“PERKEMBANGANPSIKOSOSIALDEWASA MUDA”
DISUSUN OLEH:
NAMA : FACHRUNNISA
NIM : (G3A021014)
2022
Pokok Bahasan : Mengenal kesiapan peningkatan pekembangan usia
dewasa
A. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan jiwa klien mampu memahami
peningkatan perkembangan usia dewasa muda
2. Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan 1x30 menit di harapkan masyarakat mampu:
a. Menyebutkan pengertian sehat jiwa
b. Menyebutkan pengertian dewasa
c. Menyebutkan ciri perkembangan dewasa yang normal
d. Menyebutkan tindakan yang dapat dilakukan keluarga untuk mencapai
tugas perkembangan usia dewasa
e. Menyebutkan ciri penyimpangan dewasa
f. Menyebutkan hal yang dapat dilakukan keluarga jika terjadi
penyimpangan perkembangan dewasa.
B. Topik dan Sub Topik
1. Topik: Mengenal kesiapan peningkatan perkembangan usia dewasa
(Produktif)
2. Sub Topik: Mencegah terjadinya resiko ketidaksiapan perkembangan usia
dewasa (Produktif)
C. Langkah-langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Media : Leaflet dan Laptop
b. Metode : Ceramah dan Diskusi
D. Pelaksanaan Kegiatan
E. Evaluasi
1. Kegiatan: jadwal,alat bantu atau media, proses penyuluhan
2. Hasil penyuluhan: memberi pertanyaan kepada klien tentang:
a. Definisi Kesehatan Jiwa
b. Perkembangan Orang Dewasa
c. Karakteristik Perilaku Tugas Perkembangan Normal
d. Penyimpangan Perkembangan (Stagnasi)
e. Tugas Perkembangan Keluarga
f. Ciri - Ciri Sehat Jiwa
Lampiran Materi
A. Definisi Kesehatan Jiwa
Kesehatan jiwa yaitu organo-biologis (fisik atau jasmani) dan
psiko-edukatif (mental-emosional), sosio-kultural (Effendi & Makhfudli,
2009).
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, sehat adalah keadaan
bugar dan nyaman seluruh tubuh dan bagian lainnya. Bugar dan nyaman
adalah relative, karena bersifat subjektif sesuai dengan orang yang
mendefinisikan dan merasakannya. Komponen tubuh manusia bukan
hanya fisik, tetapi ada juga psikologis, lingkungan sosial, dan spiritual.
Sedangkan jiwa yang sehat didefinisikan dengan tepat, meskipun demikian
ada beberapa indicator yang untuk menilai kesehatan jiwa. Karl Menninger
mendefinisikan bahwa orang yang sehat jiwa adalah orang yang
mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri pada lingkungannya,
dan berinteraksi dengan baik, tepat, dan Bahagia (Yusuf, dkk, 2015).
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Kesehatan
jiwa bukan sehat fisik, tetapi juga menyangkut bio-psiko-sosio-kultural
dan mampu menyesuaikan diri untuk berinteraksi baik, tepat dengan
lingkungannya.