Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

PADA TN.N DENGAN DIAGNOSA MEDIS ASMA


DI RUANG SADEWA 4 RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO

Disusun Oleh:
NAMA : MUHAMMAD ALFIN KHOIRUL RIZZA
NIM: G3A021191

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2022
Tanggal pengkajian : 21 juli 2022 jam 14.30 WIB
A. IDENTITAS
1. Identitas pasien
Nama : Tn. N
Tempat & tgl lahir : Semarang, 31 Desember 1962 / 60 Tahun
Pendidikan terakhir : SMA
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status perkawinan : kawin
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Alamat : Jangli Gabeng 04/02, Kec. Tembalang Kota Semarang
Diagnosa medik : Asma
2. Identitas penanggungjawab
Nama : Ny. L
Umur : 58 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Hubungan : Istri
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah tangga
Alamat : Jangli Gabeng 04/02, Kec. Tembalang Kota Semarang

B. STATUS KESEHATAN
1. Status kesehatan saat ini
a. Keluhan utama :
Pasien mengatakan sesak napas
b. Riwayat penyakit sekarang
Pada tanggal 21 Juli 2022 pukul 12.42 WIB pasien datang ke IGD dengan
keluhan sesak napas dan nyeri di bagian dada. Pasien mengatakan susah tidur
karna batuk terus menerus ketika ingin tidur.
Vital sign
TD : 171/79 mmHg
Nadi : 88 x/menit
RR : 30 x/menit
SpO2 : 95%
Suhu : 36˚C
Kesadaran : Composmentis
c. Kecelakaan : tidak ada
d. Pernah dirawat : tidak pernah
e. Riwayat operasi : tidak ada

C. PENGKAJIAN POLA FUNGSI DAN PEMERIKSAAN FISIK


1. PERSEPSI DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
a. Persepsi pasien tentang kesehatan diri
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan bisa berkegiatan seperti biasa
b. Pengetahuan dan persepsi pasien tentang penyakit dan perawatannya
Pasien mengatakan belum mengetahui jika memiliki penyakit diabetes militus dan
tidak mengerti cara merawatnya.
c. Upaya yang bisa dilakukan dalam mempertahankan kesehatan
1) Kebiasaan diit yang adekuat, diit yang tidak sehat?
Pasien mengatakan suka makan nasi, tahu dan tempe.
d. Faktor sosioekonomi yang berhubungan dengan kesehatan:
1) Penghasilan : pasien mengatakan sudah tidak bekerja selama satu tahun.
2) Asuransi/jaminan kesehatan
Pasien memiliki jaminan kesehatan berupa BPJS kesehatan non PBI
3) Keadaan lingkungan tempat tinggal
Istri pasien mengatakan lingkungan tempat tinggal bersih, terdapat saluran
pembuangan air dan tempat pembuangan sampah
2. NUTRISI, CAIRAN DAN METABOLIK
a. Gejala (subyektif)
1) Diit biasa (tipe) : nasi putih, sayur, lauk
Jumlah makan per hari : 3 porsi
2) Pola diit : 3 x sehari
3) Nafsu/selera makan : baik
Mual : tidak ada
4) Muntah : tidak ada
5) Nyeri ulu hati : tidak ada
6) Alergi makanan : tidak ada
7) Masalah mengunyah/menelan : tidak ada
b. Gejala (obyektif)
1) Suhu tubuh : 36˚C
Diaforesis : tidak ada
2) Berat badan : 56 kg
Tinggi badan : 159 cm
Turgor kulit : >3 detik
Tonus otot : 5 5
3 3

3) Edema : Tidak ada


4) Ascites : tidak ada
5) Lingkar abdomen : 66 cm
6) Hernia/masa : tidak ada
7) Bau mulut/halitosis : tidak ada
8) Kondisi mulut/gigi/gusi/mukosa mulut dan lidah : normal
3. PERNAPASAN
a. Gejala (subyektif)
1) Dispnea : tidak ada
2) Pemajanan terhadap udara berbahaya : tidak ada
3) Penggunaan alat bantu : tidak ada
b. Tanda (obyektif)
1) Pernafasan : baik
Frekuensi : 30 kali/menit
Simetris : dada kanan kiri simetris
2) Penggunaan otot bantu nafas : tidak ada
Nafas cuping hidung : tidak ada
3) Batuk : batuk grok-grok
Sputum : sedikit, warna putih
4) Fremitus : sonor
Auskultasi bunyi nafas : wheezing
5) Perkusi : vocal resonansi sonor
4. AKTIFITAS (TERMASUK KEBERSIHAN DIRI) DAN LATIHAN
a. Gejala (subyektif)
1) Kegiatan dalam pekerjaan : tidak berkegiatan karna menggunakan
alat bantu kursi roda
2) Kesulitan/keluhan dalam aktfitas
a) Pergerakan tubuh : mandiri
Kemampuan merubah posisi : mandiri
b) Perawatan diri (mandi, mengenakan pakaian, bersolek, makan dll : mandi
disibin, mampu berpakaina mandiri, makan mandiri
3) Toileting (BAB/BAK) : perlu bantuan
4) Keluhan sesak napas setelah aktivitas: ada
5) Mudah merasa kelelahan : ya
b. Gejala (obyektif)
1) Pengkajian neuromusculer
2) Masa/tonus otot :5533
Rentang gerak : terbatas
Deformitas : tidak ada
3) Bau badan : tidak ada
Bau mulut : tidak ada
Kondisi kulit kepala : bersih
Kebersihan kuku : pendek, bersih

5. ISTIRAHAT
a. Gejala (subyektif)
1) Kebiasaan tidur : mudah ngantuk tapi sulit tidur
2) Masalah berhubungan dengan tidur
a) Insomnia : tidak ada
b) Kurang puas/segar setelah bangun tidur : tidak ada
b. Gejala (obyektif)
1) Tampak mengantuk/mata sayu : tidak ada
2) Mata merah : tidak ada
3) Sering menguap : tidak ada
4) Kurang konsentrasi : tidak ada
6. SIRKULASI
a. Gejala (subyektif)
1) Riwayat hipertensi/masalah jantung : ada riwayat hipertensi
2) Riwayat edema kaki : tidak ada
3) Penyembuhan lambat : tidak ada
4) Rasa kesemutan : ada
5) Palpitasi : tidak ada
Nyeri dada : tidak ada
b. Gejala (obyektif)
1) Tekanan darah : 171/79 mmHg
2) Nadi : 88 x/menit
3) Bunyi jantung : reguler, kuat
4) Friksi gesek :
Murmur : tidak ada
5) Ekstremitas :
Suhu : 36˚C
Tanda homan : tidak ada
6) Pengisian kapiler :
Varises : tidak ada
Plebitis : tidak ada
7. ELIMINASI
a. Gejala (subyektif)
1) Pola BAB : 2 hari sekali
Frekuensi : banyak
Konsistensi : lembek
2) Perubahan dalam kebiasaan BAB : selama sakit belum BAB
3) Kesulitan BAB/diare : tidak
4) Penggunaan laksatif : tidak ada
5) Waktu BAB terakhir : Sabtu
6) Riwayat perdarahan : tidak ada
7) Riwayat inkontinensia alvi : tidak ada
8) Penggunaan alat : tidak ada
9) Riwayat penggunaan diuretik : tidak ada
10) Rasa nyeri/rasa terbakar saat BAK : tidak ada
11) Kesulitan BAK : tidak ada
12) Keluhan BAK lain : tidak ada
b. Gejala (obyektif)
1) Abdomen :
a) Inspeksi : abdomen tidak membuncit
b) Auskultasi :
Bising usus : 24 kali/menit
Bunyi abnormal : tidak ada
c) Perkusi : bunyi timpani
Kembung : tidak ada
d) Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Distensi kandung kemih : tidak ada
2) Pola eliminasi
a) Konsistensi lunak/keras : lunak
Massa : tidak ada
b) Pola BAB : konsistensi lembek , warna kuning
c) Pola BAK : inkontinensia tidak ada
d) Karakteristik urine : warna kuning, bau khas urine
8. NEUROSENSORI DAN KOGNITIF
a. (Gejala suubyektif)
1) Adanya nyeri : ada
P : Nyeri dirasakan pada saat batuk
Q : Nyeri dirasakan seperti ditusuk
R : Pada dada
S:0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 (skala 7)
T : Dirasakan terus menerus
Hal yang membuat nyeri lebih buruk: nyeri bertambah
bila pasien batuk
Hal yang membuat nyeri lebih baik: duduk
2) Rasa ingin pingsan : tidak ada
3) Sakit kepala : Bagian ubun-ubun
4) Kesemutan//kebas : tidak ada
5) Kejang : tidak ada
6) Mata : penurunan penglihatan tidak ada
7) Pendengaran : penurunan pendengaran tidak ada
8) Epistakasis : tidak ada
b. Gejala (obyektif)
1) Status mental : kesadaran composmentis
2) GCS : E4V5M6
3) Terorientasi/disorientasi : tidak ada
4) Persepsi sensori : tidak ada ilusi dan halusinasi
5) Delusi : tidak ada
6) Memori saat ini : baik
Memori masa lalu : baik
7) Penggunaan alat bantu penglihatan/pendengaran : tidak ada
8) Reaksi pupil terhadap cahaya: isokor
9) Penampilan umum tampak kesakitan : ada
9. KEAMANAN
a. Gejala (subyektif)
1) Alergi obat dan makanan : tidak ada
2) Faktor lingkungan :
a) Riwayat penyakit hub seksual : tidak ada
b) Riwayat tranfusi darah : tidak ada
3) Krusakan penglihatan, pendengaran : tidak ada
4) Riwayat cidera : tidak ada
5) Riwayat kejang : tidak ada
6) Tanda perdarahan : tidak ada
10. SEKSUAL DAN REPRODUKSI
a. Gejala (subyektif)
1) Pemahaman terhadap fungsi seksual : seksual adalah kebutuhan setiap orang
2) Gangguan hubungan seksual : tidak ada
3) Permasalahan selama aktifitas seksual : tidak ada
4) Pengkajian pada laki-laki : terdapat penis, tidak ada gangguan pada prostat
b. Tanda (obyektif)
Tidak terdapat kelainan pada penis dan testis, tidak ada kutil maupun lesi
11. PERSEPSI DIRI, KONSEP DIRI DAN MEKANISME KOPING
a) Gejala (subyektif)
1) Faktor stres : merasa merepotkan keluarga
2) Bila ada masalah pasien dapat mengambil keputusannya sendiri dan mampu
memecahkan masalahnya
3) Saat ini pasien mengatasi masalah pada sakitnya sekarang dengan berobat di
RS, berdoa dan berserah kepada Tuhan
4) Pasien merasa cemas jika dirinya mengalami pemburukan pada sakitnya
5) Ideal diri : pasien mengatakan ingin sembuh dan ingin cepat pulang
6) Harga diri : pasien percaya diri saat berbicara dengan orang lain
7) Ada/tidak perasaan akan perubahan identitas : tidak ada
8) Konflik dalam peran : tidak ada
b) Gejala (obyektif)
1) Status emosional : tenang
12. INTERAKSI SOSIAL
a. Gejala (subyektif)
Pasien mengatakan orang terdekat dan lebih berpengaruh adalah istrinya, pasien
meminta bantuan hanya kepada istri, tidak ada kesulitan dalam keluarga, dan
tidak ada kesulita berhubungan dengan tenaga kesehatan
b. Gejala obyekif)
1) Kemampuan bicara : jelas
2) Penggunaan alat bantu bicara : tidak ada
3) Perilaku menarik diri : tidak ada

13. POLA NILAI KEPERCAYAAN DAN SPIRITUAL


a. Gejala (subyektif)
1) Bagi pasien sumber kekuatan adalah keluarga, tidak menyalahkan Tuhan
karena diberi cobaan penyakit. Sebelum sakit pasien melakukan Ibadah
Sholat 5 waktu, dan selama sakit kegiatan ibadah berkurang tidak melakukan
ibadah sholat karena menggunakan pempers yang menurutnya tidak sah.
b. Gejala (obyektif)
1) Marah : tidak marah
2) Mudah tersinggung : tidak tersinggung
3) Mudah menangis : tidak menangis
4) Menolak pengobatan : tidak ada
5) Berhenti menjalankan aktivitas agama : tidak
6) Menunjukkan sikap bermusuhan dengan tenaga kesehatan : tidak ada

B. DATA PENUNJANG
1. Radiologi
Tanggal Jenis Interpretasi Keterangan
Pemeriksaan

21-07-2022 EKG Normal Tanda hipoksia


(sinus takikardi)

22-07-2022 Foto torax Normal Atlektasis paru


(rongen)

2. Laboratorium
Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

21/07/2022 Hemogoblin 15.5 g/dL 13.2 - 17.3

Hematokrit 44.40 % 40 – 52

Lekosit 24.4/uL 3.8 – 10.6

Trombosit 303 /uL 150 – 400

Ureum 25. 2mg/dL 17.0 - 43.0

Creatinin 1.2 md/dL 0.6 – 1.1

Natrium 140.0 mmol/L 135.0 – 147.0

Calsium 1.19 mmol/L 1.00 – 1.15

Kalium 3.30 mmol/L 3.5-5.0


3. Terapi

Hari/Tanggal Jenis Terapi Jumlah Keterangan


21/07/2022 RL 3 Intravena
Oksigen 4 ltr Hidung(pernapasana
Dexamethasone 2 Intravena
Ranitidine 1 Intrvena
Amlodipine 10 mg 1 Per Oral
Candesartran 16 mg 1 Intravena
Combivent 1 Nebulizer
Pulmicort 3 Nebulizer
Resfar 300 mg 2 Intravena
Ceftriaxone 1 intravena
Mecobalamin 500 mg 1 intrvena
HID 1 Intravena
Combivent 1 Nebulizer
Pulmicort 1 Nebulizer

22/07/2022 RL 3 Intravena
Dexamethasone 2 Intravena
Ranitidine 2 Intravena
Amlodipine 10 mg 2 Intrvena
Candesartran 16 mg 1 Per Oral
Combivent 1 Nebulizer
Pulmicort 1 Nebulizer
Resfar 300 mg 2 Intravena
Ceftriaxone 1 Intravena
Combivent 1 Nebulizer
Pulmicort 1 Nebulizer

23/07/2022 RL 2 Intravena
Dexamethasone 2 Intravena
Ranitidine 2 Intravena
Amlodipine 10 mg 1 Intrvena
Candesartran 16 mg 1 Per Oral
Combivent 1 Nebulizer
Pulmicort 1 Nebulizer
Resfar 300 mg 2 Intravena
Ceftriaxone 2 Intravena
Mecobalamin 500 mg 1 intravena
Combivent 1 Nebulizer
Pulmicort 1 Nebulizer

ANALISA DATA

Nama Inisial Pasien : Tn.N Diagnosa Medis : Asma


Umur : 60 th No. Register : 568xxx
No Data Problem Etiologi
1 DS:
- Klien mengeluh Bersihan jalan napas tidak Peningkatan produksi
sesak di dada efektif sputum
- Klien mengatakan
batuk terus-menerus

DO:

- Pasien terlihat sesak


- Pasien batuk kering
- Terdengar suara
wheezing
- Terpasang oksigen
nasa kanul 4 ltr/j
- TD : 171/79 mmHg
- N : 88 x/menit
- R : 30 x/menit
- S : 36˚C
- SPO2 : 95%

2. DS:
- Pasien mengatakan Gangguan pola tidur Batuk teru-menerus
susah tidur karna
batur terus menerus
DO:
- Pasien tampak letih
dan lemas
- Pasien tampak cemas
- Terpasang oksigen
nasa kanul 4 ltr/j
- TD : 171/79 mmHg
- N : 88 x/menit
- R : 30 x/menit
- S : 36˚C
- SPO2 : 95%

A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d Peningkatan produksi sputum
2. Gangguan pola tidur b.d Batuk terus-menerus

B. INTERVENSI KEPERAWATAN
Hari/tgl Dx Tujuan dan Intervensi Paraf
keperawatan kriteria hasil
Kamis Bersihan Seteleh Tanggal/jam: Kamis/21 juli 2022/14.30 Alfin
/21 juli jalan napas dilakukan
Manajemen nyeri (I.08238)
2022 tidak efektif tindakan
Observasi
b.d keperawatan
- Monitor pola napas ( Frekuensi,
Peningkatan selama 3 x 7 jam,
produksi diharapkan :
Kedalaman, Usaha napas)
sputum Bersihan jalan
D.0001 napas (L.01001)
- Monitor bunyi napas tambahan
Kriteria hasil:
a. Batuk efektif
(Weezhing)
meningkat (5)
b. Produksi
- Monitor sputum
sputum
menurun (5)
Terapetik
c. Wheezing
menurun (5)
d. Gelisah
menurun (5) - Posisikan semi-Fowler
e. Frekuensi
napas - Berikan minum hangat
membaik (5)
f. Pola napas - Lakukan fisioterapi dada
membaik (5)
- Berikan oksigen

Edukasi

- Ajarkan batu efektif


Kolaborasi
- Terapi combivent dan pulmicort
melalui nebulizer
Kamis Gangguan Setelah dilakukan Tanggal/jam: Kamis/21 juli 2022/14.40 Alfin
/21 juli pola tidur b.d tindakan Terapi musik (I.08250)
2022 Batuk teru- keperawatan 3x7
menerus jam diharapkan: Observasi
D.0055 Pola tidur a. Identifikasi perubahan perilaku yang
(L.05045) akan dicapai (relaksasi)
b. Identifikasi minat terhadap music
Kriteria hasil :
c. Identifikasi music yang disukai
a. Kemampuan Terapeutik
beraktifitas a. Pilih music yang disukai
meningkat b. Posisikan dalam posisi yang nyaman
(5) c. Sediakan alat terapi music (handphone)
b. Keluhan
d. Atur volume suara yang sesuai
sulit tidur e. Hindari pemberian terapi music dalam
menurun (5) waktu yang lama
Edukasi
a. Jelaskan tujuan dan prosedur terapi
musik
b. Anjurkan rileks selama mendengarkan
musik
C. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Implementasi Evaluasi
Diagnosa
Keperawatan
Hari/tanggal: 21 /07/ 2022
Jam Tanggal : 21/07/2022
Jam : 21.00
Bersihan jalan napas 1. Monitor pola napas ( Frekuensi, Kedalaman, S: Pasien mengatakan sesak berkurang dan
tidak efektif b.d Usaha napas): sudah dapat mengelurkan dahak sedikit
20.00 S: pasien mengatakan masih sesak
Peningkatan O: Pasien koperatif saat dilakukan monitor O:
produksi sputum pola napas
D.0001 - Pasien terlihat lebih tenang
2. Monitor bunyi napas tambahan (Weezhing) - Sputum sudah keluar sedikit ketika
S: Pasien mengatakn sering menghembuskan batuk
- Pasien dapat melakukan batuk efektif
napas medengin berbunyi ketika menarik napas
mandiri
O: Pasien terdengar suara napas tmbahan
Pemeriksaan TTV
weehzing
TD: 140/77 MmHg
3. Monitor sputum
S: pasien mengatakan dahak tidak mau keluar N: 80x/menit
O: pasien terlihat sulit untuk mngeluarkan
P: 26x/menit
dahak
4. Posisikan semi-Fowler S:36,0 oC

S: pasien mengatakan terasa nyaman dengan SPO2: 98%

posisi ini
A: Masalah belum teratasi
O: pasien lebih terlihat tenang
P: Intervensi dipertahankan
5. Berikan minum hangat
1. Monitor pola napas ( Frekuensi,
S : Pasien mengatakan lebih legas ketika
Kedalaman, Usaha napas)
meminum air hangat 2. Monitor bunyi napas tambahan
O : pasien terlihat lebih lepas (Weezhing)
3. Monitor sputum
6. Lakukan fisioterapi dada
4. Posisikan semi-Fowler
S : Pasien mengatakan bisa mengeluarkan 5. Berikan minum hangat
sedikit dahak 6. Lakukan fisioterapi dada
O : Pasien terlihat mengeluarkan sputum sedikit 7. Berikan oksigen
8. Terapi combivent dan pulmicort melalui
7. Berikan oksigen
S : Pasien mengatakan masih sesak
O : Pasien terlihat menarik napas dalam
8. Ajarkan batu efektif
S : Pasien mangatakan ketika batuk sakit
ternggorongkkannya
O : Pasien terlihat bisa malukan batuk efektif
9. Terapi combivent dan pulmicort melalui
nebulizer
S : Pasien mengatakan dahak keluar dikit ketika
batuk
O : Pasien terlihat tenang ketika dilakukan
nebulizer

07.00 22/07/2022 Hari/tanggal: 22 /07/ 2022


Jam : 09.00
1. Monitor pola napas ( Frekuensi, Kedalaman,
S: Pasien mengatakan sesak berkurang dan
Usaha napas):
S: pasien mengatakan sesak menurun sudah dapat mengeluarkan dahak
O: Pasien koperatif saat dilakukan monitor pola
O:
napas
- Pasien terlihat lebih tenang
2. Monitor bunyi napas tambahan (Weezhing)
- Sputum sudah keluar ketika batuk
S: Pasien mengatakan berbunyi saat bernapas - Pasien dapat melakukan batuk efektif
O: Pasien terdengar suara napas tmbahan mandiri

weezhing Pemeriksaan TTV

3. Monitor sputum TD: 145/87 MmHg


S: pasien mengatakan dahak sudah keluar ketika
batuk N: 90x/menit

O: pasien terlihat dapat mengeluarkan dahak


4. Posisikan semi-Fowler P: 24x/menit

S: pasien mengatakan terasa nyaman dengan S:36,0 oC

posisi ini
SPO2: 98%
O: pasien lebih terlihat tenang
A: Masalah belum teratasi
5. Berikan minum hangat
P: Intervensi dipertahankan
S : Pasien mengatakan lebih legas ketika
meminum air hangat 1. Monitor pola napas ( Frekuensi,
O : pasien terlihat lebih lepas Kedalaman, Usaha napas)
2. Monitor bunyi napas tambahan
6. Lakukan fisioterapi dada
(Weezhing)
S : Pasien mengatakan dapat mengeluarkan 3. Monitor sputum
dahak 4. Posisikan semi-Fowler
5. Berikan minum hangat
O : Pasien mengeluarkan sputum
6. Lakukan fisioterapi dada
7. Berikan oksigen 7. Berikan oksigen
S : Pasien mengatakan masih sesak 8. Terapi combivent dan pulmicort melalui
O : Pasien terlihat menarik napas dalam
8. Terapi combivent dan pulmicort melalui
nebulizer
S : Pasien mengatakan dahak keluar ketika
batuk
O : Pasien terlihat tenang ketika dilakukan
nebulizer

07.00 23/07/2022 Hari/tanggal: 23 /07/ 2022


Jam : 09.00
1. Monitor pola napas ( Frekuensi, Kedalaman,
S: Pasien mengatakan tidak sesak dan sudah
Usaha napas):
S: pasien mengatakan tidak sesak dapat mengeluarkan dahak
O: Pasien koperatif saat dilakukan monitor pola
O:
napas
- Pasien terlihat lebih tenang
2. Monitor bunyi napas tambahan (Weezhing)
- Sputum sudah keluar ketika batuk
S: Pasien mengatakan sudah tidak ada bunyi - Pasien dapat melakukan batuk efektif
ketika benapas mandiri

O: Pasien tidak terdengar suara tambahan Pemeriksaan TTV

3. Monitor sputum TD: 145/87 MmHg


S: pasien mengatakan dahak sudah keluar ketika
batuk N: 92x/menit

O: pasien terlihat dapat mengeluarkan dahak P: 22x/menit


4. Posisikan semi-Fowler
S:36,0 oC
S: pasien mengatakan terasa nyaman dengan

posisi ini
O: pasien lebih terlihat tenang SPO2: 100%

5. Berikan minum hangat A: Masalah teratasi


S : Pasien mengatakan lebih lega ketika
P: Intervensi dihentikan
meminum air hangat
O : pasien terlihat lebih lepas
6. Lakukan fisioterapi dada
S : Pasien mengatakan dapat mengeluarkan
dahak
O : Pasien mengeluarkan sputum
7. Berikan oksigen
S : Pasien mengatakan tidak sesak
O : Pasien tenang
8. Terapi combivent dan pulmicort melalui
nebulizer
S : Pasien mengatakan dahak keluar ketika
batuk

Gangguan pola tidur Tanggal : 22/07/2022 S: Pasien mengatakan sudah dapat tidur
b.d Batuk teru- ketika sambil medengar music keroncong
08.00 1. Identifikasi perubahan perilaku yang akan
menerus D.0055
dicapai (relaksasi) O:

S: pasien mengatakan tenang. - Pasien sudah tidak gelisah

O: pasien terlihat siap melakukan relaksasi - Terlihat keluarga pasien mengambil


Handphone ketika pasien tertidur
2. Identifikasi minat terhadap music
A: masalah teratasi
S: Pasien mengatakan senang mendengarkan
lagu P: intervensi dihentikan

O: pasien terlihat senang mendengarkan musik

3. Identifikasi music yang disukai

S: Pasien mengatakan senang music


keroncong

O: pasien terlihat senang

4. Pilih music yang disukai

S: Pasien mengatakan suka lagu telaga biru


dari indah susanti

O: pasien terlihat berminat mendengarkan


lagu keroncong
5. Posisikan dalam posisi yang nyaman

S: Pasien mengatakn posisi sudah nyaman

O: pasien terlhat dengan kondisi nyaman

6. Sediakan alat terapi music (handphone)

S: keluarga pasien mengatakn mempunyai


handphone

O: Keluarga pasien memberikan handphone


dan membuka video musik

7. Atur volume suara yang sesuai

S: pasien mengatakan sudah cukup besar


suaranya

O :pasien mengatur besar volume

8. Hindari pemberian terapi music dalam waktu


yang lama

S: Pasien mengatakan tidak apa-apa diberikan


waktu setengah jam untuk mendengarkan music

O: pasien diberikan waktu sebanyak 30 menit


9. Jelaskan tujuan dan prosedur terapi music

S: Pasien mengatakan sudah mengerti

O: pasien terlihat kooperatif

10. Anjurkan rileks selama mendengarkan musik

S: Pasien mengatakan sudah rileks

O: Pasien terlihat rileks

Anda mungkin juga menyukai