Disusun Oleh:
NAMA : MUHAMMAD ALFIN KHOIRUL RIZZA
NIM: G3A021191
B. STATUS KESEHATAN
1. Status kesehatan saat ini
a. Keluhan utama :
Pasien mengatakan sesak napas
b. Riwayat penyakit sekarang
Pada tanggal 21 Juli 2022 pukul 12.42 WIB pasien datang ke IGD dengan
keluhan sesak napas dan nyeri di bagian dada. Pasien mengatakan susah tidur
karna batuk terus menerus ketika ingin tidur.
Vital sign
TD : 171/79 mmHg
Nadi : 88 x/menit
RR : 30 x/menit
SpO2 : 95%
Suhu : 36˚C
Kesadaran : Composmentis
c. Kecelakaan : tidak ada
d. Pernah dirawat : tidak pernah
e. Riwayat operasi : tidak ada
5. ISTIRAHAT
a. Gejala (subyektif)
1) Kebiasaan tidur : mudah ngantuk tapi sulit tidur
2) Masalah berhubungan dengan tidur
a) Insomnia : tidak ada
b) Kurang puas/segar setelah bangun tidur : tidak ada
b. Gejala (obyektif)
1) Tampak mengantuk/mata sayu : tidak ada
2) Mata merah : tidak ada
3) Sering menguap : tidak ada
4) Kurang konsentrasi : tidak ada
6. SIRKULASI
a. Gejala (subyektif)
1) Riwayat hipertensi/masalah jantung : ada riwayat hipertensi
2) Riwayat edema kaki : tidak ada
3) Penyembuhan lambat : tidak ada
4) Rasa kesemutan : ada
5) Palpitasi : tidak ada
Nyeri dada : tidak ada
b. Gejala (obyektif)
1) Tekanan darah : 171/79 mmHg
2) Nadi : 88 x/menit
3) Bunyi jantung : reguler, kuat
4) Friksi gesek :
Murmur : tidak ada
5) Ekstremitas :
Suhu : 36˚C
Tanda homan : tidak ada
6) Pengisian kapiler :
Varises : tidak ada
Plebitis : tidak ada
7. ELIMINASI
a. Gejala (subyektif)
1) Pola BAB : 2 hari sekali
Frekuensi : banyak
Konsistensi : lembek
2) Perubahan dalam kebiasaan BAB : selama sakit belum BAB
3) Kesulitan BAB/diare : tidak
4) Penggunaan laksatif : tidak ada
5) Waktu BAB terakhir : Sabtu
6) Riwayat perdarahan : tidak ada
7) Riwayat inkontinensia alvi : tidak ada
8) Penggunaan alat : tidak ada
9) Riwayat penggunaan diuretik : tidak ada
10) Rasa nyeri/rasa terbakar saat BAK : tidak ada
11) Kesulitan BAK : tidak ada
12) Keluhan BAK lain : tidak ada
b. Gejala (obyektif)
1) Abdomen :
a) Inspeksi : abdomen tidak membuncit
b) Auskultasi :
Bising usus : 24 kali/menit
Bunyi abnormal : tidak ada
c) Perkusi : bunyi timpani
Kembung : tidak ada
d) Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Distensi kandung kemih : tidak ada
2) Pola eliminasi
a) Konsistensi lunak/keras : lunak
Massa : tidak ada
b) Pola BAB : konsistensi lembek , warna kuning
c) Pola BAK : inkontinensia tidak ada
d) Karakteristik urine : warna kuning, bau khas urine
8. NEUROSENSORI DAN KOGNITIF
a. (Gejala suubyektif)
1) Adanya nyeri : ada
P : Nyeri dirasakan pada saat batuk
Q : Nyeri dirasakan seperti ditusuk
R : Pada dada
S:0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 (skala 7)
T : Dirasakan terus menerus
Hal yang membuat nyeri lebih buruk: nyeri bertambah
bila pasien batuk
Hal yang membuat nyeri lebih baik: duduk
2) Rasa ingin pingsan : tidak ada
3) Sakit kepala : Bagian ubun-ubun
4) Kesemutan//kebas : tidak ada
5) Kejang : tidak ada
6) Mata : penurunan penglihatan tidak ada
7) Pendengaran : penurunan pendengaran tidak ada
8) Epistakasis : tidak ada
b. Gejala (obyektif)
1) Status mental : kesadaran composmentis
2) GCS : E4V5M6
3) Terorientasi/disorientasi : tidak ada
4) Persepsi sensori : tidak ada ilusi dan halusinasi
5) Delusi : tidak ada
6) Memori saat ini : baik
Memori masa lalu : baik
7) Penggunaan alat bantu penglihatan/pendengaran : tidak ada
8) Reaksi pupil terhadap cahaya: isokor
9) Penampilan umum tampak kesakitan : ada
9. KEAMANAN
a. Gejala (subyektif)
1) Alergi obat dan makanan : tidak ada
2) Faktor lingkungan :
a) Riwayat penyakit hub seksual : tidak ada
b) Riwayat tranfusi darah : tidak ada
3) Krusakan penglihatan, pendengaran : tidak ada
4) Riwayat cidera : tidak ada
5) Riwayat kejang : tidak ada
6) Tanda perdarahan : tidak ada
10. SEKSUAL DAN REPRODUKSI
a. Gejala (subyektif)
1) Pemahaman terhadap fungsi seksual : seksual adalah kebutuhan setiap orang
2) Gangguan hubungan seksual : tidak ada
3) Permasalahan selama aktifitas seksual : tidak ada
4) Pengkajian pada laki-laki : terdapat penis, tidak ada gangguan pada prostat
b. Tanda (obyektif)
Tidak terdapat kelainan pada penis dan testis, tidak ada kutil maupun lesi
11. PERSEPSI DIRI, KONSEP DIRI DAN MEKANISME KOPING
a) Gejala (subyektif)
1) Faktor stres : merasa merepotkan keluarga
2) Bila ada masalah pasien dapat mengambil keputusannya sendiri dan mampu
memecahkan masalahnya
3) Saat ini pasien mengatasi masalah pada sakitnya sekarang dengan berobat di
RS, berdoa dan berserah kepada Tuhan
4) Pasien merasa cemas jika dirinya mengalami pemburukan pada sakitnya
5) Ideal diri : pasien mengatakan ingin sembuh dan ingin cepat pulang
6) Harga diri : pasien percaya diri saat berbicara dengan orang lain
7) Ada/tidak perasaan akan perubahan identitas : tidak ada
8) Konflik dalam peran : tidak ada
b) Gejala (obyektif)
1) Status emosional : tenang
12. INTERAKSI SOSIAL
a. Gejala (subyektif)
Pasien mengatakan orang terdekat dan lebih berpengaruh adalah istrinya, pasien
meminta bantuan hanya kepada istri, tidak ada kesulitan dalam keluarga, dan
tidak ada kesulita berhubungan dengan tenaga kesehatan
b. Gejala obyekif)
1) Kemampuan bicara : jelas
2) Penggunaan alat bantu bicara : tidak ada
3) Perilaku menarik diri : tidak ada
B. DATA PENUNJANG
1. Radiologi
Tanggal Jenis Interpretasi Keterangan
Pemeriksaan
2. Laboratorium
Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hematokrit 44.40 % 40 – 52
22/07/2022 RL 3 Intravena
Dexamethasone 2 Intravena
Ranitidine 2 Intravena
Amlodipine 10 mg 2 Intrvena
Candesartran 16 mg 1 Per Oral
Combivent 1 Nebulizer
Pulmicort 1 Nebulizer
Resfar 300 mg 2 Intravena
Ceftriaxone 1 Intravena
Combivent 1 Nebulizer
Pulmicort 1 Nebulizer
23/07/2022 RL 2 Intravena
Dexamethasone 2 Intravena
Ranitidine 2 Intravena
Amlodipine 10 mg 1 Intrvena
Candesartran 16 mg 1 Per Oral
Combivent 1 Nebulizer
Pulmicort 1 Nebulizer
Resfar 300 mg 2 Intravena
Ceftriaxone 2 Intravena
Mecobalamin 500 mg 1 intravena
Combivent 1 Nebulizer
Pulmicort 1 Nebulizer
ANALISA DATA
DO:
2. DS:
- Pasien mengatakan Gangguan pola tidur Batuk teru-menerus
susah tidur karna
batur terus menerus
DO:
- Pasien tampak letih
dan lemas
- Pasien tampak cemas
- Terpasang oksigen
nasa kanul 4 ltr/j
- TD : 171/79 mmHg
- N : 88 x/menit
- R : 30 x/menit
- S : 36˚C
- SPO2 : 95%
A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d Peningkatan produksi sputum
2. Gangguan pola tidur b.d Batuk terus-menerus
B. INTERVENSI KEPERAWATAN
Hari/tgl Dx Tujuan dan Intervensi Paraf
keperawatan kriteria hasil
Kamis Bersihan Seteleh Tanggal/jam: Kamis/21 juli 2022/14.30 Alfin
/21 juli jalan napas dilakukan
Manajemen nyeri (I.08238)
2022 tidak efektif tindakan
Observasi
b.d keperawatan
- Monitor pola napas ( Frekuensi,
Peningkatan selama 3 x 7 jam,
produksi diharapkan :
Kedalaman, Usaha napas)
sputum Bersihan jalan
D.0001 napas (L.01001)
- Monitor bunyi napas tambahan
Kriteria hasil:
a. Batuk efektif
(Weezhing)
meningkat (5)
b. Produksi
- Monitor sputum
sputum
menurun (5)
Terapetik
c. Wheezing
menurun (5)
d. Gelisah
menurun (5) - Posisikan semi-Fowler
e. Frekuensi
napas - Berikan minum hangat
membaik (5)
f. Pola napas - Lakukan fisioterapi dada
membaik (5)
- Berikan oksigen
Edukasi
Implementasi Evaluasi
Diagnosa
Keperawatan
Hari/tanggal: 21 /07/ 2022
Jam Tanggal : 21/07/2022
Jam : 21.00
Bersihan jalan napas 1. Monitor pola napas ( Frekuensi, Kedalaman, S: Pasien mengatakan sesak berkurang dan
tidak efektif b.d Usaha napas): sudah dapat mengelurkan dahak sedikit
20.00 S: pasien mengatakan masih sesak
Peningkatan O: Pasien koperatif saat dilakukan monitor O:
produksi sputum pola napas
D.0001 - Pasien terlihat lebih tenang
2. Monitor bunyi napas tambahan (Weezhing) - Sputum sudah keluar sedikit ketika
S: Pasien mengatakn sering menghembuskan batuk
- Pasien dapat melakukan batuk efektif
napas medengin berbunyi ketika menarik napas
mandiri
O: Pasien terdengar suara napas tmbahan
Pemeriksaan TTV
weehzing
TD: 140/77 MmHg
3. Monitor sputum
S: pasien mengatakan dahak tidak mau keluar N: 80x/menit
O: pasien terlihat sulit untuk mngeluarkan
P: 26x/menit
dahak
4. Posisikan semi-Fowler S:36,0 oC
posisi ini
A: Masalah belum teratasi
O: pasien lebih terlihat tenang
P: Intervensi dipertahankan
5. Berikan minum hangat
1. Monitor pola napas ( Frekuensi,
S : Pasien mengatakan lebih legas ketika
Kedalaman, Usaha napas)
meminum air hangat 2. Monitor bunyi napas tambahan
O : pasien terlihat lebih lepas (Weezhing)
3. Monitor sputum
6. Lakukan fisioterapi dada
4. Posisikan semi-Fowler
S : Pasien mengatakan bisa mengeluarkan 5. Berikan minum hangat
sedikit dahak 6. Lakukan fisioterapi dada
O : Pasien terlihat mengeluarkan sputum sedikit 7. Berikan oksigen
8. Terapi combivent dan pulmicort melalui
7. Berikan oksigen
S : Pasien mengatakan masih sesak
O : Pasien terlihat menarik napas dalam
8. Ajarkan batu efektif
S : Pasien mangatakan ketika batuk sakit
ternggorongkkannya
O : Pasien terlihat bisa malukan batuk efektif
9. Terapi combivent dan pulmicort melalui
nebulizer
S : Pasien mengatakan dahak keluar dikit ketika
batuk
O : Pasien terlihat tenang ketika dilakukan
nebulizer
posisi ini
SPO2: 98%
O: pasien lebih terlihat tenang
A: Masalah belum teratasi
5. Berikan minum hangat
P: Intervensi dipertahankan
S : Pasien mengatakan lebih legas ketika
meminum air hangat 1. Monitor pola napas ( Frekuensi,
O : pasien terlihat lebih lepas Kedalaman, Usaha napas)
2. Monitor bunyi napas tambahan
6. Lakukan fisioterapi dada
(Weezhing)
S : Pasien mengatakan dapat mengeluarkan 3. Monitor sputum
dahak 4. Posisikan semi-Fowler
5. Berikan minum hangat
O : Pasien mengeluarkan sputum
6. Lakukan fisioterapi dada
7. Berikan oksigen 7. Berikan oksigen
S : Pasien mengatakan masih sesak 8. Terapi combivent dan pulmicort melalui
O : Pasien terlihat menarik napas dalam
8. Terapi combivent dan pulmicort melalui
nebulizer
S : Pasien mengatakan dahak keluar ketika
batuk
O : Pasien terlihat tenang ketika dilakukan
nebulizer
posisi ini
O: pasien lebih terlihat tenang SPO2: 100%
Gangguan pola tidur Tanggal : 22/07/2022 S: Pasien mengatakan sudah dapat tidur
b.d Batuk teru- ketika sambil medengar music keroncong
08.00 1. Identifikasi perubahan perilaku yang akan
menerus D.0055
dicapai (relaksasi) O: