Anda di halaman 1dari 7

PENDIDIKAN DAN PROMOSI KESEHATAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN


“”
DOSEN : Ns.

DISUSUN OLEH : ADE YUNI LESTARI (SR19213094)


Aryan Roshandi (SR19213011)
KELAS : 2B/S1 KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
MUHAMMADIYAH PONTIANAK
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Personal hygiene system reproduksi pada remaja

Pokok Bahasan : Personal hygiene system reproduksi pada remaja


Sub pokok pembahasan : Personal hygiene system reproduksi pada remaja.
Sasaran : keluarga
Waktu : 25 menit
Tanggal : 20 Desember2020
Tempat : jln Adi Sucipto, Gg siaga 2 asri

1. Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak menuju dewasa. Di dalam proses
transisi terdapat tahap pertumbuhan, perkembangan serta kematangan hormon pada organ
genetalia, yaitu terjadi perubahan primer dan sekunder. Perubahan tidak hanya dijalani oleh
remaja putra, melainkan remaja putri juga. Remaja putri termasuk kategori kelompok yang
lebih berisiko tinggi terkena Infeksi Saluran Reproduksi (ISR). ISR yang berlanjut dapat
mengakibatkan kemandulan hingga terjadi kehamilan di luar kandungan. Penyebab ISR
beragam, salah satunya adalah perilaku personal hygiene yang tidak benar. Perilaku tersebut
meliputi mengganti pembalut kurang dari 4 kali dalam sehari, bahan pembalut yang digunakan
tidak tepat, sering menggunakan antiseptik guna merawat genetalia, tidak mengganti celana
dalam kurang 2 kali sehari, mengganti pembalut tidak 1–2 jam ketika hari pertama menstruasi,
cara cebok yang salah, sesudah Buang Air Kecil (BAK), Buang Air Besar (BAB) dan mandi tidak
mengganti pembalut.

2. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan sasaran mampu memahami dan mengerti
tentang Personal Hygiene Sistem Reproduksi Pada Remaja

3. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan selama 25 menit, diharapkan peserta dapat
A. Menyebutkan pengertian
B. Menyebutkan penyebab

4. Sasaran
Keluarga, remaja putri
5. Materi penyuluhan
A. Pengertian Personal Hygiene Masa Remaja
B. Personal Hygiene Pada Remajs Menstruasi
C. Penyebab Remaja Tidak Melakukan Personal Hygiene
D. Pentingnya Peran Orang tua dalam personal Hygiene
E. Akibat Tidak Melakukan Personal Hygiene pada Sistem Reproduksi
F. Pentingnya Personal Hygiene pada Sistem Reproduksi Remaja

6. Metode pembelajaran
A. Ceramah
B. Diskusi

7. G- Media
A. Leaflet

8. Kegiatan penyuluhan
NO. WAKTU KEGIATAN PENYAJI PESERTA METODE MEDIA

1. 5 menit Pembukaan : Menyampaikan Menjawab Ceramah Kata-


Salam terbuka dengan bahasa salam dan kata/kali
Perkenalan yang sopan memperhatik mat
Menyampaikan an,mendenga
tujuan rkan dan
Pokok materi menyimak
Menyampaikan
pokok pembahasan
Kontrak waktu

2. 15 Pembahasan : Menyampaikan Menanyakan Ceramah Lembar


menit Kegiatan inti materi dengan jelas hal-hal yang dan tanya balik
dan tepat jelas. jawab leatflet
Interaktif dengan
peserta
Menjawab
pertanyaan
3. 5 Penutup : Menyampaikan Menjelaskan Ceramah Kata-
Menit Melakukan kesimpulan dengan apa yang sudah kata/
evaluasi jelas dijelaskan kalimat
penyuluhan Menyampaikan Menjawab
Mengakhiri salam dengan salam
kegiatan sopan

9. Pembagian Tugas
1. Pemateri : Tri winarni, Ade Yuni, Nadila Fatureisha
2. Fasilator : Aryan Roshandi
10. Evaluasi
A. Evaluasi struktur
1. Kesiapan materi
2. Kesiapan SAP
3. Peserta hadir ditempat penyuluhan
4. Pelaksanaan penyuluhan dilaksanakan sesuai dengan tempat dan waktu yang
direncanakan
B. Evaluasi proses
1. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang ditentukan
2. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
3. Peserta mengajukan pertanyaan dengan benar.
4. Pemateri menjawab pertanyaan secara benar
5. Suasana penyuluhan tertib
6. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
C. Evaluasi hasil
Peserta dapat
1. Apakah keluarga mampu menyebutkan defenisi Peraonal hygiene
2. Apakah keluarga mampu menyebutkan Personal Hygiene Pada Remajs
Menstruasi, Penyebab Remaja Tidak Melakukan Personal Hygiene, Pentingnya
Peran Orang tua dalam personal Hygiene
3. Apakah keluarga bisa menyebutkan Akibat Tidak Melakukan Personal Hygiene
pada Sistem Reproduksi dan ,Pentingnya Personal Hygiene pada Sistem
Reproduksi Remaja
11. Lampiran
A. PENGERTIAN PERSONAL HYGIENE MASA REMAJA
Asal kata personal hygiene dari bahasa Yunani, personal mempunyai arti individu atau
seseorang dan hygiene memiliki makna bersih atau sehat (Mubarak dan Chayaning, 2008).
Maksud dari dua kata tersebut adalah usaha dari setiap manusia yang wajib dilakukan
dalam keseharian guna terpeliharanya kebersihan serta kesehatan diri, terkait secara fi sik
maupun psikologis. Dengan demikian, perawatan terhadap tubuh harus dibiasakan minimal
dengan mandi dua kali dalam sehari. Menjaga kesehatan perineal juga penting terlebih
ketika menstruasi. Hal ini perlu karena pada saat menstruasi, kuman dan bakteri mudah
masuk dan dapat menginfeksi organ vital perempuan.

B. PERSONAL HYGIENE PADA REMAJA MENSTRUASI


Pada remaja putri usia 10--13 tahun, yang baru mengalami masa pubertas (menstruasi
awal) mereka kurang memperhatikan kebersihan alat intimnya, dikarenakan kurangnya
pengetahuan pada remaja tersebut. Dan tidak kecil kemungkinan bahwa remaja putri yang
tidak memperhatikan kebersihan alat intimnya akan terkena penyakit.
Penyakit yang dapat diderita oleh remaja putri tersebut salah satunya infeksi pada alat
reproduksi. Kesehatan reproduksi merupakan bagian paling penting dalam program
kesehatan, karena pengaruhnya sangat besar, sejak dalam kandungan sampai usia lanjut.

C. PENYEBAB REMAJA TIDAK MELAKUKAN PERSONAL HYGIENE


Kurang mendapatkan informasi terkait personal hygiene terutama pada saat mengalami
menstruasi. Tingkat pendidikan orang tua yang rendah dan kurangnya pengetahuan remaja
tentang menstruasi sering dikira bahwa kesehatan pada reproduksi merupakan suatu
perbincangan paling tabu untuk diulas dengan detail dan mendalam. Pernyataan ini
dipertegas oleh penelitian Kurniawati, dkk (2012) bahwa orang tua sangat sentimen dalam
membahas reproduksi kepada anaknya. Kesehatan reproduksi dianggap tidak layak untuk
dilontarkan karena terkait rahasia setiap individu dan masingmasing individu merasa tidak
nyaman apabila disuruh membahas hal tersebut. Pendidikan kesehatan seputar reproduksi
semestinya sudah diberikan kepada seorang remaja, bahkan harus disampaikan sedini
mungkin.

D. PENTINGNYA PERAN ORANG TUA DALAM PERSONAL HYGINE


Orang tua terutama Ibu memiliki peran untuk dapat memberikan ilmu pengetahuan
mengenai kesehatan reproduksi pada anak dan orang tua mempunyai kewajiban mutlak
guna merawat dan melindungi supaya anak-anak senantiasa dalam keadaan sehat. Orang
tua harus mampu memberikan pendidikan kesehatan kepada anak karena dapat digunakan
untuk bersikap bijak khususnya dalam memutuskan sesuatu. Komunikasi antar ibu dan
anak akan memberikan penambahan informasi yang lebih mudah dipahami (Yusuf, 2014).
Orang tua diharapkan memiliki pengetahuan yang cermat dan benar agar dapat memberikan
bahan ajar kepada anak tata cara dalam merawat dan menjaga organ direproduksi dengan
baik. Perlu dilakukan sebuah upaya untuk menghindari terjadi nya gangguan di organ
reproduksi. Pemberian informasi ini memiliki makna yang penting untuk meningkatkan
derajat kesehatan perempuan di masa yang akan datang.

E. AKIBAT TIDAK MELAKUKAN PERSONAL HYGIENE PADA SISTEM


REPRODUKSI
Remaja putri rentan terkena infeksi organ reproduksi. Hal ini terjadi karena kurangnya
perilaku dalam merawat kebersihan diri terutama saat mengalami menstruasi. Remaja putri
memiliki tingkat perhatian yang rendah terkait kesehatan reproduksi.
infeksi yang terjadi pada organ direproduksi dapat mengakibatkan infertile (kemandulan)
dan meningkatkan angka kejadian kehamilan ektopik terganggu atau kehamilan yang
berada di luar kandungan.

F. PENTINGNYA PERSONAL HYGIENE PADA SISTEM REPRODUKSI


REMAJA
Kebersihan alat vital perlu sekali dilakukan karena ketika mengalami menstruasi
pembuluh dalam darah pada rahim lebih mudah untuk terinfeksi. Maka dari itu, hygiene
genetalia harus terus dijaga sebab bakteri begitu mudah untuk masuk serta sistem
reproduksi terganggu. Penerapan sebuah perilaku terhadap kebersihan pada diri sendiri
ketika menstruasi yang baik, dapat berasal dari adanya penambahan pada pengetahuan
seseorang, sikap yang dimunculkan individu dan tindakan tepat sehingga tercapai organ
reproduksi yang sehat.
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/ASUS/Downloads/PERSONAL_HYGIENE_REMAJA_PUTRI
_KETIKA_MENSTRUASI%20(1).pdf

Anda mungkin juga menyukai