaji skala nyeri secara komprehenshif DS :
November 2019 P : Pasien mengatakan nyeri akibat luka pasca
pukul 13.30 wita operasi
Q : Pasien mengatakan nyeri terasa seperti
teriris-iris
R : Pasien mengatakan nyeri dirasakan di perut
kanan bagian bawah
S : Pasien mengatakan skala nyeri 6 (dari 0-10
skala nyeri yang diberikan)
T : Pasien mengatakan nyeri berlangsung
selama ± 3 menit.
DO :
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampak memegang luka pasca
operasi
Pukul 13.45 wita Dx 1 Memberikan posisi yang nyaman DS :Pengunjung dan keluarga pasien
mengatakan bisa melakukan cuci tangan
yang benar
DO : Pengunjung dan keluarga pasien tampak
kooperatif
Pukul 14.15 wita Dx 2 Menginstruksikan pengunjung dan keluarga yang
menemani untuk cuci tangan saat berkunjung DS : Pasien mengatakan mengerti tentang nyeri
DO : Pasien tampak menyimak dengan baik
DS : -
DO : Obat analgetik sudah masuk melalui IV
dan tidak terdapat tanda alergi
Pukul 14.45 wita Dx 1 Memberikan helath education tentang nyeri kepada
DS : -
pasien DO : Obat antibiotik sudah masuk dan tidak
terdapat tanda alergi
Pukul 15.00 wita Dx 1 Delegatif pemberian analgetik metamizol 3 x 1gr
DS : -
DO :
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit)
S : 36,2oC
RR : 20x/menit
Pukul 16.00 wita Dx 1 Delegatif pemberian antibiotik metronidazole 3 x 1 flz
DS : Pasien mengatakan nyaman ditemani oleh
ibunya
DO : Pasien beristirahat dengan tenang
DS : -
DO : Obat masuk melalui IV dan tidak terdapat
tanda alergi
DS : Pasien mengatakan mengerti tentang
tekhnik distraksi dan relaksasi
DO : Pasien tampak kooperatif
Pukul 17.00 wita Dx 2 Membatasi pengunjung
DS :
P : Pasien mengatakan nyeri akibat luka pasca
operasi
Pukul18.50 wita Dx 2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
Q : Pasien mengatakan nyeri terasa seperti
pasien
teriris-iris
R : Pasien mengatakan nyeri dirasakan di perut
Pukul 19.00 wita Dx 2 Delegatif pemberian antibiotik ceftriaxone 2 x 1gr kanan bagian bawah
S : Pasien mengatakan skala nyeri 5 (dari 0-10
skala nyeri yang diberikan)
T : Pasien mengatakan nyeri berlangsung
Pukul 19.30 wita Dx 1 Mengajarkan pasien tekhnik ditraksi dan relaksasi
selama ± 3 menit.
DO :
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampak memegang luka pasca
operasi
DS :-
Pukul 21.00 wita Dx 1 Mengkaji skala nyeri secara komprehenshif
DO : Obat masuk melalui IV dan tidak
terdapat tanda alergi
DS : -
DO :Obat masuk dan tidak terdapat tanda
alergi
DS : -
DO :
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/menit)
S : 36,2oC
RR : 20x/menit
DS :
DO : Obat masuk melalui IV dan tidak
terdapat tanda alergi
DS : -
DO : Tangan tampak bersih
Pukul 23.00 wita Dx 1 Delegatif pemberian analgetik metamizol 3 x 1gr
DS :
P : Pasien mengatakan nyeri akibat luka pasca
operasi
Pukul 24.00 wita Dx 2 Delegatif pemberian antibiotik metronidazole3 x 1 flz
Q : Pasien mengatakan nyeri terasa seperti
teriris-iris
R : Pasien mengatakan nyeri dirasakan di perut
2 kanan bagian bawah
S : Pasien mengatakan skala nyeri 4 (dari 0-10
Rabu, 6 November Dx 1 Mengobservasi tanda – tanda vital
skala nyeri yang diberikan)
2019 Pukul 06.00
T : Pasien mengatakan nyeri berlangsung
wita
selama ± 3 menit.
DO :
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampak memegang luka pasca
operasi
DS : -
Pukul 07.00 wita Dx 1 & 2 Delegatif dalam pemberian analgetik metamizol 3 x DO :
TD : 120/70 mmHg
1gr dan antibiotik ceftriaxone 2 x 1gr
N : 78 x/menit
S : 36,0C
RR : 20 x/menit
Pukul 07.10 wita Dx 2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
DS : Pasien mengatakan nyaman dengan posisi
pasien
yang diberikan
DO : Pasien tampak dengan posisi semi fowler
DS : -
DO : Obat sudah masuk dan tidak terdapat
tanda alergi
DS : -
DO : TD : 110/80 mmHg
N : 78 x/menit)
S : 36oC
RR : 20x/menit
DS : -
DO : Tangan tampak bersih
DS : -
DO : Obat masuk melalui IV dan tidak terdapat
Pukul13.00 wita Dx 1 Mengobservasi tanda – tanda vital
tanda alergi
DS :-
Pukul 15.00 wita Dx 1 & 2 Delegatif pemberian analgetik metamizol 3 x 1gr dan DO : Obat sudah masuk dan tidak terdapat
pemberian antibiotik metronidazole 3 x 1 flz tanda alergi
DS : -
DO : TD : 110/70 mmHg
N : 76 x/menit)
Pukul 17.00 wita Dx 1 Mengobservasi tanda-tanda vital
S : 36oC
RR : 20x/menit
DS : -
DO : Obat sudah masuk dan tidak terdapat
tanda alergi
Pukul 18.50 wita Dx 2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien
DS : -
Pukul 19.00 wita Dx 2 Delegatif pemberian antibiotik ceftriaxone 2 x 1gr
DO : Luka pasien tampak bersih dan tidak
terdapat tanda-tanda infeksi
DS :
Pukul 21.00 wita Dx 1 Mengevaluasi pasien tekhnik ditraksi dan relaksasi
P : Pasien mengatakan nyeri akibat luka pasca
yang telah diajarkan
operasi
Q : Pasien mengatakan nyeri terasa seperti
Pukul 22.30 wita Dx 1 Mengkaji skala nyeri secara komprehenshif teriris-iris
R : Pasien mengatakan nyeri dirasakan di perut
kanan bagian bawah
S : Pasien mengatakan skala nyeri 3 (dari 0-10
skala nyeri yang diberikan)
T : Pasien mengatakan nyeri hilang timbul
DO :
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampak memegang luka pasca
operasi
DS : -
DO : TD : 110/80 mmHg
N : 76 x/menit)
S : 36,1oC
RR : 20x/menit
DS : -
DO : TD : 120/70 mmHg
Pukul 08.00 wita Dx 2 Melakukan perawatan luka dengan tekhnik aseptik
N : 74 x/menit)
S : 36oC
RR : 20x/menit
DS :
DO : Obat sudah masuk dan tidak terdapat tanda
Pukul 10.00 wita Dx 1 Mengkaji skala nyeri secara komprehenshif
alergi
DS : -
DO : Luka pasien tampak bersih dan tidak
terdapat tanda tanda infeksi
DS : -
DO : Tangan tampak bersih
DS : -
DO : TD : 120/80 mmHg
N : 74 x/menit)
S : 36,1oC
RR : 20x/menit
Pukul 15.00 wita Dx 1 & 2 Delegatif pemberian analgetik metamizol 3 x 1gr dan
pemberian antibiotik metronidazole 3 x 1 flz
Pukul 16.00 wita Dx 2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien
4
Jumat, 8 Dx 1 Mengobservasi tanda-tanda vital
November 2019
Pukul 06.00
Pukul 07.00 wita Dx 1 & 2 Delegatif dalam pemberian analgetik metamizol 3 x
1gr dan antibiotik ceftriaxone 2 x 1gr
Pukul 10.00 wita Dx 2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien