Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN ( SAP )

PENDIDIKAN KESEHATAN
TAHAP TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 0 – 60 BULAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Penkes Kelompok Tiga


Pada Mata Kuliah Blok Komunitas III Semester Enam

OLEH:

DENI PURNASARI (G2A016061)


BENNY KAESHA ADDAMAGHANY (G2A016062)
AZKIYA FALIHAH (G2A016063)
NISA ANI SAPUTRI (G2A016064)
FRISCHA AYUDYA FILIANI (G2A016065)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2019
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN
TAHAP TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 0 – 60 BULAN

Topik : Tumbang Anak Usia 0 – 60 Bulan

Tempat : Posyandu Genuk

Hari/Tanggal : Sabtu, 6 Juli 2019

Waktu : 100 menit

Sasaran : Peserta Posyandu (Ibu & Balitanya)

Penyuluh : Kelompok 3

A. PENDAHULUAN
Masa depan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan anak dalam
mencapai pertumbuhan dan perkembangannya yang optimal. Tahun pertama
kehidupan, terutama periode sejak janin dalam kandungan sampai anak
berusia 2 tahun merupakan periode yang sangat penting dalam pertumbuhan
dan perkembangan anak. Periode ini merupakan kesempatan emas (golden
age) dimana nutrisi yang baik dan cukup, status kesehatan yang baik,
pengasuhan yang benar, dan stimulasi yang diberikan secara tepat dapat
membantu anak tumbuh dan berkembang secara sehat dan mampu mencapai
kemampuan optimalnya sehingga diharapkan kelak dapat berkontribusi baik
di dalam lingkungan masyarakat (Kemenkes RI, 2016).

Anak akan terus mengalami tahapan pertumbuhan dan perkembangan,


perkembangan tersebut berlangsung secara cepat dan sangat berpengaruh
terhadap perkembangan selanjutnya. Namun tentunya tiap pertumbuhan dan
perkembangan anak tidak sama persis pencapaiannya, ada yang benar-
benar cepat berkembang ada pula yang membutuhkan waktu yang cukup
lama yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Masalah perkembangan
anak ini merupakan masalah yang serius di berbagai belahan negara sepert di
Amerika Serikat bekisar 12-16%, Thailand 24%, Argentina 22%, dan
Indonesia berkisar 13-18% dimana anak mengalami keterlambatan
perkembangan motorik kasar, motorik halus, bahasa, perilaku, dan sosialnya
sehingga rentang terjadi autisme, dan hiperaktif (Hidayat, 2010).

Pada masa ini orang tua, keluarga dan lingkungan mempunyai peran
yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga
diharapkan anak dapat menjalani proses pertumbuhan dan perkembangan
yang baik yang sesuai dengan tahapan pertumbuhsn dan perkembangan anak
menurut usianya (Apriastuti, 2013).

Berdasarkan latar belakang diatas, maka kami klompok 3 tertarik


untuk memberikan pendidikan kesehatan mengenai tahapan pertumbuhan dan
perkembangan anak usia 0 – 60 bulan. Dimana dari pendidikan kesehatan
yang akan diberikan diharapkan nantinya dapat memberikan gambaran,
informasi, dan suatu proses perubaan pada orang tua, keluarga, dan
lingkungan terhadap perannya dalam mengasuh anak sesuai dengan tahapan
pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan tahapan usianya.

B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan diharapkan seluruh peserta
posyandu dapat memahami tentang tahapan tumbuh kembang anak usia
0 – 60 bulan.
2. Tujuan Instruksional Khusus
a. Tujuan Kognitif
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan diharapkan seluruh
peserta posyandu dapat memahami dengan benar tentang :
1) Pengertian tumbuh kembang anak
2) Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan
3) Ciri-ciri dan Prinsip-prinsip Tumbuh Kembang Anak.
4) Tahap perkembangan anak
5) Karakteristik perkembangan anak menurut usia 0 – 60 bulan
6) Pentingnya peran orang tua dalam memberikan stimulasi di
setiap tahap tumbuh kembang anak
b. Tujuan afektif
1) Menunjukkan perhatian terhadap tumbuh kembang anak
2) Dapat fokus dengan materi tumbuh kembang anak
3) Dapat menilai tentang tumbuh kembang anak

C. MATERI PENYULUHAN/ PEMBELAJARAN (Terlampir)


1. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan anak
2. Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan
3. Ciri-ciri dan Prinsip-prinsip tumbuh kembang anak.
4. Tahap tumbuh kembang anak
5. Karakteristik perkembangan anak usia 0 – 60 bulan
6. Pentingnya peran orang tua dalam memberikan stimulasi di setiap tahap
tumbuh kembang anak

D. KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN


1. Metode: Ceramah, Diskusi.
2. Pokok-pokok kegiatan:
Tahap
No Kegiatan Pengajar Kegiatan Sasaran Waktu
Kegiatan

1. Salam pembuka 1. Menjawab salam


2. Memperkenalkan diri, dan 2. Mendengarkan dan

1 Pembukaan menjelaskan topik memperhatikan. 5 menit


penyuluhan dan tujuan 3. Menjawab
penyuluhan. pertanyaan yang
3. Menggali pengetahuan diajukan oleh
tentang tumbuh kembang penyaji
anak menurut usia
1. Pengertianpertumbuhandan
perkembangananak
2. Perbedaanpertumbuhandan
perkembangan
3. Ciri-ciridanPrinsip-
1. Mendengarkan dan
prinsipTumbuhKembangA
Penyajian memperhatikan. 25
2 nak.
Materi 2. Mengajukan menit
4. Tahaptumbuh kembang
pertanyaan bila
anak
kurang mengerti.
5. Karakteristikperkembanga
nanakusia 0 – 60 bulan
6. Pentingnyaperan orang
tuadalamtahapperkembang
ananak
1. Memberikan kesempatan
bertanya pada Audience 10
3 Penutupan 1. Bertanya
2. Menjawab pertanyaan menit
2. Menjawab salam
3. Menyimpulkan Materi
4. Salam Penutup
4 Istirahat Pemberian ; lembar leaflet Menerima dan dibawa 5 menit

3. Setting tempat duduk

O LAYAR
p
Keterangan:
P L
AU AU
DIE DIE L = Leader
O N N
b P = Penyaji
Op = Operator
AUDIEN F Ob = Observer
F = Fasilitator
E. ALAT DAN SUMBER BELAJAR
1. Alat-alat yang digunakan : layar/ screen, LCD, laptop, sound
2. Sumber rujukan bahan/ materi : Leaflet tahap tumbuh kembang
anak dan balita usia 0 – 60 bulan.
F. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Kesiapan Media, alat untuk pendidikan kesehatan dan materi sudah
dipersiapkan.

2. Evaluasi Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan sampai selesai.
b. Peserta menberikanrespon dengan bertanya dan menjawab
pertanyaan yang diberikan penyaji.
3. Evaluasi Hasil
a. Klien dapat menjelaskan pengertian pertumbuhan dan perkembangan
anak?
b. Klien dapat menjelaskan perbedaan pertumbuhan dan
perkembangan?
c. Klien dapat menjelaskan tahap perkembangan anak?
d. Klien dapat menjelaskan karakteristik perkembangan anak
usia 0 – 60 bulan?
e. Klien dapat menjelaskan Pentingnya peran orang tua dalam tahap
pertumbuhan dan perkembangan anak?

G. LAMPIRAN-LAMPIR
1. Materi pendidikan kesehatan “TAHAP TUMBUH KEMBANG ANAK
USIA 0 – 60 BULAN”.
2. Leaflet
LAMPIRAN I

Materi pendidikan kesehatan


“TAHAP TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 0 – 60 BULAN”.

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Anak


Menurut Soetjiningsih (2016), Pertumbuhan merupakan bertambahnya
jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat
diukur. Sedangkan perkembangan ialah bertambah sempurnanya fungsi alat
tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangan dan belajar. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik,
sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi
organ/individu. Walaupun demikian, pertumbuhan dan perkembangan
berjalan berdampingan.

B. Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan dan perkembangan memiliki perbedaannya, tetapi
meskipun demikian, pertumbuhan dan perkembangan saling berintegrasi atau
berhubungan antara satu dengan yang lainnya, saling melengkapi serta
berjalan beriringan.
C. Ciri dan Prinsip Tumbuh Kembang Anak
Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang
saling berkaitan. Ciri ciri tersebut adalah sebagai berikut:
(Kemenkes RI, 2016)
1. Perkembangan menimbulkan perubahan.
Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap
pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya
perkembangan intelegensia pada seorang anak akan menyertai
pertumbuhan otak dan serabut saraf.
2. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan
perkembangan selanjutnya.
Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan
sebelum ia melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang
anak tidak akan bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak
tidak akan bisa berdiri jika pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain
yang terkait dengan fungsi berdiri anak terhambat. Karena itu
perkembangan awal ini merupakan masa kritis karena akan
menentukan perkembangan selanjutnya.
3. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda.
Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan
yang berbedabeda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun
perkembangan fungsi organ dan perkembangan pada masing-masing
anak.
4. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan.
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun
demikian, terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi
dan lain-lain. Anak sehat, bertambah umur, bertambah berat dan
tinggi badannya serta bertambah kepandaiannya.
5. Perkembangan mempunyai pola yang tetap.
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang
tetap, yaitu:
a. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian
menuju ke arah kaudal/anggota tubuh (pola sefalokaudal).
b. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak
kasar) lalu berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang
mempunyai kemampuan gerak halus (pola proksimodistal).
6. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan
Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan
berurutan. Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya
anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu
membuat gambar kotak, anak mampu berdiri sebelum berjalan dan
sebagainya.
Proses tumbuh kembang anak juga mempunyai prinsip-prinsip yang saling
berkaitan. Prinsip-prinsiptersebut adalah sebagai berikut:
1. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar.
Kematangan merupakan proses intrinsik yang terjadi dengan
sendirinya, sesuai dengan potensi yang ada pada individu. Belajar
merupakan perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui
belajar, anak memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang
diwariskan dan potensi yang dimiliki anak.
2. Pola perkembangan dapat diramalkan.
Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua anak. Dengan
demikian perkembangan seorang anak dapat diramalkan.
Perkembangan berlangsung dari tahapan umum ke tahapan spesifik,
dan terjadi berkesinambungan.
D. Tahap Tumbuh Kembang Anak
1. Aspek pertumbuhan
Untuk menilai pertumbuhan anak dapat dilakukan pengukuran
antopometri, pengukuran antopometri meliputi pengukuran berat badan,
tinggi badan (panjang badan), lingkar kepala, lingkar lengan atas, dan
lingkar dada (Dewi.dkk, 2015).
Pengukuran berat badan digunakan untuk menilai hasil peningkatan atau
penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh, pengukuran tinggi badan
digunakan untuk menilai status perbaikan gizi disamping faktor genetik,
sedangkan pengukuran lingkar kepala dimaksudkan untuk menilai
pertumbuhan otak. Pertumbuhan otak kecil (mikrosefali) menunjukkan
adanya reterdasi mental, apabila otaknya besar (volume kepala
meningkat) terjadi akibat penyumbatan cairan serebrospinal. (Hidayat,
2010).
2. Aspek Perkembangan
a. Motorik kasar (gross motor) merupakan keterampilan meliputi
aktivitas otot-otot besar seperti gerakan lengan, duduk, berdiri,
berjalan dan sebagainya (Dewi.dkk, 2015).
b. Motorik halus (fine motor skills) merupakan keterampilan fisik yang
melibatkan otot kecil dan koordinasi mata dan tangan yang
memerlukan koordinasi yang cermat. Perkembangan motorik halus
mulai memiliki kemampuan menggoyangkan jari-jari kaki
menggambar dua tau tiga bagian, menggambar orang, melambaikan
tangan dan sebagainya (Dewi.dkk, 2015).
c. Bahasa (Languange) adalah kemampuan untuk memberikan respon
terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan,
berkomunikasi (Hidayat, 2010)
d. Sosialisasi dan kemandirian merupakan aspek yang berhubungan
dengan kemampuan mandiri (makan sendiri, membereskan mainan
selesai bermain), berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi
dan berinteraksi dengan lingkungannya ( Rusmil, 2008).
E. Karakteristik Perkembangan Anak Usia 0 – 60 Bulan
Menurut Kusumanegara (2015), tahapan perkembangan khususnya
tahap batita merupakan tahapan perkembangan penting karena pada tahap ini
perkembangan mencapai kecepatan yang optimal. Berdasarkan panduan yang
digunakan di Indonesia, terdapat tahapan perkembangan anak menurut usia
dikelompokkan menjadi beberapa tahapan usia, yaitu :
F. Pentingnya Peran Orang Tua dalam Memberikan Stimulasi Tumbuh
Kembang Anak
Ibu (atau pengganti ibu), ayah, dan anggota keluarga lain mempunyai
peran penting untuk perkembangan anak yaitu dalam memenuhi kebutuhan
dasar yang dibutuhkan oleh anak agar tumbuh kembang menjadi optimal.
Adapun kebutuhan dasar yang harus dipenuhi agar tumbuh kembang menjadi
optimal adalah :
1. Kebutuhan fisik-biomedis (”ASUH”)
Meliputi: - pangan/gizi
- perawatan kesehatan dasar: imunisasi, pemberian ASI,
- penimbangan yang teratur, pengobatan
- pemukiman yang layak
- kebersihan perseorangan, sanitasi lingkungan
- pakaian
- rekreasi, kesegaran jasmani
- dll
2. Kebutuhan emosi/kasih sayang (”ASIH”)
Kasih sayang dari orang tua akan menciptakan ikatan yang erat dan
kepercayaan dasar untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik
fisik, mental, atau psikososial.
3. Kebutuhan akan stimulasi mental (”ASAH”)
Stimulasi mental mengembangkan perkembangan kecerdasan,
kemandirian, kreativitas, agama, kepribadian, moral-etika, produktivitas
dan sebagainya.

Anak yang mendapat ASUH, ASIH, dan ASAH yang memadai akan
mengalami tumbuh kembang yang optimal sesuai dengan potensi genetik
yang dimilikinya. (dr. Nia Kania, SpA, Mkes).
DAFTAR PUSTAKA

Apriastuti, Dwi Anita. 2013. Jurnal Ilmiah Kebidanan : Analisis Tingkat

Pendidikan dan Pols Asuh Orang Tua dengan Perkembangan Anak Usia
48- 60 Bulan, Vol. 4 No. 1. Diakses pada : 4 Juli 2019 dari
http://ojs.akbidylpp.ac.id/index.php/Prada/article/view/28

Dewi, R.C., Oktiawati, A., & Saputri, L.D. 2015. Teori dan Konsep Tumbuh

Kembang : Bayi, Toddler, Anak, dan Usia Remaja. Yogyakarta : Nuha


Medika.

dr. Nia Kania, SpA, Mkes. Upaya Peningkatan Kualitas Tumbuh Kembang Anak.

Diakses dari : http://pustaka.unpad.ac.id/wp-


content/uploads/2010/02/upaya_peningkatan_tumbuh_kembang_anak.pdf

Hidayat, A. A. 2010. Asuhan keperawatan pada anak. Jakarta: Salemba Medika

Kemenkes RI. 2016. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi Deteksi dan lntervensi Dini

Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar.


Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta

Kusumanegara, Hari. 2015. KTI : Hubungan Antara Stimulasi Keluarga dengan

Perkembangan Batita, sarjanakedokteran UNDIP. Diakses pada : 4 Juli


2019 dari
http://eprints.undip.ac.id/46253/3/HARIKUSUMANEGARA_220101111
30081_Lap.KTI_Bab2.pdf

Rusmil, K. 2008. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak :Pedoman

Pelaksanaan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang


Anak di Tingkat Pelayanan Dasar. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Soetjiningsih, Gde Ranuh IGN. 2015. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai