Anda di halaman 1dari 13

KONSEP DASAR DAN LANGKAH – LANGKAH PROSES

KEPERAWATAN DALAM MENINGKATKAN ASUHAN


KEPERAWATAN KELUARGA

Nurfatul Jannah
Nurfatuljannah704@gmail.com

ABSTRAK
Proses keperawatan adalah sekumpulan tindakan yang dipilih secara matang dalam usaha
memperbaiki status kesehatan keluarga/pasien serta menambah kemampuan mereka dalam
mengatasi masalah kesehatannya. Dasar proses keperawatan adalah penggunaan cara ilmiah
dalam menyelidiki dan menganalisis data sehingga mencapai kesimpulan yang logis dalam
menyelesaikan masalah secara rasional .Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui dan
memberi informasi tentang konsep dasar dan langkah-langkah proses keperawatan dalam
meningkatkan asuhan keperawatan keluarga. Penulisan ini menggunakan metode literature
review dengan pendekatan jurnal atau artikel, buku dan e-book yang relevan dan akurat serta
berfokus pada konsep dasar dan langkah-langkah proses keperawatan dalam meningkatkan
asuhan keperawatan keluarga. Adapun jurnal atau artikel dan e-book yang digunakan pada
literature review adalah jurnal atau artikel dan e-book yang didapatkan dengan menggunakan
Google Scholar, dan Jurnal Keperawatan Indonesia.
Kata kunci : Proses, Keperawatan, & Keluarga
LATAR BELAKANG pelayanan yang dianggap penting dan
Proses keperawatan merupakan metode berharga (Dalami, 2011).
ilmiah yang dipakai dalam memberikan Pendokumentasian yang tidak dilakukan
asuhan keperawatan yang profesional. dengan lengkap dapat menurunkan mutu
Perawat, dimana saja ia bertugas, pelayanan keperawatan karena tidak dapat
menghadapi klien dengan segala macam mengidentifikasi sejauh mana tingkat
kasus, dan melayani klien pada semua keberhasilan asuhan keperawatan yang
tingkat usia juga harus menggunakan telah diberikan, dalam aspek legal perawat
proses keperawatan. Perawat diharapkan tidak mempunyai bukti
memahami tentang konsep proses tertulis jika klien menuntut ketidakpuasan
keperawatan dan mampu menerapkan serta akan pelayanan keperawatan (Nursalam,
menyusunannya dalam sebuah dokumen 2008; Iyer, 2001).
status kesehatan klien (Rohmah, N dan Dokumentasi asuhan keperawatan
Walid, S. 2009). menggunakan pendekatan proses
Kualitas pelayanan ditentukan oleh keperawatan yang terdiri dari pengkajian,
manajemen asuhan keperawatan. perumusan diagnosa, perencanaan,
Pelaksanakan asuhan keperawatan dengan pelaksanaan, dan evaluasi sebagai metode
menggunakan metode proses keperawatan ilmiah penyelesaian masalah keperawatan
untuk menyelesaikan masalah pasien, pada pasien untuk meningkatkan outcome
antara pasien dan perawat berhubungan pasien (Aziz, 2002). Ciri dokumentasi
secara langsung dalam pengelolaan asuhan asuhan keperawatan yang baik adalah
keperawatan (Muhlisin, 2008) berdasarkan fakta (factual basis), akurat
Mutu asuhan keperawatan dapat tergambar (accuracy), lengkap (completeness),
dari dokumentasi proses keperawatan ringkas (conciseness), terorganisir
(Gillies, 1994). Dokumentasi dalam (organization), waktu yang tepat (time
keperawatan memegang peranan penting liness), dan bersifat mudah dibaca
terhadap segala macam tuntutan (legability) (Potter & Perry; 2009).
masyarakat yang semakin kritis dan Prinsip-prinsip pendokumentasian direvisi
mempengaruhi kesadaran masyarakat akan menjadi tiga bentuk standar dokumentasi
hak-haknya dari suatu unit kesehatan. yaitu communication, accountability, dan
Pendokumentasian merupakan suatu safety (ANA, 2010).
kegiatan pencatatan, pelaporan atau Menurut Gibson dan Ivancevich terdapat
merekam suatu kejadian serta aktivitas tiga faktor yang mempengaruhi kinerja,
yang dilakukan dalam bentuk pemberian yaitu faktor individu, factor organisasi, dan
faktor psikologi (Gibson, 2001). Faktor untuk mengkaji dan menentukan masalah
psikologi salah satunya motivasi, keperawatan keluarga, merencanakan
merupakan interaksi seseorang dengan asuhan keperawatan keluarga,
situasi tertentu yang dihadapinya dan melaksanakan tindakan keperawatan
memberikan dorongan penggerak (disadari keluarga dan mengevaluasi hasil asuhan
maupun tidak disadari) melalui suatu keperawatan keluarga. Bebarapa alasan
proses untuk mencapai tujuan tertentu Keluarga Sebagai Fokus Sentral Pelayanan
yang diinginkan atau menjahui situasi Keperawatan adalah:
yang tidak menyenangkan (Suarli & 1. Keluarga merupakan unit terkecil di
Yayan, 2008). masyarakat yang terdiri dari individu-
individu yang berinteraksi dan saling
METODE
tergantung satu sama lain
metode yang digunakan dalam kajian ini
2. Peran keluarga sangat penting bagi
adalah metode pengumpulan data Adapun
setiap anggota keluarga dalam setiap aspek
data yang digunakan pada kajian ini adalah
perawatan kesehatan mulai dari
bersumber dari data yang didapatkan
pencegahan, pengobatan maupun fase
dengan menggunakan literature review
rehabilitasi sehingga setiap anggota
dengan pendekatan jurnal atau artikel,
keluarga dapat mencapai suatu keadaan
buku dan e book yang relevan dan akurat
sehat yang optimum
serta berfokus pada konsep dasar dan
3. Dalam memelihara kesehatan anggota
langkah-langkah proses keperawatan
keluarga sebagai individu (pasien),
dalam meningkatkan asuhan keperawatan
keluarga tetap berperan sebagai pengambil
keluarga. Adapun jurnal atau artikel dan e-
keputusan dalam memelihara kesehatan
book yang digunakan pada literature
para anggotanya
review adalah jurnal atau artikel dan e-
4. Adanya masalah kesehatan pada salah
book yang didapatkan dengan
satu anggota keluarga merupakan petunjuk
menggunakan Google Scholar, dan Jurnal
adanya faktor risiko pada anggota keluarga
Keperawatan Indonesia
yang lain. Dengan demikian penemuan
kasus-kasus baru baik penyakit-penyakit
HASIL
kronis, penyakit akut maupun penyakit-
Berdasarkan hasil pencarian literatur dari
penyakit menular lainnya dapat
berbagai sumber di dapatkan Poses
dilaksanakan secara efektif
Keperawatan keluarga adalah metode
ilmiah yang digunakan secara sistematis
5. Keluarga merupakan perantara yang adalah: Data umum yang meliputi:
efektif dan mudah untuk berbagai upaya Identitas keluarga, tipe keluarga, suku
kesehatan masyarakat. bangsa, agama, status sosial ekonomi
Tahap-tahap Proses keperawatan keluarga keluarga, aktivitas rekreasi keluarga.
adalag sebagai berikut: Selanjutnya dilakukan pengkajian
1. Pengkajian Keperawatan Keluarga terhadap riwayat dan tahap
Pengkajian adalah suatu tahapan di perkembangan keluarga yang meliputi:
mana perawat mengumpulkan data Tahap perkembangan keluarga saat ini,
secara terus menerus terhadap anggota tahap perkembangan keluarga yang
keluarga. Pengumpulan data belum terpenuhi, riwayat keluarga inti
merupakan syarat utama untuk dan riwayat keluarga sebelumnya.
pengidentifikasian masalah. Namun Pengkajian lingkungan mencakup:
demikian, walaupun pengkajian Karakteristik rumah, karakteristik
merupakan langkah awal proses tetangga dan komunitas RW, mobilitas
keperawatan, pengumpulan data terus geografis keluarga, perkumpulan
menerus dilakukan selama pemberian keluarga dan interaksi dengan
pelayanan keperawatan. Hal ini masyarakat, sistem pendukung
menunjukkan sifat dinamis, dinamis, keluarga.
interaktif dan dan fleksibel dari proses Selain itu juga dilakukan pengkajian
keperawatan. Data yang dikumpulkan struktur keluarga yaitu: Pola
diperoleh dari berbagai sumber antara komunikasi keluarga, struktur kekuatan
lain: Anggota keluarga, informasi keluarga, struktur peran, nilai atau
tertulis dari lembaga yang menangani norma dan pengkajian fungsi keluarga
keluarga, atau anggota tim kesehatan yaitu: Fungsi afektif, fungsi sosialisasi,
lain. Data dapat diperoleh dengan fungsi perawatan kesehatan, fungsi
berbagai cara seperti: Wawancara reproduksi, fungsi ekonomi. Hal lain
dengan anggota keluarga, observasi yang perlu dikaji adalah stres dan
terhadap anggota keluarga dan koping keluarga meliputi: Stresor
lingkungannya, pemeriksaan fisik jangka pendek dan panjang,
terhadap seluruh anggota keluarga dan kemampuan keluarga berespon
data sekunder yang berasal dari terhadap stressor, strategi koping yang
fasilitas kesehatan. digunakan, strategi adaptasi
Hal- hal yang perlu dikaji dalam disfungsional yang digunakan.
pengkajian keperawatan keluarga Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap
semua anggota keluarga baik yang 2. Paradigma keluarga yang
sakit maupun yang sehat. Pada akhir diungkapkan:
pengkajian, perawat menanyakan a) Pengungkapan persepsi-persepsi
harapan keluarga terhadap petugas tentang realita hidup yang sama
kesehatan yang ada. dalam keluarga dan
Dalam melakukan pengkajian, perawat b) Keinginan keluarga untuk memiliki
diharapkan selalu menciptakan harapan dan apresiasi bahwa
hubungan saling percaya agar tercipta perubahan mungkin saja terjadi,
komunikasi yang efektif dimana 3. Dukungan dari dalam keluarga:
terdapat saling keterbukaan satu sama a) Kemampuan memberikan
lain. Hal ini diperlukan agar keluarga penguatan satu sama lain dan
lebih bebas mengemukakan data b) Kemampuan anggota keluarga
kesehatan dan masalahmasalah menciptakan suasana memiliki,
keperawatan yang dialaminya. Dengan 4. Kemampuan merawat diri:
demikian perawat dapat benar-benar a) Kemampuan anggota keluarga
memahami data dan masalah bertanggung jawab terhadap
keperawatan yang dialami oleh masalah-masalah kesehatan dan
keluarga untuk selanjutnya b) Kemampuan anggota keluarga
memberikan alternatif pemecahan menjaga kesehatan mereka sendiri,
masalah keperawatan keluarga. Setelah 5. Ketrampilan memecahkan masalah:
data keperawatan dikumpulkan, a) Kemampuan anggota keluarga
selanjutnya dilakukan proses analisa menggunakan negosiasi dalam
data. Dalam kegiatan analisa data memecahkan persoalan dalam
perawat harus dapat mengidentifikasi keluarga
kekuatan-kekuatan yang dimiliki oleh b) Kemampuan memusatkan
keluarga. Power dan Dell Orto (1988) perhatian pada kejadian-kejadian
dalam Fiedman (2010) mengemukakan atau kekecewaan sekarang, bukan
beberapa hal yang yang menjadi pada kejadian-kejadian atau
kekuatan keluarga : kekecewaan yang lalu dan
1. Ketrampilan Komunikasi: c) Anggota keluarga memiliki
a) Kemampuan mendengar dan kapasitas untuk menggunakan
b) Kemampuan anggota keluarga pengalamanpengalaman setiap hari
berdiskusi tentang masalah mereka, sebagai sumber.
2. Perumusan Diagnosa Keperawatan masalah yang dihadapi oleh
Keluarga individu atau anggota keluarga,
2. Diagnosa keperawatan adalah sedangkan etiologi merupakan
pernyataan yang menggambarkan pernyataan yang menunjukkan
respon manusia terhadap penyakit ketidakmampuan keluarga dalam
atau perubahan pola interaksi dari melaksanakan fungsi keperawatan
individu/keluarga/kelompok keluarga yaitu melaksanakan tugas
dimana perawat dapat menyusun keluarga dalam bidang kesehatan.
rencana tindakan untuk Tandatanda atau gejala adalah
mempertahankan status kesehatan, gambaran situasi dan kondisi yang
mengurangi, menghilangkan atau ditunjukkan oleh keluarga atau
mencegah penyakit. Diagnosa anggotanya terkait masalah atau
keperawatan keluarga dirumuskan problem yang sedang dialami oleh
berdasarkan data yang didapat pada keluarga tersebut. Ada beberapa
saat pengkajian. Walaupun jenis diagnosa keperawatan
keluarga merupakan satu tipe keluarga yaitu aktual, risiko
kelompok dimana diagnosa (ancaman kesehatan) dan potensial
keperawatan dapat diberlakukan, (keadaan sejahtera/wellness).
namun diagnosa keperawatan yang Khusus untuk diagnosa
berlaku masih tetap berorientasi keperawatan potensial
pada individu. Hal ini terkait diperkenankan untuk tidak
dengan pandangan bahwa keluarga menggunakan etiologi dalam
menggambarkan orang atau perumusannya.
individu-individu yang berfungsi Dalam merumuskan diagnosa
sebagai sistem pendukung bagi keperawatan keluarga perawat
klien. harus menentukan apakah diagnosa
Berdasarkan rumusan NANDA tersebut terjadi pada pada unit
(North American Nursing keluarga sebagai sistem atau pada
Diagnosis Association), rumusan subsistem keluarga dalam hal ini
diagnosa keperawatan keluarga pasangan suami isteri, orang tua
terdiri dari pernyataan diagnosa dengan anak atau pada subsistem
(problem), etiologi (penyebab) dan antar anak (saudara sekandung).
tanda-tanda atau gejala-gejala. Disamping itu, partisipasi aktif
Problem merupakan pernyataan keluarga dalam menentukan
diagnosa keperawatan keluarga Kriteria-kriteria tersebut
merupakan hal yang sangat diharapkan senantiasa berdasarkan
penting. Keluarga bertanggung perspektif klien, rencanarencana
jawab dalam mengidentifikasi intervensi dan ada kemungkinan
semua masalah dan penyebab dapat berhasil. Selain itu, dukungan
terjadinya masalah tersebut dan potensi yang dimiliki oleh
sedangkan perawat bertanggung klien dan anggota keluarga lain
jawab untuk mengidentifikasi serta lingkungan harus diperhatikan
kekuatan-kekuatan yang dimiliki apakan dapat dapat mendukung
keluarga dan memformulasikan perawat dan keluarga dalam
masalah tersebut ke dalam suatu mengatasi diagnosa keperawatan
rumusan diagnosa keperawatan keluarga. Keberadaan dan
serta mengarahkan keluarga dalam keterjangkauan fasilitas kesehatan
menemukan suatu rencana tindakan beserta sumber daya yang
untuk mengatasi diagnosa dimilikinya adalah aspek penting
keperawatan keluarga. Dalam hal lainnya yang perlu mendapatkan
ini perawat dan keluarga bersama- perhatian dalam menentukan
sama bertanggung jawab terhadap prioritas diagnosa keperawatan
diagnosa keperawatan keluarga keluarga.
yang telah dirumuskan dan 3. Perencanaan Keperawatan
bersama-sama pula menemukan Keluarga
alternatif pemecahannya secara Langkah awal dalam perencanaan
efektif . keperawatan keluarga adalah
Bila ditemukan beberapa diagnosa penyusunan tujuan keperawatan
keperawatan keluarga maka keluarga. Tujuan merupakan
langkah selanjutnya adalah pernyataan spesifik tentang hasil
menentukan prioritas diagnosa yang diharapkan dalam asuhan
keperawatan. Beberapa kriteria keperawatan keluarga. Tujuan
yang digunakan dalam penentuan keperawatan keluarga terdiri dari
prioritas diagnosa keperawatan tujuan umum dan tujuan khusus
adalah: Sifat masalah, yang dilengkapi dengan kriteria
kemungkinan masalah dapat dan standar. Dalam penyusunan
diubah, potensi masalah dapat tujuan keperawatan, sangat
dicegah dan menonjolnya masalah. diperlukan kerja sama dengan
keluarga. Hal ini bertujuan selain keluarga. Pendekatan yang
memiliki efek positif terhadap direncanakan dengan keluarga
interaksi dengan keluarga juga agar diharapkan bersifat realistis dan
keluarga bertanggung jawab dalam menggambarkan suatu perbaikan
mengatasi diagnosa keperawatan terhadap situasi keluarga saat ini.
yang dialaminya. Selain itu, bila Sumber-sumber keluarga meliputi
penentuan tujuan dilakukan kekuatan-kekuatan yang dimiliki
bersama keluarga, maka dapat keluarga yang berasal dari dalam
dibedakan masalah-masalah yang dirinya sendiri maupun dari
dapat diselesaikan oleh keluarga lingkungannya. Keluarga diarahkan
sebagai pelaku perawatan diri, untuk menemukan kekuatan-
masalah-masalah yang dapat keluatan yang mereka miliki untuk
diselesaikan oleh perawat keluarga selanjutnya dimanfaaatkan dalam
secara mandiri dan membantu mengatasi masalah
masalahmasalah yang harus keperawatan keluarga.
diselesaikan oleh tim kesehatan Setelah mengidentifikasi sumber
lain atau tim lain yang bukan dan pendekatan dalam perencanaan
berasal dari profesi kesehatan. keperawatan, selanjutnya dilakukan
Dengan demikian melalui penyusunan prioritas rencana
penyusunan tujuan bersama dengan tindakan. Dalam menyusun
keluarga menjadikan perencanaan prioritas tindakan, diharapkan
keperawatan keluarga lebih efektif. perawat mengutamakan
Langkah selanjutnya dalam keterlibatan keluarga karena ada
perencanaan keperawatan keluarga beberapa faktor realita yang harus
adalah membuat pendekatan dipertimbangkan bersama keluarga
alternatif dan mengidentifikasi antara lain: Kebijakan-kebijakan
sumber-sumber. Pendekatan yang lembaga, kesulitan uang dan waktu
digunakan diharapkan dapat serta ketersediaan tenaga dan
meningkatkan kemandirian pihak sumbersumber lain. Disamping itu,
keluarga, ditunjang oleh sumber- juga hendaknya tindakan
sumber yang dimiliki keluarga, keperawatan keluarga dapat
memperkokoh kemampuan koping merangsang keluarga untuk
keluarga, mempertahankan mengenal dan menerima masalah
motivasi dan komitmen anggota kesehatan, membantu keluarga
dalam menentukan tindakan sehat merupakan kegiatan lain yang
keperawatan dan menumbuhkan harus dilakukan perawat terhadap
kepercayaan keluarga terhadap keluarga. Hal ini dapat dilakukan
perawat kesehatan keluarga. oleh perawat keluarga melalui
4. Intervensi Keperawatan Keluarga demonstrasi tentang cara-cara
Dalam melaksanakan tindakan perawatan dengan menggunakan
keperawatan untuk mengatasi alat dan fasilitas yang dimiliki
masalah kesehatan keluarga, keluarga. Disamping itu keluarga
hendaknya mengutamakan peran dimotivasi untuk menemukan
dan partisipasi keluarga. Langkah sumbersumber di lingkungan serta
awal yang dilakukan perawat melakukan perubahan lingkungan
adalah menstimulasi kesadaran seoptimal mungkin untuk membuat
keluarga dalam mengenal dan lingkungan menjadi sehat.
menerima masalah kesehatan. Hal Tindakan keperawatan selanjutnya
ini dilakukan dengan cara adalah memotivasi keluarga untuk
pemberian informasi yang memanfaatkan fasilitas kesehatan
memadai, mengidentifikasi dengan cara mengenalkan fasilitas
kebutuhan dan harapan keluarga yang ada di lingkungan keluarga
tentang kesehatan dan mendorong dan membantu keluarga
sikap emosi yang sehat terhadap menggunakan fasilitas kesehatan
masalah. Selanjutnya menstimulasi tersebut.
keluarga dalam memutuskan 5. Evaluasi Keperawatan Keluarga
tindakan yang tepat untuk Evaluasi keperawatan adalah tahap
mengatasi masalah kesehatan dalam proses keperawatan keluarga
melalui identifikasi sumber-sumber untuk menilai pencapaian tujuan
yang dimiliki keluarga termasuk keperawatan. Evaluasi merupakan
konsekwensi apabila tindakan proses berkesinambungan yang
tersebut dilakukan atau tidak terjadi setiap kali seorang perawat
dilakukan. Memberikan memperbaharui rencana asuhan
kepercayaan diri kepada keluarga keperawatan. Perawat bersama
untuk merawat anggota keluarga keluarga perlu melihat tindakan
yang sakit dan membantu keluarga keperawatan yang telah dilakukan
untuk menemukan cara apakah sesuai dengan perencanaan
memodifikasi lingkungan menjadi dan apakah dapat membantu
mengatasi masalah keperawatan perorangan terhadap gangguan kesehatan
keluarga. Evaluasi dilakukan yang dialami, baik actual maupun
melalui observasi respon keluarga potensial (Deswani, 2011 ).
secara langsung, melakukan Menurut Setiadi (2011), pada dasarnya
wawancara dengan anggota proses keperawatan adalah suatu metode
keluarga dan melalui laporan ilmiah yang sistematis dan terorganisir
tertulis baik secara langsung untuk memberikan asuhan keperawatan
maupun laporan yang ada di kepada klien.
fasilitas kesehatan (Puskesmas). Proses keperawatan menurut Doenges,
Secara operasional evaluasi Moorhouse, dan Burley (1998) adalah
dilakukan dengan menilai segala proses yang terdiri dari 5 tahap, yaitu
sesuatu yang dikemukakan oleh pengkajian keperawatan,
keluarga secara subyektif dan hal identifikasi/analisis masalah, perencanaan,
yang ditemui perawat secara implementasi dan evaluasi.
obyektif setelah dilakukan tindakan Proses keperawatan adalah satu
keperawatan, Setelah itu pendekatan untuk pemecahan masalah
melakukan analisa terhadap hasil yang memampukan perawat untuk
yang telah dicapai dengan mengacu mengatur dan memberikan asuhan
pada tujuan keperawatan untuk keperawatan ( Potter & Perry, 2005 ).
selanjutnya disusun perencanaan Potter & Perry (2005) menjelaskan tujuan
ulang setelah melihat respon dari proses keperawatan adalah
keluarga pada tahap evaluasi. mengidentifikasi kebutuhan perawatan
Evaluasi dilakukan selama kesehatan klien, menentukan prioritas,
berlangsungnya proses asuhan memberikan intervensi keperawatan yang
keperawatan (evaluasi formatif) dirancang untuk memenuhi kebutuhan
dan pada akhir proses asuhan klien, dan mengevaluasi keefektifan
keperawatan (evaluasi sumatif). asuhan keperawatan dalam mencapai hasil
dan tujuan klien yang diharapkan.
PEMBAHASAN Muhlisin ( 2011 ) menjelaskan bahwa
Proses Keperawatan adalah suatu metode penerapan proses keperawatan dalam
yang sistematis dan terorganisasi dalam pemberian asuhan keperawatan
pemberian asuhan keperawatan, yang mempunyai beberapa tujuan, yaitu :
difokuskan pada reaksi dan respons unik a. Sebagai standar pemberian asuhan
individu pada suatu kelompok atau keperawatan.
b. Mempraktekkan metode keperawatan dalam lingkup yang luas.
pemecahan masalah dalam praktek Proses keperawatan juga berfungsi sebagai
keperawatan. alat untuk mengenal masalah pasien,
c. Memperoleh metode yang baku, menyusun perencanaan secara sistematik,
sistematis, dan rasional. melaksanakan tindakan dan menilai hasil
d. Memperoleh metode yang dapat tindakan ( Muhlisin, 2011 ).
digunakan dalam berbagai macam
situasi. Setiadi (2012) menjelaskan tentang sifat
e. Memperoleh hasil asuhan proses keperawatan, yaitu :
keperawatan dengan kualitas a. Dinamis
tinggi. Setiap tahap proses keperawatan
Sedangkan menurut Christensen dan dapt diperbaharui/dimodifikasi,
Kenney (2009) tujuan utama dari proses apabila situasi dan kondisi pasien
keperawatan adalah: berubah.
a. Memberikan metode sistematis b. Siklik
bagi praktek keperawatan. Proses keperawatan berjalan secara
b. Memudahkan pendokumentasian siklik atau berulang dari pengkajian
data, diagnosis, rencana, respon sampai dengan evaluasi, demikian
klien, seterusnya apabila diperlukan
c. dan evaluasi. pengkajian ulang (re-assessment),
d. Mengevaluasi efektivitas dan sampai masalah klien
efisiensi asuhan. teratasi atau klien dapat mandiri
e. Memberikan kemungkinan asuhan memenuhi kebutuhan kesehatan
yang berkesinambungan dan atau keperawatannya.
f. mengurangi kelalaian. c. Interdependent / saling
g. Mengindividualisasikan ketergantungan
keikutsertaan klien dalam Setiap tahap setiap tahap dari
perawatan. proses keperawatan mempunyai
h. Meningkatkan kreativitas dan relevansi yang sangat erat sehingga
fleksibilitas dalam praktik kekurangan di salah satu tahap
keperawatan. akan mempengaruhi tahap-tahap
Proses keperawatan sangat penting karena berikutnya.
berfungsi sebagai kerangka fikir untuk d. Fleksibel / luwes
menjalankan fungsi dan tanggung jawab
Proses keperawatan bersifat luwes, tugas kesehatan keluarga, Asuhan
tidak kaku sehingga pendekatan Keperawatan Keluarga bertujuan
yang digunakan dapat berubah atau meningkatkan produktivitas keluarga
dimodifikasi sesuai dengan situasi, sekaligus meningkatkan derajat kesehatan
keadaan dan kebutuhan klien akan seluruh anggota keluarga, Asuhan
perawatan kesehatan. Fleksibel Keperawatan Keluarga diberikan dengan
dapat juga berarti bisa digunakan menggunakan pendekatan Proses
untuk pemecahan segala jenis Keperawatan dan Dalam memberikan
masalah keperawatan, dapat Asuhan Keperawatan Keluarga,
digunakan pada berbagai kondisi keterlibatan seluruh anggota keluarga
dan situasi klien, dapat diterapkan sangat penting pada setiap tahap proses
semua siklus kehidupan manusia, keperawatan.
dari dalam kandungan sampai
dengan meninggal dunia, dapat DAFTAR PUSTAKA
e. diterapkan pada berbagai unit Yeni, F. (2014). Pengaruh Pelatihan Proses
keperawatan di rumah sakit Keperawatan terhadap Dokumentasi
maupun untuk keluarga dan Asuhan Keperawatan di Puskesmas
masyarakat. Kabupaten Agam Propinsi Sumatera Barat.
Langkah-langkah pada proses keperawatan Ners Jurnal Keperawatan. 10(1). 21-27.
adalah mengumpulkan informasi,
menentukan diagnosa keperawatan aktual Yanti, R., I., & Warsito, B., E. (2013).
atau potensial, mengidentifikasi hasil yang Hubungan karakteristik Perawat Motivasi,
dapat diukur dan menggambarkan respon Dan Supervisi Dengan Kualitas
pasien, mengembangkan intervensi Dokumentasi Asuhan Keperawatan.
individu yang bertujuan mencapai hasil, Jurnal Manajemen Keperawatan. 1(2).
mengevaluasi kemajuan pencapaian 107-114.
tujuan, menilai rencana keperawatan
didasarkan pada penggunaan proses Susanto, R. (2010). Penerapan Standar
keperawatan (Hudak dan Gallo, 1997). Proses Keperawatan Di Puskesmas Rawat
Inap Cilacap. Jurnal Keperawatan
PENUTUP
Soedirman. 5(2). 80-84.
Asuhan Keperawatan Keluarga diberikan
kepada keluarga risiko tinggi dikarenakan
Buheli, K. (2012). Faktor Yang
ketidakmampuan keluarga melaksanakan
Mempengaruhi Kinerja Perawat Dalam
Penerapan Proses Keperawatan Di RSUD Ali, H., Z. (2009). Pengantar Proses
Toto Kabupaten Bone Bolango. Jurnal Keperawatan Keluarga. Jakarta. EGC.
Health And Sport. 5(1).
Alberta, L., T. (2012). Pelayanan Asuhan
Koerniawan, D., Daeli , N., E., & Keperawatan Keluarga Dengan
Srimiyati. (2020). Aplikasi Standar Proses Pendekatan Proses Keperawatan. Jurnal
Keperawatan : Diagnosis, Outcome, Dan Keperawatan. 5(3). 147-152.
Intervensi Asuhan Keperawatan. Jurnal
Keperawatan Silampari. 3(2). 739-751. Simamora, R. H. (2019). Development Of
Guidelines For Appying Appropriate
Rohmah, N. (2010). Integrasi Proses Patient Identification To Achieve Patient
Keperawatan Dalam Pembelajaran Klinik Safety Goal INC2019 12th International
Keperawatan One To One Teachinh And Nursing Coneference. 2019.10 455-455 (1
Feed Back. The Indonesian Journal Of Pages) UCI (KEPA) : I410-ECN-0101-
Health Science. 1(1). 51-60. 2019-512-001224337.

Kasim, M., & Abdurrouf, M. ( 2016). Simamora, R. H. (2008). The Correlation


Peningkatan Kualitas Pelayanan Dan Of Ward Chief’s Giving Direction And
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Command And The Performance Of On-
Dengan Tim. Nurseline Journal. 1(1). 62- Duty Nurses At Jember dr. Subandi
72. General Hospital Inpatient Wards. Jurnal
Administrasi Dan Kebijakan Kesehatan
(https://fkm.unair.ac.id/jurnal-administr)

Anda mungkin juga menyukai